Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andreas Manalu

NIM : 042346536

Tugas 2

Seorang pedagang bensin eceran ternyata terbukti telah mencampur bensin yang dijualnya
dengan minyak tanah. Hal ini telah dia lakukan selama bertahun-tahun. Kejadian ini baru
diketahui setelah salah seorang pembeli bensin langganannya mengeluh karena motornya sering
mengalami kerusakan atau tersendat pada saat dijalankan. Dia curiga kalau hal ini disebabkan
oleh kualitas bensin yang selama ini dia beli. Untuk itu, secara diam-diam dia  mengikuti dan
mengamati gerak gerik si pedagang bensin tersebut mulai dari membeli di Pom Bensin hingga ke
tempat biasa dia berdagang dan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau bensin tersebut
kemudian dicampur dengan minyak tanah.

Pertanyaannya:

a. Menurut Anda, pedagang bensin tersebut telah melanggar pasal berapa saja dalam
UUPK? Jelaskan!
b. Jika Anda merupakan konsumen dari pedagang bensin tersebut tindakan apa yang akan
Anda lakukan? 

Jawab :

 Menurut saya, pedagang tersebut masuk dalam ranah “Aspek hukum publik dalam
perlindungan konsumen” yang diatur dalam KUHP kendati demikian, KUHP tersebut
tidak menyebutkan secara implisit kata “konsumen”.
 Kasus diatas juga termasuk pelanggaran hak konsumen yang tertulis dalam Pasal 4 UU
No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang salah satunya berbunyi :
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa;
b. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai konsidi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
c. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
d. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya;

 Di UU Migas sendiri, pengoplosan BBM termasuk tindakan menyalahgunakan


BBM (yang disubsidi pemerintah) yang sanksi pidananya diatur dalam Pasal 55 UU
Migas:

“Setiap orang yang menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar


Minyak yang disubsidi Pemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan denda paling tinggi Rp60.000.000.000,00 (enam puluh miliar
rupiah)”.

Dalam ketentuan ini yang dimaksudkan dengan menyalahgunakan adalah


kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan perseorangan atau badan usaha
dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat banyak dan negara seperti antara
lain kegiatan pengoplosan BBM, penyimpangan alokasi Bahan Bakar Minyak,
Pengangkutan dan Penjualan Bahan Bakar Minyak ke luar negeri

b. Jika saya menjadi konsumen, saya akan melaporkannya kepada polisi dengan bukti yang saya
punya.

Anda mungkin juga menyukai