NIM : 1830209033
Resume 6 Islam dan Peradaban Melayu
1. Hamzah Fansuri
Beliau merupakan cendekiawan ulama, sastrawan, dan
budayawan. Hamzah hidup di pertengahan abad ke-17.Tokoh
yang berada di Kerajaan Aceh adalah Hamzah Fansuri,
seorang ulama sufi yang terkenal dengan ajaran tasawuf yang
beraliran wujudiyah. Sebagai seorang sufi, beiau banyak
berjasa daam berbagai kegiatan pengembangan ilmu
pengetahuan di nusantara. Sebagai pujangga, beiau adalah
orang yang pertama kali menuis puisi sufi daam bahasa Meayu
- Indonesia, sehingga disebut pemua puisi indonesia. Menurut
catatan sejarah, Hamzah Fansuri dilahirkan di Kota Barus,
sebuah kota yang oleh seorang arab pada zaman itu dinamai
“Fansur”. Nama ini kemudian menjadi laqab nama hamzah,
yaitu Al-Fansuri. Setelah belajar dibarus, beliau mengembara
kekerajaan Aceh Darussalam. Disana beliau menjadi pemuka
agama dan mendampingi raja yang berkuasa saat itu. Selain
sebagai seorang cendekiawan, sastrawan, dan budayawan,
Hamzah juga pelopor dan perintis bidang kerohanian,
menguasai ilmu tafsir, filsafat, bahasa, sastra, dan juga seorang
pembaharu. Kritik-kritik yang tajam terhadap perilaku politik
dan moral raja, para bangsawan dan orang kaya
menempatkannya sebagai seorang intelektual yang berani di
zamannya.
Hamzah Fansuri merupakan penggagas dalam
pengembangan sastra Melayu dengan aliran tasawuf
wujudiyah dalam bentuk lirik. Setelah mengembara ke
berbagai wilayah untuk menimba ilmu dan mensyiarkan
agama Islam melalui karya-karya sastranya, Hamzah Fansuri
kembali untuk berdiam di Barus kemudian ke Aceh. Terdapat
kitab Hamzah yang telah dijumpai tiga risalah tauhid dan 33
ikatan syair. Tiga risalah itu bisa dimasukkan sebagai kitab
tauhid yang dikaitkan dengan ajaran tasawuf. Kitab itu adalah
sebagai berikut:
1) Zinat al-Wahidin dikenal juga dengan nama Zinat al-
Muwahiddin (Hasan Para Ahli Tauhid) dan Syarab al-Asikin.
2) Asrar al-Arifin (Rahasia Ahli Ma’rifat).
3) Al-Muntahi.
2. Syamsuddin As-Sumatrani
Beliau adalah seorang keturunan ulama. Ayahnya bernama
Abdullah al-Sumatrani. Nama lengkapnya al-Arief Billah
al-Syaikh Syamsuddin al-Sumatrani. Ia berasal dari Pasai. Ia
pernah belajar dengan Sunan Bonang di Jawa. Syamsuddin
As-Sumatrani menguasai bahasa Melayu-Jawa, Parsi dan Arab,
dan cabang ilmu yang dikuasainya ialah ilmu tasawuf, fikih,
sejarah, mantiq, tauhid, dan lain-lain. Sebagai ulama
ia juga menyebarkan pahamnya melalui Kitab yang ditulis,
Mir’atul al-Qulub, Miratul Mukmin, dan lainnya. Perannya di
pemerintahan Kesultanan Aceh selain sebagai ulama, juga
memegang jabatan yang tinggi sebagai penasihat
Sultan.Seorang ulama yang lebih dikenal dengan Syamsuddin
Pasai, disebut juga Syamsuddin Pasee, adalah murid Hamzah
Fansuri yang mengembangkan paham wujudiyah di Aceh. Ia
pernah belajar dengan Sunan Bonang di Jawa. Syamsuddin
As-Sumatrani menguasai bahasa Melayu-Jawa, Parsi dan Arab,
dan cabang ilmu yang dikuasainya ialah ilmu tasawuf, fikih,
sejarah, mantiq, tauhid, dan lain-lain. Sebagai ulama
ia juga menyebarkan pahamnya melalui Kitab yang ditulis,
Mir’atul al-Qulub, Miratul Mukmin, dan lainnya. Perannya di
pemerintahan Kesultanan Aceh selain sebagai ulama, juga
memegang jabatan yang tinggi sebagai penasihat Sultan.