Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pengendalian

Manajemen: Pengertian,
Fungsi, Unsur, dan Faktor
yang Mempengaruhinya
Sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan karena sistem
ini memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan perusahaan. Suatu perusahaan
akan rentan mengalami kemunduran jika tidak memiliki sistem pengendalian manajemen.
Sebaliknya, perusahaan memiliki potensi untuk berkembang jika terdapat sistem
pengendalian yang baik.

Setiap perusahaan pastinya memiliki standar pengendaliannya masing-masing. Semakin baik


sistem pengendalian tersebut, maka akan sangat berpengaruh pada perusahaan.

Namun, sebagian perusahaan juga ada yang tidak terlalu memikirkan sistem pengendalian
manajemen ini. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan besar yang mengalami kemunduran
ataupun bangkrut. Berdasarkan kenyataan ini, maka setiap perusahaan dinilai harus kembali
menguji dan mengkaji ulang sistem pengendalian manajemen mereka.

Contents
1 Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
2 Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen
3 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Manajemen
4 Proses Pengendalian Manajemen
4.1 Pemrograman
4.2 Penganggaran
4.3 Operasi dan Akuntansi
4.4 Laporan dan Analisis
5 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen
5.1 Ukuran dan Penyebaran Enterprise
5.2 Struktur Organisasi, Delegasi dan Desentralisasi
5.3 Sifat dan Pembagian Operasi
5.4 Jenis Pusat Tanggung Jawab
6 Kesimpulan

Pengertian Sistem Pengendalian


Manajemen
Sistem pengendalian manajemen termasuk dalam kategori bagian dari pengetahuan perilaku
terapan. Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem yang berisi
tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan dan
mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini,
perusahaan yang baik tersebut bisa diartikan sebagai:

1. Tolak ukur performa perusahaan yang mencerminkan perusahaan berjalan secara


efektif, efisien dan juga produktif.
2. Penentuan dalam menentukan tolak ukur di atas.
3. Mengapresiasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk karyawan di
dalamnya.

Setiap perusahaan tentunya mempunyai tingkat kompleksitas yang berbeda-beda dalam


pengendalian manajemennya, semakin besar skala perusahaan tersebut tentunya akan
semakin kompleks.

Sistem ini lebih bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih fokus dalam berbagai upaya
yang dilakukan oleh pihak manajemen agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Jadi, sistem
pengendalian manajemen ini bisa diterapkan pada berbagai skala perusahaan, karena pada
dasarnya setiap perusahaan tentu memiliki komponen yang sama yaitu:

1. W = Work (Pekerjaan)
2. E = Employe (Tenaga Kerja)
3. R = Relationship (Hubungan)
4. E = Environment (Lingkungan)

Pengetahuan tentang sistem ini bisa diartikan juga sebagai teoritis-praktis. Oleh karena itu,
sistem pengendalian manajemen akan lebih mudah untuk dipahami jika dalam
pembelajarannya selalu dihubungkan dengan perilaku manusia dalam suatu perusahaan.

Edy Sukarno menjelaskan bahwa sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang
terintegrasi antara proses, pemrograman, akuntansi, strategi, penganggaran, dan
pertanggungjawaban yang pada dasarnya digunakan untuk membantu mereka yang berada di
dalam perusahaan agar hasilnya lebih maksimal.

Sedangkan Anthony dan Govindarajan dalam bukunya yang berjudul Management Control


System menjelaskan bahwa manajemen pengendalian adalah suatu proses yang mana pihak
manajer memberikan arahan pada tiap member dalam perusahaan untuk bisa menerapkan
strategi perusahaan tersebut.

Beberapa ciri penting dari sistem pengendalian manajemen adalah:

1. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk


mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian atas seluruh sumber daya
yang digunakan, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya peralatan, serta
hasil yang didapatkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan bisa mencapai tujuannya
secara lancar.
2. Sistem ini akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintegrasi
dan menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi sesuatu
di dalamnya.
3. Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya manusia,
karena pengendalian manajemen ini lebih difokuskan untuk membantu manajer
perusahaan untuk mencapai strategi bukan untuk memperbaikinya.

Oleh karena itu, peranan atas setiap pertimbangan psikologis yang dominan akan lebih
diperhatikan dalam sistem pengendalian manajemen. Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka bisa
diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen pengendalian adalah berupaya mencapai
tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Agar seluruh tugas bisa dijalankan dengan baik, maka tahap pertama yang harus dilakukan
oleh manajer adalah memutuskan apa yang akan diraih oleh perusahaan dan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut.

Dengan keputusan ini, maka selanjutnya pihak manajemen bisa menerapkan kebijakan-
kebijakan yang mampu menuntun perusahaan dalam mencapai tujuan. Setelah kebijakan
tersebut dibuat, maka sistem ini akan mulai melakukan tugasnya untuk memastikan bahwa
apa yang diinginkan oleh pihak manajemen bisa dilakukan oleh seluruh anggota perusahaan.

Baca juga: Tingkatan dan Peranan Manajemen dalam Perusahaan yang Harus Anda
Ketahui

Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen


Sistem pengendalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang dilakukan perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan perbandingan atas prestasi kerja agar
sesuai rencana awal dan menciptakan suatu tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi setiap
perbedaan yang menyimpang.

Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada bagaimana komunikasi yang terjalin
antara pihak informasi akuntan dengan manajemen. Dengan menciptakan laporan prestasi
kerja, maka pihak controller pun akan memberikan suatu saran pada berbagai tingkat
manajemen mengenai suatu tindakan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan tertentu.

Laporan tersebut bisa disajikan dalam bentuk pernyataan langsung ataupun tertulis dari
controller pada pihak manajemen perusahaan. Isi laporan tersebut juga bisa berupa laporan
prestasi kerja yang sudah diraih oleh para karyawannya.

Unsur-Unsur Sistem Pengendalian


Manajemen
Unsur-unsur yang ada pada sistem ini meliputi unsur detektor, selektor, efektor, dan
komunikator.

Proses ini diawali dari detektor saat mencari informasi tentang suatu bentuk kegiatan.
Detektor dapat berupa sistem informasi, baik informasi formal maupun non-formal, untuk
selanjutnya dijelaskan pada pimpinan tentang apa yang terjadi dalam suatu kegiatan.
Setelah informasi berhasil didapatkan, maka kegiatan yang ada didalamnya akan
dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan, lalu kemudian dievaluasi.

Proses perbaikan ini akan dilakukan secara efektif, sehingga segala bentuk penyimpangan
bisa diubah agar kemudian mampu mengikuti berbagai kriteria yang sudah ditetapkan.

Baca juga: Manajemen Perkantoran: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya

Proses Pengendalian Manajemen


Proses sistem pengendalian manajemen yang baik akan lebih bersifat normal. Pengendalian
manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan yang salin berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya, yang terdiri dari:

 Pemrograman
Dalam tahapan ini, pihak perusahaan akan menentukan program apa saja yang akan
dilakukan dan memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap program yang
sebelumnya sudah ditentukan.

 Penganggaran
Di dalam tahap penganggaran ini, anggaran akan dinyatakan dalam satu keuangan tertentu
untuk digunakan dalam periode tertentu. Anggaran ini dilakukan berdasarkan kumpulan
anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

 Operasi dan Akuntansi


Pada tahapan ini, akan dilakukan pencatatan dari berbagai sumber daya yang digunakan dan
pendapatan yang diperoleh. Seluruh catatan dan biaya tersebut akan dikategorikan sesuai
dengan program yang sudah ditetapkan oleh pusat tanggung jawab

Pengkategorian yang sesuai dengan program yang sebelumnya sudah dilakukan akan
dimanfaatkan sebagai dasar dalam pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan
pengkategorian yang sesuai dengan pusat pertanggungjawaban akan digunakan untuk
mengukur performa manajer.

 Laporan dan Analisis


Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting karena menjadi penutup atas siklus
proses pengendalian manajemen agar seluruh data pada proses pertanggungjawaban
akuntansi bisa dikumpulkan.

Analisa laporan manajemen ini bisa berupa:

1. Perlu atau tidaknya strategi perusahaan untuk ditinjau kembali.


2. Perlu atau tidaknya dilakukan kebijakan penghapusan, penambahan, atau perubahan
pada program di tahun selanjutnya.
3. Perlu atau tidaknya dilakukan perubahan anggaran.
4. Perlu atau tidaknya perbaikan untuk tiap masalah yang tidak dapat diantisipasi.

Faktor yang Mempengaruhi Sistem


Pengendalian Manajemen
Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi rancangan sistem pengendalian
manajemen:

 Ukuran dan Penyebaran Enterprise


Ukuran dan tingkat penyebaran perusahaan besar tentunya akan berbeda daripada perusahaan
kecil. Hal ini tentunya akan menentukan isi dan sifat dari sistem pengendalian manajemen.

 Struktur Organisasi, Delegasi dan Desentralisasi


Anggaran dasar dan konvensi akan mengatur seluruh struktur organisasi perusahan dan
sejauh mana desentralisasi dan delegasi pada seluruh perusahaan. Contohnya saja, filosofi
yang diterapkan oleh manajemen state bank of India pasti berbeda dengan negara trading
corporation.

Selain itu, tingkat desentralisasi dan delegasi perubahan pada suatu perusahaan dari setiap
waktunya juga pasti akan disesuaikan dengan tantangan lingkungan yang berubah dan
peluang yang mungkin akan hadir. Seluruh sistem pengendalian ini akan mempengaruhi
pelaksanaan operasi perusahaan.

 Sifat dan Pembagian Operasi


Sifat dan pembagian operasi pada suatu perusahaan pasti akan memengaruhi sistem
pengendalian manajemen.

 Jenis Pusat Tanggung Jawab


Sistem pengendalian manajemen yang berbeda sangat diperlukan untuk berbagai pusat
tanggung jawab dalam suatu perusahaan. Hal ini untuk menentukan apakah performa pusat
tanggung jawab harus diukur berdasarkan segi biaya atau keuntungan atau laba atas suatu
investasi, tergantung pada jenis pusat tanggung jawab.

Baca juga: Total Quality Manajemen (TQM): Pengertian, Prinsip dan Keuntungan


Penggunaannya

Kesimpulan
Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem yang berisi tuntutan
kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan dan mengendalikan
perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Proses pengendalian manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan yang salin
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari: pemrograman,
penganggaran, operasi dan akuntnasi, serta laoran dan analisis.

Seluruh catatan dan biaya tersebut akan dikategorikan sesuai dengan program yang sudah
ditetapkan oleh pusat tanggung jawab Pengkategorian yang sesuai dengan program akan
digunakan sebagai dasar dalam pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan
pengkategorian yang sesuai dengan pusat pertanggungjawaban akan digunakan untuk
mengukur performa manajer.

Namun, untuk membangun perusahaan yang besar dan sukses, sistem ini saja tidaklah cukup.
Dibutuhkan juga manajemen keuangan yang baik dan tepat agar perusahaan bisa menerapkan
kebijakan yang baik untuk perusahaan dimasa depan.

Anda mungkin juga menyukai