Anda di halaman 1dari 6

P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:

Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5480

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN PERILAKU ANAK


DENGAN KARIES GIGI DALAM MELAKUKAN PERAWATAN
GIGI DAN MULUT

Family Social Support and Behavior of Children with Caries in


Doing Dental and Oral Care

Nurfaida Indrianingsih1, Yoyok Bekti Prasetyo2, Anggraini Dwi Kurnia3


1.2.3
Program Studi S-1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang Kampus II,
Jln. Bend. Sutami N0 188A Malang
Email : nfaida225@gmail.com

ABSTRAK
Dukungan sosial merupakan suatu hubungan interpersonal dimana individu satu memberikan
dukungan kepada individu yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
dukungan keluarga dengan perilaku perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak karies gigi usia
4-6 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan desain
penelitian Kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sample 62 keluarga dan anak usia 4-6 tahun.
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman
Rank (Rho) dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku
anak karies gigi usia 4-6 tahun dalam melakukan perawatan gigi dan mulut. Dengan menggunakan
uji korelasi Spearman Rank (Rho) didapatkan P-Value 0,027 (Dukungan Keluarga dan Perilaku
Anak karies gigi) P>0,05 sehingga dapat disimpulkan H1 diterima. Terdapat hubungan antara
dukungan keluarga dengan perilaku anak karies gigi usia 4-6 tahun dalam melakukan perawatan
kesehatan gigi dan mulut.

Kata Kunci: Dukungan Keluarga, perilaku,usia 4-6 tahun, karies gigi, kesehatn gigi dan
mulut.

ABSTRACK
Social support is an interpersonal relation which one individual provides support to another
individual. The aim of this study was to examine the correlation of family support and behavior of
4 - 6 years old in doing dental and oral care. The research method used correlation research with
quantitative approach. The participants of this reseach were 62 families who have children aged 4
to 6. The data analysis used Spearman Rank (Rho) correlation test that is carried out to discover
the correlation between family support and behavior of 4 - 6 years old in doing dental and oral
care. The result showed that P= 0,027. It can be concluded that there is a relationship between
family support and the behavior of children aged 4-6 years in performing dental and oral health
care.

Keyword: Family Support, Behavior, Children Ages 4 to 6, Dental and Oral Care.

PENDAHULUAN segala potensinya maka akan


Anak usia dini merupakan masa berkembang secara optimal (Putri,
keemasan yang patut diperhatikan Maemunah, & Rahayu, 2017).
karena setiap tahap perkembangan Kesehatan gigi dan mulut merupakan
mempunyai karakter khusus yang unik, bagian yang sangat penting bagi
beberapa ahli mengatakan bahwa kesehatan secara keseluruhan, factor
perkembangan intelektual anak usia 4 penting yang menentukan kualitas
tahun tidak diminimalkan dengan sumber daya manusia adalah kesehatan
stimulasi yang benar, maka anak usia pra sekolah. Salah satu
perkembangannya akan berhenti sampai kelompok rentan terhadap penyakit gigi
usia 6 tahun (Yulia, 2005). dengan dan mulut, karena pada umumnya anak-
berbagai macam potensi jika anak usia 4 anak masih mempunyai perilaku atau
tahun dirangsang dan dikembangkan kebiasaan diri yang kurang baik
terhadap kesehatan gigi dan mulut (Berwulo, 2011).
Dukungan Sosial Keluarga Dan Perilaku Anak Dengan Karies Gigi Dalam Melakukan Perawatan Gigi Dan
Mulut
1
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5480

Pada data Dental Caries Status penyakit gigi dan mulut adalah plak,
In ASEAN Countries menyatakan yang diakibatkan banyaknya
bahwa Indonesia menepati urutan ke-6 mengkonsumsi makanan yang manis,
setelah Brunai Darusalam, Philipina, lunak dan mudah melekat pada gigi
Laos, Thailand dan Cambodia. Menurut seperti permen dan coklat. Salah satu
data survei World Health Organization faktor etiologinya adalah karang gigi
tercatat bahwa diseluruh dunia 60-90% yang dijumpai pada 46,2% penduduk
anak mengalami karies gigi. Di dan prevalensinya pada penduduk desa
indonesia hasil Survei Riset Kesehatan lebih tinggi dari pada di kota. Desa
Dasar tahun 2007, antara lain prevalensi 48,9% dan Kota 42,5%. Sedangkan pada
yang mempunyai masalah kesehatan kelompok penduduk usia 12 tahun,
gigi dan mulut sebanyak (23,4%), prevalensi karies aktif (karies yang
kehilangan seluruh gigi asli sebanyak belum ditangani) adalah 43,4% dan yang
(1,6%), prevalensi nasional karies aktif pernah mengalami karies 67,2%. Dari
sebanyak (43,3%) dan masalah gigi dan jumlah tersebut, presentase penduduk
mulut yang menerima pengobatan dari menerima perawatan untuk penambalan,
tenaga kesehatan (29,6%) (Persatuan pencabutan atau bedah gigi sebesar
Dokter Gigi Indonesia, 2010). 33,5%, pemasangan gigi lepas atau
(Departement Kesehatan RI, 2010) tiruan sebesar 4,6%, konseling
menjelaskan bahwa Penderita karies gigi perawatan atau kebersihan gigi rata-rata
di indonesia memiliki prevalensi sebesar sebesar 13,3% (Kemenkes, 2012).
50-70% dengan penderita terbesar Kondisi gigi susu (gigi decidui)
adalah golongan balita, provinsi dengan menentukan keadaan gigi permanen
proporsi tertinggi adalah DKI Jakarta penggantinya. Masalah yang sering
(98,1%) dan terendah Papua (49,6%). terjadi pada anak-anak pra sekolah
Hal ini dipengaruhi oleh perilaku khususnya anak usia 4 tahun adalah
masyarakat yang tidak menyadari perilaku dalam mengkonsumsi makan
pentingnya melakukan erawatan gigi atau minuman manis, namun tidak
dan mulut. Jumlah penderita anak karies diiringi perilaku membersihkan gigi
gigi di Kabupaten Mojokerto di tahun yang menyebabkan karies gigi (Putri,
2016 tercatat sebanyak 1.149 dengan Maemunah, & Rahayu, 2017).
jumlah anak yang sudah melakukan Oleh karena itu, peran keluarga
pemeriksaan sebanyak 649 (56,4%), khususnya orang tua sangat berperan
perlu perawatan sebanyak 337 (29,3) penting dalam pendidikan anak pra
dan mendapatkan perawatan dari tenaga sekolah, bagaimana orang tua menjadi
medis sebanyak 163 (14,7%), sehingga contoh yang baik, membimbing,
perlu dilakukan penyuluhan atau mengarahkan dan memotivasi dalam
pengetahuan mengenai pentingnnya merawat kesehatan gigi. Berdasarkan
melakukan perawatan gigi dan mulut hasil penelitian (Worang et al, 2014)
pada anak karies gigi (Profil Kesehatan menyatakan bahwa peran serta dari
Kabupaten Mojokerto, 2016). orang tualah yang dibutuhkan anak usia
Menurut hasil penelitian prasekolah. Salah satu contoh sederhana
(Alhamda. 2011), menunjukkan bahwa dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak
kebersihan gigi dan mulut menduduki yaitu selalu mengajarkan anak tentang
urutan pertama sebagai penyebab waktu yang tepat dan cara yang baik
timbulnya karies, salah satu faktor yang untuk menggosok gigi serta selalu
menyebabkan rendahnya kebersihan gigi mengingatkan setelah mengkonsumsi
dan mulut pada anak-anak adalah makanan manis sebaiknya segera
perilaku menyikat gigi yang masih berkumur dengan air. Dengan adanya
belum baik. Selain itu juga dipengaruhi dasar - dasar ilmu yang didapat dari
oleh factor lokal yang timbulnya orang tua, anak dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari yang dijalaninya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah
Dukungan Sosial Keluarga Dan Perilaku Anak Dengan Karies Gigi Dalam Melakukan Perawatan Gigi Dan
Mulut
2
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5480

penelitian korelasional dengan desain HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian kuantitatif. Menurut
Nursalam (2011). Penelitian Tabel 1. Dukungan Keluarga Pada Anak
korelasional mengkaji hubungan antara Karies Gigi usia 4-6 tahun di Desa Jatirowo
variabel, peneliti dapat mencari, Kecamatan Dawarblandong Kabupaten
menjelaskan hubungan, memperkirakan, Mojokerto
menguji berdasarkan teori yang ada. Dukungan Sosial
Penelitian korelasional bertujuan Katagori Keluarga
mengungkapkan hubungan korelasi Frekuensi %
antara variabel. Pada penelitian ini akan Tinggi 42 67,7
diketahui hubungan antara dukungan Cukup 11 17,7
keluarga dengan perilaku anak karies Rendah 9 14,5
gigi usia 4-6 tahun dalam melakukan Sumber data primer, Agustus 2017
perawatan gigi dan mulut di Desa
Jatirowo Kecamatan Data Dukungan Keluarga pada
Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Anak Karies Gigi Usia 4-6 Tahun
Pada penelitian ini sampling Dalam Perawatan Gigi dan Mulut.
yang digunakan adalah Total Sampling Dari tabel 1 dapat diketahui
yaitu teknik penentuan sample bila bahwa dari 62 responden yang diteliti,
semua anggota populasi digunakan Lebih dari separuh responden
sebagai sampel (Sugiyono, 2012). melaporkan dukungan keluarga dalam
Sample dalam penelitian ini adalah 62 kategori tinggi (67,7%).
anak usia 4-6 tahun dan keluarga yang Perilaku Anak Karies Gigi Usia
berada di Desa Jatirowo Kecamatan 4-6 Tahun Dalam Melakukan Perawatan
Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Gigi dan Mulut.
Waktu penelitian dilaksanakan pada
tanggal 18-20 Agustus 2017. Tabel 2. Perilaku Anak Karies Gigi Usia 4-6
Instrumen penelitian yang Tahun Dalam Melakukan Perawatan Gigi
digunakan adalah instrument dan Mulut di Desa Jatirowo Kecamatan
pengumpulan data primer menggunakan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
Perilaku Anak
Kategori
kuesioner yang diberikan secara Frekuensi %
langsung kepada responden. Adapun Baik 34 54,8
lembar pengumpulan data (instrument) Buruk 28 45,2
kuesioner dalam penelitian yaitu: a)
kuesioner tentang dukungan sosial keluarga; b) Sumber data primer, Agustus 2017
kuesioner tentang perilaku anak usia 4-6 tahun
dalam melakukan perawatn gigi dan mulut. Dari tabel 2 diketahui bahwa
Analisa data yang dilakukan untuk menilai gambaran perilaku anak usia 4-6 Tahun
hubungan dukungan sosial kelurga dan dalam melakukan perawatan gigi dan
perilaku anak usia4-6 tahun dalam melakukan mulut yang lebih mendominasi perilaku
perawatan gigi dan mulut adalah uji korelasi anak yaitu Baik sebanyak 34 anak (55%)
(Spearman Rank) untuk mencari hubungan dan perilaku anak buruk sebanyak 28
dan membuktikan hipotesis hubungan dua anak (45%).
variabel bila data kedua variablel berbentuk
ordinal.

Dukungan Sosial Keluarga Dan Perilaku Anak Dengan Karies Gigi Dalam Melakukan Perawatan Gigi Dan
Mulut
3
Tabel 3. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Anak Karies Gigi Usia 4-6 Tahun Dalam
Melakukan Perawatan Gigi dan Mulut di Desa Jatirowo Kecamatan Dawarblandong Kabupaten
Mojokerto.
Dukungan Sosial Keluarga Perilaku Anak R P- Value
Buruk Baik
Tinggi 16 (57,1%) 26 (76,5%)
Cukup 3 (10,7%) 8 (23,5%) 0,281* 0,027
Rendah 9 (32,2%) 0 (0,0%)
Sumber data primer, Agustus 2017
Anak usia dini merupakan masa
Table 3 menunjukkan hasil uji keemasan yang patut diperhatikan
korelasi Spearman’s rho di dapatkan karena setiap tahap perkembangan
nilai p =0,027 yang < α 0,05 maka H1 mempunyai karakter khusus yang unik,
diterima. Hasil penelitian ini beberapa ahli mengatakan bahwa
menunjukkan hubungan antara perkembangan intelektual anak usia 4
dukungan keluarga dengan perilaku tahun tidak diminimalkan dengan
anak Karies gigi usia 4-6 tahun dalam stimulasi yang benar, maka
melakukan perawatan kesehatan gigi perkembangannya akan berhenti sampai
dan mulut dengan interprestasi koefisien usia 6 tahun (Yulia, 2005). Usia pra
korelasi sangat rendah. sekolah khususnya anak usia 4 tahun
sering mengalami gangguan pada
Dukungan Keluarga pada Anak Karies giginya (Putri, Maemunah & Rahayu,
Gigi Usia 4-6 Tahun Dalam Perawatan 2017). Timbulnya masalah kesehatan
Gigi dan Mulut. gigi dan mulut pada anak dipengaruhi
Lingkungan sosial keluarga oleh faktor lingkungan dan sosial (Hong,
adalah lingkungan yang utama bagi 2011). Salah satu faktor lingkungan
anak, karena dalam keluarga inilah anak yaitu berupa faktor perilaku atau sikap
pertama kali memperoleh pendidikan mengabikan kebersihan gigi dan mulut.
dan bimbingan, sebagian besar dari
kehidupan anak berada dalam Perilaku Anak Karies Gigi Usia 4-6
lingkungan keluarga. Dukungan sosial Tahun Dalam Melakukan Perawatan
keluarga yang tinggi khususnya dari Gigi dan Mulut
orang tua memberikan kenyamanan fisik Masalah umum yang terjadi
dan psikologis bagi anak, dengan pada anak salah satu faktor lokal
demikian anak akan merasa dicintai, timbulnya penyakit gigi adalah plak
diperhatikan, dihargai oleh orang lain (Alhamda, 2011). Selain itu karies gigi
dalam hal ini yaitu orang tuanya. juga bisa terbentuk karena adanya sisa-
Keterlibatan dari berbagai anggota sisa makanan yang menempel pada gigi,
keluarga juga dapat memberikan pada akhirnya menyebabkan pengapuran
dampak positif terhadap anak (Lin, gigi. Dampaknya, gigi menjadi kropos,
2013). Selain itu dukungan sosial berlubang, bahkan patah. Karies gigi
keluarga juga dapat berupa perawatan juga bisa membuat anak mengalami
dari orang lain bahwa individu dapat kehilangan daya kunyah dan
merasakan, memberitahu dan menerima terganggunya pencernaan yang
(Wang et al 2014). Ketersediaan mengakibatkan pertumbuhan kurang
bantuan dari satu orang ke orang lain maksimal (Sinaga, 2013).
juga bisa berupa partisipasi, emansipasi,
motivasi, penyedian informasi, Hubungan Dukungan Sosial Keluarga
penghargaan atau penilaian kepada Dengan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun
individu yang lain (Spilsbury dan Dalam Melakukan Perawatan Gigi dan
Korbin, 2013). Mulut
Hasil penelitian dengan 62 melalui hasil yang sudah dilakukan.
responden ditunjukkan oleh peneliti Berdasarkan hasil analisa dengan
menggunakan uji Korelasi Spearman Dukungan sosial yang
Rank (Rho) , di dapatkan nilai p =0,027 didalamnya juga terdapat dukungan
yang < α 0,05, maka H1 diterima. sosial keluarga sangat penting untuk
Hubungan antara dukungan sosial perubahan perilaku. Seperti penelitian
keluarga dengan perilaku anak usia 4-6 sebelumnya dari Kurnia (2017)
tahun dalam melakukan perawatan melaporkan dukungan sosial
kesehatan gigi dan mulut dengan berhubungan dengan perubahan perilaku
interprestasi koefisien korelasi sangat yakni manajemen diri pada penderita
rendah. Pengujian ini dapat diambil diabetes. Upaya peningkatan peran
kesimpulan bahwa terdapat hubungan keluarga dapat didukung melalui
yang signifikan antara hubungan dukungan instumental dengan cara
dukungan sosial keluarga dengan menyediakan peralatan yang memadai
perilaku kesehatan gigi dan mulut. Peran dalam melakukan perawatan kesatan
keluarga mencerminkan sikap gigi dan mulut pada anak.
kepedulian kepada anggota keluarga
yang lainnya terutama pada anak. SIMPULAN DAN SARAN
Anak usia pra sekolah Dari hasil analisis data dan
cenderung mengekspresikan emosinya pembahasan maka dapat disimpulkan
dengan bebas dan terbuka, mulai senang beberapa hal berikut : 1) Sebagian besar
mencoba makanan baru. Seringnya keluarga yang memiliki anak Karies gigi
mengkonsumsi gula sangat berpengaruh usia 4-6 tahun di Desa Jatirowo
dalam meningkatkan kejadian karies. Kecamatan Dawarblandong Kabupaten
Oleh karena itu peran keluarga sangat Mojokerto dalam melakukan perawatan
dibutuhkan dalam memberikan kesehatan gigi dan mulut sudah baik; 2)
perawatan kesehatan gigi dan mulut Perilaku anak karies gigi usia 4-6 tahun
pada anak. di Dasa jatirowo Kecamatan
Penelitian Madyastuti & Dawarblandong Kabupaten Mojokerto
Siswanto (2016) mengungkapkan bahwa sebagian responden memiliki perilaku
orang tua khususnya ibu sangat menjaga kebersihan gigi dan mulut
berpengaruh dalam memberikan sangat baik; 3) Mayoritas anak karies
dukungan dan semangat untuk anak gigi usia 4-6 tahun memiliki perilaku
terutama agar anak senantiasa merawat kesehatan gigi dan mulut baik, hal itu
dan membersihkan giginya. Selain itu didukung dengan adanya dukungan
menurut (Widayati, 2014) instumental dan dukungan emosional
mengungkapkan bahwa memberi makan dari keluarga; 4) Hasil analisa data
manis, lengket dan minum susu pada menggunakan uji korelasi Spearman’s
anak dapat menyebabkan karies gigi. rho menunjukkan bahwa ada hubungan
Menurut (Solanki, 2012) karies gigi antara dukungan keluarga dengan
adalah penyakit dimana perubahan perilaku anak karies gigi usia 4-6 tahun
proses bakteri karbohidrat menjadi dalam melakukan perawatn gigi dan
asam. Penyakit infeksi yang disebabkan mulut.
oleh demeneralisasi email dan detin
yang erat hubungannya dengan DAFTAR PUSTAKA
konsumsi makanan koriogenik, karies Alhamda, S. (2011). Status Kebersihan
gigi terjadi akibat peran dari bakteri Gigi dan Mulut dengan Status
yang terdapat pada golongan Karies Gigi (Kajian pada Murid
Streptokokus mulut yang secara kulektif Kelompok Umur 12 Tahun di
disebut Streptokokus Sekolah Dasar Negeri Kota
mutans (Worotitjjan, Bukittinggi). Vol.27. No.2 juni
2013). 2011.
Berwulo, H. (2011). Gambaran tingkat
karies berdasarkan status
kebersihan gigi dan mulut pada
siswa sekolah dasar di Desa Anak Usia 1–5 Tahun di
Ranowangko II Kecamatan Puskesmas Babakan Sari
Kombi. Manado : Universitas Bandung. Jurnal Darma
Sam Ratulangi ; 2011. p.23-24. Agung.XXI: 1–10.
Depkes RI. (2010). Profil Kesehatan Solanki, G. (2012). Dental Caries- A
Indonesia 2010. Widely Growing Disease Of
http://www.depkes.go.id/downloa Teeth. International Journal of
ds/PROFIL_KESEHATAN_IND Biomedical and Advance
ONESIA_2010.pdf (sitasi 16 juli Research.106-110
2010). Spilsbury, J. C. and Korbin, J. E. (2013)
Hong, X., Hu, D., Li, X. (2011). Oral ‘Social networks and informal
health in China – trends and social support in protecting
challenges. International Journal children from abuse and neglect’,
of Oral Science (2011) 3: 7-12. Child Abuse and Neglect, 37,
doi: 10.4248/IJOS11006 pp.8–16
Kementrian Kesehatan RI (2012). Sugiyono. (2012) Metode Penelitian
Rencana Program Pelayanan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Kesehatan Gigi dan Mulut, Bandung: Alfabeta.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Wang, X., Cai, L., Qian, J., & Peng, J.
RI. 2012. (2014) Social support moderates
Kurnia, AD., Amatayakul., A & stress effects on depression.
Karurncarernpanit, S. (2017). Wanget al. International Journal
Predictors of diabetes self- of Mental Health Systems
management among type 2 2014,8:41
diabetics in Indonesia: Widayati, N., (2014) Faktor Yang
Application theory of the health Berhubungan Dengan Karies Gigi
promotion model. International Pada Anak Usia 4-6 Tahun.
Journal of Nursing Sciences 4: Jurnal Berkala Epidemiologi,
260-265 Vol. 2, No. 2 Mei 2014: 196-205.
Lin, C. H. (2013) ‘Evaluating services Worang, T.Y., Pangemanan, DHC., &
for kinship care families: A Wicaksono, DA., (2014)
systematic review’, Children and Hubungan tingkat pengetahuan
Youth Services Review, 36, pp. orang tua dengan kebersihan gigi
32–41. dan mulut anak di TK Tunas
Madyastuti, L., & Siswanto. (2016). Bhakti Manado. Jurnal e-GiGi
Dukungan Ibu Tentang [serial online] Juli-Desember
Kebersihan Gigi Dengan Kejadian 2014;2(2). Available from:
Karies Gigi Pada Anak Usia 4-6 URL:http://ejournal.unsrat.ac.id.
tahun. Journal Of Ners Worotitjjan, I., Mintjelungan, N. C.,
Comminity. Volume 07, Nomor Gunawan, P. (2013) Pengalam
01, Juni 2016 Hal. 85-91. Karies Gigi Serta Pola Makan dan
Nursalam, (2011). Konsep dan Minum Pada Anak di Desa Kiawa
penerapan metodologi penelitian Kecamatan Kawangkoan Utara.
ilmu keperawatan. Jakarta : Jurnal e-GiGi (Eg), Volume 1,
Salemba Medika. Nomor 1, Maret 2013, hlm. 59-68.
Putri, R.M., Maemunah, N., Rahayu, W. Yulia, A. (2005). Perkembangan Anak
(2017). Kitan Karies Gigi Usia SD dan TK (Makalah yang
DenganStatus Gigi Anak Pra disampaikandalam Srawung
Sekolah. Jurnal Care Vol .5, Akademik Dosen Baru FIP UNY,
No.1,Tahun 2017 tidak dipublikasikan).
Sinaga, A. (2013). Faktor-faktor yang Yogyakarta: FIP UNY.
Berhubungan dengan perilaku Ibu
dalam Mencegah Karies Gigi

Anda mungkin juga menyukai