R
e
s
i
k
o
p
e
r
u
bahan nutrisi kurang dari kebutuhan Kriteria Evaluasi/Hasil
b.d Pasien mendapatkan nutrisi yang adekuat
mual muntah dan efek samping
kemoterapi
Intervensi
Dorong orang tua
agar tetap rileks
pada saat anak
makan
SUMSUM KORDA- ABDOMEN PARU- TULANG KULIT
TULANG SPINALIS PARU
Gangguan
integritas
Izinkan anak memakan semua makananan yang dapat ditoleransi, rencanakan untuk meningkatkan status gizi pada saat selera makan anak meningkat
Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan
pemilihan makanan
Dorong masukan gizi dengan jumlah sedikit tapi sering Dorong klien untuk makan diet tinggi kalori yang kaya nutrien Intervensi
Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep
Dorong
anak
untukmemil
ih wig(anak
Ganguan citra tubuh b.d perubahan cepat dalam perempuan)
yang
serupa gaya dan
warna rambut anak
Kriteria Evaluasi/Hasil sebelum rambut
Pasien dan keluarga menunjukkan prilaku koping yang positif mulai
Anjurkan
untuk
memelih
ara
rambut
yang
tipis itu
tetap
bersih,
pen
dek
dan
halu
s
Jelaskan
bahwa
rambut
mulai
tumbuh
dalam 3
hingga 6
bulan
dan
mun
gik
war
na
dan
teks
turn
ya
aka
n
berb
eda
Dorong
hygine,
berdanda
n, dan
alat-alat
yang
sesuai
jenis
kelamin, mis: wig, skraf, topi, tata rias dan pakaian yang menarik agens kemoterapi
Kerusakan integritas kulit b.d pemberian
Kriteria Evaluasi/Hasil buah dan sayuran Intervensi
2. Konstipasi menetap harus dievaluasi secara medis Kaji kebutuhan untuk
Kriteria Evaluasi/Hasil 1. Memperlihatkan penggunaan alat-alat yang adaptif untuk pelaksanaan nyeri
Anak dapat terhindar dari infeksi yang meningkatkan mobilitas Lakukan teknik
dapat memperberat penyakitnya 2. Menggunakan tindakan pengamanan untuk meminimalkan cidera
3. Memperlihatkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas
pengurangan nyeri
nonfarmakologis yang tepat
Evaluasi efektivitas
penghilang nyeri dengan
Intervensi derajat kewaspadaan
Kaji faktor pemberat Pantau efektivitas terapi pada
Kurangi organisme yang masuk ke individu Intervensi catatan pengkajian nyeri
Lindungi individu yang mengalami defisit imun dari 1. Ajarkan untuk melakukan rentang gerak aktif pada anggota gerak Berikan analgesik sesuai
infeksi 2. Posisi dalam kesejajaran tubuh untuk mencegah komplikasi ketentuan, hindari pemberian
Kurangi kerentanan individu terhadap infeksi 3. Amati dan ajarkan penggunaan kruk, walker, kursi roda, aspirin atau senyawanya,
Amati manifestasi klinis infeksi prostese, mitela atau balutan ae karena meingkatkan
kecenderungan perdarahan
Gangguan pertukaran gas b.d edema paru Berikan obat-obatan
dengan jadwal preventif
Intervensi terutama didalam mulut dan daerah
Pasien mempertahankan integritas kulit Berikan perawatan kulit yang cermat, perianal
Ubah posisi dengan sering
Diagnosa Keperawatan Gangguan integritas kulit b.d. faktor meng
Perubahan eliminasi urin b.d hambatan persarafan neural Kriteria Evaluasi/Hasil somatik mene
Anak akan mempertahankan oksigenasi yang
adekuat yang ditandai oleh warna kulit dan kering
membran mukosa berwarna merah muda
Kriteria Evaluasi/Hasil Kriteria Evaluasi/Hasil Doron
Anak akan mempertahankan haluaran urine 1-2 ml/kg/jam Anak yang sakit menujukkan tanda-tanda masu
pemulihan protei
Intervensi
adeku
Kaji dan catat keadaan pernapasan anak melalui
Intervensi pencatatan frekuensi, karakteristik dan Pilih
keteraturan pernapasan, auskultasi bunyi napas
Pantau haluaran urin anak setiap jam selama tahap akut. Klem kateter
dan catat adanya batuk beserta karakteristiknya.
Intervensi pakai
urin secara periodik, mula2 selama 1 jam, kemudian 2 jam, lalu bertahap Berikan lingkungan yang lembab (balutan longg
meningkat waktunya. Letakkan anak pada posisi semi Fowler.
atau salep), untuk memulihkan luka optimal lembu
Setelah melepas kateter urin, kaji fungsi urin anak. Apabila dibutuhkan, Beri oksigen melalui sungkup wajah, kap
oksigen, nasal kanul. Berikan pengobatan dan bahan topikal yang
bantu anak mengosongkan kandung kemihnya dengan melakukan manuver Berikan obat sistemik bila diinsruksikan
Crede atau dengan melakukan kateterisasi intermiten, setiap 4-6 jam, Beri obat diuretik sesuai petunjuk dan catat
asupan dan haluaran cairan. Cegah infeksi sekunder, karena hal ini
kemudian setiap 6-8 jam. dapat memperlambat pemulihan
Mulai libatkan anak dengan program pelatihan kandung kemih, yang Pantau kadar serum elektrolit, terutama kalium.
Kurangi stimulasi eksternal yang
difokuskan untuk perawatan di rumah. Mulai dengan mengklem kateter Pantau hasil oksimeter. Refere
memperberat kondisi
selama periode waktu yang semakin panjang, kemudian gunakan Dorong istirahat&diet seimbang untuk nsi:
manuver Crede atau kateterisasi intermiten setiap 4 jam. mendukung pertahanan tubuh alami
Berikan perawatan kulit dan tindakan higiene Hock
umum untuk meningkatkan pemulihan kulit e
n
b
er
ry
,
M
.J.
&
W
il
so
n,
D
.
(2
0
1
3)
.
W
o
n
g
’s
e
ss
e
nt
ia
ls
of
p
e
di
at
ri
c
n
u
rs
in
g
(
9t
h
e
di
ti
o
n
).
St
.
L
o
ui
s:
M
os
b
y
El
se
vi
er
Marcdante, K.J., Kliegman, R,M., Jenson, H.B., & Behrman, R.E. (2014). National Cancer Institute. (2013). Pysician data www.cancer.gove/cancertopics/pdq/treatment/
Ilmu kesehatan anak esensial. Philadelphia: Sauders Company query.: Neuroblastoma treatment. Diakses neuroblastoma/healthprofessional pada tanggal 28 November
2016
dari
WIN
DAR
NUR
140
425