Anda di halaman 1dari 20

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes Puskesmas Rejoso No. Register

Nama Perawat yang Lisa Tri Wulan Febrianti Tanggal Pengkajian 20 April 2021
mengkaji

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. R Bahasa sehari-hari Bahasa jawa

Alamat Rumah & Telp Desa Talun, kec. Rejoso Jarak yankes terdekat 4,7 KM

Agama & Suku Islam Alat Transportasi Motor

A. Komposisi Keluarga

No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV Status Alat Bantu/
KK Terakhir Saat Ini (TB, BB, (TD, N, Imunisasi Protesa
BMI) S, P) Dasar

1. Tn. R Kepal 57 L Jaw SD Wirasw TB : 167 TD : - -


a a asta 110/9
Kelua (Tani) BB : 66 0
rga mmH
g

N : 80
x/m

S:
36,5

RR :
20
x/men
it

2. Ny. D Istri 54 P Jaw SD IRT TB : 152 TD : - -


a 130/1
BB : 45 00

N : 80
x/m

S : 36

RR :
20
x/m
LANJUTAN

Analisis Masalah Kesehatan


Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ INDIVIDU
No Nama
Saat ini Alergi

1. Tn. R Sehat - Keluarga mengatakan Tn. R


jarang sekali sakit , tidak
mempunyai masalah kesehatan
yang serius, tidak ada masalah
istirahat, makan maupun yang lain,
tidak mempunyai keturunan
hipertensi. Tetapi Tn. R Merokok
sejak usia 20 tahun.

2. Ny. D DM, Asam Lambung - Keluarga mengatakan Ny.D


memiliki riwayat DM tetapi sudah
dirawat jalan menggunakan obat
(insulin) dan sekarang yang lebih
sering kambuh atau yang
dikeluhkan asam lambungnya.

Genogram

Perempuan :

Laki-laki :

Pasien :

Meninggal :

Tinggal serumah:
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga

Tahap Perkembangan Klg Saat Ini ________________________________________

Tugas Perkembangan Keluarga: √ Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan

Bila Tdk dijalankan, sebutkan : .............................................................................................................

C. Struktur Keluarga

Pola Komunikasi : √ Baik Disfungsional

Peran Dlm Keluarga : √Tdk Ada Masalah Ada Masalah

Nilai/Norma KLg : √ Tdk ada konflik nilai Ada Konflik

Pengambilan keputusan dalam keluarga

D. Fungsi Keluarga

Fungsi Afektif : √ Berfungsi Tdk Berfungsi

Fungsi Sosial : √ Berfungsi Tdk Berfungsi

Fungsi Ekonomi : √ Baik Kurang Baik

Fungsi perawatan keluarga masuk dalam pengkajian tugas keluarga

E. Pola Koping Keluarga :

√ Efektif Tidak Efektif

Stressor yg dihadapi keluarga :___________________________________________

2. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga

a. Kondisi Rumah : a. Jika ada ibu nifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
1) Type rumah kesehatan : √ Ya  Tidak
√ permanen Dulu menggunakan dukun desa, sekarang
 semi permanen menggunakan bidan desa.
 tidak permanen b. Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
2) Lantai √ Ya  tidak
 tanah .........................................................................
√ plester/keramik c. jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
3) Kepemilikan rumah √ Ya 
√ sendiri Tidak* .........................................................................
....
 sewa
d. Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
b. Ventilasi : √ Ya  Tidak*
Menggunakan air bersih untuk masak.
1) Baik (10-15% dari luas lantai): e. Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
√ ya  tidak √ Ya  Tidak*
2) Jendela setiap hari dibuka: Menggunakan air sumur untuk kebersihan diri.
√ ya  tidak f. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
√ Ya  Tidak*
c. Pencahayaan Rumah : Keluarga mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
Baik (cahaya matahari bisa menerangi dan sesudah makan menggunakan air mengalir dan
ruangan dalam rumah) sabun
√ ya tidak g. Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
√ Ya  Tidak*
Sampah dibuang digalian tanah kemudian dibakar.
d. Saluran Buang Limbah :
 Tertutup √ terbuka h. Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
√ ya  tidak
e. Air Bersih : Menyapu setiap pagi dan sore, mengepel lantai 1x
1) Sumber air bersih: dalam seminggu dan membuang sampah pada
√ sumur tempatnya
 PAM
 sungai i. Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
 lain-lain, sebutkan........ √ Ya  Tidak*
Keluarga terkadang mengkonsumsi sayur, tahu tempe
dan ikan
2) Kualitas air: j. Menggunakan jamban sehat :
√ tidak berwarna, √ Ya  Tidak* .
√ tidak berbau, Jamban dirumah berbentuk leher angsa
√ tidak berasa k. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 3 M :
√ ya  Tidak*
Menguras bak mandi 1x dalam seminggu
f. Jamban Memenuhi Syarat : l. Makan buah dan sayur setiap hari :
1) Kepemilikan jamban :  Ya √ Tidak*
√ ya  tidak Jarang memakan buah .
2) Jenis jamban : m. Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
√ leher angsa  cemplung  Ya √ Tidak*
Ny.D jarang melakukan aktivitas ,kalau keluarga
3) Jarak septic tank dengan sumber air sering melakukan aktivitas sehari-hari.
 < 10 meter √ > 10 meter
n. Tidak merokok di dalam rumah  :
g. Tempat Sampah:  Ya √ Tidak*
1) Kepemilikan tempat sampah ; Suami Ny.D merokok dan menantunya
√ Ya  Tidak o. Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
2) Jenis :  ya √ tidak
...................................................................................
 tertutup √ terbuka

h. Rasio Luas Bangunan Rumah dengan


Jumlah Anggota Keluarga 8m2/orang :
√ Ya  Tidak

3. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN


ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak karena
Ketika Ny.D sakitnya kambuh, Tn.R dan anaknya langsung memeriksakan nya ketenaga
kesehatan terdekat.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya
 Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya:
 Ya  Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :
 Ya  Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
bila tidak diobati/dirawat :  Ya  Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
7)  Keluarga  Tetangga
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu bidan desa dan puskesmas terdekat.
8) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak terpikir
9) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif :
 Ya  Tidak,jelaskan
Tn.R dan anaknya mengupayakan Ny.D untuk tidak melakukan aktivitas secara berat.
10) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami
anggota keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan............................................................................
Tn.R dan anaknya melakukan pengobatan dipuskesmas dan Rs dengan memberikan obat rawat
jalan (insulin)
11) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang
dialaminya:
 Ya  Tidak, jelaskan
Tn.R dan anaknya merawat Ny.D hanya dengan meminumkan atau memberikan obat secara rutin.
12) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan
Keluarga Ny.D belum tau cara pencegahannya dan akhirnya menimbulkan masalah lagi yaitu
Ny.D sering mengeluhkan asam lambungnya..
13) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan
Keluarga Ny.D hanya mampu memberikan pengawasan lingkungan dan perhatian terhadap Ny.D
14) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak,
keluarga membawa Ny.D ke posyandu lansia untuk pengecekan kesehatan.

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :


Kesimpulan:
1. Menerima petugas □ Kemandirian I : Jika
puskesmas memenuhi kriteria 1&2

2. Menerima yankes sesuai □ Kemandirian II : jika


rencana memenuhi kriteria 1 s.d
5
3. Menyatakan maslaah
kesehatan secara benar □ Kemandirian III : jika
memenuhi kriteria 1 s.d
4. Memanfaatkan faskes 6
sesuai anjuran
□ Kemandirian IV : Jika
5. Melaksanakan perawatan memenuhi kriteria 1 s.d
sederhana sesuai anjuran 7
6. Melaksanakan tindakan
pencegahan secara aktif

7. Melaksanakan tindakan
promotif secara aktif
Pengkajian Kesehatan Individu
Hasil Anggota keluarga ke- Intake cairan kurang
pemeriksaan
Nyeri spesifik: 1 2 3 4 5 Mual/muntah √
Status mental:
Bingung
Cemas Nyeri perut
Disorientasi Muntah darah
Depresi Flatus
Menarik diri √ Distensi abdomen
Lokasi Colostomy
Tipe Diare
Durasi Konstipasi
Intensitas Bising usus
Sistem Terpasang Sonde
1 2 3 4 5 Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
integumen:
Cianosis √ Nyeri kepala
Akral Dingin Pusing
Diaporesis Tremor
Jaundice Reflek pupil
Luka √ anisokor
Mukosa mulut Paralisis : Lengan
Kapiler refil time kiri/ Lengan kanan/
lebih 2 detik Kaki kiri/
Sistem 1 2 3 4 5 Kaki kanan
Pernafasan Anestesi daerah
Stridor Pemeriksaan
perifer 1 2 3 4 5
Wheezing Laboratorium
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Ronchi Alergi Obat
Akumulasi GDP/2JPP/acak
Jenis obat yangGDA
sputum dikonsumsi : 250
Sistem 1 2 3 4 5 mg/dl
perkemihan:
Asam Urat
Disuria
Hematuria Cholesterol
Frekuensi
Retensi Hb
Inkontinensia
Sistem 1 2 3 4 5
muskuloskeletal
Tonus otot √
kurang
Paralisis
Hemiparesis
ROM kurang
Gangg.Keseimb
Sistem 1 2 3 4 5
pencernaan:

ANALISIS DATA

NAMA PASIEN : Ny.D


Dx. MEDIS :

NO KELOMPOK DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB
1. Ds : Ketidaktahuan Deficit pengetahuan tentang
- Ny.D belum tau cara menemukan sumber penyakit DM
pencegahannya dan akhirnya informasi
menimbulkan masalah lagi yaitu
Ny.D sering mengeluhkan asam
lambungnya
Do :
- Menunjukan perilaku tidak
sesuai anjuran
- Menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah

2. Ds : Kesiapan peningkatan koping


- Keluarga Ny.D mengatakan keluarga
ingin meningkatkan gaya hidup
sehat.
- Keluarga ingin menetapkan
sasaran untuk meningkatkan
kesehatan terutama
dikeluarganya.
Do : -
DAFTAR PRIORITAS MASALAH

NAMA PASIEN : Ny.D

Dx. MEDIS :

N DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANGGAL TANDA


O MUNCUL TERATASI TANGAN
1. Defisit pengetahuan tentang Dm b.d
ketidaktahuan menemukan sumber
informasi d.d menunjukan perilaku
tidak sesuai anjuran.

2. Kesiapan peningkatan koping keluarga


d.d anggota keluarga menetapkan
tujuan untuk meningkatkan gaya hidup
sehat.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny.D

Dx. MEDIS :

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI TANDA


O KEPERAWAT KRITERIA- TANGAN
AN HASIL
1. Defisit Setelah Tindakan
pengetahuan dilakukan Observasi :
tentang Dm b.d tindakan asuhan - Identifikasi
ketidaktahuan keperawatan kesiapan dan
menemukan tingkat kemampuan
sumber pengetahuan menerima
informasi d.d meningkat, informasi
menunjukan dengan kreteria - Identifikasi
perilaku tidak hasil : factor-faktor
sesuai anjuran. - Perilaku yang dapat
sesuai meningkatkan
anjuran dan menurunkan
meningk motivasi
at perilaku
- Perilaku hidupnbersih
sesuai dan sehat.
dengan Terapeutik :
pengetah - Sediakan materi
uan dan media
meningk pendidikan
at kesehatan
- Persepsi - Jadwalkan
yang pendidikan
keliru kesehatan sesuai
yang kesepakatan
menurun - Berikan
- Perilaku kesempatan
membaik untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan factor
resiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan.
- Ajarkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat.

2. Kesiapan Setelah Pelibatkan keluarga


peningkatan dilakukan Tindakan
koping keluarga tindakan asuhan Observasi :
d.d anggota keperawatan - Identifikasi
keluarga status koping kesiapan
menetapkan keluarga keluarga untuk
tujuan untuk membaik terlibat dalam
meningkatkan dengan kreteria perawatan
gaya hidup hasil : Terapeutik :
sehat. - Keterpap - Ciptakan
aran hubungan
informas terapeutik
i pasien dengan
meningk keluarga dalam
at perawatan
- Komitme - Diskusikan cara
n pada perawatan
perawata dirumah
n/pengob (mis.kelompok,
atan perawatan
menurun dirumah, atau
- Perilaku rumah singgah)
sehat - Motivasi
membaik keluarga
mengembangka
n aspek positif
rencana
perawatan
- Fasilitasi
keluarga
membuat
keputusan
perawatan
Edukasi :
- Jelaskan kondisi
pasien kepada
keluarga
- Informasikan
tingkat
ketergantungan
pasien kepada
keluarga
- Informasikan
harapan pasien
kepada keluarga
- Anjurkan
keluarga
bersikap asertif
dalam
perawatan
- Anjurkan
keluarga terlibat
dalam
perawatan.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny.D

Dx. MEDIS :

N NO TANGGAL JENIS TINDAKAN TANDA


O DIAGNOSA TANGAN
1. Defisit - Mengidentifikasi kesiapan dan
pengetahuan kemampuan menerima informasi
tentang Dm b.d - Mengidentifikasi factor-faktor yang
ketidaktahuan dapat meningkatkan dan
menemukan menurunkan motivasi perilaku
sumber hidupnbersih dan sehat.
informasi d.d - Menyediakan materi dan media
menunjukan pendidikan kesehatan
perilaku tidak - MenJadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai anjuran sesuai kesepakatan
- MemBerikan kesempatan untuk
bertanya
- Menjelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
- Mengajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
- Mengajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

2. Kesiapan - Mengidentifikasi kesiapan keluarga


peningkatan untuk terlibat dalam perawatan
koping keluarga - Menciptakan hubungan terapeutik
d.d anggota pasien dengan keluarga dalam
keluarga perawatan
menetapkan - Mendiskusikan cara perawatan
tujuan untuk dirumah (mis.kelompok,perawatan
meningkatkan dirumah, atau rumah singgah)
gaya hidup - Memotivasi keluarga
sehat. mengembangkan aspek positif
rencana perawatan
- Memfasilitasi keluarga membuat
keputusan perawatan
- Menjelaskan kondisi pasien kepada
keluarga
- Menginformasikan tingkat
ketergantungan pasien kepada
keluarga
- Menginformasikan harapan pasien
kepada keluarga
- Menganjurkan keluarga bersikap
asertif dalam perawatan
- Menganjurkan keluarga terlibat
dalam perawatan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan : Diabetes Militus
Sub pokok bahasan : Diet diabetes mellitus
Sasaran : Ny. D
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Desember 2014
Tempat : Rumah Ny.D di Ds.Talun Kec.Nganjuk
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan klien mampu memahami
tentang Diabetes Mellitus dan diet DM.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan definisi DM
b. Klien mampu menyebutkan makanan pantangan DM
c. Klien mampu menyebutkan makanan yang dianjurkan untuk DM
d. Klien mampu menjelaskan pola makan untuk diet DM
e. Klien mampu menjelaskan pengaturan gizi untuk DM
f. Klien mampu menjelaskan indeks glikemik untuk DM
g. Klien mampu menjelaskan piramida makanan untuk DM
B. POKOK BAHASAN
Diabetes Mellitus
C. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian diabetes mellitus
2. Macam-macam diabetes mellitus
3. Etiologi diabetes mellitus
4. Penyebab DM
5. Faktor resiko DM
6. Komplikasi DM
7. Penatalaksanaan DM
8. Makanan pantangan untuk penderita DM
9. Pengaturan gizi untuk DM
D. MEDIA DAN ALAT BANTU
1. Flipcart
2. Leaflet
3. Plifchart
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. SUSUNAN ACARA
No Tahap Waktu Kegiatan Metode Respon
1. Pembukaan 5 menit a. Menguc
apkan salam
b. Menjela
skan kontrak
dan tujuan
pertemuan
2. Pelaksanaan 20 menit a. Menjela
skan definisi
DM
b. Menjela
skan tentang
makanan
pantangan DM
c. Menjela
skan tentang
pengaturan gizi
untuk DM
3. Penutup 5 menit a.
kesempatan
klien bertanya
b.
jawab
pertanyaan
klien
c.
kegiatan
d.
dengan
mengucapkan
salam

G. SETTING TEMPAT

KETERANGAN :

: Penyaji

: Klien

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya SAP diet diabetes mellitus
b. Tersedianya tempat untuk penyuluhan kesehatan diabetes mellitus
2. Evaluasi proses
a. Acara penyuluhan kesehatan berjalan lancer
b. 90 % klien dan keluarga mampu memehami materi yang disampaikan
3. Evaluasi hasil
a. Klien dan keluarga mengetahui tentang diabetes mellitus
b. Klien dan keluarga memahami makanan pantangan DM
c. Klien dan keluarga memahami tentang makanan yang dianjurkan untuk klien
d. Klien dan keluarga mengetahui tentang pengaturan gizi untuk DM
LAMPIRAN MATERI
DIABETES MELLITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis dan John 2000).
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin
baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem
dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin
yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart 2001)
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan
kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Suyono, 2002).
Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga
terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin.

B. MACAM DM DAN PENYEBABNYA


1. Diabetes tipe I
Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor
genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi
sel beta. Faktorfaktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri,
tetapi mewarisi suatu kecenderungan atau predisposisi genetik ke arah terjadinya diabetes tipe
I. kecenderungan ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (human
leucocyt antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas
antigen transplantasi dan proses imun lainnya.
Resiko terjadinya diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali lipat pada individu yang
memiliki salah satu dari kedua tipe HLLA tersebut. Faktor-faktor imunologi. Pada diabetes
tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun. Respon ini merupakan respon abnormal
dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan
tersebut yang dianggapnnya seolah-olah jaringan asing. Factor-faktor ;lingkungan. Adanya
faktor eksternal yang dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
Karakteristik Diabetes Melitus tipe I :
a. Mudah terjadi ketoasidosis
b. Pengobatan harus dengan insulin
c. Onset akut
d. Biasanya kurus
e. Biasanya terjadi pada umur yang masih muda
f. Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4
g. Didapatkan antibodi sel islet
h. 10%nya ada riwayat diabetes pada keluarga

2. Diabetes tipe II
Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses
terjadinya diabetes melitus II.
Faktor-faktor ini adalah :
a. Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
Karakteristik DM tipe II:

a. Sukar terjadi ketoasidosis


b. Pengobatan tidak harus dengan insulin
c. Onset lambat
d. Gemuk atau tidak gemuk
e. Biasanya terjadi pada umur > 45 tahun
f. Tidak berhubungan dengan HLA
g. Tidak ada antibodi sel islet
h. 30%nya ada riwayat diabetes pada keluarga
i. ± 100% kembar identik terkena
(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
1. SECARA UMUM PENYEBAB DM
 Keturunan
 Usia
 Kegemukan
 Kurang gerak
 Kehilangan insulin
 Alkoholisme
 Obat-obatan
2. Tanda Dan Gejala Dm
 Berat badan menurun
 Banyak makan banyak minum
 Banyak kencing
 Luka sulit sembuh
 Cepat lelah & mengantuk
 Kesemutan pada jari
 Penglihatan kabur
C. FAKTOR RESIKO TERKENA DM
1. Anak-anak
2. Remaja
3. Orang tua
4. Obesitas
D. KOMPLIKASI DM
Komplikasi diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi akut dan kronis. Yang termasuk dalam
komplikasi akut adalah hipoglikemia, diabetes ketoasidosis (DKA), dan hyperglycemic
hyperosmolar nonketocic coma(HHNC). Yang termasuk dalam komplikasi kronis adalah
retinopati diabetic, nefropati diabetic, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi.
1. Komplikasi akut
 Diabetes ketoasidosis
Diabetes ketoasidosis adalah akibat yang berat dari deficit insulin yang berat pada jaringan
adipose, otot skeletal, dan hepar. Jaringan tersebut termasuk sangat sensitive terhadap
kekurangan insulin. DKA dapat dicetuskan oleh infeksi ( penyakit)
2. Komplikasi kronis:
 Retinopati diabetic
Lesi paling awal yang timbul adalah mikroaneurism pada pembuluh retina. Terdapat pula
bagian iskemik, yaitu retina akibat berkurangnya aliran darah retina. Respon terhadap
iskemik retina ini adalah pembentukan pembuluh darah baru, tetapi pembuluh darah
tersebut sangat rapuh sehingga mudah pecah dan dapat mengakibatkan perdarahan
vitreous. Perdarahan ini bisamengakibatkan ablasio retina atau berulang yang
mengakibatkan kebutaan permanen.
 Nefropati diabetic
Lesi renal yang khas dari nefropati diabetic adalah glomerulosklerosis yang nodular yang
tersebar dikedua ginjal yang disebut sindrom Kommelstiel-Wilson. Glomeruloskleriosis
nodular dikaitkan dengan proteinuria, edema dan hipertensi. Lesi sindrom Kommelstiel-
Wilson ditemukan hanya pada DM.
 Neuropati
Neuropati diabetic terjadi pada 60 – 70% individu DM. neuropati diabetic yang paling
sering ditemukan adalah neuropati perifer dan autonomic.

 Displidemia
Lima puluh persen individu dengan DM mengalami dislipidemia.
 Hipertensi
Hipertensi pada pasien dengan DM tipe 1 menunjukkan penyakit ginjal, mikroalbuminuria,
atau proteinuria. Pada pasien dengan DM tipe 2, hipertensi bisa menjadi hipertensi
esensial. Hipertensi harus secepat mungkin diketahuin dan ditangani karena bisa
memperberat retinopati, nepropati, dan penyakit makrovaskular.
 Kaki diabetic
Ada tiga factor yang berperan dalam kaki diabetic yaitu neuropati, iskemia, dan sepsis.
Biasanya amputasi harus dilakukan. Hilanggnya sensori pada kaki mengakibatkan trauma
dan potensial untuk ulkus. Perubahan mikrovaskuler dan makrovaskuler dapat
mengakibatkan iskemia jaringan dan sepsis. Neuropati, iskemia, dan sepsis bisa
menyebabkan gangrene dan amputasi.
 Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di bawah 60 mg/dl, yang
merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemik oral. Penyebab
hipoglikemia pada pasien sedang menerima pengobatan insulin eksogen atau hipoglikemik
oral.
E. PENATALAKSANAAN DM
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
Suatu perencanaan makanan yang terdiri dari 10% lemak, 15% Protein, 75% Karbohidrat
kompleks direkomendasikan untuk mencegah diabetes. Kandungan rendah lemak dalam diet
ini tidak hanya mencegah arterosklerosis, tetapi juga meningkatkan aktivitas reseptor insulin.
2. Latihan
Latihan juga diperlukan untuk membantu mencegah diabetes. Pemeriksaan sebelum latihan
sebaiknya dilakukan untuk memastikan bahwa klien lansia secara fisik mampu mengikuti
program latihan kebugaran. Pengkajian pada tingkat aktivitas klien yang terbaru dan pilihan
gaya hidup dapat membantu menentukan jenis latihan yang mungkin paling berhasil. Berjalan
atau berenang, dua aktivitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang sangat baik
untuk para pemula. Untuk lansia dengan NIDDM, olahraga dapat secara langsung
meningkatkan fungsi fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan
stamina dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan sirkulasi, serta membantu
menurunkan berat badan.
3. Pemantauan
Pada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus selalu diperiksa secara rutin. Selain
itu, perubahan berat badan lansia juga harus dipantau untuk mengetahui terjadinya obesitas
yang dapat meningkatkan resiko DM pada lansia.
4. Terapi (jika diperlukan)
Sulfoniluria adalah kelompok obat yang paling sering diresepkan dan efektif hanya untuk
penanganan NIDDM. Pemberian insulin juga dapat dilakukan untuk mepertahankan kadar
glukosa darah dalam parameter yang telah ditentukan untuk membatasi komplikasi penyakit
yang membahayakan.
5. Pendidikan
 Diet yang harus dikomsumsi
 Latihan
 Penggunaan insulin
F. PENGATURAN GIZI UNTUK DIABETES MELLITUS
Pengaturan nutrisi atau gizi yang baik merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes
secara total. Kunci keberhasilan terapi nutrisi adalah keterlibatan secara menyeluruh dari seluruh
anggota tim yang terdiri dari dokter, petugas kesehatan lain, pasien, serta keluarga pasien.
Prinsip pengaturan makan pada pasien diabetes pada umumnya hampir sama dengan
anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan seimbang sesuai kebutuhan kalori dan zat
gizi setiap orang. Pada pasien diabetes, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Keteraturan jadwal makan
Pasien diabetes harus makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan energi dalam
sehari dengan seimbang. Bila dibutuhkan, dapat diberikan makanan selingan sebagai bagian
dari kebutuhan sehari.
2. Jenis dan jumlah makanan
Hal ini terutama berlaku bagi pasien diabetes yang menggunakan obat penurun glukosa
darah atau menggunakan insulin.
Dokter akan menghitung kebutuhan kalori pasien berdasarkan status gizi, usia, jenis
kelamin, aktivitas dan pekerjaan masing-masing pasien. Kebutuhan kalori tersebut kemudian
akan dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3
porsi makanan ringan (10-15%) di antaranya.

1. Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan per hari. Makanan harus
mengandung karbohidrat, terutama yang berserat tinggi seperti beras merah, sereal dan roti
gandum. Sumber karbohidrat yang dikonsumsi kurang lebih 3-7 porsi/penukar sehari
(tergantung status gizi). Penggunaan pemanis/gula harus dihitung sebagai bagian dari kalori
dan tidak boleh lebih dari 5% total asupan.
2. Lemak
Asupan lemak dianjurkan 20-25% kebutuhan kalori dan tidak diperkenankan melebihi 30%
total asupan energy. Lemak jenuh harus kurang dari 7% kebutuhan energy. Bahan makanan
yang perlu dibatasi: daging berlemak, krim, susu tinggi lemak. Anjuran konsumsi kolesterol
adalah kurang dari 200mg/hari.
3. Protein
Protein dibutuhan 10-20% total asupan energy. Sumber protein yang baik: seafood (ikan,
udang, cumi dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu dan tempe. Kebutuhan konsumsi sumber protein adalah lauk hewani
sebanyak 3 porsi penukar sehari dan lauk nabati 2-3 porsi penukar per hari.
4. Natrium (Garam)
5. Anjuran asupan garam (natrium) untuk pasien diabetes sama dengan anjuran untuk
masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3000 mg natrium atau sama dengan 6-7 gram (1
sendok teh) garam dapur per hari. Bagi pasien diabetes dengan hipertensi, pembatasan
natrium hingga 2400 mg per hari atau sama dengan 4-5 gram (3/4 sendok teh) garam dapur
per hari. Sumber natrium antara lain garam dapur, vetsin, soda dan bahan pengawet.
6. Serat
Anjuran konsumsi serat adalah kurang lebih 25 g/hari. Serat dapat diperoleh dari kacang-
kacangan, buah-buahan, sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat. Sumber
makanan tersebut juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan
sehingga sangat baik dikonsumsi baik sebagai pendamping makanan utama atau sebagai
selingan. Sayuran sebaiknya dikonsumsi 2-3 porsi penukar per hari dan buah sebanyak 2-4
penukar per hari.
7. Olahraga
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah selain mengatur gizi dengan baik, pasien diabetes
juga sebaiknya berolahraga teratur dan mengikuti pengobatan seperti yang dianjurkan oleh
dokter. Pasien diabetes juga sebaiknya datang kontrol teratur 1 bulan sekali untuk mengecek
target pengobatannya.
G. POLA MAKAN DM
1. Makanlah aneka ragam makanan
 Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
 Sumber zat pembangun ( Protein )
 Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral )
2. Makanlah makanan untuk memenhi kecukupan energy
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4. Batasi konsumsi lemak
5. Gunakan garam beryodium 1 sendok teh perhari
6. Makanlah sumber zat besi
7. Biasakan makan pagi
8. Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
9. Olahraga teratur
10. Makanlah makanan yang aman kesehatan
11. Hindari minuman alkohol dan merokok l.
12. Bacalah label pada kemasan

H. PIRAMIDA MAKANAN DIABETES


1. Biji-bijian dan tepung termasuk beras (kelompok 1)
Makanan yang terbuat dari biji-bijian dan pati yang ditemukan dipiramida makanan diabetes
didasar. Makanan kelompok biji-bijian dan tepung yang banyak mengandung karbohidrat
seperti beras, gandum, rye, jagung, kentang, kacang polong, kacang pinto dan makanan lain
biji-bijian yang umum digunakan termasuk dalam kelompok ini.
2. Sayuran (kelompok 2)
Sayuran kelompok makanan terletak tepat diatas dasar piramida diabetes makanan. Sayuran
secara alami rendah kadar lemak, rendah kalori dan kaya akan vitamin, mineral, serat dan zat
gizi mikro.
3. Buah-buahan (kelompok 3)
Kelompok buah ini juga terletak tepat di atas dasar piramida makanan diabetes bersama
dengan sayuran dan buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, serat dan karbohidrat.
4. Susu (kelompok 4)
Kelompok ini berada dilapisan kedua (sayuran dan buah) dari piramida makanan diabetes.
Kelompok susu mengandung lebih banyak protein dan kalsium dan banyak vitamin. Dari
kategori susu untuk menu diet diabetes harus dipilih produk susu dengan kadar lemak rendah.
5. Daging, pengganti daging dan protein lainnya (kelompok 5)
Kelompok ini bersama dengan susu dalam piramida makanan diabetes mengandung protein
vitamin yang sangat tinggi dan mengandung mineral yang sangat banyak.
6. Lemak, minyak, gula dan alcohol (kelompok 6)
Kelompok makanan ini berada dipuncak piramida makanan diabetes, yang menunjukkan
bahwa makanan hanya dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah sedikit dan
harus dihindari.

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 2 .EGC: Jakarta.
Askandar Tjokroprawiro, 2000, Simposium Diabetes Mellitus,
Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD Dr Sotomo, Surabaya
Irawan Susilo Imim, dkk, 2000, Waspadai Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja
Bandung.
Johnson. M, 2000, Diabetes Terapi dan Pencegahanya,IKAPI, Bandung
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Balai Penerbit ,
FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai