Disusun Oleh :
Pitria Sri Pujhiyani
220112190072
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2019
Pengkajian
A. Identitas
1) Nama : Ny.L
Tanggal lahir : 01 Januari 1989
Umur : 30 Tahun
Alamat : Kp. Burujul 01/02 Kec. Cimuncang Kab Garut
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Penghasilan :-
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Status Pernikahan : Menikah
Diagnosa Medis :G5P4A0 Parturien Aterm Kala 1 Fase Aktif Akselorasi
Tgl Masuk : 05 Desember 2019 Jam 08.45 WIB
Tgl Pengkajian : 05 Desember 2019 Jam 14.30 WIB
No. RM : 01210439
D. Data Penunjang
Klien tidak melakukan USG
E. Data Psikososial
1) Berapa penghasilan keluarga tiap bulan?
Klien mengatakan bahwa penghasilan keluarga bersumber dari suaminya dan kadang.
Suami klien bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik yang berpenghasilan ± Rp.
2.500.000.
2) Bagaimanakah pengalaman melahirkan yang lalu?
Ini merupakan pengalaman melahirkan yang kelima bagi klien
3) Bagaimanakah perasaan ibu terhadap kehamilan sekarang?
Pada kehamilan ini klien merasa bahagia karena masih dipercaya olleh Alloh untuk
dititipkan seorang anak
4) Bagaimana tanggapan suami dan keluarga terhadap kehamilan ibu?
Bahagia dan telah mempersiapkan kebutuhan bayi.
5) Apakah ibu mengalami kejadian menyenangkan atau pengalaman buruk pada masa
lalu? Klien mengatakan pada kehamilan ini pernah suatu waktu saat klien ingin
memeriksakan kehamilannya dan ingin USG namun klien bermasalah dengan uang,
klien mengatakan walaupun keluarganya sangat terbatas dalam kecukupan ekonomi
namun ingin memberikan yang terbaik untuk calon anaknya.
F. Laporan Persalinan
Pengkajian awal
1. Tanggal 05 Desember 2019 Jam 15:00 WIB
2. Tanda-tanda vital
Keadaan Umum = lemah
Tekanan darah= 130/90 mmHg
Nadi = 98x/menit
Respirasi rate= 23x/menit
Suhu = 36,80C
3. Pemeriksaan Leopold I-IV
Leopold I = presentasi fundus bokong, hasil mc. Donald TFU 35 cm
Leopold II = puka DJJ 133x/menit.
Leopold III = kepala masuk PAP tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV = kepala janin sebagian besar sudah masuk PAP.
Diagnosa Tanggal
No Implementasi Respon Paraf
Keperawatan /jam
1 Nyeri akut 05-12-2019 1. Menciptakan lingkungan yang 1. Klien sedang meringis kesakitan
persalinan 15.05-15.15 terapeutik, aman dan bebas dari resiko Pitria
berhubungan WIB jatuh dengan memasang bedplank.
dengan 2. Memberikan penjelasan mengenai 2. Klien mau mengikuti anjuran
kontraksi nyeri, penyebab dan hal apa saja yang yang diberikan utuk melakukan
uterus dapat mengurangi nyeri. teknik relaksasi dan distraksi.
Klien tampak menarik nafas
dalam dengan baik dan benar
3. Klien tampak berbaring dengan
3. Menganjurkan klien berbaring dalam posisi miring kiri.
posisi miring kiri.
4. Klien mampu melakukan
4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas teknik nafas dalam dengan
dalam untuk mengontrol nyeri. benar, klien mengatakan nyeri
masih dirasakan.
Diagnosa Tanggal
No Evaluasi Paraf
Keperawatan /jam
1 Nyeri akut 05-11-2019 S: Klien mengatakan nyerinya berkurang saat melakukan tarik napas dalam, mulas juga Pitria
persalinan 15.20 WIB
berkurang dan merasa lebih nyaman serta merasa lebih tenang saat beristigfar
berhubungan
dengan O: Klien mampu melakukan pengaturan pola napas dengan teknik relaksasi napas dalam
kontraksi
saat terjadi kontraksi dan klien tampak meringis
uterus
A: Masalah belum teratasi.
P: Persiapan intervensi kala II
Pengkajian Kala II
1) Kala II dimulai: 05 Desember 2019 Jam 15.45 WIB
2) Tanda-tanda Vital
Keadaan Umum = lemah
Tekanan darah = 120/90 mmHg
Nadi = 97x/menit
Respirasi rate = 24x/menit
Suhu = 360C
3) Tanda dan gejala
Klien mengatakan sudah tidak kuat ingin mengedan, adanya keringat di wajah
dan di atas bibir. Kontraksi makin sering dan kuat 4x/10’/40”, DJJ=142x/menit,
perineum menonjol, tekanan anus dan vulva terbuka, tampak kepala bayi didepan
vulva 3-4 cm, adanya blood show, pembukaan lengkap, portio sudah tidak teraba,
ketuban (+) dengan warna bening, presentasi kepala station 1/5 dan segera
disiapkan untuk bersalin.
4) Keadaan Psikososial
Klien tampak meringis dan menahan nyeri saat terjadi kontraksi. Klien
mengeluarkan keringat banyak, dan wajahnya memerah saat proses persalinan.
Sebelum proses persalinan klien mengatakan ingin proses persalinan berjalan
dengan lancar dan pasrah serta tetap tenang agar bayinya dapat segera dilahirkan.
Analisa Data Kala II
Data Etiologi Masalah
DS: Kontraksi uterus dan dilatasi Nyeri akut
- Klien mengatakan sudah tidak tahan serviks
lagi untuk mengedan
Menekan jaringan sekitar
- klien mengatakan mulas dan nyeri
bertambah Pengeluaran agen kimia
DO: penghantar nyeri (prostaglandin,
- Klien mau tetap tenang dan histamin, bradikinin, serotonin)
melakukan teknik meneran dengan dari sel yang rusak
benar.
- Klien tampak meringis dan menahan Mengaktifkan nosiseptor yang
merangsang ujung serabut saraf
nyeri saat terjadi kontraksi.
α
- Klien tampak mengeran sesekali
- Klien telah menunjukkan adanya Transmisi nyeri ke medulla
persalinan Kala II : spinalis dilanjutkan ke bagian
His makin sering dan kuat thalamus menuju cortex cerebri
4x/10’/40”.
Regulasi nyeri dengan
Adanya keringat di wajah dan
mengaktifkan analgesik endogen
diatas bibir (endorphin, noradrenalin)
Perineum menonjol, tekanan anus
dan vulva terbuka Nyeri dipersepsikan
Tampak kepala bayi 3-4 cm (Asmadi, 2008)
didepan vulva
Adanya bloody show
13. Hisap sekresi dari lubang hidung 12. Mengeringkan kepala dan badan
dan mulut bayi dengan spet bulat bayi dilakukan untuk mencegah
hipotermi.
14. Klem dan potong tali pusat setelah
denyutan berhenti jika tidak ada
kontraindikasi sesuai prosedur: 13. Penghisapan lendir menghindari
klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi, terjadinya aspirasi yang dapat
jepit tali pusat denga klemkedua 2 menyebabkan asfiksia pada bayi
cmdari klem pertama. Tangan kiri baru lahir
melindungi pusat dengan cara
memegang tali pusat lalu potong 14. Terpotongnya tali pusat maka
tali pusat diantara klem tersebut terputus hubungan plasenta
dengan bayi dan pengikatantali
pusat yang baik sesuai prosedur
dapat mencegah perdarahan dan
infeksi tali pusat
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
. Keperawatan
Diagnosa Tanggal
No. Implementasi Respon Paraf
Keperawatan /jam
1 Nyeri akut 05-12-19
berhubungan 15.45-16.15 1. Menyiapkan peralatan bantuan persalinan. 1. Peralatan persalinan sudah siap. Pitria
dengan
peregangan 2. Berikan lingkungan yang tenang dan 2. Tirai yang ada di dekat tempat
serviks dan nyaman serta bantu klien dalam posisi tidur klien telah tertutup dan
penekanan bersalin : Litotomi. klien dalam posisi nyaman
terhadap jalan dengan litotomi.
lahir 3. Mengajurkan klien untuk meneran 3. Klien meneran dengan mengikuti
mengikuti dorongan alami hanya selama dorongan alamiahnya selama
kontraksi, beritahukan untuk tidak menahan kontraksi, klien tidak menahan
nafas saat meneran, minta untuk berhenti nafas saat meneran, klien tidak
meneran dan beristirahat diantara kontraksi, meneran saat tidak ada kontraksi,
jika ibu berbaring miring atau setengah saat meneran klien memegang
duduk, akan lebih mudah untuk meneran lutut dan menariknya ke arah
jika lutut ditarik kearah dada dan dagu dada dan dagu, klien tidak
ditempelkan kedada, minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat
mengangkat bokong saat meneran, tidak meneran.
diperbolehkan untuk mendorong fundus
untuk membantu kelahiran bayi. 4. Klien mempraktikkan teknik
4. Mengajarkan dan membimbing klien relaksasi napas dalam
menggunakan teknik relaksasi napas dalam
saat kontraksi dirasakan yang kemudian
dilanjutkan dengan mengejan. 5. Klien beristirahat sejenak sambil
5. Menganjurkan klien untuk beristirahat meminum air kelapa
sejenak diantara kontraksi dan bersiap
mengambil nafas 6. Klien tampak bersemangat dan
Diagnosa Tanggal
No. Implementasi Respon Paraf
Keperawatan /jam
6. Memberikan motivasi pada klien bersiap untuk mengambil 1
tarikan nafas panjang
Diagnosa Tanggal
No. Implementasi Respon Paraf
Keperawatan /jam
1 Keletihan berhubungan 05-12-19 1. Mengkaji keletihan klien. 1. Klien mengatakan ingin minum.
dengan peningkatan 16.05 WIB 2. Memberikan minum manis (teh 2. Klien minum sekitar ±100 ml. Pitria
kelelahan fisik. kotak)
2 Resiko syok 05-12-19 1. Kolaborasi : Memberikan oksitosin 1. Oksitosin diberikan di paha
hipovolemik 16.05 WIB 1 ampul IM segera setelah bayi kanan 10 IU/ml secara IM. Pitria
berhubungan dengan lahir (setelah dipastikan tidak ada
pengeluaran darah dan bayi kedua). 2. Plasenta keluar lengkap dengan
plasenta. semburan darah sebelumnya.
2. Melakukan penegangan tali pusat
terkendali.
3. Selaput utuh, jumlah kotiledon
kesan lengkap, ukuran diameter
3. Melakukan pengecekan ±20cm, bentuk bulat, panjang
kelengkapan dan karakteristik tali pusat tak terkaji, berat
plasenta, jika ada yang masih plassenta tak terkaji, kelainan
tertinggal maka lakukan eksplorasi tidak ada.
uterus dan jalan lahir.
4. Kontraksi kuat, fundus uteri
teraba keras.
4. Melakukan massage fundus uterus, 5. Tidak terdapat laserasi pada
lakukan massage dengan lembut. perineum
6. Perdarahan ± 250 m
5. Menginspeksi laserasi setelah
plasenta lahir.
7. Perinieum tampak lebih bersih
setelah dibersihkan dan klien
6. Memperkirakan jumlah perdarahan tampak tenang
yang terdapat pada gaun/ kain,
kassa, sponge, dan underpad. 8. Pampers ukuran XL
9. Mengobservasi TTV
Diagnosa Tanggal
No Implementasi Respon Paraf
Keperawatan /jam
1 Nyeri akut 05-12-2019 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif 1. Klien mengatakan skala nyeri 5
berhubungan 16.10-17.30 WIB termasuk lokasi, karakterik, durasi, (0-10), nyeri bertambah bila Pitria
dengan trauma frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi. klien bererak dan berkurang bila
jaringan 2. Memonitoring kontraksi uterus, perdarahan, klien diam
kandung kemih, dan nadi setiap 15 menit 2. Tekanan darah 140/90 mmHg,
selama satu jam pertama paska persalinan, nadi 100x/menit, tinggi fundus 1
dan setiap 30 menit selama jam kedua paska jari di bawah pusat, kontraksi
persalinan serta teknan darah dan nadi uterus baik, kandung kemih
klien. kosong, perdarahan dalam batas
3. Memberikan lingkungan yang tenang dan normal ± 20ml.
nyaman. 3. Peralatan persalinan segera
4. Menganjurkan klien untuk mengatur posisi dibersihkan.
yang nyaman. 4. Posisi klien semi fowler, dan
5. Menganjurkan klien untuk menggunakan klien mengatakan nyaman
teknik distraksi dengan mendengarkan dengan posisinya.
musik, mengobrol, mengingat kejadian 5. Klien melakukan teknik
yang menyenangkan, berinteraksi dengan relaksasi nafas dalam, dan klien
bayinya jika memungkinkan dan teknik mengobrol dengan suaminya.
relaksasi berupa latihan tarik nafas dalam. Klien mengatakan skala nyeri
6. Memonitoring kontraksi uterus, perdarahan, berkurang menjadi 3 (0-10)
kandung kemih dan TTV ibu 6. TD: 140/90 mmHg, N:
100x/menit, RR: 20x/menit, S:
37.5 C, kontraksi uterus keras
(baik), kandung kemih kososng,
perdarahan ± 20 ml.
Diagnosa Tanggal
No Implementasi Respon Paraf
Keperawatan /jam
7. Memonitoring kontraksi uterus, perdarahan, 7. TD: 150/90 mmHg, N:
kandung kemih dan TTV ibu 95x/menit, kontraksi uterus
keras (baik), kandung kemih
kososng, perdarahan ±10 ml.
8. Memonitoring kontraksi uterus, perdarahan, 8. TD: 130/80 mmHg, N:
kandung kemih dan TTV ibu 90x/menit, kontraksi uterus
keras (baik), kandung kemih
kososng, perdarahan ± 10 ml.
9. Memonitoring kontraksi uterus, 9. TD: 130/90 mmHg, N:
perdarahan, kandung kemih dan TTV ibu 90x/menit, kontraksi uterus
keras (baik), kandung kemih
kososng, perdarahan ± 10 ml.
A. Identitas
Nama Ibu/Keluarga : Ny.L / Tn. M
Tanggal Lahir dan Jam : 05 Desember 2019 jam 15.45 WIB
B. Riwayat Kesehatan
APGAR score 1 menit : 6 dan APGAR score 5 menit: 8
Berat badan lahir : 2730 gram
Panjang badan : 47 cm
C. Pemeriksaan Fisik
1. Antopometri dan Tanda-tanda vital
Berat badan sekarang : 2730 gram
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 30 cm
Denyut jantung : 147x/menit
Suhu : 360C
Pernafasan : Normal
Bunyi Pernafasan : Reguler vesikuler
2. Kepala
Moulding : Normal
Caput suksadenum : Tidak ada
Cephal hematoma : Tidak ada
Ubun-ubun besar : Ada
Ubun-ubun kecil : Ada
Sutura : Ada
Mata : Simetris, tak ikterik, refleks pupil (+), resleks berkedip (+)
Telinga : Simetris, lubang telinga ada, pinna sejajar
Mulut : Bibir lembab, palatum utuh
Hidung : Paten, lubang hidung bersih
Pergerakan leher : Baik, refleks tonic neck ada
3. Tubuh
Warna : Merah muda
Pergerakan : Aktif
Lanugo : Ada
Mekonium : Belum ada
Keadaan kulit : Kemerahan
Bentuk dada : Simetris, retraksi intercosta ada
Keadaan perut : Datar
4. Tungkai
Jari tangan : 5 lengkap, akral hangat
Jari kaki : 5 lengkap, akral hangat
Pergerakan : Aktif
Tremor : Tidak ada
Rotasi paha : Normal
Garis telapak tangan : Ada
Posisi kaki : Normal flexi
5. Punggung
Fleksibilitas tulang punggung : Normal
Bentuk tulang punggung : Normal
Lubang anus : Ada
6. Genitalia
Hipospadis : Tidak ada
Epispadia : Tidak ada
Testis : Normal
7. Refleks
Menghisap : (+) baik
Swallowing : (+) baik
Moro : (+) baik
Menggenggam : (+) baik
Tonus leher : (+) baik
Babinski : (+) baik
Aprilian, S. V. (2016). Efektifitas Massase Fundus Uteri Terhadap Volume Lochea Rubra Pada Kala Iv
Di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Pasien.
Jakarta: Salemba Medika.
Astuti, T., & Yamin, M. (2013). PENGARUH POSISI TEGAK (UPRIGHT) TERHADAP
RASA NYERI DAN LAMANYA KALA I PERSALINAN IBU PRIMIPARA Titi. Jurnal
Keperawatan Indonesia, IX(1), 87–94. https://doi.org/ISSN 1907-0357
Indrasari, N. (2014). Perbedaan lama persalinan kala II pada posisi miring dan posisi setengah
duduk. Jurnal Keperawatan, X(1), 75–81.
Novita, K. R., Rompas, S., & Bataha, Y. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
terhadap Respon Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif di Puskesmas Bahu Kota
Manad0. E-Journal Keperawatan, 5, 1–4.
Nurarif. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-
NOCI Edisi Revisi Jilid I. Jakarta: Mediaaction
Restianti, Y., & Nurullita, U. (2017). Pengaruh Masase Uterus Terhadap Penurunan Tinggi
Fundus Uteri Pada Ibu Postpartum Domisili Demak Di RSUD Sunan Kalijaga
Demak. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan
Wahyuni, C. (2017). Hubungan Posisi Meneran Dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal
Pada Multigravida di BPS Desa Putren Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk. Jurnal
Wiyata, 1–6.
Yulianik. (2014). Pengaruh Posisi Lithotomi Dan Posisi Dorsal Recumbent Terhadap Derajad
Robekan Perineum Pada Ibu Bersalin Primi Gravida Di Bpm Myastoeti Kabupaten Malang