Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARINIL KHASANAH

NIM : 17042097
KELAS : MANAJEMEN VI A/ PAGI
MATA KULIAH : MANAJEMEN RISIKO

1. Risiko bisnis : ketidakpastian pada perkiraan pendapata operasional perusahaan


dalam hal di masa akan mendatang
risiko kredit : risiko karena gagal memenuhi kewajibannya pada perusahaan
risiko pasar : risiko yang terjadi karena pergerakan harga pasar
risiko keuangan : risiko yg timbu akibat ketidakpastian target keuangan suatu usaha

2. Saat ini, beberapa perusahaan dan organisasi telah menerapkan kebijakan WFH,
rekomendasi terhadap hal tersebut yang berkaitan dengan rantai pasok di antaranya
adalah memastikan keamanan dari sistem perusahaan/organisasi yang dapat diakses
oleh pegawai dari rumah atau secara remote. Hal ini dapat dilakukan dengan
melakukan monitoring keamanan terhadap seluruh sistem dan aktivitas pengguna
yang mengakses sistem tersebut.

Selain melakukan monitoring keamanan terhadap seluruh sistem yang berkaitan


dengan rantai pasok perusahaan, perlu juga dilakukan uji kapasitas dan koneksi
remote yang diberikan untuk menjamin keberlangsunganmasing-masing layanan
perusahaan/organisasi.

Untuk menjamin keberlangsungan operasional dan layanan perusahaan terhadap


ketersediaan rantai pasok memerlukan rencana mengenai keberlanjutan bisnis yang
dimutakhirkan, salah satunya dengan memberikan edukasi mengenai informasi-
informasi kepada setiap pegawai yang melakukan pekerjaan dari rumah. Selain itu,
pemutakhiran rencana tanggap insiden keamanan perlu dilakukan untuk
menyesuaikan dengan kondisi perubahan lingkungan kerja yang tersebar dari
berbagai lokasi.

Pada situasi pandemi seperti ini, kolaborasi semua pihak dalam rantai pasok sangat
diperlukan, tidak hanya pelaku utama saja, melainkan peran pelaku pendukung pun
diperlukan dan harus dilakukan. Perubahan atau tindakan yang diambil oleh salah
satu anggota rantai pasok akan berdampak pada anggota rantai pasok yang lain.

Kebijakan WFH ini membuat setiap pekerja seolah didorong untuk memikirkan cara
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun tidak bertatap muka secara
langsung dengan rekan kerja lainnya. Oleh karena itu, implementasi WFH ini
memerlukan partisipasi dari setiap pegawai dalam suatu perusahaan untuk
melakukan strategi manajemen risiko terhadap dampak dari Virus Corona, hal
tersebut dilakukkan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan di tengah situasi
pandemi ini.
3. - Risiko Strategi
Jenis risiko ini adalah risiko yang tidak pasti yang diakibatkan dari kurang matangnya
strategi pemilik usaha dalam menjalankan bisnisnya. Risiko strategi umumnya
dihadapi oleh hampir semua pemilik perusahann besar saat ini. Risiko bisnis jenis ini
mereka hadapi saat sedang dalam masa mengembangkan produk dan bisnis mereka.
- Risiko Operasional
Jenis risiko operasional ini umumnya biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari
dalam perusahaan. Risiko ini memang mengarah kepada kegagalan yang tidak
diharapkan, namun bersifat teknis. Penyebab munculnya risiko cukup banyak, mulai
dari peralatan, kondisi alam, hingga karyawan perusahaan. Meski bersifat teknis dan
dapat ditangani, namun risiko ini juga bisa merusak reputasi perusahaan.
- Risiko Kepatuhan
Sesuai dengan namanya, risiko ini muncul karena adanya ketidakpatuhan kita
terhadap regulasi atau hukum yang diterapkan pemerintah, baik yang tertulis
maupun yang tidak. Risiko kepatuhan ini mungkin tidak berdampak terlalu besar
seperti risiko lainya. Namun, setiap ada ketidakpatuhan yang menjadi pelanggaran,
bisa membuat pemilik bisnis harus membayar denda atas ketidakpatuhan terhadap
aturan tertentu.
- Risiko Financial
Jenis risiko berikutnya adalah risiko financial. Dimana, berkaitan dengan biaya ekstra
yang menyebabkan kerugian pada pemasukan perusahaan. Risiko ini khusus terjadi
pada arus masuk dan keluar dari perputaran bisnis yang kita jalankan dan
menyebabkan kerugian financial. Umumnya, masalah kredit dan hutang menjadi
pemicu munculnya risiko ini.
Untuk mengurangi risiko ini Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk
memudahkan usaha Anda.
- Risiko Reputasional
Jenis risiko terakhir adalah risiko reputasional, dimana risiko ini berkaitan dengan
nama baik perusahaan dan bisnis kita. Saat nama baik perusahaan mejadi hancur,
maka otomatis bisa menyebabkan kerugian besar dan membuat para pelanggan
bisnisnya  menjadi tidak percaya. Dampaknya bisa menjadi besar dalam jangka
waktu singkat, seperti klien yang akan menolak berbisnis dengan Anda, atau
pemasok yang tidak ingin menawarkan produk dan jasanya pada perusahaan Anda.

4. Fungsi Pelaksanaan Risk Management

Jadi tujuan dari manajemen risiko yang diterapkan di dalam perusahaan merujuk
pada definisinya, salah satu tujuan yang pasti diinginkan oleh perusahaan kita adalah
meminimalisir risiko yang timbul. Namun, apakah hanya itu saja? Ternyata terdapat
tujuan lainnya, yang juga harus kamu ketahui, lho! Apa saja sih kira-kira? Langsung
saja kita lihat bersama melalui poin-poin di bawah ini ya!

- Melindungi Perusahaan

Tujuannya yang pertama adalah untuk melindungi perusahaan. Sesuai dengan


definisinya, poin ini merupakan tujuan utama dari manajemen risiko. Yakni dengan
memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang
bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.

- Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja merupakan tujuan kedua dari
risk management ini. Dengan membantu pembuatan kerangka kerja, manajemen
risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis akan membantu
menyelaraskan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.

- Mendorong Manajemen Agar Proaktif

Selanjutnya adalah untuk mendorong manajemen menjadi lebih proaktif.


Maksudnya, dengan mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam
mengurangi potensi risiko, akan menjadikan manajemen risiko sebagai salah satu
sumber keunggulan bersaing dalam kinerja perusahaan.

- Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati

Tahukah kamu ternyata risk management juga bertujuan sebagai pengingat?


Pengingat yang dimaksudkan bertujuan untuk mendorong semua individu dalam
perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan. Hal ini
harus terlaksana demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.

- Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Membantu meningkatkan kinerja perusahaan juga menjadi salah satu tujuan dari
manajemen risiko. Langkah nyatanya adalah dengan menyediakan informasi tingkat
risiko yang disebutkan dalam peta risiko (risk map). Hal ini juga berguna dalam
pengembangan strategi dan perbaikan proses risk management secara
berkesinambungan.

- Sosialisasi Manajemen Risiko

Terakhir, untuk membangun kemampuan individu maupun manajemen perlu


dilakukan sosialisasi tentang adanya risiko di dalam perusahaan. Untuk itulah
diperlukan sosialisasi tentang tentang risiko dan pentingnya risk management.

Anda mungkin juga menyukai