Anda di halaman 1dari 5

JURNAL P ENYULUHAN

ISSN: 1858-2664 Maret 2007, Vol. 3, No. 1

KONSEP
Makna Penyuluhan dan Transformasi Perilaku Manusia

Siti Amanah

Pengantar Konotasi istilah “penyuluhan” sebagai


“penerangan” dipengaruhi oleh istilah Bahasa
Istilah penyuluhan seringkali Belanda yaitu voorlichting; voor berarti
diasosiasikan dengan penerangan atau depan; dan lichting berarti lampu atau suluh.
propaganda oleh khalayak, padahal makna Dari sini lahir istilah penyuluhan, dan pada
penyuluhan tidaklah sedangkal itu. jaman penjajahan Belanda penyuluhan
Penyuluhan dapat dipandang sebagai sebuah pertanian disebut landbouw voorlichting. Di
ilmu dan tindakan praktis. Sebagai sebuah berbagai negara, terdapat beragam pengertian
ilmu, pondasi ilmiah penyuluhan adalah ilmu penyuluhan, yaitu aufklarung (pencerahan) di
tentang perilaku (behavioural science). Di Jerman, forderung (bimbingan pedesaan) di
dalamnya ditelaah pola pikir, tindak, dan Austria, capacitation (keinginan untuk
sikap manusia dalam menghadapi kehidupan. meningkatkan kemampuan atau pelatihan) di
Jadi, subyek telaah ilmu penyuluhan adalah Spanyol, dan vulgarisation (Bahasa Perancis)
manusia sebagai bagian dari sebuah sistem berarti menyederhanakan pesan bagi orang
sosial, obyek materi ilmu penyuluhan adalah awam. Istilah university extension atau
perilaku yang dihasilkan dari proses extension of the university pertama kali
pendidikan dan atau pembelajaran, proses muncul di Inggris pada 1840-an yang
komunikasi dan sosial. Sebagai sebuah ilmu, tergabung dalam usulan Royal Commission on
penyuluhan merupakan organisasi yang the University and Colleges of Oxford (1852).
tersusun dari bangunan pengetahuan dan Dokumen tersebut dikumpulkan oleh William
pengembangan ilmu. Ilmu penyuluhan Sewell dalam Usul Penyebarluasan Informasi
mampu menjelaskan secara ilmiah dari Universitas (Suggestions for the
transformasi perilaku manusia yang dirancang Extension of the University) pada tahun 1850.
dengan menerapkan pendekatan pendidikan Secara praktis, penyuluhan pertama kali
orang dewasa, komunikasi, dan sesuai dengan dilakukan oleh James Stuart dari Fellow of
struktur sosial, ekonomi, budaya masyarakat, Trinity College, Cambridge pada tahun 1867-
dan lingkungan fisiknya. 68. Dalam hal ini, penyuluhan tidak lain
merupakan bentuk pendidikan masyarakat
Sebagai sebuah tindakan praktis,
untuk menunjang pembangunan masyarakat
penyuluhan merupakan upaya-upaya yang
atau Community Development.
dilakukan untuk mendorong terjadinya
perubahan perilaku pada individu, kelompok, Bagi pembelajar ilmu penyuluhan,
komunitas, ataupun masyarakat agar mereka tentu makna dan peran penyuluhan dalam
tahu, mau, dan mampu menyelesaikan transformasi perilaku manusia sudah
permasalahan yang dihadapi. Tujuan sepenuhnya dipahami. Permasalahannya
penyuluhan tidak lain adalah hidup dan adalah, tidak semua elemen masyarakat
kehidupan manusia yang berkualitas dan memahami esensi penyuluhan, dan lebih
bermartabat. mengartikan penyuluhan secara dangkal
64 Konsep/ Siti Amanah/
Jurnal Penyuluhan Desember 2007, Vol. 4, No. 1

sebagai sebuah aktivitas sesaat. Penyuluhan upaya untuk meningkatkan produktivitas,


sering digambarkan sebagai aktivitas petugas efisiensi usaha, pendapatan, dan
dari lembaga tertentu datang ke sebuah kesejahteraannya, serta meningkatkan
pertemuan, berceramah, lalu tanya jawab, dan kesadaran dalam pelestarian fungsi
akhirnya pergi. Di kalangan awam, hal inilah lingkungan hidup.” Pada hakekatnya,
yang dianggap sebagai sebuah penyuluhan, berbicara tentang penyuluhan setidaknya
hanya pada tataran orang baru “tahu” akan menyangkut lima unsur yaitu: (1) proses
sesuatu. Nah, menjadi tanggung jawab kita pembelajaran, (2) ada subyek yang belajar, (3)
bersamalah sebagai insan cendikia di bidang pengembangan kesadaran dan kapasitas diri
ilmu penyuluhan, untuk bersama-sama dan kelompok, (4) pengelolaan sumberdaya
membangun dan mengembangkan citra yang untuk perbaikan kehidupan, dan (5)
benar dan utuh tentang penyuluhan sebagai diterapkannya prinsip berkelanjutan dari sisi
sebuah ilmu dan sebuah gerakan transformasi sosial, ekonomi, dan menerapkan fungsi
masyarakat melalui pengembangan potensi kelestarian lingkungan. Implikasinya,
yang dimiliki dengan pendekatan edukasi, penyelenggaraan penyuluhan haruslah
melakukan upaya penyelesaian masalah, meliputi lima aspek di atas. Lalu, untuk
menuju tatanan kehidupan yang lebih bermutu menganalisis sejauh mana penyuluhan secara
dan bermartabat. praktis, mari kita cermati perkembangan
Artikel ini dimaksudkan sebagai penyuluhan di Indonesia secara singkat.
sebuah review tentang makna mendalam yang Penyuluhan, terutama di bidang
dimiliki oleh penyuluhan dan perannya dalam pertanian, senantiasa mengalami perubahan
menyokong perubahan perilaku individu, transisi seperti perubahan organisasi,
kelompok, dan komunitas. Diharapkan, perencanaan strategi, re-organisasi, dan
tulisan ini dapat menumbuhkembangkan menetapkan prioritas baru. Pada prinsipnya,
pemahaman akan penyuluhan secara lebih penyuluhan adalah proses yang sistematis
tepat dan meluas, terutama pada agen untuk membantu petani, nelayan,
pembarauan atau penggerak perubahan di pembudidaya, maupun komunitas lain agar
masyarakat (penyuluh, peneliti, akademisi, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri
birokrat, pegiat lembaga swadaya masyarakat, (help people to help themselves), sehingga
pemuka masyarakat, dan sektor swasta). pendekatan penyuluhan seyogyanya
Tulisan ini dibagi menjadi dua bahasan yaitu memprioritaskan kebutuhan partisipan
pertama, tentang urgensi penyuluhan bagi penyuluhan. Röling (1985) dan Oakley(1988)
perubahan perilaku manusia, dan kedua menyebutkan bahwa berdasarkan hasil
adalah tentang pengembangan penyuluhan penelitian University of Wageningen The
pasca Undang-undang Nomor 16/2006 Netherlands pada beberapa Negara Afrika,
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, penyuluhan harus mencakup lima kegiatan
Perikanan, dan Kehutanan. prinsip yaitu layanan suplai input, layanan
teknis, pendidikan, organisasi, dan
Penyuluhan: Transformasi Perilaku penyadaran agar penyuluhan mampu
Manusia melalui Pendekatan Pendidikan berkontribusi pada kemiskinan. Hal yang
paling dominan adalah layanan penyuluhan
Undang-undang Nomor 16/2006 terlalu terpusat pada suplai input, dan layanan
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, teknis, sedangkan persoalan pendidikan,
Perikanan dan Kehutanan mengartikan pengembangan organisasi, dan penyadaran
penyuluhan sebagai berikut: “proses terlupakan. Nah, hal ini berlangsung di
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku negara Indonesia di era 1960-an, kegiatan di
usaha agar mereka mau dan mampu menolong sektor pertanian digalakkan guna memenuhi
dan mengorganisasikan dirinya dalam kebutuhan akan pangan yang meningkat
mengakses informasi pasar, teknologi, sangat cepat. Indikator keberhasilan lebih
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai banyak diukur dari angka-angka produktivitas
Konsep/ Siti Amanah/ 65
Jurnal Penyuluhan Desember 2007, Vol. 4, No. 1

komoditas yang diusahakan, dengan harapan memenuhi kebutuhan. Di tataran praktis,


tercapai peningkatan mutu hidup petani dan penyimpangan filosofi penyuluhan terjadi
kesejahteraan keluarganya. Rupanya upaya oleh berbagai sebab, seperti akibat tekanan
mengejar pertumbuhan jauh lebih politis, terlalu berorientasi hasil, kesenjangan
diprioritaskan dengan tercapainya jumlah penyuluh dan terbatasnya pilihan.
swasembada beras pada tahun 1984. Di sisi Ketika era kebebasan berhembus di tahun
lain, berbagai progam yang mensuplai input 1998, penyuluhan menjadi komponen yang
dan dukungan berbagai sarana-prasarana paling mudah untuk dinegasikan dengan
pertanian justru menumbuhkan alasan ”tidak diperlukan, tidak penting, dan
kebergantungan (Amanah, 2006). Sebagai tidak dapat dilihat hasilnya secara cepat”.
dampaknya, kondisi petani semakin terpuruk,
Lalu, sebenarnya penyuluhan itu
dan kebergantungan pada lingkungan
masihkah diperlukan? Dari berbagai
eksternal semakin menguat. Hal ini tentu
perjalanan studi aksi yang penulis lakukan
tidak diharapkan, namun di beberapa wilayah
dengan beberapa kolega di beberapa wilayah
Indonesia, gejala semakin terpuruknya kondisi
Indonesia seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah,
masyarakat (khususnya petani) di pedesaan
Yogyakarta, Bali, Kalimantan, Sumatera, dan
tampak pada semakin berkurangnya perhatian
Papua, ternyata penyuluh dan program
akan pendidikan petani, menyusutnya mutu
penyuluhan sangat diperlukan perannya.
dan luas lahan garapan, minimnya penyuluh
Selama ini, terutama pasca penerapan
yang menjadi tempat petani berkonsultasi, dan
Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah
menurunnya minat kaum muda untuk bertani.
(Undang-Undang No 22/1999 jo Undang-
Era 1970 sampai dengan 1980-an Undang No. 32/2004), sebagaimana pula
merupakan masa keemasan penyuluhan di diungkap oleh Slamet (2002; 2003), ternyata
berbagai bidang. Seluruh sumber daya yang banyak daerah melakukan berbagai perubahan
ada dikerahkan untuk menyukseskan struktur organisasi penyuluhan yang sangat
pembangunan baik di bidang pertanian, bervariasi antar daerah satu dengan yang
pendidikan, kesehatan dan keluarga lainnya. Ada pemahaman bahwa penyuluhan
berencana, maupun bidang-bidang lainnya. merupakan aktivitas yang tidak memberikan
Di bidang pertanian, kelembagaan penyuluhan nilai tambah bagi keuangan daerah, tidak bisa
dibangun dengan organisasi yang terstruktur secara cepat dilihat hasilnya, dan hanya
dari pusat hingga daerah. Beragam metode dilihat kepentingannya di saat genting seperti
penyuluhan diterapkan seperti Latihan dan saat mitigasi bencana atau ketika ada wabah
Kunjungan (LAKU), pendekatan sistem penyakit melanda. Komunitas petani,
pertanian, keterkaitan penyuluh-peneliti- nelayan, dan peternak sangat bergantung pada
petani, dan Sekolah Lapang. Di bidang eksistensi penyuluh dan keberlanjutan
pendidikan, penyuluhan gencar dilakukan program penyuluhan. Kesulitan yang
untuk memberantas buta huruf, ada Pusat dihadapi di lapangan, bukan semata karena
Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar faktor teknis, tetapi persoalan yang lebih
Kegiatan Bersama, sekolah terbuka dan kompleks, seperti penanganan aspek resiko
sebagainya. Di bidang kesehatan, penyuluhan dan ketidakpastian, pengembangan jaringan
diintegrasikan dengan program kesehatan dan pemasaran atau kerjasama dengan sektor
keluarga berencana. Lalu di tahun 1990-an, swasta, pengorganisasian sumber daya
perkembangan penyuluhan mulai menyurut, manusia, dan peningkatan mutu produk. Bagi
terlebih di pasca 1998, kegiatan penyuluhan para pelaku usaha di daerah terpencil dan jauh
menjadi stagnan. Jika ditelusuri, hal tersebut dari sumber informasi, kondisi yang dihadapi
merupakan ekses dari pendekatan top-down sangat memprihatinkan. Komunitas tersebut
yang sangat kental di era 1960-1970-an. seolah terlupakan, tidak terjangkau oleh
Padahal, esensi penyuluhan adalah, berbagai program pemerintah, sebut saja
penyadaran akan kebutuhan, dan masyarakat di pedalaman Kalimantan,
pendayagunaan potensi yang dimiliki untuk Sumatera, dan Papua, masyarakat di
66 Konsep/ Siti Amanah/
Jurnal Penyuluhan Desember 2007, Vol. 4, No. 1

Kepulauan Sangir Talaud, dan masyarakat Index) , posisi Indonesia pada tahun 2004,
yang bermukim di pulau-pulau terluar 2005, dan 2006 berurut-turut adalah pada
Indonesia. Tak pelak, peran penyuluh sangat urutan ke-111, 117, dan 107 dari 177 negara.
diperlukan untuk membantu mengatasi Indeks HDI Indonesia pada tahun 2006 adalah
persoalah di atas. Dalam hal ini, penyuluhan sebesar 0,711 dan tahun 2007 nilai indeks
memiliki peran penting terutama dalam HDI nya meningkat menjadi 0.728, meski pun
penguatan masyarakat guna mempeluas akses urutannya tetap di posisi 107. Mencermati
akan informasi, inovasi, dan akses akan posisi Indonesia yang masih berada dalam
layanan publik. kriteria negara dengan capaian pembangunan
manusia dalam taraf menengah,
merepresentasikan bahwa pembangunan
Penyuluhan Pasca Undang-Undang
belum mampu menghantarkan manusia
Nomor 16/2006
Indonesia pada kondisi yang layak.
Seyogyanya, pembangunan manusia tidak
Tantangan yang dihadapi penyuluhan semata mengejar pertumbuhan, tapi lebih
pasca reformasi, dan sesudah digulirkannya kepada penciptaan lingkungan dan tersedianya
Undang-undang No. 16/2006 tentang sistem pilihan yang mampu membuat manusia
penyuluhan pertanian, perikanan, dan mengembangkan potensinya menjadi lebih
kehutanan semakin berat. Perjuangan kreatif dan mampu memenuhi kebutuhannya.
penyuluhan tidak terhenti pada aspek legal Menyitir pernyataan Haq yang dimuat dalam
formal berupa disahkannya undang-undang, laporan Human Development Report (2007)
namun pada revitalisasi sistem penyuluhan di bahwa ”Human development is about much
berbagai sub sistem dan elemen more than the rise or fall of national incomes.
pendukungnya. Berkaca pada pengalaman It is about creating an environment in which
masa lalu, penyuluhan lebih banyak people can develop their full potential and
dimanfaatkan sebagai alat pencapaian target- lead productive, creative lives in accord with
target kuantitatif semacam produksi their needs and interests. People are the real
komoditas (terutama beras), sehingga kurang wealth of nations. Development is thus about
difokuskan kepada perbaikan mutu hidup expanding the choices people have to lead
petani dan keluarganya. Seyogyanya, peran lives that they value. And it is thus about
penyuluhan dikembalikan ke asalnya yakni much more than economic growth, which is
membantu manusia agar dapat menolong only a means —if a very important one —of
dirinya sendiri. Artinya, penyuluhan yang enlarging people’s choices.”
dilakukan adalah diarahkan pada akar masalah
yang dihadapi, tidak semata pada gejala yang Mencermati pemaknaan pembangunan
muncul di permukaan. Contoh, persoalan pada kalimat Haq di atas, jelaslah bahwa
klasik kekurangan modal tentu bukan pembangunan hendaknya berkutat pada
membagi-bagikan dana jawabnya. Lebih perluasan pilihan manusia yang sesuai dengan
jauh, penyuluhan hendaknya tidak terkotak- nilai-nilai yang dianut. Pembangunan yang
kotak pada sektor atau komoditas, tapi lebih berhasil dapat menyediakan berbagai pilihan
ditujukan pada pengembangan mutu hidup pada manusia. Lalu, penyuluhan
pembangunan yang perlu dikembangkan
manusia dan lingkungannya. Tidak dapat
pasca undang-undang No. 16/2006 itu seperti
dipungkiri, penyuluhan mempunyai peran
apa? Sudah tentu, tantangan penyuluhan
penting di berbagai dimensi kehidupan
sangat berat mengingat persoalan yang
manusia, meliputi pendidikan, kesehatan,
semakin kompleks, baik dari sisi manusia,
hukum, politik, agama, dan lingkungan.
Berdasarkan data Indeks
Pembangunan Manusia (Human Development ukuran pembangunan manusia dilihat berdasarkan
harapan hidup , melek huruf/pendidikan dan tingkat
pendapatan per capita per tahun untuk semua negara
seluruh dunia
Konsep/ Siti Amanah/ 67
Jurnal Penyuluhan Desember 2007, Vol. 4, No. 1

alam, dan interaksi antara alam dengan Penyuluhan sangat diperlukan


manusia. Domain penyuluhan pembangunan eksistensinya untuk mendukung kehidupan
tidak semata di bidang primer (pertanian, umat manusia. Revitalisasi lembaga
perikanan, dan kehutanan), akan tetapi dapat penyuluhan diperlukan agar layanan
diperluas hingga bidang kesehatan, penyuluhan dapat mencapai seluruh wilayah
pembenahan lingkungan, dan masalah politik, di Indonesia. Komitmen pemerintah untuk
sosial dan budaya. merevitalisasi penyuluhan beserta sarana dan
Di bidang primer, strategi penyuluhan prasarana pendukungnya mutlak diperlukan.
sangat ditentukan oleh tiga hal yaitu dukungan Sinergisme pemerintah, masyarakat, peneliti
pemerintah, dukungan peneliti dan penyuluh, dan penyuluh merupakan kunci keberhasilan
serta dukungan partisipan penyuluhan. Tanpa penyuluhan.
adanya sinergi ketiga pihak, sulit untuk
menyelenggarakan penyuluhan yang Rujukan
berkelanjutan. Di sisi lain, penyuluhan di
bidang non-primer, diperlukan mengingat Amanah, S. 2006. Pengembangan
kesadaran masyarakat akan hidup sehat Masyarakat Pesisir Berdasarkan
semakin meningkat, kondisi alam dan Kearifan Lokal di Kabupaten Buleleng,
lingkungan yang semakin memburuk, di Provinsi Bali. Disertasi. Bogor:
kesadaran politik yang semakin tinggi, serta Sekolah Pascasarjana IPB.
untuk pengembangan karakter anak bangsa Human Development Report 2007. United
yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial Nations Development Programme.
budaya masyaraakat nusantara. Dengan
demikian, cakupan penyuluhan pembangunan Oakley, Peter. 1988. “Extension and
sangat luas. Konsepsi penyuluhan yang benar Technological Transfer: The Need for an
perlu dikembangkan di tataran praktis. Alternative.” Journal: HortScience,
Implementasi penyuluhaan di lapangan Vol. 23(3) June 1988.
hendaknya didasarkan pada akar masalah, Röling, Neils. 1985. “Extension and the
mengutamakan kebutuhan dan aspirasi Development of Human Resources: the
masyarakat, digalangnya komunikasi Other Tradition in Extension
interaktif segenap komponen masyarakat, dan Education.” Paper at AERC
berkelanjutan. Conference, University of Reading,
England.
Penutup Slamet, M. 2002. “Memantapkan Posisi dan
Pemaknaan penyuluhan yang kurang Meningkatkan Peran Penyuluhan
tepat oleh khalayak merupakan dampak dari Pembangunan dalam Pembangunan.”
implementasi penyuluhan yang tidak sesuai Dalam Prosiding Seminar
dengan kaidah penyuluhan. Prinsip Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
penyuluhan adalah pengembangan perilaku menuju Terwujudnya Masyarakat
masyarakat melalui pendekatan pendidikan Madani. Disunting oleh Rahmat
non formal untuk membantu menyediakan Pambudy, dan Andriyono Kilat, A.
pilihan-pilihan agar mereka dapat Jakarta: Badan Pengembangan Sumber
menyelesaikan masalah yang dihadapi secara Daya Manusia Pertanian, Pusat
mandiri. Pendekatan yang digunakan dalam Pengembangan Penyuluhan Pertanian
penyuluhan sangat bervariasi, namun yang Departemen Pertanian.
diutamakan adalah pendekatan partisipatif _______. 2003. Pola Perilaku Manusia
dengan beragam metode, mengutamakan Pembangunan. Disunting oleh Sudrajat
kebutuhan partisipan penyuluhan, dan A., dan Yustina I. Bogor: IPB Press.
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai