Mengembangkan Produk Baru (VII)
Mengembangkan Produk Baru (VII)
Klasifikasi produk
Menurut Fandi Tjiptono, berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
2
keuangan, seperti kartu kredit, asuransi, dan jasa pialang. Juga diperkirakan sekitar 75
% produk baru gagal saat peluncuran.
Ada beberapa factor yang mungkin mempengaruhinya mengapa produk baru
gagal, yaitu sebagai berikut:
Seorang eksekutif tingkat tinggi mungkin memaksakan suatu gagasan favorit
walau hasil riset pasar negatif.
Ide itu bagus, tetapi perkiraan ukuran pasarnya terlalu berlebihan.
Produk actual itu tidak dirancang dengan baik.
Produk baru itu diposisikan keliru dalam pasar, tidak diiklankan secara efektif,
atau terlalu mahal.
Biaya pengembangan lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Pesaing membalas lebih gencar dari yang diperkirakan.
Analisa bisnis. Manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal
yang ada. Manajemen perlu mempersiapkan proyeksi penjualan, biaya, dan
laba untuk menentukan apakah semua itu memenuhi tujuan perusahaan. Jika
memenuhi, konsep produk itu dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan
produk.
Analisa bisnis akan terus mengalami perbaikan dan perluasan seiring dengan
masuknya informasi-informasi baru. Beberapa hal perencanaan yang harus
dilakukan antara lain , perkiraan total penjualan; perkiraan penjualan pertama;
perkiraan produk pengganti; dan perkiraan penjualan berulang.
Pengembangan produk. Disini konsep yang ada akan dilanjutkan ke
litbang dan / atau rekayasa untuk dikembangkn menjadi suatu proyek fisik.
Sementara, konsep itu hanya berupa penjelasan kata-kata, gambar, atau
prototype. Apakah gagasan produk dapat diterjemahkan menjadi suatu produk
yang layak secara tehnis dan komersial. Jika tidak, akumulasi biaya proyek itu
merupakan kerugian bagi perusahaan kecuali ada informasi berguna yang
diperoleh dalam proses tersebut.
Pengujian pasar. Produk sudah siap untuk diberi merek, kemasan, dan
program pemasaran massal awal. Tujuannya untuk menguji produk baru itu
dalam lingkungan kosumen yang nyata, juga untuk mempelajari seberapa
besar pasar itu, bagaimana konsumen dan penyalur bereaksi untuk
menangani/menggunakan dan membeli kembali produk actual.
Komersialisasi. Jika perusahaan meneruskan dengan komersialisasi, ia
akan menghadapi biaya yang terbesar hingga saat ini. Perusahaan akan/harus
membuat kontrak manufaktur atau membangun atau menyewa fasilitas
manufaktur skala penuh. Biaya utama lainnya adalah pemasaran, perusahaan
harus banyak membelanjakan dananya untuk iklan dan promosi ditahun
pertama. Sebagai illustrasi dalam perkenalan produk makanan baru,
pengeluaran pemasaran biasanya merupakan 57 % dari penjualan tahun
pertama.