Anda di halaman 1dari 13

THE PRODUCTION ANALYSIS OF FLOATING CAGES BUSINESS IN

KELURAHAN HARANGGAOL SUB DISTRICT OF HARANGGAOL


HORISON SIMALUNGUN REGENCY OF NORTH SUMATRA
PROVINCE

Ropita Adelina Sipayung 1), Zulkarnaini 2), dan Hendrik 3)


adelinaropita@gmail.com

This study was conducted on 26 January to 9 February 2016 on the


Village of Lake Toba Haranggaol Haranggaol Horison Simalungun District of
North Sumatra province . The method used in this study by survey method .
Based on research result that the Business floating cages in the Village
Haranggaol annually require seed is 164.352.000 Tilapia fish tail, fish seed Mas ie
242.000 a year tail, catfish fish seed is 90.000 tails year, and Patin of 60.000 head
a year. The amount of feed for tilapia fish each year is 46.224.000 kg, feed the
fish Mas is 96.600 kg a year, fish feed catfish is 8.100 kg a year, and Patin fish
feed is 36.000 kg a year. Production of tilapia in floating net cages every year is
28.761,6 tons a year, the production of carp that is 64.4 tons a year, the production
of catfish 9 tons a year, and the catfish production of 24 tons a year.

Keywords : Analysis, Production, Floating Net Cage, Lake Toba

1) Student in Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau


2) Lecturer in Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau

PENDAHULUAN Haranggaol terdiri dari 320


Latarbelakang pembudidaya. Jumlah keramba jaring
Kelurahan Haranggaol apung yang dimiliki pembudidaya
merupakan sentra keramba jaring yaitu antara 4˗120 kantong. Dimana
apung karena di kelurahan ini usaha budidaya di kelurahan ini yaitu,
terdapat ribuan keramba jaring apung. ikan nila, ikan mas, ikan lele, dan
Produksi hasil usaha keramba jaring ikan patin.
apung di Kelurahan Haranggaol Penggunaan benih dan pakan
merupakan salah satu pemasok serta jumlah keramba jaring apung
terbesar di Sumatera Utara. dalam usaha budidaya keramba jaring
Budidaya dalam usaha apung di kelurahan ini lah yang
keramba jaring apung di Kelurahan mempengaruhi hasil panen
pembudidaya sehingga banyak
sedikitnya produksi ikan dari usaha produksi usaha budidaya keramba
budidaya ini dipengaruhi oleh jaring apung setiap panen dan setiap
penggunaan benih, pakan serta tahunnya.
jumlah keramba yang dimiliki oleh Tujuan
pembudidaya. Penelitian ini bertujuan untuk
Usaha budidaya dalam mengetahui hasil produksi dalam
keramba jaing apung untuk ikan nila, usaha keramba jaring apung,
ikan mas dan ikan patin dilakukan mengetahui penggunaan input
panen 2 kali setahun serta untuk produksi seperti benih dan pakan dan
usaha keramba jaring apung ikan lele mengetahui kendala dalam
dilakukan penen 3 kali setahun. melakukan usaha budidaya keramba
Produksi ikan tersebut juga jaring apung di Kelurahan
dipasarkan sampai ke luar daerah Haranggaol.
seperti Medan, Asahan, Deli Serdang,
Balige, Siantar Rantauparapat, dan METODOLOGI PENELITIAN
Kabanjahe. Penelitian ini dilaksanakan
Dalam usaha yang ingin pada tanggal 26 Januari˗9 Februari
berkembang atau paling tidak 2016, bertempat di Kelurahan
bertahan hidup harus mampu Haranggaol Danau Toba Kecamatan
menghasilkan produksi yang tinggi Haranggaol Horison Kabupaten
dengan kualitas yang baik. Hasil Simalungun Provinsi Sumatra Utara.
produksi yang tinggi akan tercapai Metode yang digunakan
apabila suatu usaha memiliki efisiensi dalam penelitian ini adalah metode
produksi yang tinggi. Akan tetapi survei. Jumlah pembudidaya di
untuk mencapai efisiensi produksi Kelurahan Haranggaol yaitu 320
yang tinggi ini tidak mudah, karena pembudidya dimana pembudidaya di
banyak faktor yang kelurahan ini dipisahkan ke dalam 15
mempengaruhinya, baik faktor kategori, yaitu pembudidaya yang
internal maupun eksternal. Faktor- memiliki 1 kantong, 2 kantong, 4
faktor tersebut antara lain tenaga kantong, 14 kantong, 16 kantong, 18
kerja, harga jual, bibit, metode kantong, 20 kantong, 30 kantong, 40
produksi dan pasar (Imam, 2011). kantong, 50 kantong, 60 kantong, 80
Penggunaan input produksi kantong, 90 kantong, 100 kantong,
seperti benih, pakan, obat obatan, dan 120 kantong. Dari limabelas kategori
tenaga kerja dalam usaha keramba tersebut responden yang diambil yaitu
jaring apung perlu diperhatikan dalam 1 orang untuk satu jenis kategori
proses produksi terutama pada usaha.
penggunaan jumlah benih atau padat Analisis yang digunakan
tebar serta pakan. Dengan antara lain; Untuk mengetahui hasil
penggunaan input produksi yang produksi dalam budidaya usaha
dilakukan oleh pembudidaya di keramba jaring apung di Danau Toba
kelurahan ini dapat diketahui hasil Kelurahan Haranggaol dilakukan
analisis bertujuan untuk mengetahui budidaya ikan nila dan ikan mas yang
jumlah total produksi perpanen, dicampur (polikultur), budidaya ikan
jumlah total produksi pertahun, lele dan budidaya ikan patin
ukuran ikan, berat ikan. Pembudidaya di Kelurahan
Untuk mengetahui Haranggaol memiliki 15 jenis usaha
penggunaan input produksi dapat dengan jumlah pembudidaya yaitu
dilakukan analisis secara deskriptif. 320 pembudidaya adapun jumlah
Untuk mengetahui kendala kantong keramba jaring apung yang
yang dihadapi pembudidaya dalam dimiliki oleh pembudidaya yaitu 1-
usaha keramba jaring apung 120 kantong keramba. Terdapat
dilakukan analisis secara deskripsi. 10.272 kantong keramba untuk ikan
nila. Jumlah kantong untuk budidaya
HASIL DAN PEMBAHASAN ikan mas yaitu 67 kantong dimana
Kelurahan Haranggaol untuk budidayanya ikan mas dan ikan
merupakan salah satu daerah yang nila dicampur ke dalam kantong yang
berpotensi dalam perikanan. Potensi sama. Untuk budidaya ikan lele yaitu
perikanan di kelurahan ini berupa 6 kantong dan untuk budidaya ikan
budidaya keramba jaring apung, patin yaitu 6 kantong. Sehingga
dapat dilihat dari banyaknya keramba jumlah total keseluruhan kantong
jaring apung yang ada di Perairan keramba jaring apung di kelurahan ini
Danau Toba di kawasan Haranggaol yaitu 10.284 kantong. . Untuk melihat
ini. Danau Toba merupakan sumber jumlah kantong keramba jaring apung
perairan yang digunakan masyarakat di kelurahan haranggaol dapat dilihat
di sekitar Kelurahan Haranggaol pada tabel 1.
menjadi sumber mata pencaharian.
Sebelumnya, keramba jaring apung
hanya menjadi mata pencaharian
tambahan karena sektor pertanian,
perdagangan dan pariwisata masih
merupakan pemberi kontribusi utama
bagi pendapatan masyarakat Danau
Toba.

Analisis Produksi Usaha Keramba


Jaring Apung

Jumlah Keramba Jaring Apung di


Kelurahan Haranggaol
Usaha budidaya dalam
keramba jaring apung di kelurahan ini
terdiri dari usaha budidaya ikan nila,
Tabel 1. Jumlah Keramba Jaring Apung Berdasarkan Jenis Ikan yang
Dibudidayakan di Perairan Danau Toba Kelurahan Haranggaol
Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungan
Keramba Keramba
Kategori Pembudiday Total Ikan Mas Keramba Ikan Total
Keramba a keramba (kantong Ikan Lele Patin Keramba
No (kantong) (orang) (kantong) ) (kantong) (kantong) (kantong)
1 4 20 80 - - - 80
2 14 26 364 - - - 364
3 16 28 448 - 1 - 449
4 18 40 720 13 1 - 721
5 20 70 1.400 27 2 - 1.402
6 30 35 1.050 8 1 - 1.051
7 40 24 960 6 1 - 961
8 50 31 1.550 6 - 2 1.552
9 60 18 1.080 3 - - 1.080
10 80 12 960 4 - 4 964
11 90 4 360 - - - 360
12 100 7 700 - - - 700
13 120 5 600 - - - 600
Jumlah 642 320 10.272 67 6 6 10.284
Sumber: Data Sekunder 2016

Produksi Ikan di Kelurahan panen yaitu 5-7ekor/kg. Harga jual


Haranggaol panen yaitu Rp.12.000/kg. Panen per
Produksi merupakan jumlah kantong keramba yaitu 500 kg dengan
seluruh ikan hasil budidaya di jumlah bibit yaitu 5.000 ekor bibit
keramba jaring apung yang diperoleh ikan lele.
pembudidaya selama satu kali proses Pemanenan ikan patin
produksi. Kegiatan usaha pembesaran dilakukan setiap 6 bulan, yaitu 2 kali
ikan nila dan mas di Kelurahan dalam 1 tahun. Ukuran panen ikan
Haranggaol mulai dari penebaran patin yaitu 500-600 gram/ekor dengan
benih sampai pemanenan yaitu 6 harga Rp.18.000,- s/d Rp.19.000,-/kg.
bulan. Pembudidaya ikan nila dan Total produksi ikan nila setiap
ikan mas melakukan pemanenan kali panen sebanyak 14.380,8 ton,
sebanyak 2 kali setahun. Ukuran ikan maka dalam setahun produksinya
nila yang di panen mempunyai berat sebanyak 28.761,6 ton. Produksi ikan
300-400 gr/ekor, dengan harga jual Mas setiap kali panen yaitu 32,2 ton,
ikan nila Rp.22.500,-/kg sedangkan maka dalam setahun produksinya
ikan mas Rp.28.000,-/kg. sebanyak 64,4 ton. Produksi ikan Lele
Kegiatan usaha pembesaran setiap kali panen sebanyak 3 ton maka
ikan lele di kelurahan ini yaitu 4 dalam setahun produksinya sebanyak
bulan, dengan ukuran ikan lele saat 9 ton. Produksi ikan Patin setiap kali
panen yaitu 12 ton dalam setahun ikan mas, ikan lele, ikan patin dapat
produksinya yaitu 24 ton. Untuk dilihat pada tabel 2.
melihat lebih jelas produksi ikan nila,
Tabel 2. Total Produksi Berdasarkan Jenis Ikan yang Dibudidayakan di
Perairan Danau Toba Kelurahan Haranggaol Kecamatan
Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun
Produksi
Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi ikan
No Kategori Ikan Nila ikan Nila ikan Mas ikan Mas Produksi Lele ikan Patin
(kantong) Perpanen Pertahun Perpanen Pertahun ikan Lele Pertahun Patin Pertahun
(ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton) (ton)
1 4 112 224 - - - - - -
2 14 509,6 1019,2 - - - - - -
3 16 627,2 1254,4 - - 0,5 1,5 - -
4 18 1008 2016 6,5 13 0,5 1,5 - -
5 20 1960 3920 13,5 27 1 3 - -
6 30 1470 2940 4 8 0,5 1,5 - -
7 40 1344 2688 2,4 4,8 0,5 1,5 - -
8 50 2170 4340 3 6 - - 4 8
9 60 1512 3024 1,2 2,4 - - - -
10 80 1344 2688 1,6 3,2 - - 8 16
11 90 504 1008 - - - - - -
12 100 980 1960 - - - - - -
13 120 840 1680 - - - - - -

Jumlah 642 14380,8 28761,6 32,2 64,4 3 9 12 24


Sumber: Data Primer 2016

Tabel 3. Nilai FCR Ikan Berdasarkan Jenis Ikan yang Dibudidayakan di


Perairan Danau Toba Kelurahan Haranggaol Kecamatan Haranggaol
Horison Kabupaten Simalungun
Panen FC Pakan Pakan Pakan Panen
No Kategori Pakan Nila Nila R Lele Lele FCR Patin Patin FCR
(kantong) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
1 4 180.000 112.000 1,6 - - - - - -
2 14 819.000 509.600 1,6 - - - - - -
3 16 1008.000 6.272.000 1,6 550 500 1,1 - - -
4 18 1620.000 1.008.000 1,6 550 500 1,1 - - -
5 20 3.150.000 1.960.000 1,6 1.100 1.000 1,1 - - -
6 30 2.362.500 1.470.000 1,6 550 500 1,1 - - -
7 40 2.160.000 1.344.000 1,6 550 500 1,1 - - -
8 50 3.487.500 2.170.000 1,6 - - - 6000 4.000 1,5
9 60 2.430.000 1.512.000 1,6 - - - - - -
12.00
10 80 2.160.000 1.344.000 1,6 - - - 0 8.000 1,5
11 90 810.000 504.000 1,6 - - - - - -
12 100 1.575.000 980.000 1,6 - - - - - -
13 120 1.350.000 840.000 1,6 - - - - - -
Jumla 20.025.60
h 642 23.112.000 0 3.300 3.000 18.000 12.000
Sumber: Data Primer 2016
Nilai FCR untuk usaha pembudidaya dan agenlah yang akan
budidaya ikan nila dan mas yaitu 1,6 membawa pesanan benih ikan.
menurut Ghufran (2013) konversi Jumlah benih ikan nila pada
pakan ikan nila yang baik adalah setiap unit keramba yaitu 8.000 ekor.
1,0˗1,5 Semakin tinggi konversi Ukuran benih ikan nila yaitu 3-4 inci
pakan, semakin banyak yang dan 4-5 inci dengan harga bibit ikan
dikeluarkan untuk pakan, sedangkan nila yaitu Rp.500,-/ekor dan
konversi pakan di kelurahan ini yaitu Rp.600,-/ekor, padat tebar yaitu 64
1,6 yaitu melebihi angka FCR yang ekor/m3. Jumlah benih ikan mas untuk
baik untuk budidiya ikan nila. Untuk setiap kantong keramba di kelurahan
usaha budidaya ikan lele yaitu 1,1 ini yaitu 1.000 dan 2.000 ekor. Padat
usaha budidaya ikan patin yaitu 1,5. tebar benih ikan mas 1.000 ekor yang
Menurut Mudjiman (2001), bahwa dicampur dengan 8.000 ekor bibit nila
nilai rasio konversi pakan yaitu 72 ekor/m3 dan padat tebar
berhubungan erat dengan kualitas untuk benih ikan mas 2.000 ekor yang
pakan, sehingga semakin rendah dicampur dengan 8.000 ekor benih
nilainya maka semakin baik kualitas ikan nila yaitu 80 ekor/m3. Menurut
pakan dan makin efisien ikan dalam Suyanto (2002), jika ikan dipelihara
memanfaatkan pakan yang dalam padat penebaran rendah maka
dikonsumsinya untuk pertumbuhan. pertumbuhannya lebih baik bila
dibandingkan pada padat penebaran
Input produksi tinggi. Ukuran benih ikan mas yaitu 3-
Benih 4 inci dan 4-5 inci dengan harga
Padat penebaran benih adalah Rp.700,/ekor dan Rp.800,-/ekor.
jumlah benih yang ditebar per satuan Ikan lele dengan ukuran benih
luas atau volume air. Padat penebaran yaitu 2-3 inci dengan harga
disesuaikan dengan luas tempat Rp.300/ekor. Jumlah benih ikan lele
budidaya atau volume air budidaya. yang digunakan oleh pembudidaya di
Populasi ikan yang terlalu padat kelurahan ini yaitu 5.000 ekor per
beresiko rentan terkena penyakit. kantong keramba dengan padat tebar
Disamping itu, padat penebaran yang yaitu 40 ekor/m3.
tinggi juga menyebabkan ikan harus Ukuran benih ikan patin di
berkompetisi dalam mendapatkan kelurahan ini yaitu 3-4 inci dengan
makanan (Ciptanto, 2010). harga Rp.800,-/ekor.Jumlah benih
Benih ikan nila dan ikan mas yang digunakan yaitu 5.000
berasal dari Medan dan Siantar, benih ekor/kantong. Ukuran benih ikan patin
ikan lele berasal dari Siantar, benih di kelurahan ini yaitu 3-4 inci dengan
ikan patin berasal dari perbaungan. harga Rp.800,-/ekor. Padat tebar ikan
Benih ikan diperoleh dari agen, proses patin yaitu 40 ekor/m3 padat
pembelian benih ikan ini, benih penebaran yang dilakukan di
dipesan terlebih dahulu oleh kelurahan ini terlalu kecil. Menurut
Dewi (2011) Benih yang ditebar
sebaiknya memiliki ukuran yang sama Untuk melihat jumlah benih
dan seumur. Jika ada yang lebih besar ikan nila, ikan mas, ikan lele, dan ikan
atau lebih tua umurnya dikhawatirkan patin yang digunakan oleh
akan mendominasi benih lainnya, baik pembudidaya di kelurahan Haranggaol
dalam persaingan hidup maupun dapat dilihat pada tabel 4.
persaingan mendapat makanan. Padat
penebaran benih yang disarankan
adalah sekitar 75˗100 ekor/m3 air.

Tabel 4. Jumlah Benih Berdasarkan Jenis Ikan yang Dibudidayakan di


Perairan Danau Toba di Perairan Danau Toba Kelurahan
Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten
Simalungan
Total
Total Benih Total Total Total
Total Benih Total Benih Benih Mas Total Benih Benih Benih
Nila Nila Mas Pertahu Benih Lele Lele Patin Patin
No Kategori Perpanen Pertahun Perpanen n Perpanen Pertahun Perpanen Pertahun
(kantong) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)

1 4 640.000 1.280.000 - - - - - -

2 14 2.912.000 5.824.000 - - - - - -
3 16 3.584.000 7.168.000 - - 5.000 15.000 - -
1.1520.00
4 18 5.760.000 0 26.000 52.000 5.000 15.000 - -
2.2400.00
5 20 11.200.000 0 5.4000 108.000 10.000 30.000 - -
16.800.00
6 30 8.400.000 0 16.000 32.000 5.000 15.000 - -
15.360.00
7 40 7.680.000 0 6000 12.000 5.000 15.000 - -
24.800.00
8 50 1.240.0000 0 12.000 24.000 - - 10.000 20.000
1.7280.00
9 60 8.640.000 0 3.000 6.000 - - - -
15.360.00
10 80 7.680.000 0 4.000 8.000 - - 20.000 40.000
11 90 2.880.000 5.760.000 - - - - - -
11.200.00
12 100 5.600.000 0 - - - - - -
13 120 4.800.000 9.600.000 - - - - - -

Jumlah 642 82.176.000 16.4352.000 121.000 242.000 30.000 90.000 30.000 60.000
Sumber :Data Primer 2016
Dari tabel di atas dapat dilihat benih ikan mas yang diperlukan dalam
penggunaan benih ikan yang setahun yaitu 242.000 ekor.
diperlukan di Kelurahan Haranggaol, Dari tabel di atas juga dapat
total benih ikan nila yang diperlukan dilihat bahwa jumlah benih ikan lele
dalam satu kali produsksi yaitu yang digunakan pembudidaya dalam
82.176.000 ekor, dalam setahun benih satu kali produksi sebanyak 30.000.
ikan nila yang diperlukan yaitu Sehingga benih ikan lele yang
164.352.000 ekor dan benih ikan mas diperlukan dalam setahun sebanyak
yang diperlukan dalam satu kali 90.000 ekor. Untuk penggunaan benih
produksi yaitu 121.000 ekor, dimana ikan patin di kelurahan Haranggaol
dalam satu kali produksi yaitu 30.000 memberikan pakan yaitu dengan
ekor dan jumlah benih ikan patin yang merek 88S dan Mabar dengan harga
dibutuhkan dalam setahun yaitu Rp.285.000,-/sak. Pemberian pakan
60.000 ekor. untuk ikan patin dalam sehari yaitu
sebanyak 2 kali yaitu pada pagi dan
Pakan Ikan sore hari. Total jumlah pakan untuk
Pakan merupakan salah satu ikan patin yang diberikan
faktor yang sangat penting dalam pembudidaya dalam sekali produksi
pemeliharaan ikan. Menurut pendapat yaitu 100 sak atau setara dengan 3.000
Cahyono (2001) bahwa pakan sangat kg.
berpengaruh terhadap perkembangan Jumlah pakan yang digunakan
dan pertumbuhan ikan. Jumlah pakan oleh pembudidaya untuk ikan nila
yang tidak sesuai dengan jumlah ikan dalam satu kali produksi adalah
sangat mempengaruhi laju sebanyak 23.112.000 kg, setahun
pertumbuhan ikan. jumlah pakan yang digunakan yaitu
Pembudidaya ikan nila di 46.224.000 kg. Untuk usaha budidaya
kelurahan ini menggunakan pakan ikan nila dan mas yang dicampur
SPLA dan Comfeed dengan harga dalam satu kantong keramba, jumlah
Rp.270.000/sak. Jumlah pakan yang pakan yang digunakan untuk ikan mas
digunakan sampai panen oleh dalam satu kali produksi yaitu 48.300
pembudidaya ikan nila yaitu 75 sak kg, setahun jumlah pakan yang
atau setara dengan 2.250 kg digunakan yaitu 96.600 kg. Usaha
perkantongnya. Untuk ikan nila yang ikan lele dalam satu kali produksi
dicampur dengan ikan mas jumlah yaitu 2.700 kg dalam setahun yaitu
pakan yang diberikan sampai ikan 8.100 kg. Usaha budidaya ikan patin
panen adalah sebanyak 100 sak atau jumlah pakan yang digunakan dalam
setara dengan 3.000 kg perkantong. sekali produksi yaitu 18.000 kg dalam
Makanan yang diberikan untuk setahun yaitu 36.000 kg.
ikan lele yaitu pakan dengan merek Untuk melihat lebih jelas
SPLA dan Comfeed dengan kadar jumlah pakan ikan yang digunakan
protein yaitu 25˗32% serta ikan mati dalam usaha budidya ini dapat dilihat
dari keramba pembudidaya itu sendiri. pada tabel 5.
Harga pakan untuk ikan lele yaitu
Rp.265.000,-/sak. Jumlah pakan untuk
ikan lele yaitu 15 sak per kantong
sampai panen atau setara dengan 450
kg, sedangkan untuk pakan tambahan
untuk ikan lele yaitu ikan mati dengan
total berat yaitu 100 kg/kantong
sampai ikan lele panen.
Untuk budidaya ikan patin
pembudidaya di kelurahan ini
Tabel 5. Jumlah Pakan Berdasarkan Jenis Ikan yang Dibudidayakan di
Perairan Danau Toba Kelurahan Haranggaol Kecamatan
Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun
Pakan
Pakan ikan Pakan ikan ikan Mas Pakan Pakan Pakan Pakan
Kategori Nila Nila Perpane ikan Mas Pakan ikan Lele ikan Patin
No (kantong) Perpanen Pertahun n Pertahun ikan Lele Pertahun Patin Pertahun
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)

1 4 180.000 360.000 - - - - - -
2 14 819.000 1.638.000 - - - - - -
3 16 1.008.000 2.016.000 - - 450 1.350 - -
4 18 1.620.000 3.240.000 9.750 19.500 450 1.350 - -
5 20 3.150.000 6.300.000 20.250 40.500 900 2.700 - -
6 30 2.362.500 4.725.000 6.000 12.000 450 1.350 - -
7 40 2.160.000 4.320.000 3.600 7.200 450 1.350 - -
8 50 3.487.500 6.975.000 4.500 9.000 - - 6.000 12.000
9 60 2.430.000 4.860.000 1.800 3.600 - - - -
10 80 2.160.000 4.320.000 2.400 4.800 - - 12.000 24.000
11 90 810.000 1.620.000 - - - - - -
12 100 1.575.000 3.150.000 - - - - - -
13 120 1.350.000 2.700.000 - - - - - -
Jumlah 642 23.112.000 46.224. 000 48.300 96.600 2.700 8.100 18.000 36.000
Sumber: Data Primer 2016
Obat-obatan mengikatkan benang nilon ke rangka
Hama dan penyakit dapat keramba.
mempengaruhi hasil produksi usaha Lumut dapat menggangu
budidaya. Jika serangan hama dan sirkulasi air di keramba jaring apung
penyakit banyak menyerang benih sehingga menghalangi arus air masuk
atau ikan pada saat proses pembesaran yang mengakibatkan berkurangnya
akan mempengaruhi jumlah panen suplai oksigen. Penanggulangan yang
ikan. Hama yang terdapat dalam dilakukan yaitu dengan melakukan
usaha budidaya dalam keramba jaring pembersihan secara berkala dengan
apung yaitu burug bangau serta menggunakan alat berupa mesin
tumbuhan air (lumut). semprot.
Burung bangau memakan Penyakit yang sering terjadi
benih˗benih ikan yang ada dalam pada usaha budidaya dalam keramba
keramba. Proses pengendalian yang jaring apung disebabkan oleh bakteri
dilakukan oleh pembudidaya yaitu (aeromonas) yaitu terdapat luka pada
dengan menutup keramba dengan kulit. Pengobatan yang dilakukan oleh
jaring/net atau dengan menutup pembudidaya hanya menggunakan
permukaan keramba dengan garam yang di masukkan ke dalam
keramba . Jika benih hanya sedikit Jumlah tenaga kerja yang
yang terkena penyakit maka jumlah dipekerjakan oleh pembudidaya yaitu
garam yang diberikan sekitar 1/2 kg 2-4 orang. Pembudidaya yang
perkantong keramba sedangkan jika memiliki kategori keramba jaring
jumlah benih banyak yang mengalami apung 30-50 kantong menggunakan
penyakit ini maka jumlah garam yang tenaga kerja yaitu 2 orang, 60-90
diberikan yaitu 1-2kg perkantong kantong menggunakan tenaga kerja
keramba atau menggunakan air dari yaitu 3 orang, 100-120 kantong
dedaunan yang telah diperas yang menggunakan tenaga kerja 4 orang.
dicampur ke dalam pakan yang akan Tugas tenaga kerja yaitu memberi
diberikan pada saat pemberian pakan pakan serta membersihkan keramba
yaitu 50 mg/kg pakan setiap hari dan pembudidaya yang memiliki
selama 7˗10 hari. kategori 60-120 kantong keramba
jaring apung menggunkan tenaga
Tenaga Kerja kerja yang tinggal di rumah jaga untuk
Pembudidaya yang memiliki menjaga keramba jaring apung. Para
usaha berskala kecil yaitu 1-20 pekerja ini diberi gaji antara
kantong menggunakan tenaga kerja Rp.1.600.000,- sampai dengan
keluarga. Tenga kerja keluarga terdiri Rp.1.800.000,- /bulan.
dari istri dan anak. Tugas dari istri dan Pemasaran
anak yaitu membantu untuk memberi Dalam memasarkan hasil
pakan ikan, membantu membersihkan panen ini, pedagang pengumpul
keramba jaring apung dari ikan mati, datang langsung ke lapangan untuk
lumut, eceng gondok dan sebagainya. membeli ikan kepada pembudidaya
dan memasarkannya di sekitar
Kelurahan Haranggaol dan ke luar
daerah. Hasil panen dijual di sekitar
Kelurahan Haranggaol oleh pedagang
pengecer lokal dan untuk luar daerah
pedagang paling banyak menjual ikan
nila ke Rantauparapat dan Medan.
Untul ikan mas dipasarkan paling
banyak ke daerah Kabanjahe dan
Balige sedangkan untuk ikan lele
dipasarkan ke daerah Siantar dan
Sidikalang dan untuk ikan patin
dipasarkan ke Saribudolok, Raya, dan
Tigaras.

Kendala dalam Usaha Budidaya di


Kelurahan Haranggol
Usaha Budidaya ikan dalam
keramba jaring apung yang ada di
kelurahan ini telah melebihi kapasitas pertahun, benih ikan lele yaitu
yang dapat dimanfaatkan oleh 90.000 ekor pertahun, dan ikan
pembudidaya. Banyak masyarakat patin yaitu 60.000 ekor pertahun.
yang mengalihkan pekerjaannya Jumlah pakan untuk ikan nila
menjadi pembudidya ikan dalam setiap tahunnya yaitu 46.224.000
keramba jaring apung karena melihat kg, pakan ikan mas yaitu 96.600
banyaknya keuntungan yang kg pertahun, pakan ikan lele yaitu
diperoleh. Melihat keuntungan inilah 8.100 kg pertahun, dan pakan ikan
semakin banyak pembudidaya yang patin yaitu 36.000 kg pertahun.
menambah jumlah keramba sehingga 3) Semakin banyaknya jumlah
jumlah keramba di kelurahan ini keramba jaring apung di kelurahan
semakin padat dan melebihi kapasitas ini, sehingga kemungkinan
yang seharusnya. melebihi daya dukung lingkungan,
Selain kualitas air yang keadaan ini akan berpengaruh
menurun di Perairan Danau Toba, terhadap produksi ikan.
akses jalan yang rusak ditemukan di Saran
Kelurahan Haranggaol. Rusaknya 1) Pembudidaya hendaknya
akses jalan merupakan salah satu diberikan pengarahan terhadap
kendala yang dihadapi oleh penggunaan benih dan
pembudidaya dan pedagang yang penggunaan pakan yang efektif
menjemput hasil panen ini. dalam usaha budidaya ikan dalam
keramba jaring apung. Dengan
KESIMPULAN DAN SARAN menggunaan padat tebar dan
Kesimpulan pakan yang tepat dapat
Dari penelitian di Kelurahan memaksimalkan hasil panen dan
Haranggaol Kecamatan Haranggaol mengurangi jumlah penggunaan
Horison Kabupaten Simalungun pakan dalam usaha tersebut
mengenai usaha budidaya keramba sehingga produksi dapat diperoleh
jaring apung diperoleh kesimpulan secara maksimal dengan kualitas
yaitu: baik.
1) Produksi ikan nila di keramba 2) Pemerintah hendaknya mengawasi
jaring apung setiap tahunnya yaitu penggunaan lahan yang digunakan
28.761,6 ton pertahun, produksi oleh pembudidaya sehingga
ikan mas yaitu 64,4 ton pertahun, pemanfaatan lahan oleh
produksi ikan lele 9 ton pertahun, pembudidaya tidak merusak
dan produksi ikan patin 24 ton perairan di Danau Toba, sehingga
pertahun. usaha budidaya ikan dalam
2) Usaha keramba jaring apung di keramba jaring apung di perairan
Kelurahan Haranggaol setiap ini tetap bertahan dan
tahunnya memerlukan benih ikan menghasilkan produksi ikan yang
Nila yaitu 164.352.000 ekor, benih berkualitas baik.
ikan mas yaitu 242.000 ekor
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di
Perairan Umum. Yogyakarta:
Kanisius.

Ciptanto, S. 2010. Top 10 Ikan Air


Tawar. Yogyakarta: Andi.

Dewi, S. 2011. Jurus Tepat budidaya


Ikan Patin. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

Ghufran, M. dan Kodri, K. 2013.


Budidaya Nila Unggul.
Ciganjur: Agro Media Pustaka.

Imam. 2011. Tolak Ukur Keberhasilan


dan Kendala.
http://iimprasetyo.blogspot.co.i
d/2011/10/tolak-ukur-
keberhasilan-dan-kendala.html
(Diakses 3 Oktober 2011
18:32).

Mudjiman, A. 2001. Makanan Ikan.


Jakarta: Penebar Swadaya.

Suyanto, S.R. 2002. Budidaya Ikan


lele. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai