Sekresi saliva
Secara rerata, sekitar 1 hingga 2 liter liur dikeluarkan setiap hari, berkisar
dari laju basal spontan kontinu sebesar 0,5 mL/mnt hingga laju aliran maksimal
sekitar 5 ml/mnt sebagai respons terhadap rangsangan kuat misalnya menghisap jeruk.
Tanpa adanya rangsangan terkait-makanan, stimulasi tingkat-rendah oleh saraf
parasimpatis memicu sekresi basal saliva. Sekresi basal ini penting untuk menjaga
mulut dan tenggorok selalu basah. Selain sekresi kontinu tingkat rendah ini, sekresi
liur dapat ditingkatkan oleh dua jenis refleks liur, yaitu refleks liursederhana dan
terkondisi.
a. Refleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam
rongga mulut berespons terhadap keberadaan makanan. Pada pengaktifan, reseptor-
reseptor ini menghasilkan impuls serat-serat sarat aferen yang membawa informasi ke
pusat liur, yang terletak di medulla batang otak, seperti semua pusat otak yang
mengontrol aktivitas pencernaan. Pusat liur, nantinya, mengirim impuls melalui saraf
autonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur. Tindakan gigi
mendorong sekresi liur tanpa adanya makanan karena manipulasi ini mengaktifkan
reseptor tekan di mulut.
b. Pada refleks liur terkondisi, atau didapat, salivasi terjadi tanpa stimulasi oral. Hanya
berpikir, melihat, mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu
salivasi melalui reflek ini
Sumber : Ganong
Empat faktor duodenum terpenting yang memengaruhi pengosongan lambung adalah lemak,
asam, hipertonisitas, dan peregangan.
Sekresi gastrin :
a. Sekresi Gastrin
Gastrin merupakan salah satu hormon pencernaan di dalam tubuh. Gastrin dihasilkan oleh sel
G pada daerah kalenjar pilorik (DKP). Karena gastrin berada di luar lumen lambung, maka
sebelum memberikan efek pada lambung, gastrin terlebih dahulu masuk kedalam darah, baru
kemudian gastrin masuk ke lambung dan memebrikan efeknya. Gastrin memiliki efek yang
spesifik yaitu berfungsi dalam mengatur sekresi getah lambung. Bila gastrin dikeluarkan,
maka efeknya sekresi getah lambung akan meningkat. Biasanya gastrin dikeluarkan bila
saluran pencernaan dalam hal ini lambung dan duodenum kesulitan dalam mencerna
makanan, dengan begitu akan merangsang pembentukan gastrin lewat saraf vagus dan
hasilnya, sekresi lambung meningkat dan makanan menjadi lebih mudah dicerna.
Sherwood, Laura Iee. 2011.
Sekresi Pankreas (Eksokrin & Endoktrin)
Pankreas pada dasarnya mensekresikan eksokrin dan endokrin,
eksokrin berupa enzim dan endokrin berupa hormon.
>Pankreas eksokrin memiliki 2 komponen yaitu :
1.Enzim pankreas yang secara aktif disekresikan oleh sel-sel asinus (sel
sekretorik mirip anggur yang membentuk kantong).
2.Larutan cair basa yang secara aktif disekresi oleh sel duktus yang
melapisi duktus pankreatikus.
a). Sel asinus mengeluarkan enzim.
Sel-sel asinus menghasilkan enzim berupa enzim proteolitik yang
berfungsi untuk mencerna protein. Enzim proteolitik ini dibagi menjadi
3 yaitu enzim tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase.
Enzim lain yang dihasilkan oleh sel-sel asinus seperti amilase camilase
pankreas untuk mencerna karbohidrat, dan lipase pankreas untuk
mencerna lemak.