JURUSAN SI FARMASI
LAPORAN LENGKAP
04/A.20
KELOMPOK III
RUSNIA D1B120134
MAKASSAR
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu tumbuhan telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu
dari ilmu tersebut adalah ilmu tentang morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan
adalah ilmu yang mempelajari organ dan bentuk luar tubuh tumbuhan. Ilmu ini
mempelajari tumbuhan baik dari segi bentuk maupun fungsi-fungsinya, namun tidak
sampai membahas jaringan-jaringan dalam tumbuhan, karena bahasan tersebut sudah
termuat dalam anatomi tumbuhan. Secara umum organ tumbuhan terdiri atas akar,
daun,batang, bunga dan buah.
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe: bentuk, logos: ilmu)
berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya.
Dalam pandangan botani, buah adalah organ pada tumbuhan berbunga. Pada
banyak species tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah
berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan
berbunga, buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam
dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang
tidak berasal dari buah. Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar,
mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga
bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir) jagung, 'biji' bunga-matahari, 'biji'
lada, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet
atau buah nangka tidak termasuk buah sejati .
Adapun manfaat dari percobaan ini ialah sebagai media untuk menambah
wawasan mengenai buah dan biji, khususnya pada buah pepaya. Dan sebagai bahan
acuan untuk praktikum-praktikum selanjutnya agar praktikum selanjutnya bisa
menjadi lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah adalah hasil dari peristiwa pembuahan (fertilisasi) pada bakal buah
berkembang. Secara morfologi buah yang terbentuk hanya pada bagian bakal buah
saja disebut buah sejati atau buah sungguh, dan jika tidak memiliki struktur tambahan
disebut buah telanjang (fructus nuda). Bila buah yang terjadi selain pada bakal buah
tetapi juga terbentuk dari bagian bunga yang lain, maka disebut buah palsu atau semu
(fructus spurius). (Eka & dkk, 2014)
Bakal buah (avarium) yang telah dibuahi (fertilisasi) dan matang disebut
dengan buah. Buah memiliki bagian-bagian yang disebut dengan (i) pericarp (kulit
buah), (ii) seed (biji). Biji dilindungi di dalam bauh. Pericarp: setelah buah matang,
maka ovarium berubah menjadi pericarp. (Silalahi & Adinugraha, 2019).
Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah antara lain:
(Eka & dkk, 2014)
Bagian-bagian buah :
1. Biji
2. Daging buah
3. Kulit buah
Biji memiliki bagian-bagian antara lain (Eka & dkk, 2014):
1. Kulit biji (spermodermis), berasal dari selaput bakal biji (integumentum).
Pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) kulit biji terdiri atas 2 lapis,
yaitu lapisan luar (testa) keras dan lapisan dalam (tegmen) sebagai kulit ari.
Pada tumbuhan berbiji telanjang umumnya tersusun dari kulit luar
(sarcotesta), kulit tengah (scierotesta) dan kulit dalam (endotesta).
Alat tambahan pada kulit biji antara lain:
a. Sayap (alae), yaitu alat tambahan pada kulit luar, digunakan untuk
pemencaran biji.
b. Bul (coma), berasal dari sel kulit biji bagian terluar, menjadi rambut atau
bulu halus, digunakan untuk pememncaran.
c. Salut biji (arillus), pertumbuhan tali pusar atau penggantung biji
(funiculus).
d. Salut biji semu (ariflodium) berasal dan pertumbuhan bagian liang bakal
biji (micropyle).
e. Pusar biji (hilus), bekas pelekatan dengan tali pusar dengan warna
kekasaran yang berbeda.
f. Tulang biji (raphe) terusan dari tali pusar pada biji.
2. Tali pusar (foenikus), sering disebut penggantung biji, dapat memiliki bentuk
yang berfariasai, bila biji tua maka tali pusar umumnya mengering dan lepas.
3. Inti atau isi biji (nucheus seminis) terdiri atas lembaga (embrio) dan putih
lembaga (ahbumen) yang berisikan cadangan makanan untuk pertumbuhan
kecambah, sebelum memiliki kemampuan mencari makan sendiri.
1. Akar lembaga (calon akar atau radicula) bagian ini tumbuh hipokotil
(hypocotyhe), di ujungnya akan tumbuh akar primer (radix primarius), yang
pada tumbuhan Dicotyledone membentuk sistem akar tunggang, pada
monocotyledone akar primer mereduksi sehingga terbentuk sistem akar
serabut.
2. Daun lembaga (cotyhedo), merupakan daun pertama, pada dicotyledone
berjumlah dua sedangkan pada monocotyledone berjumlah satu. Batang
lembaga (caulicula), merupakan cikal bakalnya batang yang memiliki ruas
(internodes) dan buku (node), dapat dibedakan antara ruas batang di atas daun
lembaga (internodium epicotylum) dan ruas di bawah daun lembaga
(internodium hypocotylum). (Eka & dkk, 2014)
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
(Tjitrosoepomo, 2003).
Buah sejati merupakan buah yang berkembang dari bakal buah. Buah
seperti ini ditemukan pada buah mangga dan kelapa (Cocos nucifera), alpukat
(Persea americana). Buah palsu (pseudocarp) dalam bebarapa buah, letak
bakal buah strukturnya mirip dengan bunga seperti pada thalamus,
inflorescence, calyx merupakan modifikasi dari sebagian buah. Buah seperti
ini disebut dengan buah palsu seperti pada buah apple, strawberry, pear.
(Silalahi & Adinugraha, 2019)
1. Buah sederhana
2. Buah aggregate
3. Buah majemuk
Buah sederhana (simple fruit) (Silalahi M. .., 2015)
1) Buah sederhana berkembang dari bakal buah tunggal
(monocarpellary ovary) atau bakal buah yang multicarpellary
syncarpous. Hanya satu buah yang dibentuk oleh gynoecium.
2) Buah sederhana dibedakan menjadi dua yaitu buah berdaging dan
buah kering.
3) Buah berdaging (fleshy fruit) merupakan buah yang berkembang
dari gynoseum syncarpous superior atau inferior. Buah ini
mungkin beruang satu (unilocular) atau beruang banyak
(multilocular). Buah seperti ini disebut dengan indehiscent.
Penyebaran biji umumnya terjadi setelah kulit buah (pericarp)
rusak. Buah berdaging dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu :
a. Buah drupa (drupe fruit): merupakan buah yang berkembang
dari satau atau banyak karpel, syncarpous, dan superior ovary.
Dalam buah ini endocarp keras dan membatu sehingga disebut
juga dengan buah batu (stony fruits). Sebagai contoh
ditemukan pada mangga (Mangifera indica), kelapa (Cocos
nucifera), almond, walnut, plum. Pada buah batu ditemukan
jaringan brachysclereids pada bagian endocarpnya. Pada buah
mangga bagian berdaging merupakan bagian yang bisa
dimakan adalah mesokarpnya dan bagian dimana biji
dilindungi disebut dengan endocarp. Pada buah Ber, epicarp
danmesocarp kedua bagiannya bisa dimakan. Kulit buah
almond dan walnut adalah endocarp dan bagaian yang dapat
dimakan adalah bijinya. Pada kelapa epikarpnya keras dan tipis
sedangkan mesokarpnya tebal dan banyak mengandung serat.
Endokarpnya keras dan biji dilindungi di dalamnya. Bagian
kelapa yang dapat dimakan adalah endosperm.
b. Buah berry merupakan buah yang berkembang dari satu atau
banyak karpel yang sinkarpus. Bakal buah bisa superior atau
inferior, dengan tipe plasenta yang parietalis. Pada bagian
epicarp tipis dan biji melekat pada bagian yang berdaging. Pada
awalnya biji melekat melalui plasenta ke dalam buah, namun
setelah matang terpisah dengan plasenta dan menyebar secara
acak di dalam buah yang berdaging. Buah berry yang
dihasilkan dari bakal buah yang superior seperti pada tanaman
tomato (Solanum lycopersicum), anggur. Buah berry yang
dihasilkan dari bakal buah yang inferior seperti jambu biji
(Psidium guajava), pisang (Musa paradisiaca). Pada kurma
hanya memiliki satu biji dalam buah berry. Perikarp buah
tersebut dibedakan menjadi epicarp, mesocarp dan endocarp.
Epicarp merupakan jaringan tipis, halus sedangkan mesocarp
tebal dan berdaging, sedangkan endocarp tipis seperti
membrane. Pada pinang satu biji di dalam buah berry yang
berserat. Ketika serat tebal dilepaskan akan terlihat biji yang
keras.
c. Buah pepo merupakan buah yang berkembang dari
tricarpellary, syncarpous dan inferior ovary. Buah ini bersifat
unilocular dan memiliki plasenta parietal. Buah ini berdaging
dan berongga, terkadang buah ini rasanya pahit karena
tetracyclic triterpine di dalam daging buah seperti ditemukan
pada buah famili Cucurbitaceae seperti timun (Cucumis
sativus).
d. Buah pome merupakan buah yang berkembang dari bi atau
multicarpellary syncarpous inferior ovary. Kulit buah dan
daging buah yang lunak terbuat dari thalamus. Bagian utama
dari bakal buah keras, dan sisanya di bagaian dalam adalah
buahnya. Seperti terlihat pada buah apple (Malus domestica),
pear (Pyrus sp).
e. Buah hesperidium merupakan buah ini berkembang dari
multicarpellary, syncarpous, superior ovari. Buah ini khusus
ditemukan pada tanaman dari famili Rutaceae seperti pada
buah orange, lemon, dan Citrus spp. Epicarp terbuat dari kulit
buah yang tebal yang di dalam kulitnya banyak mengansung
kelenjar minyak. Mesocarp berserat bewarna putih yang
melekat dengan epicarp. Membran endocarp melipat ke dalam
dan membentuk banyak ruang. Pada buah ini banyak
ditemukan rambut-rambut kelenjar yang berada disebelah
dalam dari endocarp. Rambutrambut kelenjar (glandular hairs)
inilah bagian yang dapat dimakan.
f. Buah balausta merupakan buah dengan multilocular dengan
banyak biji yang berkembang dari inferior ovary. Pericarp
daribuah ini keras. Kalik tetap ada (persistent) yang tersusun
seperti mahkota. Biji tersusun tidak teratur pada plasenta.
Endocarp keras. Testa berdaging dan merupakan bagian yang
dapat dimakan seperti ditemukan pada pomegranate (Punica
granatum).
g. Amphisarca merupakan buah yang bersifat multicarpellary
dengan banyak ruang yang berkembang dari superior ovary.
Pericarp keras, sedangkan plasenta berdaging. Bagian dalam
dari perikarp dan plasenta merupakan bagian yang dapat
dimakan. Testa dari biji mucilegenous, seperti terlihat pada
apple kayu (Aegle marmelos), dan apple gajah.
METODE PRAKTIKUM
IV. 1 Hasil
Divisi: Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera L
Deskripsi : Kegunaan :
Buah mangga termasuk dalam golongan buah Buah mangga memiliki banyak sifat
sejati tunggal yang berdaging karena antioksidan yang dapat meningkatkan
kekebalan, mengurangi risiko penyakit
mempunyai dinding buah yang menjadi tebal
jantung,
berdaging dan termasuk tipe buah batu (drupe).
meningkatkan kesehatan pencernaan,
Bijinya berupa biji monoembrionik atau
meningkatkan penglihatan, dan
Poliembrionik. mengurangi risiko kanker.
Gambar biji monokotil Keterangan gambar
1. Kulit biji
2. Endospem
3. Kotiledon (Skutelum).
4. Embryo
5. Koleoptil Jaringan
buah
6. Plumula
7. Radikula
8. Koleoriza
Deskripsi biji monokotil :
dilindungi koleorhiza.
1. Kotiledon
2. Kulit biji
3. Plumula
4. Radikula
Biji dikotil berkeping dua atau lebih, cadangan makanan dikotil terletak pada kotiledon
IV.2 Pembahasan
Mangga (Mangifera indica) atau mempelam merupakan nama buah sekaligus
nama pohon yang termasuk ke dalam marga Mangifera dan suku Anacardiaceae serta
memiliki sekitar 35-40 anggota. Tanaman mangga Berasal dari sekitar perbatasan
India dengan Burma.
Biji pada tanaman mangga adalah berkeping dua (dicotyledon). Biji buah
mangga berukuran besar, berstruktur keras dan sedikit kasar, berwarnaputih,
berbentuk gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat.
Selain dari perbedaan jumlah keping bijinya, perbedaan biji dikotil dan
monokotil dapat dilihat dari struktur jaringan yang terdapat di dalamnya.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Morfologi buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah
kira-kira 2,5-30 cm.Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang
dan ada juga yang bentuknya pipih. Warnanya bermacam-macam, ada yang
hijau, kuning, merah atau campuran. Pada bagian ujung buah,ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Diatas paruh ada bagian yang membengkok yang
disebut sinus, yang dilanjutkan kebagian perut. Bagian belakang disebut
punggung. Kulitnya tebal dan ada kelenjer, dagingnya tebal dan ada yang
kuning tergantung jenisnya. Daging buah ada yang besar dan ada juga yang
tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak berair, ada yang manis dan ada
yang kurang manis.
2. Anatomi buah
a. Eksocarp merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap dan kuat
sehinga tidak mudah ditembus air.
b. Mesocarp merupakan lapisan tengah yang tebal.
c. Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang kuat dan keras sebagai
pelindung embrio.
3. Biji
a. Morfologi Biji letaknya didalam kulit niji yang keras, besarnya bervariasi.
Biji terdiri dari dua keping, biji ada yang monoembryonal dan ada yang
poliembryonal.
b. Anatomi
1) Embrio Merupakan bagian biji yang dapat tumbuh menjadi
tanaman baru. Embrio yang berkembang sempurna akan memiliki
bagian-bagian seperti epykotil (calon pucuk), hypokotil (calon
akar) dan plumula (calon daun).
2) Jaringan penyimpan makanan Pada tanaman dikotil, jaringan
penyimpan cadangan makanan di sebut kotiledon.
3) Pelindung biji Terdiri dari beberapa bagian yaitu kulit biji,
endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah.
V.2 Saran
Diperlukan praktikum yang lebih nyata untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Silalahi, M., & Adinugraha, &. F. (2019). Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Jakarta: Uki Press.