Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

Ujian Akhir Semester

Analisis Laporan Keuangan PT. Garuda Indonesia Tbk

DIMAS ADYTIA PRATAMA


Jurusan Akuntansi
Angkatan 2018
1. Menemukan kejanggalan pada laporan keuangan dan menganalisis laporan
keuangan berdasarkan aspek investasi,permodalan,dan penggunaan laba
berdasarkan data laporan keuangan di atas terdapat beberapa kejanggalan dalam laporan keuangan
tersebut, yang pertama mengenai laba bersih yang dibukukan sebesar US$ 809.846 atau setara Rp 11,49
miliar (Kurs Rp 14.200/US$).

Perusahaan seharusnya rugi, dikarnakan beban usaha yang diterima lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan usaha yang diterima yakni sebesar USD 4,57 miliar, sedangkat pendapatan
perusahaan sendiri hanya USD 4.37 milliar.

dibandingkan dengan perusahaan lain, jika pendapatan lebih kecil dibanding beban usaha, maka
perusahaan tersebut tidak akan menghasilkan laba bersih. Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangan
PT Airasia Indonesia Tbk.
Selain kejanggalan tersebut, kejanggalan yang lainnya adalah piutang usaha yang diterima
oleh PT Garuda indoensia airlines dari PT Mahata Aero Teknologi sebesar USD 239,94 juta
dimasukkan kedalam pos pendapatan.

Dalam PSAK 23 menyatakan 3 kategori pengakuan pendapatan yaitu penjualan barang,


penjualan jasa dan pendapatan atas bunga, royalti dan dividen dimana seluruhnya menyatakan kriteria
pengakuan pendapatan yaitu Pendapatan dapat diukur secara handal, adanya manfaat ekonomis yang
akan mengalir kepada entitas dan adanya transfer of risk. Berdasarkan pernyataan tersebut piutang tidak
bisa dimasukkan kedalam pos pendapatan. piutang sendiri merupakan pendapatan yang belum diterima
atau belum disetorkan, sedangkan dalam PSAK no. 23 tadi disebutkan bahwa pendapatan tersebut harus
diukur secara handal dan ada manfaat secara ekonomis yang mengalir kepada Entitas pemilik.

Aspek investasi
Pada aspek investasi perusahaan mempunyai aset keuangan yang dapat dijual atau dapat
diinvestasikan selain kepada entitas anak dan asosiasi, nilai wajar dari aset keuangan tersebut di
nyatakan dalam mata uang asing. Jika ada penurunan dan kenaikan dari nilai aset keuangan tersebut
maka akan dimasukkan kedalam cadangan investasi.

Aspek permodalan
Dari segi aspek permodalan perusahaan berusaha untuk mecapat struktur modal yang optimal
dalam mencapai tujuan usaha, mempertahankan rasio modal yang sehat dan kredit yang kuat. Oleh karna
itu perusahaan melakukan beberapa pinjaman untuk mengatur dan menyeimbangkan hal tersebut.
Aspek penggunaan laba
Laba yang dihasilkan oleh perusahaan digunakan untuk dibagi ke entitas induk dan pemilik
saham. Selain itu menurut undang undang perseroan terbatas dinyatakan bahwa perusahaan wajib
menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih yang dihasilkan sebagai cadangan. Penyisihan Saldo laba
yang dicadangkan tersebut dilakukan minimal sampai cadangan mencapai 20% dari modal ditempatkan
yang di setor penuh.

Saldo laba yang dicadangkan oleh perusahan hanya mencapai 0.46% dari modal ditempatkan
disetor penuh, dengan kata lain penggunaan laba dari yang perusahaan hasilkan belum memenuhi dan
sesuai dari yang di sebutkan di undang undang perseroan terbatas, sehingga perusahaan harus terus
membagi dan menggunakan laba tersebut sebagai cadangan sehingga bisa mencapai persentase yang
telah ditentukan.
2. berita tentang PT Garuda Indonesia Airlines :
a) tempo.co : https://bisnis.tempo.co/read/1198995/laporan-keuangan-garuda-indonesia-
disebut-tidak-sesuai-standar/full&view=ok
“Laporan Keuangan Garuda Indonesia disebut-tidak sesuai standar”
“ TEMPO.CO, Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia
Tbk mengumumkan perampingan jajaran komisarisnya. Terhitung empat nama dari tujuh komisaris
lawas di perseroan tidak lagi menjabat di posisi lama.
“Dilakukan pemberhentian dengan hormat kepada Agus Santoso sebagai Komisaris Utama,
Dony Oskaria, Muzaffar Ismail dan Luky Alfirman sebagai Komisaris,” tulis Garuda dalam siaran
tertulisnya, Rabu, 23 April 2019.
Berlatar keluarnya empat nama lawas, Garuda Indonesia mengangkat dua nama untuk mengisi
kekosongan. Di antaranya Eddy Porwanto Poo sebagai Komisaris Independen dan Sahala Lumban Gaol
sebagai Komisaris Utama. Dengan posisi baru ini, Garuda Indonesia kini hanya memiliki lima komisaris
setelah sebelumnya pada posisi yang sama diisi tujuh orang.
Sebelum perampingan komisaris diumumkan dalam RUPST, beredar surat dari dua komisaris
lama soal keberatan mereka terhadap laporan keuangan tahunan Garuda Indonesia 2018. Komisaris yang
menyatakan tak sepakat dengan pembukuan tersebut adalah Chairal Tanjung dan Donny Oskaria—
keduanya dari PT Trans Airways dan Finegold Resources Ltd selaku pemilik 28,08 persen saham
Garuda Indonesia.
Surat itu ditulis pada 2 April 2019. Dalam layang ini, keduanya menengarai ada kejanggalan soal
laporan keuangan yang dicatatkan Garuda Indonesia. Menurut Chairal dan Dony, yang sama-sama
meneken surat itu, perseroan dianggap tak sejalan dengan Standar Akuntansi Keuangan Negara Nomor
23. Menurut keduanya, Garuda Indonesia telah mencatatkan pendapatan yang masih berbentuk piutang.
Piutang yang dimaksud berasal dari perjanjian kerja sama antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT
Citilink Indonesia selaku anak usaha Garuda Indonesia. “

ANALISIS KONTEN : beberapa kejanggalan ditemukan pada laporan keuangan PT garuda


Indonesia Airlines yang diterbitkan pada tanggal 31 desember 2018 yang lalu di Jakarta. Berdasarkan
berita, kejanggalan yang ditemukan adalah perusahaan mencatat pendapatan yang masih berbentuk
piutang dari kerja sama antara antara PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia selaku anak
usaha Garuda Indonesia. Hal ini menyebabkan 2 komisaris perusahaan yakni Chairul Tanjung dan
Donny Oskaria tidak sepakat untuk menandatangani pembukuan tersebut karna dianggap melanggar
standar akuntansi keuangan no 23. hal ini juga mengakibatkan terjadinya rapat umum pemegang saham
sekaligus mengganti komisaris utama yang lama.
b) detik finance : https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4534710/jika-terbukti-janggal-garuda-
wajib-ubah-laporan-keuangannya?_ga=2.32270586.596363584.1557725404-1217221504.1557725404
“ jika terbukti janggal garuda wajib ubah laporan keuangannya “
“ Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Jika ditemukan ada kesalahan dalam penyajiannya, perseroan akan
diminta mengubah laporan keuangannya.
BEI sendiri fokus memeriksa kerja sama Garuda Indonesia dengan PT Mahata Aero Teknologi.
Kerja sama inilah yang mendongkrak pendapatan perusahaan meskipun masih bersifat piutang.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, pihaknya pada 30 April 2019
kemarin sudah melakukan hearing dengan manajemen Garuda Indonesia dan pihak auditornya.
Sementara hari ini BEI sudah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan meminta
penjelasan dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

"Hari ini kita ketemu IAPI yang melakukan monitoring terhadap auditor. Kemudian hari ini juga
ke OJK koordinasi. Setelah semua dokumen telah disampaikan kita akan ambil sikap hal apa yang akan
di-follow up atas hasil monitoring kita," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Setelah itu, BEI akan meminta penjelasan juga kepada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai
pembuat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). BEI juga fokus menghimpun dokumen-
dokumen untuk memperkuat monitoring.
Ketika semua proses berjalan, BEI akan menentukan hasil monitoringnya. BEI selaku wasit
pasar modal bisa meminta manajemen Garuda Indonesia mengubah penyajian laporan keuangan hingga
memberikan sanksi. Hal itu jika ditemukan kesalahan dalam penyajiannya.”

ANALISIS KONTEN : pemeriksaan laporan keuangan PT Garuda Indonesia oleh PT Bursa


Efek Indonesia yang sedang dilakukan akan menghasilkan keputusan, yakni, jika kesalahan ditemukan
dalam penyajian laporan keuangan tersebut maka, PT garuda Indonesia harus mengubah laporan
keuangannya. BEI focus untuk memeriksa kejanggalan yang sebelumnya sudah menjadi penyebab atas
masalah ini, yaitu pada kerja sama PT Garuda Indonesia dengan PT Mahata Aero Teknologi. BEI juga
meminta penjelasan kepada IAPI selaku pembuat standar akuntansi keuangan apakah laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan sudah benar dan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang sudah
ditetapkan atau belum.
c) liputan6.com : https://www.liputan6.com/bisnis/read/3962968/bpk-turunkan-tim-pemeriksa-
audit-laporan-keuangan-garuda

“Bpk turunkan tim pemeriksa audit laporan keuangan garuda”

“Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan akan menurunkan


tim pemeriksa untuk audit transaksi laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk.

Selain itu, BPK juga audit kewajaran dari transaksi. "Kami akan turunkan tim pemeriksa untuk
mengaudit transaksi dan kewajarannya,” ujar Anggota BPK, Achsanul Qasasi saat dihubungi
Liputan6.com, lewat pesan singkat, Jumat (10/5/2019).

BPK juga akan konfirmasi mengenai transaksi dengan PT Mahata Aero Teknologi Senin depan.
"Kami juga akan melakukan konfirmasi kepada Mahata," kata dia.

Akan tetapi, Achsanul belum dapat menjelaskan detil untuk permintaan klarifikasi dan
penjelasannya.

Sebelumnya laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk untuk tahun buku 2018 menuai
polemik lantaran dua komisaris tolak teken laporan tahunan 2018.  Hal ini lantaran kontrak kerja
sama antara Mahata dengan Garuda Indonesia selama 15 tahun senilai USD 241 juta dicatat
sebagai pendapatan sehingga perseroan mencetak laba pada 2018. “

ANALISIS KONTEN : Badan pemeriksa keuangan menurunkan tim pemeriksa untuk


mengaudit laporan keuangan PT Garuda Indonesia. Hal ini untuk membuktikan apakah transaksi yang
dilakukan oleh PT Garuda Indonesia itu wajar. Berdasarkan berita tersebut BPK akan berfokus lebih
jauh kepada transaksi kerja sama antara PT Garuda Indonesia dengan PT Mahata Aero teknologi. Kerja
sama senilai USD 241 juta dicatat sebagai pendapatan oleh PT Garuda Indonesia yang seharusnya
adalah piutang, sehingga perusahaan mencetak laba pada tahun 2018 kemarin.

Dari 3 analisis konten diatas dapat di kaitkan dengan analisis kejanggalan laporan keuangan pada
soal nomor 1. PT Garuda Indonesia menerbitkan laporan keuangannya pada tanggal 31 desember 2018,
laporan keuangan ini mempunyai beberapa kejanggalan, diantaranya adalah perusahaan seharusnya rugi
dikarnakan perusahaan mempunyai beban usaha lebih banyak dan besar dibandingkan dengan
pendapatan yang dihasilkan, tetapi pada laporan keuangan, perusahaan masih dapat mencetak laba
bersih atau keuntungan. Kejanggalan ini menyebabkan BEI turun tangan untuk memeriksa laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan, jika benar terjadi maka perusahaan wajib mengganti atau
memperbaiki laporan keuangan tersebut.

kerjanggalan yang selanjutnya terletak pada piutang usaha yang seharusnya tidak masuk pada
pos pendapatan, tetapi pada laporan keuangan, perusahaan memasukan piutang ini kepada pendapatan.
Sesuai dengan data yang ada pada soal nomor 1, perusahaan menerima piutang usaha dari PT Mahata
Aero Teknologi sebesar USD 241 juta, hal ini melanggar PSAK NO 23 yaitu “ pengakuan pendapatan
yaitu penjualan barang, penjualan jasa dan pendapatan atas bunga, royalti dan dividen dimana
seluruhnya menyatakan kriteria pengakuan pendapatan yaitu Pendapatan dapat diukur secara handal,
adanya manfaat ekonomis yang akan mengalir kepada entitas dan adanya transfer of risk. Dikutip dari
tempo.co , hal inilah yang membuat 2 komisaris perusahaan tidak sepakat untuk menandatangani
pembukuan tersebut sehingga komisaris perusahaan menerbitkan surat pernytaan keberatan atas
pembukuan tersebut. hal itu membuat perusahann mengadakan rapat umum pemegang saham sehingga
mengganti komisaris utama.

Dari kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan pada laporan keuangan tersebut BPK


mengirimkan tim audit untuk memeriksa laporan keuangan yang diterbitkan dan telah di audit tersebut,
BPK ingin mengetahui apakah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut wajar dan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan. Selain itu BPK juga ingin meminta keterangan kepada auditor yang
mengaudit, terutama tentang masalah transaksi PT Garuda indonesia dengan PT Mahata aero teknologi
yang harusnya adalah piutang tetapi di jadikan sebagai pendapatan oleh PT Garuda Indonesia.

Daftar Pustaka
https://bisnis.tempo.co/read/1198995/laporan-keuangan-garuda-indonesia-disebut-
tidak-sesuai-standar/full&view=ok.

https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-4534710/jika-terbukti-janggal-garuda-
wajib-ubah-laporan-keuangannya?_ga=2.32270586.596363584.1557725404-
1217221504.1557725404.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3962968/bpk-turunkan-tim-pemeriksa-audit-
laporan-keuangan-garuda .

Kieso, W,K. 2018. Pengantar akuntansi 1 berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai