PENDAHULUAN
1
yang lama, maka tentunya tidak hanya kondisi fisik siswa, tetapi juga kondisi
mental siswa memiliki pengaruh yang jauh lebih besar(Nurkholis, 2020:54).
2
model atau media pembelajaran tergantung pada karakteristik siswa (Dewi,
2020:35).
3
Krisis Covid-19 juga memaksa sekolah mengalokasikan kembali lebih
banyak anggaran untuk belanja pembelajaran jarak jauh. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2020 dan Surat Edaran Kemenag
nomor B-699/ Dt.l.l/PP.03/03/2020 memungkinkan penggunaan dana BOS untuk
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Ini termasuk biaya koneksi internet untuk
siswa dan guru serta biaya pembelian peralatan pendukung pembelajaran jarak
jauh (Azzahra, 2020:24).
sebagai berikut:
4
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Bagi Guru
3. Bagi Peneliti
4. Bagi sekolah
masa pendemi.
5
BAB II
KAJIAN TEORITIK
2.1 Implementasi
2.1.1Pengertian Implementasi
6
karena itu, tujuan kebijakan publik dapat dicapai melalui kegiatan pemerintah.
Ada tiga elemen penting dalam proses implementasi yaitu (Mamonto dkk,2018:4):
7
Sebagai prinsip pengajaran interaktif terdapat sebuah aksioma, yaitu
mengajar adalah interaksi antara pendidik dan siswa di sekitar konten
pembelajaran. Dengan kata lain, prinsip tersebut mendefinisikan pengajaran
sebagai cara pendidik dan siswa berpikir, berpikir, dan berpikir tentang konten
pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran (Kristanto, 2020:13). Pada tataran
implementasi, pembelajaran online membutuhkan dukungan perangkat mobile
seperti smart phone atau android phone, laptop, komputer, tablet, dan iPhone yang
dapat digunakan untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun.
Pembelajaran online mengacu pada penggunaan jaringan Internet dengan
aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menghasilkan
berbagai jenis interaksi pembelajaran (Sadikin, 2020:24).
8
c. Kualifikasi sekolah untuk pembelajaran tatap muka
siswa
e. Promosikan mode interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dan
1) Gunakan Google Meet, Zoom, Webex, Teams, dan aplikasi lain untuk
virtual tatap muka.
b. Pembelajaranjarakjauhluarjaringan(luring)
9
1) Menggunakan buku, modul dan bahan ajar dari lingkungan sekitar
10
Pandemi COVID-19 adalah bencana dahsyat bagi semua penghuni planet
ini.Tanpa terkecuali pendidikan, semua bagian kehidupan manusia terganggu.
Banyak negara yang memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan
universitas, termasuk Indonesia. Krisis benar-benar datang tiba-tiba. Pemerintah
di mana pun di dunia, termasuk Indonesia, harus membuat keputusan sulit untuk
menutup sekolah untuk mengurangi kontak massa dan menyelamatkan nyawa,
atau mereka tetap harus membuka sekolah agar para pekerja dapat menopang
perekonomian untuk bertahan dalam hal keberlanjutan.(Aji, 2020:45).
a. Dampak jangka pendek,hal ini banyak dirasakan oleh keluarga di kota dan desa
di Indonesia. Di Indonesia, banyak keluarga yang kurang akrab bersekolah di
rumah. Bagi keluarga Indonesia, homeschooling merupakan kejutan besar,
terutama bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk bekerja di luar rumah.
Hal yang sama juga berlaku untuk masalah psikologis anak siswa yang terbiasa
belajar tatap muka dengan guru. Akibat Covid-19, semua elemen pendidikan
dalam kehidupan sosial "terpapar" penyakit. Pengajaran dilakukan secara online.
Skala proses ini tidak pernah diukur dan diuji karena tidak pernah terjadi.Tak
pelak, karena infrastruktur teknologi informasi yang sangat terbatas, desa-desa
terpencil dengan penduduk usia sekolah yang sangat padat menjadi bingung.
Penilaian siswa dilakukan secara online, dan karena sistem yang tidak dapat
diprediksi, banyak terjadi trial and error. Bahkan banyak penilaian yang
dibatalkan.
11
1. Siswatidak dibebanituntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum
Covid-19
3. Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa, serta
4. Bukti atau Produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang
(1) Siswa sudah memiliki fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk mengikuti
pembelajaran online
12
Pengawasan yang lemah terhadap siswa, kurangnya sinyal yang kuat di
daerah terpencil, dan biaya tetap yang tinggi menjadi tantangan dalam
pembelajaran online.
13
wabah penyakit maka peran orang tua juga sangat diperlukan. Pandemi ini. Para
orang tua beranggapan bahwa belajar di rumah sangat efektif, namun bukan
berarti belajar di sekolah lebih efektif daripada belajar di rumah. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam melaksanakan home learning
pada saat pandemi Covid 19 yang difokuskan pada anak usia 5-8 tahun. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif fenomenologi, dan data
diperoleh melalui survei kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua
anak usia 5-8 tahun, dan orang tua anak usia 5-5 tahundi Kabupaten Kuningan.
Hasil dari penelitian ini adalah orang tua dapat meningkatkan hubungan
dengan anaknya, dan orang tua dapat melihat secara langsung perkembangan
kemampuan belajar anaknya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah Kepala sekolah, Guru, Peserta Didik, dan Orang
tua Peserta Didik kelas V SD Negeri 53/I Tebing Tinggi. Alasan penelitian ini
dipilih di kelas V peneliti menemukan permasalahan implementasi pembelajaran
jarak jauh selama masa pendemi belajar dari rumah pada siswa SD Negeri 53/I
Tebing Tinggi.
14
dan sumber data merupakan hal yang harus ada dalampenelitian ilmiah. Data dan
sumber data dalam penelitian dapat berbentuk tertulis(Moleong, 2017:157).
3.3.1Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan data secara
langsung kepada pengumpul data, seperti melalui orang lain atau melalui
dokumen. Teknik pengumpulan data tambahan ini digunakan untuk meningkatkan
penemuan dan melengkapi informasi yang dikumpulkan (Sugiyono,
2019:137).Sebagai data penunjang, peneliti memperoleh informasi dari buku-
buku atau literatur yang berkaitan dengan penelitian. Data penelitian sekunder
berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh selama pembelajaran di rumah di tingkat SD Negeri 53/1 Tebing Tinggi.
sebagai berikut:
15
3.4.1 Observasi
3.4.2 Wawancara
3.4.3 Dokumentasi
16
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
3. Penyajian data
4. Penarikan kesimpulan
17
Setelah data disajikan yang terdapat dalam rangkaian analisis data, maka
proses selanjutnya adalah kesimpulan atau verifikasi data maka proses selanjutnya
adalah kesimpulan atau verifikasi data. Pada tahap analisis data, penelitian
kualitatif mulai mencari makna sesuatu, memperhatikan keteraturan, pola,
penjelasan, jalur sebab akibat, dan kemungkinan konfigurasi proposisi.
Kesimpulan dari tahap pertama adalah longgar, tetap terbuka dan mencurigakan,
dan kemudian tidak jelas apakah itu menjadi lebih rinci dan tegas. Bergantung
pada ukuran data akhir, pengkodean yang digunakan, metode penyimpanan dan
pengambilan, dan kemampuan peneliti untuk menarik kesimpulan, kesimpulan
tidak dapat ditarik sampai data akhir dikumpulkan.
18