Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

R (35 tahun) DENGAN MASALAH KEPERA


WATAN KETIDAKBERDAYAAN
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
dosen pengampu :
Shella Febrita, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh :
Adifa Wanda (
Julia Rohmatika (302019007)
Laesita Wisa K (302019015)
Riscka Amelia Sopiani (302019022)
Dewi Larassati (302019023)
Ocky Verenita Prameswari (302019033)
Yusri Rosrinda Widjaya (302019039)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
Jln. K. H. A. Dahlan No. 6 Bandung
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah keperawatan jiwa
”Asuhan Keperawatan pada Tn. R (35 tahun) dengan Masalah Keperawatan
Ketidakberdayaan” dengan baik.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT hingga akh
ir zaman. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul kiyamah kelak. Aamiin.

Selesainya penulisan makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang terl
ibat dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan informasi bagi kita semua khususny
a dapat memberikan informasi mengenai masalah Ketidakberdayaan pada Tn. R

Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki k
ekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi k
esempurnaan makalah ini.

Bandung, 23 Maret 2021

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Aspek Pengkajian..................................................................................................................6
B. Respon dan Perilaku Terkait Ketidakberdayaan....................................................................9
C. Faktor Predisposisi..............................................................................................................10
D. Faktor Presipitasi.................................................................................................................12
E. Penilaian Terhadap Stresor Ketidak Berdayaan..................................................................13
F. Asuhan Keperawatan Gangguan Ketidakberdayaan............................................................15
BAB III PENUTUP................................................................................................................32
A. Kesimpulan..........................................................................................................................32
B. Saran....................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi kehidupan di era modern semakin kompleks. Proses modernisasi sampai saat
ini masih tampak dimonopoli oleh masyarakat perkotaan (urban community), terutama di
kota-kota negara yang sedang berkembang, seperti halnya di Indonesia. Modernisasi
sebagai proses perubahan sosial tidak dapat dihindari oleh masyarakat manapun,
khususnya masyarakat perkotaan. Modernisasi memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya, masyarakat memiliki teknologi modern sehingga dapat
mensejahterakan kehidupan manusia. Sementara dampak negatif dari modernisasi antara
lain, dikarenakan perubahan yang cepat, maka tidak setiap orang dapat mengikuti
perubahan sosial tersebut. Akibatnya meningkatkan beban psikologis, sosiologis, maupun
beban ekonomi (Soeroso, 2008).
Stresor kehidupan semakin meningkat. Individu diharuskan untuk menghadapi stresor
tersebut dengan kemampuan koping yang dimiliki. Ketika terjadi ketidakadekuatan
koping yang adaptif, maka dapat mengarah pada perilaku yang menyimpang (Widianti,
2007). Keperawatan merupakan ilmu yang memberikan fokus perhatian utama terhadap
kondisi homeostasis individu dalam kondisi seimbang. Stres merupakan salah satu reaksi
atau respon psikologis manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui
batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Seseorang yang mengalami stres dapat
berdampak positif atau negatif (Agolla & Ongori, 2009)
Koping individu tidak efektif didefinisikan sebagai kerusakan perilaku adaptif dan
kemampuan menyelesaikan masalah seseorang dalam menghadapi tuntutan peran dalam
kehidupan (Townsend, 2010). Koping yang tidak efektif dapat mengarahkan kepada suatu
kondisi ketidakberdayaan. Ketika individu terus mencoba menggunakan berbagai sumber
koping yang dimiliki dan dapat ia digunakan, Tetapi tidak menghasilkan suatu hasil yang
mengarah kepada tujuan penggunaan koping. Maka, dapat berakibat pada kelelahan
menggunakan sumber adaptasi, sehingga menempatkan individu dalam kondisi
ketidakberdayaan. Pada ketidakberdayaan, klien mungkin mengetahui solusi terhadap
masalahnya, tetapi percaya bahwa hal tersebut di luar kendalinya untuk mencapai solusi
tersebut. Jika ketidakberdayaan berlangsung lama, dapat mengarah ke keputusasaan.

4
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka ada beberapa masalah
yang dapat penulis rumuskan. Adapun rumusan dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana pengkajian pada masalah keperawatan ketidakberdayaan ?
2. Bagaimana respon dan perilaku terkait ketidakberdayaan ?
3. Apa saja factor predisposisi ?
4. Apa saja factor presipitasi ?
5. Bagaimana penilaian terhadap stressor yang berhubungan dengan
ketidakberdayaan ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
ketidakberdayaan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan merupakan rumusan hasil dari suatu penulisan melalui proses mencari,
menemukan, mengembangkan suatu pengetahuan. Berdasarkan rumusan masalah yang
ada, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara pengkajian pada masalah keperawatan ketidakberdayaan


2. Untuk mengethaui bagaimana respon dan perilaku terkait ketidakberdayaan
3. Untuk mengetahui apa saja factor predisposisi
4. Untuk mengetahui apa saja factor presipitasi
5. Untuk mengetahui bagaimana penilaian terhadap stressor yang berhubungan dengan
ketidakberdayaan
6. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
ketidakberdayaan

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengembangkan ilmu keperawatan
terkait Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan Ketidakberdayaan
secara konsep.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Aspek Pengkajian
1. Pengkajian menurut Direja (2011) pada pengkajian data-data yang ditampilkan
pada pasien ketidakberdayaan :
a. Mengatakan secara verbal ketidakmampuan mengendalikan atau mempengaruhi
situasi
b. Mengatakan tidak dapat menghasilkan sesuatu
c. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri
d. Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat kkesempatan diberikan
e. Segan mengekspresikan perasaan yang sebenarnya
f. Apatis pasif
g. Ekspresi muka murung
h. Bicara dan gerakan lambat
i. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan
j. Tidur berlebihan
k. Menghindari orang lain.

2. Diagnosa keperawatan
Menurut PPNI (2016) rumusan diagnosa ketidakberdayaan yaitu :
P : ketidakberdayaan
E : Program perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka panjang
S : pasien mengatakan .
Diagnose keperawatan : ketidakberdayaan

3. Intervensi keperawatan
Menurut Muhith (2015), rencana asuhan keperawatan gangguan ketidakberdayaan
yaitu :
Tujuan Umum : Pasien dapat melakukan cara pengambilan keputusan yang efektif
untuk mengendalikan situasi kehidupannya dengan demikian menurunkan perasaan
rendah diri.
TUK 1 : Pasien dapat menjalin dan membina hubungan terapeutik dengan perawat
Intervensi :
Intervensi :

6
a. Lakukan pendekatan yang hangat, menerima pasien apa adanya dan bersifat
empati
b. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan dan reaksi diri perawat sendiri
(misalnya rasa marah, frustasi, dan simpati
c. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sifatnya suportif
d. Beri waktu untuk pasien berespon

TUK 2 : Pasien dapat mengenali dan mengekpresikan emosinya

Intervensi :

a. Tunjukan respon emosional dan menerima pasien


b. Gunakan teknik komunikasi terapeutik terbuka, eksplorasi, klarifikasi
c. Bantu pasien untuk mengekspresikan perasaannya
d. Bantu pasien mengidentifikasi area-area situasi kehidupannya yang tidak berada
dalam kemampuannya untuk mengontrol
e. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan-perasaannya yang berhubungan
dengan ketidakmampuan

TUK 3 : Pasien dapat memodifikasi pola kognitif yang negative

Intervensi :

a. Diskusikan tentang masalah yang dihadapi pasien tanpa memintanya untuk


menyimpulkan
b. Identifikasi pemikiran yang negative dan bantu untuk menurunkannya melalui
interupsi atau substitusi
c. Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif
d. Evaluasi ketepatan persepsi, logika, dan kesimpulan yang dibuat pasien
e. Identifikasi persepsi pasien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya
yang tidak rasional
f. Kurangi penilaian pasien yang negative terhadap dirinya
g. Bantu pasien untuk menyadari nilai yang dimilikinya atau perilakunya dan
perubahan yang terjadi

4. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah pada tahap perencanaan.

7
a. Pengertian : Terapi Realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah
laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta
mengonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu klien
menghadapi kenyataan
b. Tujuan Terapi : Menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya
dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata, Mendorong
konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada,
sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan
pertumbuhannya.
Persiapan
1) Menyiapkan tempat yang nyaman untuk dilakukan terapi.
2) Mempersiapkan klien, membuat kontrak waktu dan tempat.
3) Menjelaskan tujuan terapi yang akan dilakukan.
4) Menjelaskan tahapan-tahapan pelaksanaan

Pelaksanaan

1) Pra Interaksi
a) Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada konflik internal
yang dapat mempengaruhi proses terapi)
b) Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman, dan aman
2) Interaksi

Orientasi

a) Menyapa pasien sesuai kultus/social budaya setempat


b) Memperkenalkan diri
c) Melakukan kontrak topik, waktu, dan tempat pertemuan
d) Menanyakan keluhan utama pasien saat ini
e) Memvalidasi masalah yang dialami pasien
f) Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan

Kerja

a) Melakukan eksplorasi terhadap harapan, kebutuhan dan persepsi dari


individu
b) Mendiskusikan dengan individu mengenai apa saja tujuan hidup mereka

8
c) Mengarahkan pasien untuk menunjukan potensi diri
d) Menjelaskan kepada pasien mengenai konsekuensi perilakunya
e) Melatih pasien untuk membuat rencana kegiatan

Terminasi

a) Mengeksplorasi perasaan pasien


b) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan umpan balik
dari terapi yang telah dilakukan
c) Melakukan kontrak : topik, waktu, dan tempat untuk kegiatan
selanjutnya
3) Post Interaksi
a) Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
b) Mendokumentasikan tindakan secara tepat pada lembar catatan
keperawatan pasien

5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan
untuk mengukur respons klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien ke
arah pencapaian tujuan (Potter dan Perry, 2006). Evaluasi dari pemberian terapi
realita yakni klien mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi
ketidakberdayaan dengan data objektif subjek penelitian mengatakan mampu
melaksanakan aktivitas sebelumnya, merasa dianggap, menyatakan keyakiinan peran,
menyatakan dapat mengontrol diri dan merasa tidak tertekan dan data objektif dapat
melaksanakan aktivitas secara mandiri dan mampu berpartisipasi dalam perawatan..

B. Respon dan Perilaku Terkait Ketidakberdayaan

1. Respon fisik

Akan mereflesikan interaksi neuroendokrin dengan melibatkan beberapa hormon lom


pertumbuhan, prolaktin, hormon adrenokortikotropik (ACTH), luteinizing dan hormo
n follicle-stimulating, hormon tyroid-merangsang, vasopressin, oksitosin, epinefrin, n
orepinefrin, dan insulin.

2. Respon perilaku

9
Akan mencerminkan baik emosi dan perubahan fisiologis yang dialami oleh individu,
serta analisis kognitif tentang situasi stres. Caplan menggambarkan empat fase interdi
gitating atau aspek dari respon individu untuk peristiwa stres.

a. Fase 1 adalah perilaku yang mengubah lingkungan stres atau memungkinkan


individu untuk melarikan diri dari itu
b. Fase 2 adalah perilaku untuk memperoleh kemampuan baru untuk bertindak
mengubah keadaan eksternal setelahnya
c. Fase 3 adalah perilaku intrapsikis bergantung terhadap rangsangan emosional
yang tidak menyenangkan
d. Fase 4 perilaku intrapsikis untuk berdamai dengan situasi dan sisa gejaladengan
penyesuaian internal

Konseptualisasi respon perilaku individu dalam fase ini mungkin akan membantu unt
uk perawat.

3. Respon sosial

Mengevaluasi dukungan sosial yang sebenarnya tersedia untuk individu. Sejumlah pe


nelitian telah mendokumentasikan peningkatan tingkat gangguan kejiwaan dan morbi
ditas medis umum dan kematian di antara orang-orang yang terisolasi secara sosial.Ja
di, juga, penelitian di bidang sosiologi medis, epidemologis, psikologi organisasi dan
sosial, dan stres eksperimental mengungkapkan bahwa para anggota lingkungan sosial
yang dirasakan oleh individu ditekankan sebagai "significant others" yang melayani f
ungsi pelindung dan restoratif kesehatan.

C. Faktor Predisposisi
1. Biologis
a. Tidak ada riwayat keturanan (salah satu atau kedua orang tua menderita
gangguan jiwa)
b. Gaya hidup (tidak merokok, obat-obatan, zat adiktif) dan pengalaman zat
terlarang
c. Menderita penyakit kronis (riwayat melakukan general check up,tanggal
terakhir periksa)
d. Ada riwayat menderita penyakit jantung,paru-paru yang menggangu
pelaksanaan aktivitas harian pasien

10
e. Ada riwayat sakit panas lama saat perkembangaan balita sampai kejang kejang
atau pernah mengalami riwayat trauma kepala yang menimbulkan lesi pada
lobus frontal,temporal,limbic.
f. Riwayat penderita penyakit yang secara progresif menimbulkan
ketidakmampuan misalkan: multiple sclerosis,kanker terminal atau aids.
2. Psikologis
a. Pengalaman perubahan gaya hidup akibat lingkungan tempat tinggal
b. Ketidakmampuan mengambil keputusan dan mempunyai kemampuan komunikasi
verbal yang kurang atau kurang dapat mengekspresikan perasaan terkait dengan
penyakitnya atau kondisi dirinya
c. Ketidakmampuan menjalankan peran akibat penyakit secara progresif
menimbulkan ketidakmampuan,misalnya: multiple scelerosis,kanker terminal atau
aids
d. Kurang puas dengan kehidupan (tujuan hidup yang salah dicapai)
e. Merasa frustasi dengan kesehataanya sekarang dan kehidupannya yang sekarang
f. Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja yang terlalu otoriter atau
terlalu melindungi /menyayangi
g. Motivasi : penerimaan umpan balik negative yang konsisten selama tahap
perkembangaan balita hingga remaja,kurang minat dalam mengembangkan hobi
dan aktifitas sehari hari
h. Pengalamaan aniaya fisik ,baik sebagai pelaku,korban maupun sebagai saksi
i. Self control : tidak mampu mengontrol perasaan dan emosi,mudah cemas,rasa
takut akan tidak diakui,gaya hidup tidak berdaya
j. Kepribadian :mudah marah,pasif cenderung tertutup

3. Social budaya
a. Usia 30-an meninggal berpotensi mengalami ketidak-berdayaan
b. Jenis kelamin laki-laki atau perempuan mempunyai kecenderungan yang sama
untuk mengalami ketidakberdayaan tergantung peran yang dijalankan dalam
kehidupannya
c. Pendidikan rendah
d. Kehilangan kemampuan melakukan aktifitas akibat proses penuaan misalnya
pensiun deficit memori,deficit motoric,status financial atau orang terdekat yang
berlangsung lebih dari 6 bulan

11
e. Adanya norma individu atau masyarakat yang menghargai control(misalnya
control lokus internal
f. Dalam kehidupan social cenderung ketergantungaan dengan orang lain,tidak bisa
berpartisipasi dalam social kemasyarkatan secara aktif enggan bergaul dan
kadang menghindar dari orang lain
g. Pengalamaan social,kurang aktif dalam kegiataan dimasyarakat
h. Kurang terlibat dalam kegiataan politik dalam secara aktif maupun pasif

D. Faktor Presipitasi
Faktor prestisipasi dapat menstimulasi klien jartuh kepada kondisi ketidak
berdayaan dipengaruhi oleh kondisi ekternal dan internal.kondisi internal dimana
pasien kurang dapat menerima perubahaan fisik dan pskilogis yang terjadi. kondisi
external biasanya keluarga dan masyarakat tidak mendukung atau mengakui
keberaadaan yang sekarang terkait dengan perubahaan fisik dan peran nya.sedangkan
durasi stressor terjadi kurang lebih 6 bulan terakhir,dan waktu terjadinya dapat
bersamaan ,silih berganti atau hampir bersamaan dengan jumlah stressor lebih dari
satu dan mempunyai kualiatas yang berat .hal tersebut dapat mengstimulasi tidak
keberdayaan bahkan memperberat kondisi ketidak berdayaan yang dialami oleh klien.
Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan faktor presiptasi timbulnya
ketidakberdayaan adalah sebagai berikut:
1. Biologis
a. Menderita suatu penyakit dan harus dilakukan terapi tertentu, Program pengobatan
yang terkait dengan penyakitnya (misalnya jangka panjang, sulit dan kompeks)
(proses intoksifikasi dan rehabilitasi).
b. Kambuh dari penyakit kronis dalam 6bulan terakhir
c. Dalam enam bulan terakhir mengalami infeksi otak yang menimbulkan kejang atau
trauma kepala yang menimbulkan lesi pada lobus frontal, temporal dan limbic
d. Terdapat gangguan sistem endokrin
e. Penggunaan alkhohol, obat-obatan, kafein, dan tembakau
f. Mengalami gangguan tidur atau istirahat
g. Kurang mampu menyesuaikan diri terhadap budaya, ras, etnik dan gender
h. Adanya perubahan gaya berjalan, koordinasi dan keseimbangan
2. Psikologis
a. Perubahan gaya hidup akibat menderita penyakit kronis

12
b. Tidak dapat menjalankan pekerjaan, hobi, kesenangan dan aktivitas sosial yang
berdampak pada keputusasaan.
c. Perasaan malu dan rendah diri karena ketidakmampuan melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari akibat tremor, nyeri, kehilangan pekerjaan.
d. Konsep diri: gangguan pelaksanaan peran karena ketidakmampuan melakukan
tanggungjawab peran.
e. Kehilangan kemandirian atau perasaan ketergantungan dengan orang lain.
3. Sosial budaya
a. Kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat kondisi kesehatan atau
kehidupannya yang sekarang.
b. Tinggal di pelayanan kesehatan dan pisah dengan keluarga (berada dalam
lingkungan perawatan kesehatan).
c. Hambatan interaksi interpersonal akibat penyakitnya maupun penyebab yang lain
d. Kehilangan kemampuan melakukan aktivitas akibat proses penuaan (misalnya:
pensiun, defisit memori, defisit motorik, status finansial atau orang terdekat yang
berlangsung dalam 6 bulan terakhir)
e. Adanya perubahan dari status kuratif menjadi status paliatif.
f. Kurang dapat menjalankan kegiatan agama dan keyakinannya dan
ketidakmampuan berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat.

E. Penilaian Terhadap Stresor Ketidak Berdayaan

Respon atau penilaian terhadap stressor adalah proses evaluasi menyeluruh yang dilak
ukan individu terhadap sumber stress dengan tujuan untuk melihat kejadian yang dialami
( Stuart, 2013)

Penilaian kognitif merupakan mediator interaksi antara individu dengan lingkungan. I


ndividu menilai adanya suatu masalah atau potensi dipengaruhi pleh persepsi individu, si
kap terbuka terhadap adanya perubahan dan kemampuan mengontrol diri terhadap penga
ruh lingkungan. Respon kognitif mempunyai peran sentral pada pproses adaftasi, karena
factor kognitif mempengaruhi dampak suatu kejadian yang Stresssfull, menentukan kopi
ng yang akan digunakan dan menghasilkan reaksi emosi, fisiologi, perilaku serta social i
ndividu
( stuart, 2013 )

13
Pada klien ketidakberdayaan bila mereka berpikir bahwa suatu situasi merupakan anc
aman dan menimbulkan stress maka dirinya akan berperilaku tidak mampu mengontrol si
tuasi dan menarik diri dari situasi tersebut.
Respon kognitif yang dilakukan sebagian besar klien ketidakberdayaan adalah memili
ki pemikiran dan penalaran yang negative, cara berpikir yang tidak rasional dan logis aki
bat terganggunya fungsi tubuh ( Asbring, 2001 ). Pemikiran dan penalaran negative seper
ti merasa tidak layak, tidak ada harapan, merasa ekonomi dan ketidakberdayaan teranca
m.
Respon efektif terhadap stressor yang muncul pada klien ketidakberdayaan adala
h merasa tertekan, bersalah, marah, iritabilitas, takut dan cemas. Secara teori disebutkan
bahwa respon yang ditunjukan klien secara efektif adalah jengkel, marah, tidak nyaman,
mudah tersinggung, tidak berdaya, sedih, apatis, ansietas, frustasi, bahkan defresi ( Stan
mark, 2004). Respon afektif dapat disimpulkan bahwa respon afektif yang ditemukan pa
da klien dengan ketidakberdayaan sesuai dengan teori yang ada, Respon afekttif menunju
kan suatu perasaan yang dipengaruhi oleh lamanya individu terpapar stressor penyakit kr
onis.
Respon fisiologis dapat dirasakan oleh individu atau ditemukan berdasarkan hasil
pemeriksaan/ pengamatan. Sebagian besar klien ketidakberdayaan merasakan sulit tidur,
sedangkan hasil pemeriksaan/ pengamatan ditemukan perubahan tekanan darah, muka te
gang, perubahan denyut jantung, dan pernafasan.( Boyd dan NIhart)
Respon perilaku menggambarkan respon emosi dan fisiologis dari hasil analisis k
ognitif ketika mengahadapi kondisi yang menuh stress. Sebagian besar klien ketidakberd
ayaan berperilaku tergantung pada orang lain, pasif, tidak ada pertahanan pada praktik pe
rawatan diri, tidak memantau kemajuan pengobatan dan berpartisipasi dalam perawatan,
perilaku kekerasan, tidak mampu beraktivitas, menarik diri dan gelisah ( Carpenito,2009
NANSA,2013)
Respon social merupakan tanda dan gejala yang muncul terkait dengan kemampu
an individu dalam melakukan kegiatan social. Sebagian besar klien ketidakberdayaan me
nunjukan respon social menarik diri, dan tidak mamapu bersosialisasi. Secara teori respo
n social yang mucul pada penyakit kronis adalah menolak hubungan dengan orang lain,
melanggar batas jarak personal saat berinteraksi, terbatasnya pemenuhan peran dan kegia
tan social.

14
F. Asuhan Keperawatan Gangguan Ketidakberdayaan

FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG

NAMA KLINIK/ PUSKESMAS :

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. R (L) Tanggal Pengkajian : 7 Februari
2021
Umur : 35 Tahun RM No. : 234567
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB (Informan)
Nama : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Hubungan dengan klien:
2. HARAPAN DAN PERSEPSI KLIEN/ KELUARGA

2.1 Keluhan Utama dan alasan pergi ke Puskesmas/ Klinik ataupun tidak pergi
Saat dikaji klien tampak murung, bicara pelan dan lambat mengatakan sedih karena
istrinya sudah 1 bulan ini meminta cerai. Klien mengatakan “sudah tidak ada lagi
yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa berbuat apa-apa, istri saya sudah kecewa
dengan saya”. Kalimat ini diucapkan secara berulang.

2.2 Persepsi keluarga terhadap masalahnya


Menurut klien kelurga sangat kecewa dan marah, terutama istri klien, namun klien
yakin keluarga akan memaafkan klien. Ibu klien berharap Tn. R bisa segera bebas
dan kembali bekerja sera bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.

2.3 Harapan klien sehubungan dengan masalah


Klien berharap setelah keluar dari lapas bisa bekerja kembali dan memperbaiki
hubungannya dengan istri.
3. PENGKAJIAN SOSIAL
3.1Pendidikan dan Pekerjaan
Pendidikan klien hanya sampai SMA dan pekerjaan klien adalah seorang Kepala
Cleaning service hotel

3.2 Konsep diri:


a. Gambaran Diri :
Klien menyukai seluruh tubuhnya, tapi klien selalu mengkritik kakinya yang
ukurannya lebih pendek sebelah, hal ini terjadi karena klien jatuh dari motor saat
SMA, kaki saya tidak sama seperti orang lain, karena kaki saya seperti ini saya jadi
tidak bisa memiliki pekerjaan yang layak.

15
b. Identitas :
Nama klien adalah Tn. R, umur 35 tahunn, bekerja sebagai kepala cleaning
service.

c. Peran Diri:
klien tau sebagai laki-laki dan sebagai keluarga seharusnya bisa menjaga keluarga dan
memberikan nafkah

d. Ideal diri :
Klien berharap setelah keluar dari lapas bisa bekerja kembali dan memperbaiki
hubungannya dengan istri

e. Harga diri :
Klien tidak malu jika nanti ada orang yang meledek mantan narapidana atau pengguna
narkoba.

3.3 Hubungan social


a. Orang yang berarti :
Ibu, Istri dan anak

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :


Klien tidak mengikuti kegiatan masyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

3.4 Sosial Budaya


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………
3.5 Gaya hidup
Klien mengaku salah dulu sering hura-hura dan party dengan teman-teman hotel jika
ada libur/ pulang malam dan menghabiskan uang gajinya. Klien sering berpergian
dengan teman-teman jika memiliki masalah atau merasa bosan dan memilih
menggunakan narkoba sebagai hiburan melepas penat.

3.5 Mekanisme Koping


Klien tampak sering menyendiri dan menangis. Klien juga jarang bergabung dengan
teman-temannya

16
4. PENGKAJIAN KELUARGA
4.1 Genogram

Ket: = Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Garis Perkawinan

= Garis Keturunan

= Tinggal satu rumah

4.2 Pola asuh


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

5. PENGKAJIAN FISIK
a. Tanda Vital : TD : 120/80mmHg N : 60x/menit S :36,5˚C P : 12x/menit
b. Ukuran : TB : 155 Kg BB : 53 Kg
c. Keluhan utama/penyakit saat ini :
Saat dikaji klien tampak murung, bicara pelan dan lambat mengatakan sedih karena
istrinya sudah 1 bulan ini meminta cerai. Klien mengatakan “sudah tidak ada lagi yang
bisa saya lakukan, saya tidak bisa berbuat apa-apa, istri saya sudah kecewa dengan
saya”. Kalimat ini diucapkan secara berulang.

d. Kebiasaan-kebiasaan saat ini:


 Merokok (apakah merokok, berapa banyak sehari?)
 Minuman Keras
 Pola Tidur (jam tidur, kesulitan saat akan tidur/bangun terlalu pagi, apakah
merasa segar setelah bangun)

17
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………
e. Riwayat Penyakit dahulu (riwayat sebelum dirawat, kapan terjadi, pengobatan
yang dijalani)
Klien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.

6. PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Nilai dan keyakinan
Klien merasa di lapas merupakan tempat klien untuk bertaubat dan menebus kesalahan.
Klien berharap Allah akan memaafkan dan mengabulkan doanya dan meluluhkan hati
istrinya sehingga tidak minta bercerai.

b. Kegiatan ibadah
Selama di lapas klien selalu melakukan ibadah sholat 5 waktu, dan mengikuti setelah
sholat subuh.

7. PENGKAJIAN SEKSUAL
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
………………………
8. PENGETAHUAN dan ASPEK MEDIS
1. Pengetahuan tentang Penyakit yang dideritanya :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………

2. Pengetahuan tentang Cara merawat dan mengobati Penyakitnya :


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………

3. Persepsi klien tentang penyakit yang dideritanya :


..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..............

II. ANALISA DATA

NO DATA Etiology MASALAH


Fsktor Predisposisi Ketidakberdayaan
1 DS : ↓
- Klien mengatakan Faktor Presipitasi
merasa sedih karena ↓
sudah 1 bulan istrinya Penilaian terhadap

18
meminta cerai stressor
- Klien mengatakan ↓
sudah tidak ada lagi Sumber terhadap
yang bisa klien stressor
lakukan ↓
- Klien mengatakan Mekanisme koping
bahwa klien sudah ↓
tidak bisa berbuat Rentang respon koping
apa-apa ↓
- Klien mengatakan Adaptif
bahwa istrinya sudah ↓
sangat kecewa Ketidak berdayaan
- Klien berharap Allah
meluluhkan hati
istrinya sehingga
tidak minta cerai
DO:
- TD : 120/80mmHg
- N : 60x/menit
- S :36,5˚C
- P : 12x/menit
- Klien tampak murung
- Bicara klien pelan dan
lambat
- Klien tampak jarang
bergabung dengan
teman-temannya

2. DS : Adanya kecelakaan Gangguan Citra


- Klien mengatakan ↓ Tubuh
selalu mengkritik Perubahan bentuk tubuh
kakinya yang ↓
ukurannya lebih Perubahan gambaran diri
pendek sebelah ↓
DO : Gangguan Citra Tubuh
- Klien mengatakan
akibat kakinya yang
pendek sebelah
klien tidak
mendapatkan
pekerjaan yang
layak

3. DS : Koping Tidak Efektif Koping Tidak Efektif


- Klien mengatakan ↑
sudah tidak bisa Faktor predisposisi :
berbuat apa-apa Faktor komunikasi dalam
DO : keluarga

19
- Klien tampak ↑
menyendiri Faktor presipitasi :
- Klien tampak jarang Stressor psikologis,
bergabung bersama stressor sosial budaya,
teman-temannya stressor biologis dan
- Sebelum di tangkap, lingkungan sosial
ketika klien
memiliki masalah
atau merasa bosan
klien memilih
menggunakan
narkoba

III. Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakberdayaan b.d interaksi interpersonal tidak memuaskan d.d merasa
tertekan (depresi), pengasingan (D.0092)
2. Gangguan Citra Tubuh b.d Perubahan struktur/bentuk tubuh d.d
mengungkapkan kehilangan/kecacatan bagian tubuh, fungsi/struktur
berubah/hilang (D.0083)
3. Koping Tidak Efektif b.d ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri
mengatasi masalah d.d mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah,
menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Rencana Asuhan Tindakan Keperawatan
Klien dengan (tuliskan masalah utama klien)
Nama klien: ………. Dx Medis:…………..
No. Medrec:………… Ruang: ……………..

Tgl No.dx Dx. Perencanaan


Keperawa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
tan Evaluasi
Tang- No Tuliskan Tujuan Keberdayaan Promosi - Untuk
gal uru- diagnosa umum: (L.09071) harapan lebih
dibuat tan keperawat - Pasien Setelah (1.09307) memu
NCP diag- an : dapat dilakukan Observasi : dahka
25 nosa 1 ketidakber melak tindakan - Identify n
maret dayaan ukanca keperawatan harapan peraw
2021 (D.0092) ra selama 7x24 pasien at
penga jam dan dan dalam
mbilan control rutin keluarg memb

20
keputu diharapkan : a dalam uat
san - Perasa pencap perenc
yang a aian anaan
efektif diasing hidup - Memb
untuk kan Terapeutik : iasaka
menge menur - Libatka n
ndalik un (5) n pasien
an - Perasa pasien dalam
situasi an secara mera
kehidu terteka aktif wat
panny n dalam diriny
a (depre perawa a
denga si) tan sendir
n menur - Berikan i
demiki un (5) kesemp - Kelom
an - Pengas atan pok
menur ingan kepada pendu
unkan menur pasien kung
perasa un (5) dan adalah
an keluarg sumbe
rendah a r kuat
diri terlibat untuk
Tujuan dengan pasien
Khusus: dukung dan
1. pasien an orang
dapat kelomp yang
menjalin dan ok berma
membina - Ciptaka kna
hubungan n bagi
terapeutik lingkun pasien
dengan gan .
perawat yang - Memb
2. pasien memud eri
dapat ahkan rasa
mengenali mempr nyama
dan aktikan n
mengekspresi kebutu pasien
kan emosinya han dan
3. pasien spiritua terpen
dapat l uhinya
meodifikasi Edukasi : kebut
pola kognitif - Anjurka uhan
yang n spritu

21
negative mempe al
rtahank pasien
an denga
hubung n
an muda
- Anjurka h
n - Menin
mempe gkatka
rtahank n
an proses
hubung penye
an mbuh
terapeu an dan
tik kema
dengan mpua
orang n
lain koping
- Latih emosi
cara onal
menge pasien
mbangk - Merefl
an esikan
spiritua diri
l diri pasien
terhad
ap
makna
hidup.

Tgl No.dx Dx. Perencanaan


Keperawa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
tan Evaluasi
Tang- No Tuliskan Tujuan Citra Tubuh Promosi Citra - Untuk
gal uru- diagnosa umum: (L.09067) tubuh lebih
dibuat tan keperawat - Keperc Setelah (1.09305) memu
NCP diag- an : ayaan dilakukan Observasi : dahka
25 nosa 2 Gangguan diri tindakan Identifikasi n
maret citra klien keperawatan harapan citra peraw
2021 tubuh kembal selama 7x24 tubuh at
(D.0083) i jam berdasarkan dalam
normal dilanjutkan tahap memb
Tujuan control rutin perkembanga uat

22
Khusus: diharapkan : n perenc
- Pasien - Meliha -Identify anaan
dapat t peruba - Untuk
mengi bagian han Menge
dentifi tubuh citra tahui
kasi memb tubuh apaka
citra aik (5) yang h
tubuhn - Verbali mengak pasien
ya sasi ibatkan bisa
- Pasien kecaca isolasi meliha
dapat tan social t
memge bagian - Monitor bagian
identifi tubuh apakah tubuh
kasi memb pasien yang
potensi aik (5) bisa menga
(aspek melihat lami
positif) bagian perub
- Pasien tubuh ahan
dapat yang - Memb
melak beruba ina
ukan h hubun
cara Terapeutik : gan
untuk - Diskusi saling
menin kan percay
gkatka peruba a
n citra han antara
tubuh tubuh pasien
- Pasien dan dan
dapat fungsin peraw
berinte ya at
raksi - Diskusi - Untuk
denga kan memb
n perbeda antu
orang an pasien
lain penamp dalam
ilan mene
fisik mukan
terhada peneri
p harga maan
diri diri
- Diskusi - Ntuk
kan meing
cara katkan

23
menge kemba
mbangk li
an harga
harapan diri
citra pasien
tubuh ,
secara sehing
realistis ga
- Diskusi pasien
kan dapat
perseps menca
i pasien pai
dan aktuali
keluarg sasi
a diri
tentang yang
peruab maksi
haan mal
citra dan
tubuh menya
Edukasi : dari
- Anjurka potens
n i diri
mengun yang
gkapka dimili
n ki
gambar - Memb
an diri antu
terhada melati
p citra h
tubuh kemba
- Latih li
fungsi fungsi
tubuh tubuh
yang untuk
dimiliki mengi
ntegra
sikan
pereps
i dan
interp
estasi
stimul

24
asi
diri.

Tgl No.dx Dx. Perencanaan


Keperawa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
tan Evaluasi
Tang- No Tuliskan Tujuan Status koping Dukungan - Untuk
gal uru- diagnosa umum: (L.09086) pengambilan lebih
dibuat tan keperawat - Menin Setelah keputusan memu
NCP diag- an : gkatka dilakukan (1.09265) dahka
25 nosa 3 Koping n tindakan Observasi n
maret Tidak koping keperawatan - Identifi peraw
2021 Efektif klien selama 7x24 kasi at
dan jamdan perseps dalam
klien dilanjutkan i memb
dapat control rutin mengen uat
mengg diharapkan : al perenc
unaka - Perilak masala anaan
n u h dan - Memb
koping koping informa antu
yang adaftif si yang dan
adaftif mengk memicu mengu
Tujuan at (5) konflik atkan
Khusus: - Verbali Terape pasien
- Klien sasi utik untuk
dapat kema bisa
menge mpuan Terapeutik : menye
tahui menga - Fasilitas suaika
cara tasi i n diri
untuk masala mengkl denga
mengu h arifikasi n
rangi menur nilai harap
depresi un (1) dan an,
nya - Verbali harapan dan
- Klien sasi yang mengu
dapat rasion memba payak
menca alisasi ntu an
ri kegaga membu menga
alterna lan at mbil
tif menur pilihan keput

25
koping un (1) usan
yang - Diskusi sendir
lebih kan i
efektif kelebih - Memb
- Klien an dan antu
dapat kekura meni
menge ngan mbang
tahui dari ankan
manfa setiap keput
at dari solusi usan
koping pasien
yang ia - Fasiltasi dalam
gunak melihat menga
an situasi mbil
secara keput
realistik usan
- Memb
- Motivas antu
i pasien
mengun untuk
gkapka meliha
n tujuan t
perawa situasi
tan secara
yang realist
diharap ik
kan - Menin
gkatka
- Fasilitas n
i kadar
pengam peraw
bilan atan
keputus diri
an pasien
secara - Memb
kolabor antu
atif pasien
menga
- Hormat mbil
i hak keput
pasien usan
untuk secara
meneri bersa

26
ma atau ma
menola - Untuk
k memb
informa uat
si pasien
tidak
- Fasilitas meras
i a
menjela tertek
skan an.
keputus - Memb
an antu
kepada pasien
orang dalam
lain,jika menjel
perlu askan
keput
- Fasilitas usan
i kepad
hubung a
an keluar
antara ga
pasien, maup
keluarg un
a, dan orang
tenaga lain
kesehat terhad
an ap
lainnya keput
usan
Edukasi yang
- Informa diamb
sikan ilnya
alternat - Supay
if solusi a
secara pasien
jelas bisa
menga
- Berikan mbil
informa keput
si yang usan/
diminta solusi
pasien denga

27
n pasti
Kolaborasi - Supay
- Kolabor a
asi pasien
dengan mema
tenaga hami
kesehat inform
an lain asi
dalam yang
menfasi ingin
litasi dia
pengam ketahu
bilan i
keputus - Untuk
an menca
pai
tujuan
yang
sama
dan
mener
apkan
keseh
atan,
kesela
matan
pasien
dalam
penga
mbila
n
keput
usan,

28
Lampiran
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIA

Ruang Rawat : tulis tempat klien dirawat


Tanggal dirawat : tulis tanggal klien dirawat
Tanggal Pengkajian : tulis tanggal pengkajian klien
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
1.1 Tuliskan initial klien, umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, anak ke.
1.2 Tuliskan sumber informasi, nama dan hubungannya dengan klien. Apakah
informan tampak jujur, simpatik, cerdas, bermusuhan, menghindar dan sebagainya.
2. Harapan dan Persepsi Klien/ Keluarga
2.1 Apa masalah/kesulitan yang sedang di rasakan saat ini, dan tanyakan persepsi
klien terhadap masalahnya. Tanyakan apa yang mendorong klien pergi ke
Klinik/ Puskesmas ataupun tidak pergi ke klinik dengan sakit yang di deritanya.
2.2 Persepsi keluarga terhadap masalahnya. Tanyakan apa yang dilihat keluarga
sebagai masalah/kesulitannya yang dirasakan keluarga sekarang.
2.3 Harapan klien sehubungan dengan masalah: Tanyakan apakah yang ingin
keluarga ubah/ dalam hal apa keluarga melihat perlunya perubahan keluarga
3. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
3.1 Pendidikan dan Pekerjaan
 Pendidikan terakhir
 Keterampilan khusus yang didapatkan
 Rencana pendidikan di masa yang akan datang
 Jenis pekerjaan
 Riwayat pekerjaan
 Situasi pekerjaan
3.2 Konsep Diri
1. Gambaran diri
Persepsi klien terhadap tubuh yang disukai dan tidak disukai
2. Identitas diri
a. Status, posisi sebelum dirawat
b. Kepuasan klien terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat kerja,
rumah)
c. Kepuasan klien sebagai laki-laki/perempuan
3. Peran
a. Peran yang diemban dalam keluarga/kelompok, masyarakat
b. Kemampuan klien dalam melaksanakan peran tersebut
4. Ideal diri
a. Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas dan peran
b. Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat)
c. harapan klien terhadap penyakitnya
5. Harga diri
a. Hubungan/ klien dengan orang lain sesuai dengan peran
b. Penilaian dan penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya
c. Penilaian klien terhadap diri dan kehidupannnya.

29
3.3 Hubungan sosial
1. siapkah orang yang paling berarti bagi anda?
2. Jika memiliki masalah, kepada siapa pertama kali anda bercerita?
3. Bagaimana peran anda dalam kegiatan kelompok atau masyarakat?
4. jika ada hambatan dalam berhubungan atau bersosialisasi dengan orang
lain, kira-kira apa yang menyebabkannya?
3.4 Sosial Budaya
1. Apa keyakinan/budaya klien sesuai/berbeda dengan lingkungan dimana
klien tinggal?
2. Apakah klien tinggal dengan kelompok keagamaan?
3. Apakah ada orang-orang yang klien jadikan teman dekat?
4. Apakah sumber keuangan klien cukup untuk hidup?
5. Apakah kemampuan klien berbahasa cukup untuk berkomunikasi
dengan orang-orang sekitar?
3.5 Gaya hidup
1. Dimana klien tinggal?
2. Bagaimana kondisi rumah?
3. Dengan siapa klien tinggal?
4. Bagaimana klien menghabiskan waktunya setiap hari?
5. Bagaimana klien menghabiskan waktu luang?
6. Saat apa yang paling mneyenangkan klien setiap hari?
7. Apa yang klien kerjakan setiap hari sebagai upaya rekreasi?
8. Apa tujuan masa depan untuk klien sendiri?
3.6 Mekanisme koping
1. Bagaimana klien mengatasi situasi yang sangat menekan?
2. Bagaimana hasil penerapan cara tersebut?
3. Apa usaha klien menerapkan masalahnya saat ini?

4. Pengkajian keluarga
1. Gambarkan dan jelaskan genogram keluarga (minimal 3 generasi)
2. Usia, jenis kelamin, saudara, perkawinan, kematian, penyakit, pendidikan,
pekerjaan
3. Pola asuh seperti apa yang biasa dilakukan dalam keluarga?
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga,

= Perempuan = Laki-laki

= Cerai = Ikatan Pernikahan

= meninggal = orang terdekat klien

= Klien ----- = Orang yang tinggal serumah

= Hamil

30
5. Pengkajian Fisik
5.1 Masalah-masalah kesehatan
1. Penyakit sebelum dirawat: kapan terjadi, apa hasilnya, apakah kondisinya
kronis?
2. Penyakit saat ini: serangan dan gambarannya, keterbatasan pengobatan
medis
3. Pengobatan saat ini : oabat yang dibawa dan diadapt di rumah sakit
5.2 Kebiasaan –kebiasaan kesehatan saat ini
1. Penampilan diri: sikap tubuh, kerapihan kebiasaan kebersihan diri
2. Merokok: apakah merokok, berapa banyak sehari
3. Minuman keras: apakah minum minuman keras, berapa sehari, jenisnya
apa
4. Pola tidur: pola tidur, kesulitan saat akan tidur/bangun terlalu pagi,
apakh merasa segar setelah bangun
5. Pola makan; jenis makanan, kesulitan makan, waktu makan, dengan siapa
6. Pola eliminasi: berapa kali/hari BAB dab BAK, apa warna dan baunya,
apakah ada kesulitan
7. Orientasi terhadap lingkungan (waktu/tempat/orang), kemampuan
konsentrasi & ingatan
8. Aktifitas (ritualistic, menarik diri)
9. Tingkat energi (malas, aktif , hiperaktif)
6. Pengkajian Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Tanyakan tentang , pandangan dan keyakinan terhadap
gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianut.
Pandangan masayarakat setempat tentang gangguan jiwa.
b. Kegiatan ibadah : Tanyakan kegiatan ibadah di rumah secara individu dan
kelompok, pendapat klein tentang kegitan ibadah
Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai data

7. Pengkajian Seksual
1. Bagaimana klien merasa sebagai laki-laki/perempuan?
2. Apakah klien mengharapkan merasa sebagai jenis kelamin yang berbeda?
3. Apakah masalah yang mengakibatkan gangguan dalam kehidupan seksual?
4. Apakah klien mengalami kecemasan/ kepuasan dalam kehidupan seksual?
5. Bagaimana klien mengekspresikan keinginan seksualnya?
6. Apakah klien mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan seksual?
Jelaskan
7. Apakah pasangan klien sesama jenis kelamin/berlawanan?

8. PENGETAHUAN
Kaji pengetahuan klien tentang penyakit yang dideritanya.

31
II. ANALISA DATA
NO DATA Etiology MASALAH
1. DS : ………… ……………………
DO : ……….

2. DS : …………………….
DO : ………………….
dst ………………………

III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Tuliskan semua diagnosa keperawatan yang ada pada klien berdasarkan
urutan prioritas (Aktual)
b. Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan tunggal masalah keperawatan

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Rencana Asuhan Tindakan Keperawatan
Klien dengan ( tuliskan masalah utama klien)
Nama klien: ………. Dx Medis:
…………..
No. Medrec:………… Ruang:
……………..

Tgl No.dx Dx. Perencanaan


Keperaw Tujuan Kriteria Intervensi Rasional

atan Evaluasi

32
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Spiritualitas Merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam hubungan
nya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yg menimbulkan suatu kebutuhan serta
kecintaan terhadap adanya Tuhan dan permohonan maaf atas segala kesalahan yg pernah
diperbuat. Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi t
ingkat kesehatan dan perilaku klien.

Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu merasa bahwa kehidupa


nnya terlalu berat untuk dijalani dengan kata mustahil seseorang yang tidak memiliki har
apan tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki kehidupannya dan tidak me
nemukan solusi untuk permasalahannya, dan ia bertanya bahwa baik dirinya siapapun tid
ak akan bisa membantunya" Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan har ketidakmam
puan , keraguan "dukacita , apati , kesedihan , depresi , dan bunuh diri"

Distres Spiritual adalah suatu keadaan ketika individu atau kelompok mengalami
atau beresiko mengalami mengalami gangguan gangguan dalam kepercayaan kepercayaa
n atau sistem nilai yang memberikannya memberikannya kekuatan, harapan dan arti kehi
dupan.

B. Saran
Penulis menyarankan sebelum kita mendiagnosa pasien dengan gangguan psikosial
kebudayaan kita perlu memahami distres spiritual yang dialami klien dan bersikap empati d
an mencoba memahami apa yang dialami klien agar asuhan keperawatan yang kita berikan
lebih efektif.

33
DAFTAR PUSTAKA
Niman.S.2014.Efek logo terapiri dan fisikoedukasi Keluarga Terhadap Ketidakberdayaan
Klien Pnyakit Kronis Di Rumah

Sakit Umum. : General Hospital ( Jurnal Online )

Zamhira,Gussifa.2016.Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Koping Ketida


kberdayaan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara.
Medan: Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

34

Anda mungkin juga menyukai