Anda di halaman 1dari 6

MENGENAL LEBIH DEKAT

MENDIRIKAN CREDIT UNION

Ketika krisis moneter melanda


berbagai negara, termasuk Indonesia
tahun 1997-1998 banyak sekali
perusahaan-perusahaan besar
bangkrut. Bahkan pemerintah
Indonesia juga tak bisa berbuat apa-
apa ketika itu, menghadapi krisis.

Nah yang mampu bertahan dan


survival dalam kondisi tersebut hanyalah usaha-usaha dan bisnis yang
berbasis masyarakat. Termasuk Credit Union, yang saat itu berhasil
membangun gerakannya di level grass root, khususnya di Kalimantan Barat.

Kini konsep pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis komunitas


menjadi salah satu model yang paling popular di Indonesia. Konsep ini juga
sangat cocok dikembangkan untuk gerakan ekonomi berkelanjutan dalam
rangka mengatasi tantangan ekonomi global, yang mana penguasaan asset
terbesar berada di tangan pemodal maka CU adalah sebaliknya. Sehingga
komunitas atau masyarakat memiliki ketahanan dan kedaulatan ekonomi
dan punya nilai tawar yang kuat.

Tapi apa itu Credit Union (CU)?


Kata Credit Union berasal dari bahasa latin, Credere yang berarti percaya
dan Union yang berarti kumpulan/kesatuan (mengikat diri dalam suatu
kesatuan).

Jadi CU (Credit Union) adalah badan usaha yang dimiliki oleh sekumpulan
orang yang saling percaya dalam ikatan pemersatu, yang bersepakat untuk
menabungkan uang mereka sehingga menciptakan modal bersama guna
dipinjamkan di antara sesama mereka dengan bunga yang layak untuk
tujuan produktif dan kesejahteraan.

1
MENGENAL LEBIH DEKAT
MENDIRIKAN CREDIT UNION
Sejarah CU
Merujuk kepada https://id.wikipedia.org sejarah koperasi kredit dimulai pada
abad ke-19 di Jerman.

Saat itu negara tersebut dilanda krisis ekonomi akibat badai salju. Para
petani tak dapat bekerja dan tanaman bisa tumbuh. Akibatnya banyak warga
Jerman kelaparan dan terjerat hutang dengan bunga tinggi.

Pada masa yang hampir sama, terjadi Revolusi Industri. Pekerjaan yang
sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin hingga
pengangguran terjadi dimana-mana.

Kondisi ini membuat Wali kota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen


berusaha menolong kaum miskin. Ia melakukan penggalangan bantuan
untuk orang miskin.

Tapi derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sementara para


donator tak mau lagi membantu kaum miskin.

Tapi Raiffeisen tak putus asa. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti
di Jerman untuk dibagi-bagikan. Tapi juga tak berhasil memecahkan
masalah orang miskin yang juga menjadi masalah kotanya.

Dari pengalaman itu ia berkesimpulan “kesulitan si miskin hanya dapat


diatasi oleh si miskin itu sendiri. Orang miskin harus mengumpulkan uang
secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesamanya.
Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan
penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.”

Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin akhirnya membentuk


koperasi bernama Credit Union (CU). Saat itu, CU yang dibangun oleh
Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman dan
ideanya menyebar ke seluruh dunia.

2
MENGENAL LEBIH DEKAT
MENDIRIKAN CREDIT UNION

Ilustrasi CU
Prinsip-Prinsip CU
Dari rumusan dan kesepakatan Forum Credit Union Internasional I yang
diselenggarakan oleh WOCCU pada tanggal 24 Agustus 1984. Maka prinsip
– prinsip CU adalahs ebagai berikut:

Struktur Demokratis
Keanggotaan terbuka dan sukarela, setiap orang dalam ikatan pemersatu
bergabung dan memanfaatkan pelayanan yang diberikan CU secara
bertanggung jawab.

Kontrol secara demokratis, Anggota CU memiliki hak yang sama untuk


bersuara (satu anggota satu suara) dan berperan serta di dalam
pengambilan keputusan-keputusan untuk kemajuan CU tanpa dipengaruhi
jumlah tabungan, saham, deposito maupun volume usahanya. Anggota CU
memilih pengurus dan pengawas CU, yang dipilih adalah para RELAWAN
yang tidak menerima gaji. Namun demikian, CU bisa mengeluarkan biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh para pejabat berkaitan dengan tugasnya.

Tidak diskriminatif, Setiap anggota diperlakukan sama, CU tidak


membeda-bedakan dalam suku, kebangsaan jenis kelamin, agama atau
politik.

3
MENGENAL LEBIH DEKAT
MENDIRIKAN CREDIT UNION
Pelayanan Anggota
Pelayanan kepada anggota, semua pelayanan ditujukan untuk
meningkatkan ekonomi kesejahteraan sosial dan ekonomi anggota.

Distribusi kepada Anggota, Balas jasa simpanan yang layak atas


simpanan anggota bertujuan untuk mendorong penggunaan uang secara
bijaksana melalui kebiasaan menabung. Selanjutnya CU mampu
menyediakan pelayanan pinjaman dan pelayanan lain kepada anggotanya.
Setiap hasil lebih (surplus) yang diperoleh harus memberikan manfaat bagi
seluruh anggota bukan pada segelintir anggotanya apalagi bukan anggota.
Hasil lebih tadi dibagikan kepada para anggotanya sesuai besaran saham
dimilikinya atau diarahkan untuk meningkatkan atau menambah pelayanan
uang diperlukan anggota.

Membangun Stabilitas Keuangan, Perhatian utama CU adalah untuk


membangun kekuatan finansial, melalui pembentukan cadangan yang
memadai dan kontrol internal yang memastikan pelayanan
berkesinambungan kepada para anggotanya. Untuk melihat stabilitas
keuangan CU dapat di lihat pada table struktur keuangan Credit Union yang
efektif.

Tujuan Sosial
Pendidikan yang Terus Menerus, CU secara aktif harus terus
melaksanakan pendidikan kepada para anggota, pengurus, pegawas, staff
dan masyarakat pada umumnya sesuai pada prinsip menolong diri sendiri
dalam kebersamaan, demokratis, sosial dan ekonomi. Tujuannya adalah
untuk mendorong penggunaan uang secara bijaksana, menabung dan juga
mendidik anggota agar memahami hak dan tanggung jawabnya.

Kerjasama antar Credit Union, Untuk mewujudkan ketahanan filosofinya


dan menggalang keberadaannya, CU secara aktif harus membangun kerja
sama dengan CU lain, baik tingkat lokal, nasional dan internasional.

Tanggung Jawab Sosial, CU menjunjung pembangunan manusia dan


pembangunan sosial dalam masyarakat. CU senantiasa harus
berupaya memberikan pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan
dan mau menggunakan pelayanan tersebut. Pelayanan CU ditunjukan
kepada setiap orang tanpa membeda-bedakan dan CU senantiasa ikut
membangun tatanan kehidupan perekonomian masyarakat.

4
MENGENAL LEBIH DEKAT
MENDIRIKAN CREDIT UNION
Cara mendirikan CU di Indonesia
Meskipun CU sedikit berbeda dengan koperasi pada umumnya, namun dasar
hukum yang digunakan dalam menjalan Credit Union adalah Pasal 33 UUD 1945,
UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian yang kemudian diganti dengan
UU No. 17 Tahun 2012, dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1995 Tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.

Dimana pengaturan mengenai perkoperasian baik pada saat berlakunya Undang-


Undang Nomor 25 Tahun 1992 maupun saat ini dengan berlakunya Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2012 telah menempatkan CU sebagai bagian dari koperasi simpan
pinjam. Karena itu prosedur atau tata cara mendirikan CU juga sama dengan
koperasi simpan pinjam sebagai mana diatur oleh undang-undang tersebut,
khususnya Pasal 8 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 dan dalam Peraturan
Menteri No. 01/Per/M.KUKM/I/2006 dalam Pasal 8 dengan dinyatakan sebagai
berikut:

Dalam Anggaran Dasar Akta Pendirian Koperasi memuat sekurangkurangnya:


1. Daftar nama pendiri;
2. nama dan tempat kedudukan;
3. maksud dan tujuan serta bidang usaha;
4. ketentuan mengenai keanggotaaan;
5. ketentuan mengenai Rapat Anggota;
6. ketentuan mengenai pengelolaan, ketentuan mengenai permodalan;
7. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
8. ketentuan mengenai permodalan;
9. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
10. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
11. ketentuan mengenai sanksi.

Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 ketentuan ini diatur dalam Pasal 16
yang menyatakan:

(1) Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) memuat
sekurang-kurangnya:

1. nama dan tempat kedudukan;


2. wilayah keanggotaan;
3. tujuan, kegiatan usaha, dan jenis Koperasi;

5
MENGENAL LEBIH DEKAT
MENDIRIKAN CREDIT UNION
4. jangka waktu berdirinya Koperasi;
5. ketentuan mengenai modal Koperasi;
6. tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Pengawas dan
Pengurus;
7. hak dan kewajiban Anggota, Pengawas, dan Pengurus;
8. ketentuan mengenai syarat keanggotaan;
9. ketentuanmengenai RapatAnggota;
10. ketentuan mengenai penggunaan Selisih Hasil Usaha;
11. ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
12. ketentuanmengenaipembubaran;
13. ketentuan mengenai sanksi; dan
14. ketentuan mengenai tanggungan Anggota.

(2) Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang memuat
ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri atau pihak lain.

Peraturan Menteri No. 98/Kep/M. KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan


Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
dikeluarkan untuk menyempurnakan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah No. 104.1/ Kep/M.KUKM/X tahun 2002, yang berkaitan
dengan keterlibatan Notaris dalam pembuatan Akta Koperasi.

Demikian kira-kira sepintas mengenal lebih dekat cara mendirikan Credit Union.
Untuk lebih abdolnya anda/Mahasiswa bisa bertanya langsung kepada para pengurus
Credit Union yang sudah sangat berpengalaman dan berada di sekitar Anda. Yang
dapat menjadi referensi atau tempat belajar anda, Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai