Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM BIOKIMIA

JURUSAN SI FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP

04/A.20

KELOMPOK III

ELLY IRMA SUNARYO D1B120119

RUSNIA D1B120134

SRI NOPITASARI D1B120360

KOORDINATOR : WAHYUDDIN JUMARDIN, S.Frm., Apt

FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN


INFORMATIKA UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Ilmu tumbuhan telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu
dari ilmu tersebut adalah ilmu tentang morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan
adalah ilmu yang mempelajari organ dan bentuk luar tubuh tumbuhan. Ilmu ini
mempelajari tumbuhan baik dari segi bentuk maupun fungsi-fungsinya, namun tidak
sampai membahas jaringan-jaringan dalam tumbuhan, karena bahasan tersebut sudah
termuat dalam anatomi tumbuhan. Secara umum organ tumbuhan terdiri atas akar,
daun,batang, bunga dan buah.

Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe: bentuk, logos: ilmu)
berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya.

Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman tentang


sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai
identitas nama atau penunjuk utama dari suatu divisio, anak division, kelas, anak
kelas, bangsa/ordo, keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis
tumbuhan.

Dalam pandangan botani, buah adalah organ pada tumbuhan berbunga. Pada
banyak species tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah
berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan
berbunga, buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam
dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang
tidak berasal dari buah. Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar,
mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga
bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir) jagung, 'biji' bunga-matahari, 'biji'
lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet
atau buah nangka tidak termasuk buah sejati .

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan


lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah,
yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

II.2 Maksud Percobaan

Adapun maksud percobaan ini ialah mengetahui dan memahami morfologi


dan anatomi buah dan biji khususnya pada buah manga

II.3 Tujuan Percobaan

Adapun Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Menentukan bagian-bagan buah dan biji.


2. Mengamati organ dan jaringan penyusun pada buah dan biji

II.4 Manfaat Percobaan

Adapun manfaat dari percobaan ini ialah sebagai media untuk menambah
wawasan mengenai buah dan biji, khususnya pada buah pepaya. Dan sebagai bahan
acuan untuk praktikum-praktikum selanjutnya agar praktikum selanjutnya bisa
menjadi lebih baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Buah adalah hasil dari peristiwa pembuahan (fertilisasi) pada bakal buah
berkembang. Secara morfologi buah yang terbentuk hanya pada bagian bakal buah
saja disebut buah sejati atau buah sungguh, dan jika tidak memiliki struktur tambahan
disebut buah telanjang (fructus nuda). Bila buah yang terjadi selain pada bakal buah
tetapi juga terbentuk dari bagian bunga yang lain, maka disebut buah palsu atau semu
(fructus spurius). (Eka & dkk, 2014)

Buah (Fructus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan


perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi
utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Virgiawan, 2018).

Bakal buah (avarium) yang telah dibuahi (fertilisasi) dan matang disebut
dengan buah. Buah memiliki bagian-bagian yang disebut dengan (i) pericarp (kulit
buah), (ii) seed (biji). Biji dilindungi di dalam bauh. Pericarp: setelah buah matang,
maka ovarium berubah menjadi pericarp. (Silalahi & Adinugraha, 2019).

Pericarp dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu :

1. Epicarp : merupakan lapisan luar yang disebut dengan kulit buah.


2. Mesocarp : merupakan lapisan tengah.
3. Endocarp : merupakan lapisan pailing dalam.

Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah antara lain:
(Eka & dkk, 2014)

1. Daun pelindung, misalnya klobot tanaman jagung,


2. Daun kelopak, misalnya tanaman terong,
3. Tangkai putik, misal pada buah jagung,
4. Kepala putik, misalnya buah manggis,
5. Tangkai bunga, misalnya jambu monyet,
6. Perhiasan bunga, misalnya nangka,
7. Dasar bunga, misalnya tanaman elo.

