Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK: Resiko tinggi kekurangan volume cairan

 USG perut dan dada


WOC NEUROBLASTOMA b.d. mual muntah
P
E
N
 CT scan atau MRI dada dan perut G
Obat-obatan
 Rontgen dada O
 Biopsi hati, paru-paru, kulit, sumsum tulang saat hamil Kriteria Evaluasi/Hasil B
 Bone Scan A
 Anak menyerap makanan dan cairan T
 Pemeriksaan darah lengkap. Faktor Faktor  Anak tidak mengalami mual muntah A
 Pemeriksaan air kemih untuk melihat adanya Genetik Lingkungan N
pembentukan hormon epinefrin yang berlebihan. Zat
Sel Normal Intervensi
karsinogen
(sel crest  Berikan dosis antiemetik awal sebelum
neuralis) dimulainya kemoterapi P
Ansietas b.d ancaman integritas biologis aktual atau  Berikan antiemetik sampai mual muntah e
yg dirasa sekunder akibat penyakit berakhir n
Kerusakan DNA  Kaji respon anak terhadap antiemetik
 Hindari makanan dengan bau menyengat y
untuk menghindari mual muntah e
 Dorong masukan cairan dengan jumlah b
Kriteria Evaluasi/Hasil Kerusakan sel sedikit tapi sering a
 Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya (sel crest yang merupakan prekusor medula adrenal)  Berikan cairan intravena sesuai ketentuan r
 Menggunakan mekanisme koping yg efektif TAHAP I
Tumor terlokalisasi pd daerah
a
asal tumor, nodus limfe belum n
Proliferasi Sel-sel Kanker terkena Resiko tinggi kekurangan volume cairan

Intervensi Menekan Jaringan TAHAP II


Tumor unilateral, nodus limfe
 Meminimalkan perpisahan dgn ortu belum terkena
 Dorong ekspresi perasaan Invasi Sel-sel Normal
 Libatkan anak dalam bermain
Kemo
 Siapkan anak pada pengalaman baru Kecemasan TAHAP III (obat anti kank
 Beri tindakan kenyamanan EPINEFRIN
 Izinkan untuk regresi NEUROBLASTOMA siklofos famid, d
↑ Tumor menginfiltrasi ke arah
tengah, tumor unilateral dgn cispl
 Dorong keterlibatan ortu dlm perawatan
 Hilangkan ketakutan ortu dan beri terkenanya nodus limfe, tumor
mengenai seluruh nodus limfe TAHAP IV-S
informasi TAHAP IV
Dgn ciri thp I atau II, dgn
Bermetastasis melalui darah, kelenjar Ram
DENYUT getah bening, jaringan metastase di hati, sumsum tulang Mual, muntah

atau kulit simpatis rontok, Kulit t


JANTUNG ↑

Kehilangan nafsu maka

Resiko perubahan nutris

R
e
s
i
k
o

p
e
r
u
bahan nutrisi kurang dari kebutuhan Kriteria Evaluasi/Hasil
b.d Pasien mendapatkan nutrisi yang adekuat
mual muntah dan efek samping
kemoterapi

Intervensi
 Dorong orang tua
agar tetap rileks
 pada saat anak
makan

SUMSUM KORDA- ABDOMEN PARU- TULANG KULIT
TULANG SPINALIS PARU 

Kelemahan NYERI Benjolan-


benjolan
Sel darah Trombosit Sel darah Konstipasi Nyeri Sulit Gangguan

putih ↓ ↓ merah ↓ BAK pernapasan

Gangguan
integritas
Izinkan anak memakan semua makananan yang dapat ditoleransi, rencanakan untuk meningkatkan status gizi pada saat selera makan anak meningkat
Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan
pemilihan makanan
Dorong masukan gizi dengan jumlah sedikit tapi sering Dorong klien untuk makan diet tinggi kalori yang kaya nutrien Intervensi
Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep 

Dorong
anak
untukmemil
ih wig(anak
Ganguan citra tubuh b.d perubahan cepat dalam perempuan)
yang
serupa gaya dan
warna rambut anak
Kriteria Evaluasi/Hasil sebelum rambut
Pasien dan keluarga menunjukkan prilaku koping yang positif mulai

Infeksi ↑ Mudah ANEMIA Lengan Tungkai ront


ok
memar Nyeri b.d. Efek fisiologis dari 
Konstipasi b.d proses penyakit dan masukan diet neoplasia Berikan
penutup
kepala
Aktivitas ↓ yang
Kriteria Evaluasi/Hasil adekuat
1. Menggambarkan program defekasi teerapeutik
2. Melaporkan atau menunjukkan eliminasi yang membaik Kriteria Evaluasi/Hasil selama
3. Menjelaskan rasional intervensi Anak beristirahat dengan tenang, tidak pemajana
melaporkan atau menunjukkan bukti- n pada
bukti ketidaknyamanan, tidak sina
r
mengeluhkan perasaan tidak mat
Intoleran Aktivitas berhubungan dengan keletihan dan nyaman
Intervensi ahar
Resiko infeksi b.d melemahnya daya tahan tubuh penurunan mobilitas akibat kanker 1. Bila defkasi jarang dengan feses keras: i,
 Pada bayi, tambahkan sirop jagung pada makanan angi
atau buah pada diet. Hindari jus atau sale apel n
 Pada anak-anak, tambahkan sereal sekam, jus prune, atau
ding
in

Anjurkan
untuk
memelih
ara
rambut
yang
tipis itu
tetap
bersih,
pen
dek
dan
halu
s

