Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. E PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :
ALFIRA NISRINA (NPM : 201560311005)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES MEDISTRA INDONESIA


Jl. CUT MEUTIA RAYA NO. 88A BEKASI, JAWA BARAT INDONESIA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pendahuluan ini dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun.
Tujuan penulis membuat Laporan Pendahuluan ini sebagai syarat pemenuhan tugas
dan tambahan referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu tambahan tentang
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Kasus Hipertensi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Pendahuluan ini masih jauh dari
kata sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan Laporan Pendahuluan ini.
Karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik Tuhan
Yang Maha Esa. Semoga Laporan Pendahuluan ini dapat berguna dan membantu proses
pembelajaran.

Bekasi, 6 November 2020

Penulis

Alfira Nisrina

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................6
A. Definisi Hipertensi..........................................................................................................6
B. Etiologi Hipertensi..........................................................................................................6
C. Manifestasi Klinis Hipertensi..........................................................................................7
D. Patofisiologi Hipertensi...................................................................................................8
E. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi...............................................................................10
F. Penatalaksanaan Hipertensi...........................................................................................10
G. Komplikasi Hipertensi..................................................................................................11
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA...........................................................................13
PENGKAJIAN.....................................................................................................................13
ANALISA DATA................................................................................................................23
SKORING............................................................................................................................24
INTERVENSI KEPERAWATAN.......................................................................................27
IMPLEMENTASI................................................................................................................38
EVALUASI..........................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................46

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di arteri yang bersifat sistemik
alias berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama. Hipertensi tidak terjadi
tiba-tiba, melainkan melalui proses yang berlangsung cukup lama. Tekanan darah
tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan menyebabkan tekanan tinggi
permanen yang disebut Hipertensi. Untuk menentukan terjadi atau tidaknya hipertensi
diperlukan setidaknya tiga kali pengukuran tekanan darah pada waktu yang berbeda.
Jika dalam tiga kali pengukuran selama interval 2-8 pekan angka tekanan darah tetap
tinggi, maka patut dicurigai sebagai hipertensi. (Lingga, 2012).
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan
suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.
Dengan demikian tubuh menunjukkan reaksi lapar dan menyebabkan jantung harus
bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Trisnawan, 2019).
Di Indonesia, angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dan masih banyak
penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan, terutama di daerah
pedesaan. Sementara itu, di Amerika Serikat, data NHANES (National Health and
Nutrition Examination Survey) memperlihatkan bahwa risiko hipertensi meningkat
sesuai dengan peningkatan usia. Data NHANES 2005-2008 memperlihatkan kurang
lebih 76,4 juta orang berusia ≥ 20 tahun adalah penderita hipertensi, berarti 1 dari 3
orang dewasa menderita hipertensi (Tedjasukmana, 2012).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan keluarga. Pelayanan keperawatan keluarga merupakan bagian dari
pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas). Keperawatan keluarga
merupakan pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup
praktik keperawatan. Merupakan pelayanan keperawatan yang bersifat holistik
menempatkan keluarga dan komponen sebagai fokus pelayanan dan melibatkan
anggota keluarga (Harnilawati, 2013).

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah Bagaimanakah proses keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi
pada keluarga Tn. E?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari Hipertensi
2. Untuk mengetahui etiologi dari Hipertensi
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Hipertensi
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari Hipertensi
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari Hipertensi
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Hipertensi
7. Untuk mengetahui komplikasi dari Hipertensi
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hipertensi
Menurut WHO, hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih
besar atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sama atau lebih besar
dari 90 mmHg. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi
merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya. Dengan demikian tubuh menunjukkan reaksi lapar dan
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Apabila keadaan tersebut berlangsung lama dan tidak segera diatasi, maka gejala
penyakit tekanan darah tinggi akan timbul. Adapula yang mengartikan bahwa
hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah (Trisnawan, 2019).
Hipertensi termasuk penyakit yang mematikan. Seringkali penderitanya tidak
mengetahui gejala-gejalanya. Kalaupun muncul, gejala-gejala tersebut dianggap
sebagai gangguan biasa sehingga tidak jarang penderita terlambat menyadari
terserang penyakit tersebut sebelum memeriksa tekanan darahnya. Hipertensi disebut
sebagai pembunuh gelap (the silent killer). Hipertensi juga dikenal sebagai
heterogeneous group of disease. Maksudnya adalah, hipertensi dapat menyerang
setiap orang dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi (Trisnawan,
2019).

B. Etiologi Hipertensi
Hipertensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor pemicu hipertensi
ada yang dapat dikontrol dan ada yang tidak dapat dikontrol. Faktor pemicu hipertensi
yang dapat dikontrol antara lain kurangnya gerak fisik atau olahraga, merokok,
kegemukan, pola makan atau konsumsi yang salah, konsumsi alkohol dan garam yang
berlebihan. Sedangkan faktor pemicu hipertensi yang tidak dapat dikontrol adalah
faktor genetik atau keturunan, jenis kelamin dan usia (Trisnawan, 2019).

6
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder (renal).

1. Hipertensi Primer (esensial)


Hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebabnya belum diketahui
dengan jelas. Menurut penelitian, sebagian besar orang (90%) mengidap
hipertensi jenis ini. Ada berbagai faktor yang diduga turut berperan sebagai
penyebab hipertensi ini. Berbagai faktor yang dimaksud antara lain :
 Faktor lingkungan
 Bertambahnya usia
 Faktor psikologis
 Stress
 Keturunan
 Kelainan metabolisme intraseluler
 Obesitas
 Konsumsi alkohol
 Merokok
 Kelainan darah (polisitemia)
2. Hipertensi Sekunder (renal)
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat dikatakan
sudah diketahui dengan jelas atau pasti. Adapun penyebab hipertensi ini antara
lain :
 Gangguan hormonal
 Penyakit jantung
 Diabetes
 Tidak berfungsinya ginjal
 Penyakit pembuluh darah
 Pemakaian kontrasepsi oral atau gangguan yang berhubungan dengan
kehamilan

C. Manifestasi Klinis Hipertensi


Gejala-gejala hipertensi pada setiap orang berbeda-beda. Parahnya lagi, gejala-
gejalanya hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Diantaranya sebagai berikut :

7
1. Sakit kepala atau pusing
2. Jantung berdebar-debar
3. Tengkuk terasa pegal dan mudah lelah
4. Penglihatan kabur
5. Sulit bernapas setelah bekerja keras atau mengangkat beba berat
6. Wajah memerah
7. Keluar darah dari hidung dengan tiba-tiba
8. Sering buang air kecil di malam hari
9. Telinga berdenging
10. Merasa seolah-olah dunia berputar (vertigo)

Untuk memastikan hipertensi, seseorang hendaknya melakukan pengukuran


tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh
darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang kembali ke jantung
(pembuluh balik) (Trisnawan, 2019).

D. Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II
dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang
peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung
angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi
oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki
peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan
rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal
untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat
sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat
dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan
ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume
darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.
Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi
NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi

8
NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler
yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.

Angiotensinogen

RENIN (disekresikan oleh ginjal)

Angiotensin I
Angiotensin converting enzyme (ACE)

Angiotensin II

↑ sekresi hormon ADH, rasa Stimulasi sekresi aldosteron


haus dari korteks adrenal

Urin sedikit → pekat & ↑ ↓ ekskresi NaCl (garam) dengan


osmolaritas mereabsorpsinya di tubulus ginjal

↑ konsentrasi NaCl di
Mengentalkan
pembuluh darah

Menarik cairan intraseluler → Diencerkan dengan ↑ volume


ekstraseluler ekstraseluler

Diencerkan dengan ↑ volume


Volume darah ↑
ekstraseluler

↑ Tekanan darah ↑ Volume darah

↑ Tekanan darah

9
E. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi
Untuk mendapatkan kepastian yang akurat, sejumlah tes lain perlu dilakukan. Tes
pendukung ini bermanfaat untuk menetapkan keputusan apakah seseorang menderita
hipertensi atau tidak. Tes yang dimaksud sebagai berikut (Nurarif, 2015) :
1. Pemeriksaan Laboratorium
 Hb / Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
 BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
 Glukosa : hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin
 Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan ada
DM
2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung, hipertensi
4. IUP : Mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti batu ginjal, perbaikan
ginjal
5. Photo dada : Menunjukkan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran
jantung

F. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian
dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan
penyakit hipertensi meliputi penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi
menjadi dua jenis penatalaksanaan :
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
a. Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah disertai dengan penurunan aktivitas renin
dalam plasma dan kadar aldosteron dalam plasma.

10
b. Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging, bersepeda atau berenang.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu :
a. Mempunyai efektivitas yang tinggi
b. Mempunyai toksisitas dan efek samping yang ringan atau minimal
c. Memungkinkan penggunaan obat secara oral
d. Tidak menimbulkan intoleransi
e. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien
f. Memungkinkan penggunaan jangka panjang

Golongan obat-obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti


golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat konversi renin angiotensin

G. Komplikasi Hipertensi
1. Stroke
Stroke dapat terjadi akibat hemoragic tekanan darah tinggi di otakatau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan darah
tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran darah ke
area otak yang diperdarahi berkurang. Arteri otak mengalami arteriosklerosis
dapat melemah sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya anuerisma.
2. Kerusakan Ginjal
Tekanan darah dipengaruhi oelh senyawa kimia yang dihasilkan oleh ginjal
bernama angiostin. Saat tekanan darah tidak terkendali, produksi angiostin
melonjak tajam sehingga ginjal kelelahan akhirnya mengalami kerusakan.
Kerusakan ginjal ditandai oleh beberapa macam gejala berupa keringat
berlebihan, kram otot, letih, sering berkemih, serta denyut jantung menjadi cepat
dan tidak teratur.

11
3. Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi saat arteri gagal bekerja, sehingga jantung berdetak
cepat agar dapat memompa darah lebih banyak. Namun, arteri tidak dapat diajak
bekerja sama karena rusak atau hilang elastisitasnya. Arteri tersebut gagal
menyuplai darah yang kaya oksigen ke jantung dan otak sehingga memicu
peningkatan tekanan darah.
4. Kejang
Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamsi. Bayi yang baru lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil akibat fungsi plasenta tidak adekuat, kemudian dapat
dialami hipoksi dan asidosis jika ibu kejang selama atau sebelum proses
persalinan.
5. Glaukoma
Salah satu komplikasi hipertensi adalah gangguan retinopati, yang dikenal dengan
istilah glaukoma. Penyakit mata yang ditandai dengan penyempitan arteriol kecil
ini dapat dipicu oleh hipertensi. Penyempitan arteriol kecil dijadikan sebagai
petunjuk awal hipertensi. Pre-hipertensi sudah mengarah ke glaukoma. Sebelum
akhirnya menjadi hipertensi, arteriol kecil sudah mengalami penyempitan terlebih
dahulu. Pemeriksaan terhadap kondisi arteriol kecil sering digunakan oleh dokter
sebagai petunjuk awal hipertensi (Lingga, 2012).

12
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama KK : Bapak E
2. Usia : 53 tahun
3. Pendidikan : SLTA / sederajat
4. Pekerjaan : Karyawan swasta
5. Alamat : Bekasi Timur Regensi
6. Komposisi anggota keluarga :
No Nama Jenis Hub dgn TTL/Umur Pendidikan Pekejaan Status
(Inisial) Kelamin KK Imunisasi
1 Ibu S Perempua Istri Purwerejo 22-07- SLTA / Mengurus Lengkap
n 1971 / 49 tahun sederajat rumah tangga

2 Anak R Anak Purworejo 27-12- SLTA / Mengurus Lengkap


Perempua 1995 / 25 tahun sederajat rumah tangga
n
3 Anak A Anak Bekasi 13-09- SLTA / Karyawan Lengkap
1998 / 22 tahun sederajat swasta
Perempua
4 Anak A n Anak Purworejo 29-01- SLTA / Karyawan Lengkap
2001 / 19 tahun sederajat swasta

5 Anak A Perempua Anak Bekasi 05-06- SLTA / Pelajar / Lengkap


n 2003 / 17 tahun sederajat mahasiswa

6 Anak P Anak Bekasi 30-01- Belum Pelajar / Lengkap


Laki-laki 2011 / 9 tahun tamat SD / mahasiswa
sederajat

Perempua
n
13
Genogram :

Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Klien :
Garis Perkawinan :
Garis Keturunan :
Garis Serumah :

7. Tipe keluarga :
Tipe keluarga Bapak E adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami,
istri dan anak.

8. Suku :
Bapak E suku Sunda sedangkan Ibu S suku Jawa.

9. Agama :
Seluruh anggota keluarga Bapak E beragama Islam.

10. Status sosial ekonomi keluarga


Pendapatan : pendapatan keluarga didapat dari kepala keluarga serta anak kedua dan
ketiga. Jumlah pendapatan perbulan berkisar antara Rp.9.000.000.
14
Kebutuhan yang dikeluarkan :
Makan : Rp.3.000.000
Listrik : Rp.700.000
Lain-lain : Rp.3.000.000
Barang-barang yang dimiliki : Kendaraan berupa 2 buah motor dan 1 sepeda. Alat
elektronik seperti televisi, kipas angin, kulkas, dll.

11. Aktivitas rekreasi keluarga :


Dalam sebulan aktivitas rekreasi keluarga sebanyak 4x. Rekreasi digunakan untuk
mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi bersama di rumah dan juga
rekreasi di luar rumah.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga pada keluarga Bapak E adalah tahap VI yaitu keluarga
dengan anak dewasa / pelepasan.

13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah tahap VII (keluarga usia
pertengahan) dan VIII (keluarga usia lanjut) karena keluarga Bapak E belum
memasuki usia keluarga tersebut.

14. Riwayat keluarga inti :


a. Bapak E tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan penyakit tertentu.
b. Ibu S memiliki riwayat penyakit keturunan (hipertensi) dari orang tua nya (ibu
nya).
TD : 150/100 mmHg S : 36,5oC BB : 55 kg
N : 80x/menit RR : 18x/menit TB : 157 cm
c. Anak A jarang menderita penyakit dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu
d. Anak A jarang menderita penyakit dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu
e. Anak A jarang menderita penyakit dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu
f. Anak P jarang menderita penyakit dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu

15. Riwayat keluarga sebelumnya :


15
Ibu S memiliki riwayat penyakit hipertensi dimana ibu dari Ibu S menderita penyakit
yang sama yaitu Hipertensi. Bapak E tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.

III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah :
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik, dan memiliki
sistem penerangan yang baik.
Luas rumah : 6m x 6m
Type rumah : 36
Jumlah ruangan : 6 ruangan
Jarak septic tank dengan sumber air : 2 meter
Sumber air minum yang digunakan : air PAM
Denah rumah :

halaman

pintu

kamar R.Tamu

Kamar
mandi

kamar
kamar

17. Karakteristik tetangga dan komunitas :


Hubungan antar tetangga harmonis, saling gotong royong.

18. Mobilitas geografis keluarga :


Keluarga Bapak E sudah berpindah tempat tinggal sebanyak 3x dan masih di daerah
Bekasi.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Ibu S mengatakan ia mengikuti kegiatan pengajian dan arisan di lingkungan RW.
16
20. Sistem Pendukung keluarga :
Jumlah anggota keluarga yang sehat sebanyak 6 orang. Keluarga Bapak E memiliki
fasilitis alat kesehatan seperti spigmomanometer namun jarang digunakan. Jika ada
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, keluarga Bapak E datang ke
puskesmas untuk berobat.

IV. Sruktur keluarga


21. Pola komunikasi keluarga :
Dalam berkomunikasi sehari-hari keluarga menggunakan bahasa indonesia.

22. Struktur kekuatan keluarga :


Kekuatan dalam keluarga berasal dari seluruh anggota keluarga yang dapat digunakan
untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama Ibu S

23. Struktur peran :


Formal :
Bapak E sebagai kepala keluarga, Ibu S sebagai ibu, Anak A sebagai anak, Anak A
sebagai anak, Anak A sebagai anak, Anak P sebagai anak.
Informal :
Bapak E dibantu juga oleh anak kedua dan ketiga dalam mencara nafkah.

24. Nilai dan norma keluarga :


Keluarga Bapak E percaya bahwa kehidupan sudah ditentukan oleh Tuhan YME,
kondisi sehat maupun sakit setiap anggota keluarganya juga merupakan ketentuan dari
Tuhan. Jika ada anggota keluarganya yang sakit dibawa ke fasilitas kesehatan
puskesmas.

V. Fungsi keluarga
25. Fungsi afektif :
Hubungan antar anggota keluarga berjalan baik, saling mendukung satu sama lain.
Setiap anggota keluarga merasa saling memiliki satu sama lain.
17
26. Fungsi sosialisasi :
Keluarga berkumpul di rumah setiap hari dan saling berinteraksi dengan baik dan juga
mematuhi nilai dan norma yang berlaku di keluarga.
27. Fungsi perawatan kesehatan :
Ibu S mengatakan selalu berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga nya dan juga
memperhatikan kondisi kesehatan anggota keluarganya.
5 Tugas Kesehatan Keluarga :
1) Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan : Ibu S mengatakan bahwa
keluarga nya kurang mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi dan
kurang memahami perawatan yang dapat dilakukan untuk Ibu S
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan : Ibu S mengatakan jika ada
anggota keluarga yang sakit dibawa ke pelayanan kesehatan (puskesmas)
3) Melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit : Ibu S
mengatakan bahwa keluarga nya kurang terpapar informasi terkait perawatan
yang dapat dilakukan pada anggota keluarga yang sakit
4) Menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga : Ibu S
mengatakan lingkungan dalam keluarga nya sangat kondusif dan tenang
sehingga keluarga merasa nyaman
5) Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat : Ibu S mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke
pelayanan kesehatan (puskesmas)

28. Fungsi Reproduksi :


 Jumlah anak dalam keluarga Bapak E = 5 orang
 Perencanaan jumlah anggota keluarga = Perencanaan jumlah anak dalam
keluarga Bapak E didasarkan pada keinginan Bapak E dan Ibu S memiliki
anak laki-laki
 Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga = Ibu S mengatakan memakai alat kontrasepsi KB suntik

18
29. Fungsi Ekonomi
 Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan : Keluarga Bapak E dapat
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dengan baik
 Pemanfaatan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga : Keluarga Bapak E membawa anggota keluarga yang sakit
ke pelayanan kesehatan (puskesmas)
VI. Stress dan koping keluarga
30. Stresor jangka pendek :
Ibu S mengatakan merasa cemas tekanan darah nya akan meningkat. Ibu S juga
mengatakan bahwa keluarga nya kurang mampu mengenal masalah kesehatan yang
terjadi dan kurang memahami perawatan yang dapat dilakukan untuk Ibu S

31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :


Keluarga kurang memahami terkait penanganan kesehatan sehingga jika ada anggota
keluarga yang sakit langsung dibawa ke puskesmas.

32. Strategi koping yang digunakan :


Anggota keluarga selalu melakukan musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi.

33. Strategi adaptasi disfungsional :


Ibu S mengatakan jika merasakan pusing dan tengkuk terasa berat ia segera
beristirahat tidur.

19
34. Pemeriksaan fisik : head to toe secara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi dan tanda-tanda vital termasuk tinggi badan dan berat
badan (lampirkan)
Keterangan Bapak E Ibu S Anak A Anak A Anak A Anak P
BB 60 kg 55 kg 48 kg 52 kg 40 kg 25 kg
TB 160 cm 157 cm 150 cm 152 cm 155 cm 120 cm
TTV :
TD 110/80 mmHg 150/100 mmHg 100/70 mmHg 110/90 mmHg 100/80 mmHg 90/70 mmHg
Nadi 90x/menit 80x/menit 88x/menit 85x/menit 90x/menit 98x/menit
RR 16x/menit 18x/menit 16x/menit 20x/menit 17x/menit 18x/menit
Suhu 36,8oC 36,5oC 36,7oC 37oC 37,5oC 36,8oC
Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
normal, kulit normal, kulit normal, kulit normal, kulit normal, kulit normal, kulit
kepala bersih, kepala bersih, kepala bersih, kepala bersih, kepala bersih, kepala bersih,
tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan
Rambut Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
tidak rontok, tidak tidak rontok, tidak sedikit rontok, tidak rontok, tidak tidak rontok, tidak tidak rontok, tidak
berketombe berketombe tidak berketombe berketombe berketombe berketombe
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
telinga bersih telinga bersih telinga bersih telinga bersih telinga bersih telinga bersih
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir

20
lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan
Dada Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, bunyi tekan, bunyi tekan, bunyi tekan, bunyi tekan, bunyi tekan, bunyi
jantung normal jantung normal jantung normal jantung normal jantung normal jantung normal
Perut Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris, Bentuk simestris,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, bising usus tekan, bising usus tekan, bising usus tekan, bising usus tekan, bising usus tekan, bising usus
12x/menit 10x/menit 15x/menit 16x/menit 13x/menit 12x/menit
Tangan Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema
Kaki Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
edema edema edema edema edema edema
Genetalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada keluhan
keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan

21
VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Keluarga berharap dapat mengontrol kondisi kesehatan anggota keluarganya dan dapat
memahami penanganan dari masalah kesehatan tersebut.

22
ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan


1. Data Subjektif : Ketidakefektifan manajemen
 Ibu S mengatakan sering merasa pusing kesehatan keluarga Bapak E
dan tengkuk terasa berat khususnya pada Ibu S
 Ibu S mengatakan keluarga nya kurang berhubungan dengan
memahami tanda dan gejala pada ketidaktahuan keluarga
masalah hipertensi mengenai perawatan hipertensi
 Ibu S mengatakan bahwa keluarga nya
kurang terpapar informasi terkait
perawatan yang dapat dilakukan pada
anggota keluarga yang sakit
Data Objektif :
 Keluarga tampak bingung dengan cara
perawatan pada masalah yang dialami
Ibu S
 TTV Ibu S
TD : 150/100 mmHg
N : 80x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5oC
2. Data Subjektif : Perilaku Kesehatan Cenderung
 Ibu S mengatakan memiliki riwayat Beresiko dalam keluarga Bapak
penyakit keturunan (hipertensi) dari E khususnya Ibu S berhubungan
orang tua nya (ibu nya). dengan kurang pemahaman
 IbuS mengatakan jarang melakukan terkait kondisi penyakit
aktivitas fisik atau berolahraga
 Ibu S mengatakan menyukai makanan
asin
 Keluarga mengatakan Ibu S tidak rutin
mengkonsumsi obat antihipertensi
 Keluarga Bapak E memiliki fasilitis alat
kesehatan seperti spigmomanometer

23
namun jarang digunakan.
Data Objektif
 TTV Ibu S
TD : 150/100 mmHg
N : 80x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5oC

SKORING
No. Masalah Keperawatan : Skor Bobot Total Pembenaran
Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
keluarga Bapak E
khususnya pada Ibu S
berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga
mengenai perawatan
hipertensi
1. Sifat masalah : Ibu S mengatakan sering
Wellness (3) merasa pusing dan tengkuk
Aktual (3) 3x 1 terasa berat.
Resiko (2) 3 1 3 TD : 150/100 mmHg
Potensial (1) =1 N : 80x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5oC
2. Masalah diatasi : Keluarga mengatakan
1x 2
Mudah (2) kurang memahami tanda
1 2 2
Sebagian (1) dan gejala pada masalah
=1
Tidak dapat (0) hipertensi
3. Potensi dicegah : 2x 1 Keluarga mengatakan
3
Tinggi (3) kurang memahami cara
2 1 =
Cukup (2) melakukan perawatan pada
2
Rendah (1) masalah Hipertensi
3

24
4. Menonjolnya masalah : Menurut keluarga, masalah
Membutuhkan ini harus segera ditangani
perhatian dan segera karena agar kondisi
diatasi (2) penyakit Ibu S dapat
Tidak membutuhkan 2x 1 terkontrol
perhatian dan tidak segera 2 1 2
diatasi (1) =1
Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi
yang membutuhkan
perubahan (0)
Jumlah 2
3
3

No. Masalah Keperawatan : Skor Bobot Total Pembenaran


Perilaku Kesehatan
Cenderung Beresiko
dalam keluarga Bapak E
khususnya pada Ibu S
berhubungan dengan
kurang pemahaman
terkait kondisi penyakit
1. Sifat masalah : Ibu S mengatakan jarang
Wellness (3) 3x 1 melakukan aktivitas fisik
Aktual (3) 3 1 3 atau berolahraga, menyukai
Resiko (2) =1 makanan asin
Potensial (1)
2. Masalah diatasi : Ibu S mengatakan sulit
0 x2
Mudah (2) mengontrol tekanan
0 2 2
Sebagian (1) darahnya karena tidak rutin
=0
Tidak dapat (0) mengkonsumsi obat
3. Potensi dicegah : 1x 1 Ibu S mengatakan sulit
Tinggi (3) 3 untuk mengurangi
1 1
Cukup (2) 1 kebiasaan pola hidup nya
=
3
Rendah (1)

25
4. Menonjolnya masalah : Keluarga mengatakan
Membutuhkan bahwa masalah ini harus
perhatian dan segera segera diatasi agar mereka
diatasi (2) dapat memahami masalah
Tidak membutuhkan 2x 1 pada Ibu S
perhatian dan tidak segera 2 1 2
diatasi (1) =1
Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi
yang membutuhkan
perubahan (0)
Jumlah 1
2
3

Prioritas diagnosa sesuai hasil skoring dari tiap masalah :


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Bapak E khususnya pada Ibu S
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenai perawatan hipertensi
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko dalam keluarga Bapak E khususnya pada Ibu S
berhubungan dengan kurang pemahaman terkait kondisi penyakit

26
INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC
No.
Karakteristik Dx. Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
1. Data Subjektif : Ketidakefektifan 00080 Setelah dilakukan TUK 1 : Keluarga
 Ibu S mengatakan manajemen kesehatan intervensi keperawatan, mampu mengenal
sering merasa pusing keluarga Bapak E diharapkan keluarga masalah kesehatan
dan tengkuk terasa khususnya pada Ibu S Bapak E terutama Ibu S 1. Pengajaran : Proses 5602
berat berhubungan dengan dapat mengelola Penyakit
 Ibu S mengatakan ketidaktahuan keluarga kebiasaan terapeutik  Kaji tingkat
keluarga nya kurang mengenai perawatan dalam kehidupan sehari- pengetahuan keluarga
memahami tanda dan hipertensi hari untuk memenuhi terkait dengan proses
gejala pada masalah tujuan kesehatan dengan penyakit
hipertensi Kriteria Hasil :  Jelaskan tanda dan
 Ibu S mengatakan 1. Keluarga mampu gejala yang umum
bahwa keluarga nya mengenal masalah dari penyakit, sesuai
kurang terpapar kesehatan kebutuhan
informasi terkait Pengetahuan : Manajemen 1837  Jelaskan mengenai
perawatan yang dapat Hipertensi proses penyakit sesuai
dilakukan pada  Kisaran normal untuk kebutuhan
anggota keluarga tekanan darah sistolik  Jelaskan komplikasi
yang sakit (183701) kronik yang mungkin
Meningkat dari ada, sesuai kebutuhan

27
Data Objektif : pengetahuan terbatas TUK 2 : Keluarga
 Keluarga tampak (2) menjadi mampu mengambil
bingung dengan cara pengetahuan sedang keputusan untuk
perawatan pada (3) melakukan tindakan
masalah yang dialami  Kisaran normal untuk 2. Dukungan 5250
Ibu S tekanan darah Pengambilan
 TTV Ibu S diastolik (183702) Keputusan
TD : 150/100 mmHg Meningkat dari  Bantu keluarga untuk
N : 80x/menit pengetahuan terbatas mengklarifikasi nilai
RR : 18x/menit (2) menjadi dan harapan yang
S : 36,5oC pengetahuan sedang mungkin akan
(3) membantu dalam
 Tanda dan gejala membuat pilihan yang
eksaserbasi hipertensi penting dalam
(183708) hidupnya
Meningkat dari  Informasikan pada
pengetahuan terbatas pasien mengenai
(2) menjadi pandangan-pandangan
pengetahuan sedang atau solusi alternatif
(3) dengan cara yang
 Komplikasi potensial jelas dan mendukung

28
hipertensi (183705)  Fasilitasi
Meningkat dari pengambilan
pengetahuan terbatas keputusan kolaboratif
(2) menjadi TUK 3 : Keluarga
pengetahuan sedang mampu melakukan
(3) perawatan terhadap
2. Keluarga mampu anggota keluarga yang
mengambil sakit 5602
keputusan untuk 3. Pengajaran : Proses
melakukan tindakan 0906 Penyakit
Pembuatan Keputusan  Diskusikan pilihan
 Mengidentifikasi terapi / penanganan
informasi yang  Jelaskan alasan
relevan (090601) dibalik manajemen
Meningkat dari sedikit /terapi/penanganan
terganggu (4) menjadi yang
tidak terganggu (5) direkomendasikan
 Mempertimbangkan  Instruksikan keluarga
alternatif (090608) mengenai tindakan
Meningkat dari sedikit untuk
terganggu (4) menjadi mencegah/meminimal
tidak terganggu (5)
29
3. Keluarga mampu kan efek samping
melakukan penanganan dari
perawatan terhadap penyakit, sesuai
anggota keluarga kebutuhan
yang sakit 3107  Edukasi keluarga
Manajemen Diri : mengenai tindakan
Hipertensi untuk
 Memantau tekanan mengontrol/meminim
darah (310701) alkan gejala
Meningkat dari jarang TUK 4 : Keluarga
menunjukkan (2) mampu menciptakan
menjadi sering lingkungan yang dapat
menunjukkan (4) meningkatkan kesehatan 4360
 Mempertahankan keluarga
target tekanan darah 4. Modifikasi Perilaku
(310704)  Tentukan motivasi
Meningkat dari jarang keluarga terhadap
menunjukkan (2) perlunya perubahan
menjadi sering perilaku
menunjukkan (4)  Dukung untuk
4. Keluarga mampu mengganti kebiasaan
menciptakan
30
lingkungan yang yang tidak diinginkan
dapat meningkatkan dengan kebiasaan
kesehatan keluarga 1928 yang diinginkan
Kontrol Risiko : TUK 5 : Keluarga 7400
Hipertensi mampu memanfaatkan
 Mengenali fasilitas kesehatan
kemampuan untuk 5. Panduan Sistem
merubah perilaku Pelayanan
(192804) Kesehatan
Meningkat dari jarang  Jelaskan sistem
menunjukkan (2) perawatan kesehatan,
menjadi sering cara kerjanya dan apa
menunjukkan (4) yang dapat
 Memanfaatkan diharapkan oleh
dukungan personal keluarga
untuk memodifikasi  Bantu keluarga
gaya hidup (192821) memilih profesional
Meningkat dari jarang perawatan kesehatan
menunjukkan (2) yang tepat
menjadi sering  Anjurkan keluarga
menunjukkan (4) mengenai jenis
5. Keluarga mampu
31
memanfaatkan layanan yang bisa
fasilitas kesehatan 1928 diharapkan dari setiap
Kontrol Risiko : jenis penyedia
Hipertensi layanan kesehatan
 Memanfaatkan
fasilitas di masyarakat
untuk mengurangi
risiko hipertensi
(192822)
Meningkat dari jarang
menunjukkan (2)
menjadi sering
menunjukkan (2)
2. Data Subjektif : Perilaku Kesehatan 00188 Setelah dilakukan TUK 1 : Keluarga
 Ibu S mengatakan Cenderung Beresiko intervensi keperawatan, mampu mengenal
memiliki riwayat dalam keluarga Bapak diharapkan keluarga masalah kesehatan
penyakit keturunan E khususnya pada Ibu S Bapak E terutama Ibu S 1. Manajemen 2380
(hipertensi) dari berhubungan dengan dapat mengubah gaya Pengobatan
orang tua nya (ibu kurang pemahaman hidup / perilaku yang  Tentukan kemampuan
nya). terkait kondisi penyakit memperbaiki status keluarga untuk
 Ibu S mengatakan kesehatan dengan mengobati anggota
jarang melakukan Kriteria Hasil : keluarga yang sakit

32
aktivitas fisik atau 1. Keluarga mampu dengan cara yang
berolahraga mengenal masalah tepat
 Ibu S mengatakan kesehatan  Ajarkan keluarga
menyukai makanan Pengetahuan : Manajemen 1837 mengenai metode
asin Hipertensi pemberian obat yang
 Keluarga  Manfaat pengobatan tepat
mengatakan Ibu S jangka panjang  Ajarkan keluarga
tidak rutin (183707) mengenai tindakan
mengkonsumsi obat Meningkat dari dan efek samping
antihipertensi pengetahuan terbatas yang diharapkan dari
 Keluarga Bapak E (2) menjadi obat
memiliki fasilitis alat pengetahuan sedang TUK 2 : Keluarga
kesehatan seperti (3) mampu mengambil
spigmomanometer  Pentingnya mematuhi keputusan untuk
namun jarang pengobatan (183713) melakukan tindakan
digunakan. Meningkat dari 2. Dukungan 5250
Data Objektif pengetahuan terbatas Pengambilan
 TTV Ibu S (2) menjadi Keputusan
TD : 150/100 mmHg pengetahuan sedang  Fasilitasi
N : 80x/menit (3) pengambilan
RR : 18x/menit 2. Keluarga mampu keputusan kolaboratif
mengambil
33
S : 36,5oC keputusan untuk TUK 3 : Keluarga
melakukan tindakan mampu melakukan
Pembuatan Keputusan 0906 perawatan terhadap
 Mempertimbangkan anggota keluarga yang 12415
alternatif (090608) sakit
Meningkat dari sedikit 3. Edukasi pengukuran
terganggu (4) menjadi tekanan darah
tidak terganggu (5)  Ajarkan keluarga
3. Keluarga mampu untuk memilih posisi
melakukan pengukuran (mis.
perawatan terhadap berbaring atau duduk)
anggota keluarga  Ajarkan keluarga cara
yang sakit memasang manset di
Manajemen Diri : 3107 lengan atas
Hipertensi  Ajarkan keluarga cara
 Melakukan prosedur mengembangkan
yang tepat untuk manset
mengukur tekanan  Ajarkan keluarga cara
darah (310702) mengempiskan
Meningkat dari jarang manset
menunjukkan (2)  Ajarkan keluarga cara
menjadi sering
34
menunjukkan (4) menentukan tekanan
 Menggunakan obat- darah sistolik dan
obatan sesuai resep diastolik
(310705)  Informasikan hasil
Meningkat dari jarang pengukuran tekanan
menunjukkan (2) darah
menjadi sering  Anjurkan keluarga
menunjukkan (4) untuk mengukur
4. Keluarga mampu tekanan darah
menciptakan TUK 4 : Keluarga
lingkungan yang mampu menciptakan
dapat meningkatkan lingkungan yang dapat 6610
kesehatan keluarga meningkatkan kesehatan
Kontrol Risiko : 1928 keluarga
Hipertensi 4. Identifikasi Resiko
 Mengikuti diet yang  Pertimbangkan
dianjurkan (192808) ketersediaan dan
Meningkat dari jarang kualitas sumber-
meunjukkan (2) sumber yang ada
menjadi sering (mis. psikologis,
menunjukkan (4) finansial, pendidikan,

35
 Berpartisipasi dalam keluarga, dan
olahraga secara komunitas)
teratur (192811)  Identifikasi adanya
Meningkat dari sumber-sumber untuk
jarang meunjukkan menurunkan faktor
(2) menjadi sering resiko
menunjukkan (4)  Instruksikan rencana
5. Keluarga mampu untuk mengurangi
memanfaatkan faktor resiko
fasilitas kesehatan 1928  Diskusikan dan
Kontrol Risiko : rencanakan aktivitas-
Hipertensi aktivitas pengurangan
 Memanfaatkan resiko 7400
fasilitas di masyarakat TUK 5 : Keluarga
untuk mengurangi mampu memanfaatkan
risiko hipertensi fasilitas kesehatan
(192822) 5. Panduan Sistem
Meningkat dari jarang Pelayanan
menunjukkan (2) Kesehatan
menjadi sering  Anjurkan keluarga
menunjukkan (2) mengenai jenis

36
layanan yang bisa
diharapkan dari setiap
jenis penyedia
layanan kesehatan

IMPLEMENTASI
No. Dx.Kep Tanggal & Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1. Ketidakefektifan Minggu, 15 TUK 1 DAN TUK 2 Subjektif : Alfira
manajemen kesehatan

37
keluarga Bapak E November 2020 Kemampuan keluarga dan Ibu S dalam  Keluarga mampu menjelaskan Nisrina
khususnya pada Ibu S mengenal masalah dan mengambil secara terbatas mengenai
Jam 16.00 WIB
berhubungan dengan keputusan terhadap masalah kesehatan penyakit hipertensi
ketidaktahuan Hipertensi :  Keluarga dan Ibu S
keluarga mengenai mengatakan paham mengenai
 Mengkaji tingkat pengetahuan
perawatan hipertensi penjelasan yang disampaikan
keluarga terkait dengan proses
perawat
penyakit
 Ibu S mengatakan memiliki
 Menjelaskan tanda dan gejala yang
harapan bahwa ingin dapat
umum dari penyakit, sesuai kebutuhan
mengontrol tanda dan gejala
 Menjelaskan mengenai proses
dari penyakitnya
penyakit sesuai kebutuhan
 Keluarga dan Ibu S
 Menjelaskan komplikasi kronik yang
mengatakan bersedia
mungkin ada, sesuai kebutuhan
berdiskusi terkait pengambilan
 Membantu keluarga untuk
keputusan
mengklarifikasi nilai dan harapan
yang mungkin akan membantu dalam
membuat pilihan yang penting dalam
Objektif :
hidupnya
 Menginformasikan pada pasien  Keluarga dan Ibu S kooperatif

mengenai pandangan-pandangan atau saat menerima penjelasan dari

solusi alternatif dengan cara yang perawat

38
jelas dan mendukung

39
 Memfasilitasi pengambilan keputusan  Ibu S terllihat bersemangat
kolaboratif mengungkapkan keinginan
untuk bisa mengontrol tekanan
darah
 Keluarga dapat memutuskan
tindakan untuk menangani
hipertensi
TUK 3
Keluarga mampu memberikan perawatan
Subjektif :
bagi Ibu S dengan Hipertensi
 Mendiskusikan pilihan terapi /  Ibu S mengatakan akan

penanganan mengontrol tekanan darah

 Menjelaskan alasan dibalik dalam 1 minggu sekali

manajemen /terapi/penanganan yang  Ibu S mengatakan akan

direkomendasikan mempertahankan target

 menginstruksikan keluarga mengenai tekanan darah

tindakan untuk
mencegah/meminimalkan efek Objektif :

samping penanganan dari penyakit,  Keluarga dan Ibu S memahami

sesuai kebutuhan tentang penjelasan dari

 Memberi edukasi keluarga mengenai perawat

tindakan untuk
40
2. Perilaku Kesehatan Minggu, 15 TUK 1 DAN TUK 2 Subjektif : Alfira
Cenderung Beresiko November 2020 Nisrina
Kemampuan keluarga dan Ibu S dalam  Keluarga mengatakan sudah
dalam keluarga Bapak
Jam 16.00 WIB mengenal masalah dan mengambil lebih memahami tindakan
E khususnya pada Ibu
keputusan terhadap masalah kesehatan : yang dapat dilakukan untuk
S berhubungan
melakukan perawatan pada Ibu
dengan kurang  Menentukan kemampuan keluarga
S
pemahaman terkait untuk mengobati anggota keluarga
 Ibu S mengatakan akan rutin
kondisi penyakit yang sakit dengan cara yang tepat
meminum obat sesuai dengan
 Mengajarkan keluarga mengenai
instruksi
metode pemberian obat yang tepat
 Mengajarkan keluarga mengenai Objektif :
tindakan dan efek samping yang
 Keluarga tampak kooperatif
diharapkan dari obat
dalam berdiskusi terkait
 Memfasilitasi pengambilan keputusan
perawatan yang akan
kolaboratif
dilakukan pada Ibu S

TUK 3
Subjektif :
Minggu, 15 Keluarga mampu melakukan perawatan
November 2020 terhadap anggota keluarga yang sakit :  Keluarga mengatakan dapat
memahami cara mengukur

41
Jam 16.00 WIB  Mengajarkan keluarga untuk memilih tekanan darah seperti yang
posisi pengukuran (mis. berbaring sudah dijelaskan oleh perawat
atau duduk)  Keluarga mengatakan akan
 Mengajarkan keluarga cara memasang secara rutin memantau /
manset di lengan atas mengontrol tekanan darah Ibu
 Mengajarkan keluarga cara S
mengembangkan manset
Objektif :
 Mengajarkan keluarga cara
 Anak A tampak
mengempiskan manset
memperhatikan penjelasan
 Mengajarkan keluarga cara
perawat dengan seksama
menentukan tekanan darah sistolik
terkait cara mengukur tekanan
dan diastolik
darah
 Menginformasikan hasil pengukuran
 Anak A mampu melakukan
tekanan darah
pengukuran tekanan darah
 Menganjurkan keluarga untuk
pada Ibu S dengan tepat
mengukur tekanan darah

TUK 4 DAN 5
Subjektif :
Minggu, 15 Keluarga mampu memodifikasi
November 2020 lingkungan dan memanfaatkan fasilitas  Keluarga mengatakan akan

pelayanan kesehatan memantau pilihan tindakan


Jam 16.00 WIB

42
 Mempertimbangkan ketersediaan dan yang sudah ditetapkan untuk
kualitas sumber-sumber yang ada mengurangi resiko hipertensi
(mis. psikologis, finansial, pada Ibu S
pendidikan, keluarga, dan komunitas)  Ibu S mengatakan akan
 Mengidentifikasi adanya sumber- mematuhi pilihan tindakan
sumber untuk menurunkan faktor yang sudah ditetapkan untuk
resiko mengurangi resiko hipertensi
 Menginstruksikan rencana untuk
Objektif :
mengurangi faktor resiko
 Keluarga dan Ibu S tampak
 Mendiskusikan dan rencanakan
kooperatif saat berdiskusi
aktivitas-aktivitas pengurangan resiko
dengan perawat
 Menganjurkan keluarga mengenai
jenis layanan yang bisa diharapkan
dari setiap jenis penyedia layanan
kesehatan

43
EVALUASI
Waktu Dx. Kep SOAP Paraf
Tanggal Jam
Senin, 16 13.00 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga S:
Novembe WIB Bapak E khususnya pada Ibu S berhubungan Keluarga Bapak E mengatakan dapat memahami
r 2020 dengan ketidaktahuan keluarga mengenai pengertian, penyebab, cara pencegahan, komplikasi
perawatan hipertensi dari Hipertensi. Keluarga mengatakan sudah mampu
melakukan perawatan kesehatan terkait masalah
Hipertensi pada Ibu S

O:
Keluarga Bapak E tampak sudah mengerti tentang
penjelasan yang disampaikan oleh perawat terkait
pengertian, penyebab, cara pencegahan, komplikasi
dari Hipertensi. Keluarga mampu melakukan
perawatan kesehatan terkait masalah Hipertensi pada
Ibu S

A:
Masalah Teratasi

P:

44
Intervensi Dihentikan
Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko dalam S:
keluarga Bapak E khususnya pada Ibu S Keluarga mengatakan sudah memahami cara
berhubungan dengan kurang pemahaman terkait melakukan pengukuran tekanan darah seperti yang
kondisi penyakit sudah dicontohkan oleh perawat. Keluarga
mengatakan akan secara rutin mengontrol tekanan
darah Ibu S

O:
Keluarga mampu melakukan pengukuran tekanan
darah pada Ibu S dan melakukannya secara rutin

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi oleh keluarga terkait
pengontrolan secara rutin tekanan darah pada Ibu S

45
DAFTAR PUSTAKA
Harnilawati (2013) Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As
Salam.

Lingga, L. (2012) Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Nurarif, A. H. (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan


Nanda Nic-Noc. Edisi Revi. Yogyakarta: Penerbit Mediaction Jogja.

Tedjasukmana, P. (2012) ‘Tata Laksana Hipertensi’, Cdk, 39(4), pp. 251–255.

Trisnawan, A. (2019) Mengenal Hipertensi. Semarang: Penerbit Mutiara Aksara.


Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pendidikan Kesehatan Terkait Hipertensi pada Keluarga Bapak E
Topik : Hipertensi
Sasaran : Keluarga Bapak E khususnya Ibu S
Tempat : Rumah Keluarga Bapak E
Waktu : 16.00 s.d 16.30 WIB
Hari/Tanggal : Minggu, 15 November 2020
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Keluarga Bapak S diharapkan
mampu memahami tentang Hipertensi dan cara perawatan terkait hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, Keluarga Bapak S mampu :
a) Menjelaskan pengertian Hipertensi
b) Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi
c) Menjelaskan penyebab Hipertensi
d) Mengetahui penatalaksanaan Hipertensi
e) Mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi dari Hipertensi
f) Melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami Hipertensi

B. METODE PENYAMPAIAN
1. Ceramah
2. Diskusi

C. MEDIA
1. Video edukasi
2. Leaflet

D. MATERI
Terlampir

E. PELAKSANAAN

47
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN
PERAWAT KELUARGA BAPAK S
1 Pembukaan 3 menit a) Memberikan a) Keluarga menjawab
salam, salam
memperkenal
kan diri
b) Kontrak b) Keluarga menyetujui
waktu dengan kontrak waktu yang
Ibu S untuk sudah ditetapkan
pelaksanaan untuk pelaksanaan
pendidikan pendidikan kesehatan
kesehatan
2 Pelaksanaan 15 menit a) Memperlihatk a) Keluarga
an video memperhatikan video
edukasi edukasi dengan
terkait seksama
hipertensi
b) Pembagian b) Keluarga menerima
Leaflet Leaflet
c) Menjelaskan c) Keluarga
pengertian mendengarkan
hipertensi, dengan seksama
tanda dan
gejala,
komplikasi,
penatalaksana
an dan
pencegahan
hipertensi
d) Melakukan d) Perawat memberikan
sesi tanya pertanyaan kepada
jawab keluarga terkait
hipertensi
e) Mengevaluasi e) Keluarga memahami

48
secara verbal penjelasan yang
pada Keluarga disampaikan oleh
Bapak S perawat
terkait materi
penyuluhan
3 Penutup 5 menit a) Menyimpulka a) Peserta
n materi memperhatikan
penyuluhan
b) Mengakhiri b) Peserta menjawab
kegiatan salam

F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Alat dan tempat sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a) Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b) Keluarga mengikuti kegiatan yang telah direncakan dengan penuh
perhatian
3. Evaluasi Hasil
a) Keluarga dapat memahami konsep dari penyakit hipertensi
b) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
c) Keluarga mampu menjelaskan penyebab hipertensi
d) Keluarga mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan
tepat

Lampiran 2

49
Leaflet

50
51

Anda mungkin juga menyukai