Anda di halaman 1dari 2

1

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup di dunia dikodratkan sebagai makhluk sosial, dimana
manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya orang lain. Akan tetapi disamping itu
manusia juga dilahirkan dengan bawaan karakteristiknya masing-masing, ada
yang terlahir sebagai anak yang percaya diri, ramah, supel, serta mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Namun juga terdapat anak yang
terlahir dengan sifat bawaan yang kurang percaya diri, overthinking, dan sulit
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, dari sulitnya membaur dengan
lingkungan sekitar biasanya tipikal orang seperti ini tidak begitu banyak memiliki
teman, sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka lebih suka memilih sendiri
dalam beraktivitas. Perlu diketahui juga, bukan berarti seseorang yang lebih suka
sendirian semuanya berlatar belakang dari sifat bawaan yang dimiliki, tidak
sedikit seseorang yang suka menyendiri dikarenakan adanya tekanan atau problem
dalam hidupnya. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah loneliness.
Loneliness menurut Peplau & Perlman (1998) yang memandang loneliness
sebagai perasaan yang tidak menyenangkan dengan merangsang kecemasan
subjektif, sehingga pengalaman yang dirasakan adalah hasil dari hubungan sosial
yang tidak memadai. Adapun aspek-aspek yang mempengaruhi terjadinya
loneliness meliputi 1) bentuk pengalaman yang kurang menyenangkan seperti
ketidakpuasan, kecemasan, kebosanan, permusuhan, marah, menutup diri, merasa
hampa, merasa aneh, kurang bahagia, pesimis. 2) bentuk kesepian dalam proses
kognitif seperti sangat sensitif, kurang konsentrasi, membesarkan niat
bermusuhan, kesadaran diri tinggi. 3) loneliness yang dialami individu terlihat
pada perilakunya seperti kecemasan dan depresi, kurang tegas dan asertif, kurang
terbuka mengenai suatu masalah kepada orang lain. Kemudian Perlman dan
Peplau juga menjelaskan dua tipe loneliness, yaitu tipe sosial (seseorang tidak
memiliki rasa integrasi sosial atau keterlibatan masyarakat) dan tipe emosional
(seseorang tidak memiliki figur attachment yang intim).
Seseorang yang mengalami lenoliness dalam hidunya bisa menurunkan
motivasinya dan menciptakan perasaan putus asa dan sia-sia, kehilangan makna
hidup, sikap apatis, lemah, dan kecemasan, selanjutnya dalam ranah medis
loneliness dapat menyebabkan berbagai gejala psikosomatis seperti sakit kepala,
nafsu makan buruk, merasa lelah, harga diri rendah. Mengetahui dampak yang
tidak baik dari adanya gejala semacam ini, akhirnya penulis dan kelompok
sepakat untuk melakukan penelitian terkait loneliness guna ditemukannya solusi
untuk menggatasinya. Eksplorasi awal dilakukan dengan menggunakan observasi,
yang dilakukan kepada orang-orang disekitar. Kelompok menemukan
permasalahan yang cukup banyak dialami oleh teman-teman sekitar, yaitu
mengenai rasa kesepian dan rasa sendiri. Mereka merasa kebingungan kepada
siapa harus bercerita dan berbagi ketika mengalami masalah atau saat merasa
bahagia, mereka cenderung memendam apa yang dirasakannya dan diam,
2

sehingga terkadang mereka sampai kehabisan energi dan merasa kurang semangat
dalam menjalani aktivitasnya. Dalam pengumpulan data penulis dan kelompok
menggunakan kuisioner sebagai alat. Dari banyaknya permasalahan yang
ditemukan terkait loneliness, hingga ditemukanlah solusi permasalahan yakni
kudapan berupa coklat motivasi.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana urgensi adanya permasalahan loneliness di kehidupan
masyarakat?
2. Bagaimana tingkat efektifitas inovasi chomoods sebagai solusi
permasalahan loneliness di kehidupan masyarakat?
3. Bagaimana proses pelaksanaan rancangan produk inovasi chomoods?
C. Tujuan
1. Mengetahui urgensi adanya permasalahan loneliness di kehidupan
masyarakat
2. Memaparkan tingkat efektifitas inovasi chomoods sebagai solusi
permasalahan loneliness di kehidupan masyarakat
3. Memahami proses pelaksanaan rancangan produk inovasi chomoods
D. Luaran yang Diharapkan
Melalui program inovasi ini diharapkan dapat ciptakan produk luaran yang
berupa:
1. Coklat yang mampu meningkatkan mood baik penyandang loneliness
2. Motivasi harian yang tersampaikan untuk penyandang loneliness
3. Daftar musik untuk menemani keseharian
4. Artikel ilmiah terkait loneliness
5. Poster tentang Loneliness
E. Manfaat Program
1. Manfaat praktis
Manfaat dari program inovatif chomoods adalah diharapkan setelah
disampaikannya program inovasi dapat mengurangi atau bahkan
menghapus tingginya tingkat loneliness di masyarakat terlebih lagi pada
kalangan generasi muda. Sehingga banyak orang-orang yang mampu
memotivasi dirinya sendiri dan lepas dari belenggu fikiran-fikiran buruk
yang menekan hidupnya.
2. Manfaat teoritis
Menjadi rujukan untuk pelaksana program-program inovasi yang akan
datang, serta dapat dijadikan bahan pengembangan program inovasi
selanjutnya guna menghasilkan produk yang lebih baik dan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai