BUKU TANGKIS

Sejarah bulu tangkis pada dasarnya telah dibentuk sejak masa Mesir Kuno pada 2000 tahun yang
lalu, akan tetapi juga ditemukan beberapa fakta di India dan Republik Rakyat Tiongkok. DI Tiongkok
sendiri akan terdapat pada permainan yang akan disebut sebagai Jianzi yang merupakan permainan
menggunakan kok tanpa menggunakan raket. Akan tetapi kok diganti dengan menggunakan kaki dan
permainan ini dilakukan untuk mempertahankan kok untuk tidak menyentuh bagian tanah yang
selama mungkin tanpa akan menggunakan tangan.

Di Inggris kemudian pada zaman pertengahan permainan ini menjadi semakin populer, akan tetapi
mulai menggunakan dayung maupun tingkat yang mempertahankan agar kok berada pada bagian
udara dan tidak boleh menyentuh tanah. Karena hal ini menjadi semakin populer, 1859 majalah
Punch menjadikan ini sebagai kartun.

Untuk bulu tangkis kompetitif diciptakan oleh seseorang Tentara Inggris di India pada abad ke-19
yang dimana ia membuat sebuah jaring dan memainkannya secara bersaingan. Pada masa itu, kota
Pune akan dikenal sebagai tempat lahirnya persaingan olahraga bulu tangkis tersebut.

Untuk dapat bermain permainan bulu tangkis, terdapat beberapa peralatan yang digunakan, seperti.
Raket, Bola atau shuttlecock, Net, Tiang net, Papan skor, Sepatu.
TENIS MEJA
Tenis meja berasal dari Eropa pada abad pertengahan sebagai kombinasi dari permainan tenis kuno.
Mulai populer di Negara Inggris pada pertengahan abad 19. Permainan ini mendapatkan wadah
resmi yang mengatur pertenis mejaan dunia pada 15 Januari 1926 atas prakarsa Dr. George Lehman
dari Jerman.

Tenis meja masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an dan hanya dilakukan pada pertemuan umum
orang Belanda, yang dikenal dengan nama Societeit. Sekitar tahun 1940 sudah mulai masuk ke
masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan pegawai negeri. Wadah yang mengatur
pertenismejaan Indonesia dibentuk pada tahun 1948 di surabaya, dengan sebutan “Persatuan
Pingpong Seluruh Indonesia”, yang disingkat PPPSI. Nama tenis meja di Indonesia Pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1951, dan sekaligus mengubah nama PPPSI menjadi PTMSI yaitu
Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia. Pada tahun ini pula PTMSI resmi menjadi anggota dari
TTFA yaitu Table Tennis Federation of Asia.

Pada tahun 1963 PTMSI resmi menjadi anggota ITTF yaitu International table Tennis Federation,
sebagai negara yang ke -73. Pada tahun 1963 pula PTMSI pertama kali mengikuti kejuaraan di Praha
dengan hasil mendapatkan peringkat ke -34 untuk putra dan ke -31 untuk putri.