Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing
grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang
masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain. Olahraga Bola Voli dinaungi FIVB
(Federation Internationale de Volleyball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di
Indonesia di naungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia).
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun
1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training
School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the
International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada
sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh
seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim
yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga
menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam
maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,
permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain
yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah
mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke
wilayah lain (wilayah lawan).
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh :
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah
tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini
terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai
sekarang permainan bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi
bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan
nasional yang pertama di Jakarta.
Dengan melihat perkembangan permainan bola voli yang begitu pesat sangatlah tepat
bila pemerintah memilih permainan bola voli sebagai olahraga pendidikan di sekolah-
sekolah. Hanya pada umumnya permainan bola voli sedikit mengalami kesulitan di
dalam memperkenalkan pada anak-anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar
permainan bola voli .
Alat permainan
Lapangan permainan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m,
semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu
diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm.
lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9
meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama
besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9
x 3 meter.
Daerah Service
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua
garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis
samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan
daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas
samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir
net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna
kontras.
Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5 orang sebagai
pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach,
satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah
kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandingan.
Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.
Bola
Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram.
Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi,
294.3-318.82 mbar atau hPa).
Net
Ukuran tinggi net putra 2,44 meter dan untuk net putri 2,24 meter.
Cara permainan
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.[4]
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero,
dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk
mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker
bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain
bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net.
Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat
mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan
bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke
lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri
dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk
memenangkan suatu babak.
Rotasi pemain bola voli
Urutan serve
Penghitungan angka
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola
dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh akan mendapat nilai
Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan
akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat)
tim.
Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih
2 poin akan memenangi pertandingan.
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan
tanpa mengenai dasar lapangan.
o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum
menyentuh permukaan lapangan.
o Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan,
begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung
sebagai poin bagi lawan.
o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara
menendang.
o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung
sebagai double faults.
Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan
apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh
meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
internasional.
Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu peraktek
dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga
(khususnya cabang permainan bola voli ).
Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis mekanik dan mental terpenuhi secara
benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa
gerakan teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki
(Suharno, HP, 1983 : 3).
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar
menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis
terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi atas
tennis servis,floating dan cekis.
Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.
Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul
bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola
dengan ayunan tangan dari bawah.
Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir
sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu
tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat
bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Passing
Passing atas merupakan teknik penguasaan bola yang penting untuk dipelajari. Passing atas
adalah dapat diartikan menyajikan bola atau mengoper bola dengan menggunakan jari tangan
kepada lawan atau langsung ke lapangan lawan, di samping itu passing atas yang baik akan
mempengaruhi di dalam pertandingan tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat
tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Cara melakukan:
Waktu melakukan passing atas harus diperhatikan beberapa hal, seperti yang dikembangkan
oleh Engkos Kosasih sebagai berikut :
Konsentrasi untuk melakukan passing atas.
Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.
Lihat dan pelajari dimana tempat menempatkan bola yang tepat.
Ketahui posisi lemah regu lawan (Engkos Kosasih, 1985 : 109).
Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring, untuk
dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor
berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik
dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan
efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang
optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah
suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas ,
sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi
berada di atas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan
Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan
karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk
serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu
tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Teknik
Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan
peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah
lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk
mengukur kemampuan smash.
Membendung (blocking)
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang
dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
Block ada dua macam. 1. block tunggal 2. block ganda Block tunggal adalah membendung bola
yang dilakukan oleh satu orang pemain Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan
oleh dua orang pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda
antara lain adalah memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan
waktu lompatan dan arah pergerakan bola.
Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing
dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain
nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set
upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam
dinamakan libero
Cerita Dongeng Indonesia adalah Portal Edukasi yang memuat artikel tentang Cerita Legenda
Asal- usul Baturaden, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat Banyumas Jawa Tengah, Cerita
Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat,
Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips
Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Suta. Sehari-hari Suta
bekerja sebagai seorang kacung di Kadipaten Kutaliman, Banyumas, Jawa Tengah. Tugasnya
adalah merawat sekaligus membersihkan kandang kuda milik Adipati Kutaliman. Oleh karena
dia adalah seorang baik dan jujur, maka selama bekerja tidak pernah mendapatkan masalah
yang berarti.
Suatu ketika, selepas bekerja mengurus kuda-kuda milik Adipati Kutaliman, Suta memutuskan
berkeliling kadipaten mencari suasana baru. Namun karena wilayah kadipaten sangatlah luas,
maka dia hanya dapat mencapai satu lokasi saja. Keesokan harinya diulangi lagi perjalanan
menuju ke lokasi lain. Begitu seterusnya hingga hampir seluruh wilayah Kadipaten Kutaliman
berhasil didatangi.
Pada perjalanannya yang terakhir, dia mendengar suara jeritan seorang perempuan. Ketika
didatangi, tampaklah olehnya ada seekor ular sangat besar yang sedang membuka mulut lebar-
lebar dan siap memangsa seorang perempuan di hadapannya. Perempuan itu dibelit dengan
kuat sehingga wajahnya tampak pucat pasi karena aliran darah tersumbat.
Meskipun sangat takut, Suta memberanikan diri mendekati Sang ular. Dengan berbekal sebilah
pedang kusam dia segera menyabetkannya ke arah tubuh Sang ular. Tetapi karena Suta tidak
pandai berkelahi, perlu butuh waktu lama untuk dapat menaklukkan ular tersebut. Dan,
setelah sang ular mati, tubuh sang perempuan pun terlepas dengan sendirinya. Dia segera
jatuh tergolek dalam keadaan pingsan.
Tidak lama kemudian seorang emban datang dan membopong perempuan itu ke sisi pendopo.
Suta lalu mendekati dan bertanya para Sang emban, "siapakah perempuan ini, Bi?" "Dia adalah
puteri dari Adipati Kutaliman," jawab emban singkat.
Mendengar penjelasan itu, Suta sangat terkejut karena perempuan yang telah dia tolong
ternyata adalah anak dari majikannya sendiri. Selama ini Suta hanya mendengar bahwa Sang
Adipati memiliki seorang puteri yang cantik jelita, tetapi dia sendiri belum pernah bertemu
atau melihatnya.
Sejak peristiwa tersebut, keduanya pun sering bertemu untuk hanya sekedar berbincang-
bincang santai. Lama-kelamaan, timbullah rasa sayang dan cinta di antara mereka hingga
akhirnya Suta memberanikan diri datang pada Adipati Kutaliman untuk melamar puteri
kesayangannya. Sang Adipati yang sudah mendengar kabar tentang kedekatan puteri
kesayangannya dengan si pengurus kuda tentu saja menjadi terkejut. Dia tidak menyangka
kalau kedekatan itu ternyata bukan hanya sebatas teman. Maka ketika Suta selesai
mengutarakan niat, dengan sangat marah Adipati berkata, "Engkau ini hanyalah seorang
kacung. Sungguh tidak pantas bila disandingkan dengan puteriku! Pengawal, tangkap orang ini
dan masukkan ke penjara bawah tanah!"
Sang puteri yang mendengarkan percakapan Ayahandanya dengan Suta dari balik tirai tentu
saja menjadi sedih. Dia tidak menyangka kalau Ayahanda akan sangat marah terhadap Suta
hingga memasukkannya ke penjara bawah tanah yang lembab, pengap, dan gelap. Padahal,
penjara itu hanya dikhususkan bagi orang-orang yang melakukan kejahatan luar biasa sehingga
sangat jarang diberi makan dan minum.
Agar sang kekasih dapat segera keluar dari penjara, malam harinya Sang Puteri langsung
meminta bantuan emban kepercayaannya mencuri kunci untuk membuka pintu sel tempat
Suta dikurung. Sementara itu, dia menunggu bersama kudanya di salah satu sudut Kadipaten
yang jarang didatangi orang.
Singkat cerita, Sang emban pun melaksanakan tugasnya dengan mengelabuhi penjaga penjara.
Tetapi ketika berhasil membuka pintu sel, dia mendapati Suta tengah terbaring lemah dalam
kondisi menggigil karena kekurangan pasokan makanan dan minuman. Sang emban yang
membawa sedikit bekal segera memberi Suta makan dan minuman agar tubuhnya kuat
kembali. Selain itu, dia juga memberi pakaian agar ketika keluar dari penjara dapat langsung
membaur dengan penduduk.
Setelah berpakaian layaknya penduduk kebayakan, Suta bersama emban lalu berjalan
mengendap agar dapat keluar keluar dari penjara tanpa diketahui oleh penjaga. Sesampainya
di sudut Kadipaten, Suta dan Sang Puteri segera menaiki kuda dan pergi ke arah selatan
menuju lereng Gunung Selamet, sementara Sang emban kembali ke kediaman Adipati
Kutaliman.
Keesokannya, menjelang tengah hari mereka memutuskan untuk beristirahat di tepi sebuah
sungai sambil memulihkan tenaga. Tempat itu berhawa sejuk serta memiliki panorama alam
yang sangat indah sehingga membuat Sang Puteri takjub dan ingin menetap. Ternyata Suta
pun demikian dan mereka sepakat untuk menetap serta membina rumah tangga di sana. Dan,
seiring berjalannya waktu, tempat mereka menetap dan beranak-pinak tersebut oleh
masyarakat sekitar kemudian dinamakan Baturaden. Kata "batu" berarti "batur atau pembantu"
dan "raden" berarti "bangsawan". Jadi, Baturaden dapat diartikan sebagai tempat menetapnya
seorang batur/pembantu/rewang keluarga bangsawan dan seorang bangsawan untuk membina
sebuah rumah tangga yang bahagia hingga akhir hayat.
Cerita Rakyat dari Jawa Tengah : Legenda Asal Mula
Baturaden
Suta adalah pelayan di sebuah kerajaan di Jawa Tengah.
Suatu hari, ketika Suta berjalan di dekat danau, dia mendengar seorang wanita menjerit.
Dengan segera Suta mencari sumber teriakan itu. Akhirnya, dia tiba di dekat pohon
besar.
Disana dia melihat putri raja sedang berteriak ketakutan. Di depan sang putri ada ular
raksasa sedang mengancam dan memojokan.
Suta sebenarnya takut, tetapi dia lebih khawatir dengan keselamatan sang putri. Jadi
dia mengambil tongkat besar dan memukul ular itu di kepalanya.
“Terima kasih, Suta. Kamu telah menyelamatkan hidupku,” kata sang putri.
“Tidak perlu berterima kasih putri. Adalah tugasku sebagai pelayan ayahmu untuk
membantu dan menjagamu.”
Sejak hari itu, Suta dan sang putri menjadi teman baik. Lambat laun persahabatan
mereka berubah menjadi saling jatuh cinta.
“Suta hanya seorang pelayan sementara kamu adalah putriku, sang putri. Tidak dapat
diterima bagimu untuk menikahi seorang pelayan.” ucap sang Raja tegas.
Sang putri sedih mendengar jawaban ayahnya, terutama setelah ayahnya melempar
Suta ke penjara karena memiliki keberanian untuk meminta menikah dengannya.
Di penjara, Suta tidak diberi makan ataupun minum apa pun. Mendengar itu, sang putri
membuat rencana untuk membantu kekasihnya melarikan diri dari penjara.
Tempat di mana Suta dan sang putri membesarkan keluarga mereka disebut
Baturaden.
Batur berarti pelayan sementara raden berarti mulia. Saat ini, Baturraden adalah tempat
wisata yang sangat menarik. Itu terletak di kaki Gunung Slamet di Purwokerto, Jawa
Tengah.