Konsul REVISI 4. 21-02-2021
Konsul REVISI 4. 21-02-2021
Disusun Oleh:
INDAH TRI WAHYANTI
PO.62.20.1.18.056
Disusun Oleh:
INDAH TRI WAHYANTI
PO.62.20.1.18.056
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Nang Randu Utama, S.Pd, MA Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep
HALAMAN PENGESAHAN
3
Judul Karya Tulis Imiah : Gambaran Penggunaan (Smartphone) Terhadap Penderita
Untung Halajur, S.SiT., S.Pd,. M.Kes Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep,. M.Kep
saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya.Apabila di kemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4
Palangka Raya, Februari 2021
NIM. PO.62.20.1.18.056
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mengaruniakan anugrah-Nya,
sehingga Literature Review ini dapat diselesaikan. Literature Review ini disusun untuk memenuhi salah
satu mata kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Gambaran Penggunaan ( Smartphone)
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan Literature Review ini tidak
lepas dari bantuan moril , pengarahan, maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik langsung maupun
tidak langsung untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dhini, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.
2. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep,. M.Kep , selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
5
3. Bapak Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan
4. Bapak Ns. Syam’ani, S.Kep, M. Kep, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
5. Ns Maria Magdalena Purba, S.Kep,Ns,MMed.Ed, selaku penguji utama Literature Review ini.
6. Bapak Dr. Nang Randu Utama, SPd, MA, selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan
waktunya dalam bimbingan dan memberikan berbagai masukan dalam penyusunan Literature
Review ini.
7. Bapak Ns. Syam Ani, S.Kep., M.Kep , selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan
waktunya dalam bimbingan dan memberikan berbagai masukan dalam penyusunan Literature
Review ini.
8. Dosen-dosen dan staff Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya, yang telah
memberikan ilmu baik itu, akademik maupun non akademik selama mengikuti pendidikan di
9. Kedua orangtua saya (Rasidi Hadi Saputra dan Wisnani Sulam) yang tiada henti memberikan
10. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan Literature Review ini penulis menyadari masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang akan datang
Penulis
6
Indah Tri Wahyanti
NIM. PO.62.20.1.18.056
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iv
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH......................................................................................4
7
1. Protokol dan Registrasi............................................................................5
2. Database Pencarian.................................................................................5
3. Kata Kunci................................................................................................6
B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi.............................................................................7
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas..............................................................8
1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi............................................................8
2. Penilaian Kualitas...................................................................................10
A. Karakteristik Studi……………………………………………………………….15
B. Karakteristik Responden………………………………………………………..18
a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur…………………. ..20
b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan…….22
c. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil (Non DM)……………………………...…23
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………………24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26
8
DAFTAR TABEL
[Tabel 1.2 Berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Penggunaan
9
DAFTAR GAMBAR
10
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak menular akibat interaksi genetik, lingkungan,
dan faktor risiko lainnya yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah (Du et al., 2017).
DM adalah penyakit tidak menular dengan pertumbuhan tercepat di dunia (setiap 8 detik, satu orang
didiagnosis DM) (Amoah, Crimi and Schelp, 2019). DM menambah beban penyakit secara global
karena perubahan pola transisi epidemiologi (Hui, Hui and Xie, 2014; Uloko, Musa and Ramalan, 2018;
Sofía et al., 2019). Angka kejadian DM selalu meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun
negara berkembang (Sofía et al., 2019). Indonesia saat ini termasuk dalam 10 negara dengan
International Diabetes Federation ( IDF) menyatakan bahwa pederita DM pada tahun 2013
sebanyak 382 juta jiwa, kemudian pada tahun 2017 menjadi 425 juta jiwa, dan diprediksi pada tahun
2035 akan menjadi 592 juta jiwa (IDF, 2015; IDF, 2017) Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk
Diabetes, saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dikutip dari data WHO 2016, 70%
dari total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes adalah
Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat.
Indonesia juga menghadapi situasi ancaman diabetes serupa dengan dunia. International
Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih
menunjukkan kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah
Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes usia 20-79
tahun sekitar 10,3 juta orang. Sejalan dengan hal tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun
1
2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari
16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti: serangan jantung, stroke, kebutaan
Peningkatan angka penderita DM di Indonesia juga akan meningkatkan angka komplikasi akibat
DM seperti neuropati, nefropati, dan komplikasi lainnya, sehingga beban pada bidang kesehatan akan
bertambah (Ferrer et al., 2017; Arikpo et al., 2018). Bahkan penderita DM yang tidak terdeteksi
sebelumnya diketahui telah mengalami komplikasi. Sehingga DM juga disebut sebagai silent killer,
karena lebih dari 50% penderita DM tidak terdeteksi sebelumnya (Al-saeed et al., 2016).
