MASLOW
DAN KORELASINYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
(ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)
Skripsi
Disusun Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata 1 (S1) dalam Ilmu Dakwah
Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Oleh:
Oktaful Ghofur
1100046
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2006
KONSEP AKTUALISASI DIRI ABRAHAM. H. MASLOW
DAN KORELASINYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
(ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM)
Disusun Oleh:
Oktaful Ghofur
1100046
Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing II
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang
senantiasa telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, kepada penulis
dalam rangka menyelesaikan karya skripsi dengan judul Konsep Aktualisasi Diri
Abraham. H. Maslow dan Korelasinya dalam Membentuk Kepribadian (Analisis
Bimbingan dan Konseling Islam). Karya skripsi ini disusun untuk memenuhi
tugas sebagai persyaratan mencapai derajat kesarjanaan jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam di Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya para sahabatnya dan orang-orang yang
mengikuti jejak perjuangannya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis merasa bersyukur atas bantuan
dan dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah
membantu terselesaikannya skripsi penulis dengan baik, dan karena itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Rektor IAIN Walisongo Semarang, yang telah memimpin lembaga
tersebut dengan baik.
2. Bapak Drs. H. Aminuddin Sanwar, MM., selaku Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang.
3. Ibu Dr. Hj. Ismawati M.Ag dan Bapak Abdus Satar M.Ag selaku
pembimbing skripsi yang dengan segala kebaikannya, kesabarannya telah
membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Seluruh dosen, staf dan karyawan di lingkungan civitas akademika
Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberi ilmu,
pelayanan dan pengalaman selama dalam kuliah.
5. Ayah, Ibunda tercinta serta adik-adikku yang telah memberi dorongan baik
materiil maupun moral dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Semua pihak, terutama sahabat-sahabatku mahasiswa IAIN Walisongo
Semarang, khususnya kepada mahasiswa Fakultas Dakwah Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Semoga kebaikan dan keikhlasan mereka yang telah diberikan kepada
penulis mendapatkan balasan yang setimpal dan berlipat ganda dari Allah SWT,
jazakumullah khairan katsira.
Meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
penyusunan skripsi ini, akan tetapi sudah barang tentu dalam penulisannya masih
banyak kekurangan mengingat kemampuan dan keterbatasan penulis.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, penulis senantiasa
mengharap kritik kontruktif dan saran inovatif demi kesempurnaan skripsi ini dan
semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun para pembaca. Amin ya Rabbal 'ALamin.
Penulis
Motto
Persembahan
1. Abahe
2. Bapak dan Ibu yang selalu mendidik dan memberi dorongan
sehibngga selesainya skripsi ini
3. Kepada adik-adik penulis yang selalu membantu sehingga
terselesainya skripsi ini.
4. Den I U
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vi
MOTTO ..................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................... 6
C. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian ........................................ 6
D. Tinjauan Pustaka ................................................................... 7
E. Kerangka Teori ....................................................................... 9
F. Metodologi Penelitian.. ........................................................... 14
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 17
BAB IV : ANALISIS
Aktualisasi Diri Maslow dan Pembentukan Kepribadian
Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam................................... 54
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 60
B. Saran-saran ............................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilahirkan dalam keadaan ”fitrah” (suci) seperti kertas kosong. Siapapun yang
mau membentuk atau menggambar dalam kertas kosong itu, maka dia akan
Hal tersebut sejalan dengan sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah
yang berbunyi:
ﻦ ﺎ ِﻣ ﻣ: ﻢ ﺳﹶﻠ ﻭ ﻋﻠﹶﻴ ِﻪ ﺻﻠﹶﺊ ﺍﷲ ﻧِﺒﻲ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ:ﺙ ﺪ ﹸ ﳛَ ﺮ ﹶﺓ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻳ ﺮ ﻲ ﻫ ﻦ ﹶﺍِﺑ ﻋ
ﻭ ﺮ َ ﺍ ِﻧ ِﻪ ﹶﺍﻨﺼﻳ ﻭ ﺩ ﺍ ِﻧِﻪ ﹶﺍ ﻬﻮ ﻳ ﻩ ﺍﺑﻮ ﺮ ِﺓ ﹶﻓﹶﺎ ﻰ ﺍﹾﻟ ِﻔ ﹾﻄ ﻠ ﻋﻮ ﹶﻟﺪﻮ ٍﺩ ﺍﹶﻻ ﻳ ﻮ ﹸﻟ ﻣ
ﺪ ﺟ ﻦ ﺎ ِﻣﻴﻬﻮ ﹶﻥ ِﻓ ﺴﻨ
ﺤِ ﻫ ﹾﻞ ﺗ ,ﺎ ًﺀﻤﻌ ﺟ ﻤ ﹰﺔ ﻴﻬ ﻤﺔﹸ ِﺑ ﻴﺒ ِﻬ ﺍﻟﺘﺞﻨﺎ ِﻧ ِﻪ ﻛﹶﻤﹶﺎ ﺗﺠﺴ
ﻤ ﻳ
(ﺎ ًﺀ )ﺭ ﻭ ﺍ ﻩ ﻣﺴﻠﻢﻋ
Manusia itu diciptakan oleh Allah dalam struktur jasmani dan rohani.
