TAHUN 202
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
nya akhirnya penyusunan Perencanaan Program TBC tahun 2021 ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa Perencanaan Program TBC ini masih banyak kekurangannya,
namun kami mengharapkan dengan adanya Perencanaan Program TBC ini dapat dijadikan
salah satu sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi kami, begitu juga bagi pihak yang
membutuhkan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan pendapat yang konstruktif dari berbagai
pihak demi perbaikan dan penyempurnaan perencanaan tahunan ini, sehingga apa yang
menjadi target dan visi serta misi Puskesmas menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang kita
harapkan.
Demikianlah Perencanaan Program TBC ini kami susun agar dapat dipedomani
bersama untuk mencapai status kesehatan masyarakat yang optimal.
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit menular dan tidak menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka
kesakitan dari penyakit menular dari tahun ke tahun dan berubahnya pola penyakit tidak
menular yang sekarang berkembang telah menunjukkan terjadinya kecenderungan
masalah kesehatan yang biasa disebut transisi epidemiologi.
Secara garis besar transisi epidemiologi adalah terjadinya perubahan pola penyakit
dan kematian yang ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula
didominasi penyakit infeksi yang tetap menjadi masalah kesehatan, bergeser kepada
penyakit non infeksi atau penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan baru.
Faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit menular dan tidak menular
adalah dikarenakan berubahnya pola hidup dari masyarakat dan berubahnya pola
penyakit.
dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit yang potensial menimbulkan wabah atau
kejadian luar biasa, penyakit menular dan keracunan, demam berdarah dan demam
berdarah dengue, malaria, penyakit-penyakit zoonosis antara lain antraks, rabies,
leptospirosis, filariasis serta tuberkulosis, diare, tipus perut, kecacingan dan penyakit
perut lainnya, kusta, frambusia, penyakit HIV/AIDS, penyakit menular seksual,
pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat (severe acute respiratory
syndrome), hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner, diabetes mellitus,
neoplasma, penyakit paru obstuksi menahun, gangguan mental dan gangguan
kesehatan akibat kecelakaan. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap
penyakit-penyakit tersebut diatas disusun dalam pedoman surveilans epidemiologi,
khusus masing-masing penyakit dan pedoman surveilans epidemiologi secara rutin dan
terpadu. Untuk menyelenggarakan surveilans epidemiologi penyakit menular dan
penyakit tidak menular secara rutin terpadap maka disusun Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu
yang selanjutnya disebut sebagai Surveilans Terpadu Penyakit (STP). Sementara
pedoman surveilans khusus masing-masing penyakit disusun dalam pedoman terpisah
dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
Tuberkulosis ( TB ) merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia
terutama negara yang sedang berkembang. Merupakan laporan dari WHO Global
Report tahun 2014, saat ini Indonesia menempati urutan ke 5 di dunia sebagai
penyumbang penderita TB setelah Negara India, China, Nigeria dan Pakistan.
Salah satu kunci dari Strategi DOTS adalah menemukan dan menembuhkan
pasien TB hingga tuntas. Strategi ini akan memutuskan rantai penularan TB dan
menurunkan insiden Tb di masyarakat. Untuk Melaksanakan strategi ini maka
diperlukan komitmen politis di level pengambilan keputusan dalam bentuk dukungan dan
kebijakan maupun dukungan pembiayaan program TB. Sehingga komitmen politis
merupakan komitmen penting yang menunjang terlaksananya komponen lain dan
kegiatan ini juga sudah di lakukan pembentukkan kader TBC di wilayah kerja
UPT.Puskesmas Samarinda Kota di laksanakan pada tanggal 21 agustus 2019 yang
bisa di sebut dengan “ BERKAT SANTUN (Berantas TBC sampai tuntas) “
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
B. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan penjaringan suspek dan penemuan kasus baru BTA +
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC
c. Mengurangi angka kejadian TBC di masyarakat melalu penemuan kasus secara
dini
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penemuan kasus baru TBC
BAB II
VISI DAN MISI PUSKESMAS
I. VISI
Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri di Wilayah Puskesmas Samarinda Kota
II. MISI :
Terjangkau
BAB III
TUGAS POKOK PROGRAM TBC
1. TANGGUNG JAWAB
a. Terlaksananya kegiatan program P2 yang meliputi kegiatan ,TB dan Kusta.
b. Membantu kepala Puskesmas dalam peningkatan Mutu Pelayanan
c. Menambah pengetahuan dan keterampilan
2. TUGAS POKOK
a. Melaksanakan kegiatan Program P2 TB dan Kusta berdasarkan Data program
Puskesmas.
b. Melaksanakan kegiatan pelacakan dan penemuan kasus TB dan Kusta
c. Melaksanakan pengambilan sputum pada pasien susupek di luar Gedung
d. Melaksanakan Pemeriksaan kontak serumah penderita TB/Kusta
e. Melaksanakan Kegiatan Pemantauan Minum obat bagi pasien TB/Kusta yang
sedang berobat
f. Melaksanakan Pemberian Obat TB dan Obat Kusta
g. Membuat pencatatan dan pelaporan
h. Menginformasikan hal-hal baru yang ada kaitannya dengan Program
3. TUGAS TAMBAHAN
Melaksanakan kegiatan pelayanan posyandu
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
BAB IV
I. IDENTIFIKASI MASALAH
JENIS TOTAL
NO SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN TARGET
KEGIATAN PENDUDUK
1 2 3 4 5 6 7
III Pencegahan
Dan
Pengendalian
Penyakit
TBC
No Kriteria
Masalah Jumlah Rangking
. Urgency Serious Growth
1 Cakupan suspek tbc 5 5 4 14 1
belum tercapai
III. PENETAPAN AKAR PENYEBAB MASALAH
IV. PENETAPAN CARA-CARA PEMECAHAN MASALAH
1 Hasil cakupan Kurangnya kesadaran 1. Penyuluhan tentang 1. Melakukan penyuluhan tbc 1.beberapa
penemuan suspek masyarakat untuk penyakit tbc di di beberapa wilayah kerja masyarakat
tbc 107 (9,3%) dari memeriksakan batuk lingkungan wilayah kerja puskesmas mau
target 1158 (100%) lebih dari 2 minggu ke puskesmas 2. Melakukan kunjungan memeriksakan
puskesmas 2. Meningkatkan angka kontak penderita tbc batuknya ke
Kurangnya kontak penderita TBC 3. Memonev kegiatan kader puskesmas
pengetahuan melalui kunjungan rumah TB terkait kendala atau
3. Melakukan kegiatan hambatan di lapangan 2. Target
masyarakat tentang
monev kader tb 4. Melakukan intergrasi suspek tbc
penyakit TBC
4. Berintergrasi dengan dengan pemegang program tercapai
Kurang aktifnya kader pemegang program lain lain terkait penemuan
tb di beberapa wilayah terkait penemuan suspek suspek tbc
tbc 1.
BAB V
PENUTUP
Penyusunan perencancanan program TBC ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam melaksanakan program TBC
sehingga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terarah .
Diharapkan pada semua pihak yang terkait dapat melaksanakan program Imunisasi dengan baik dan profesional sehingga
mendapat hasil yang lebih baik.
Akhirnya kami mengharapkan dukungan dari semua pihak maupun lintas sektoral terkait untuk dapat berperan serta dalam program
kesehatan yang kami rencanakan
V. MATRIKS RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUN 2021
1 TBC Penyuluhan Untuk Masyarakat 100% 3 org x leaflet Doket Target tercapai
penyakit TBC di meningk dan penderita 5 psy r
beberapa atkan suspek tbc Peme
wilayah kerja pengeta (batuk lebih gang
puskesmas huan dari 2 minggu) progr
masyara am
kat Prom
tentang kes
tbc
Masyara
kat sadar
akan
memerik
sakan
batuk
lebih dari
2 minggu
Penemuan Penemuan Masyarakat 100% 5 org x Buku saku Kader TBC Target tercapai -
kasus suspek suspek tbc atau penderita 5 kek kader TBC
tbc di wilayah secara dini yang batuk x 12
kerja yang akan lebih dari 2 bulan
di rujuk ke minggu
puskesmas oleh
kader TBC