Anda di halaman 1dari 10

Andini Putri Ramadhani

XI MIPA 4 / 04

Tugas Bahasa Indonesia


3.18 UKBM Drama
TUGAS 1

A. Jawablah dengan singkat dan tepat


1. Drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas
berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur
pembantu (dekor, kostum, rias, lampu, musik), serta disaksikan oleh
penonton.
2. Karakteristik utama drama adalah tingkah laku (acting) dan dialog
(percakapan antar tokoh)
3. Penggunaan bahasa dalam drama :
 Menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau
epilognya
 Pada bagian dialog, menggunakan kata ganti orang pertama dan
kedua seperti saya, kami, kita, Anda.
 Menggunakan kosakata percakapan sehari-hari seperti oh, ya, aduh,
sih, dong
 Terkadang terdapat kata – kata tidak baku
 Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu,
misalnya sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi, misalnya menyuruh, menobatkan,
menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
 Banyak menggunakan kata kerjayang menyatakan sesuatu yang
dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, seperti merasakan,
menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
 Menggunakankata-katasifat
untukmenggambarkantokoh,tempat,atausuasana,sepertirapi,bersih,
baik, gagah, kuat.
4. Peran unsur nonkebahasaan (paralinguistik) di dalam drama :
 Penguasaan karakter
 Setiap pemain drama harus menguasai karakter yang ditugaskan
kepadanya, sehingga

 para penonton melihatnya sebagai karakter yang diperankannya


dan bukan dirinya sendiri.
 Pandangan
 Tatap mata bisa terjadi di antara para pelakon atau antara pelakon
dengan para penonton. Pandangan mata tentunya disesuaikan
dengan karakter atau dialog yang ingin dibawakan sehingga para
penonton dapat lebih menghayati drama tersebut.
 Lafal
 Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi
bahasa. Unsur ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna
suatu kata
 Gerak-gerik dan mimik wajah
 Drama bukan hanya perihal bahasa, tetapi menghidupi karakter
yang terdapat dalam drama tersebut. Salah satu bentuk
perwujudannya adalah dengan menciptakan gerak-gerik dan mimik
wajah yang mendekati karakter dalam drama yang dibawakan.
 Intonasi
 Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Setiap pemain drama
perlu memainkan perannya dengan intonasi dan suara yang jelas.
Hal ini diperlukan agar para penonton dapat mengikuti alur dari
drama yang sedang dipentaskan.
 Penguasaan panggung
 Setiap pemain drama dituntut untuk bisa memainkan perannya dan
menguasai panggung di saat yang sama. Para pemain drama
menempatkan dirinya di titik tertentu, bukan hanya untuk
memberikan ruang bagi penonton untuk menonton adegan yang
sedang terjadi, tapi juga untuk menimbulkan kesan lapang.
 Busana
 Drama tak lengkap rasanya tanpa busana yang diciptakan khusus
untuk lakon yang dibawakan. Dengan busana yang sesuai, para
pemain dan penonton dapat semakin tenggelam dalam lakon yang
dibawakan.
5. Persamaan drama dengan teater :
 Pertunjukan akting yang dilakukan di atas panggung di hadapan
penonton.
 Menggunakan teks / naskah cerita.
 Dilakukan oleh banyak orang / pemain.
B. Tuliskan sekurang-kurangnya tiga alasan bahwa petikan teks berikut
merupakan bagian dari teks drama
1. Terdapat prolog atau kata-kata prmbuka, pengantar, ataupun latar
belakang cerita yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh
tertentu
2. Terdapat dialog yang merupakan percakapan antara dua tokoh atau
lebih.
3. Terdapat alur, penokohan, tokoh, dan juga latar dalam teks drama
tersebut
4. Terdapat petunjuk perilaku, tindakan atau perbuatan yang harus
dilakukan oleh tokoh.
5. Terdapat dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh
cerita.

TUGAS 2
A. Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Unsur-unsur dalam drama sebagai seni sastra meliputi :
 Tema : gagasan yang menjalin struktur isi drama
 Alur : alur cerita drama pada umumnya bergerak dari suatu
permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju suatu akhir. Dalam
drama, bagian-bagian ini dikenal sebagai orientasi, komplikasi, dan
resolusi.Dilihat dari cara menyusun : alur maju / lurus, alur mundur,
alur sorot balik, alur gabungan.
 Penokohan :
Berdasarkan segi perwatakannya, tokoh dan peran dalam
pementasan drama terdiri atas empat jenis, yaitu
1) Tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perkembangan
selama pertunjukan.
2) Tokoh pembantu adalah tokoh yang diperbantukan untuk
menjelaskan tokoh lain.
3) Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami pcrubahan
karakter dari awal hingga akhir dalam suatu drama.
4) Tokoh serba bisa adalah tokoh yang dapat berperan sebagai tokoh
lain (all round)
Berdasarkan wataknya, tokoh dalam drama dapat dikelompokkan ke
dalam tiga macam.
(a) Protagonis, yakni tokoh yang menampilkan kebaikan.
(b) Antagonis, yakni tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan.

(c) Tritagonis, yakni tokoh mendukung protagonis untuk


memperjuangkan nilai kebaikan
 Latar
 Latar tempat : penggambaran tempat kejadian di dalam naskah
drama
 Latar waktu : penggambaran waktu kejadian di dalam naskah
drama
 Latar suasana/budaya : penggambaran suasana atau budaya
yang melatarbelakangi terjadinya adegan dalam drama
 Amanat : sesuatu yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
 Diksi, harus dipilih secara cerm.it agar mampu menggambarkan
masalah atau konflik yang lerjadi, karakter, dan perilaku para
tokohnya

2. Unsur-unsur drama dengan karya sastra lainnya seperti novel hampir


sama, namun bedanya adalah jika karya sastra seperti novel tidak
ditampilkan atau dipertunjukkan didepan penonton tetapi berupa buku
atau situs web di internet.

B. Catatlah hal – hal penting yang ada di dalam teks drama “Pengejaran”
terutama yang berkaitan dengan unsur – unsur intrinsiknya

Unsur Penjelasan
Intrinsik
Penokoha Maskun :Politikus, oportunis, tidak punya rasa nasionalisme,
n dan mudah marah.
Bukti :
Maskun : “(Bangkit dan bcrbicara dengan garang)
Mardilah! Jangan kataku! Kembali kau!”
Mardilah : “(Menatap anaknya dengan diam) Baiklah
(Berdiri) Kau tidak setuju bapakmu diangkat jadi wali
kota...”
Mardilah :Perhatian, sabar dan penuh kasih sayang.
Bukti :
Mardilah : “Mengapa Pak? Ada apa? Kau akhir-akhir ini
cepat sekali marah...”
Mardilah : “(bangkit memeluk anaknya) Engkau anakku,
Suhita....”
Suhita : Berpikir kritis, teguh pendiriannya, dan tegas.
Bukti :
Suhita : “Jabatan itu bisa dibeli dengan uang dan
pembohongan-pembohongan, Ibu. Soal itu, engkau bisa
merenungkannya sendiri. Tapi, bukankah aku berhak
menentukan apa yang layak aku perbuat? Bukankah aku
berhak untuk tidak menyukai seseorang termasuk ayahku
sendiri kalau orang itu nyata-nyata . . .”
Alur Alur maju mundur (gabungan)
Bukti :
Suhita : “...(Mengatur napas). Aku ingat pagi itu, kurang
lebih sebulan yang lalu, orang itu datang kepadaku di
sekolah. "Engkaukah Suhita?" tanyanya. Tubuhnya yang
tidak sempurna, tangannya yang tinggal sebelah, dan yang
sebelah lagi menopang tongkatnya...”
Latar Latar tempat :Sebuah ruang tamu yang cukup mewah
Bukti :
Sebuah ruang tamu yang cukup mewah, di sebelah kanan
tampak sebuah sofa, dua kursi, dan sebuah meja yang
berhias jambangan bunga di atasnya.
Latar waktu : Siang hari
Bukti :
Seorang laki-laki, suaminya mengibas-ngibaskan
saputangan karena kegerahan mcnuju ke sebuah kursi.
Belum sampai ia duduk, istrinya bangkit menuju ke jendela
sambil melirik suaminya yang kegerahan.
Mardilah : “Gerah, Pak? Maskun : Tidak (Kata Maskun kaku
dan tidak berperasaan)”
Mardilah : “Dibuka, ya, jendelanya, biar sedikit segar?”
Latar Suasana : Menegangkan
Bukti :
Maskun : (Berdiri menghela napas) Tak tahu aku. Mulut
anak itu semakin berbau racun. Barusan tadi dia berkata,
rumah ini rumah penjara. Dan akulah kepala penjaranya.
(Pandangan mata Maskun Sanjaya mendakwakan tuduhan
kepada istrinya. Mardilah terkejut takut menerima tatapan
mata suaminya. Perempuan itu duduk dengan tangan
gemetar, berpegang pada lengan kursi).
Mardilah : (Cemas dan takut) Adakah sesuatu yang salah,
engkau tidak tenteram. Adakah yang salah?
Tema Gagasan atau garis besar cerita ini adalah tentang menjaga
kepercayaan yang telah diberikan yang tidak boleh
disalahgunakan. Sehingga tema dari drama ini adalah
kepercayaan.

Bagian- Kutipan Penjelasan


bagian Drama
Prolog Sebuah ruang tamu yang cukup Pada bagian prolog ini
mewah, di sebelah kanan dijelaskan mengenai
tampak sebuah sofa, dua kursi, pembuka cerita yang
dan sebuah meja yang berhias menjadi awal mula
jambangan bunga di drama tersebut.
atasnya...suaminya mengibas- Penonton diajak untuk
ngibaskan saputangan karena masuk ke dalam
kegerahan menuju ke sebuah suasana yang telah
kursi. Belum sampai ia duduk, dipaparkan di drama
istrinya bangkit menuju ke tersebut.
jendela sambil melirik suaminya
yang kegerahan.
Dialog 1. Orientasi Pada bagian orientasi
1. Orientas Mardilah : Gerah, Pak? ini, menunjukkan aksi
i Maskun : Tidak (Kata Maskun dalam waktu dan
2. Komplik kaku dan tidak berperasaan) tempat. Pada kutipan
asi Mardilah : Dibuka, ya, drama tersebut
3. Resolusi jendelanya, biar sedikit segar? menunjukkan latar
Maskun : Tidak! Jangan! (Tetap waktu di siang hari.
kaku) Mardilah : Terlalu sesak Bagian ini juga
hawanya kalau ditutup. menyatakan situasi
Maskun : (Bangkit dan ceritanya. Pada kutipan
berbicara dengan garang) drama tersebut mulai
Mardilah! Jangan kataku! terasa bahwa situasi
Kembali kau! (Dengan hati yang terjadi adalah
pedih, perempuan itu menuruti menegangkan. Selain
perintah suaminya lain duduk itu, konflik juga mulai
kembali di sofa... diajukan yang nantinya
Maskun : (Berdiri menghela akan dikembangkan
napas) Tak tahu aku. Mulut anak dalam bagian utama
itu semakin berbau racun. cerita. Pada kutipan
Barusan tadi dia berkata, rumah drama tersebut juga
ini rumah penjara. Dan akulah dipaparkan awal mula
kepala penjaranya. (Pandangan pemunculan konflik
mata Maskun Sanjaya antara ayah dengan
mendakwakan tuduhan kepada anak dengan ibu
istrinya. Mardilah terkejut takut sebagai penengahnya.
menerima tatapan mata
suaminya. Perempuan itu duduk
dengan tangan gemetar,
berpegang pada lengan kursi).
2. Komplikasi Pada bagian komplikasi
Mardilah : (Menatap anaknya ini terjadi
dengan diam) Baiklah (Berdiri) pengembangan konflik
Kau tidak setuju bapakmu yang merupakan
diangkat jadi wali kota. Bukan puncak dari
begitu, Suhita? permasalahan yang
Suhita : Oh, maksudku ... mana Mardilah selaku
maksudku, masih banyak calon ibu dari Suhita
yang lebih baik dari ayah. bertanya dan meminta
Mardilah : Suhita! Apakah penjelasan yang jujur
bapakmu tidak cukup baik? dari sang anak.
Suhita : Maaf, Bu. Aku tidak Mardilah salah paham
bermaksud melukai hatimu. terhadap anaknya. Ia
Mardilah : Mengapa engkau beranggapan bahwa
memusuhi bapakmu sendiri, Suhita memusuhi
Suhita? bapaknya sendiri.
Suhita : Aku tidak memusuhi
ayah, Bu. Ibu tentu maklum
sendiri, bukan?...
3. Resolusi Bagian ini termasuk
Suhita : (berusaha menguasai resolusi karena Suhita
perasaannya) Baiklah, Bu. Aku berusaha untuk
harus pergi. Kawan-kawanku di menguasai perasannya
markas tentu sudah menunggu. dan tidak melanjutkan
Lagi pula, surat Ibu harus perbincangan agar
segera kusampaikan, bukan? tidak semakin
Mardilah : (bangkit memeluk menegangkan. Suhita
anaknya) Engkau anakku, beralasan bahwa ia
Suhita.... harus segera pergi
Suhita : Ya, Bu! Mardilah : Kau karena kawan-
tidak boleh marah pada Ibu, ya, kawannya sudah
Nak! Suhita : Tidak, Bu! menunggu dan hendak
Mardilah : (melepaskan menyampaikan surat
pelukannya seperti main milik ibunya.
kepada dirinya sendiri) Baiklah,
sampaikan surat itu
secepatnya!
Epilog - Epilog merupakan
penutup yang menjadi
akhir dari sebuah
cerita dalam drama
tersebut. Epilog
biasanya juga berisi
amanat atau simpulan
dari keseluruhan
dialog. Namun, pada
drama ini tidak
dijelaskan bagaimana
penutup cerita dari
drama tersebut.

Anda mungkin juga menyukai