Dia pada saat diciptakan telah membawa sifat-sifat yang sangat spesifik yang
membedakan dirinya dengan orang lain, yang nantinya dia akan tumbuh dan
berkembang menjadi identitas bagi dirinya. Sekaligus berguna untuk
agar jasmani tumbuh dan berkembang. Pada bagian rohani, manusia sering
mengisinya dengan sifat-sifat yang berguna baik kehidupannya baik saat ini
atau kelak.
memiliki dimensi ganda (double dimension) yakni rohani dan jasmani yang
lahir dalam keadaan fitrah. Yang dimaksud fitrah disini bukan sekedar bersih
dari noda namun dilengkapi dengan seperangkat potensi kodrati yang bersifat
bantuan orang lain. Oleh karenanya selain dia sebagai makhluk individu dia
manusia yang memiliki kepribadian yang baik, sebab dalam diri manusia itu
pribadi yang kurang baik. Hal ini terjadi karena masyarakat lebih cenderung
berhati-hati terhadap kedatangan anggota masyarakat lain sebab masyarakat
khawatir bila anggota masyarakat itu datang dengan kepribadian yang kurang
baik dan orang itu dapat membawa dampak yang ditanggung oleh seluruh
akan rasa aman, rasa cinta dan memiliki, harga diri dan aktualisasi diri
sebagai kebutuhan paling puncak yang dimiliki manusia. (Hasyim, 2002 : 70,
Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan akan rasa aman dari rasa
adanya rasa cinta dan memiliki. Setelah kebutuhan ketiga tersebut terpenuhi,
kebutuhan yang keempat adalah kebutuhan akan harga diri, dimana manusia
tersebut didasari atas motivasi yang ada pada dirinya. (Najati, 1982 : 10).
Selain kebutuhan diatas, menurut Maslow manusia belum merasa puas
bila kebutuhan akan adanya dirinya belum diakui oleh masyarakat. Oleh
karena itu manusia memerlukan kebutuhan yang terakhir atau yang kelima
yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri, diakui oleh masyarakat dimana dia
tumbuh.
kebutuhan akan aktualisasi diri dimotivasi oleh kebutuhan yang bernilai tinggi
Orang yang telah tumbuh dewasa dan masak secara penuh adalah
orang yang telah mencapai aktualisasi diri, yaitu dengan konsentrasi penuh
dan mencapai apa yang disebut sebagai manusia yang sempurna (insan
1
Terdiri dari dua kata yaitu meta dan motive. Menurut Sudarsono kata meta bisa berarti
kajian tentang karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh obyek yang dikaji. Sedang motive
menurut Caplin memiliki empat pengertian yaitu; a.suatu variabel penyelang yang ikut campur
tangan yang digunakan untuk menimbulkan factor-faktor tertentu didalam organisme, yang
membangkitkan, mengelola, mempertahankan dan menyalurkan menuju kepada suatu sasaran.
b.suatu keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan, memelihara dan
mengarahkan tingkah laku menuju pada sasaran atau yang dituju. c.alasan yang disadari atau
yang tidak disadari yang diberikan individu bagi tingkah lakunya. d.dorongan( drive )
perangsang, rangsangan.
2
Menurut Amin Syukur insan kamil diartikan sebagai manusia yang sempurna, bukan
saja memiliki ketaatan pada Allah tetapi juga mengenal dirinya sendiri dan membuat relasi
yang baik antar sesamanya dan lingkungannya, dia mengerti antara yang hak dan yang batil,
sehingga perbuatannya selalu terarah untuk mencapai keridhan Allah meski dalam kondisi
kehidupan seperti apapun.
demikian bila kebutuhan ini terhambat atau tidak terpenuhi akan
secara sehat namun tidak semua dapat mencapai aktualisasi diri. Mengapa
persaingan itu dapat merugikan diri mereka sendiri. Adapula yang takut
sehingga klien mampu sembuh dari rasa trauma yang pernah terjadi pada
Quran dan sunah Rasul serta mencegah klien dari prasangka buruk pada
adalah tokoh filsafat yang sangat populer. Bahkan secara tegas, dia
3
Menurut Sudarsono,pathologi adalah istilah dari cabang-cabanhg ilmu biologi yang
mengangkut penyimpangan-penyimpangan dari suatu penyakit yang bersifat anatomis,
fisiologis, psikologis, menyangkut studi yang bersifat tidak normal.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membahas lebih lanjut
B. PERMASALAHAN
adalah:
Islam.
D. TINJAUAN PUSTAKA
yang berkaitan dengan penelitian yang akan penulis lakukan antara lain
pemikiran prof. Dr. Abdul Aziz Al - Qudsi) yang dilakukan oleh Barokah.
(Arbaiati, 2000 : 65). Penelitian ini berisi tentang ilmu kesehatan mental. Di
unsurnya mengarah pada satu tujuan dalam hidup yang muaranya adalah
integritas kepribadian.
dikemukakan oleh Handayani. (2004 : 66) yang berjudul: Konsep fitrah Al-
ini membahas tentang sifat fitrah manusia yang dianggap sebagai sifat bawaan
atau potensi dasar yang melekat pada diri manusia tersebut, kadang disebut
sifat manusia antara lain sifat-sifat binatang liar (sabu’iyahi), sifat binatang
kepribadian yang selaras dengan enam potensi keimanan dan lima potensi
keIslaman.
kreatif. Hanya cara humanislah yang dapat merubah manusia menjadi lebih
baik.
aktualisasi ini dapat ditunjukkan dengan perwujudan taqwa pada Allah, taat
konsep aktualisasi diri Abraham Maslow adalah sama. Artinya ketika manusia
yaitu penyatuan antara tiga realitas kosmos (mikro kosmos, makrokosmos dan
individu seseorang akan terasa lebih mudah apabila semua itu dilihat dari
Kepribadian. Buku ini terdiri dari dua seri. Pada seri satu ia menjelasakan
motivasi dan kepribadian bisa terbentuk bila orang itu mampu mewujudkan
diri.
lakukan dengan penelitian yang sudah penulis cantumkan diatas adalah bahwa
E. KERANGKA TEORI
Menurut asal katanya aktualisasi diri terdiri dari kata aktualisasi dan
(1993 : 81) yang disebut diri adalah seseorang atau orang (terasing dari yang
lain).
mewujudkan manusia yang utuh dan penuh. Orang yang tidak tertekan oleh
perasaan cemas, perasaan risau, tidak aman, tidak terlindngi, sendirian, tidak
dicintai adalah orang yang terbebas dari meta motivasi. (Robert, 1993 : 161).
adalah bila manusia itu mampu berkembang secara sempurna dengan cara
dua bagian yang pertama, yaitu internalisasi yang terdiri atas tiga bagian
yaitu, id,ego dan super ego. Bagian kedua adalah yang disebut sebagai
bangsa romawi 100 tahun sebelum masehi. Secara teologis kepribadian itu
prima dan causa finalis (sebab utama dan sebab terakrir) dari pribadi manusia.
kegiatan yang utama yaitu; masyarakat, kerja dan seksualitas dengan dua
(Wilcox, 2003:206).
setiap persoalan baik ringan maupun berat. Karena pada dasarnya kepribadian
adalah perhelatan antara fisik dan psikis dalam diri individu yang membentuk
: 156 ).
4
Menurut Jhon Echol dalam kamus bahasa inggris - indonesia, 1996, p – 172 berarti
dewata, dewa.
Menurut Arifin (1987 : 173 ) kepribadian samawi atau Islami adalah
suatu prilaku lahiriah dan batiniah manusia yang berbeda dalam nilai ke-
hidup didunia dan akherat. Sedang menurut Anshari (1993 : 88) kepribadian
muslim adalah manusia yang memiliki keimanan yang kuat kepada Allah,
dan akhirat.
bantuan yang diberikan seseorang ahli kepada individu atau beberapa individu
(klien) degan memanfaatkan kekuatan dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. (Erman Amti, 1999 :
99).
ahli (Konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien)
yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Tujuannya
agar klien dapat mengembangkan diri yang mengacu pada perubahan kearah
yang lebih positif. (Prayitno dan Erman Amti , 1999 : 105,113). Prinsip
dengan cara cepat, cermat dan tepat. (Prayitno dan Erman Amti, 1999 : 214).
konseling.
pemberian bantuan kepada klien agar mampu hidup selaras dengan ketentuan
sudah baik yang ada pada diri kien tidak kembali pada keadaan yang kurang
dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan pada klien dengan
tersebut dapat mandiri dan mampu memecahkan masalah pada dirinya sesuai
dengan Al - Quran dan sunah rasul untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia
dan akhirat.
F. METODOLOGI PENELITIAN
bahwa manusia adalah makhluk hidup yang hidup pada masyarakat tertentu.
mengaktualisasikan dirinya dan juga dampak yang harus ia terima serta untuk
mengaktualisasikan dirinya.
Sumber dan jenis data yang penulis dapatkan dalam penelitian ini
sepenuhnya berasal dari data-data tertulis yang secara klasifikatif ada dua
Sumber dan jenis data primer didapat dari pendapat Abraham Maslow
tentang aktualisasi diri yang ada dalam buku-bukunya dan karya-karya ilmiah
4. Analisis data
Dalam penelitian ini teknik analis data yang di gunakan oleh penulis
sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan
dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Consuelo dan Sevilla :
1993 : 71).
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Nawawi (1996 : 73) bahwa
sekarang berdasarkan fakta yang tampak. dalam hal ini tidak hanya penyajian
data secara diskriptif tetapi data tersebut dikumpulkan, diolah, dan ditafsirkan.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh karena itu penulis
yakni, tentang aktualisasi diri dan kepribadian. Bab ini membahas tentang
yang terdiri atas riwayat hidup Abraham Maslow dan konsep aktualisasi diri
menurut Maslow.
BAB. IV. Berisi obyek yang menjadi kajian pokok penelitian. Bab ini
berisi analisis Bimbingan dan Konseling Islam tentang konsep aktualisasi diri
potensi-potensi yang ada pada dirinya, dalam setiap kesempatan yang terbuka
bagi dirinya. Berdasarkan pada tujuan utama inilah yang nantinya mampu
memberikan arah dan kesatuan pada kehidupan seseorang. (Hall: 1993, 74).
satu tujuan hidup yakni menjadi pribadi yang utuh atau teraktualisasikan
Yang menjadi tendensi dasar ini tampak jelas bila individu diamati
dirinya kalau dia tidak dapat membedakan antara cara-cara progressif dan
cara-cara regresif.
