Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

TIPE RESPON HEWAN (CACING TANAH)

Dosen Pengajar :
Dr. Ir. Sata Y. Srie Rahayu, M.Si.
Beata Ratnawati. ST, M.Si.

Asisten Dosen :
Elva Febiyanti Faidah Warohmah, A.Md.
Siska Apriliyani, A.Md.

Oleh :

Afdan Firas Maula Pasya J3M119006

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Cacing tanah dalam kingdom animalia termasuk kedalam kelompok invertebrata atau
tanpa tulang belakang. Cacing terbagi dalam tiga philum yaitu Platyhelminthes,
Nematelminthes, dan Annelida. Secara morfologi, tubuh cacing tanah tersusun atas segmen-
segmen yang berbentuk cincin, dan setiap segmen memiliki seta kecuali pada 2 segmen
pertama. Seta adalah struktur seperti rambut yang berfungsi untuk menggali substrat dan
memegang pasangan saat kopulasi, serta sebagai alat gerak cacing tanah. (Dewi Indriyani
Roslim,2013)

Sebagai organisme invertebrata, cacing tanah memiliki kemampuan mobilitis yang baik
dengan pergerakannya yang lentur. Baik itu untuk mencari makan, menghindari predator,
menghampiri atau menghindari suatu stimulus dan sebagainya. Respon hewan terhadap suatu
stimulus eksternal yang mengenainya secara langsung diartikan sebagai taksis. Taksis
merupakan arah dari orientasi-orientasi dan gerakan-gerakan (positif dan negatif) sesuai
dengan rangsangan-rangsangan alam.(Jupriadi et al,2020)

Respon hewan terhadap rangsang cahaya disebut fototaksis, adapun respon terhadap
gravitasi atau kemiringan bidang disebut geotaksis. Pada praktikum ini akan melihat respon
cacing tanah terhadap rangsang cahaya dan kemiringan bidang.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui respon hewan terhadap rangsangan
cahaya dan untuk mengetahui respon cacing tanah terhadap gravitasi (kemiringan tempat).

1.3 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan untuk praktikum ini antara lain berupa cacing 8
ekor,bedak bayi atau tepung secukupnya, piring bening 1 buah,kertas,kardus,kertas
karbon,senter dan Busur.

2
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik


1.4 Metode Kerja
1.4.2 Metode Kerja Fototaksis
1. piring di beri bedak terlebih dahulu
2. setengah bagian di atas dan bawahnya ditutup dengan kertas hitam
3. sebagian lainnya dibiarkan terbuka di sinari oleh senter
4. 5 ekor cacing di letakkan di tengah2 media terang dan gelap
5. diamati pegerakannya selama 15 menit dan di catat
6. di lakukan 3 kali ulangan
1.4.2 Metode Kerja Geotaksis
1. alat geotaksis diatur kemiringannya (30’,50’,70’)
2. bidang yang miring tersebut diberi alas dengan kertas yang sudah dilembabkan.
3. lima ekor cacing tanah diletakkan pada bagian bawah bidang miring dengan
posisi kepala menghadap ke atas
4. pergerakan cacing tanah ini kemudian dicatat berapa ekor diantaranya yang
melewati garis tengah bidang miring
5. percobaan ini diulang dengan memeperbesar sudut bidang miring menjadi 30’ ,
50’ dan 70’

3
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik


HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Fototaksis

Ulangan Menit ke- Keterangan

U1 15 2 cacing bergerak ke bagian gelap, 1 cacing


bergerak ke bagian tengah dan 2 cacing
bergerak ke bagian terang
U2 15 1 cacing bergerak ke bagian gelap, 3 cacing
bergerak ke bagian tengah dan 1 cacing
bergerak ke bagian terang
U3 15 1 cacing bergerak ke bagian gelap, 4 cacing
bergerak ke bagian tengah

Tabel 2. Hasil Pengamatan Geotaksis

Sudut kemiringan Waktu (menit) Keterangan

30o 0.52 Cacing 1 bergerak melewati garis finish


1.20 Cacing 2 bergerak melewati garis finish
1.37 Cacing 3 bergerak melewati garis finish
3.11 Cacing 4 bergerak melewati garis finish
4.38 Cacing 5 bergerak melewati garis finish
50o 0.39 Cacing 1 bergerak melewati garis finish
1.08 Cacing 2 bergerak melewati garis finish
1.41 Cacing 3 bergerak melewati garis finish
2.31 Cacing 4 bergerak melewati garis finish
6.31 Cacing 5 bergerak melewati garis finish
70o 1.42 Cacing 1 bergerak melewati garis finish
3.15 Cacing 2 bergerak melewati garis finish
4.37 Cacing 3 bergerak melewati garis finish

4
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik


15 Cacing 4 dan 5 bergerak tidak melewati
garis finish

2.2 Pembahasan

Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang
(invertebrate) yang digolongkan dalam filum Annelida,kelas Clitellata,Ordo Oligochaeta
dengan nama ilmiah Lumbricana sp. penggolongan ini didasarkan pada bentuk
morfologi,karena tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin (chaeta), yaitu
struktur berbentuk rambut yang berguna untuk memegang substrat dan bergerak klitelium.

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui pada tipe respon hewan dengan
metode fototaksis didapatkan pada ulangan 1 selama 15 menit 2 cacing bergerak ke bagian
gelap, 1 cacing bergerak ke bagian tengah dan 2 cacing bergerak ke bagian terang.pada ulangan
2 selama 15 menit 1 cacing bergerak ke bagian gelap, 3 cacing bergerak ke bagian tengah dan
1 cacing bergerak ke bagian terang kemudian pada ulangan 3 selama 15 menit 1 cacing
bergerak ke bagian gelap, 4 cacing bergerak ke bagian tengah.

Arah pergerakan cacing lebih banyak ke arah media pertengahan dan gelap. Hal ini
disebabkan Cacing tanah merupakan organisme nocturnal (aktif di malam hari), karena
umumnya aktivitasnya menjauhi cahaya (fototaksis negatif).(Husamah et al,2017)

Cacing bernapas menggunakan kulitnya, sehingga cacing harus hidup di lingkungan


yang lembab dan menghindari tanah berpasir agar menjaga kelembaban kulitnya sehingga tetap
bisa bernapas. . Menurut Ea Kosman dan Subowo G (2010) Cacing tanah sangat sedikit atau
tidak dijumpai pada tanah yang mengandung pasir tinggi. Dalam percobaan ini, penggunaan
bedak talc menyebabkan kulit cacing kehilangan kelembaban sehingga cacing sulit bernapas,
hal tersebut menyebabkan pergerakan cacing pun terhambat dan cacing menjadi lemas. Hal
inilah yang menyebabkan pergerakan cacing tersebut menjadi lambat.

Respon cacing terhadap berbagai kemiringan menunjukan pergerakan yang berbeda-


beda. Pada kemiringan 30o, 50o, dan 70o memiliki rangsangan gerak dengan waktu yang
berbeda-beda. Cacing cenderung bergerak miring dengan sudut tertentu. Meskipun ada
beberapa cacing yang dapat melewati garis tengah bidang miring, pergerakan yang dilakukan
cacing-cacing tersebut adalah tetap bergerak keatas namun dengan bergerak miring. Dan

5
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik


cacing lain cenderung bergerak ke samping bidang datar dan menjauhi bidang yang lebih
tinggi.

Cacing yang dapat melewati garis tengah bidang miring pada kemiringan dengan sudut
30o, 50o, dan 70o, ditempuh dengan waktu yang berbeda. Dimana, semakin besar sudut
kemiringan yang berbeda,maka waktu tempuh cacing tersebut dapat melewati bidang miring
semakin lama. Misalnya pada kemiringan 30o, waktu tercepat cacing dapat melewati garis
tengah adalah 1 menit 11 detik, pada kemiringan 50o, waktu tercepat yang ditempuh adalah 1
menit 19 detik, dan pada kemiringan 70o waktu tercepat yang dapat ditempuh adalah 1 menit
54 detik.

pergerakan cacing pada setiap ulangan tidak konsisten karena dipengaruhi factor
kemiringan yang mana semakin curam kemiringan sudut maka semakin lambat pergerakan
cacing. Dilihat dari ulangan 1 (30o) kelima cacing memiliki waktu tempuh 4.38 menit sampai
gatis finish. ulangan 2 (50o) kelima cacing memiliki waktu tempuh 6.31 menit sampai garis
finish. Dan pada ulangan 3 (70o) hanya 3 cacing yang dapat melewati garis finish dengan waktu
tempuh 4.37 menit.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Arah


pergerakan cacing lebih banyak ke arah media pertengahan dan gelap. Hal ini menandakan
bahwa Cacing tanah bersifat fototaksis negatif. Kemudian pergerakan cacing pada kemiringan
yang berbeda tidak konsisten yang mana semakin curam kemiringan sudut maka semakin
lambat pergerakan cacing.

6
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik


DAFTAR PUSTAKA

Husamah et al.(2017).Ekologi Hewan Tanah (Teori Dan Praktik).Malang: Penerbit


Universitas Muhammadiyah Malang.

Jupriadi et al.2020.Tipe Respon Hewan.Jurnal Ekologi Hewan.3(3):1-8.

Kosman E A dan Subowo G. 2010. Peranan cacing tanah dalam meningkatkan kesuburan dan
aktivitas hayati tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 4 No. 2, Desember 2010.

Roslim DI et al.2013.Karakter Morfologi dan Pertumbuhan Tiga Jenis Cacing Tanah Lokal
Pekanbaru pada Dua Macam Media Pertumbuhan. Jurnal Jurusan Biologi.5(1):
2-9.

7
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Teknik & Manajemen Lingkungan

Teknologi Pengelolaan & Pemanfaatan Limbah Industri & Domestik

LAMPIRAN

Fototaksis

Geotaksis

Anda mungkin juga menyukai