Dengan faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup ( lifestyle) yang keliru. LifeStyle yang tidak
sehat meliputi makan tidak terkontrol dan aktifitas fisik yang kurang sangat mempengaruhi kesehatan
setiap orang, apalagi bagi pasien yang telah terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, untuk dapat
mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 salah satunya adalah dengan perubahan Lifestyle
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi Lifestyle dapat dikarenakan belum
maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Lifestyle) yang
telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam
pelaksanaannya, maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah pasien (Arviani, 2015).
Penelitian lainya yaitu Tjomiadi, Sari Rahayu (2015) mengungkapkan bahwa kepatuhan pasien
terhadap program diet, pola aktifitas dan medikasi pasien DM Tipe 2 sangat berhubungan erat dalam
mengontrol gula darah pasien. Kepatuhan ini salah satu hal yang berperan penting adalah edukasi (P,
2016) dan salah satu penguatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien terkait program terapi adalah
Kemajuan teknologi sangat mempemudah dukungan pada aspek kesehatan seperti munculnya
inovasi pemantauan gaya hidup secara objektif dan berkelanjutan (Braber et al., 2019). Di Indonesia
sendiri terdapat kurang lebih 100 juta pengguna smartphone, dan 32% dari 92 juta juta pengguna
tersebut sudah mengakses aplikasi kesehatan (Wuri, Ayu and Adriana, 2018). Salah satu aplikasi yang
sedang berkembang adalah aplikasi untuk mendeteksi sebuah penyakit (Mathews et al., 2019; Yousaf
2
et al., 2020). Akan tetapi tidak semua aplikasi tersebut dapat digunakan secara gratis (Yousaf et al.,
2020). Beberapa aplikasi deteksi dini DM yang sudah ada dikembangkan dalam berbagai sistem
dengan berbagai metode tergantung pada tujuan spesifik tesnya (Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015).
American Diabetes Association (ADA) telah menciptakan kalkulator online untuk menghitung risiko DM
yang dimiliki penggunanya dan hanya dapat diakses melalui official website ADA sebelum diciptakan
aplikasi berbasis android, dimana pada kalkulator online tersebut ditampilkan beberapa pertanyaan
sederhana dan akumulasi poin jawaban akan menunjukkan seberapa besar faktor risiko yang dimiliko
Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada
iOS (Graham, Ostrowski and Sabina, 2016; Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015). Hal ini dikarenakan
pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan melalui sistem android
diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas (Hou et al., 2016). Selain kemudahan akses,
kemudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria yang
wajib dipenuhi oleh aplikasi kesehatan (Guo, Chang and Lin, 2015).
Menurut Fijacko et.al. (2015), desain aplikasi yang harus diperhatikan oleh pengembang aplikasi
kesehatan diantaranya visualisasi, ukuran huruf, dan ukuran tombol. Terkait dengan konsep
penyampaian pesan, tampilan aplikasi adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan juga.
Selain itu, untuk mempermudah penyampaian pesan diperlukan kombinasi elemen yang dapat
berfungsi secara bersama-sama (Alaqeel, 2019). Penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Teo et.al
menunjukkan bahwa pengguna aplikasi deteksi dini kesehatan menginginkan aplikasi yang memiliki
fitur yang mudah digunakan, mudah dioperasikan, dan mempunyai konektivitas secara sosial. Hal
lainnya yang harus diperhatikan selain tampilan aplikasi skrinning kesehatan adalah kemampuannya
dalam menyimpan informasi pribadi maupun riwayat medis pengguna secara aman (Teo, Ng and
White, 2017).
Manfaat media smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain; penderita
memiliki pengetahuan yang baik untuk mendapatkan informasi kesehatan secara langsung, penderita
3
memiliki kesempatan langsung untuk belajar dan melatih dirinya dalam melakukan pencegahan. Hasil
dari literature review dapat menjadi saran kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat dalam memilih media promosi kesehatan pada penderita diabetes
mellitus tipe 2.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diambil adalah
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada literature review ini adalah untuk mengetahui Gambaran Penggunaan
2. Tujuan Khusus
2.
4
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan studi Literature Review yang merupakan rangkuman
menyeluruh beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu seperti
desain research and development (RnD) yaitu metode untuk menghasilkan produk tertentu
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut
yang berbentuk perangkat lunak software (Sujadi 2013:164). Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang dilakukan bukan dari pengamatan secara langsung
namun diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Peneltian ini
menggunakan metode Literatur Review dengan mencari jurnal penelitian sesuai dengan kriteria
inklusi dan ekslusi untuk dianalis. Hasil serupa dengan analisa terkait efektifitas penggunaan
media telekomunikasi dalam membantu pasien mengubah Lifestyle dalam mengontrol kadar
2. Database pencarian
Pencarian literatur ini menggunakan database jurnal penelitian Pencarian literatur ini
menggunakan database jurnal penelitian yaitu Google Scholar dan Google untuk
3. Kata Kunci
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah Gamabaran Pengunaan
Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Ada muncul 29 hasil
dari pencarian di Google Scholar dan 7 hasil pencarian di Google menggunakan kata kunci
tersebut,lalu dilakukan pilah memilah jurnal yang sesuai dengan kata kunci. Setelah dilakukan
5
penelusuran telaah, ditemukan 3 jurnal yang sesuai melalui analisis tujuan, kesesuaian topik,
metode penelitian yang digunakan, ukuran sampel, etik penelitian, hasil dari setiap artikel,
serta keterbatasan yang terjadi. Terdapat hasil yang efektif dalam pelaksanaan promosi
kesehatan pencegahan dan kontrol glukosa diabetes tipe 2 dengan memanfaatkan teknologi
sebagai alat media seperti smartphone dan website untuk di review karena pembahasannya
hampir mirip dan sesuai dengan kriteria dan inklusi kemudian dianalis.
OR OR OR OR OR
Diabetes
Pemanfaatan Handphone Glukosa Pasien
Melitus
OR OR OR OR OR
DM Tipe
Application Informasi Blood Glucose Pasien
2
6
B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah hasil penelitian tentang Gambaran Pengunaan
Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 secara umum dengan rentang tahun
2013 - 2020 yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sedangkan Kriteria
ekslusi dalam penelitian inI yang tidak membahas mengenai Gambaran Penggunaan
Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang jurnal nya diterbitkan sebelum
tahun 2013. Jurnal penelitian yang menggunakan bahasa lain kecuali bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia.
Strategi pencarian astikel pada proposal penelitian ini menggunakan format kerangka
a. Populasi yaitu populasi atau masalah yang diambil dalam topik penelitian yang sudah
b. Intervensi yaitu tindakan atau penatalaksanaan yang dipilih dalam topik yang sudah ditentukan.
c. Pembanding yaitu tindakan atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding
d. Luaran yaitu hasil yang diperoleh dari penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik yang telah
e. Desain penelitian yaitu metode penelitian yang digunakan pada penelitian terdahulu.
7
[Tabel 1.2 Berikut merupakan kriteria dalam literature review yang berjudul Gambaran Penggunaan
membantu pasien DM
gambaran penggunaan
smartphone
Desain Penelitian Deskriptif Kuantitatif
Tahun Publikasi Tahun 2018 kebawah 2019
menggunakan kata kunci, penulis mendapatkan 29 artikel jurnal yang ditemukan. Hasil
8
pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa setiap jurnal dengan melihat judul,
abstrak, dan full text. Ada kurang lebih 10 jurnal yang penulis baca secara lengkap (full
text) dan berdasarkan kelayakan yang sesuai terhadap kriteria inklusi dan ekslusi
didapatkan 3 jurnal yang bisa dipergunakan dalam literature review. Hasil seleksi artikel
9
Identifikasi Full Text (n=10)
Exclude( n=7)
Yang tidak membahas mengenai gambaran pemanfaatan media promosi kesehatan (smartphone)
dalam mencegah dan mengendalikan kadar gula diabetes tipe 2 diterbitkan sebelum tahun 2013)
2. Penilaian Kualitas
Hasil akhir jumlah artikel yang diperoleh kemudian dianalisis melalui critical appraisal untuk
memenuhi syarat dilakukan oleh peneliti. Penilaian kriteria diberi nilai ya, tidak, tidak jelas atau
tidak berlaku. Pada setiap kriteria dengan skor Ya diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol.
Setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Pada penelitian ini diambil 3 artikel
penelitian dengan nilai skor tertinggi yang dianggap memenuhi kriteria critical appraisal dengan
nilai titik cut off yang telah disepakati oleh peneliti. Pada penelitian ini nilai cut off nya adalah 50
Dari hasil telaah menggunakan crtical appraisal dari 10 artikel penelitian diperoleh artikel
yang mencapai skor cut off 50% sebanyak 3 artikel dengan nilai masing-masing skor sebagai
berikut.
10
2. Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan (Smartphone) Dalam 10
Dari ketiga tabel diatas , diperoleh tiga artikel dengan skor nilai skor tertinggi yang dibahas
Diabetes Melitus Tipe 2 untuk selanjutnya hasil dari penelitian dari ketiga artikel tersebut
Jelas Berlaku
1. Adakah kesesuaian antara perspektif filosofis yang
11
pertanyaan atau tujuan penelitian ?
3. Apakah ada kesesuian antara metodologi penelitian dan
interprestasi hasil ?
6. Apakah ada pernyataan yang menempatkan peneliti
sebaliknya diperhatikan ?
8. Apakah peserta dan suara mereka, cukup terwakili?
Judul : Pemanfaatan Media Promosi Kesehatan (Smartphone) Dalam Mencegah dan Mengendalikan
Kadar Gula Diabetes Tipe 2
Penulis : Arief Andriyanto, Rina Nur Hayati. (2018)
Jelas Berlaku
1. Adakah kesesuaian antara perspektif filosofis yang
12
interprestasi hasil ?
6. Apakah ada pernyataan yang menempatkan peneliti
sebaliknya diperhatikan ?
8. Apakah peserta dan suara mereka, cukup terwakili?
Judul : Penggunaan Smartphone Untuk Program Management Life Style Pasien Diabetes Melitus Tipe
2
Penulis : Octovin, O,, Unja, E. E,, & Rachman, A. (2018)
Jelas Berlaku
1. Apakah kriteria untik dimasukan dalam sampel
rinci
3. Apakah ekposur diukur dengan cara valid dan dapat
diandalkan ?
4. Apakah objektif kriteria standar digunakan untuk
mengukur kondisi ?
5. Apakah faktor perancu diidentifikasikan ?
dinyatakan ?
7. Apakah hasil diukur dengan cara yang valid dan dapat
diandalkan ?
8. Apakah analis statistik yang digunakan tepat ?
13
Total Skor : 8
Dari tabel tiga diatas diperoleh 3 artikel dengan hasil nilai skor tertinggi yang dibahas dalam literature
review yaitu Pengembangan Aplikasi Android Untuk Pelayanan Dm Tipe 2 di Indonesia. Untuk
selanjutnya hasil penelitian dari ketiga artikel tersebut dibahas dalam bab hasil dan pembahasan.
BAB III
HASIL PENCARIAN LITERATURE
A. Karateristik Studi
Analisis terhadap 3 jurnal hasil penelitian yang menjadi sampel dalam literture review ini
membahas tentang Gambaran Pengunaan Smartphone Terhadap Penderita Diabetes Melitus Tipe
2 dituangkan dalam 3 tabel hasil penelusuran literature penelitian jurnal 1, jurnal 2, dan jurnal 3.
14
tahun dengan
presentase masing-
masing sebanyak 35
%. Sedangkan
kelompok umur
denfan presentase
terendah adalah
kelompok umur 70-
79 tahun yakni
sebesar 5 %.
1. Variabel : Mengembangkan
deteksi dini penyakit
DM berbasis
aplikasi android
Instrumen : Instrumen dalam uji
coba ini adalah
kuesioner atau
angket.
Analisis : Analisisnya
menggunakan
analisis deskriptif
kuantitatif
sederhana yaitu
perhitungan
persentase.
2. Arief Desain : Kuasieksprimental Perbandingan dua Jurnal Ners dan
Andriya Studi kelompok menunjukan Kebidanan, Volume
nto, bahwa tidak ada 5, Nomor 2,
Rina perbedaan yang dicatat Agustus 2018, hlm.
Nur dalam skor dukungan 172-177
Hayati. keluarga antara dua - Google
(2018) kelompok (p = 0,052),
namun status kesehatan,
self-efficacy, benefit, dan
dukungan teman
dirasakan lebih tinggi dan
hambatan dirasakan lebih
rendah pada kelompok
multimedia dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
Sampel : 76 (46/30)
Variabel : Pelayanan
kesehatan dengan
komunikasi
informasi dan
edukasi yang efektif
melalui promosi
kesehatan dengan
memanfaatkan
teknologi sebagai
alat berupa
smartphone
mengenai
15
penanganan
diabetes melitus
agar tidak
berkelanjutan pada
komplikasi.
Instrumen : Pemanfaatan media
promosi kesehatan
smartphone untuk
edukasi
pencegahan dan
pengendalian kadar
gula diabetes.
Analisis : Promosi kesehatan
untuk mencegah
dan mengendalikan
diabetes
menggunakan
aplikasi smartphone.
3. Octovin Desain : Sytematic Review Pemanfaatan TIK ini - JURNAL
3 , O,, Studi dengan mencari bertujuan untuk KEPERAWA
Unja, E. jurnal penelitian memudahkan upaya TAN SUAKA
E,, & sesuai dengan promotif dan preventif bagi INSAN
Rachm kriteria inklusi dan pasien DM Tipe 2 (JKSI), 3(2),
an, A. eklusi untuk dianalis terutama dalam merubah 1-10
(2018) life style. Upaya preventif - https://doi.or
dan promotif dengan g/10.51143/j
memanfaatkan TIK yaitu ksi.v31
aplikasi smartphone 2.102
dilaksanakan karena - Google
memiliki beberapa
kemudahan yaitu dapat
dioperasikan jarak jauh
kepada banyak orang dan
hampir semua orang
memiliki dan mampu
menggunakan
smartphone.
4. Sampel : Dari 4614 terdapat 4
jurnal penelitian
yang serupa untuk
di analisa terkait
efektifitas
penggunaan media
telekomunikasi
dalam membantu
pasien
mengubah life
style dalam
mengontrol kadar
gula darah pada
pasien DM Tipe 2.
Masyarakat yang
berusia ≥ 18 tahun.
16
5. Variabel : Perlakuan yang
diberikan berupa
penggunaan aplikasi
smarphone untuk
membantu pasien
DM Tipe 2 dalam
mengontrol dan
merubah life style.
6. Instrumen : Penggunaan
aplikasi smartphone
seperti e-Mail, Web
Site, dan alat
komunikasi lainnya.
7. Analisis : Melihat keefektifan
penggunaan aplikasi
smartphone
terhadap kepatuhan
pasien DM Tipe 2
dalam
melaksanakan
program terapi
terutama diet dan
aktivitas fisik
dengan
menganalisa dari
hasil-hasil penelitian
sebelumnya.
Penelitian dengan
metode yang tidak
jelas tercantum
dalam jurnal.
B. Karakeristik Responden
Uji coba pengembangan produk dilakukan di Puskesmas Jati Kota Malang pada Pengunjung
Puskesmas Janti Malang yang berusia 45-54 tahun pada bulan Juni 2019. Sebelumnya uji coba
Responden penelitian ini memiliki rentang usia antara 30-79 tahun. Kelompok umur dengan
jumlah reponden paling banyak adalah kelompok umur 50-59 tahun dan 60-69 tahun dengan
presentase masing-masing sebesar 35%. Sedangkan kelompok umur dengan presntase terendah
adalah kelompok umur 70-79 tahun yakni sebesar 5%. Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat
17
pada gambar 1 (pada jurnal yang berjudul Pengembangan Aplikasi Android untuk Pelayanan DM
Tipe 2).
Berdasarkan hasil yang tercantum pada gambar 4 mengenai distribusi frekuensi responden
berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa 40% responden memiliki tingkat pendidikan setara
SMP. Sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi sebesar 10%, dan
responden yang memiliki tingkat pendidikan SMP dan SMA masing-masing 25%.
Berdasarkan hasil analisis pada kelompok kecil, diketahui bahwa 74% responden menyatakan
bahwa aplikasi ini jelas, mudah, dan sesuai untuk digunakan sedangkan 25% responden
menyatakan bahwa aplikasi ini sangat jelas, sangat mudah dan sangat sesuai untuk digunakan.
Hasil kuisioner uji coba kelompok kecil dapat dilihat pada gambar 5 (pada jurnal yang berjudul
18
BAB IV.
PEMBAHASAN
Melitus Tipe 2
Berdasarkan dari jurnal pertama yang saya jadikan sumber penelitian ini fokus ke pengembangan
aplikasi android untuk pelayanan Dm Tipe 2. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang tidak
menular akibat interaksi genetik, lingkungan, dan faktor risiko lainnya yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula dalam darah (Du et al., 2017). DM adalah penyakit tidak menular dengan
pertumbuhan tercepat di dunia (setiap 8 detik, satu orang didiagnosis DM) (Amoah, Crimi and Schelp,
2019). DM menambah beban penyakit secara global karena perubahan pola transisi epidemiologi (Hui,
Hui and Xie, 2014; Uloko, Musa and Ramalan, 2018; Sofía et al., 2019). Angka kejadian DM selalu
meningkat setiap tahunnya baik di negara maju maupun negara berkembang (Sofía et al., 2019).
Indonesia saat ini termasuk dalam 10 negara dengan prevalensi DM terbanyak di dunia (Mihardja,
International Diabetes Federation ( IDF) menyatakan bahwa pederita DM pada tahun 2013
sebanyak 382 juta jiwa, kemudian pada tahun 2017 menjadi 425 juta jiwa, dan diprediksi pada tahun
19
2035 akan menjadi 592 juta jiwa (IDF, 2015; IDF, 2017) Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk
Diabetes, saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dikutip dari data WHO 2016, 70%
dari total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes adalah
Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak
sehat.
Indonesia juga menghadapi situasi ancaman diabetes serupa dengan dunia. International
Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih
menunjukkan kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia setelah
Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah penyandang Diabetes usia 20-79
tahun sekitar 10,3 juta orang. Sejalan dengan hal tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun
2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari
16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti: serangan jantung, stroke, kebutaan
Peningkatan angka penderita DM di Indonesia juga akan meningkatkan angka komplikasi akibat
DM seperti neuropati, nefropati, dan komplikasi lainnya, sehingga beban pada bidang kesehatan akan
bertambah (Ferrer et al., 2017; Arikpo et al., 2018). Bahkan penderita DM yang tidak terdeteksi
sebelumnya diketahui telah mengalami komplikasi. Sehingga DM juga disebut sebagai silent killer,
karena lebih dari 50% penderita DM tidak terdeteksi sebelumnya (Al-saeed et al., 2016).
Kemajuan teknologi sangat mempermudah dukangan pada aspek kesehatan seperti munculya
inovasi pemantauan gaya hidup secara objektif dan berkelanjutan. Di Indonesia sendiri terdapat kurang
lebih dari 100 juta pengguna smartphone, dan 32% dari 92 juta pengguna tersebut sudah mengakses
aplikasi kesehatan. Salah satu aplikasi yang sedang berkembang adalah aplikasi untuk mendeteksi
sebuah penyakit. Akan tetapi tidak semua aplikasi tersebut dapat digunakan secara gratis. Beberapa
20
aplikasi deteksi dini DM yang sudah ada dikembangkan dalam berbagai sistem dengan berbagai
metode tergantung pada tujuan spesifik tesnya. American Diabetes Association (ADA) telah
menciptakan kalkulator online untuk menghitung resiko DM yang dimiliki penggunanya dan hanya dapat
diakses melalui official website ADA sebelum diciptakan aplikasi berbasis android, dimana pada
kalkulator online tersebut ditampilkan beberapa pertanyaan sederhana dan akumulasi poin jawaban
akan menunjukan seberapa besar faktor resiko yang dimiliki oleh pengguna tersebut.
Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada
iOS. Hal ini dikarenakan pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan
melalui sistem android diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas. Selain kemudahan akses,
kemudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria yang
Dengan faktor penyebab utamanya adalah gaya hidup ( lifestyle) yang keliru. LifeStyle yang tidak
sehat meliputi makan tidak terkontrol dan aktifitas fisik yang kurang sangat mempengaruhi kesehatan
setiap orang, apalagi bagi pasien yang telah terdiagnosis DM tipe 2. Maka dari itu, untuk dapat
mengontrol kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 salah satunya adalah dengan perubahan Lifestyle
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi Lifestyle dapat dikarenakan belum
maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Lifestyle) yang
telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam pelaksanaannya,
maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya gula darah pasien (Arviani, 2015). Penelitian lainya yaitu
Tjomiadi, Sari Rahayu (2015) mengungkapkan bahwa kepatuhan pasien terhadap program diet, pola
aktifitas dan medikasi pasien DM Tipe 2 sangat berhubungan erat dalam mengontrol gula darah pasien.
Kepatuhan ini salah satu hal yang berperan penting adalah edukasi (P, 2016) dan salah satu penguatan
dalam meningkatkan kepatuhan pasien terkait program terapi adalah peran tenaga kesehatan.
21
Masalah terkait ketidakpatuhan pasien terhadap program modifikasi life style dapat dikarenakan
belum maksimalnya pengontrolan program terapi. Karena, program perubahan gaya hidup (Life Style)
yang telah direncanakan bersama pasien, tetapi belum mampu dikontrol dengan baik dalam
pelaksanaannya, maka akan mengakibatkan tidak terkontrolnya kadar gula darah pasien. Upaya dalam
meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 terhadap program terapinya dapat dilakukan dengan
terlibatnya tim pemberi layanan kesehatan, misalnya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dimaksud misalnya
dengan penggunaan aplikasi Smartphone seperti e-Mail, Web Site, dan alat komunikasi lainnya yang
Pengembangan aplikasi kesehatan saat ini lebih banyak menggunakan sistem android daripada
iOS (Graham, Ostrowski and Sabina, 2016; Fijacko, Brzan and Stiglic, 2015). Hal ini dikarenakan
pengguna sistem iOS lebih sedikit daripada android, sehingga pengembangan melalui sistem android
diharapkan dapat menjangkau pengguna secara luas (Hou et al., 2016). Selain kemudahan akses,
kemuudahan pengoperasian serta kemudahan mempelajari informasi yang ada merupakan kriteria
yang wajib dipenuhi oleh aplikasi kesehatan (Guo, Chang and Lin, 2015).
Menurut Fijacko et.al. (2015), desain aplikasi yang harus diperhatikan oleh pengembang aplikasi
kesehatan diantaranya visualisasi, ukuran huruf, dan ukuran tombol. Terkait dengan konsep
penyampaian pesan, tampilan aplikasi adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan juga.
Selain itu, untuk mempermudah penyampaian pesan diperlukan kombinasi elemen yang dapat
berfungsi secara bersama-sama (Alaqeel, 2019). Penelitian yang sudah dilaksanakan oleh Teo et.al
menunjukkan bahwa pengguna aplikasi deteksi dini kesehatan menginginkan aplikasi yang memiliki
fitur yang mudah digunakan, mudah dioperasikan, dan mempunyai konektivitas secara sosial. Hal
lainnya yang harus diperhatikan selain tampilan aplikasi skrinning kesehatan adalah kemampuannya
dalam menyimpan informasi pribadi maupun riwayat medis pengguna secara aman (Teo, Ng and
White, 2017).
22
Manfaat media smartphone terhadap penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain; penderita
memiliki pengetahuan yang baik untuk mendapatkan informasi kesehatan secara langsung, penderita
memiliki kesempatan langsung untuk belajar dan melatih dirinya dalam melakukan pencegahan. Hasil
dari literature review dapat menjadi saran kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, pemerintah
dan lembaga swadaya masyarakat dalam memilih media promosi kesehatan pada penderita diabetes
mellitus tipe 2. Pemanfaatan alat teknologi ponsel cerdas ( smartphone) dapat berfungsi sabagai alat
untuk meningkatkan hasil kesehatan melalui aplikasi yang berisi informasi kesehatan terkait diabetes
melitus, video edukasi pencegahan diabetes, video terapi modalitas pengendalian glukosa, panduan
BAB V.
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Secara umum kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah penggunaan telekomunikasi terutama
dalam penggunaan aplikasi smartphone sangat efektif dalam mempengaruhi kepatuhan program
terapi merubah life style baik diet harian dan aktivitas fisik harian bagi pasien DM Tipe 2. Dengan
1. Pengontrolan kadar gula darah pada pasien DM Tipe 2 sangat dipengaruhi oleh kepatuhan
pasien terhadap program diet, aktivitas fisik dan pengobatan yang dijalankan.
2. Peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 dalam merubah life
style sangat diperlukan, apalagi setelah pasien keluar dari rumah sakit.
3. Keterlibatan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM Tipe 2 untuk dapat
merubah life style menjadi lebih baik adalah kontroling kegiatan harian pasien.
23
5. Pemanfaatan media teknologi komunikasi sangat diperlukan saat ini dalam mengatasi masalah
B. Conclict Of Interest
Selain untuk mendeteksi DM sedini mungkin, aplikasi android diciptakan juga untuk menekan
angka mobilitas dan mortalitas akibat DM. Inovasi ini diharapakan dapat memberikan masukan
untuk kebijakan kesehatan terkait dengan penyakit tidak menular terutama DM. tujuan lain dari
inovasi ini adalah mengurangi kesenjangan derajat kesehatan dengan menerapkan multidisiplin
Aplikasi android berpotensi mencegah beban penyakit kronis di dunia karena keefektifannya dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tanpa terkendala jarak dan waktu. Pengembangan
aplikasi deteksi dini DM pada smartphone dapat mempengaruhi tindakan pencegahan DM tipe 2
melalui peningkatan gaya hidup lebih sehat dan memberikan perhatian khusus pada pencegahan
komplikasi DM. serta adanya aplikasi deteksi dini DM, akan membantu masyarakak untuk
24
DAFTAR PUSTAKA
Alaqeel, A. A. (2019) ‘International Journal of Pediatrics and Pediatric diabetes in Saudi Arabia :
Challenges and potential solutions . A review article’, International Journal of Pediatrics and
Al-saeed, A. H. et al. (2016) ‘An Inverse Relationship Between Age of Type 2 Diabetes Onset and
Complication Risk and Mortality : The Impact of Youth-Onset Type 2 Diabetes’, 39(May), pp.
Amoah, R. S., Crimi, A. and Schelp, F. P. (2019) ‘Boosting diabetes and pre-diabetes detection in rural
Ghana [ version 2 ; peer review : 2 approved ] Previously titled : Boosting diabetes and pre-
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013’,
Bang, H. et al. (2013) ‘NIH Public Access’, 151(11), pp. 775–783. doi: 10.1059/0003-4819-151-11-
200912010-00005.A.
Braber, N. Den et al. (2019) ‘Requirements of an Application to Monitor Diet , Physical Activity and
25
Du, H. et al. (2017) ‘Fresh fruit consumption in relation to incident diabetes and diabetic vascular
complications : A 7-y prospective study of 0 . 5 million Chinese adults’, 300, pp. 1–19.
Ferrer, A. et al. (2017) ‘Prevalence of Prediabetes and Associated Factors in the Oldest Old . A Cross
Sectional Study in the Octabaix Cohort * ria Padr o Gl o’, 11, pp. 90–94. doi:
10.1016/j.ijge.2016.05.006.
Graham, G. N., Ostrowski, M. and Sabina, A. B. (no date) ‘Population health-based approaches to
utilizing digital technology : a strategy for equity’, Journal of Public Health Policy . Palgrave
Guo, S. H., Chang, H. and Lin, C. (2015) ‘Computers in Industry Impact of Mobile Diabetes Self-Care
System on patients ’ knowledge , behavior and efficacy’, Computers in Industry. Elsevier B.V.,
Hui, S. S., Hui, G. P. and Xie, Y. J. (2014) ‘Association between Physical Activity Knowledge and Levels
of Physical Activity in Chinese Adults with Type 2 Diabetes’, pp. 1–15. doi:
10.1371/journal.pone.0115098.
Hou, C. et al. (2016) ‘Do Mobile Phone Applications Improve Glycemic Control ( HbA 1c ) in the Self-
IDF (2015) IDF Diabetes Atlas, International Diabetes Federation. doi: 10.1289/image.ehp.v119.i03.
IDF (2017). IDF Diabetes Atlas Eighth edition 2017, International Diabetes Federation..
Fijacko, N., Brzan, P. P. and Stiglic, G. (2015) ‘Mobile Applications for Type 2 Diabetes Risk
Guo, S. H., Chang, H. and Lin, C. (2015) ‘Computers in Industry Impact of Mobile Diabetes Self-Care
System on patients ’ knowledge , behavior and efficacy’, Computers in Industry. Elsevier B.V.,
26
Hou, C. et al. (2016) ‘Do Mobile Phone Applications Improve Glycemic Control ( HbA 1c ) in the Self-
Kemenkes RI (2014) ‘Situasi dan Analisis Diabetes’, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
Mathews, S. C. et al. (2019) ‘Digital health : a path to validation’, npj Digital Medicine. Springer US,
Mihardja, L., Soetrisno, U. and Soegondo, S. (2014) ‘Prevalence and clinical profile of diabetes mellitus
in productive aged urban Indonesians’, Journal of Diabetes Investigation , 5(5), pp. 507–512.
doi: 10.1111/jdi.12177.
Psikologis pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Mulyorejo Surabaya. Jurnal
Sofía, A. et al. (2019) ‘Journal of Clinical & Translational Endocrinology Prevalence of prediabetes and
type 2 diabetes in two non-random populations aged 44 – 77 years in the Faroe Islands’,
Tjomiadi, C., Sari, A., & Rahayu, Y. (2015). The Correlation of Therapy Adherence With The
Quality Of Life Diabetes Melitus Tipe 2 Patients in Diabetic Foot Polyclinic of Ulin
General Hospital Banjarmasin. 1st Sari Mulia International Conference on Health and
Sciences 2015 (1st SMICHS 2015) (pp. 1-13). Banjarmasin: Lembaga Penelitian dan
27
Teo, C. H., Ng, C. J. and White, A. (2017) ‘What Do Men Want from a Health Screening Mobile App ? A
Uloko, A. E., Musa, B. M. and Ramalan, M. A. (2018) ‘Prevalence and Risk Factors for Diabetes
Wuri, P., Ayu, D. and Adriana, A. (2018) ‘Critical success factors for mobile health implementation in
Yousaf, K. et al. (2020) ‘Mobile-Health Applications for the Efficient Delivery of Health Care Facility to
People with Dementia ( PwD ) and Support to Their Carers : A Survey’. Hindawi, 2019. doi:
10.1155/2019/7151475
28
29