Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN PASIEN PENDERITA HIV/AIDS

SEKILAS TENTANG HIV/AIDS


HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menginfeksi sel
darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau
Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala akibat
kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh
HIV. World Health Organization (WHO) telah menetapkan HIV/AIDS sebagai
penyakit kronis karena merupakan penyakit jangka panjang dan tingkat kemajuan
yang rendah secara umum, serta memerlukan pengobatan selama bertahun-tahun.
HIV juga memberikan dampak pada lingkungan sosial. Salah satu dampak
yang paling terlihat adalah pemberlakuan hukuman sosial bagi para penderita
HIV/AIDS, seperti tindakan penghindaran, pengasingan, penolakan, dan
diskriminasi pada penderita HIV/AIDS. HIV juga berhubungan dengan stigma
sosial yang ada di masyarakat yang dapat menyebabkan gangguan pada psikologi
penderita. Oleh karena itu, dukungan emosional dari masyarakat sangatlah
diperlukan oleh ODHA.
Salah satu bentuk intervensi untuk mengatasi perasaan tertekan adalah
melalui dukungan sosial yang diberikan lingkungan terhadap orang yang
mengalami stres tersebut. Yang dimaksud dengan dukungan sosial adalah suatu
bentuk bantuandan orang-orang disekitar individu yang dianggap dekat secara
emosional dan berfungsi memberikan kenyamanan fisik dan psikologis.
Dukungan sosial dapat diberikan dalam bentuk informational support, emotional
support, instrumental or tangible support, dan companionship support.

GEJALA-GEJALA HIV/AIDS
Fase primer atau akut, banyak orang tidak mengalami gejala apapun setelah
terinfeksi HIV, sedangkan sebagian lainnya mengalami gejala HIV yang mirip flu
dalam satu atau dua bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Pada fase ini
disebut sebagai infeksi HIV primer atau akut, bisa berlangsung selama beberapa
minggu. Tanda-tanda dan gejala HIV primer atau akut antara lain :
1. Demam atau panas
Menyerupai demam pada umumnya, yaitu suhu tubuh yang tinggi bisa
berkisar antara 38-40oC, demam terjadi ketika tubuh membentuk antibody
dalam melawan virus.
2. Sakit Kepala
Efek dari timbulnya demam, ketika demam muncul maka disusul dengan
sakit kepala, namun gejala ini tidak selalu ada.
3. Nyeri Otot
Sakit atau pegal-pegal pada badan merupakan kondisi umum yang bisa
disebabkan oleh penyakit HIV tahap awal, bedakan dengan pegal-pegal
akibat kelelahan, nyeri otot disini dipengaruhi oleh kondisi tubuh yang
meriang bersamaan dengan demam.
4. Ruam
Memang ini ciri-ciri HIV yang tidak selalu ada dan kehadirannya pun
seringkali diabaikan lantara ruam yang muncul hanya samar-samar, tidak
seperti pada campak yang tampak jelas.
5. Menggigil
Ketika suhu tubuh naik tinggi dibanding dengan lingkungan atau suhu
ruangan, maka seseorang bisa mengalami menggigil.
6. Sakit Tenggorokan
Rasa mirip dengan ketika radang tenggorokan.
7. Sariawan pada mulut atau alat kelamin
8. Pembesaran kelenjar getah bening, terutama pada leher
9. Nyeri sendi
10. Keringat malam
11. Diare
12. Perubahan warna kuku
Meskipun gejala HIV primer ini mungkin cukup ringan, naun jumlah virus
dalam aliran darah sangat tinggi. Sebagai akibatnya, infeksi HIV akan menyebar
lebih efisien selama infeksi primer daripada selama tahap berikutnya. Gejala HIV
akut ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, namun virus
masih tetap ada dalam tubuh.
Fase laten, setelah infeksi awal seseorang mungkin tidak memiliki gejala
apapun, ini disebut fase laten. Pada beberapa orang, pembengkakan kelenjar getah
bening tetap terjadi selama fase laten ini. Jika tidak, maka tidak ada tanda-tanda
dan gejala khusus. Perkembangan penyakit bervariasi antara individu dimana
kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun.
Selama periode ini, virus tetap berkembang biak secara aktif dan menginfeksi
serta membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh, padahal sistem kekebalan tubuh
kita berfungsi untuk melawan bakteri, virus dan penyebab infeksi lainnya. Sel-sel
kekebalan tubuh yang diserang oleh virus HIV yaitu sel-sel yang merupakan
penjuang infeksi primer yang disebut CD4+ atau sel T4.

PENULARAN PENYAKIT HIV/AIDS

Hubungan Seks Bebas yang berisiko, yang dimaksud berisiko disini adalah jika
salah satu pasangan terjangkit virus HIV kemudian melakukan hubungan seks
bebas tanpa menggunakan pengaman.

Penggunaan Obat-obatan Terlarang, penggunaan obat-obatan terlarang juga


mempunyai andil dalam penularan peyakit HIV, karena penggunaan obat-obatan
terlarang membuat seseorang sulit untuk berpikir jernih sehingga cenderung untuk
mengambil keputusan yang buruk.

Penularan Lewat Jarum Suntik, penggunaan jarum suntik secara bergantian


juga merupakan salah satu cara penularan AIDS yang paling umum. Penggunaan
jarum suntik tidak hanya bias ditemukan di rumah sakit, namun juga di kalangan
pengguna narkoba, layanan akupuntur hingga jasa tato.

Transfusi Darah, dalam beberapa kasus, cara penularan penyakit HIV/AIDS juga
bisa terjadi melalui transfuse darah. Namun saat ini semakin jarang, akibat dari
adanya uji kelayakan donor darah yang semakin ketat. Dengan adanya uji
kelayakan yang ketat dapat menekan risiko penerima donor darah memiliki risiko
terkena penyakit HIV.

Penularan HIV melalui ASI, ibu yang mengidap HIV/AIDS dapat menularkan
virus HIV pada anak yang di kandung dan yang disusuinya. Namun hal ini dapat
dicegah dengan mewaspadai sejak awal kehamilan untuk menekan risiko
penularan HIV pada bayi.

CARA MENGOBATI PENYAKIT HIV/AIDS


Dengan terapi antiretroviral (ARV) merupakan obat yang biasanya
digunakan untuk mengobati infeksi akibat HIV, orang yang memakai ARV
menggunakan kombinasi obat HIV (rejimen HIV) setiap harinya.
ARV tidak dapat menyembuhkan tetapi bisa membantu orang dengan HIV
hidup lebih lama dan lebih sehat. Selain itu, ARV juga membantu mengurangi
resiko penularan HIV.
Tujuan utama ARV yang mencegah dan mengurangi HIV berkembang biak
dan membuat salinannya sendiri, dengan begitu jumlah virusnya di dalam tubuh
tidak terus berkembang. Berkurangnya virus HIV memberi kesempatan bagi
sistem kekebalan tubuh untuk bisa pulih dan cukup kuat untuk melawan infeksi.

CARA PENCEGAHAN PENYAKIT HIV


Mempelajari bagaimana HIV menyebar, menghindari alkohol dan obat-
obatan terlarang, melakukan hubungan seks yang aman, jangan berbagi jarum atau
alat suntik yang sama, menghindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain,
melakukan perawatan medis jika sedang hamil.

MACAM-MACAM MOTIVASI

Motivasi hidup penderita HIV/AIDS

 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi hidup dipengaruhi oleh salah satunya yaitu dukungan sosial.
Contoh : Dengan tidak menjauhi ataupun menghakimi penderita HIV
 Motivasi Intrinsik
Beberapa diungkapkan penderita bahwa dalam memotivasi diri sendiri
harus dengan pemikiran yang baik dan tidak macam-macam.
Contoh : Motivasi dari dalam dirinya sendiri

MACAM-MACAM DUKUNGAN
Dukungan Fisik, dengan adanya dukungan ini mereka merasakan tujuan
hidupnya menjadi lebih baik meskipun fisik mereka kemampuan immunenya
berkurang.
Dukungan Emosional, diintervensikan kepada penderita sebagai bentuk
sebagai bentuk dukungan yang diterima oleh penderita itu sendiri, dan ini
terbentuk dari kategori nasehat minum obat, nasehat semangat dan nasehat
kesehatan fisik yang merupakan ungkapan perasaan yang dicakup dalam
dukungan emosional.
Dukungan Keamanan, dengan kondisi immune yang semakin menurun akibat
infeksi yang terjadi harus dijaga agar tidak semakin memburuk dan tidak
memberikan penularan kepada orang lain.
Dukungan Keterampilan, dukungan keterampilan yang dibentuk dari kategori
pelatihan, penderita telah mendapatkan beberapa pelatihan sebagai keterampilan
baru sebagai bentuk kepedulian masyarakat disekitarnya, dengan adanya pelatihan
penderita merasa diperhatikan dan dihargai untuk sama dengan yang lain bahwa
mereka memiliki hak yang sama untuk bersaing.
Dukungan Sosial, faktor yang mempengaruhi motivasi adalah karena adanya
ketidakmampuan dukungan dari keluarga, sahabat, saudara maupun orang yang
ada di sekitarnya dalam hal ini adalah masyarakat yang diharapkan mampu
melibatkan penderita dalam kegiatan bermasyarakat.

FASILITAS YANG DIHARAPKAN PENDERITA HIV/AIDS


Fasilitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, semakin meningkatnya jumlah
ODHA, semakin meluasnya pemasalahan yang kemudian berkembang, salah satu
masalah yang sering dihadapi ODHA adalah masalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Fasilitas Kesehatan, fasilitas kesehatan yang merupakan bagian vital untuk
membantu proses penyembuhan terhadap fisik maupun psikis penderita
HIV/AIDS, dengan fasilitas kesehatan yang didapatkan dapat membantu menekan
permasalahan yang ada seperti halnya obat-obat antiretrovital yang disediakan
pemerintah secara gratis.
Selain dukungan kesehatan, dukungan sosial juga dapat memberi pengaruh
positif terhadap kesehatan seseorang melalui dua cara yaitu langsung dan tidak
langsung. Secara langsung dukungan sosial memberikan seseorang untuk
berperilaku sehat, sedangkan cara tidak langsung dukungan sosial yang diterima
dari orang lain akan mengurangi ketegangan atau depresi sehingga tidak
menimbulkan gangguan.

TUJUAN PENYULUHAN
Untuk memberikan informasi penyakit HIV/AIDS kepada para pemuda
pemudi Kec. Mandalamekar, Untuk memberikan gambaran kepada masyarakat
bahaya dari seks bebas, Untuk memberikan penyuluhan agar penderita HIV/AIDS
tidak untuk di hindari, Untuk bisa memotivasi hidup penderita HIV/AIDS, untuk
memberikan bentuk dukungan sosial terhadap penderita HIV/AIDS, untuk
memberikan dukungan yang diharapkan penderita HIV/AIDS

MANFAAT PENYULUHAN
Secara Teoritis, pengabdian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
sosial yang berhubungan dengan stigma masyarakat terhadap pasien penderita
HIV/AIDS.
Secara Praktis, pengabdian ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan bagi
masyarakat dalam meningkatkan rasa peduli terhadap pasien penderita
HIV/AIDS.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah penyuluhan ini lebih memberikan
pembelajaran kepada generasi muda, kita mencoba berkontribusi mendalami
pemahaman tentang berbagai perilaku, tindakan, dari masyarakat terhadap
penderita melalui sudut pandang yang diketahui dan diterima secara benar dan
positif.

KESIMPULAN
Kami menghimbau kepada para pemuda/pemudi karang taruna Kecamatan
Mandalamekar agar menghindari seks bebas, pemakaian jarum suntik secara
bersamaan, dan juga berhati-hati dalam menggunakan alat kesehatan. Selain itu
kita harus memberikan support kepada yang sudah terkena HIV. Maka mari ikut
berpartisipasi untuk lebih mengenal lagi apa itu HIV/AIDS, lalu bagaimana cara
kita mencegah agar kita terhindar dari penyakit HIV/AIDS. Untuk waktu dan
tempat dilaksanakan di Rumah Ketua Karang Taruna Rw.002 Kecamatan
Mandalamekar hari Sabtu, 22 Juni 2019 pukul 11.30 s/d 12.10 WIB.

Anda mungkin juga menyukai