Dengan kata lain yang disebut sebagai aktualisasi diri adalah
tersembunyi yang mana suatu saat pasti terungkap dengan sendirinya sebagai
tanda atau ciri khas yang membedakan dirinya dengan orang lain.
B. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
atau intelektual.
3. Idendity yaitu sifat kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat yang
150).
keseluruhan itu.
dengan lingkungan.
6. Menurut Hall dan Lindzey tidak ada definisi yang pasti tentang kepribadian
lingkungan yang ditunjang oleh usaha-usaha yang aktif pada pihak pribadi
lebih jelas. Apabila manusia menderita atau neorotik maka hal itu disebabkan
oleh lingkungan melalui ketidaktahuan dan patologi sosial atau karena
bertindak untuk memenuhi kekurangannya agar dapat tehindar dari rasa sakit,
being jernih, tak terlibat dan tanpa hasrat. Sebagai contoh kebutuhan akan
cinta menjadi kebutuhan defisiensi yang melibatkan cinta yang tamak pada
merupakan kekosongan yang harus diisi. Bagi orang yang sehat cinta tidak
bersifat tidak membutuhkan, tidak egois dan tidak mengekang. (Wilcox: 2003,
219).
memandang struktur kepribadian tersusun atas tiga hal yaitu: Id, Ego, dan
Super ego. Selain itu Muray menambahkan bahwa Id berisi tentang impuls
yang diterima oleh diri maupun masyarakat, semua tergantung pada individu
impuls tertentu dari Id. Kekuatan dan keberhatian ego merupakan faktor
individu yang berlaku sebagai pengatur tingkah laku seperti yang dilakukan
1. Perkembangan Kepribadian
Secara heredity dapat dilihat pada anak kembar yang identik dimana
sangat dipengaruhi oleh keluarga terutama pada masa bayi (antara usia 0-2
tahun) bahkan pada usia 2-6 tahun inilah disebut-sebut sebagai masa paling
baik untuk membentuk kepribadian. Meski nantinya pada akhir ketika anak
anak menyerap sifat-sifat kepribadian dan tidak sedikit menjadi model yang
a. Memiliki rasa aman yang tepat: mampu berkontak dengan orang lain
kemampuan sendiri.
kebutuhan-kebutuhan kelompoknya.
2. Kepribadian Muslim
golongan yaitu mu’min (beriman), kafir, dan munafik. Antara ketiga golongan
ini manusia memiliki sifat utama yang membedakan antara golongan satu
banyak ayat dalam sebagian besar Al-Qur’an sebagai orang yang senang
pengetahuan, dalam mencari rizki. Sifat orang beriman menurut Najati (1985,
a. Sifat yang berkenaan dengan akidah yaitu beriman pada Allah, para Rasul,
neraka, hal yang gaib, dan qadar. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah
c. Sifat yang berkenaan dengan hubungan sosial yaitu: bergaul dengan orang
lain, dermawan dan suka berbuat kebajikan, suka bekerja sama dan lain-
lain.
kepada orang tua dan kerabat, pergaulan yang baik antara suami dan
isteri. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Bani isra’il ayat 23:
cinta pada Allah, takut akan azab, tidak putus asa, serta berbuat kebajikan
kepada sesama.
mengikuti sesuatu yang masih ragu, teliti dalam meneliti suatu realitas,
karena itu tingkah laku seorang muslim selalu tampak bersih, serasi baik
bertaqwa kepada Tuhannya, maka hubungan antara dirinya sendiri dan orang
lain ia selalu akan mencari ridho Allah dan mengharapkan pahalanya, takut
akan amarah dan azabnya. Sehingga pengendalian dirinya sikapnya yang baik
pada orang lain dan kecintaannya, berbuat kebajikan kepada mereka semua
kepribadian muslim terdiri atas tiga tahapan tersebut penulis jabarkan sebagai
berikut:
a. Pembiasaan.
lebih rendah (jasmaniah) akan lebih mudah dan lebih dahulu dapat mulai
kejiwaan.
tercakup dalam rukun iman. Dalam pembentukan ini tenaga budi dan tenaga
tercapai.
C. Bimbingan Dan Konseling Islam
kepada individu agar mampu hidup selaras dengan petunjuk Allah sehingga
atau mengabdi kepada Allah yang pada akhirnya tercipta hubungan yang baik
mengalami masalah dengan cara yang mandiri, individu mampu dan memiliki,
agar supaya senantiasa selaras dengan petunjuk Allah, sehingga dengan cara
dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan pada klien dengan
tersebut dapat mandiri dan mampu memecahkan masalah pada dirinya sesuai
dengan Al - Quran dan sunah rasul untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia
dan akhirat.
1. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Islam.
a. Asas kerahasiaan.
Apapun yang terjadi pembicaraan antara konselor dan klien yang terjadi
b. Asas kesukarelaan.
dialami oleh klien maupun konselor oleh karena itu perlu diadakannya kerja
sama antara konselor dan klien sehingga tercipta suasana yang sukarela bukan
keterpaksaan.
c. Asas keterbukaan.
Antara konselor dan klien harus ada sikap saling membuka diri, tidak
dibuat-buat sehingga apa yang menjadi proses bimbingan dan konseling dapat
d. Asas kekinian.
Masalah yang dihadapi oleh klien bisa terjadi pada masa lalu sekarang
dan masa yang akan datang sehingga ia lupa apa yang harus ia kerjakan
dengan hal ini maka konselor diharapkan mampu mmemecahkan masalah
e. Asas kemandirian.
kepada konselor hal ini karena konselor selalu menanggapi dan merespon
apapun yang terjadi pada klien. Oleh karena itu konselor harus menumbuhkan
f. Asas kegiatan.
ditetapkan.
g. Asas kedinamisan.
perubahan sikap dan tingkah laku klien ke arah yang lebih baik, oleh karena
itu perlu adanya kerja sama antara konselor dan klien secara dinamis sehingga
h. Asas keterpaduan.
i. Asas kenormatifan.
pada klien.
j. Asas keahlian.
pengetahuan dan keterampilan yang dimilki oleh konselor juga terbatas ada
kemungkinan bahwa masalah yang dihadapi oleh konselor belum dapat diatasi
oleh konselor tersebut oleh karena itu dalam hal ini konselor perlu mengalih
tangankan klien kepada konselor yang lain yang lebih ahli sehingga masalah
klien bisa terpecahkan. Bahkan menurut Prayitno seperti yang dikutip oleh
terdahulu.
sengaja, terus-menerus dan terarah kepada satu tujuan. Oleh karena itu
pelayanan dan bimbingan konseling tidak hanya dirasakan adanya pada saat
klien mengalami masalah dan dihadapkan pada konselor saja. Kegiatan
perkembangan yang sedang atau sudah dialami oleh klien. (Hallen: 2002, 60).
berbagai macam potensi dan kondisi ke arah yang lebih baik. Klien dalam
hal ini yang sudah dianggap baik agar dijaga tetap baik dan dimantapkan
D. Dakwah
usaha dalam proses islamisasi manusia agar taat dan tetap menaati ajaran
diturunkan oleh Allah kepada Rasululah bagi umat manusia, seluruh alam,
persuasif dengan harapan agar komunikan dapat bersikap dan berbuat amal
supaya manusia itu taat dan tetap menaati ajaran islam guna memperoleh
perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan isi dan harapan dari pesan-
pesan dakwah yang disampaikan serta terwujudnya amal soleh yang selaras
Unsur-unsur dakwah
menjadi dai adalah setiap muslim laki-laki, wanita yang baligh, berakal,
1). Wara’ adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang menimbulkan prasangka.
atau belum beragama bail pemimpin maupun rakyat biasa. Sanwar (1987, 66).
Menurut Solahudin Sanusi dalam Sanwar (1987, 72-73) membagi
1). Secara biologis melihat struktur masyarakat terdiri atas jenis kelamin dan
umur manusia.
4). Secara agama terdiri atas agama islam, non islam atau yang belum
beragama.
6). Berdasarkan pada pekerjaan yaitu buruh, petani, pegawai, seniman dan
militer.
sepermainan.
pada Al-Qur’an dan Hadist yang melipuri akidah, sari’ah, akhlak dan berbagai
mencapai tujuan dakwah berdasarkan pada Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125
1. Al-Hikmah
ajakan dengan cara bijak, filosofis, argumentatif, dilakukan dengan adil dan
2. Mauidzah Al-Hasanah
tergolong awam. Dalam hal ini peran dai adalah sebagai pembimbing, teman
mad’u.
dengan cara terbaik, sopan santun, saling menghargai dan tidak arogan.
Metode ini ditujukan sebagai reaksi alternatif dalam menjawab tantangan dan
respon negatif dari mad’u khususbnya sebagai sasaran yang menolak, tidak
1). Secara lisan yang termasuk dalam hal ini adalah ceramah, seminar,
3). Bil hal yang termasuk dalam hal ini adalah perilaku dai yang
islam.
4). Secara seni yang termasuk dalam hal ini meliputi seni lukis, tari,
april 1908. Orang tuanya adalah imigran Yahudi Rusia yang pindah ke
Sebagai anak tertua dari 7 bersaudara, Maslow oleh orang tuanya didorong
kesepian pada masa kanak-kanak dan remaja. Tentang perlakuan orang tuanya
cukup menggirangkan bahwa saya tidak menjadi psikotik. Saya adalah anak
teman”.
Diduga bahwa hasrat Maslow untuk menolong orang lain agar bisa
hidup dalam kehidupan yang lebih kaya (lebih bermakna) berasal dari
hasratnya untuk memperoleh kehidupan yang kaya yang tidak ia peroleh pada
masa mudanya.
sebagai bidang studinya di City College, New York. Tetapi baru 2 minggu
kuliah Maslow pindah ke Universitas Cornell, dan tak lama kemudian pindah
ke Universitas Wisconsin, dengan bidang psikologi sebagai pilihannya, disini
ia memperoleh gelar sarjana muda pada tahun 1930, sarjana penuh pada tahun
1931 dan meraih doktor pada tahun 1934. pada waktu masih kuliah Maslow
biologi; Moklejohn seorang tokoh ahli filsafat. Tetapi ketiga orang tersebut
tidak ia jumpai, karena mereka hanya guru besar tamu. Untuk mengobati
Harlow.
College, New York sampai tahun 1951. Maslow menyebut New York pada
akhir 1930 an dan awal tahun 1940an ketika ia mengajar disana sebagai pusat
diantaranya. Erich Fromm, Alfred Adler, Karen Horney, Ruth Benedict, dan
Psikologi Universitas Brandeis yang dipegang tahun 1961 dalam periode ini
lain yang melibatkan diri dalam gerakan daya manusia. (Koeswara: 1991,
109-115).
Sebagian besar buku Maslow ditulis dalam sepuluh tahun terakhir dari
mewujudkan manusia yang utuh dan penuh. Orang yang tidak tertekan oleh
perasaan cemas, perasaan risau, tidak aman, tidak terlindngi, sendirian, tidak
dicintai adalah orang yang terbebas dari meta motivasi. (Robert, 1993 : 161).
dua hal yakni antara yang sehat tetapi tidak memiliki pengalaman transedensi
dan orang yang berpendapat bahwa transedensi sangat penting bagi orang
2. Mereka berbicara dengan bahasa penyair, mistikus dan lebih baik dalam
3. Mereka terlihat kesakralan dalam semua hal pada tataran praktis sehari-
hari.
4. Mereka cepat akrab dan saling memahami serta mengenal satu dengan
yang lain.
geografis.
7. Mereka sinergis terhadap apa yang mereka berikan, sehingga apa yang
11. Mereka memiliki rasa kagum dan misteri yang sangat kuat.
14. Mereka tidak mementingkan diri sendiri dan lebih mudah melampaui ego.
MASLOW
Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah tanda (hasrat) dari individu untuk
pengungkapan kreasi atau karya atau kemampuan khusus, dengan kata lain
masing tidak terlepas apakah dia itu orang tua, buruh, mahasiswa ataupun
dosen bahkan sekretaris. Oleh karena itu bentuk dari aktualisasi diri pada tiap-
1. Berasal dari individu itu sendiri yakni berupa ketidak tahuan, keraguan
bahkan bisa karena ketakutan yang dialami oleh individu itu sendiri.
Dengan kata lain aktualisasi diri hanya mungkin terjadi apabila kondisi
aktualisasi diri.
3. Berasal dari pengaruh yang dihasilkan dari kebutuhan yang kuat akan rasa
pada dataran dunia sehingga tercipta kesempatan yang luas bagi orang
individu yang dipelajari oleh Maslow diambil dan diseleksi dari orang-orang
yang terkemuka baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, juga
1. Fairyly sure cases, yang termasuk ke dalam kategori ini adalah orang-
orang yang pasti dan sungguh-sunguh telah mencapai taraf aktualisasi diri
Eleamor Roosevelt.
2. Partial cases terdiri atas lima orang kontemporer yang oleh Maslow tidak
itu dijadikan sebagai ciri-ciri atau tolak ukur orang-orang yang telah mencapai
taraf aktualisasi diri. (Hall: 1993, 110 - 111). Inilah ciri-ciri khas mereka:
ini meliputi pengamatan pada bidang seni, musik, ilmu pengetahuan, politik,
kejadian yang akan datang dengan tepat. Mereka juga tidak dipengaruhi oleh
sendiri dan orang lain, mampu menerima kodrat dengan segala kekurangan
dan kelemahannya secara tawakal. Mereka bebas dari perasaan berdosa yang
berlebihan, malu yang tidak beralasan dan cemas yang melemahkan. Maslow
menyatakan hal ni seperti anak-anak yang melihat dunia luas, polos, tanpa
sebagai mana yang mereka temukan dalam dirinya dan dalam diri orang lain
kesederhanaan, dan sangat wajar itu terjadi sebab tindakan mereka dalam
mengikuti aturan-aturan yang ada yang menurut mereka dengan aturan itu
mereka. Mereka hidup untuk bekerja dan bukan bekerja untuk hidup.
Pekerjaan mereka bersifat alami secara subjektif dan bersifat non personal.
sosial mereka dianggap memisahkan diri, hati-hati, sombong dan dingin. Hal
ini disebabkan mereka tidak membutuhkan orang lain dalam pergaulan biasa,
memiliki kadar arah yang tinggi. Mereka memandang diri mereka sebagai
agen yang merdeka, aktif, bertanggung jawab, dan agen yang mendisiplinkan
berasal dari luar diri itu mereka anggap kurang penting ketimbang
tersebut bagi orang lain terasa membosankan. Dengan kata lain orang yang
Misalnya salah satu obyek tertarik pada anak-anak sedang yang lainnya
demikian antara obyek-obyek yang berbeda itu para subyek yang memperoleh
berkah yang sama yakni ilham dan kekuatan. (Hasyim: 2002, 93).
pengalaman keagamaan atau spiritual, sebab hal itu bisa saja dialami melalui
mengalaminya merasakan diriya selaras dengan dunia, lupa akan dirinya dan
bahkan melampauinya, juga merasakan silih berganti rasa kuat dan rasa lemah
9. Minat sosial.
ini tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki diskriminasi sosial. Hal ini
terbukti ketika mereka bisa menjadi kasar apabila berhadapan dengan orang-
karakter demokrasi yang lebih baik. Mereka mampu belajar dari siapa saja
yang bisa mengajar tanpa memandang derajat, pendidikan, usia, ras atau
memilih persahabatan secara elit. Elit disini adalah elit dalam karakter,
kesanggupan, bakat dan bukan elit dalam keturunan ras, darah, nama
keluarga, usia, kemasyuran atau jabatan. Mereka menaruh hormat kepada
mengurangi arti atau merusak martabat orang lain meskipun mereka penjahat.
menurut Maslow adalah orang yang mampu membedakan antara cara dan
menyukai humor yang bertolak dari kelemahan dan penderitaan orang lain
dengan tujuan untuk mengejek atau menertawakan oarang lain. Dengan rasa
mengaktualisasikan diri adalah bentuk tindakan asli, naïf dan spontan seperti
yang dijumpai pada anak-anak yang masih polos dan masih jujur. Bentuk
yang berat dan serius tetapi bisa juga berupa penciptaan sesuatu yang
sederhana. Pada dasarnya, kreatifitas berkisar pada daya temu dan penemuan
hal-hal baru yang menyimpang dari gagasan lama. (Hall: 2001, 112).
meskipun berbeda dengan pendapat umum. Hal ini bukan berarti mereka
yang mencapai taraf aktualisasi diri maka menurut para psikolog mereka
adalah termasuk yang super dan ajaib. Tetapi hal ini oleh Maslow ditolak
dengan keras dengan menyataklan bahwa mereka bukan manusia sempurna,
mereka bisa marah, tersinggung, keliru, dan tidak luput dari kebiasaan-
aktualisasi diri yang efektif. Kemudian ciri-ciri itu akan penulis lihat dari
masing-masing. Dengan kata lain yang disebut aktualisasi diri oleh Maslow
orang yang lapar adalah makan, apabila ia haus akan kekuasaan maka ia akan
bahwa aktualisasi diri adalah kecenderungan kreatif dari kodrat manusia. Hal
ini merupakan prinsip dari kodrat manusia yang menjadi penyebab organisme
mencapai aktualisasi maka harus diketahui apa yang disenangi dan apa yang
mereka kerjakan serta bakat apa yang mereka senangi. Sedangkan hal ini tidak
terlepas dari lingkungan apakah lingkungan itu mendukung atau tidak untuk
ini akan tampak jelas apabila diamati dalam jangka waktu yang lama.
dapat membedakan antara cara-cara progresif dan regresif. (Hall, 2001: 25).
aktualisasi diri adalah bila manusia itu mampu berkembang secara sempurna
ciri kepribadian yang sama seperti yang dikatakan oleh Murray (Hall, 2001:
25) dimana fungsi dari kepribadian tersebut adalah menata atau mengarahkan
dan terbentuknya berbagai macam potensi dan kondisi ke arah yang lebih
berkelanjutan. Dalam hal ini yang sudah dianggap baik agar dijaga tetap baik
Maslow maka jika dilihat dari tipe-tipe kepribadian menurut Spranger dalam
sebagai berikut:
menerima diri sendiri dan orang lain serta kodratnya, seluruh hidupnya
orang lain.
Hal ini sesuai dengan pendapat dengan Najati (1985, 260) dimana seseorang yang memiliki kepribadian muslim
ditandai dengan sifat yang berkenaan dengan hubungan sosial yaitu: bergaul dengan orang lain, dermawan dan suka
berbuat kebajikan, suka bekerja sama dan lain-lain. Sifat yang berkenaan dengan hubungan kekeluargaan yaitu:
berbuat baik kepada orang tua dan kerabat, pergaulan yang baik antara suami dan isteri.
yang paling cocok digunakan pada tipe kepribadian ini adalah dengan cara bil
hal yaitu dengan ditunjukkan pada perilaku dai yang sopan dan sesuai dengan
(2003, 19) hal ini bisa dilakukan dengan cara jual beli, salam, masaqoh,
muzaroah, zakat, infak dan sodaqoh dan lain-lain sehingga mad’u mampu
Hal ini sesuai dengan prinsip dari Bimbingan dan Konseling islam
yang diungkapkan oleh Hallen (2002, 64) dimana dalam melayani klien
bahwa hal ini sesuai dengan salah satu asas dari Bimbingan dan Konselor
2. Tipe politik
Yang termasuk dalam golongan ini adlah mereka yang memiliki ciri-
Hal ini sesuai dengan pendapat Najati (1985: 259) bahwa seseorang
memiliki kepribnadian semacam ini adalah dengan cara bil lisan yaitu dengan
politik. Hal ini senada yang diungkapkan oleh Sulhton (2003, 19) dakwah
diungkapkan oleh Hallen (2002, 70) dimana perubahan sikap yan terjadi pada
klien bisa terjadi bila ada kerjasama yang dinamis antara konselor dan klien.
Selain itu hal ini menurut Rakhim (2001,34) sejalan dengan asas
musyawarah yang dianut oleh Bimbingan dan Konseling Islam dimana dalam
asas ini antara konselor dan klien terjadi dialog yang baik tanpa saling
mendikte. Sehingga perubahan yang diharapkan oleh klien dan konselor bisa
3. Tipe religi
pengalaman puncak dari klien (mad’u). Apabila ada mad’u yang semacam ini
maka dakwah yang paling baik digunakan adalah dengan cara tulisan. Sebab
keagamaan tetapi juga bisa melalui tulisan. Tetapi harus diingat sebab tulisan
Hal ini sejalan dengan pendapat Najati (1985: 259) dimana orang-
orang yang memiliki kepribadian muslim mereka memiliki rasa cinta pada
Allah, takut akan azab, tidak putus asa, serta berbuat kebajikan kepada
sesama.
memperoleh rizki.
Hal ini oleh Rakhim (2001,24) dikatakan sejalan dengan asas fitrah
dari Bimbingan dan Konseling Islam dimana dalam asas ini dikatakan bahwa
muslim dalam hal ini Bimbingan dan Konseling Islam diharapkan dapat
4. Tipe estetika
dengan dalam diri individu memiliki kreatifitas, kesegaran dan apresiasi serta
memiliki rasa humor yang filosofis. Apabila ditemui mad’u yang semacam ini
dawah yang paling cocok adalah dalam bidang seni, baik itu tari lukis maupun
suara, sehingga hasil dari seni tersebut tidak terlepas dari nilai-nilai islam. Hal
ni pernah dicontohkan oleh nabi yang diriwayatkan oleh bukhori yang dikutip
oleh Hasyimi (2001, 280) seorang sahabat berkata kepada kami: engkau
bercanda kepada kami nabi berkata namun saya tidak pernah mengatakan
selain kebenaran.
sikap dan tingkah laku sesuai dengan isi dan harapan dari pesan-pesan dakwah
yang disampaikan serta terwujudnya amal soleh yang selaras dengan Al-
dipengaruhi oleh keadaan yang ada pada sekelilingnya yang tujuannya untuk
Hal ini senada dengan tujuan dari Bimbingan dan Konseling Islam
Bila dilihat dari ketiga tujuan tersebut yaitu tujuan dakwah tujuan
aktualisasi diri dan tujuan dan Bimbingan dan Konseling Islam adalah sama-
tujuan aktualisasi diri adalah sama dengan tujuan dari dakwah dan konseling
islam yaitu membentuk kepribadian yang utuh dan sempurna sesuai dengan
ajaran islam.
dengan cara teraputik, preventif dan development (Rakhim, 2001: 3-4) terapi-
mengatasi masalah klien yang tidak bisa mengaktualisasikan diri dengan cara
2. Secara preventif
taraf aktualisasi, sehingga yang tadinya klien takut dalam usahanya untuk
mencapai aktualisasi diri, klien menjadi sadar dan tidak takut dalam usahanya
3. Secara development
suasana dan perkembangan yang selama ini sudah tercipta dengan baik tetap
menjadi baik dan lebih mantap sehingga terwujud seperti apa yang
pembentukan pribadi muslim secara kaffah atau menyeluruh, hal ini seperti
pendapat dari Tasmara (1999, 108) yang menyatakan bahwa orang-orang
yang memiliki kepribadian yang kaffah mereka memiliki akhlak yang baik,
dalam ajaran islam dimana seseorang masuk dalam agama islam secara kaffah
(menyeluruh).
kepribadian muslim secara sempurna (Kaffah) dan hal ini dapat tercapai.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Maslow adalah jika seseorang melakukan hal yang terbaik atau bekerja
penerimaan atas diri sendiri, orang lain dan kodrat, spontan, sederhana dan
wajar, terpusat pada masalah, pemisahan diri dan privasi, kemandirian dari
demokratis, perbedaan antara cara dan tujuan, rasa humor yang filosofis,
dengan ciri-ciri yang ada pada fungsi asas dan tujuan dari bimbingan dan
diri yang diungkapakan oleh Maslow jika diperhatikan dengan seksama jika
B. SARAN - SARAN
Bimbingan Konseling Islam hal ini masih sangat terbuka untuk diteliti melalui
pendekatan lainnya.
C. PENUTUP
penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Caplin, James. Kamus Lengkap Psikologi. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002.
.
Consuelo dan Sevilla G. Pengantar Metodologi Penelitian. Unuversitas
Indonesia, Press. Jakarta. 1993.
Hidayanti, Ema . Solusi Tasawuf Amin Syukur atas Problem Manusia Modern.
Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Wali Songo Semarang.
2004. (Tidak Dipublikasikan).
Kartono, Kartini. Patologi Sosial III. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2001.
Patty. Woeryo. Noor Syam. I Wayan Darma. Pengantar Psikologi Umum. Usaha
Nasional. Surabaya. 1982.
Tasmara, Toto. Dimensi Doa dan Dzikir, Menyelami Samudera Qalbu Mengisi
Makna Hidup. Dana Bhakti Prima Yasa. Yogyakarta. 1999.
Nim : 1100046