Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH HANDPHONE (HP)

TERHADAP KONSENTRASI IBADAH


DI LINGKUNGAN JEMAAT GKI SYALOM KLAMALU

OLEH :

PRICILLIA J. D. WAISAPY
NIM: 17011021

TUGAS AKHIR

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar


Sarjana Teologi (S.Th) di Fakultas Teologi
Universitas Kristen Papua

PROGRAM STUDI TEOLOGI


FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN PAPUA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Moderenisasi merupakan masa dimana kehidupan manusia yang


mengalami perubahan  mengenai cara pandang terhadap berbagai macam
persoalan yang menyangkut suatu individu ataupun kelompok masyarakat dengan
melakukan suatu tindakan yang praktis untuk mengatasinya.Adapun dampak
positif dari adanya modernisasiyaitu,manusia diringankan beban pekerjaannya
dengan adanya alat-alat teknologi informasi dan komunikasi serta sarana
transportasi yang serba canggih dan modern. Gaya hidup delivery order
membantu manusia yang sibuk namun membutuhkan barang atau makanan dan
kondisi tokonya jauh maka ia tinggal memesan apa yang ia butuhkan dan
memperkaya unsur-unsur kebudayaan karena budaya yang datang akan
melakukan suatu peleburan budaya dengan budaya yang lama dan menghasilkan
budaya yang baru.Disamping dampak positif ada pula dampak negatif yang
ditimbulkan dari adanya modernisasi yaitu, dengan adanya modernisasi manusia
dimanjakan oleh berbagai macam kecanggihan dan sesuatu hal yang ia butuhkan
akan terpenuhi dengan cepat. Hal tersebut akan menimbulkan sifat
ketergantungan, dan sifat yang tak mau berusaha atau bekerja keras
(malas).Terkadang juga jika kita sering memainkan gadget yang telah kita miliki
dan sibuk dengannya sehingga kita menjnadi lupa waktu. Waktu untuk makan dan
pemenuhan kehidupan jasmaniah, sosialisasi dengan lingkungan, bahkan relasi
kita dengan Tuhan sering terlupakan karena kita jarang beribadah padaNya.
Sebelum adanya pengaruh modernisasi, masyarakat sangat menghargai
dan menerapkan nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku sebagai masyarakat
dengan adat dan budaya ketimuran. Seperti sopan santun, tata krama, kerukunan
dan sebagainya. Sekarang, nilai-nilai dan norma-norma tersebut mulai bergeser.
Akibat pengaruh teknologi dan budaya asing, nilai-nilai dalam kehidupan
kemasyarakatan seperti nilai kerukunan dan gotong royong sekarang ini sudah
mulai luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai semacam ini sudah jarang
ditemui.Fakta baru mengejutkan juga bahwa dengan adanya arus modernisasi,
bisa dikatakan Tuhan hampir dipensiunkan dari kehidupan ini. Dalam arti kata,
manusia tidak lagi memerlukan campur tangan Tuhan dalam mengatasi
kehidupannya. Mereka telah menganggap diri mereka sebagai makhluk yang telah
dewasa dan bebas menentukan pilihan sesuai dengan kehendak sendiri. Ucapan
selamat tinggal kepada Tuhanpun dikumandangkan seiring berlangsungnya
proyek modernisme.
Perkembangan peradaban manusia dari zaman pra-sejarah hingga zaman
modern tidak terlepas dari bidang informasi dan komunikasi. Kecanggihan
teknologi informasi dan komunikasi yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari
evolusi yang akan tetap terus berlanjut hingga masa mendatang.Penemuan
pertama dalam perkembanagan teknologi informasi dan komunikasi adalah
internet, televisi, satelit hingga telepon.Konsep kerja awal telepon ditemukan oleh
Alexander Graham Bell pada tahun 1876. Memasuki tahun 1990-an mulai
berkembang telepon seluler yang menggunakan teknologi kartu sim dan dengan
ukuran yang semakin praktis. Teknologi telepon seluler semakin berkembang
dengan adanya sistem operasi, konektifitas internet, kamera dan chip processor
canggih sehingga muncul istilah smartphone.
Kelebihan smartphone ialah dapat di gunakan dimana dan kapan saja,
dapat mengakses internet dengan cepat dan mudah sehingga dapat menunjang
aktifitas seseorang dalam menjalankan proses pembelajaran maupun interaksi
sosial. Tetapi kini smartphonetelah banyak memberikan dampak.
Pada saat ini hp atau (smartphone) sudah menjadi gaya hidup masyarakat
termasuk di indonesia. Hp merupakan alat komunikasi yang memungkinkan
masyarakat untuk berkomunikasi jarak jauh. Kelebihan smartphone ialah dapat di
gunakan dimana dan kapan saja, dapat mengakses internet dengan cepat dan
mudah sehingga dapat menunjang aktifitas seseorang dalam menjalankan proses
pembelajaran maupun interaksi sosial. Tetapi kini smartphone telah banyak
memberikan dampak. Alat ini merupakan sarana komunikasi yang praktis
sehingga berkembang dengan cepat. Handphone bukan saja sebagai alat
komunikasi tapi dapat di gunakan untuk memotret, merekam, mengirim,
mengakses game dan juga internet. Di kalangan masyarakat, handphone
merupakan media komunikasi yang sudah menjadi kesatuan dan tidak bisa
dilepaskan dari kehidupan manusia. Handphone sudah menjadi kebutuhan
masyarakat mulai dari kalangan orang tua, remaja, maupun anak-anak. Secara
tidak sadar masyarakat saat ini mengalami ketergantungan dalam menggunakan
handphone. Permasalahan yang sering terjadi saat ini adalah handphone
membawa dampak buruk terhadap konsentrasi ibadah di lingkunan jemaat.
Kurangnya minat jemaat untuk menggunakan smartphone sebagai
fasilitas untuk menambah ilmu dan meningkatkan pertumbuhan spiritualitas
memberikan dampak negatif. Hal ini berpengaruh pada kehidupan jemaat, dimana
jemaat kini telah meninggalkan ciri khas orang Kristen dengan tidak membawa
Alkitab, Kidung Jemaat, Nyanyian Rohani dan perlengkapan ibadah lainnya dan
mengganti itu semua dengan smartphone. Tidak hanya itu, jemaat kini pun sulit
mengakrabkan dirinya dengan jemaat-jemaat lainnya dan hanya berfokus untuk
berinterasksi lewat media sosial dalam genggamannya.Smartphone telah
membatasi pertemuan antar jemaat dengan jemaat lainnya dan menjadi batu
sandungan dalam setiap peribadahan. Jemaat menganggap smartphone adalah
tuannya, dengan mengenyampingkan hal-hal utama yakni beribadah.

B. Rumusan Masalah
1. Semakin meningkatnya penggunaan HP dalam prosesi peribadatan.
2. Pengaruh penggunaan HP terhadap konsentrasi ibadah.
3. Masih kurang nampak pembinaan Gereja terhadap penggunaan HP
secara baik dan berkenan dalam ibadah.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan HP dalam
ibadah-ibadah di Jemaat GKI Syalom Klamalu.
2. Untuk mengetahui peran pembinaan Gereja terhadap penggunaan HP
secara baik dan berkenaan dalam ibadah-ibadah.

D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan pelengkap dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir.
2. Sebagai bahan ujian bagi penulis untuk penyelesaian pendidikan.
3. Sebagai referensi di perpustakaan UKIP Sorong.
4. Sebagai bahan evaluasi bagi Gereja agar dapat memahami serta
memberikan pembinaan terhadap penggunaan HP secara baik dan
benar dalam peribadatan.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Teknologi Komunikasi
Pada hakekatnya, teknologi komunikasi merupakan peralatan
perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang
mengandung nilai-nilai sosial yang memungkinkan setiap individu
mengumpulkan dan memproses, serta bisa saling tukar menukar informasi
dengan individu-individu lainnya. Dewasa ini, teknologi dan komunikasi
seolah tidak terpisahkan satu sama lain. Proses komunikasi telah banyak
mendapat sentuhan teknologi, tanpa adanya sentuhan tersebut rasa-rasanya
proses komunikasi akan sangat terbatas, kendati memang dalam situasi-
situasi tertentu teknologi dapat menyebabkan distorsi dan gangguan
terhadap efektivitas dari komunikasi itu sendiri.

1. Pengertian Teknologi
Secara harfiah, pengertian teknologi atau dalam bahasa Inggrisnya
"technology" berasal dari bahasa Yunani "technologia" yang berarti perlakuan
sistematis (systematic treatment). Sementara secara etimologis, kata teknologi
berasal dua suku kata, yakni "techno" yang berarti teknik, seni, dan atau
keterampilan, dan "logos" yang berarti ilmu. Dengan demikian, yang dimaksud
dengan teknologi adalah ilmu tentang seni atau keterampilan. Suatu teknologi
biasanya mempunyai dua aspek utama, yaitu aspek hardware (perangkat keras),
yang terdiri dari material atau objek fisik; dan aspek software atau perangkat
lunak, berupa sistem-sistem yang menggerakkan perangkat keras tersebut. Kata
teknologi juga sering untuk menggambarkan penemuan dan alat
yangmenggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan.
Meski demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut teknologi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) kata teknologi
mengandung sejumlah makna, yakni, Metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis ilmu pengetahuan terapan; dan Keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia. Sedangkan, M.T. Zen (dalam Onong, 2002) menjelaskan, teknologi
mencakup sains atau ilmu pengetahuan dan engineering atau teknik. Namun,
Onong Uchjana Effendi sendiri menilai, hal tersebut sangat berlebihan, mengingat
teknologi itu sendiri telah mengandung ilmu di dalamnya. Onong berpendapat, hal
tersebut semakin lama semakin menjadi biasa, sehingga menjadi apa yang disebut
common parlance untuk merangkaikan sains dan teknologi. Sedangkan teknologi
di sini diartikan sebagai applied science, yaitu penerapan sains bagi kesejahteraan
manusia. Sains itu sendiri bersifat bebas nilai, objektif. dan netral. Sedangkan
teknologi kendati pada dasarnya netral, namun dalam situasi tertentu dapat tidak
netral, karena mengandung potensi merusak dan potensi kekuasaan. Di sinilah
letak perbedaan besar antara sains dan teknologi. Sains dan teknologi saling
membutuhkan, 1karena sains tanpa teknologi bagaikan pohon tak berbuah,

1
Firman Taqur, “PERTEKKOM,” diakses April 04, 2021,
https://baleaksara.files.wordpress.com/2016/12/1kajian-teknologi-komunikasi.pdf
sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar (Science whithout
techology h2as no fruit. Technology without science has no root) (Zen, 1981).
Untuk lebih jelasnya mengenai definisi dari teknologi tersebut, berikut
definisi teknologi yang dikemukakan oleh sejumlah ahli dan pakar, di antaranya :
 Harahap Poerbahawadja, (1982)“Ilmu yang menyelidiki cara-cara kerja di
dalam teknik dan Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik
dan industri- industri,”
 Salim, (1985)“Cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri
bangunan, mesin-mesin dan sebagainya,”
 John Naisbitt, (2002)“Sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud
yang jelas- jelas berbeda dengan manusia,”
 Iskandar Alisyahbana, (2007) “Cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra, dan otak manusia,”
 Miarso, (2007)“Proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut
menggunakan atau menghasilkan suatu produk. Produk yang dihasilkan
tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi
bagian integral dari suatu sistem,”
 Roger, (1983) “Suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang
mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab-akibat dalam mencapai
suatu hasil yang diinginkan,”
 Gary J. Anglin, (1991) “Sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam
serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk
memecahkan masalah,

2. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan)
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Namun, apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, komunikasi masih dapat
dilakukan secara non verbal, yakni dengan menggunakan gerak-gerik badan,
gesture, ekspresi wajah, seperti senyuman, kernyitan, menggelengkan kepala, atau
mengangkat bahu.
The International Commission for the Study of Communication Problems
(1980) menekankan, pengertian komunikasi sebagai proses dalam
mempertukarkan informasi, berita, data, pendapat, dan pesan antara perorangan
dan masyarakat. Karenanya, komunikasi mempunyai peranan sentral dalam segala
kegiatan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, regional, nasional bahkan
internasional. Komunikasi merupakan suatu kegiatan manusia untuk
menyampaikan atau mentransformasikan lambang-lambang yang berarti atau
memiliki makna dari seseorang kepada orang lain. Istilah komunikasi secara
etimologis berasal dari bahasa latin “communicare” artinya “memberitahukan”
atau “commonness” yang mengandung arti menyamakan atau sama makna.

21
Firman Taqur, “PERTEKKOM,” diakses April 04, 2021,
https://baleaksara.files.wordpress.com/2016/12/1kajian-teknologi-komunikasi.pdf
Menurut Harold D. Laswell (dalam Effendi, 2003) agar suatu proses
komunikasi bisa berlangsung dengan baik dan efektif, maka harus memiliki
sejumlah komponen komunikasi utama, di antaranya sebagai berikut :
 Pengirim atau komunikator (sender); adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
 Pesan (message); adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain.
 Saluran (channel); adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. Dalam komunikasi antar-pribadi saluran dapat berupa udara
yang mengalirkan getaran nada atau suara.
 Penerima atau komunikate (receiver); adalah pihak yang menerima pesan
dari pihak lain
 Umpan balik (feedback); adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
pesan yang disampaikannya.

Adapun proses berlangsungnya komunikasi itu sendiri dapat diuraikan


sebagai berikut :
 Komunikator (sender) mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua
belah pihak.
 Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
saluran baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti kedua pihak.
 Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau
tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti
dan memahami pesan dari si pengirim.

Sementara itu, dalam kaitannya dengan teknologi serta dilihat dari aspek
alat dan perangkat yang digunakan manusia dalam melakukan proses komunikasi
tersebut, maka komunikasi itu sendiri dapat dibedakan atas empat (4) jenis, di
antaranya :
 Komunikasi Akoptika – Adalah komunikasi yang menggunakan akustika
(bunyi) dengan sasaran indera telinga dan sekaligus menggunakan optika
(optik, dengan sasaran indera mata). Komunikasi jenis ini dilakukan
dengan menggunakan alat-alat sederhana dan konvensional, misalnya
siulan, bunyi kentongan, dan sebagainya yang dapat didengar oleh telinga
manusia, serta api, asap, isyarat, yang dapat dilihat dengan indera mata.
 Komunikasi Grafika – Adalah Komunikasi yang menggunakan alat-alat
cetak, sehingga menghasilkan bahan tercetak maupun tertulis seperti surat
kabar, majalah, buku dan lain sebagainya. Komunikasi jenis ini sering juga
disebut juga sebagai komunikasi 3tertulis.

Firman Taqur, “PERTEKKOM,” diakses April 04, 2021,


31

https://baleaksara.files.wordpress.com/2016/12/1kajian-teknologi-komunikasi.pdf
 Komunikasi Elektronika – Adalah jenis komunikasi yang memakai alat-
alat elektronika atau perangkat telekomunikasi seperti radio, televisi,
telepon, telex, fax dan sebagainya.
 Komunikasi Cyber – Adalah komunikasi yang menggunakan media
internet sebagai alat komunikasi. Termasuk di dalamnya adalah Elektronik
Mail (email), Mailing List, OnlineNews, Chatting, VOIP dan lain
sebagainya.

3. Pengertian Teknologi Komunikasi


Teknologi komunikasi diawali sejarah manusia seperti ditemukannya
bahasa lisan dan bahasa tulisan dalam bentuk photographs yang ditulis pada
dinding gua-gua, atau tulisan pada lembaran-lembaran tanah liat dalam peradaban
awal seperti bangsa Sumeria di daerah Sungai Eirpat dan Sungai Tigris serta
Bangsa Mesir. Tujuannya untuk mencapai kesamaan memaknai pesan atau simbol
yang disampaikan. Jadi, pada dasarnya yang dimaksud dengan teknologi
komunikasi adalah seperangkat alat penambah kemampuan orang dalam
berkomunikasi atau perangkat dan sistem hasil rekayas4a manusia yang digunakan
sebagai media transmisi untuk menyampaikan ide, pesan, atau gagasan kepada
orang lain.
Menurut BNET Business Dictionary (2008) teknologi komunikasi adalah
sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau
kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar individu
atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama.
Bentuknya dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, electronik data
interchange and electronic mail (e-mail). Sementara menurut Abnar (2003), yang
dimaksud dengan teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras
(hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial,
yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar
menukar informasi dengan individu-individu lainnya. Hal ini berarti :
 Teknologi komunikasi dapat diimplementasikan dalam alat.
 Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial, ekonomi dan
politik.
 Teknologi komunikasi membawa nilai-nilai yang berasal dari struktur
ekonomi, sosial dan politik tertentu.
 Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia
terutama kemampuan mendengar dan kemampuan melihat.

Sedangkan Rogers (1986) mengatakan, teknologi komunikasi adalah


peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung
nilai-nilai sosial yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, mengolah,
dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Dalam prosesnya, teknologi
komunikasi harus mengandung kompetensi dari insan komunikasinya, di
antaranya:
 Users (Pengguna) teknologi komunikasi; sebagai pengguna, maka insan
komunikasi sebagai ilmuwan sosial harus berbasis teknologi komunikasi.

Firman Taqur, “PERTEKKOM,” diakses April 04, 2021,


41

https://baleaksara.files.wordpress.com/2016/12/1kajian-teknologi-komunikasi.pdf
 Content of Technology pada teknologi komunikasi; misalnya teknologi
komunikasi berbentuk televisi atau media online, maka yang mengisinya
adalah orang komunikasi, seperti program berita pada televisi atau cyber
communication pada media online.
 Riset dampak sosial teknologi komunikasi; adalah kemampuan meneliti
dampak sosial teknologi komunikasi harus dimiliki oleh orang komunikasi
seperti5 meneliti dampak sosial pengguna Internet terhadap perilaku belajar
anak sekolah dasar.

Firman Taqur, “PERTEKKOM,” diakses April 04, 2021,


51

https://baleaksara.files.wordpress.com/2016/12/1kajian-teknologi-komunikasi.pdf
B. Teknologi Komunikasi serta Kehidupan Sosial dan Budaya
Perkembangan teknologi komunikasi, semisal mediamassa baik cetak
maupun elektronik, sangat berpengaruhterhadap kehidupan sosial dan budaya
masyarakat disuatu tempat. Sebagaimana dikemukakan oleh Hirschman,ada tiga
faktor yang dapat memengaruhi perubahansosial, yaitu: (1) tekanan kerja dalam
masyarakat; (2)keefektifan komunikasi; dan (3) perubahan lingkunganalam. Dari
ketiga faktor tersebut, maka terdoronglahakal manusia untuk menciptakan sesuatu
yang memudahkanmereka dalam memecahkan persoalan.
Teknologi sebagai jawaban atas pemikiran manusiamenjadi alat untuk
membantu memecahkan persoalan yangada. Teknologi diharapkan dapat menjadi
fasilitator daninterpreter. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwaperubahan dan
perkembangan teknologi akan berdampakpada kehidupan sosial yang ada hingga
mempengaruhiaspek yang lebih besar lagi yakni kebudayaan. Beberapadampak
nyata dari keberadaan serta perkembanganteknologi komunikasi antara lain
sebagai berikut :
1. Perubahan sistem nilai dan norma.
Perubahan tidak dapat luput dari dua sifatnya,konstruktif dan destruktif.
Seiring dengan berkembangnya teknologi serta pemanfaatannya,perubahan
sistem dan norma pun tidak dapatdielakan. Perubahan konstruktif terjadi
apabilapemanfaatan teknologi digunakan untuk hal baik,bersifat profesional
dan berintegritas. Artinya,bahwa penggunaan teknologi telah membawa
kehidupansosial masyarakat ke arah yang lebih baik danmembangun.
Namun cukup disayangkan bahwa kondisiseperti ini sebagian besar hanya
terjadi di negaramaju dengan tingkat pemahaman dan pendidikan
yangcukup tinggi. Perubahan destruktif terjadi apabilapemanfaatan
teknologi yang memberikan segalakemudahan telah sampai pada
penyalahgunaannya. Halini sering terjadi di negara berkembang
dengantingkat pemahaman dan pendidikan masyarakat yangrendah pula.
Misal, akses internet yang kianmenjamur pada masyarakat Indonesia, belum
cukupmembawa sebagian besar masyarakatnya padakecerdasan intelektual.
Malah, yang kerap terjadiadalah penyalahgunaan fasilitas tersebut
seperti,pengaksesan situs yang berbau pornografi, ataupemakaian situs
permainan judi seperti poker, dll.Dampak destruktif lainnya adalah semakin
cepatnyaarus informasi yang tidak semuanya layak didengarataupun
diketahui. Namun, seperti teori jarumsuntik, media dapat dengan mudah
menimbulkankepercayaan dan pemahaman bagi penontonnya,
sehinggamudah terpancing oleh isu-isu yang tidak benarmengenai apapun
yang tidak mendidik.

2. Menciptakan ketergantungan
Dengan segala kemudahan yang diberikan olehteknologi, maka masyarakat
seolah dimanjakan olehketersediaan segala kebutuhan hidupnya.
Masyarakatpengguna teknologi kian enggan untuk menggunakanalat-alat
manual untuk alasan efektivitas danefisiensi. Masyarakat semakin sulit
melepaskandiri dari serba kecanggihan teknologi dan hal iniakan terus
berlangsung dalam waktu lama dan kianmembawa masyarakat ke arah
ketergantungan padapemanfaatan teknologi. Sesuatu yang berlangsunglama
inilah yang menyebabkan perubahan kebudayaanpada suatu masyarakat.
Ketergantungan yang lainmenyangkut pada gaya hidup dan prestise
seseorang.Jika tidak memanfaatkan teknologi, maka seseorangakan
dianggap kekurangan kualitas dalam kehidupansosialnya. Misalnya adalah
penggunaan jejaringsosial ataupun situs pertemanan melalui mediainternet
yang sering dijadikan tolak ukureksistensi seseorang. Dan sekali memasuki
situsjejaring sosial tersebut, akan mustahil bagihampir seluruh
pengunjungnya untuk tidakmengunjungi situs itu lagi.

3. Menciptakan kolonialisme
Kesenjangan akan selalu ada di muka bumi danbegitupun kesenjangan arus
informasi yang ada.Munculnya teknologi komunikasi menyebabkan
arusinformasi dari negaramaju ke negara berkembangadalah tidak seimbang.
Ketidakseimbangan inimenyebabkan masyarakat negara tertentu lebih
banyak mengonsumsi informasi dari negara yang richinformations
(maju).Sehingga memungkinkanmunculnya kolonialisasi. Kolonialisasi
yangdimaksud di sini bukannya taktik imperialismedalam penaklukan
negara lain melalui akuisisitanah dan wilayah, melainkan berupa
penjajahanmelalui arus informasi.

Anda mungkin juga menyukai