PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Dosis awal obat PTU adalah 150-450 mg per hari (dibagi dalam 3 dosis),
sedangkan dosis metimazol 20-40 mg per hari (dibagi dalam 2 dosis). Perbaikan
klinis akan tampak sesudah beberapa minggu terapi, fungsi tiroid akan normal
dalam 3-7 minggu. Perbaikan klinis yang dimaksud adalah kenaikan berat badan
dan berkurangnya takikardi, sehingga dosis obat anti-tiroid dapat diturunkan
menjadi separuh. Kehamilan sendiri sebenarnya mempengaruhi perjalanan
penyakit Graves karena peningkatan hormon progesteron menekan fungsi
limfosit, sehingga mengurangi keaktifan autoimun penderita Graves. Hal itu
ditandai dengan penurunan kebutuhan obat anti-tiroid seiring peningkatan usia
kehamilan, namun dapat meningkat kembali setelah 3 bulan pasca melahirkan.
Bila terjadi eksaserbasi atau perburukan klinis, maka dosis obat anti-tiroid dapat
dinaikkan kembali. Kebanyakan pasien tidak membutuhkan pengobatan anti-
tiroid lagi setelah kehamilan di atas 26-28 minggu. Efek samping yang pernah
dilaporkan adalah ikterus kolestatik dan agranulositosis. Pasien dengan gejala
hipermetabolik mendapat obat penyekat beta, seperti atenolol dan propranolol,
selama beberapa hari.6
Baik PTU maupun metimazol dapat melewati sawar plasenta, jika dalam dosis
besar dapat menyebabkan struma dan hipotiroidisme pada janin. Pada ibu
menyusui, obat anti-tiroid dapat terus diberikan bila dosis PTU <150-200 mg/hari
atau metimazol <10 mg/hari. Bayi juga perlu dipantau kadar TSH-nya agar
mengetahui pengaruh obat yang diberikan.6
2.8 Komplikasi
Pada perempuan yang tidak mendapat pengobatan atau pada mereka yang
tetap hipertiroid meskipun terapi telah diberikan, akan meningkatkan risiko
terjadinya preeklamsia, kegagalan jantung, dan keadaan perinatal yang
memburuk.13
Sebagian janin bisa dalam keadaan eutiroid dan sebagian kecil lainya hiper to
hipotiroid. Kedua kondisi ini dapat terjadi seiring dengan ada tidaknya goiter.13
Gambaran klinik yang mungkin dapat ditemukan pada janin atau bayi baru lahir
dari ibu yang terpapar tiroksin secara berlebihan adalah sebagai berikut:
1. Terlihatnya gambaran goiter tirotoksikosis pada janin atau bayi baru lahir
akibat adanya transfer thyroid-stimulating immunoglobulin melalui plasenta.
Janin bisa dalam keadaan nonimmune hydrops atau bahkan meninggal.
2. Dapat terjadi goiter hipotiroid pada janin dari ibu yang mendapatkan
pengobatan golongan thiomide. Keadaan hipotiroid ini dapat diterapi dengan
pemberian tiroksin secara intra-amniotik.
3. Pada janin juga dapat terjadi hipotiroidism tanpa adanya goiter sebagai
akibat masuknya thyrotropin-receptor blocking antibodies ibu melalui
plasenta.13
2.9 Pencegahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Deswita Fiana, Dewi Ratna., 2019. Penyakit Tiroid pada Kehamilan: Diagnosis dan
Manajemen. Jurnal Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi vol.09, no.01. Fakultas