Tugas Mata Kuliah “Pendidikan Teknologi dan Kejuruan”
Menurut analisis saya mengenai teori prosser terhadap penyelenggaraan Pendidikan kejuruan di Indonesia :
- Pelaksanaan pembelajaran yang ada di Indonesia menerapkan metode pembelajaran yang
mendorong peserta didik lebih aktif, inovatif dan kreatif melalui suasana yang menyenangkan dan menantang dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, menurut saya sudah relevan dengan teori prosser “Pendidikan kejuruan akan memberikan layanan sosial yang efisien secara proporsional karena memenuhi kebutuhan pelatihan khusus kelompok mana pun pada saat mereka membutuhkannya dan sedemikian rupa sehingga mereka dapat memperoleh keuntungan paling efektif dengan instruksi tersebut” - Seperti pada teorema work environment yang menyatakan Pendidikan kejuruan akan efisien jika di sediakan lingkungan belajar yang sesuai dengan lingkungan di tempat kelak mereka akan bekerja. Pada sekolah kejuruan di Indonesia banyak yang sudah memberikan fasilitas yang mirip dengan lingkungan industri yang sesungguhnya. Pelaksanaan pembelajarannya sebagian besar sudah sesuai dengan teori prosser. Seperti misalnya, pengadaan bengkel pada sekolah kejuruan otomotif. - Pendidik sekolah kejuruan di Indonesia sebagian besar belum memiliki pengalaman sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan untuk operasi dan proses yang dia lakukan untuk mengajar. Faktanya, banyak pendidik yang kurang kompeten sehingga hal ini menjadi pengaruh terhadap peserta didik faktanya terdapat perbedaan kualitas lulusan sekolah kejuruan negeri dan swasta. - Dalam teori prosser disebutkan bahwa pendidikan seharusnya elastis mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, sedangkan fakta yang ada di Indonesia terdapat perbedaan perlakuan khususnya sekolah kejuruan negeri dan swasta. Perolehan dana pada sekolah kejuruan negri terbatas hanya dari pemerintah sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pembelian operasional, sedangkan dana yang diperoleh swasta lebih memiliki kebebasan ruang dalam penggunaan dana, karena dana dapat diperoleh dari sumbangan wali murid. Sesuai dengan teorema program standards yang menyatakan “meskipun setiap upaya yang wajar harus dilakukan untuk mengurangi biaya per kapita, ada tingkat minimum di bawah yang tidak dapat diberikan pendidikan kejuruan yang efektif, dan jika kursus tidak mengizinkan biaya per kapita minimum ini, pendidikan kejuruan tidak boleh dicoba” meskipun dalam teorema tercantum sedemikian, tidak berarti pendidikan kejuruan yang ada tidak layak, karena dalam fasilitas meskipun ada yang tertinggal tetap diberikan pembelajaran yang terbaik agar dapat menghasilkan kualitas yang baik pada peserta didik.