Jelaskan
bahwa
rambut
mulai
tumbuh
dalam 3
hingga 6
bulan
dan
mun
gik
war
na
dan
teks
turn
ya
aka
n
berb
eda

Dorong
hygine,
berdanda
n, dan
alat-alat
yang
sesuai
jenis
kelamin, mis: wig, skraf, topi, tata rias dan pakaian yang menarik agens kemoterapi
Kerusakan integritas kulit b.d pemberian
Kriteria Evaluasi/Hasil buah dan sayuran Intervensi
2. Konstipasi menetap harus dievaluasi secara medis  Kaji kebutuhan untuk
Kriteria Evaluasi/Hasil 1. Memperlihatkan penggunaan alat-alat yang adaptif untuk pelaksanaan nyeri
Anak dapat terhindar dari infeksi yang meningkatkan mobilitas  Lakukan teknik
dapat memperberat penyakitnya 2. Menggunakan tindakan pengamanan untuk meminimalkan cidera
3. Memperlihatkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas
pengurangan nyeri
nonfarmakologis yang tepat
 Evaluasi efektivitas
penghilang nyeri dengan
Intervensi derajat kewaspadaan
 Kaji faktor pemberat  Pantau efektivitas terapi pada
 Kurangi organisme yang masuk ke individu Intervensi catatan pengkajian nyeri
 Lindungi individu yang mengalami defisit imun dari 1. Ajarkan untuk melakukan rentang gerak aktif pada anggota gerak  Berikan analgesik sesuai
infeksi 2. Posisi dalam kesejajaran tubuh untuk mencegah komplikasi ketentuan, hindari pemberian
 Kurangi kerentanan individu terhadap infeksi 3. Amati dan ajarkan penggunaan kruk, walker, kursi roda, aspirin atau senyawanya,
 Amati manifestasi klinis infeksi prostese, mitela atau balutan ae karena meingkatkan
kecenderungan perdarahan
Gangguan pertukaran gas b.d edema paru  Berikan obat-obatan
dengan jadwal preventif
Intervensi terutama didalam mulut dan daerah
Pasien mempertahankan integritas kulit  Berikan perawatan kulit yang cermat, perianal
 Ubah posisi dengan sering

Diagnosa Keperawatan Gangguan integritas kulit b.d. faktor meng
Perubahan eliminasi urin b.d hambatan persarafan neural Kriteria Evaluasi/Hasil somatik mene
Anak akan mempertahankan oksigenasi yang
adekuat yang ditandai oleh warna kulit dan kering

membran mukosa berwarna merah muda
Kriteria Evaluasi/Hasil Kriteria Evaluasi/Hasil Doron
Anak akan mempertahankan haluaran urine 1-2 ml/kg/jam Anak yang sakit menujukkan tanda-tanda masu
pemulihan protei
Intervensi
adeku

 Kaji dan catat keadaan pernapasan anak melalui
Intervensi pencatatan frekuensi, karakteristik dan Pilih
keteraturan pernapasan, auskultasi bunyi napas
 Pantau haluaran urin anak setiap jam selama tahap akut. Klem kateter
dan catat adanya batuk beserta karakteristiknya.
Intervensi pakai
urin secara periodik, mula2 selama 1 jam, kemudian 2 jam, lalu bertahap  Berikan lingkungan yang lembab (balutan longg
meningkat waktunya.  Letakkan anak pada posisi semi Fowler.
atau salep), untuk memulihkan luka optimal lembu
 Setelah melepas kateter urin, kaji fungsi urin anak. Apabila dibutuhkan,  Beri oksigen melalui sungkup wajah, kap
oksigen, nasal kanul.  Berikan pengobatan dan bahan topikal yang
bantu anak mengosongkan kandung kemihnya dengan melakukan manuver  Berikan obat sistemik bila diinsruksikan
Crede atau dengan melakukan kateterisasi intermiten, setiap 4-6 jam,  Beri obat diuretik sesuai petunjuk dan catat
asupan dan haluaran cairan.  Cegah infeksi sekunder, karena hal ini
kemudian setiap 6-8 jam. dapat memperlambat pemulihan
 Mulai libatkan anak dengan program pelatihan kandung kemih, yang  Pantau kadar serum elektrolit, terutama kalium.
 Kurangi stimulasi eksternal yang
difokuskan untuk perawatan di rumah. Mulai dengan mengklem kateter  Pantau hasil oksimeter. Refere
memperberat kondisi
selama periode waktu yang semakin panjang, kemudian gunakan  Dorong istirahat&diet seimbang untuk nsi:
manuver Crede atau kateterisasi intermiten setiap 4 jam. mendukung pertahanan tubuh alami
 Berikan perawatan kulit dan tindakan higiene Hock
umum untuk meningkatkan pemulihan kulit e
n
b
er
ry
,
M
.J.
&
W
il
so
n,
D
.
(2
0
1
3)
.
W
o
n
g
’s
e
ss
e
nt
ia
ls
of
p
e
di
at
ri
c
n
u
rs
in
g
(
9t
h

e
di
ti
o
n
).
St
.
L
o
ui
s:
M
os
b
y
El
se
vi
er
Marcdante, K.J., Kliegman, R,M., Jenson, H.B., & Behrman, R.E. (2014). National Cancer Institute. (2013). Pysician data www.cancer.gove/cancertopics/pdq/treatment/
Ilmu kesehatan anak esensial. Philadelphia: Sauders Company query.: Neuroblastoma treatment. Diakses neuroblastoma/healthprofessional pada tanggal 28 November
2016
dari
WIN
DAR
NUR
140
425

Anda mungkin juga menyukai