Anda di halaman 1dari 19

Skenario  Puskesmas

A Public Health Center (PHC) in Yogyakarta is preparing accreditation which is part of


efforts to improve the quality of puskesmas services. One of the required documents is
evidence that the PHC must have fulfilled its main obligations and functions in accordance
with the regulations. PHC health services prioritize promotive-preventive program, include
UKP and UKM, and should be done with teamwork, cross sectoral collaboration coordination
to improve community empowerment so that increases the awareness about health. However,
with the JKN, PHC must also provide pratama health services in accordance with regulations.
However, with the JKN, the PHC must also provide pratama medical services in accordance
with applicable regulations in accordance with the pattern of health services in Indonesia. The
process of PHC management must be carried out from the beginning, starting from the
compulsory health program planning, support, development until the evaluation of its
implementation using health indicators determined by the government.

Klarifikasi istilah
1. UKM: Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama  kesehatan masyarakay esensial
dan pengembangan
2. PHC: Public Health Center  pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang
menjalankan ukp dan ukm
3. JKN: Jaminan Kesehatan Nasional  bagian dari SJSN (sistem jaminan sosial nasional)
4. UKP: upaya kesehatan peroerangan tingkat pertama di wilayah kerjanya

Menetapkan permasalahan
1. Sebutkan tujuan, prinsip, bentuk pokok dari subsistem upaya kesehatan!
Prinsip (peraturan Menteri)
a. Puskesmas mendaat pemangku kepentingang atau masyarat dan menjegah …
b. Puskes juga bertanggung jawab atas kesehatan lingkungan sekitar…
c. Puskesmas juga ertanggung jawab atas kesehatan ..
d. Puskesmas menyediakan pelayanan di sekitarnya tanpa melihat status
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan teknologi yang ada
f. Penyelenggaraan ukm dan ukp yang dikudung dengan menejemen puskesmas sendiri
g. Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, dan
masyarakat

Tujuan
a. Mendukung tercapainya pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesadara,
kemauan, dan kehidupan sehat di wilayah uskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya
b. Puskesmas mempunyai uaya kesehatan wajib (basic six)  1. Upaya promosi
kesehatan, 2. Upaya kesehatan lingkungan, 3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta kB,
upaya perbaikn gizi masyarakat, upaya pemberantasan penyakit menular, upaya
pengobatan.
c. Terselenggaranya upaya kesehatan yang dapat dicapai atau accessible, terjangkau, dna
bermutu.
Fungsi
- Pertama
a. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja, dengan upaya menggerakkan lintas sector dan dunia usaha yang
berwawasan kesehatan.
b. Keaktifan memantau dan melaporkan dampak keseahatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan diwilayah kerja dan mengutamakan pemeliharaan
kesehatan
- Kedua
a. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat berupaya agar perorangan atau pemuka
masyarakat, keluarga, dan masyarakat sendiri, memiliki kemampuan untuk
menyelenggarakan program kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
b. Dapat memberikan bantuan yang bersifat bimbingan materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan tidak menimbulkan
ketergantungan
Bentuk pokok
- Upaya kesehatan masyarakat (UKM)  tingkatan pertama (dasar): puskemas
- Upaya kesehatan perorangan (UKP)  pondok bersalin, dinas kesehatan setempat
Perbedaan UKM dan UKP intinya apa? UKM lebih ke perorangan, lebih ke
mencegah timbulnya masalah kesehatan (promosi kesehatan, kesehatan lingkunana,
ibu anak dan KB, pelayanan gigi, dan pengendalian penyakit). Sedanagkan UKP
penyembuhan peyakit dan kesehatan seseorang (rawat jalan, UGD, layanan satu hari,
rawat inap berdasarkan keputusan layanan kesehatan.
Kewenangan puskesmas
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara komperhensip berkesianambungan
dan bermutu
b. Menyelenggarakan kesehstan masyarakat yang mengutamakan preventif dan
promotive
c. Menyelenggarakan pelayanan leseahatan yang beorientasi pada individu, keluarga,
dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan leseahatan dengan prinsip koordinatif dan Kerjasama
antar inter dan provesi
e. Melaksananakn RM
f. Melaksanan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap buku dan akses pelayanan
kesehatan
g. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
h. Mengoordinasi pelayanan kesehatan dan, pembinanaan pelayanan kesehatan tingkat
pertama diwilayah kerjanya dan melaksanakan penampisan rujukan yang sesuai
dengan indikasi me
2. Apa saja kewajiban dan peran puskesmas sesuai dengan undang-undang?
Tugas pokok dan fungsi
a. Pembinan kesehatan wilayah, Menteri kesehatan no 75 2014 puskesmas, peremen 18
2016 perangkat daerah  Pembina di wilayah sekitar, Panjang tangan dari dinas
kesehatan setempat  punya legitimasi, mandate secara menyeluruh di wilayah
sekitarnya
b. Menyelenggarakan UKM, kepmenkes 128 2004 dan permenkes 75 2014
c. Menyelenggarakan UKP, kepmenkes 128 2004 dan permenkes 75 2017
d. Menyelaksanan fungsi2 manajemen puskesmas, kepmenkes 28 2004  pengelolaan
sistem informasi, penggerakan serta evaluasi
3. Bagaimanakah sistem atau susunan organisasi di dalam puskesmas?
Organisasi puskesmas
a. Kepala puskesmas  kriteria: 1) tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki
kompetensi manajemen kesehatan masyarakat. 2) Masa kerja dipuskesmas min. 2 th.
3) Telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha  membawahi beberapa kegiatan, yaitu sistem
informasi puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan
c. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
Membawahi:
1. pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2. pelayanan kesehatan lingkungan
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
d. Penanggungjawab UKM pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
1. pelayanan kesehatan jiwa
2. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4. pelayanan kesehatan olahraga
5. pelayanan kesehatan indera
6. pelayanan kesehatan lansia
7. pelayanan kesehatan kerja
8. pelayanan kesehatan lainnya
e. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
1. pelayanan pemeriksaan umum
2. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4. pelayanan gawat darurat
5. pelayanan gizi yang bersifat UKP
6. pelayanan persalinan
7. pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap
8. pelayanan kefarmasian
9. pelayanan laboratorium
f. Penanggungjwaab pelayanan jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
Membawahi:
1. Puskesmas Pembantu
2. Puskesmas Keliling
3. Bidan Desa
4. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4. Apa saja jenis program dan pelayanan kesehatan yang harus ada di puskesmas?
6 Program pokok (upaya yg wajib)
a. Promkes
b. Kesling
c. Pencegahan pemberatasan penyakit
d. Kesehatan keluarga dan reproduksi
e. Perbaikan gizi masyarakat
f. Penyembuhan penyakit dan pelayanan kesehatan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas
- sesuai dengan maslaah kesehatan kesehatan masyarakat yg ada dan kemampuan
masyarakat. Bila ada maslaah kesehatan tetapi puskesmas tidak mampu, maka
dilaknakan oleh dinas kota setempat
- Upaya pelayanan laboratorium, medis, dan kesehatan masyarakat
- Pencatatan, pelaporan  kegiatan penunjang dari upaya wajib atau pengembangan
a. Pemilihan puskesmas bersama dinkes kota setempat dan memertimbangkan masukan
daru BPP
b. Keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasan dari dinkes setempat
c. Dilaksanan bila upaya kesehatan wajib telah terlangsanan secara optimal
Jenis pelayanan
- Poli umum  kes. Umum, rujukan sesuai indikasi, prog. Pengelolaan penyakit kronis,
srat kes. sehat
- Gigi  scalling, tambal, protesa
- Kia  pelayana ibu hamil, kb, konseling ibu hamil
- Farmasi atau obat  resep, PIO (informasi obat)
- Gawat darurat  fisum, dan gawta darurat
- Rawat inap dan Persalinan  dalam Gedung, luar gedng (ambulan rujukan)
Puskesmas lebih ke kegiatan pencegahan sesuai dengan UU 36 2009  preventive 
Kegiatan pencegahan terhadap suatu permasalahan penyakit
5. Bagaimana pengelolaan puskesmas yang baik?
Deklarasi alma atta 1978
Pelayanan kesehatan primer
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan upaya preventive
c. Penggunanan teknologi tepat guna
d. Keikutsertaan masyarakat
e. Kerja sama lintas sectoral dalam membangun kesehatan
Pengelolaan puskesmas yang baik
a. Planning  kegiatan pengambilan keputusan, termasuk anternatif2 keputusan
b. Pengorganisasian  menghimpunn dan mengatur sumber2 yang diperlupan, sehingga
dapat dilaksanakan dengan baik
c. Pelaksanaan  usaha untuk menggerakkan anngota2 kelompok, sehingga
berkeinginan sesuai dengan rencana. pelaksanaan pelayanan kesehatan yang ada di
puskesmas
d. Pengamatan  penrapan cara dan alat untuk menjamin bawha rencana sudah
dilaksanakan, sesaui dengn rencana yang sudah ditetapkan
6. Bagaimana proses pelayanan JKN?
BPJS, pelayanan rawat jalan
a. Pasien harus berobat dg faskes tingkat 1 (dr keluarga) sesaui dengan tempat daftar,
tidak bia langsung ke rs
b. Jika faskes 1 merujuk, maka ada surat rujukan dg aplikasi pcare bpjs kesehatan, tidak
ada maka manual
c. Pasien dirujuk rawat jalan atau ugd sesuai keadaan pasien
d. Pasien ke ugd rs dg surat rujuk dan kartu bpjs
e. Sata mendaftar, pasien dibuatkan surat eligibilitas peserta (SRP) bahwa pasien layak
mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jakan di RS
f. Pasien menuju klinik rawat janaln untukk mendapatkan faskes
g. Surat rujukan dibutuhkan untuk perawtan pertama di rs atau faskes lanjutan, jika
masih dibutuhkan kontrol atau pengobatan ulang maka tidak dibutuhkan surat rujukan
dari faskes tingkat 1, tapi memakai surat ket. masih dalam perawatan. jika tidak
dianjurkan untuk kontrol atau berobat ulang, maka ada surat rujuk balik untuk ke
faskes tingkat pertama
7. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam akreditasi puskesmas?
Tujuan akreditasi puskesmas  pembinanan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan
berkesinambungan dengan sistem manajemen
a. Perbaikan tata Kelola (manajemen institusi)
b. Perbaikan tata Kelola manajemen program
c. Perbaikan tata Kelola Manajemen resiko
d. Perbaikan tata Kelola Manajemen mutu
Struktru standar akreditasi
a. BAB  menilai 3 kelompok pelayan, manajeemen puseksamas (bab 1-3), UKM (bab
5-6), UKP (bab 7-9)  2015
2020  Ada 5 bab  kepemimpinana manajemen puskesmas, penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat, penyelanggaraan upaya kesehatan perseorangan dan
penunjnang (UKPP), program prioritas nasional, peningkatan mutu pleyanan
puskesmas
b. Keterkaitan materi yg ada pada manajemen pelatihan puskesmas yg mendukung
butir2 penilaian akreditasi puskesmas  materi kepemimpinan, manajemen data
puskesmmas dan masayarakat, manajemana puskeasmas, manajeman ukm,
manajemen pemberdayaan masyarakat, manajemen mutu
Permenkes 2014
a. Puskesmas meminta ke dinkes setempat untuk dilakukan akreditasi
b. Terus cek kesiapan puskesmasnya ke dinas prov
c. Ditembuskan ke komisi dinkes
d. Suveiyer ke puskesmas
e. Terus hasil ke komisi akreditasi
f. Kemudian dikeluarkan sertfi ke dinkes priv
g. Baru dteruskan lagi ke dinkes setempat dan diberikan ke puskesmas
8. Apa saja syarat-syarat untuk akreditasi puskesmas?
a. Kriteria
- Puskesmas memiliki jenis2 pelayanna yg disediakan bagi masyarakat dan dilakukan
kerjsama untk diindentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyrakat akan
pelayanan puskesamas melalui elayanan yg diberikan
- Melakukan pembahasan bersama dg masyarakat secara proaktif untuk mengetahui
dan menanggapi respon masyrakat terhadap mutu dan kinerja pelayanan untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat dari pelayanan, pelaksanana upaya keseahatan,
dan fasilitas yang ada di puskesmas
- Peluang pengembangan dalama penyelenggaraan upaya puskesamas dan
diidentifikasikan serta ditanggapi secaara inovatif (mengetahui kebutuhan, prioritas
sesuai daerahnya)
- Perencanaan operasional puskesmas disusun secara terintegrasi berdasarkan visi dan
misi, tujuan puskesmas, dan perencanaan strategis dari dinkes setempat
- Pemimpim puskesmas dan pj upaya puskesmas wajib memonitor pelaksanaan dan
pencapaian dari pelayanan upaya kesehatan puskesamas dan mengambil tindak lanjut
untuk melakukan perbaikan terhadap rencana yang ada bila diperlukanan
9. Apa saja manfaat akreditasi puskesmas?
a. meningkatkan kinerja individu dan Puskesmas dalam memberikan pelayanan terutama
promotif, preventif, serta kuratif dan rehabilitatif.
b. meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan
lingkungannya, serta Puskesmas sebagai institusi
c. meningkatkan perbaikan mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan
d. Meningkatkan tata Kelola dan manajemen puskesmas sehingga bermanfaat untuk
peningkatan program puskesmas
LO
1. Bagaimana prinsip penyelengaraan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional?
Prinsip penyelenggaraan puskesmas
a. paradigma sehat; Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. pertanggungjawaban wilayah; Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
c. kemandirian masyarakat; Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
d. pemerataan; Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat
diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil
tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
e. teknologi tepat guna; Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
f. keterpaduan dan kesinambungan; Puskesmas mengintegrasikan dan
mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas
sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas

- Permenkes 82 2015
 UKP Bertujuan untuk pendekatan kuratif dan rehabilitative
UKP  dengan mengoperasikan unit atau institusi pelayanan kesehatan,
mengutamakan penyembuhan orang sakit, sasarannya perorangan dan
keluarga
UKP  Private goods  hanya dilakukan untuk individu dna tidak bisa
diterapkan secara public
 UKM Promotive da preventif
UKM  menggerakan angota birokrasi, sosial (kader tokoh masyrakat),
mengutamakan promotive dan preventif
UKM  Public goods  dapat dipakai untuk semua orang atau dilakukan
secara public
- Perpres 12 2013 & permenkes 71 2013
 Per tanggal 1 januari 2014, jaminan masyarakat secara umum akan
diintergrasikan dengan jaminana ksehatan nasional (JKN)  JKN akan
membiayai UKP, pemerintah bertanggung jawab dengan kegiatan UKM
2. Bagaimana Fungsi, tugas dan wewenang puskesmas?
PMK no.75/2014
BAB 2 prinsip,tugas, fungsi dan wewenang puskesmas
- Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
- Pasal 6  UKM
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a,
Puskesmas berwenang untuk:
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit
- Wewenang puskesmas pasal 7  UKP
1. Menyelenggrakan pelayannan secara krompehensif, berekesinambungan dan
bemutu
2. Mengutamakan upaya promotive dan preventif
3. Beorientasi individu, keluarga, dan masyarakat
4. Mengutamakan keamana dan keselamatan pasien, petugas, dna pengunjung
5. Menggunakan prinsip koordinatif inter dan antar profesi
6. Melaksannakan RM
7. Melaksanakan pancatatan,pelaporan, dan evaluasi akses kesehatan
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
9. Koordnisai pelaksaan pelayanan kesehatan diwilayah kerja
10. Penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
- Tugas pokok dan fungsi dari puskesmas
1. Sebagai pebina kesehatan wilayah  kemenkes 75 2004
2. UKM  kepmenkes 128 2004 & PKM 75 2004
3. UKP  kepmenkes 128 2004
4. Melaksanakan Fungsi2 manajemen puskesmas. Terdiri dari perencanaan (selama
5 tahun,micro planning), pencatatan dan pelaporan (disusun secara SP2TP),
peningkatan mutu uskesmas (bentuk diskusi, minilokkarya, prosesakreditasi) 
bapenas buku pelayanan kesehatan bab 4 pelayanan hasil
5. Apa prinsip UKM dan UKP? Kegiatan yang meliputi UKM dan UKP?
Permenkes 75 2014
- UKM
 kegiatan untuk memelihara dan meingkatkan kesehtan serta mencegah
timbulnya maslaah  untuk keluarga, masarakat  essesnsial (promkes,
pelayakan gizi, ibuhamil, lingkungan) dan pengembangan (disesuaikan dengan
prioritas maaslah di wilayahnya  pelayanan kesehatan jiwa, gigi, tradisional
komplementer, UKS, kesehatan indera, lanjut usia, kesehatan kerja dan olahraga)
 Upaya promkes, pemliharaan keshetan, pemberantasan kesehatan menular,
penyehatan lingkungan, sanitasi dasar, gizi masyarakat, pengaman alat sanitasi,
pengamanan bahan za adiktif di bahan makanan dan minuman, pengaman
narkoba, dan bahan berbahaya, serta penanggulangan bencanan
 Promkes  program pokok Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka
kematian bayi (AKB), menurunkan angka kematian ibu (AKI), menurunkan
prevalensi gizi kurang dan meningkatkan umur harapan hidup
 Pelayanan keshatan lingkungan  untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko
lingkungan.  dilaksanakan mulai dari proses identifikasi, analisis dan
intervensi faktor risiko kesehatan lingkungan dalam bentuk konseling,
inspeksi kesehatan lingkungan dan atau intervensi kesehatan lingkungan.
 Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana (KIA dan KB) 
program andalan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang
merupakan salah satu indikator kesehatan dalam Milenium Development
Goals (MDGs). Keberhasilan MDGs ini berlanjut menjadi Sustainable
Development Goals (SDGs) yang mencakup lebih banyak aspek kehidupan.
 Pelayanan gizi  untuk memenuhi kebutuhan gizi perorangan dan masyarakat
melalui upaya pencegahan, peningkatan, penyembuhan dan pemulihan yang
dilakukan di masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan  Salah satu
strategi untuk bisa mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat dengan
keterbatasan tenaga gizi di puskesmas yaitu program KADARZI (Keluarga
Sadar Gizi).
 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)  dilaksanakan di
seluruh puskesmas terpencil dan puskesmas sangat terpencil  Hal ini bisa
terlaksana sesuai dengan pedoman penyelenggaraan program P2P bahwa
semua tenaga kesehatan yang ada di puskesmas wajib menjadi tenaga
pelayanan P2P  Program P2P menangani penyakit menular dan tidak
menular di puskesmas, kedua penyakit ini merupakan masalah kesehatan di
masyarakat. Faktor penyebabnya adalah berubahnya pola hidup sehingga
berubah pola penyakit.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pada masa pandemi COVID-19 ini,
fokus Puskesmas adalah pada prevensi, deteksi, dan respon terhadap kasus
COVID-19 tanpa mengesampingkan kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit lainnya.
1. Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Puskesmas harus
mempertimbangkan penunjukan sementara tenaga tambahan surveilans
khusus untuk menangani pandemi COVID 19 dan bekerja sama dengan
jejaringnya seperti klinik pratama dan tempat praktik mandiri dokter.
1) Prevensi
a. Melakukan komunikasi risiko termasuk penyebarluasan media KIE
COVID-19 kepada masyarakat.
b. Pemantauan ke tempat-tempat umum bersama lintas sektor dan
tokoh masyarakat.
2) Deteksi
a. Surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia melalui
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
b. Surveilans aktif/pemantauan terhadap pelaku perjalanan dari
wilayah/ negara terjangkit.
c. Membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan
pemangku kewenangan, lintas sektor dan tokoh masyarakat.
d. Surveilans contact tracing pada orang dekat kasus, PDP dan pelaku
perjalanan serta kontaknya.
3) Respon
a. Tata laksana klinis sesuai kondisi pasien
b. Melakukan rujukan ke RS sesuai indikasi medis
c. Memperhatikan prinsip PPI
d. Notifikasi kasus 1x24 jam secara berjenjang
e. Melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota
f. Mengidentifikasi kontak erat yang berasal dari masyarakat dan
petugas kesehatan
g. Melakukan pemantauan Kesehatan PDP ringan, ODP dan OTG
menggunakan formulir sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) pada revisi
4/terakhir
h. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secara rutin
2. Pelayanan Kesehatan Jiwa
1) Pengendalian COVID-19 memerlukan Dukungan Kesehatan Jiwa dan
Psiko Sosial (DKJPS) atau Mental Health and Psychosocial Support
(MHPSS) untuk mengurangi masalah kesehatan jiwa yang muncul
akibat pandemi ini guna melindungi atau meningkatkan kesejahteraan
psikologis dan/atau mencegah serta mengendalikan masalah kesehatan
jiwa yang dijumpai.
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Lainnya --> TBC,
HIV/AIDS, DBD
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1) Pemantauan faktor risiko PTM seperti pengecekan gula darah dan
pengukuran tekanan darah tetap dilakukan, dapat melalui kunjungan
rumah, janji temu, atau penjadwalan khusus untuk pelayanan tersebut.
2) Peningkatan edukasi pencegahan faktor risiko PTM dan COVID-19,
agar orang dengan faktor risiko PTM tidak menjadi PTM, terutama
untuk tidak merokok karena perokok lebih berisiko 14 kali terinfeksi
Covid-19 dibandingkan dengan bukan perokok dan perokok 2,4 kali
lebih banyak yang kondisi penyakitnya masuk dalam katagori berat
dan mempunyai prognosis yang buruk termasuk yang harus
mendapatkan perawatan intensif dan menggunakan ventilator. (Zhou F,
et all, Lancet, March 2020).
- UKP
 kegiatan untuk peningkatan, pencegahan, memulihkan kesehatan perseorangan.
 Upaya promkes, pencegahan penyakit, rawat jalan, rawat inap, pembatasan
kecacatan perorangan, tradisional dan alternatif, kebugaran fisik dan kosmetika
6. Apakah sajakah layanan kesehatan gigi di puskesmas di PPK 1 dalam pelayanan
kesehatan puskesmas?
Pendekatan WHO saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi dilakukan dengan
pendekatan Basic Package of Oral Care (BPOC) atau Paket Dasar Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut di puskesmas, yang terdiri dari:
1. Penanganan Kegawat daruratan Gigi dan Mulut (Oral Urgent Treatment/OUT)
yang terdiri atas 3 elemen mendasar:
- Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan dan
perawatan penambalan gigi
- Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan
penyangga
- Rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks
2. Tersedianya Pasta Gigi yang mengandung fluoride dengan harga terjangkau
(Affordable Fluoride Toothpaste/AFT)
3. Penambalan gigi dengan invasi minimal (tanpa bur) / Atraumatic Restorative
Treatment (ART).
Alur pelayanan
1) Pasien datang melaukan pendaftaran (antrian)
2) Menunggu sesaui giliran
3) Mendapatka pelayanan sesuai dengan kebutuhan  anamnesis dan diagnosis 
butuh pemeriksanaan penunjang tidak  jika iya maka dilakukan pemeriksaan
terlbih dahulu  kemudian perawatan
4) Pembayaran  tidak ada jaminan kesehtaan mebayar  jika ada jaminn bayar
juga tapi beda  sesuai peraturan yang ada
5) Pengambilan obat  ke bagian farmasi
7. Ada penyusunan program dalam puskesmas, bagaimana langkah2 penyusunan
program pelayanan kesehatan?
Komponen yang diperlukan untuk membuat program kesehatan
1) Assessment (untuk menentukan kelompok target dan menentukan luas serta
keparahan dari kebutuhan akan kesehatan)
2) Planning (untuk mengurangi atau menghilangkan satu atau lebih masalah yang
ada dengan mengembangkan a) Goals atau perubahan apa yang akan berlangsung
dan nantinya akan dikembangkan, b) Objectives atau menggambarkan bagaimana
hasil akhir yang diinginkan pada program activities yang dapat diukur, c) Program
activities atau menyatakan bagaimana cara untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan dalam tahap ini harus diperhatikan bentuk sumber daya yang ada serta
kendala yang mungkin terjadi)
3) Implementation (proses membuat rencana menjadi kenyataan dan mengamati
aktivitas rencana, personil, perlengkapan, sumber daya, dan supplies. Biasanya
komunitas program kesehatan mulut dimulai dari skala yang kecil lalu nantinya
akan diperluas (pilot testing)).
4) Evaluation (metode untuk mengukur hasil dari program terhadap tujuan yang
dikembangkan saat tahap awal perencanaan. Proses ini terus berlangsung dan
harus mengidentifikasi masalah dan solusinya untuk membantu dalam merevisi
program sesuai dengan kebutuhan. Evaluasi adalah sebuah penilaian kelayakan
atau manfaat dari program yang diadakan)

 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI PUSKESMA


- Standar pelayanan kesehatan gigi :
2. Pencatatan dan pelaporan
- Pencatatan
- Rekam medik : menjelaskan keterangan/informasi yang cukup, akurat, dan
lengkap tentang identitas pasien, anamnesis, perjalanan penyakit, hasil
pemeriksaan klinis dan penunjang, dokumentasi hasil pemeriksaan, diagnosis
penyakit dan rencana terapi, terapi dan tindakan yang diberikan, serta rujukan.
3. Pelayanan medik gigi dasar : pembersiihan karang gigi, ekstraksi tanpa
komplikasi, fissure sealant, restorasi tumpatan, psa, perawatan
penyakit/kelainan jar mulut, menghilangkan traumatik oklusi
4. Upaya kesehatan gigi sekolah : UKGS tahap I, tahap II, dan tahap III
5. Pelayanan kesehatan rujukan
 Alur Pelayanan Gigi
- Jumlah tenaga minimal di puskesma
a. Seusia dengan kawasannya  sesuai sdm
b. Pada daerha perkotaan  lebih banyak daripada daerah pedesaan atau terpencil
c. Drg  daerha perkotaan  1 rawta inap dan 1 tidak
d. Sesuai juga kondisi daerahnya bagaimana
- Jumlah tenaga kerja di puskesmas Berdasarkan Menteri kesehatan  Jumlah
pendudukn, karakteristik kerja, faskes pelayanan, pembagian waktu kerja,
a. Tenaga kesehatn
Dokter layanan primer, drg gigi, perawat, bidan, tenakga keshetana masyrakat,
lingkunga, ahli laboratorium medik, kefarmasian
b. Non kesehatan
Mendukung kegiatan ketata usahan, administrasi, dan kegiatan operasional lain di
puskesmas

 AKREDITASI

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi


Puskesmas, Puskesmas wajib dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia.
Akreditasi Puskesmas tersebut wajib dilakukan secara berkala paling sedikit tiga tahun
sekali untuk menjamin peningkatan mutu secara berkesinambungan. Untuk dapat
mencapai status terakreditasi dasar ini maka Puskesmas harus mempersiapkan berbagai
sumber daya di Puskesmas sehingga dapat melaksanakan kegiatan administrasi dan
manajemen, upaya kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan yang sesuai
dengan standar akreditasi yang ingin dicapai Puskesmas. Yang dinilai dalam Akreditasi :

1. Administrasi Manajemen (ADM)


Kelompok kerja administrasi dan manajemen atau ADM memiliki beberapa
kegiatan antara lain menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan kebutuhan
masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapat masukan dari masyarakat. Selain itu juga bertugas mengenai kepemimpinan
dan manajemen puskesmas terkait kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana,
penerimaan nakes harus sesuai standar kompetensi dan mengikuti aturan dalam
penerimaan tenaga kerja, pengelolaan data dan informasi, memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, ruang, sarana prasarana, dan izin operasional puskesmas, serta
peningkatan mutu puskesmas.
2. UKM
Kelompok kerja upaya kesehatan masyarakat atau UKM memiliki beberapa
kegiatan antara lain upaya kesehatan masyarakat yang berorientasi sasaran pada
semua kriteria, Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat,
Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri atas menyusun rencana
perbaikan kinerja, keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam memonitoring
dan evaluasi kinerja. Berdasarkan Permenkes No 46 tahun 2015, tentang akreditasi
Puskesmas, untuk Pokja UKM yang ditinjau dari sasaran kinerja upaya kesehatan
masyarakat dilaksanakan berdasarkan standar yang bertujuan untuk peningkatan mutu
dan kinerja.
3. UKP
Kelompok kerja upaaya kesehatan masyarakat perorangan atau UKP memiliki
beberapa kegiatan antara lain layanan klinis yang berorientasi pasien yang terdiri atas
pendaftaran pasien, rencana layanan klinis, pelayanan rujukan, pelayanan aneastesi
sederhana dan pembedahan. Selain itu juga terdapat manajemen Penunjang Layanan
Klinis, peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien. Indikator dalam
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien adalah proses perencanaan
untuk peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien dan upaya perbaikan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
- Kriteria Akreditasi
Penetapan akreditasi
Ditetapkan oleh Lembaga tadi dengan adanya sertfi akreditasi  penentuannya ada 9
bab (di atas)  jika pencapaian nilai kurang dari
1. Tidak terakreditasi
Jika pencapaian nilai Bab I,II <75% dan bab IV,V,VII <60%, serta bab
III,VI,VIII,IX <20%
2. Terakreditasi dasar
Jika pencapaian nilai Bab I,II ≥ 75% dan bab IV,V,VII ≥ 60%, serta bab
III,VI,VIII,IX ≥ 20%
3. Terakreditasi madya
Jika pencapaian nilai Bab I,II, IV,V ≥ 75% dan bab VII,VIII ≥ 60%, serta bab
III,VI,IX ≥ 40%
4. Terakreditasi utama
Jika pencapaian nilai Bab I,II,III,IV,V,VII,VIII ≥ 80% dan bab VI,IX ≥ 60%
5. Terakreditasi paripurna

Jika pencapaian nilai semua bab ≥ 80%


- Persiapan akreditasi
a. Dokumen  secara garis besar dibagi atas dua yaitu dokumen internal dan
eksternal. Jenis dokumen yang perlu disediakan secara rinci antara lain berupa:
1) kebijakan kepala puskesmas, rencana lima tahunan Puskesmas (Rencana
Strategis),
2) pedoman atau manual mutu, panduan teknis manajemen,
3) SOP,
4) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP),
5) Kerangka Acuan Kegiatan pada tiap-tiap UKM dan UKP,
6) pedoman masing-masing UKM, rencana tahunan masingmasing UKM,
7) kebijakan tentang pelayanan klinis,
8) pedoman pelayanan klinis,
9) dan SOP klinis.
b. Persiapan pelaksanaan kinerja yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP).
Persiapan akreditasi Puskesmas ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
Puskesmas sesuai pedoman Permenkes no.46 Tahun 2015 yaitu :
1) meminta pendampingan dari Kabupaten/Kota,
2) melakukan lokakarya di Puskesmas,
3) pelatihan dan pemahaman standar akreditasi di Puskesmas,
4) pelaksanaan Self Assessment oleh staf Puskesmas di dampingi oleh Tim
Pendamping Kabupaten/Kota,
5) penyiapan dokumen yang dipersyaratkan dan perbaikan sistem manajemen, sistem
penyelenggaran UKM, dan sistem pelayanan UKP,
6) implementasi kegiatan sesuai dengan standar akreditasi,
7) penilaian pra survey akreditasi,
8) pengajuan penilaian akreditasi.
- Penyelenggaraan
a. Survei akreditasi
kegiatan penilaian untuk mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar akreditasi,
yang dilakukan oleh surveyor akreditasi dari Lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.
b. Penetapan akreditasi
Puskesmas yang telah disurvei kemudian ditetapkan status akreditasinya oleh
lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang dibuktikan dengan sertifikat
akreditasi yang terdiri dari:
1) Tidak terakreditasi
2) Terakreditasi dasar
3) Madiyah
4) Utama
5) Paripurna
- Yang dinilai di akreditasi
1. Penyelenggaraan ADM  sub kegiatan
2) Penyelenggaraan pelayaan kesehatan  sesuai kebutuhan dan permaslahan
wilayah, melihat kebutuhan dengan cara membuat kotak saran. Melakukan
penilaian langsung dengan daerah sekitar, survey. Untuk membuat rencanan,
ada 5 tahu, 1 tahun, dan bulanan
3) Kepemimpinana manajemen puskesmas  meliputi perencanaan pelayaan dan
fasilitas
4) Lokasi bangunan tata letak, sarana dan prasana
5) Iziin operasional puskesmas
6) Dilakukan dengan standard yang sudah ditentukan, dan terpelihara agar sesuai
kebutuhan puskesmas tersebut
7) Menjalankan puskesmas harus seusai visi misi
8) Perbaikan mutu puskesmas, sesuai dengan visi misi dan sebagainya dan
dipahami semua anggota puskesmas
2. UKM
c. Sasaran keseluruh masyrakat  melakukan komitmen
d. Secara terpadu melibatkan lintas program dan lintas sector  dilihat dg
kebutuhan masyarakat
e. Perencanaan Indonesia sehat, dan lainnya  Lebutuhan sasaran untuk
meningkatkan ksehatan. Sasaran kinerja kesehatan masyarakat (perbaikan dan
penignkatan secara berkesinambungan)
f. Ukm ditinjau dari sasaran kerja sasaran
3. UKP
a. Pelayanan klinis beorientasi pasien  pendaftaran, layanan klinis, rujukan,
anastesi sederhada, sedasi, penyuluhan, konseling, makanan dan terapi, dna
tindak lanjut
b. Manajemene penunjang klinis
4. Pelayanan klinik dasar  Melakukan Monitoring, peayanan klinis, yang menjadi
tanggung jawab dari staf
- Manfaat akreditasi Puskesmas secara rinci menurut Rustandi,5 antara lain adalah:
1) Memberikan keunggulan kompetitif
2) Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas layanan kesehatan
3) Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada pasien dan
masyarakat.
4) Meningkatkan pendidikan staf fasilitas layanan kesehatan primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5) Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di Puskesmas
maupun Fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan upaya Puskesmas kepada
masyarakat
6) Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf Fasyankes primer
7) Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan
konsistensi dalam bekerja
8) Meningkatkan keamanan dalam bekerja
- Kendala dalam melaksanakan akreditasi menurut hasil penelitian Farzana dkk (2016)
diantaranya beberapa tahapan seperti
a. perbedaan informasi terkait tindakan pasca kegagalan pada penilaian akreditasi
sebelumnya,
b. adanya staf Puskesmas yang masih belum memahami penyiapan dokumen,
c. kurangnya sumber daya khusus dari ketersediaan staf, dan
d. proses pengajuan dan penilaian yang dilakukan secara mendadak oleh komisi
akreditasi tanpa ada koordinasi terlebih dahulu dengan tim pendamping ataupun
Dinas Kesehatan Kota.

 Perbandingan 6 negara untuk pelayanan primer  jurnal tika


- Indonesia lebih bagus dari 6 negara lain  ada kerja sama lintas sector, ada
controlling, dari sociokultular juga
- Negara lain pelayana primernya masih lebih ke dokter keluarga  diusahakan
adanya kerjasama dengan sector swastas untuk penyediaan rawat jalan, maish belum
ada kolaborasi dengan tokoh masyarakat dan stakeholder
-
 Catatan dan masukan dari drg. Indri
- Ada tentang akreditasi  sudah disampaikan dengan baik
- -Pelaksanaan program daerah, pelaksanan UKM di daerah  belum disampaikan 
bisa disampaikan nanti Ketika sesuai pembahasan  kelebihan dan kekurangan dari
implementasi dari program tersebut
- Tingkatkan komunikasi lagi  tapi sudah saling mengisi, diskusi sudah baik,
- Jurnal kirim ke WA grup agar bisa di bahas dan di baca oleh teman lainnya 😊
- Keunggulan mahasiswa kg umy  sebagai ujung tombak di puskesmas  birokrasi,
komunikasi dll  bisa di aplikasikan Ketika di daerah nantinya

Anda mungkin juga menyukai