Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU LULUSAN

Yean Chris Tien


SDN Muara Nilau Kec. Selangit Kab. Musi Rawas
e-mail: titin_030pjjmura@yahoo.co.id

Abstract: This study aimed to describe management of graduates’ quality improvement in State
Elementary School 2 Selangit Musi Rawas. The method of the study is qualitative descriptive. The
subjects of the study are the principal, vice principal and teachers. The results of the study are: (1)
Planning going well. (2) Organizing clearly visible in the division of duties of teachers and school
programs. (3) Implementation, including: infrastructure, facilities that support learning, programs,
curriculum and lesson plans. (4) Monitoring and evaluation is done technically by the school
superintendent, principals and community.

Keyword: management, graduates, quality, improvement

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen peningkatan mutu lulusan di
SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subyek
penelitiannya adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru. Hasil penelitian: (1)
Perencanaan telah sesuai dengan apa yang direncanakan oleh kepalas sekolah. (2)
Pengorganisasian jelas terlihat dalam pembagaian tugas guru dan program sekolah. (3)
Pelaksanaan, meliputi: sarana dan prasarana, fasilitas yang mendukung pembelajaran, program,
Kurikulum dan RPP. (4) Monitoring dan evaluasi dilakukan secara teknis oleh pengawas sekolah,
kepala sekolah dan masyarakat.

Kata kunci: manajemen, lulusan, mutu, peningktatan

PENDAHULUAN Indonesia memerlukan sumberdaya


Pendidikan mempunyai tanggung jawab manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai
besar untuk menyiapkan sumber daya manusia sebagai pendukung utama dalam pembangunan.
untuk pembangunan. Pembangunan selalu Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
berkaitan erat dengan perkembangan jaman serta pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
selalu memunculkan persoalan baru yang tidak Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003
pernah dipikirkan sebelumnya namun harus tetap tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal
disikapi dengan bijak dan elegan. Pemerintah 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan
berupaya meningkatkan kualitas sumber daya nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
manusia untuk mewujudkan pembangunan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
nasional disemua aspek kehidupan sebagaimana yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
yang telah di amanatkan dalam pembukaan kehidupan bangsa.
Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yaitu Amanah UU Sistem Pendidikan Nasional
mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tahun 2003 tersebut bermaksud agar pendidikan
bukti keseriusan para pendiri negara ini dalam tidak hanya membentuk insan Indonesia yang
meningkatkan sumber daya manusia Indonesia cerdas, namun juga berkepribadian, sehingga
yang mempunyai harkat dan martabat yang nantinya akan lahir generasi bangsa yang
tinggi. Kemudian komitmen tersebut dituangkan tumbuh berkembang dengan karakter yang
dalam Batang Tubuh Undang-Undang Dasar bernafaskan nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
1945 pada pasal 32 ayat 1 yang berbunyi bahwa Pendidikan memegang peran yang sangat
setiap warga negara berhak mendapatkan penting dalam proses peningkatan kualitas
pendidikan. Fokus dari dari UUD 1945 tersebut sumber daya manusia. Peningkatan kualitas
adalah peningkatan sumber daya manusia pendidikan merupakan suatu proses yang
Indonesia agar menjadi manusia yang punya terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas
harkat dan martabat yang mulia, bebas dari sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari
belenggu kebodohan. pentingnya proses peningkatan kualitas sumber
daya manusia, maka pemerintah bersama

579
580 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 579-587

kalangan swasta sama-sama telah dan terus atas. Kepala Sekolah sebagai Manajer pengam-
berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui bilan berbagai keputusan strategis menjadi
berbagai usaha pembangunan pendidikan yang prasyarat keberhasilan pengembangan sekolah.
lebih berkualitas antara lain melalui Untuk itu kepala sekolah harus mampu
pengembangan dan perbaikan kurikulum dan membangun kemandirian sekolah melalui
sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, penguatan dan manajemen untuk peningkatan
pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta mutu lulusan.
pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan Untuk mewujudkan tujuan nasional dalam
lainnya. peningkatan mutu lulusan, setiap sekolah sangat
Sekolah adalah salah satu institusi yang membutuhkan manajemen yang baik dalam
mempunyai fungsi srategis dalam upaya melaksanakan kegiatannya. Dengan manajemen
meningkatkan sumber daya manusia. Sebab yang baik dapat dipergunakan sebagai alat
sekolah adalah lingkungan hidup anak untuk untuk mengarahkan kegiatan sekolah dan dapat
mendapatkan pendidikan yang terprogram dan dipergunakan sebagai patokan yang harus
sistematis. dipegang oleh semua pihak warga sekolah untuk
Memasuki abad XXI, tantangan besar mencapai tujuan. Manejemen peningkatan mutu
yang dihadapi oleh seluruh bangsa pada era yang lulusan di SDN 2 Selangit kabupaten Musi
oleh banyak orang disebut sebagai era rawas.
globalisasi saat ini adalah ketatnya kompetisi di Perlu dicatat bahwa semua sekolah,
berbagai bidang. Kompetisi ini akan memasuki apapun bentuknya, berdiri atau didirikan atas
seluruh dimensi kehidupan dan menjamah dasar asumsi, keyakinan, sistem nilai dan
wilayah geografis di berbagai belahan dunia. mandat tertentu. Dalam kaitannya dengan
Berbagai macam produk dan jasa (barang dan perencanaan pengembangan, dasar-dasar kebera-
bahkan SDM ) dari satu negara akan menyerbu daan ini disebut dengan premis lembaga atau
masuk ke negara-negara lain. Jika ingin dapat premis sekolah. Permis-premis sekolah itu
survive atau bahkan menjadi pemenang dalam biasanya disajikan dalam bentuk rumusan visi,
era kompetitif ini, maka kepemilikan daya saing misi, dan nilai-nilai fundamental organisasi. Visi
menjadi prasyarat mutlak yang tidak dapat dapat dipandang sebagai alasan atas keberadaan
ditawar lagi lembaga dan merupakan keadaan “ideal” yang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan hendak dicapai oleh lembaga; sedangkan misi
teknologi telah membawa perubahan di hampir adalah tujuan utama dan sasaran kinerja dari
semua aspek kehidupan manusia dimana lembaga. Keduanya harus dirumuskan dalam
berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kerangka filosofis, keyakinan dan nilai-nilai
kecuali dengan upaya penguasaan dan dasar yang dianut oleh sekolah yang
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. bersangkutan dan digunakan sebagai konteks
Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu pengembangan dan evaluasi atas strategi yang
sisi perubahan tersebut juga telah membawa diinginkan.
manusia ke dalam era persaingan global yang Sekolah harus mampu menterjemahkan
semakin ketat. Agar mampu berperan dalam dan menangkap esensi kebijakan makro (pusat)
persaingan global, maka sebagai bangsa kita pendidikan serta memahami kondisi lingkunga-
perlu terus mengembangkan dan meningkatkan nya (kelebihan dan kekurangannya) untuk
kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena kemudian melaui proses perencanaan, sekolah
itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia harus memformulasikannya ke dalam kebijakan
merupakan kenyataan yang harus dilakukan mikro (sekolah) dalam bentuk program -
secara terencana, terarah, intensif, efektif dan program prioritas yang harus dilaksanakan dan
efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak dievaluasi oleh sekolah yang bersangkutan
ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani sesuai dengan visi dan misinya masing - masing.
era globalisasi tersebut. Sekolah harus menentukan target mutu untuk
Untuk mencapai amanah UUD dan UU tahun berikutnya. Dengan demikian sekolah
system pendidikan maka sekolah perlu secara mandiri tetapi masih dalam kerangka
metetapkan manajemen dalam peningkatan mutu acuan kebijakan nasional dan ditunjang dengan
output yang akan dihasilkan. Kepala sekolah penyediaan input yang memadai, memiliki
adalah sosok kunci yang menentukan tanggung jawab terhadap pengembangan sumber
terwujudnya berbagai standar pengelolaan daya yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan sebagaimana disebutkan di belajar siswa dan masyarakat. Dunia pendidikan
Tien, Manajemen Peningkatan Mutu Lulusan 581

juga tidak dapat terlepas dari sistem manajemen. menggunakan proses manajemen peningkatan
Pada pendidikan terdapat beberapa kelemahan mutu lulusan yang diharapkan. Manajemen
mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan di peningkatan mutu ini meliputi penyusunan
Indonesia, dan kelemahan mendasar itu antara perencanaan peningkatan mutu, pengorgani-
lain yaitu bidang manajemen yang mencakup sasian, pelaksanaan manajemen peningkatan
dimensi proses dan substansi. Pada tataran mutu, serta monitoring dan evaluasi peningkatan
proses, seperti perencanaan, pengorganisasian, mutu lulusan. Hal ini didasarkan dengan melihat
pelaksanaan, dan evaluasi belum dilakukan secara obyektif, tajam dan realistis kondisi-
dengan prosedur kerja yang ketat. Pada tataran kondisi eksternal dan internal, sehingga dapat
substantif, seperti personalia, keuangan, sarana mengantisipasi perubahan lingkungan yang akan
dan prasarana, instrument pembelajaran, layanan terjadi. Manajemen peningkatan mutu lulusan
bantu, layanan perpustakaan, dan sebagainya, yang direncanakan agar output yang dihasilkan
tidak hanya substansinya belum komprehensif, mampu bersaing untuk melanjutkan jenjang
melainkan kriteria keberhasilan untuk masing- pendidikan di tingkat Sekolah Menengah
masingnya belum ditetapkan secara taat asas Pertama. Hal ini dilakukan karena untuk
(Danim, 2003:6). penerimaan siswa baru ditingkat SMP Negeri
Beberapa indikator yang menunjukkan dilakukan dengan perangkingan yang standar
karakter dari konsep manajemen ini antara lain nilainya telah ditentukan, agar siswa di SDN 2
sebagai berikut; (i) lingkungan sekolah yang Selangit mampu bersaing dengan sekolah lain
aman dan tertib, (ii) sekolah memilki misi dan maka diperlukan manajemen peningaktan mutu
target mutu yang ingin dicapai, (iii) sekolah lulusan.
memiliki kepemimpinan yang kuat, (iv) adanya Dari kriteria tesebut maka sekolah dalam
harapan yang tinggi dari personel sekolah meningkatakan mutu lulusannya melakukan
(kepala sekolah, guru, dan staf lainnya termasuk manajemen peningkatan mutu lulusan yang di
siswa) untuk berprestasi, (v) adanya pengem- mulai dari perencanaan, pengorganisasiaan,
bangan staf sekolah yang terus menerus sesuai pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
tuntutan IPTEK, (vi) adanya pelaksanaan SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas,
evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai memiliki latar belakang yang yang beragam dan
aspek akademik dan administratif, dan berbeda-beda baik siswa, orang tua siswa, guru,
pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan/ sarana dan prasarana, serta lingkungannya.
perbaikan mutu, dan (vii) adanya komunikasi Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat
dan dukungan intensif dari orang tua tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana
murid/masyarakat. Pengembangan konsep mana- manajemen peningkatan mutu lulusan yang akan
jemen ini didesain untuk meningkatkan dilakukan oleh SDN 2 Selangit kabupaten Musi
kemampuan sekolah dan masyarakat dalam Rawas untuk meningkatakan mutu lulusannya.
mengelola perubahan pendidikan kaitannya Bertitik tolak dari latar belakang masalah
dengan tujuan keseluruhan, kebijakan, strategi tersebut, maka penelitian ini merumuskan
perencanaan, inisiatif kurikulum yang telah masalah sebagai berikut : Secara umum rumusan
ditentukan oleh pemerintah dan otoritas masalah dalam penelitian ini adalah:
pendidikan. “Bagaimana manajemen peningkatan mutu
Pendidikan ini menuntut adanya lulusan di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi
perubahan sikap dan tingkah laku seluruh Rawas?”. Secara khusus peneliti merumuskan
komponen sekolah; kepala sekolah, guru dan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)
tenaga/staf administrasi termasuk orang tua dan Bagaimana perencanaan peningkatkan mutu
masyarakat dalam memandang, memahami, lulusan di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi
membantu sekaligus sebagai pemantau yang Rawas?; (2) Bagaimana pengorganisasian
melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam peningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit
pengelolaan sekolah yang bersangkutan dengan Kabupaten Musi Rawas?; (3) Bagaimana
didukung oleh pengelolaan sistem informasi pelaksanaa manajemen peningkatan mutu
yang presentatif dan valid. Akhir dari semua itu lulusan di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi
ditujukan kepada keberhasilan sekolah untuk Rawas?; (4) Bagaimana monitoring dan evaluasi
menyiapkan pendidikan yang berkualitas/ peningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit
bermutu bagi masyarakat. Kabupaten Musi Rawas?
Mutu lulusan tidak terjadi begitu saja,Ia Penelitian ini secara umum bertujuan
harus direncanakan secara sistematis dengan untuk mendeskripsikan manajemen peningkatan
582 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 579-587

mutu lulusan di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Teknik pengumpulan data dalam
Rawas. Secara Khusus penelitian ini bertujuan penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu:
untuk mendeskripsikan bagaimana: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam
(1) Penyusunan perencanaan untuk mening- penelitian ini, yang menjadi instrumen penelitian
katkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit adalah peneliti sendiri. Oeh sebab itu, segala
Kabupaten Musi Rawas, (2) Pengorganisasian sesuatu yang ingin dicari, baik mengenai
peningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit masalah, sumber data, fokus penelitian, bahkan
Kabupaten Musi Rawas, (3) Pelaksanaa desain penelitian sendiri belum mempunyai
peningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit bentuk yang pasti, segala sesuatunya di lapangan
Kabupaten Musi Rawas, (4) Monitoring dan sesuai dengan kondisi objektif yang ada.
Mengevaluasi peningkatkan mutu lulusan di
SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Hasil
dunia pendidikan. Manfaat yang penulis 1. Perencanaan Manajemen Peningkatan
harapkan, yaitu: Kegunaan Teoritis yaitu hasil Mutu Lulusan
penelitian ini diharapkan memberikan penge- Persiapan pelaksanaan manajemen
tahuan teoritis terhadap pembaca maupun guru peningkatan mutu lulusan di SDN 2 Selangit
dalam upaya meningkatkan mutu lulusan. Dalam Kabupaten Musi Rawas ini dilakukan dalam dua
mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekno- tahap, yaitu meliputi tahap perencanaan dan
logi khususnya manajemen di SDN 2 Selangit tahap persiapan. Pada tahap perencanaan
Kabupaten Musi Rawas untuk peningkatkan meliputi program kerja tahunan untuk pening-
mutu lulusan. Kegunaan Praktis yaitu: (1) katan mutu lulusan. Program kerja tersebut
Menjadi bahan masukan bagi instansi/sekolah berguna untuk membuat rencana-rencana kerja
lain; (2) Memberikan solusi yang nyata bagi dalam pembelajaran selama tahun, sehingga
sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelaksanaan program kerja nantinya dapat
lulusan; (3) Memberi masukan kepada pemakai tercapai dan berjalan sesuai dengan apa yang
jasa pendidikan (orang tua, siswa dan diharapkan. Dalam kegiatan pertama pada tahap
masyarakat) bagaimana manajemen untuk perencanaan sekolah melakukan rapat dengan
peningkatan mutu lulusannya. orang tua siswa, dewan guru dan komite sekolah
mengumpulkan data-data yang merupakan
METODE komponen penting dalam persiapan pelaksanaan
Berdasarkan permasalahan yang akan yang meliputi : (1) data tentang kondisi
diteliti maka rancangan penelitian adalah dengan lingkungan dan ekonomi masyarakat, (2) data
menggunakan metode deskriptif kualitatif. tentang sarana dan prasarana yang dimiliki
Menurut Sugiyono (2011:15) Metode penelitian sekolah sebagai penunjang pembelajaran, (3)
kualitatif adalah metode penelitian yang kebutuhan guru sebagai penunjang dalam
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek pembelajaran.
alamiah, dimana peneliti adalah sebagai Dari hasil dokumentasi tersebut diperoleh
instrumen kunci, teknik pengumpulan data data yang akan dijadikan acuan untuk
dilakukan secara trianggulasi (gabungan), meningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit
analisis data bersifat induktif, dan hasil kabupaten Musi Rawas ini. Tahap selanjutnya
penelitian kualitatif lebih menekankan makna membuat program kerja, didalam program kerja
dari pada generalisasi. Sedangkan menurut juga ditetapkan Visi dan Misi sekolah.
Arikunto (2010:185) penelitian kasus adalah
suatu penelitian yang dilakukan secara intensif 2. Pengorganisasiaan Manajemen Peningkat-
terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, an Mutu Lulusan
lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari Manajemen Peningkatan Mutu Lulusan
wilayahnya, maka penelitian kasus hanya harus diorganisir oleh Kepala Sekolah secara
meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit. langsung, karena pada SDN 2 Selangit
Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian Kabupaten Musi Rawas. Dalam pembelajaran-
kasus lebih mendalam. nya guru kelas VI ditempatkan guru yang
Subyek dalam penelitian ini adalah: berkompeten yang memiliki ijazah S-1 dan
Subjek Penelitian ini adalah Kepala Sekolah, berpengalaman. Sehubungan dengan pembel-
Wakil Kepala Sekolah dan dan guru SDN 2 ajaran Kepala Sekolah melakukan berbagai
Selangit Kabupaten Musi Rawas. kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan
Tien, Manajemen Peningkatan Mutu Lulusan 583

pembelajaran dan berbagai perangkat pendu- meningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit
kungnya. Untuk meningkatkan pengetahuan dan Kabupaten Musi Rawas pihak sekolah melalui
kualitas guru kelas VI Kepala Sekolah selalu pemerintah setempat maupun dari dana BOS dan
mengikutsertakan guru dalam pelatihan- kerjasama dengan komite sekolah melengkapi
pelatihan yang berkaitan dengan persiapan- Fasilitas yang diberikan pada siswa untuk
persiapan ujian Nasional dan ujian Sekolah. menunjang mutu lulusan antaralain: perpusta-
Guru di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas kaan yang dilengkapi buku-buku penunjang
berjumlah 11 orang guru dan 1 Kepala Sekolah, pembelajaran, Alat peraga dan Infokus.
yang berkualifikasi S-1 berjumlah 9 orang, D-II Perangkat pembelajaran dengan didukung
berjumlah 2 orang dan SLTA 2 orang. alat peraga dan fasilitas pendukung Kegiatan
Pembagian tugas guru yang mengajar sebagai pembembelajaran yang lengkap dimanfaatkan
guru kelas sebanyak 8 orang, guru penjas 1 dan disusun secara baik akan menjadi jaminan
orang, guru PAI 1 orang, guru mulok 1 orang, separuh kegiatan yang berhasil dilaksanakan,
dan sebagai staf TU 1 orang. Terlihat pada data bagi seorang pendidik menyusun kegiatan
tidak semua guru di SDN 2 Selangit Kabupaten pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan
Musi Rawas telah berijazah S-1. Namun kebutuhan anak. Karena itulah dalam kegiatan
beberapa orang guru yang belum berijazah S-1 pembelajaran harus lebih bermakna yang pada
saat sekarang sedang mengikuti perkuliah yang akhirnya diharapakan dapat meningkatkan mutu
diselenggarakan oleh Universitas terbuka (UT) pembelajaran pada prosesnya dan out put yang
melalui Dinas Pendidikan. Untuk pembagaian dihasilkan akan bermutu.
tugas guru ini kepala sekolah membuat SK
pembagian tugas setiap semester. Selain guru 4. Monitoring dan Evaluasi Manajemen
PNS di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas Peningkatan Mutu Lulusan
juga terdapat guru honorer yang bertugas Monitoring/Pengawasan dan evaluasi
membantu dalam administrasi yang ada merupakan salah satu fungsi dalam manajemen
disekolah tersebut karena untuk jenjang SD yaitu sebagai alat pengendalian/control terhadap
belum ada TU khusus, pengangkatan honorer ini pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui tingkat
dilakukan kerjasama dengan komite sekolah ketercapaian dari kegiatan pembembelajaran
dalam hal pembiayaan. Sehingga honorer ini yang telah direncanakan dalam upaya mencapai
dapat membantu tugas-tugas administrasi, guru tujuan program yang diharapkan.
agar guru bener-benar focus dalam Evaluasi dilakukan untuk melihat
pembelajaran. keberhasilan dan kelemahan secara totalitas
program peerencanaan, pelaksanaan, hasil yang
3. Pelaksanaan Manajemen Peningkatan diperoleh dan dampak dari adanya program.
Mutu Lulusan Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk
Kegiatan pembelajaran di SDN 2 Selangit melakukan perbaikan dan tindak lanjut dalam
Kabupaten Musi Rawas memerlukan peren- perencanaan pada program berikutnya.
canaan pembelajaran yang yang optimal agar Kepala Sekolah selaku manajer
mutu lulusan yang diharapkan dapat tercapai melakukan monitoring dan evaluasi untuk
dengan baik. Manajemen Peningkatan Mutu melihat dan mengetahui bagaimana pelaksanaan-
Lulusan diupayakan dengan melengkapi nya, kekurangan atau kendala-kendaka yang
perangkat pembelajaran sesuai dengan dihadapi.
kurikulum yang berlaku agar proses pembela- Secara teknis SDN 2 Selangit merupakan
jaran dapat berlangsung dengan baik dan bagian dari pendidikan dasar dimana pemerintah
maksimal. Perangkat pembelajaran terdiri dari telah mencanangkan wajib belajar 9 tahun, yaitu
Kurikulum, Program Tahunan, Program di sekolah dasar 6 tahun dan menengah 3 tahun.
semester, Silabus, dan RPP serta dilengkapi Monitoring/Pengawasan dilakukan oleh penga-
dengan media pembelajaran yang menunjang was TK/SD dalam proses pembelajarannya dan
dalam KBM. Untuk membuat perangkat administrasinya. Pengawasan ini menggunakan
pembelajaran tersebur guru memiliki forum, instrument yang baku yang dirancang oleh
yaitu Kelompok Kerja Guru (KKG). Ditjen Dikdas. Laporan pengawasannya
Dalam pelaksanaannya untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten
meningkatkan mutu lulusan perangkat pembela- Musi Rawas. Namun dalam hal ini yang
jaran sangat membantu dan mendukung melakukan pengawasan terhadap manajemen
tercapainya Visi dan Misi sekolah. Untuk mutu lulusan di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi
584 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 579-587

Rawas adalah oleh kepala sekolah, yang bilan keputusan tentang sasaran yang akan
melibatkan pengawas sekolah, unsur terkait dicapai, tindakan yang akan diambil dalam
seperti orang tua siswa dan komite sekolah. rangka mencapai sasaran tersebut dan pihak-
Monitoring/Pengawasan dilakukan agar Visi dan pihak yang akan melaksanakan tugas tersebut.
Misi Sekolah dapat tercapai dan program yang Dalam perencanaan di SDN 2 Selangit
telah dibuat dapat terlaksana dan berhasil sesuai Kabupaten Musi Rawas membuat program
harapan. perencanaan dengan langkah sebagai berikut :
Pengawasan/ monitoring secara umum menyusun Visi, Misi dan tujuan Sekolah,
mencakup manajemen dan pembelajaran. Aspek menyusun program kerja tahunan, menengah,
manajemen mengacu pada Visi dan Misi, dan panjang, menyusun anggaran dan jadwal
Program kerja tahunan jangka pendek, kegiatan. Untuk menyusun Visi dan Misi
menengah dan jangka panjang. Pengawasan sekolah, program peningkatan mutu lulusan
sebagai bagian dari integral dalam peningkatan dilakukan melalui rapat yang melibatkan orang
mutu lulusan. tua siswa dan komite sekolah. Syaiful Sagala
Untuk itu perlu diadakan pengawasan dan (2010:15) menjelaskan bahwa visi merupakan
pembinaan secara rutin dengan media KKG suatu proses yang menggambarkan serangkaian
(Kelompok Kerja Guru). Kegiatan yang kegiatan perencanaan dan penetapan sasaran
diselenggarakan melalui pertemuan secara dalam aktivitas organisasi seperti satuan
berkala, selain untuk meningkatkan kapasitas pendidikan masing-masing. Visi bagi lembaga
SDM guru juga untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam sebuah organisasi sangat
pembelajaran dan motivasi belajar anak. dibutuhkan, untuk itu visi yang dimaksud adalah
Dalam Visi dan Misi sekolah, program model masa depan organisasi yang menjadi
kerja tahunan sekolah memiliki target bagi siswa komitmen dan milik bersama seluruh anggota
yang lulus, yaitu mampu bersaing disekolah- organisasi. Dalam suatu organisasi, pasti ada visi
sekolah favorit dan sekolah-sekolah negeri yang dan misinya. Sekolah, misalnya, biasanya
dianggap unggul. Apalagi untuk ukuran SDN 2 mencantumkan visi dan misinya di gerbang
Selangit Kabupaten Musi Rawas mutu lulusan masuk dicetak besar agar mudah dibaca oleh
diharapkan mampu bersaing di SMPN yang ada siapapun. Visi Misi sebagai identitas dan suatu
di kota Lubuklinggau. kebanggaan yang menunjukan ke mana arah
Berdasarkan hasil wawancara, tergambar sekolah tersebut menuju. Output seperti apa
bahwa kegiatan Monitoring/pengawasan yang yang diharapkan, dan proses bagaimana yang
dilakukan baik oleh pengawas TK/SD maupun dijalankan. Misi adalah “what be believe we can
Kepala Sekolah dalam pembelajaran telah cukup do”
sesuai dengan perencanan yang dibuat. Dari hasil penelitian di SDN 2 Selangit
kabupaten Musi Rawas bahwa sekolah masin
Pembahasan tergolong baru dalam menetapkan program
1. Perencanaan Manajemen Manajemen manajemen peningkatan mutu lulusan ini
Peningkatan Mutu Lulusan sehingga hasil yang diharapkan belum begitu
Perencanaan adalah memikirkan apa yang terlihat nyata. Untuk melihat hasil nyata seperti
akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. yang diharapkan membutuhkan jangka waktu
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan yang panjang.
secara keseluruhan dan cara terbaik untuk
memenuhi tujuan tersebut. Perencanaan merupa- 2. Pengorganisasian Manajemen Peningkat-
kan proses terpenting dari semua fungsi an Mutu Lulusan
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi- Dari hasil penelitian dilapangan memang
fungsi lainnya tidak dapat berjalan. untuk penempatan guru dan staf dalam
Untuk pencapaian suatu target tertentu pembagian tugas sudah sesuai dengan kualifikasi
dibuatkan perencanaan, perencanaan merupakan jenjang pendidikan S-1 namun bidang yang di
proses manajerial dalam menentukan apa yang ampuh bukan khusus untuk SD sedangkan
akan dikerjakan dan bagaimna mengerjakannya. seharusnya guru SD itu memiliki kulaifikasi
Dalam perencanaan digariskan tujuan-tujuan pendidikan S-1 PGSD. Guru kelas VI di SDN 2
yang akan dicapai dan dikembangkan dalam Selangit Kabupaten Musi Rawas memiliki
bentuk program kerja untuk mencapai tujuan kualifikasi pendidikan S-1 jurusan Bahasa
tersebut. Burhanudin (1994:10) menyatakan Indonesia dimana itu merupakan guru bidang
bahwa perencanaan adalah aktivitas pengam- studi saja sementera seharusnya guru SD itu
Tien, Manajemen Peningkatan Mutu Lulusan 585

bidangnya guru kelas. Dalam aturan sertifkasi bagi kepala sekolah dalam menempatkan guru
juga dijelaskan bahwa guru yang bersertifikasi di dan stafnya sesuai dengan kualifikasi pendidikan
SD wajib memiliki ijazah S-1 PGSD, menurut dan bidangnya masing-masing.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) mewajibkan guru Sekolah Dasar 3. Pelaksanaan Manajemen Peningkatan
(SD) memiliki ijazah PGSD (Pendidikan Guru Mutu Lulusan
Sekolah Dasar) untuk mendapatkan tunjangan Program kerja yang telah dibuat dalam
profesi pendidik (TPP). Bagi guru SD yang perencanaan kemudian diimplementasikan
belum mimiliki ijazah PGSD harus segera kuliah dalam pelaksanaan melalui pembelajaran.
lagi. Pelaksanaan adalah proses dilakukan dan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 digerakkannya perencanaan. Fungsi pelaksanaan
Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan merupakan proses manajemen untuk
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang merealisasikan.
Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru Dari hasil penelitian didapat bahwa SDN
sebagai pendidik merupakan tenaga profesional. 2 Selangit kabupaten Musi Rawas memakai
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan menteri Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal
pendidikan nasional Nomor 16 tahun 2007 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum
Tanggal 4 mei 2007 Standar kualifiKasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
akademik dan kompetensi guru. Kualifikasi kurikulum operasional yang disusun dan
Akademik Guru SD/MI Guru pada SD/MI, atau dilaksanakan oleh masing-masing satuan
bentuk lain yang sederajat, harus memiliki pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh
kualifikasi akademik pendidikan minimum satuan pendidikan dengan memperhatikan dan
diploma empat (D-IV)atau sarjana (S1) dalam berdasarkan standar kompetensi serta
bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/ kompetensi dasar yang dikembangkan oleh
PGMI) psikologi yang diperoleh dari program Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
studi yang terakreditasi. Hasil penelitian menunjukkan semua guru
SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas di SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas telah
sebagai lembaga pendidikan sekolah sesuai membuat perangkat pembelajaran dengan baik.
dengan Visi dan Misinya perlu bertindak Menurut Cyntia dalam Mulyasa (2006) bahwa
proaktif dalam proses dan kegiatan untuk setiap guru dalam satuan pendidikan berke-
memajukan dan meningkatkan mutu lulusan, hal wajiban menyusun rencana pelaksanaan
tersebut merupakan tanggung jawab semua pembelajaran secara lengkap dan sistematik agar
pihak dan tanggug jawab utama dari kepala pembelajaran yang berlangsung dapat terarah
sekolah. dan terkendali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN Arikunto (1993:12) mengemukakan
2 Selangit kabupaten Musi Rawas telah “pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
melakukan tahap-tahap kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
direncanakan seperti membuat jadwal les untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek
tiga mata pelajaran yang di UN kan. yang sedang belajar”.
Perbandingan teori tersebut dengan hasil Dalam pelaksanaannya manajemen
penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian peningkatan mutu lulusan di SDN 2 Selangit
belum sepenuhnya sesuai dengan aturan yang kabupaten Musi Rawas ini belum maksimal hal
ada. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun ini terlihat dari kehadiran siswa dalam kegiatan
2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan menteri les dikarenakan siswa tersebut malas untuk
pendidikan nasional Nomor 16 tahun 2007 datang atau ada yang membantu orang tuanya,
Tanggal 4 mei 2007 Standar kualifikasi itu artinya juga belum adanya sikap proaktif
akademik dan kompetensi guru. Kualifikasi orang tua dalam mendukung kegiatan yang di
akademik Guru SD/MI Guru pada SD/MI, atau programkan oleh sekolah. Pentingnnya keha-
bentuk lain yang sederajat, harus memiliki diran siswa tidak lain karena para siswa terutama
kualifikasi akademik pendidikan minimum kelas VI akan menghadapi Ujian Nasional.
diploma empat (D-IV)atau sarjana (S1) dalam 4. Monitoring dan Evaluasi Manajemen
bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/ Peningkatan Mutu Lulusan
PGMI) psikologi yang diperoleh dari program Pengawasan secara teknis merupakan
studi yang terakreditasi. Hal ini menjadi dasar bagian dari pendidikan formal. Dilapangan
586 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 4, Juli 2015, hlm. 579-587

pengawasan dilakukan oleh pengawas TK/SD digunakan untuk memberikan masukan-masukan


yang bertugas melakukan pengawasan dan terhadap keseluruhan komponen.
penilaian terhadap satuan pendidikan Sekolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN
Dasar. 2 Selangit kabupaten Musi Rawas selama
Monitoring dan evaluasi dalam satuan menerapkan manajemen peningkatan mutu
pendidikan merupakan bagian yang terpenting lulusan ini telah melakukan pengukuran dengan
dalam sebuah instansi/sekolah. Cornor (1974) menilai kegiatan yang dilakukan oleh guru kelas
menjelaskan bahwa keberhasilan dalam VI. Penilaian dilakukan melalui kegiatan
mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh monitoring oleh kepala sekolah baru satu kali
rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya diakhir tahun ajaran 2013/2014. Dari hasil
adalah dari fungsi pengawasan. Pada umumnya, monitoring di tahun ajaran 2013/2014 didapat
manajemen menekankan terhadap pentingnya bahwa dari 21 siswa kelas VI yang dapat masuk
kedua fungsi ini, yaitu perencanaan dan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri sebanyak
pengawasan. Hal ini didasari oleh adanya 19 orang itu menunjukkan bahwa 90, 47% siswa
pemikiran bahwa dengan menggunakan peman- telah dapt masuk sekolah negeri seperti yang
tauan dan penilaian dapat diukur tingkat diharapkan. Untuk itu evaluasi sangat diperlukan
kemajuan dan keberhasilan program pendidikan dalam menindak lanjuti hasil dari pelaksanaan
dari sekolah baik tingkat kecamatan maupun manajemen yang ada di suatu lembaga seperti di
tingkat Kabupaten/Kota hingga ke tingkat SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas.
Provinsi dan selanjutnya. Hal ini dapat diguna-
kan untuk menghasilkan informasi guna SIMPULAN DAN SARAN
mendukung pengambilan keputusan. Simpulan
Dengan adanya informasi tersebut Berdasarkan hasil pemaparan, temuan
diharapkan dalam strategi pengelolaannya harus peneliti dan pembahasan mengenai Manajemen
dilakukan dengan tepat. Monitoring sendiri Peningkatan Mutu Lulusan di SDN 2 Selangit
adalah sebuah kegiatan untuk mendapat infor- Kabupaten Musi Rawas, dapat disimpulkan
masi tentang pelaksanaan dari penerapan secara umum bahwa manajemen peningkatan
kebijakan sehingga dapat disimpulkan bahwa mutu lulusan disesuai dengan kemampuan dan
focus dari pada monitoring itu sendiri berdasar- keterbatasan sekolah terutama dari pelaksanaan,
kan pada pelaksanaannya bukan berdasarkan tata kelola program tahunan dan pengendalian
hasil. penunjang pembelajaran serta pengawasan,
Berdasarkan hasil penelitian pengawasan dengan mempertimbangakan keadaan lingkung-
manajemen peningkatan mutu lulusan di SDN 2 an dan kondisi daerah setempat. Secara khusus,
selangit Kabupaten Musi Rawas menunjukkan simpulan yang dapat diambil oleh peneliti dari
bahwa terlihat pengawasan hanya dilakukan oleh hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
kepala sekolah, sementara orang tua dan komite Perencanaan peningkatan mutu lulusan SDN 2
sekolah belum ikut melakukan pengawasan hal Selangit Kabupaten Musi Rawas, yaitu meliputi :
ini dikarenakan mungkin mereka merasa bukan (a) pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan
unsur yang terkait dalam pengawasannya. orang tua siswa dan komite sekolah untuk proses
Sementara itu evaluasi adalah proses perencanaan, (b) Pembelajaran pada jam
untuk mendapatkan informasi tentang hasil, tambahan telah ditetapkan oleh pihak sekolah,
dimana informasi ini dibandingkan dengan (c) administrasi untuk kegiatan siswa ditanggung
sasaran atau target yang telah ditetapkan. Jika oleh pihak sekolah, (d) sarana dan prasaran
hasilnya sesuai dengan sasaran atau target yang menunjang pembelajaran; (2) Pengorganisasian
telah ditetapkan. Jika hasilnya sesuai bearti apa manajemen peningkatan mutu lulusan ini terlihat
yang telah ditetapkan berhasil atau efektif dalam pembagian tugas guru dalam pembela-
namun apabila sebaliknya maka evaluasi jaran; (3) Pelaksanaan peningkatan mutu lulusan
tersebut dianggap tidak efektif/gagal. meliputi sarana dan prasarana, fasilitas yang
Monitoring dan evaluasi ini bertujuan mendukung proses pembelajaran, perangkat
untuk mendapatkan informasi yang digunakan pembelajaran yang terdiri dari Kurikulum
untuk pengambilan keputusan. Hasil dari Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), Program
monitoring akan digunakan untuk memberikan Tahunan, Prgoram Semester, Silabus dan RPP.;
binaan masukan (umpan balik), bagi perbaikan (4) Monitoring dan evaluasi manajemen
pelaksanaan program, sedangkan hasil dari peningkatan mutu lulusan secara teknis
evaluasi dapat memberikan informasi yang dapat dilakukan oleh pengawas TK/SD, Kepala
Tien, Manajemen Peningkatan Mutu Lulusan 587

Sekolah dan masyarakat. Pengawasan oleh pembelajaran, lebih dioptimalkan fasilitas


Kepala Sekolah dilakukan dua kali dalam satu pembelajaran untuk siswa kelas VI agar guru
tahuan dengan mengevaluasi hasil lulusan yang lebih maksimal dalam pembelajaran sehingga
diterima di sekolah favorti dan sekolah-sekolah akan dicapai hasil belajar yang berkualitas yang
negeri. akan membawa dampak pada hasil lulusan yang
bermutu; (4) Monitor dan Evaluasi sebaiknya
Saran dilakukan secara continue untuk dapat menge-
Sebagai tindak lanjut dari penelitian, dan tahui kekuranga/kelemahan dalam semua aspek
simpulan tentang pelaksanaan manajemen kegiatan pembelajaran di sekolah karena proses
peningkatan mutu lulusan di SDN 2 Selangit pembelajaran merupakan salah satu factor
Kabupaten Musi Rawas ada beberapa saran yang penentu dalam kelulusan.
dapat peneliti sampaikan sebagai sumbangan
pemikiran untuk masa mendatang, yaitu: (1) DAFTAR RUJUKAN
Perencanaan peningkatan mutu lulusan di SDN 2
Selangit kabupaten Musi Rawas hendaknya Arikunto, Suhaimi. 2010. Manajemen
dilakukan perencanaan yang terarah, terpadu, Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
berkesinambungan dengan memperhatikan sifat Burhanuddin, Afid. 2014. Pengertian, fungsi,
aspiratif, Inovatif, dengan melibatkan unsur- dan Ruang Lingkup Manajemen
unsur terkait secara optimal baik orang tua Pendidikan.http://afidburhanuddin.wordpr
siswa, komite sekolah termasuk stake holder ess.com/2014/01/17/pengertian-fungsi-
lebih ditingkatkan sehingga mutu lulusan di dan-ruang-lingku-manajemen-pendidikan/
SDN 2 Selangit Kabupaten Musi Rawas dapat (diunduh tanggal 05 Desember 2014)
berjalan dengan baik dan terlihat hasil sesuai Conor. 1974. Monitoring Pekerjaan.
dengan yang diharapkan, perlu lebih dilengkapi Yogyakarta: Nur Cahaya
fasilitas belajar siswa agar pembelajaran dapat Crow, L.D. & Alice C.1989. Psycology
optimal dan mendapatkan hasil pembelajaran Pendidikan. Terjemahan Abd. Rachman
yang berkualitas; (2) Pengorganisasian perlu Abror. Education Psycologi. Yogyakarta:
dilakukan secara sistematis, terorganisir, mengi- Nur Cahaya
kuti peraturan-peraturan yang telah disepakati Daft, L, Richard.2006. Perencanaan
sehingga akan terjalin kerjasama yang baik, Pendidikan: Suatu Pendekatan
meningkatkan mutu lulusan di SDN 2 Selangit Komprehensif. Bandung: Remaja
Kabupaten Musi Rawas. Terutama dalam Rosdakarya.
pembagaian tugas guru harus sesuai dengan Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti
peraturan yang berlaku; (3) Pelaksanaan Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
manajemen peningkatan mutu lulusan dilakukan Dharma, Agus. 2004. Manajemen Supervisi
oleh Kepala Sekolah dengan meningkatkan (Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor).
sarana dan prasarana yang mendukung dalam Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai