Utari Wijayati
1.03.07.016
Kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai perbedaan antara harapan dan kinerja
atau hasil yang dirasakan. Kepuasan pelanggan akan tercipta jika pelanggan
merasakan oputput atau hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan, atau bahkan
melebihi harapan. Dengan kepuasan pelanggan, reputasi perusahaan menjadi baik
dan dapat membentuk opini publik yang menguntungkan perusahaan.
Dalam Tugas Akhir ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan jasa pada
Poliklinik Widya Bhakti Inti. Responden pada penelitian ini merupakan pasien
yang berada diruang tunggu Poliklinik Widya Bhakti Inti yang pernah merasakan
pelayanan yang diberikan oleh Poliklinik Pindad. Kemudian kualitas pelayanan
yang ada pada Poliklinik Widya Bhakti Inti dibandingkan dengan
benchmarkingnya yaitu Poliklinik Pindad untuk mendapatkan target yang akan
dicapai. Dikarenakan pada Poliklinik Widya Bhakti Inti belum ditentukan
spesifikasi maka penulis mengusulkan spesifikasi pelayanan dari hasil analisis.
Metode yang digunakan untuk menilai kesenjangan yang terjadi yaitu metode
Service Quality (Servqual) dengan menggunakan gap 1 dan gap 5. Sedangkan
untuk mengkonversi suara pelanggan secara langsung terhadap persyaratan teknis
atau spesifikasi teknis dari jasa yang dihasilkan menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD).
Utari Wijayati
1.03.07.016
Finally, the authors analyze the quality of service at Widya Bhakti Inti Polyclinic.
Respondents In this study is patients who are waiting in the Widya Bhakti Inti
Polyclinics room never felt the service provided by the Polyclinic Pindad. Then
the quality of existing services in the Polyclinic Widya Bhakti Inti
compared with the polyclinic benchmarking Pindad to get the target to be
achieved. Due to the polyclinic Widya Bhakti Inti specifications have not been
determined then the authors propose service specification of the analytical results.
The method used to assess the gap that occurs which is the method
Service Quality (SERVQUAL) by using gap 1 and gap 5. Whereas to convert
customer voice directly to the requirements technical or technical specifications of
the services produced using methods of quality function deployment(QFD).
Keywords: Service Quality (SERVQUAL), Quality Function Deployment
(QFD), Service Specifications
Bab 1
Pendahuluan
Pihak poliklinik harus mengetahui terlebih dahulu secara pasti keinginan dan
kebutuhan serta sejauhmana kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan poliklinik. Keinginan pasien belum tentu sama dengan apa yang
dimaksud oleh pihak poliklinik. Informasi dari pasien tersebut digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dengan menentukan prioritas perbaikan.
PT. Widya Bhakti Inti adalah badan usaha yang dimiliki oleh Yayasan Dana
Pensiun INTI dan Koperasi Karyawan PT. INTI yang memiliki misi untuk
meningkatkan layanan kesehatan yang berkesinambungan bagi pelanggannya.
Karena pasien hanya merasakan hasil sebuah kepuasan atau ketidakpuasan dari
pelayanan jasa yang diberikan oleh perusahaan tanpa bisa memiliki jasa tersebut.
Keluhan yang dialami oleh pasien selama di Poliklinik Widya Bhakti Inti salah
satunya yaitu laboratorium yang masih kurang lengkap sehingga pasien harus di
rujuk ke laboratorium lain. Atas dasar hal tersebut maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan mengangkat judul Analisis Kualitas Pelayanan
Poliklinik Dengan Menggunakan Metode Service Quality dan Quality
Function Deployment (QFD) di PT.Widya Bhakti Inti.
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab 5 Analisis
Bab ini berisikan analisis terhadap penelitian yang telah dilakukan pada Poliklinik
Widya Bhakti Inti mengenai kepuasan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Bab 2
Landasan Teori
2.1. Jasa
2.1.1. Definisi Jasa
Produk berupa barang berwujud maupun tidak berwujud, pada prinsipnya
mempunyai tujuan yang sama. Produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
serta keinginan dari konsumen yang berupa barang yang tidak berwujud. Berikut
beberapa definisi jasa dari para ahli.
Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, seperti waktu, keahlian atau
aktivitas-aktivitas yang dapat dibeli (Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, 2010:105).
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin atau mungkin tidak berkaitan dengan
produk fisik (Philip Kotler, 2003:444).
Jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan suatu produk fisik
yang umumnya dikonsumsi bersama dengan waktu produksi dan memberikan
nilai tambah seperti kenikmatan, hiburan, santai, kesehatan, bersifat tidak
terwujud (Valari A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner, 2002:204).
Dari beberapa definisi jasa diatas dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak yang lainnya,
yang pada hakikatnya tidak berwujud dan memiliki nilai bagi pembeli karena
dapat memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
2.1.2. Klasifikasi Jasa
Sebagai konsekuensi dari adanya berbagai macam variasi bauran antara barang
dan jasa diatas, maka sulit menganalisis jasa bila tidak melakukan pembedaan
lebih lanjut. Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria (Lovelock,
1987) yang di terjemahkan oleh Fandy (2000:8) yaitu:
a. Segmen pasar
Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada
konsumen akhir dan jasa kepada konsumen organisasional. Perbedaan utama
diantara kedua segmen adalah alasan dalam memilih jasa, kuantitas jasa yang
dibutuhkan dan kompleksitas pengerjaan jasa tersebut.
b. Tingkat keberwujudan (tangibility)
Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan
konsumen. Berdasarkan criteria ini, jasa dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu rented goods service, owned good service dan non good service.
c. Keterampilan penyedia jasa
Berdasarkan keterampilan penyedia jasa, jasa terdiri atas professional service
dan nonprofessional service.
d. Tujuan organisasi jasa
Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi comercial service
atau profit service dan nonprofit service.
e. Regulasi
Dari aspek regulasi, jasa dapat dibagi menjadi regulated service dan
nonregulated service.
f. Tingkat intensitas karyawan
Berdasarkan intensitas karyawan, jasa dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu equipment based service dan people based service.
g. Tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan
Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat dibagi menjadi high
contact service (seperti universitas, bank, dokter dan pegadaian) dan low
contact service (misalnya bioskop).
2.2. Kepuasan Pelanggan
Prioritas utama dalam organisasi atau perusahaan adalah kepuasan pelanggan,
maka perusahaan harus berorientasi pada segala sesuatu yang dipersyaratkan oleh
pelanggan. Kelangsungan perusahaan sangat tergantung pada pelanggan.
Perusahaan wajib mengetahui kebutuhannya, karena mereka adalah orang yang
menggunakan hasil produk suatu perusahaan dan merekalah yang dapat
menentukan kualitas.
Kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai perbedaan antara harapan dan kinerja
atau hasil yang dirasakan. Kepuasan pelanggan akan tercipta jika pelanggan
merasakan oputput atau hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan, atau bahkan
melebihi harapan. Dengan kepuasan pelanggan, reputasi perusahaan menjadi baik
dan dapat membentuk opini publik yang menguntungkan perusahaan.
Skala Sikap
Skala sikap yang sering di gunakan adalah skala likert dan semantic differential
scales. Dan berikut contoh skala linkert.
S = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi dalam populasi
d = ketelitian (error)
2
= harga tabel chi- kuadrat untuk α tertentu
Jika koefisien kolerasi telah dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang dapat
dianggap cukup tinggi sebagai indikator adanya konsistensi skor item dengan skor
keseluruhan. Dalam hal ini tidak ada batasan yang tegas, prinsip pemilihan item
dengan melihat koefisien kolerasi adalah mencari harga koefisien yang setinggi
mungkin dan menghilangkan setiap item yang mempunyai kolerasi negatif atau
yang mendekati nol. Menurut Kaplan & Saccuzzo (1993), salah satu kriteria item
yang baik adalah item yang mempunyai nilai koefisien kolerasi antara 1,3 – 0,7.
hal ini berarti semua item yang mempunyai kolerasi kurang dari 0,3 dapat
dihilangkan, dan item-item yang akan dimasukkan ke dalam alat ukur adalah
item-item yang mempunyai kolerasi > 0,3 dengan ini bahwa semakin mendekati
1,00 maka semakin baik konsistensinya. Selain itu, Guilford (1965) menyatakan
bahwa besarnya tingkat kolerasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria berikut:
Berdasarkan kriteria Guilford tersebut di atas, terlihat bahwa item yang cukup
baik adalah item yang mempunyai koefisien klerasi >0,20.
2.11. Quality Function Deployment (QFD)
Quality function deployment (QFD) adalah merupakan suatu metode perancangan
dan pengembangan produk terstruktur, yang memungkinkan tim pengembangan
produk untuk menentukan secara jelas keinginan dan kebutuhan konsumen
kemudian melakukan evaluasi secara sistematis tentang kemampuannya dalam
menghasilkan produk untuk memuaskan konsumen. Tujuan dikembangkannya
konsep QFD adalah untuk menjamin bahwa produk yang telah dihasilkan
perusahaan memberikan kepuasan bagi pelanggan, dengan jalan memperbaiki
tingkat kualitas dan kesesuaian maksimal pada setiap tahap pengembangan
produk. Karena pada dasarnya suatu produk yang telah dihasilkan dengan
sempurna bukan berarti telah memberikan kepuasan bagi pelanggan.
b. Efisiensi waktu
Dengan telah teridentifikasi persyaratan pelanggan QFD dapat mengurangi waktu
dalam pengembangan produk.
c. Berorientasi teamwork
Karena keputusan dalam proses berdasarkan konsensus dan melalui diskusi, maka
setiap individu memahami posisinyadi dalam tim. Hal ini dapat memperkokoh
kerja sama tim.
d. Berorientasi pada dokumentasi
Dokumen mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses dan
perbandingan persyaratan pelanggan merupakan hasil dari proses QFD. Dokumen
dapat berubah setiap ada informasi baru.
Informasi dari pelanggan merupakan unsur yang paling penting dalam Quality
function deployment, dan dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu masukan dan
umpan balik.
1. Masukan
Pengumpulan masukan dari pelanggan diperoleh sebelum produk akhir
disebarluaskan. Masukkan yang diterrina selama pengembangan produk
memberikan kemungkinan perusahaan membuat perubahan sebelum
memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan dalam jumlah besar.
2. Umpan Balik
Umpan balik diperoleh setelah sesuatu produk dikembangkan, diproduksi dan
ditentukan harganya, berguna untuk memperbaiki produk bila akan diproduksi
lagi.
Dalam proses QFD digunakan suatu matriks yang berbentuk rumah dan
dinamakan rumah kualitas atau House of Quality dan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Keterangan:
(1) : Keinginan konsumen menuju ke kebutuhan teknik dari suatu jasa.
(2) : Kebutuhan teknik dari suatu jasa menuju ke kebutuhan proses.
(3) : Kebutuhan proses menuju ke prosedur kualitas.
2.11.1. Tahapan-tahapan Implementasi Quality Function Development
Tahapan-tahapan pengimplementasian Quality Function Development (QFD)
secara umum ada tiga fase yaitu:
1. Fase pengumpulan suara konsumen (Voice of Customer)
2. Fase penyusunan rumah kualitas (House of Quality)
3. Fase analisis dan interpretasi
Penjelasan dari ketiga fase dalam pengimplementasian QFD adalah sebagai
berikut:
1. Fase pengumpulan suara konsumen (Voice of Customer)
Prosedur umum dalam mengumpulkan suara konsumen yaitu:
a. Menentukan atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen (berupa
data kualitatif) dan data ini biasanya diperoleh dari wawancara dan
observasi terhadap konsumen.
b. Mengukur tingkat kepentingan dari atribut-atribut.
Menentukan konsumen
d. Kolerasi teknis
Tahapan ini menggambarkan hubungan dan ketergantungan antar respon
teknis. Sehingga dapat dilihat apakah suatu respon teknis yang satu
mempengaruhi respon teknis yang lain.
e. Benchmarking dan penetapan target
Tahapan ini dilakukan analisis perbandingan antara performansi dari pesaing
dengan perusahaan. Sehingga dapat diketahui tingkat pesaing yang terjadi.
Contoh matrik hubungan antara customer needs dan technical response dapat
dilihat pada gambar 2.8.
Salah satu cara dalam membentuk HOQ adalah tahapan analisis perbandingan
perusahaan dengan pesaing (Competitive Benchmarking). Melalui Benchmarking
maka dapat ditemukan suatu cara yang lebih baik, memahami bagaimana suatu
hal dapat berlangsung dengan baik dan menghadapi atau menyesuaikan suatu hal
dengan lingkungan atau kondisi.
Bab 3
Metodologi Pemecahan Masalah
Observasi Langsung
Identifikasi Masalah
Tentang Kepuasan Pelanggan
Tujuan Penelitian
Perancangan Kuesioner
Uji Validitas
Tidak
Valid?
Ya
Uji Reliabilitas
Reliabel?
Tidak
Ya
A
A
Pengolahan Data:
Mengukur persepsi Karyawan terhadap pelayanan yang diharapkan pasien.
Mengukur kesenjangan terhadap persepsi karyawan dengan harapan pasien.
Mengukur pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan pelayanan yang dirasakan pasien.
Mengukur kesenjangan pelayanan yang diberikan dengan pelayanan yang dirasakan.
Membuat House of Quality untuk menentukan spesifikasi.
Analisis:
Persepsi Karyawan terhadap pelayanan yang diharapkan pasien.
Kesenjangan terhadap persepsi karyawan dengan harapan pasien.
Pelayanan pada saat ini, dengan yang diharapkan pasien.
Kesenjangan terhadap pelayanan pada saat ini dengan yang diharapkan pasien.
Usulan pembuatan spesifikasi.
Selesai
3.2.12. Analisis
3.2.12.1. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Pelayanan Yang diharapkan
Pasien.
Analisis ini dilakukan dari hasil pengolahan data rata-rata jawaban pihak penyedia
jasa yang mengenai persepsi karyawan terhadap pelayanan yang diharapkan
pasien yang merupakan gap 1.
Poliklinik Widya Bhakti Inti terbuka untuk melayani karyawan PT. INTI beserta
keluarga, Pensiunan PT. INTI beserta suami atau istri, Karyawan perusahaan-
perusahaan afiliasi PT. INTI, masyarakat umum, dan perusahaan-perusahaan yang
berdomisili di sekitar poliklinik.
Poliklinik Widya Bhakti Inti yang berfalsafah ”Melayani Dengan Hati” memiliki
visi menjadi penyedia jasa pelayanan kesehatan terpadu yang unggul dan terbaik
dikelasnya.
Sesuai dengan misi perusahaan, PT. Widya Bhakti Inti akan mengerahkan segenap
kemampuannya untuk meraih tujuan-tujuan yaitu:
1. Meningkatkan layanan kesehatan yang berkesinambungan bagi pelanggan.
2. Memberikan laba atau keuntungan bagi pemegang saham.
3. Mensejahterakan karyawan.
4. Berkontribusi bagi pendapatan negara melalui pajak.
5. Membuka lapangan pekerjaan.
Poliklinik Widya Bhakti Inti didirikan dengan memberikan jaminan kesehatan dan
menjawab kebutuhan akan jasa pelayanan kesehatan dengan cepat dan berkualitas
yang diberikan dalam bentuk:
1. Program Promotif
Program ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana cara untuk hidup sehat.
Layanan yang diberikan berupa seminar dan penyuluhan.
2. Program Preventif
Tujuan dari program ini adalah melakukan pencegahan penyakit yang dapat
dilakukan dengan memberikan imunisasi dan vaksinasi.
3. Program Kuratif
Pelayanan ini merupakan dengan pemberian pengobatan pada penderita sakit.
4. Program Rehabilitasi
Program ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan berupa
pemulihan kesehatan.
4.1.2. Struktur Organisasi
Lain-lain 19 15%
Dari tabel di atas terlihat bahwa kebanyakan responden berasal dari kalangan
pegawai negeri yang mencapai setengah dari populasi yaitu 50% karena
kebanyakan PT. Widya Bhakti Inti memiliki mitra dari perusahaan negeri
(diantaranya:PT.Pertamina, Bank Indonesia, PT.Pindad, PT.PLN, PT.INTI).
N %
Cases Valid 32 100,0
Excluded 0 ,0
( a)
Total 32 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,609 22
N %
Cases Valid 32 100,0
Excluded 0 ,0
( a)
Total 32 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,621 22
4.2.3.2. Data Harapan Pasien Teradap Pelayanan di Poliklinik WBI
1. Uji Validitas Data
Berikut adalah tabel akumulasi data pasien mengenai harapan pasien terhadap
pelayanan di WBI dengan nilai r tabel 0,349. Pengujian validitas ini menggunakan
software SPSS versi 15.0.
Tabel 4.7. Data Kuesioner Awal Harapan Pasien Terhadap Pelayanan di Poliklinik
WBI.
Nilai harapan
No Klasifikasi Pertanyaan Keterangan
pasien di WBI
1 0,391 Valid
2 0,356 Valid
3 0,401 Valid
4 Tangibles (bentuk fisik) 0,354 Valid
5 0,379 Valid
6 0,614 Valid
7 0,496 Valid
8 0,577 Valid
9 0,373 Valid
Assurance (jaminan)
10 0,416 Valid
11 0,715 Valid
12 0,370 Valid
13 0,374 Valid
Emphaty (empati)
14 0,403 Valid
15 0,433 Valid
16 0,431 Valid
17 0,447 Valid
Responsiveness (daya tanggap)
18 0,351 Valid
19 0,446 Valid
20 0,350 Valid
Reliability (keandaalan)
21 0,397 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,570 22
4.2.4.3. Data Persepsi Karyawan Terhadap Pelayanan di Poliklinik WBI
1. Uji Validitas Data
Berikut adalah tabel akumulasi data persepsi karyawan terhadap pelayanan di WBI
dengan nilai r tabel 0,632.
Tabel 4.16. Data Persepsi Karyawan Terhadap Pelayanan di Poliklinik WBI.
Nilai Persepsi
No Klasifikasi Pertanyaan Karyawan di Keterangan
WBI
1 0,661 Valid
2 0,783 Valid
3 0,641 Valid
4 Tangibles (bentuk fisik) 0,481 Valid
5 0,628 Valid
6 0,790 Valid
7 0,692 Valid
8 0,637 Valid
9 0,648 Valid
Assurance (jaminan)
10 0,692 Valid
11 0,647 Valid
12 0,692 Valid
13 0,678 Valid
Emphaty (empati)
14 0,792 Valid
15 0,651 Valid
16 0,637 Valid
17 0,681 Valid
Responsiveness (daya tanggap)
18 0,651 Valid
19 0,642 Valid
20 0,633 Valid
Reliability (keandaalan)
21 0,728 Valid
Data tabel di atas, data berasal dari perhitungan lembar kuesioner yang berisikan
21 item pertanyaan yang dikelompokkan dalam 5 jenis pertanyaan sesuai dengan
metode Servqual, jumlah responden sebanyak 100 orang responden. Dari hasil
perhitungan di atas dapat dilihat ranking nilai kepuasan pelanggan berdasarkan
item pertanyaan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19. Ranking Nilai Selisih Item Pertanyaan Perkelompok.
Ranking Klasifikasi Pertanyaan Nilai
1 Responsiveness -0,07
2 Emphaty -0,31
3 Assurance -0,59
4 Tangibles -0,73
5 Reliability -1,02
Tabel 4.20. Perhitungan Nilai Kesenjangan gap 1.
Nilai Rata-rata Nilai Nilai Nilai Rata-rata Selisih Antara Nilai
Nomor Klasifikasi
Persepsi Persepsi Harapan Harapan persepsi dan Nilai Rata-rata
pertanyaan Pertanyaan
Karyawan Karyawan Pasien Pasien Harapan
1 31 3,10 336 3,36 -0,26
2 29 2,90 385 3,85 -0,95
3 32 3,20 353 3,53 -0,33
4 Tangibles 33 3,30 339 3,39 -0,09 -0,45
5 37 3,70 373 3,73 -0,03
6 28 2,80 419 4,19 -1,39
7 32 3,20 333 3,33 -0,13
8 28 2,80 389 3,89 -1,09
9 38 3,80 376 3,76 0,04
Assurance -0,41
10 35 3,50 356 3,56 -0,06
11 33 3,30 383 3,83 -0,53
12 32 3,20 328 3,28 -0,08
13 34 3,40 366 3,66 -0,26
Emphaty -0,28
14 28 2,80 383 3,83 -1,03
15 37 3,70 345 3,45 0,25
16 31 3,10 360 3,60 -0,50
17 31 3,10 342 3,42 -0,32
Responsiveness -0,33
18 33 3,30 350 3,50 -0,20
19 35 3,50 380 3,80 -0,30
20 30 3,00 438 4,38 -1,38
Reliability -1,33
21 31 3,10 437 4,37 -1,27
Data tabel di atas, data berasal dari perhitungan lembar kuesioner ang berisikan 21
item pertanyaan yang dikelompokkan dalam 5 jenis pertanyaan sesuai dengan
metode Servqual, jumlah responden karyawan sebanyak 10 orang responden dan
responden pasien sebanyak 100 orang. Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat
ranking nilai kepuasan pelanggan berdasarkan item pertanyaan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.21. Ranking Nilai Selisih Item Pertanyaan Perkelompok.
Ranking Klasifikasi Pertanyaan Nilai
1 Emphaty -0,28
2 Responsiveness -0,33
3 Assurance -0,41
4 Tangibles -0,45
5 Reliability -1,33
4.2.6. Diagram Kartesius
Melakukan plot data antara harapan pelanggan dan pelayanan yang dirasakan
pelanggan, berikut adalah data-data yang menjadi input dalam melakukan plot data
diagram kartesius kepuasan pelanggan pada Poliklinik Widya Bhakti Inti:
Tabel 4.22. Data Input Diagram Kartesius Kepuasan Pelanggan Widya Bhakti Inti.
1 2,65 3,36
2 2,74 3,85
3 2,77 3,53
4 Tangibles 3,20 3,39
5 3,11 3,73
6 2,57 4,19
7 3,25 3,33
8 2,64 3,89
9 3,38 3,76
Assurance
10 3,45 3,56
11 3,23 3,83
12 3,21 3,28
13 3,50 3,66
Emphaty
14 2,83 3,83
15 3,44 3,45
16 3,44 3,60
17 3.36 3,42
Responsiveness
18 3,38 3,50
19 3,87 3,80
20 3,26 4,38
Reliability
21 3,45 4,37
Rata-rata per jumlah pertanyaan 3,18 3,70
3 ,18
5 I P 20
II
P 21
P6
4
P 8P 3 P 14P 11 P 19
P9 3 ,70
P 2 P 5 P 16 P 17
P1 P 10P 13 P 18
P4P7 P 15
P 12
IV III
2
X
2 3 4 5
Kuadran I: ada tujuh variabel pertanyaan yang masuk ke dalam kuadran I yaitu
variabel pertanyaan P3, P6, P8, P11, P14, P20 dan P21. Hal ini menandakan
variabel-variabel tersebut merupakan variabel yang sangat penting (prioritas
utama).
Kuadran II: ada satu variabel pertanyaan yang masuk ke dalam kuadran II
yaitu variabel pertanyaan P19. variabel ini merupakan variabel yang penting.
Kuadran III: ada lima variabel pertanyaan yang masuk ke dalam kuadran III
yaitu variabel pertanyaan P9, P10, P13, P17 dan P18. Hal ini menandakan
variabel-variabel tersebut merupakan variabel yang kurang penting (prioritas
rendah).
Kuadran IV: ada delapan variabel pertanyaan yang masuk ke dalam kuadran
IV yaitu variabel pertanyaan P1, P2, P4, P5, P7, P12 dan P16. Hal ini
menandakan variabel-variabel tersebut merupakan variabel yang sangat kurang
penting.
4.2.7. Pembentukan Matriks House of Quality
Berikut adalah langkah-langkah pembentukan HOQ.
1. Mengisi atribut kepentingan konsumen. Mengidentifikasi semua kebutuhan
dan harapan pelanggan terhadap pelayanan Poliklinik yang ditawarkan kepada
pasien. Data atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner kepada pasien di Widya Bhakti Inti mengenai
kebutuhan dan keinginan konsumen. Atribut kepentingan konsumen dapat
dilihat sebagai berikut
Tabel 4.23. Atribut Kepentingan Konsumen.
2. Menghitung derajat kepentingan. Derajat kepentingan didapat dari rata-
rata nilai kondisi yang dirasakan oleh pasien yang ada di Poliklinik Widya
Bhakti Inti yang dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.24. Derajat Kepentingan.
n gap 1
ik p at g n n ra b m a m d n y n ar e a p iu n a H H H
p n u u u
e a a p g n at b n el al y a g ki m p e m g n K
e g) b b b
m n nt e er y d er g a a a n ra r er a m y g k et
ti u u u
dan gap 5
s er d ar m ti a e ik te y m n g m y ik n er a u ar er
ai d n n n
ik e ru er k n n a p a p g ra a s ik n n y A a
a g g g
s n ju ik e g g n at ni e b n a s g y a tri n
k a a a
a g k s b m a p w d m er g a a le w b
maka
a g
a a a a ut n e a e er ta n a n a ut n n n
d a
n n n a u nj n ik n dil n n k le k s
a n
d h k n h el g s g e le e m u a
re
dilanjutkan
h a n
a ar e s a a a g n n p la
u g
n g ru e n s u g e
b at
ti m s a k nt
pembentuk
u k
n a u n a in
d h ai d pi g
a s d e d a
an
a e n n
kit n k
c g o
e a n
p n s
matriks
at n
G di o
s m
er or
a
a
h
k
a
nt House of
Quality.
a
m n
k
ba 3,
4
5
3,
2
6
3,
8
7
3,
3
8
3,
3
6
3,
4
4
3,
4
4
2,
8
3
3,
5
0
3,
2
1
3,
2
3
3,
4
5
3,
3
8
2,
6
4
3,
2
5
2,
5
7
3,
1
1
3,
2
0
2,
7
7
2,
7
4
2,
6
5
Derajat kepentingan Matriks
r Seragam disesuaikan dengan hari Seragam disesuaikan dengan hari
23
,8
5 Memakai seragam yang rapih perencanaa
4. n
24
Setiap 30 menit ruang tunggu disapu Setiap 30 menit ruang tunggu disapu ,6
6 Lantai dan furniture yang bersih
5.
24
menyediakan lab. rongent Tidak ada lab. rongent ,9
Laboratorium rongent
pelayanan
3
28
Peralatan untuk memeriksa gigi
H
Peralatan untuk memeriksa gigi lengkap Peralatan untuk memeriksa gigi lengkap ,8
us
74
29
Ruang parkir cukup untuk 20 mobil Ruang parkir cukup untuk 20 mobil ,2
Kapasitas parkir >10 mobil
dengan
5
e
10
Memberikan sambutan selamat datang Memberikan sambutan selamat datang ,1
4 Menyapa dan senyum kepada pasien
10
,1
10 23
4
of
Menawarkan bantuan kepada pasien Menawarkan bantuan kepada pasien ,0 ,7
Menyapa, senyum dan menanyakan keperluan pasien
House of
8 6
23
,7
31 6
Bertanggung jawab atas segala tindakan Bertanggung jawab atas tindakan ,0
5 Bertanggung jawab terhadap kesalahan tindakan
31 28 24
Dapat dihubungi melalui line telepon
dapat
,5 ,8 ,6
Datang sesuai jadwal jam kerja
dilihat
Datang tepat waktu Datang tepat waktu 0 9 6
8, 23
Memberikan penjelasan yang mudah dipahmi Memberikan penjelasan yang mudah dipahmi 49 ,7
6 Memberikan penjelasan yang mudah dipahami pasien
30
Panggilan sesuai dengan nomor antrian Panggilan sesuai dengan nomor antrian ,4
2 Sesuai dengan nomor antrian kecuali emergency
Surat rujukan diberikan di hari yang sama Surat rujukan diberikan di hari yang sama
34
,8
3
Surat rujukan diberikan pada hari itu juga 4.5. di
bawah ini.
29 x x
Harga sesuai dengan harga pasar Harga sesuai dengan harga pasar ,3
4
Harga obat sesuai dengan harga pasar
31
Laporan tindakan sesuai dan detail Laporan tindakan sesuai dan detail ,0
5 Laporan tindakan sesuai dan detail
: : : :
1 h h h h
u u u u K
B b b b b et
: Kete
rang
2 e u u u u er
po
lik an 3 n n n n n a
lin simb
ik ol 4 c g g g g n
Pi
nd : h a a a a g
ad polikli
m n n n n a
nik
WBI
ar n n p p n
ki e o si
g sit m
5 at
Bab 5
Analisis
Hal ini dapat diartikan bahwa antara persepsi karyawan dengan yang diharapkan
pasien yang sebenarnya memiliki perbedaan persepsi hal ini disebabkan kurang
pekanya pihak karyawan terhadap harapan pasien yang sebenarnya. Sedangkan
berdasarkan klasifikasi pertanyaan nilai kesenjangan terbesar terjadi pada
klasifikasi pertanyaan Emphaty dengan nilai -0,28 sedangkan untuk nilai
kesenjangan terkecil terjadi pada klasifikasi pertanyaan Reliability dengan nilai
kesenjangan sebesar -1,33 yang mengenai pertanyaan obat-obatan dengan harga
yang murah. Hal ini dapat diartikan Poliklinik Widya Bhakti Inti lebih
mengutamakan kualitas obat yang baik dibanding dengan harga dari obat-obatan.
Namun pihak Poliklinik Widya Bhakti Inti pun menyediakan obat generik yang
harganya lebih murah namun dengan kualitas yang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang dirasakan pasien tidak sesuai dengan
yang harapkan oleh pasien. Sedangkan berdasarkan klasifikasi pertanyaan nilai
kesenjangan terbesar terjadi pada klasifikasi pertanyaan Responsiveness dengan
nilai -0,07 sedangkan untuk nilai kesenjangan terkecil terjadi pada klasifikasi
pertanyaan Reliability dengan nilai kesenjangan sebesar -1,02 yang mengenai
pertanyaan Obat-obatan dengan harga murah. Hal ini dapat diartikan Poliklinik
Widya Bhakti Inti lebih mengutamakan kualitas obat yang baik dibanding dengan
harga dari obat-obatan.
2. Assurance (jaminan)
♣ Variabel 8. Dari klasifikasi pertanyaan jaminan pada variabel 8 yaitu
dokter yang ramah. Dari sejumlah responden mengatakan beberapa dokter
diantaranya kurang ramah terhadap pasien. Seharusnya dokter bersikap
ramah seperti memberikan senyum dan memberikan penjelasan yang
mudah dimengerti terhadap penyakit yang diderita pasien.
♣ Variabel 9. Pada variabel 8 yaitu pertanyaan petugas yang ramah,
sejumlah responden mengatakan petugas yang berada pada Poliklinik
Widya Bhakti Inti tidak memberikan sapaan selamat datang. Sehingga
pasien mengatakan hal tersebut kurang ramah.
♣ Variabel 10. Pada variabel 10 yaitu pertanyaan karyawan yang
bertanggung jawab, hal ini Poliklinik Widya Bhakti Inti lebih unggul
dibandingkan dengan Poliklinik Pindad.
♣ Variabel 11. Pada variabel 11 ini yaitu dokter ahli dalam pemeriksaan, hal
ini bersifat relatif. Akan tetapi Poliklinik Widya Bhakti Inti lebih unggul
dibandingkan dengan Poliklinik Pindad.
3. Emphaty (empati)
♣ Variabel 12. Pertanyaan mengenai empati yaitu petugas melayani dengan
cepat, responden mengatakan hampir mendekati harapan hanya ada satu
kendala yang dihadapi Poliklinik Widya Bhakti Inti yaitu waktu peracikan
obat yang melebihi 3 menit. Padahal Poliklinik sendiri yang menetapkan
pelayanan peracikan obat kurang dari 3 menit.
♣ Variabel 13. Pada variabel 13 yaitu pada pertanyaan dokter datang tepat
waktu. Hal ini sangat jauh dari harapan pasien karena dokter dating sering
tidak tepat waktu sehingga pasien harus menunggu kedatangan dokter.
♣ Variabel 14. Dari pertanyaan dokter memberikan penjelasan dengan jelas,
responden mengatakan ada beberapa dokter yang memberikan penjelasan
tidak secara detail.
♣ Variabel 15. Pada pertanyaan meracik obat dengan cepat masih banyak
kendalanya dikarenakan jumlah pasien yang banyak sehingga waktu
tunggu yang melebihi dari 3 menit.
5. Reliability (keandaalan)
♣ Variabel 20. Pada pertanyaan obat-obatan dengan harga murah, ini
memiliki kesenjangan yang sangat kecil karena pada Poliklinik Widya
Bhakti Inti lebih mengutamakan kualitas obat dibanding dengan harga
yang murah, namun Poliklinik Widya Bhakti Inti pun menyediakan obat
generic yang memiliki kualitas baik dengan harga yang terjangkau.
♣ Variabel 21. Pada variabel 21 yaitu pada pertanyaan laporan pemeriksaan
dan tindakan akurat, sebagian responden mengatakan pernah terjadi
kesalahan dalam laporan pemeriksaan yang tidak akurat. Hal ini adalah
yang terpenting yang harus diperbaiki oleh Poliklinik Widya Bhakti Inti.
Karena apabila terjadi penulisan laporan pemeriksaan dan tindakan tidak
akurat akan mengganggu atau membahayakan keselamatan pasien. Oleh
sebab itu keselamatan pasien adalah hal yang sangat penting untuk
diperhatikan.
Bab 6
Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
6.1.1. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Pelayanan Yang diharapkan
Pasien (Gap 1)
Dari hasil analisis gap 1, tentang persepsi karyawan terhadap pelayanan yang
diharapkan pasien di Poliklinik Widya Bhakti Inti, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
TUGAS AKHIR
Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Teknik Program Studi Teknik Industri
Oleh:
Utari Wijayati
1.03.07.016
Data Pribadi
Nama : Utari Wijayati
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 4 Juli 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Golongan Darah : AB
Tinggi, Berat Badan : 150 cm, 49 Kg
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Komp. Pasir Pogor Blok RO No.10 Ciwastra
Bandung 40285
Hoby : Mengoleksi perangko dan mata uang, memasak,
menjahit, main game online
Telepon : 022-7560048 (rumah)
085222336945 (HP)
e.mail : darkchocodead@yahoo.com
Kemampuan
Kemampuan Komputer Kemampuan Bahasa
Microsoft office (MS Word, MS Bahasa Indonesia
Excel, MS PowerPoint, MS Visio, MS
Access)
Promodel Bahasa Inggris
WinQSB
SPSS
Piagam Penghargaan
2005 : Olimpiade Kimia Wilayah Tingkat Kota Bandung
2005 : Olimpiade Biologi Wilayah Tingkat Kota Bandung
Pendidikan
Formal Non Formal
1994-1995 : TK Fajar 1999-2000 : School of English for
Children
1995-2001 : SDN Pasir Pogor
2001-2004 : SMPN 42 Bandung
2004-2007 : SMA Pasundan 1
Bandung
2007-2011 : Universitas Komputer
Indonesia, Jurusan Teknik Industri
Seminar/Pelatihan
Seminar dan Kunjungan Industri PT. Asia health Energi 20 November 2007
PT. Asia health Energi Beverages Beverages (Kratingdaeng)
LKMM (Latihan Kepemimpinan Senat Mahasiswa Universitas 19 – 20 Februari 2008
Manajemen Mahasiswa) Komputer Indonesia
Seminar IT “Get Ready For Universitas Komputer 12 Desember 2009
Windows 7” Indonesia
Seminar dan Kunjungan Industri PT. Wijaya Karya Beton 25 November 2009
PT. Wijaya Karya Beton Bogor Bogor
Seminar dan Kunjungan Industri PT. Coca Cola Amatil 21 Februari 2011
PT Coca Cola Amatil Indonesia Indonesia, National Plant
Cibitung
Pengalaman Organisasi
Utari Wijayati
ABSTRAK
Alhamdulillaahi Rabbil`aalamiin. Maha Kuasa dan Maha Besar Allah SWT, yang
telah memberikan kekuatan sehingga Tugas Akhir ini selesai dalam rangka
menyelesaikan program S-1 di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis