1. PENDAHULUAN
Prinsip reaksi oksidasi-reduksi merupakan konsep penting yang mendasari sifat
oksidasi biologis. Secara kimia, oksidasi adalah pengurangan elektron, sedangkan reduksi
adalah penambahan elektron. Zat yang memberi elektron disebut reduktor (donor) dan zat
yang menerima elektron disebut oksidator.
Menurut bioenergetika oksidasi adalah reaksi oksidasi reduksi sebagai pembebasan
energi di dalam sel untuk proses kehidupan sel tersebut dan disimpan dalam bentuk ATP. Ada
dua aspek yang terlibat pada reaksi oksidasi, pelepasan hidrogen dan hilangnya elektron.
Setiap oksidasi disertai dengan pengurangan elektron.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengamati reaksi oksidasi reduksi
2. Mengamati proses oksidasi
3.Menjelaskan mekanisme kerja vitamin C dan E sebagai
antioksidan 4.Menjelaskan mekanisme terbentuknya radikal bebas
5. Mengklasifikasikan antioksidan
3 PERCOBAAN
3.1 Laktat dehidrogenase dalam ragi
Tujuan:
Mengetahui peristiwa oksidasi-reduksi berdasarkan aktivitas enzim laktat
dehidrogenase terhadap substratnya asam laktat
Reagen dan bahan :
Tabung reaksi, pipet tetes, suspensi ragi (yeast), metilen blue 0,02%, sodium laktat,
parafin
Prosedur:
Siapkan 2 tabung reaksi, yang diisi dengan 3 mL suspensi ragi dan 1 ml metilen blue
0,02%. Khusus tabung pertama ditambahkan 2 ml sodium laktat 5%. Kocok pelan. Lapisi
permukaan tabung dengan parafin, panaskan dalam penangas 38 oC. Amati perubahan warna
yang terjadi.
3.2. Uji
Schardinger
Tujuan :
Mengamati peristiwa reduksi berdasarkan aktivitas enzim laktat dehidrogenase dalam
susu.
Alat dan bahan :
Tabung reaksi, pipet tetes, metilen blue 0,02%, formaldehid 0,4%, susu segar, Pasteurized milk
(susu yang telah dipanaskan sampai 70oC)
Prosedur:
Siapkan 2 tabung reaksi. Tabung pertama diisi 2 ml susu segar, tabung kedua diisi 2 ml
pasteurized milk. Masing-masing tabung ditambahkan 3 tetes metilen blue 0,02% dan Sodium
laktat 5% sebanyak 1 mL. Campur dengan baik, panaskan dalam penangas 60oC, selama 30
mnt. Amati perubahan warna yang terjadi!
Schardinger
Tabung 1 Sebelum pemanasan: biru Terjadi reduksi
muda
Sesudah pemanasan: biru
muda pucat
Mengalami oksidasi
Tabung 2 (sari apel
+ air )
Tabung 1 ( sari
kentang + vit c ) Tidak mengalami oksidasi
Tidak mengalami oksidasi
Tabung 2 (sari apel
+ vit c )
Tabung 1 ()
Tabung 2 ( )
TUGAS BACA
1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan radikal bebas dan faktor-faktor apakah yang memicu
terbentuknya radikal bebas!
- Radikal bebas adalah molekul, atom atau gugus yang memiliki 1 atau lebih elektron yang
tidak berpasangan pada kulit terluarnya sehingga sangat reaktif dan radikal seperti misalnya
radikal bebas turunan oksigen reaktif (Reactive Oxygen Species). Radikal bebas cukup
banyak jenisnya tapi yang keberadaannya paling banyak dalam sistem biologis tubuh adalah
radikal bebas turunan oksigen atau reactive oxygen species (ROS) dan reactive nitrogen
species (RNS).
- Radikal-radikal bebas ini merupakan hasil pemecahan homolitik dari ikatan kovalen suatu
molekul atau pasangan elektron bebas suatu atom. Reactive Oxygen Species sebagian besar
merupakan hasil metabolisme sel normal di dalam tubuh (ROS Endogen) dan sebagian kesil
merupakan paparan dari zat-zat lain atau radikal-radikal dari luar tubuh (ROS eksogen)) yang
dapat menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan. ROS endogen merupakan respon
fisiologis dari hasil metabolisme sel-sel normal tubuh seperti misalnya metabolisme
karbohidrat dan protein. Paparan dari luar tubuh merupakan oksigen reaktif yang berasal dari
polutan lingkungan, radiasi, infeksi bacteri, jamur dan virus.
- Reactive Oxygen terdiri dari superoksida (*O2), hidroksil (*OH), peroksil (ROO*), hidrogen
peroksida (H2O2), singlet oksigen (O2), oksida nitrit (NO*), peroksinitrit (ONOO*) dan
asam hipoklorit (HOCl). Radikal bebas yang paling banyak terbentuk di dalam tubuh adalah
superoksida. Superoksida ini akan diubah menjadi hidrogen peroksida (H2O2) .
- Factor:
Sumber radikal bebas ada dua yaitu sumber eksogen dan sumber endogen. Sumber eksogen
biasanya berasal dari luar tubuh seperti polutan udara, radiasi, zat-zat kimia karsinogenik,
asap rokok, bacteri, virus dan efek obat (obat anastesi dan pestisida). Sumber endogen yaitu
radikal bebas yang merupakan hasil metabolik normal dalam tubuh manusia seperti proses
oksidasi makanan, proses oksidasi xantin dan olah raga yang berlebihan.
Suplemen antioksidan yang popular digunakan adalah asam askorbat atau vitamin C. Vitamin C
telah menjadi subjek penting dalam bidang biokimia dan makanan. Vitamin C berperan penting
dalam menjaga kesehatan manusia (Rusiani et al., 2020). Vitamin C merupakan antioksidan
yang mampu menetralkan stres oksidatif melalui proses donasi/ transfer elektron (Caritá et al.,
2020). Vitamin C dengan dosis yang tepat mampu mengurangi ROS. Selain itu, penelitian
dengan plasma
manusia telah menunjukkan bahwa vitamin C efektif dalam mencegah peroksidasi lipid yang
disebabkan oleh akumulasi ROS (Sunil Kumar et al., 2017). Vitamin C bertindak dengan cara
menyumbang elektron untuk mencegah senyawa lain yang sedang teroksidasi dan memulung
anion superoksida, radikal hidroksil, dan lipid hidroperoksida (Popovic et al., 2015).
Suplementasi vitamin C sebagai antioksidan eksogen dapat mereduksi radikal bebas sehingga
dapat menghambat terjadinya peroksidasi lipid dan mencegah terjadinya kerusakan sel
(Yimcharoen et al., 2019).
Mengetahui
Dosen Pengasuh
( )