Bagian-bagian buah :

1. Biji
2. Daging buah
3. Kulit buah
Biji memiliki bagian-bagian antara lain (Eka & dkk, 2014):
1. Kulit biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji (integumentum).
Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) kulit biji terdiri atas 2 lapis,
yaitu lapisan luar (testa) keras dan lapisan dalam (tegmen) sebagai kulit ari.
Pada tumbuhan berbiji telanjang umumnya tersusun dari kulit luar
(sarcotesta), kulit tengah (scierotesta) dan kulit dalam (endotesta).
Alat tambahan pada kulit biji antara lain:
a. Sayap (alae), yaitu alat tambahan pada kulit luar, digunakan untuk
pemencaran biji.
b. Bul (coma), berasal dari sel kulit biji bagian terluar, menjadi rambut atau
bulu halus, digunakan untuk pememncaran.
c. Salut biji (arillus), pertumbuhan tali pusar atau penggantung biji
(funiculus).
d. Salut biji semu (ariflodium) berasal dan pertumbuhan bagian liang bakal
biji (micropyle).
e. Pusar biji (hilus), bekas pelekatan dengan tali pusar dengan warna
kekasaran yang berbeda.
f. Tulang biji (raphe) terusan dari tali pusar pada biji.
2. Tali pusar (foenikus), sering disebut penggantung biji, dapat memiliki bentuk
yang berfariasai, bila biji tua maka tali pusar umumnya mengering dan lepas.
3. Inti atau isi biji (nucheus seminis) terdiri atas lembaga (embrio) dan putih
lembaga (ahbumen) yang berisikan cadangan makanan untuk pertumbuhan
kecambah, sebelum memiliki kemampuan mencari makan sendiri.

Pada tumbuhan biji lembaga memperlihatkan tiga bagian utama tubuh


tumbuhan yaitu:

1. Akar lembaga (calon akar atau radicula) bagian ini tumbuh hipokotil
(hypocotyhe), di ujungnya akan tumbuh akar primer (radix primarius), yang
pada tumbuhan Dicotyledone membentuk sistem akar tunggang, pada
monocotyledone akar primer mereduksi sehingga terbentuk sistem akar
serabut.
2. Daun lembaga (cotyhedo), merupakan daun pertama, pada dicotyledone
berjumlah dua sedangkan pada monocotyledone berjumlah satu. Batang
lembaga (caulicula), merupakan cikal bakalnya batang yang memiliki ruas
(internodes) dan buku (node), dapat dibedakan antara ruas batang di atas daun
lembaga (internodium epicotylum) dan ruas di bawah daun lembaga
(internodium hypocotylum). (Eka & dkk, 2014)

Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
(Tjitrosoepomo, 2003).

1. Buah semu atau buah tertutup


Buah smu atau buah tertutup yaitu buah terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain bunga, yang perlahan menjadi bagian utama
buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi
Buah semu dapat dibedakan atas : (Tjitrosoepomo, 2003).
a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga
yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah
jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
b. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu
bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-
masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada
bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan
merupakanbagian buah yang mencolok (dan seringkali yang
berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)
c. Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga
majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja,
misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.), dan keluwih
(Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga
yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang
pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit
buah semu ini
2. Buah sejati atau buah telanjang
Buah sejati atau buah telanjang yang melulu terjadi dari bakal buah,
dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak
merupakan bagian buah yang berarti.
Buah sejati terdapat 3 golongan, yaitu : (Rifai, 1976).
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga
dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih,
dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau
banyak ruangan, misalnya :
1) Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang
dengan satu biji.
2) Buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah
dengan satu ruang dan banyak biji.
3) Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa
daun buah, mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya
terdapat beberapa biji.
b. Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi
satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaka Bail.)
c. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah,
tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya
tampak seperti buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius
Sol.)

Buah sejati merupakan buah yang berkembang dari bakal buah. Buah
seperti ini ditemukan pada buah mangga dan kelapa (Cocos nucifera), alpukat
(Persea americana). Buah palsu (pseudocarp) dalam bebarapa buah, letak
bakal buah strukturnya mirip dengan bunga seperti pada thalamus,
inflorescence, calyx merupakan modifikasi dari sebagian buah. Buah seperti
ini disebut dengan buah palsu seperti pada buah apple, strawberry, pear.
(Silalahi & Adinugraha, 2019)

Buah dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu (Silalahi &


Adinugraha, 2019) :

1. Buah sederhana
2. Buah aggregate
3. Buah majemuk
Buah sederhana (simple fruit) (Silalahi M. .., 2015)
1) Buah sederhana berkembang dari bakal buah tunggal
(monocarpellary ovary) atau bakal buah yang multicarpellary
syncarpous. Hanya satu buah yang dibentuk oleh gynoecium.
2) Buah sederhana dibedakan menjadi dua yaitu buah berdaging dan
buah kering.
3) Buah berdaging (fleshy fruit) merupakan buah yang berkembang
dari gynoseum syncarpous superior atau inferior. Buah ini
mungkin beruang satu (unilocular) atau beruang banyak
(multilocular). Buah seperti ini disebut dengan indehiscent.
Penyebaran biji umumnya terjadi setelah kulit buah (pericarp)
rusak. Buah berdaging dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu :
a. Buah drupa (drupe fruit): merupakan buah yang berkembang
dari satau atau banyak karpel, syncarpous, dan superior ovary.
Dalam buah ini endocarp keras dan membatu sehingga disebut
juga dengan buah batu (stony fruits). Sebagai contoh
ditemukan pada mangga (Mangifera indica), kelapa (Cocos
nucifera), almond, walnut, plum. Pada buah batu ditemukan
jaringan brachysclereids pada bagian endocarpnya. Pada buah
mangga bagian berdaging merupakan bagian yang bisa
dimakan adalah mesokarpnya dan bagian dimana biji
dilindungi disebut dengan endocarp. Pada buah Ber, epicarp
danmesocarp kedua bagiannya bisa dimakan. Kulit buah
almond dan walnut adalah endocarp dan bagaian yang dapat
dimakan adalah bijinya. Pada kelapa epikarpnya keras dan tipis
sedangkan mesokarpnya tebal dan banyak mengandung serat.
Endokarpnya keras dan biji dilindungi di dalamnya. Bagian
kelapa yang dapat dimakan adalah endosperm.
b. Buah berry merupakan buah yang berkembang dari satu atau
banyak karpel yang sinkarpus. Bakal buah bisa superior atau
inferior, dengan tipe plasenta yang parietalis. Pada bagian
epicarp tipis dan biji melekat pada bagian yang berdaging. Pada
awalnya biji melekat melalui plasenta ke dalam buah, namun
setelah matang terpisah dengan plasenta dan menyebar secara
acak di dalam buah yang berdaging. Buah berry yang
dihasilkan dari bakal buah yang superior seperti pada tanaman
tomato (Solanum lycopersicum), anggur. Buah berry yang
dihasilkan dari bakal buah yang inferior seperti jambu biji
(Psidium guajava), pisang (Musa paradisiaca). Pada kurma
hanya memiliki satu biji dalam buah berry. Perikarp buah
tersebut dibedakan menjadi epicarp, mesocarp dan endocarp.
Epicarp merupakan jaringan tipis, halus sedangkan mesocarp
tebal dan berdaging, sedangkan endocarp tipis seperti
membrane. Pada pinang satu biji di dalam buah berry yang
berserat. Ketika serat tebal dilepaskan akan terlihat biji yang
keras.
c. Buah pepo merupakan buah yang berkembang dari
tricarpellary, syncarpous dan inferior ovary. Buah ini bersifat
unilocular dan memiliki plasenta parietal. Buah ini berdaging
dan berongga, terkadang buah ini rasanya pahit karena
tetracyclic triterpine di dalam daging buah seperti ditemukan
pada buah famili Cucurbitaceae seperti timun (Cucumis
sativus).
d. Buah pome merupakan buah yang berkembang dari bi atau
multicarpellary syncarpous inferior ovary. Kulit buah dan
daging buah yang lunak terbuat dari thalamus. Bagian utama
dari bakal buah keras, dan sisanya di bagaian dalam adalah
buahnya. Seperti terlihat pada buah apple (Malus domestica),
pear (Pyrus sp).
e. Buah hesperidium merupakan buah ini berkembang dari
multicarpellary, syncarpous, superior ovari. Buah ini khusus
ditemukan pada tanaman dari famili Rutaceae seperti pada
buah orange, lemon, dan Citrus spp. Epicarp terbuat dari kulit
buah yang tebal yang di dalam kulitnya banyak mengansung
kelenjar minyak. Mesocarp berserat bewarna putih yang
melekat dengan epicarp. Membran endocarp melipat ke dalam
dan membentuk banyak ruang. Pada buah ini banyak
ditemukan rambut-rambut kelenjar yang berada disebelah
dalam dari endocarp. Rambutrambut kelenjar (glandular hairs)
inilah bagian yang dapat dimakan.
f. Buah balausta merupakan buah dengan multilocular dengan
banyak biji yang berkembang dari inferior ovary. Pericarp
daribuah ini keras. Kalik tetap ada (persistent) yang tersusun
seperti mahkota. Biji tersusun tidak teratur pada plasenta.
Endocarp keras. Testa berdaging dan merupakan bagian yang
dapat dimakan seperti ditemukan pada pomegranate (Punica
granatum).
g. Amphisarca merupakan buah yang bersifat multicarpellary
dengan banyak ruang yang berkembang dari superior ovary.
Pericarp keras, sedangkan plasenta berdaging. Bagian dalam
dari perikarp dan plasenta merupakan bagian yang dapat
dimakan. Testa dari biji mucilegenous, seperti terlihat pada
apple kayu (Aegle marmelos), dan apple gajah.

II.2 Uraian Sampel

a. Klasifikasi tanaman manga


Tanaman mangga memiliki klasifikasi yang unik dari tumbuhan lainnya,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera L
Spesies : Mangifera indica L
b. Morfologi dan anatomi buah/biji mangga
Mangga adalah anggota kingdom Plantae, Divisi Tracheophyta, klas
Magnoliopsida, ordo Sapindales, dan famili Anacardiaceae. Tanaman ini
berasal dari genus mangifera dengan nama spesies Mangifera indica L. Nama
spesies tanaman mangga memiliki arti “tanaman dari India berbuah mangga”.
Lebih dari 1000 variasi mangga yang diketahui berasal dari dua galur biji
mangga – monoembrionik (embrio tunggal) dan poliembrionik (banyak
embrio). Biji monoembrionik berasal dari India, sedangkan polyembrionik
berasal dari Indochina. (Luqyana & Husni, 2019). Mangifera indica L.
merupakan pohon yang sepanjang tahun terus memiliki daun hijau dan dapat
tumbuh hingga 10-45 m. Tanaman ini berbentuk kubah dengan dedaunan
lebat, dan biasanya memiliki percabangan berat yang berasal dari batang yang
kokoh. Daunnya tersusun secara spiral di percabangan dengan panjang helai
daun sekitar 25 cm dan lebar 8 cm. terkadang daunnya memiliki warna merah
dan lebih tipis ketika masih muda dan mengeluarkan aroma ketika diremas.
Bunga kecil berwarna putih kemerahan atau hijau kekuningan dan tumbuh di
ujung percabangan dengan jumlah sekitar 3000. Buah tanaman mangga
memiliki biji besar dan memiliki banyak variasi dalam bentuk dan ukuran.
Daging buahnya tebal dan berwarna kuning, memiliki satu biji dan kulit
kekuningan ketika matang (Luqyana & Husni, 2019)
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging,
dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung
padamacamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur
(gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek).
Panjang buah kira-kira 2,5–30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang
disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. (Anonim, 2021).
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau
kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga,
kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak
air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang
tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua
keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional. (Anonim,
2021)
c. Kandungan buah/biji papaya
Dalam satu buah mangga itu mengandung mineral dan vitamin yang
berbeda dan merupakan salah satu buah yang padat nutrisi. Dalam 1 buah
mangga, terkandung aneka nutrisi berikut ini:
1) 1,5 – 2 gram serat
2) 15 gram karbohidrat
3) 1– 1,5 gram protein
4) 55 – 60 mikrogram vitamin A
5) 35 – 60 mg vitamin C
6) 9 mg vitamin E
7) 40 – 45 mikrogram folat
8) 10 – 15 mg kalsium
9) 10– 15mg magnesium
10) 200 mg kalium
11) 14 – 20 mg fosfor
Biji mangga terdiri dari lapisan keras yang menutupi kernel yang
mengandung minyak, protein, abu, serat, karbohidrat, fosfor, magnesium,
natrium, dan kalsium di dalamnya. Biji buah mangga juga memiliki senyawa
bioaktif, fenolik, asam lemak tak jenuh, dan antioksidan.

d. Manfaat Buah dan biji manga


Buah mangga memiliki banyak sifat antioksidan yang dapat
meningkatkan kekebalan, mengurangi risiko penyakit jantung,
meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan penglihatan, dan
mengurangi risiko jenis kanker tertentu. Sedangkan biji buah mangga yang
bisa dimanfaatkan sebagai penyembuhan berbagai penyakit secara alami dan
tentu murah serta aman dikonsumsi kapan saja, antara lain ; menyembuhkan
diare, Mencegah Listeriosis
BAB III

METODE PRAKTIKUM

II.1 Waktu dan Tempat


Praktikum botani dengan judul percobaan morfologi dan anatomi tumbuhan
dilaksankan melalui daring dengan via zoom. Pada hari senin, pukul 14.00 WITA
III.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini ialah :
1. Kamera
2. Alat tulis
Adapun sampel yang digunkan pada percobaan ini ialah :
Buah/ biji manga (Mangifera indica)
III.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini, ialah :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Digambar daun sesuai dengan sampel
3. Dideskripsikan masing-masing sampel sesuai klasifikasinya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil

Nama Indonesia : Mangga Klasifikasi :


Nama Latin : Mangifera Indica
Kingdom : Plantae
Gambar Tanaman :

Divisi: Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Family : Anacardiaceae

Genus : Mangifera L

Spesies : Mangifera indica L

Deskripsi : Kegunaan :

Buah mangga termasuk dalam golongan buah Buah mangga memiliki banyak sifat
sejati tunggal yang berdaging karena antioksidan yang dapat meningkatkan
kekebalan, mengurangi risiko penyakit
mempunyai dinding buah yang menjadi tebal
jantung,
berdaging dan termasuk tipe buah batu (drupe).
meningkatkan kesehatan pencernaan,
Bijinya berupa biji monoembrionik atau
meningkatkan penglihatan, dan
Poliembrionik. mengurangi risiko kanker.
Gambar biji monokotil Keterangan gambar

1. Kulit biji
2. Endospem
3. Kotiledon (Skutelum).
4. Embryo
5. Koleoptil Jaringan
buah
6. Plumula
7. Radikula
8. Koleoriza
Deskripsi biji monokotil :

Biji monokotil berkeping satu, cadangan makanan monokotil terletak pada

endosperma. Pada monokotil pemula dilindungi koleoptil dan radikula

dilindungi koleorhiza.

Gambar biji dikotil Keterangan gambar

1. Kotiledon
2. Kulit biji
3. Plumula
4. Radikula

Deskripsi biji dikotil :

Biji dikotil berkeping dua atau lebih, cadangan makanan dikotil terletak pada kotiledon

IV.2 Pembahasan
Mangga (Mangifera indica) atau mempelam merupakan nama buah sekaligus
nama pohon yang termasuk ke dalam marga Mangifera dan suku Anacardiaceae serta
memiliki sekitar 35-40 anggota. Tanaman mangga Berasal dari sekitar perbatasan
India dengan Burma.

Mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus)


termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi
batang lebih dari 5 m bahkan bisa mencapai 10 sampai 40 m. Buah mangga berbentuk
bulat, lonjong, oval, hingga lonjong memanjang, tergantung varietasnya. Ketika
masih muda akan berwarna hijau, ketika tua berwarna kuning. Buah dari tumbuhan
ini berdaging tebal dan berkulit tipis. Mangga sendiri termasuk kelompok buah batu
(drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda bergantung
pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung,
indramayu, arum manis) hingga lonjong memanjang (mangga golek).

Biji pada tanaman mangga adalah berkeping dua (dicotyledon). Biji buah
mangga berukuran besar, berstruktur keras dan sedikit kasar, berwarnaputih,
berbentuk gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat.

Biji umumnya berisi cadangan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan


calon individu baru tersebut. Pada angiosperma, biji dapat dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu biji dikotil dan biji monokotil. Biji dikotil adalah biji yang memiliki 2 atau lebih
keping biji, sedangkan biji monokotil hanya memiliki 1 keping biji saja.

Selain dari perbedaan jumlah keping bijinya, perbedaan biji dikotil dan
monokotil dapat dilihat dari struktur jaringan yang terdapat di dalamnya.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan
1. Morfologi buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah
kira-kira 2,5-30 cm.Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang
dan ada juga yang bentuknya pipih. Warnanya bermacam-macam, ada yang
hijau, kuning, merah atau campuran. Pada bagian ujung buah,ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Diatas paruh ada bagian yang membengkok yang
disebut sinus, yang dilanjutkan kebagian perut. Bagian belakang disebut
punggung. Kulitnya tebal dan ada kelenjer, dagingnya tebal dan ada yang
kuning tergantung jenisnya. Daging buah ada yang besar dan ada juga yang
tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak berair, ada yang manis dan ada
yang kurang manis.
2. Anatomi buah
a. Eksocarp merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap dan kuat
sehinga tidak mudah ditembus air.
b. Mesocarp merupakan lapisan tengah yang tebal.
c. Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang kuat dan keras sebagai
pelindung embrio.
3. Biji
a. Morfologi Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya bervariasi.
Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada yang
poliembryonal.
b. Anatomi
1) Embrio Merupakan bagian biji yang dapat tumbuh menjadi
tanaman baru. Embrio yang berkembang sempurna akan memiliki
bagian-bagian seperti epykotil (calon pucuk), hypokotil (calon
akar) dan plumula (calon daun).
2) Jaringan penyimpan makanan Pada tanaman dikotil, jaringan
penyimpan cadangan makanan di sebut kotiledon.
3) Pelindung biji Terdiri dari beberapa bagian yaitu kulit biji,
endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah.

V.2 Saran

Diperlukan praktikum yang lebih nyata untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik dan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2021, Februari 27). Wikipedia. Retrieved from Wikipedia.


https://id.wikipedia.org/wiki/Mangga
Eka, A., & dkk. (2014). Makalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam MI 1
Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Luqyana, L., & Husni, P. (2019). Aktivitas Farmakologi Tanaman Mangga


(Mangifera Indica L.): Review. Farmaka Vol.17 No.2, 2.

Silalahi, M. .. (2015). Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Uki Press.

Silalahi, M., & Adinugraha, &. F. (2019). Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Jakarta: Uki Press.

Virgiawan, A. (2018). Laporan Praktikum Botani dan Sistematika tanaman


"Morfologi Buah Pada Tanaman". Banten: FK. Pertanian, Univ. Sultan
Ageng Tirtayasa.

Anda mungkin juga menyukai