Abstract
The purpose of this study is to find a picture of the competencies of graduates, find a picture of
the competencies of industry demands, find a picture of the competency gap held by graduates
with the demands of the world of work / industry, and determine the quality assurance strategy
of tertiary institutions based on the results of tracer tracking studies (tracer study). The
research conducted is qualitative research. The unit of analysis is a graduate of the
Management Study Program Faculty of Economics and Business, Universitas Pendidikan
Indonesia. The sampling method used was purposive sampling with a sample of 100 graduates.
The research method used is descriptive survey method. The results showed that competencies
that still needed to be improved were English, computers, teamwork, written communication,
oral communication, community empowerment, and leadership. Improving the quality of
education in the Management study program can be done through improving the quality of
education, research, and community service, as well as cooperation with industry.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai kompetensi yang dimiliki
lulusan, mengetahui gambaran mengenai kompetensi tuntutan industri, mengetahui gambaran
mengenai kesenjangan kompetensi yang dimiliki lulusan dengan tuntutan dunia kerja/industri,
dan menentukan strategi penjaminan mutu perguruan tinggi didasarkan pada hasil studi
pelacakan lulusan (tracer study). Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Unit
analisis adalah lulusan Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling dengan sampel 100 orang lulusan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survei deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi yang masih harus
ditingkatkan adalah bahasa Inggris, komputer, kerjasama tim, komunikasi tertulis, komunikasi
lisan, pemberdayaan masyarakat, dan kepemimpinan. Peningkatan kualitas pendidikan di
program studi Manajemen dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pada pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta kerjasama dengan industri.
Kata Kunci: kompetensi lulusan; penjaminan mutu perguruan tinggi; studi pelacakan lulusan
Corresponding author: Email : rofi.rofaida@upi.edu
History of article : Received: Desember 2018, Revised : Februari 2019, Published: April 2019
1
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
Perguruan Tinggi oleh BAN PT dan serifikasi Perguruan tinggi (SNPT) dan Peraturan
ISO oleh badan sertifikasi independen. Presiden No 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualitas pada perguruan tinggi secara Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), bahwa
eksplisit didefinisikan sebagai Standards of all proses pembelajaran perguruan tinggi
criteria which fulfill the expectations of the menggunakan satu atau lebih pendekatan,
university and stakeholders. Kualitas pada model, strategi, metode pembelajaran untuk
perguruan tinggi adalah keseluruhan standar memfasilitasi pemenuhan capaian
yang menjadi ekspektasi/harapan universitas pembelajaran lulusan yang berorientasi pada
dan stakeholders. Kualitas memberikan arti : kemampuan Abad 21 dan KKNI level 6.
(1) memenuhi standard kinerja yang Hedwid & Polla (2006) menjelaskan
ditetapkan, (2).memenuhi tujuan yang telah bahwa penyelenggaraan pendidikan di
ditentukan (fitness for purpose), (3). tanpa perguruan tinggi yang merupakan tridharma
kesalahan (zero defect), (4).Excellency, PT, ditentukan oleh visi, misi, sasaran mutu,
kesempurnaan, dan (5). memenuhi kepuasan dan kompetensi yang ditetapkan. Infrastruktur,
stakeholders sumberdaya manusia, dan nilai budaya
Penjaminan kualitas di perguruan menjadi faktor pendukung. Pada akhirnya
tinggi, dikenal dengan istilah Sistem masukan dari alumni, industri, dan masyarakat
Penjaminan Mutu. Sistem Penjaminan Mutu akan menentukan perbaikan-perbaikan untuk
merupakan sebuah perwujudan peningkatan meningkatkan kualitas secara
proses perguruan tinggi yang berkualitas, berkesinambungan (continuously quality
namun secara umum definisinya adalah: improvement).
