Dosen Pembimbing :
Hepta Nur A., S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
Silvia Kusumaningtyas
(P27820119092)
Tingkat II Reguler B
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “Respon Hospitalisasi pada Anak” sebagai pemenuhan
tugas mata kuliah Keperawatan Anak.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui respon
hospitalisasi pada anak sekaligus sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperaatan
Anak.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Sedih
Sedih adalah
perasaan anak ketika
melihat sesuatu yang
membuat hatinya luluh dan timbul kesedihan dan merasa kehilangan sesuatu yang di
senangi atau tidak terpenuhi apa yang diinginkan. Dalam respon hospitalisasi anak
akan merasakan kesedihan karena ruang geraknya yang terlalu dibatasi. Anak akan
kehilangan kebebasan dalam mengembangkan otonominya, sehingga anak bereaksi
negatif terhadap ketergantungan yang dialaminya.
Dampak lain karena adanya pembatasan lingkungan, anak akan kehilangan
kemampuannya untuk mengontrol diri dan anak menjadi tergantung pada
lingkungannya. Akibatnya anak akan kembali mengalami penurunan keaktifan serta
kemampuan dalam tahap perkembangannya.
4. Takut
Bagi banyak anak memasuki
rumah sakit adalah seperti
memasuki dunia asing, sehingga
akibatnya terhadap ansietas dan
kekuatan. Ansietas seringkali
berasal dari cepatnya awalan
penyakit dan cedera, terutama anak memiliki pengalaman terbatas terkait dengan
penyakit dan cidera.
Selain itu, terhadap perlukaan yang dialami atau nyeri yang dirasakan karena
mendapatkan tindakan invasif, seperti injeksi, infus, pengambilan darah, anak akan
menangis bahkan sampai menyerang, baik secara verbal maupun secara fisik, seperti
menggigit, memukul, mencubit dan menentang perawat. Hal ini akan memberikan rasa
takut dan trauma yang mendalam pada jika tidak segera diatasi dan ditangani dengan
tepat. Anak akan merasa ketakutan dan mengurung diri setiap kali ada seorang
perawat meskipun perawat tersebut tidak akan melakukan tindakan apapun.
5. Rasa Bersalah
Hal ini biasanya bukan dialami oleh anak melaikan lebih kepada orang
tuangnya. Seorang anak yang belum measuki usia sekolah belum tau bagaimana harus
merespon sikap orang tuanya. Terkadang orang tua akan lebih perhatian kepada anak
yang sakit daripada sehat. Maka dari itu saudara dari anak yang sedang sakit akan
merasakan penolakan dan rasa kurang kasih saying dari orang tuanya, dan akan
memberikan respon marah dan menutup diri. Sehingga sering kali orang tua
merasakan bingug dan rasa beersalah sekaligus kepada anak-anaknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hospitalisasi adalah pengalaman penuh cemas baik bagi anak maupun
keluarganya. Kecemasan utama yang dialami dapat berupa perpisahan dengan
keluarga, kehilangan kontrol, lingkungan yang asing, kehilangan kemandirian dan
kebebasan. Reaksi anak dapat dipengaruhi oleh perkembangan usia anak, pengalaman
terhadap sakit, diagnosa penyakit, sistem dukungan dan koping terhadap cemas
(Nursalam, 2013).
Menurut Alimul (2005) anak akan memberikan reaksi saat sakit dan
mengalami proses hospitalisasi. Reaksi tersebut dipengaruhi oleh tingkat
perkembangan, pengalaman sebelumnya, support system dalam keluarga, ketrampilan
koping dan berat ringannya penyakit.
Respon hospitalisasi yang biasanya dapat mun cul pada anak antara lain adalah cemas,
marah, sedih, takut, dan merasa bersalah. (Wong, 2000).
3.2 Saran
Dengan Adanya makalah ini diharapkan para orang tua mampu mengontrol
dan memberikan Pengertian kepada anakna terkait masalah hospitalisaasi dengan
benar agar anak tidak merasakan trauma dan menarik diri dari lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA