Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata individu berasal dari bahasa latin yaitu individuum, artinya yang
tidak terbagi. Dalam bahasa inggris kata individu berasal dari kata in dan divided.
artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi atau suatu kesatuan (Setiadi et
al., 2013).
unsur raga dan jiwa, unsur fisik dan psikis. Seseorang dikatakan sebagai manusia
individu jika unsur tersebut menyatu dalam dirinya, jika unsur tersebut sudah
tidak menyatu lagi maka seseorang tidak bisa disebut sebagai individu. Manusia
sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri
individu tidak terbagi, yaitu satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Individu adalah
al., 2013).
Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir yang disebut
faktor keturunan. Seseorang dengan ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa
sejak lahir maka seseorang tersebut juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat
yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan ikut berperan dalam
10
SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ... EMA SURYANINGTIAS
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kondisi
interaksi antara potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir
dengan rangkaian situasi lingkungan, terungkap pada tindakan dan perbuatan serta
sesuatu dipengaruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan,
Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial karena pada diri manusia ada
dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial
(social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Selain itu, manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup sebagai
hidup yang paling canggih yang termasuk salah satu unsur alam. Kecanggihannya
dapat memberikan perbedaan pada sifat atau keadaan keterpaparan dan reaksi
2.3.1 Usia
frekuensi yang disebabkan oleh usia. Peranan variabel usia menjadi cukup
(angka kejadian usia khusus) yaitu jumlah kejadian suatu penyakit pada
penyakit dengan kelompok usia tertentu adalah jumlah penderita yang ada
sensus penduduk. Dalam hal penggunaan usia untuk nilai insiden dan
(Noor, 2008).
mengapa mereka harus berubah. Selain itu mereka tidak perlu untuk
diawasi bahkan akan ikut serta melakukan kontrol sosial (Slamet, 2002).
jenis rekreasi keluarga dan sebagainya. Status sosial ekonomi erat pula
apalagi jika jarak anak terlalu dekat. Adapun pada keluarga dengan
keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan
sosial yang khas pada tempat tertentu merupakan faktor penentu utama
sifat dan jumlah flora fauna yang ada di lingkungan tersebut, adanya
serta jenis dan tingkat pencemaran fisik dan kimiawi pada udara dan air.
tingkat frekuensi dan adanya bermacam kontak antar manusia yang terjadi
sebagainya
3. Penularan lewat media air, udara, tanah, makanan dan vektor juga ditentukan
dan tokoh agama. Dukungan aparat desa, kader posyandu dan LSM
2009).
dengan perilaku BAB, dalam penelitian kualitatif bahwa salah satu faktor yang
dilakukan pemicuan CLTS di Jawa Timur adalah karena adanya kegiatan sosial
menjadi Open Defecation Free setelah dilakukan CLTS karena adanya dukungan
sosial di masyarakat yang baik, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, kader
Cara ini akan memberikan hasil yang cepat, tetapi perlu dilakukan
atas putih dan seringkali bersifat implisit atau tidak dinyatakan secara
terlepas dari psikologi sosial. Oleh sebab itu, petugas kesehatan harus
2009).
2.5 Perilaku
hubungannya dengan umur dan jenis kelamin, suku dan ras, pekerjaan,
2008).
1. Konsep perilaku
2. Perilaku kesehatan
mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di
mencakup:
kepentingan kesehatan.
penggunaannya.
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari
turunan (bawaan).
(Notoatmodjo, 2011).
Lingkungan
umum
Lingkungan
terbatas
Lingkungan
keluarga
Individu
Keterangan :
kesehatan.
batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk
yang terdiri dari ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective
2011).
dari :
(knowledge).
diberikan (attitude).
3. Praktik atau tindakan yang dilakukan peserta didik sehubungan dengan materi
dimulai pada domain kognitif, dalam arti subyek tahu terlebih dahulu
terhadap stimulus yang berupa materi atau obyek di luarnya. Setelah itu
tindakan. Di sisi lain tindakan seseorang terhadap suatu hal tidak harus
1. Pengetahuan (knowledge)
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
yang lain.
d. Analisis (analysis)
e. Sistesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
a. Faktor internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Usia
kematangan jiwa.
b. Faktor eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Sosial budaya
2. Sikap (attitude)
tertutup terhadap stimulus atau obyek. Suatu sikap tidak dapat dilihat
a. Menerima (receiving)
tentang gizi.
b. Merespons (responding)
tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah berarti
c. Menghargai (valuing)
sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu mengajak ibu lain untuk
seperti fasilitas.
a. Persepsi (perception)
anaknya.
dan sebagainya.
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adaptasi (adaptation)
sederhana.
responden.
(Notoatmodjo, 2011):
mengalami perubahan.
subyek.
kesadaran sendiri.
2. Pemberian informasi
Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua. Di mana dalam
melainkan dua arah. Hal ini bahwa masyarakat tidak hanya pasif
orang lain. Cara ini akan memakan waktu lebih lama dari cara kedua
dan jauh lebih baik dari cara pertama. Diskusi partisipasi adalah salah
satu cara yang baik dalam rangka memberikan informasi dan pesan
kesehatan.
termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat, yaitu suatu tindakan
dihancurkan mejadi zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh
sel dan jaringan tubuh kemudian sisa pembuangan akan dikeluarkan oleh
tubuh berupa tinja, urine maupun gas kardondioksida. Akhir dari proses
melakukan kebiasaan tersebut pada waktu yang sama setiap hari. Hal
yang dari hari sebelumnya, yang waktu malam mencapai sekum, mulai
bergerak isi kolon dan terjadi perasaan di daerah perineum. Tekanan intra
330 gram sehari. Tinja ini berisi bakteri, lepasan epithelium usus,
nitrogen, gram, zat besi, selulosa dan sisa zat makanan lain yang tidak
mengganggu udara segar karena bau yang tidak sedap juga menjadi
berbagai macam jalan atau cara. Hal ini dapat diilustrasikan seperti pada
Air
Manusia
Mati
(host)
TINJA Makanan,
Tangan
(sumber minuman,
infeksi) sayur
Serangga
/Tikus
Sakit
Tanah
serangga (lalat, kecoa dan sebagainya) serta bagian tubuh kita dapat
tinja dari seseorang yang sudah menderita suatu penyakit tertentu, sudah
tentu akan menjadi penyebab bagi orang lain. Beberapa penyakit yang
dapat disebarkan oleh tinja manusia yaitu tifus, disentri, kolera dan
2007).
jamban yang sehat. Suatu jamban yang sehat untuk daerah pedesaan harus
lainnya
7. Sederhana desainnya
8. Murah
sebagainya
pembersih
mudah masuk dan bau tidak bisa dihindari. Di samping itu, karena
tidak ada rumah jamban maka bila musim hujan tiba jamban tersebut
akan penuh oleh air. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kakus
cemplung tidak boleh terlalu dalam, karena akan mengotori air tanah
dibuat dari bambu, dinding bambu dan atap daun kelapa ataupun daun
5. Septic tank
Latrine jenis septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi
dianjurkan. Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air,
Dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari, selama
a. Proses kimiawi
Zat yang tidak dapat hancur bersama lemak dan busa akan
b. Proses biologis
sludge dan scum. Hasilnya selain terbentuk gas dan zat cair