1) Sistem Penjaminan Mutu adalah suatu
sistem manajemen untuk mengarahkan Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi
dan mengendalikan suatu Kompetensi mengarah kepada
organisasi/institusi dalam penetapan karakteristik dan perilaku yang dibutuhkan
kebijakan, sasaran, rencana dan individu untuk dapat melakukan pekerjaan dan
proses/prosedur mutu serta pencapaiannya usahanya secara memuaskan. Karakteristik
secara berkelanjutan (continous mengacu kepada pengetahuan serta
improvement). keterampilan yang individu miliki serta individu
2) Sistem Penjaminan Mutu adalah suatu butuhkan untuk membuat mereka mampu dalam
sistem manajemen yang menjamin melakukan tugas serta tanggungjawab dengan
kesesuaian antara proses dengan output efektif sehingga dapat meningkatkan kualitas
yang dihasilkan yang akan memberikan usaha yang telah dilakukan. (Spencer &
kepuasan stakeholders. Spencer, 2003; Robbins, 2013). Suatu
3) Sistem Penjaminan Mutu merupakan kompetensi haruslah merupakan kecakapan
sistem manajemen yang terdiri dari serta kemampuan yang sifatnya lebih
struktur organisasi, tanggung jawab, (dibandingkan pesaing) atau di atas rata-rata
proses-proses, prosedur dan sumber daya yang dimiliki seseorang dalam menghasilkan
yang digunakan untuk mencapai standar kinerja yang memuaskan.Kompetensi berkaitan
yang ditentukan berdasarkan persyaratan dengan pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan
dan kebutuhan stakeholders dan karakteristik personal yang secara langsung
organisasi mempengaruhi kinerja secara individu, kinerja
4) Sistem Penjaminan Mutu adalah Sistem kepada stakeholders dan kepada kinerja bisnis
manajemen yang mengikutsertakan (Ulrich,2017). The IRS Handbook on
seluruh karyawan dari tingkatan Competencies: Law and Practise (2001),
organisasi, dengan penerapan konsep membagi kompetensi menjadi dua, yaitu :
pengendalian kualitas dan metode statistik technical competencies, sering disebut sebagai
untuk mencapai kepuasan pelanggan dan hard competencies atau job related
yang mengerjakannya competencies, yaitu pengetahuan (knowledge)
Sistem penjaminan mutu adalah dan keterampilan (skill). Kedua adalah
aktualisasi dari Undang Undang Nomor 44 behavioral competencies, sering disebut soft
tahun 2015 tentang Standar Nasional competencies, adalah kompetensi yang
4
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
ditentukan oleh perilaku atau sikap mental. tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial,
Young & Chapman (2010) meneliti mengenai untuk mengembangkan teori, untuk
Kompetensi generik yang harus dimiliki memastikan kebenaran data, dan meneliti
lulusan. sejarah perkembangan. Objek penelitian
adalah variabel yang akan diteliti yaitu
gambaran mengenai kompetensi yang dimiliki
Studi Pelacakan Alumni (Tracer Study) lulusan, kompetensi tuntutan dunia
Studi pelacakan jejak alumni atau kerja/industri, mengetahui gambaran mengenai
Tracer Study merupakan survey lulusan yang kesenjangan kompetensi yang dimiliki lulusan
dilakukan perguruan tinggi untuk memperoleh dengan tuntutan dunia kerja/industri, dan
gambaran beberapa faktor seperti : menentukan strategi penyelenggaraan
1. Memperoleh gambaran mengenai pendidikan didasarkan pada hasil studi
kompetensi yang dimiliki lulusan baik pelacakan lulusan (tracer study)
comparative competency advantage Pengukuran variabel penelitian
maupun competitive competency dilakukan melalui pengukuran indikator-
advantage indikatornya. Jenis data yang dikumpulkan
2. Memperoleh gambaran mengenai terdiri dari data pribadi (jenis kelamin, usia,
kompetensi tuntutan dunia kerja/industri dan riwayat pekerjaan), technical competency,
3. Memperoleh gambaran mengenai dan behavioral competency. Indikator
kesenjangan kompetensi yang dimiliki technical competency dan behavioral
lulusan dengan tuntutan dunia competency. Indikator technical competencies
terdiri dari penguasaan pengetahuan umum,
kerja/industri
penguasaan pengetahuan teoritis dan praktis
4. Menjadi masukan dalam pengembangan
sesuai bidang studi, penguasaan bahasa
strategi penyelenggaraan pendidikan Inggris, penguasaan computer, penguasaan
(pengembangan kurikulum, strategi metode penelitian, dan teknologi informasi.
pembelajran, dan aspek lain) pada level Behavioral competency meliputi integritas,
program studi, fakultas, dan universitas kemampuan bekerjasama dalam tim,
5. Menjadi informasi bagi stakeholder kemampuan komunikasi secara tertulis,
(industri dan masyarakat) mengenai kemampuan komunikasi secara lisan,
kompetensi lulusan pemberdayaan masyarakat, kepemimpinan,
6. Menjadi salah satu sarana untuk pencitraan dan manajemen organisasi.
program studi dan universitas Penelitian yang dilakukan adalah
7. Menjadi salah satu indikator penjaminan penelitian kualitatif.. Unit analisis adalah
mutu perguruan tinggi/akreditasi dan lulusan Program Studi Manajemen Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas
akuntabilitas institusi pendidikan
Pendidikan Indonesia. Metode penelitian yang
Peran tracer study semakin penting
digunakan adalah metode survei deskriptif
karena dapat memberikan informasi penting
Metode survei menggunakan kuesioner
untuk pengembangan perguruan tinggi,
sebagai alat pengumpulan data yang utama.
berperan sebagai alat evaluasi relevansi antara
Metode pengumpulan data adalah observasi
pendidikan tinggi dan dunia kerja dan dapat
lapangan, kuesioner, dan waaancara. Hasil
menjadi masukan yang berguna bagi lulusan
penelitian kemudian dianalisis secara
untuk meningkatkan kompetensi. Bagi
deskriptif. Ukuran sampel adalah sebanyak
stakeholders hasil tracer study dapat menjadi
100 oang lulusan.
dasar pertimbangan dalam pemilihan
perguruan tinggi yang diinginkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil tracer study dapat
METODE PENELITIAN
diidentifikasikan bahwa lulusan terdiri dari
Penelitian yang dilakukan adalah
pria sebanyak 45% dan wanita sebanyak 55%,
penelitian kualitatif. Penelitian ini lebih
rentang usia 26 sampai 32 tahun, dengan rata –
menekankan pada mengetahui makna yang
rata telah bekerja di dua perusahaan yang
5
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
4. Mengoptimalkan peran dosen PA dalam stakeholders hasil tracer study dapat menjadi
memberikan layanan/bantuan tutorial dasar pertimbangan dalam pemilihan
akademik, bimbingan karir, konseling perguruan tinggi yang diinginkan. Kompetensi
pribadi, dan sosial
lulusan yang harus ditingkatkan adalah bahasa
5. Mengembangkan sistem baku untuk
meningkatkan keterkaitan program studi Inggris, komputer, kerjasama tim, komunikasi
dengan mahasiswa melalui Ikatan tertulis, komunikasi lisan, pemberdayaan
Mahasiswa Manajemen (IMAGE) dalam masyarakat, dan kepemimpinan. Peningkatan
kegiatan penelitian dan pengabdian pada kualitas pendidikan di program studi
masyarakat Mnajemen dapat dilakukan melalui
6. Meningkatkan kualitas program peningkatan kualitas pada pendidikan,
pengembangan profesionalisme dosen
penelitian, dan pengabdian kepada
melalui keikutsertaan secara aktif dalam :
seminar, pelatihan, worskshop, dan studi masyarakat, serta kerjasama dengan industri.
lanjut
7. Mendorong dosen untuk menyusun karya DAFTAR PUSTAKA
ilmiah dalam bentuk buku dan tulisan Abdullah,F., Suhaimi, R., Saban, G. & Hamali,
dalam jurnal baik jurnal nasional maupun J. (2011). Bank Service Quality (BSQ)
jurnal internasional yang terakreditasi Index: An Indicator of Service
8. Membangun kelompok-kelompok Performance. International Journal of
kajian/research berdasarkan Quality & Reliability Management, 28
keahlian/kompetensi (5). 542-555.
9. Menambah kuantitas dan kualitas tenaga Hedwig, Rinda & Polla, Geradus. (2006).
pendukung melalui sistem seleksi yang Model Sistem Penjaminan Mutu dan
akuntabel dan transparan, serta pelatihan Proses Penerapannya di Perguruan
berbasis kebutuhan program studi Tinggi. Graha Ilmu.
10. Mengembangkan sistem pembelajaran https://tucana-global.com/2017/10/27/dave-
melalui ICT (e-learning) ulrich-the-2017-hr-competency-study-
11. Mengembangan web/situs program studi what-it-means-for-you/
12. Membengun career development centre O’Neill, Peter, Sohal, Amrik, Teng, Chih Wei
Mengembangkan sistem kemitraan (2016). Quality Management
dalam tridharma perguruan tinggi dengan Approaches and Their Impact on
institusi akademik, industri, dan pemerintah Firms’ Financial Performance-An
baik dalam maupun luar negeri serta Australian Study. International Journal
melakukan review secara berkala tentang of Production Economics, 171 (3).381-
pelaksanaan kerjasama tersebut 393.
https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2015.07.0
KESIMPULAN DAN SARAN 15
Lulusan program studi Manajemen Peraturan Presiden No 8 /2012 tentang
harus memiliki technical competency dan Kerangka Kualifikasi Nasional
behavioral competency sesuai dengan yang Indonesia (KKNI)
dibutuhkan oleh industri/dunia kerja. Publikasi Universitas Pendidikan Indonesi.
Informasi ini dapat diperoleh melalui tracer (2017)
Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A.
study. Peran tracer study semakin penting (2013). Organizational Behavior.13
karena dapat memberikan informasi penting Ed. Pearson Education, Inc.Nnew
untuk pengembangan perguruan tinggi, Jersey.
berperan sebagai alat evaluasi relevansi antara Russel, Roberta.S & Taylor III, Bernard W.
pendidikan tinggi dan dunia kerja dan dapat (2013). Operations Management:
menjadi masukan yang berguna bagi lulusan Creating Value Along the Supply
Chain, John Wiley & Sons.
untuk meningkatkan kompetensi. Bagi
7
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
8
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
9
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
10
Journal IMAGE | Volume 8, Number 1, April 2019, page 1-8
11