Anda di halaman 1dari 7

Panduan penyusunan soal HOTS

Florentina Dwi Astuti, M.Pd

1
Panduan penyusunan soal HOTS
Florentina Dwi Astuti, M.Pd

1. Pengertian Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)


Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite)

Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:


1) transfer satu konsep ke konsep lainnya;
2) memproses dan menerapkan informasi;
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda;
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah;
5) menelaah ide dan informasi secara kritis

Berdasarkan dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi


metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural
saja.
Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep
yang berbeda :
1) menginterpretasikan
2) memecahkan masalah (problem solving)
3) memilih strategi pemecahan masalah
4) menemukan (discovery) metode baru
5) berargumen (reasoning)
6) mengambil keputusan yang tepat

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah


disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
1) mengetahui (knowing-C1)
2) memahami (understanding-C2)
3) menerapkan (aplyingC3)
4) menganalisis (analyzing-C4)
5) mengevaluasi (evaluating-C5)
6) mengkreasi (creating-C6).

Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis


(analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6)

2
Panduan penyusunan soal HOTS
Florentina Dwi Astuti, M.Pd

2. Karakteristik Soal HOTS


1) Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6):
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
 menganalisis
 merefleksi
 Berargumen
 memprediksi
 menyimpulkan
 mengambil keputusan yang tepat
 menemukan
 menciptakan strategi baru

Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas:


a. kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar;
b. kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda;
c. menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara
sebelumnya.

2) Memuat Stimulus Kontekstual (berbasis kasus) dan menarik (trending topic);


Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini
terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam pengertian tersebut termasuk pula bagaimana keterampilan peserta didik
untuk menghubungkan (relate), menginterpretasikan (interprete), menerapkan
(apply) dan mengintegrasikan (integrate) ilmu pengetahuan dalam pembelajaran di
kelas untuk menyelesaikan permasalahan dalam konteks nyata.
Berikut ini diuraikan lima karakteristik asesmen kontekstual, yang
disingkat REACT :
a. Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan
nyata.
b. Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada penggalian (exploration),
penemuan (discovery), dan penciptaan (creation).
c. Applying, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk
menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d. Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk
mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks
masalah.

3
Panduan penyusunan soal HOTS
Florentina Dwi Astuti, M.Pd

e. Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk


mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau
konteks baru.

Ciri-ciri asesmen kontekstual yang berbasis pada asesmen autentik, adalah sebagai
berikut :
a. Peserta didik mengonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih
jawaban yang tersedia;
b. Tugas-tugas merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata;
c. Tugas-tugas yang diberikan tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang
benar, tetapi memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban benar.

3) Tidak rutin, bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan berpikir kritis


a. Soal yang tidak umum (tidak sering) digunakan untuk menguji KD tertentu.
b. Tidak diujikan pada peserta tes yang samadalam waktu relatif singkat, karena
langkah-langkah penyelesaian soal masih diingat oleh peserta tes. Soal seperti
ini tidak mampu mengembangkan kreativitas dan berpikir kritis, karena untuk
menjawab soal tersebut cukup dengan mengingat langkah-langkahnya saja
(ingatan).

3. Langkah-langkah Menyusun Soal HOTS


1) Menganalisis KD Soal HOTS.
 Kompetensi dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran
minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada
masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti
(Permendikbud No. 24/2016).

2) Menyusun kisi-kisi soal


Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk para guru dalam menulis butir
soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru
dalam:
a. Memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS

b. Merumuskan IPK

c. Memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji


Materi Pokok: faktual, konseptual, prosedural, metakognitif.
 Faktual: aspek-aspek pengetahuan istilah, peristiwa, lokasi, orang, tanggal,
sumber informasi, simbol dan sebagainya.

4
Panduan penyusunan soal HOTS
Florentina Dwi Astuti, M.Pd

 Konseptual: mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan


contoh, definisi, pengertian, meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema,
atau rumus.
 Prosedural: pengetahuan tentang urutan langkah-langkah dalam
melakukan sesuatu, algoritma, pengetahuan metode, teknik khusus dan
pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat.
 Metakognitif: memaknai pengetahuan, menentukan pengetahuan yang
penting dan tidak penting (strategic knowledge), memecahkan masalah
menggunakan pengetahuan yang dimiliki, pengetahuan yang sesuai dengan
konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).

d. Merumuskan indikator soal


Indikator soal yang lengkap memuat komponen A-B-C-D:
a. Audiens: subjek yang akan diukur, misalnya siswa.
b. Behavior: tingkah laku (aspek kemampuan) yang hendak diukur, misalnya
membandingkan, menyimpulkan, merumuskan.
c. Condition: stimulus, dasar pertanyaan, misalnya konflik sosial.
d. Degree: derajat ketepatan jawaban yang diukur, misalnya dengan tepat.

e. Menentukan level kognitif


Kemampuan berpikir dalam level: Pengetahuan dan Pemahaman (C1dan
C2), Aplikasi (C3), dan Penalaran (C4, C5, atauC6).

Level
Level Kognitif Keterangan
Soal
LOTS
(Low
Ordere
Kemampuan menghafal, mengingat, menjawab
d Pengetahuan Mengetahui (C1)
pertanyaan, karakteristik( siapa, kapan, dimana )
Thinkin
g
Skills)
a. Kemampuan mengolah pengetahuan seperti
menggantikan suatu kata/istilah dengan
MOTS
kata/istilah lain yang sama maknanya;
(Middle
Pemahaman Memahami (C2) b. Menulis kembali suatu
Ordere
kalimat/paragraf/tulisan dengan
d
kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa
Thinkin
mengubah artinya informasi aslinya.
g
Menggunakan informasi, konsep, prosedur,
Skills)
Penerapan Menerapkan (C3) prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari
pada konsep yang baru/belum dipelajari

5
Panduan penyusunan soal HOTS
Florentina Dwi Astuti, M.Pd

Kemampuan mengurai suatu masalah menjadi


bagian-bagian yang spesifik, mengelompokkan
HOTS Menganalisis (C4) informasi, membandingkan, menentukan
(Higher keterhubungan antara satu kelompok/informasi
Ordere dengan kelompok/informasi lainnya
d Penalaran Mengevaluasi Menyimpulkan informasi berdasarkan suatu
Thinkin (C5) kriteria,memprediksi, hipotesa.
g Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah
Skills) ada sehingga hasil tersebut merupakan satu
Mengkreasi (C6)
kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang
digunakan untuk membentuknya

f. Menentukan bentuk soal dan nomor soal


a. Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
b. Uraian

4. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual


 Stimulus adalah informasi yang digunakan sebagai dasar untuk membuat
pertanyaan/soal.
 Stimulus soal HOTS memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Memuat satu atau beberapa informasi, dapat berupa gambar, grafik, tabel,
wacana,dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus sesuai dengan
lingkup materi yang diujikan dalam kisi-kisi USBN.
2. Menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, memprediksi, atau menciptakan.
3. Bersifat konstekstual dan menarik (terkini) untuk memotivasi peserta didik
membaca.
4. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal)

5. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal


Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Sekolah : SMP Negeri 1 / semester 1 (VII)


Jumlah soal :
Mata pelajaran : Agama Katolik
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian/Pengetahuan
Penyusun : Florentina Dwi
Alokasi waktu : 2 JP x 40 menit

6
Panduan penyusunan soal HOTS
Florentina Dwi Astuti, M.Pd

Kompetensi IPK Materi Indikator Level Bentuk Nomor


Dasar Pokok Soal Soal Soal
1.2 Menghargai Menganalisis Martabat Disajikan C4 Pilihan 1
diri sebagai penerapan luhur kutipan Ganda
citra Allah peran sebagai Kitab
yang manusia citra Kejadian
memiliki dalam Allah 1:26-27 ,
kemampuan kehidupan peserta
dan sehari-hari didik
keterbatasa sebagai citra mampu
n Allah yang menentukan
memiliki makna
kemampuan manusia
dan sebagai
keterbatasan Citra Allah

Dalam Kejadian 1:26-27 Allah berfirman, :”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan dilaut dan burung-
burung diudara dan atas segala ternak ...Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya mereka sebagai laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka”.
Dari perikop tersebut tindakan manusia yang sesuai dengan citra Allah adalah ...
a. Manusia dikasihi Allah dan sesama manusia yang setia pada Allah
b. Manusia adalah ciptaan yang serupa dan segambar dengan Allah
c. Manusia menjalankan tugasnya secara bijak demi kemuliaan Allah
d. Manusia bisa bertindak sewenang-wenang atas ciptaan Allah

Anda mungkin juga menyukai