Email : abdullahmad10@gmail.com
A. Temukan satu artikel lepas yang menarik di web dengan salah satu tajuk/kata kunci berikut:
Dan berilah sebanyak-banyaknya prediksi anda terhadap isi tulisan setelah anda melihat judul namun belum membaca isinya, dan tuliskan pula
apa fakta yang anda dapatkan setelah anda membaca artikel tersebut. Apakah prediksi anda dan fakta bacaan yang anda baca sesuai?
Contoh:
No. Prediksi Anda sebelum membaca Informasi yang dimiliki artikel Persentase Kesesuaian Prediksi
Anda dengan informasi artikel
(perkirakan daan beri alasan
sendiri)
1. Generasi alpha adalah generasi yang pemalas karena Generasi alpha adalah generasi yang tumbuh 60% prediksi saya benar karena
dimanjakan teknologi bersama teknologi dan lebih familiar dengan pola mencantumkan kata kunci
interaksi sosial via gawai daripada dengan interaksi dimanjakan teknologi, dan sejalan
fisik. dengan info di artikel hanya saja
saya menggunakan sudut pandang
dari sisi yang berbeda.
2. Disini kita dituntut untuk dapat memutar otak kita Generasi Z pada umumnya mengacu pada generasi 65% prediksi saya benar karena saya
dalam mengaplikasikan metode belajar yang tepat yang lahir di antara tahun 1996 hingga 2010, sependapat dengan artikel tersebut,
untuk anak-anak kelahiran generasi alpha dan generasi sedangkan generasi Alpha adalah anak-anak yang lahir bahwa peran guru di antara siswa
Z. di antara tahun 2010 hingga 2025. Generasi ini telah generasi Z dan Alfa cukup menantang,
dibesarkan di era di mana internet mulai muncul dan karena guru mempengaruhi
berkembang. Saat ini sebagian anak-anak generasi Z keberhasilan sebuah pendidikan serta
sudah mulai memasuki jenjang perguruan tinggi dan menjadi contoh bagi anak didiknya.
mulai memasuki dunia kerja. Dilansir dari Forbes, anak- Guru dalam mengajar siswa generasi Z
anak generasi Z hidup di tengah munculnya teknologi dan Alfa dituntut harus kreatif,
serta hidup di tengah-tengah kemajuan teknologi. mampu menerima perubahan, dan
Anak-anak generasi ini akan selalu menuntut pada mampu beradaptasi dengan kemajuan
penyempurnaan teknologi, penyempurnaan berbagai teknologi dengan cara memahami
sistem sosial mulai dari pendidikan, kerja dan interaksi metode belajar dan cara berpikir
sosial. Saat belajar, anak-anak generasi Z menyukai siswa sehingga tercipta hubungan
metode belajar dengan cara bereksperimen atau yang selaras antara guru dan murid.
melakukan praktik daripada duduk berdiam di kelas Kata kunci mengaplikasikan metode
mendengarkan ceraman guru. Selain itu, anak-anak belajar yang tepat itu hampir sama
generasi ini memiliki kemampuan multitasking yang dengan apa yang dipaparkan oleh
tak sembarangan. Generasi Alfa, umumnya, artikel tersebut.
merupakan keturunan dari generasi Y atau Z. Tak
seperti generasi Z yang lahir saat teknologi mulai
muncul dan berkembang, anak-anak generasi Alfa
bahkan sudah akrab dengan teknologi sejak sebelum
dilahirkan. Hal ini memicu adanya kecenderungan
adanya kecanduan teknologi pada anak apabila orang
tua tak membimbing pengunaan teknologi pada anak
sejak dini. Selain itu, anak generasi Alfa memiliki daya
kreativitas tinggi, rasa toleransi yang tinggi, dan selalu
ingin tampil berbeda.
3. Fokus pembelajaran generasi alpha dan generasi Z Pembelajaran bagi generasi Z dan Alfa akan lebih 85% prediksi saya memiliki kesamaan
serta keseimbangan karakter / kemampuan (skill) yang efektif apabila difokuskan pada kontekstualisasi teori, dengan isi artikel, bahwa
harus di asah / diajarkan sehingga akan lebih mudah bagi siswa untuk pembelajaran bagi generasi Z dan
menerapkan teori dalam mata pelajaran pada alpha memiliki kata kunci untuk fokus
kehidupan sehari-hari. Selain penyesuian dan pada kontekstual teori yang nantinya
kontektualisasi, pendidikan bagi siswa generasi Z dan dapat lebih mudah bagi murid untuk
Alfa perlu pula diimbangi dengan pengajaran mengaplikasikannya di kehidupan
keterampilan technical skill, conceptual skill dan sehari-hari. Dan terdapat kata kunci
interpersonal skill. Technical skill merupakan perlunya pengembangan skill atau
kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman dan kemampuan anak yang perlu
penguasaan saat melakukan suatu tugas tertentu. diimbangi, yaitu ada tiga;
Conceptual skill merupakan kemampuan seseorang keterampilan technical skill,
untuk dapat memahami dan menganalisis, berpikir conceptual skill, dan interpersonal
kritis dan kreatif terdahap suatu situasi yang rumit dan skill.
kompleks. Sedangkan Interpersonal skill merupakan
kemampuan seseorang berkomunikasi dengan orang
lain. Ketiga kemampuan ini sangat akan sangat
bermanfaat bagi siswa untuk menyongsong dunia kerja
di kemudian hari.
POLA PENDIDIKAN YANG TEPAT BAGI GENERASI Z DAN GENERASI ALFA
Bagaimana seharusnya pola pendidikan yang tepat bagi generasi z dan generasi alfa?
Setelah istilah generasi Milenial ramai dibicarakan dan digunakan oleh semua kalangan, sekarang
merupakan giliran generasi Z dan generasi Alfa yang mendapatkan perhatian khalayak ramai. Generasi
Z mengacu pada generasi yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010, setelah generasi milenial.
Generasi ini telah dibesarkan di era di mana internet mulai muncul dan berkembang. Saat ini sebagian
anak-anak generasi Z sudah mulai memasuki jenjang perguruan tinggi dan mulai memasuki dunia kerja.
Dilansir dari Forbes, anak-anak generasi Z hidup di tengah munculnya teknologi serta hidup di tengah-
tengah kemajuan teknologi. Anak-anak generasi ini akan selalu menuntut pada penyempurnaan
teknologi, penyempurnaan berbagai sistem sosial mulai dari pendidikan, kerja dan interaksi sosial. Saat
belajar, anak-anak generasi Z menyukai metode belajar dengan cara bereksperimen atau melakukan
praktik daripada duduk berdiam di kelas mendengarkan ceraman guru. Selain itu, anak-anak generasi
ini memiliki kemampuan multitasking yang tak sembarangan. Generasi Alfa mengacu pada anak-anak
yang lahir setelah tahun 2010 hingga thaun 2025. Generasi ini, umumnya, merupakan keturunan dari
generasi Y atau Z. Tak seperti generasi Z yang lahir saat teknologi mulai muncul dan berkembang, anak-
anak generasi Alfa bahkan sudah akrab dengan teknologi sejak sebelum dilahirkan. Demikian
sebagaimana diwartakan Bussines Insider. Hal ini memicu adanya kecenderungan adanya kecanduan
teknologi pada anak apabila orang tua tak membimbing pengunaan teknologi pada anak sejak dini.
Selain itu, anak generasi Alfa memiliki daya kreativitas tinggi, rasa toleransi yang tinggi, dan selalu ingin
tampil berbeda. Dilansir dari laman Gtkmadrasah.kemenag.go.id, pendidikan di Indonesia saat ini
masih menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan. Hal ini berarti kurikulum tersebut telah
dirumuskan kurang lebih 6 hingga tahun yang lalu. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian terhadap
perkembangan teknologi yang saat ini tumbuh begitu pesat. Perkembangan teknologi juga sangat
mempengaruhi karakteristik dan cara pandang siswa di sekolah. Oleh karena itu, siswa menjadi lebih
kritis dan tak gampang menerima sembarang informasi. Penyesuaian diperlukan pada beberapa
pelajaran tertentu yang sekarang sudah sangat terbantu dengan hadirnya teknologi, misalnya proses
perhitungan yang sudah dimudahkan dengan munculnya kalkulator atau komputer. Penggunaan
internet juga tak boleh diabaikan dalam pengajaran terhadap siswa generasi Z dan Alfa. Pembelajaran
bagi generasi Z dan Alfa akan lebih efektif apabila difokuskan pada kontekstualisasi teori, sehingga
akan lebih mudah bagi siswa untuk menerapkan teori dalam mata pelajaran pada kehidupan sehari-
hari. Kontekstualisasi juga mempermudah siswa untuk memahami materi-materi yang disajikan guru,
karena siswa memiliki kesempatan untuk memproyeksikan teori dalam pelajaran. Selain penyesuian
dan kontektualisasi, pendidikan bagi siswa generasi Z dan Alfa perlu pula diimbangi dengan pengajaran
keterampilan technical skill, conceptual skill dan interpersonal skill. Technical skill merupakan
kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman dan penguasaan saat melakukan suatu tugas
tertentu. Conceptual skill merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memahami dan
menganalisis, berpikir kritis dan kreatif terdahap suatu situasi yang rumit dan kompleks. Sedangkan
interpersonal skill merupakan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Ketiga
kemampuan ini sangat akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk menyongsong dunia kerja di
kemudian hari. Peran guru di antara siswa generasi Z dan Alfa pun cukup menantang, karena guru
mempengaruhi keberhasilan sebuah pendidikan serta menjadi contoh bagi anak didiknya. Guru dalam
mengajar siswa generasi Z dan Alfa dituntut harus kreatif, mampu menerima perubahan, dan mampu
beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan cara memahami metode belajar dan cara berpikir
siswa sehingga tercipta hubungan yang selaras antara guru dan murid. Tak hanya itu, guru pun juga
diharuskan mampu membimbing siswa generasi Z dan Alfa agar tak hanya terampil dalam mata
pelajaran, namun juga menuntun siswa agar memliki keterampilan soft skill yang mumpuni pula.
Baca selengkapnya di artikel "Pola Pendidikan yang Tepat Bagi Generasi Z dan Generasi
Alfa", https://tirto.id/ekQw