Nama Perawat yang Lisa Tri Wulan Febrianti Tanggal Pengkajian 20 April 2021
mengkaji
1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. R Bahasa sehari-hari Bahasa jawa
Alamat Rumah & Telp Desa Talun, kec. Rejoso Jarak yankes terdekat 4,7 KM
A. Komposisi Keluarga
No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV Status Alat Bantu/
KK Terakhir Saat Ini (TB, BB, (TD, N, Imunisasi Protesa
BMI) S, P) Dasar
N : 80
x/m
S:
36,5
RR :
20
x/men
it
N : 80
x/m
S : 36
RR :
20
x/m
LANJUTAN
Genogram
Perempuan :
Laki-laki :
Pasien :
Meninggal :
Tinggal serumah:
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
C. Struktur Keluarga
D. Fungsi Keluarga
a. Kondisi Rumah : a. Jika ada ibu nifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
1) Type rumah kesehatan : √ Ya Tidak
√ permanen Dulu menggunakan dukun desa, sekarang
semi permanen menggunakan bidan desa.
tidak permanen b. Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
2) Lantai √ Ya tidak
tanah .........................................................................
√ plester/keramik c. jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
3) Kepemilikan rumah √ Ya
√ sendiri Tidak* .........................................................................
....
sewa
d. Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
b. Ventilasi : √ Ya Tidak*
Menggunakan air bersih untuk masak.
1) Baik (10-15% dari luas lantai): e. Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
√ ya tidak √ Ya Tidak*
2) Jendela setiap hari dibuka: Menggunakan air sumur untuk kebersihan diri.
√ ya tidak f. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
√ Ya Tidak*
c. Pencahayaan Rumah : Keluarga mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
Baik (cahaya matahari bisa menerangi dan sesudah makan menggunakan air mengalir dan
ruangan dalam rumah) sabun
√ ya tidak g. Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
√ Ya Tidak*
Sampah dibuang digalian tanah kemudian dibakar.
d. Saluran Buang Limbah :
Tertutup √ terbuka h. Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
√ ya tidak
e. Air Bersih : Menyapu setiap pagi dan sore, mengepel lantai 1x
1) Sumber air bersih: dalam seminggu dan membuang sampah pada
√ sumur tempatnya
PAM
sungai i. Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
lain-lain, sebutkan........ √ Ya Tidak*
Keluarga terkadang mengkonsumsi sayur, tahu tempe
dan ikan
2) Kualitas air: j. Menggunakan jamban sehat :
√ tidak berwarna, √ Ya Tidak* .
√ tidak berbau, Jamban dirumah berbentuk leher angsa
√ tidak berasa k. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 3 M :
√ ya Tidak*
Menguras bak mandi 1x dalam seminggu
f. Jamban Memenuhi Syarat : l. Makan buah dan sayur setiap hari :
1) Kepemilikan jamban : Ya √ Tidak*
√ ya tidak Jarang memakan buah .
2) Jenis jamban : m. Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
√ leher angsa cemplung Ya √ Tidak*
Ny.D jarang melakukan aktivitas ,kalau keluarga
3) Jarak septic tank dengan sumber air sering melakukan aktivitas sehari-hari.
< 10 meter √ > 10 meter
n. Tidak merokok di dalam rumah :
g. Tempat Sampah: Ya √ Tidak*
1) Kepemilikan tempat sampah ; Suami Ny.D merokok dan menantunya
√ Ya Tidak o. Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
2) Jenis : ya √ tidak
...................................................................................
tertutup √ terbuka
7. Melaksanakan tindakan
promotif secara aktif
Pengkajian Kesehatan Individu
Hasil Anggota keluarga ke- Intake cairan kurang
pemeriksaan
Nyeri spesifik: 1 2 3 4 5 Mual/muntah √
Status mental:
Bingung
Cemas Nyeri perut
Disorientasi Muntah darah
Depresi Flatus
Menarik diri √ Distensi abdomen
Lokasi Colostomy
Tipe Diare
Durasi Konstipasi
Intensitas Bising usus
Sistem Terpasang Sonde
1 2 3 4 5 Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
integumen:
Cianosis √ Nyeri kepala
Akral Dingin Pusing
Diaporesis Tremor
Jaundice Reflek pupil
Luka √ anisokor
Mukosa mulut Paralisis : Lengan
Kapiler refil time kiri/ Lengan kanan/
lebih 2 detik Kaki kiri/
Sistem 1 2 3 4 5 Kaki kanan
Pernafasan Anestesi daerah
Stridor Pemeriksaan
perifer 1 2 3 4 5
Wheezing Laboratorium
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Ronchi Alergi Obat
Akumulasi GDP/2JPP/acak
Jenis obat yangGDA
sputum dikonsumsi : 250
Sistem 1 2 3 4 5 mg/dl
perkemihan:
Asam Urat
Disuria
Hematuria Cholesterol
Frekuensi
Retensi Hb
Inkontinensia
Sistem 1 2 3 4 5
muskuloskeletal
Tonus otot √
kurang
Paralisis
Hemiparesis
ROM kurang
Gangg.Keseimb
Sistem 1 2 3 4 5
pencernaan:
ANALISIS DATA
Dx. MEDIS :
Dx. MEDIS :
Dx. MEDIS :
G. SETTING TEMPAT
KETERANGAN :
: Penyaji
: Klien
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya SAP diet diabetes mellitus
b. Tersedianya tempat untuk penyuluhan kesehatan diabetes mellitus
2. Evaluasi proses
a. Acara penyuluhan kesehatan berjalan lancer
b. 90 % klien dan keluarga mampu memehami materi yang disampaikan
3. Evaluasi hasil
a. Klien dan keluarga mengetahui tentang diabetes mellitus
b. Klien dan keluarga memahami makanan pantangan DM
c. Klien dan keluarga memahami tentang makanan yang dianjurkan untuk klien
d. Klien dan keluarga mengetahui tentang pengaturan gizi untuk DM
LAMPIRAN MATERI
DIABETES MELLITUS
A. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis dan John 2000).
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin
baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem
dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin
yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart 2001)
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan
kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Suyono, 2002).
Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga
terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin.
2. Diabetes tipe II
Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses
terjadinya diabetes melitus II.
Faktor-faktor ini adalah :
a. Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
Karakteristik DM tipe II:
Displidemia
Lima puluh persen individu dengan DM mengalami dislipidemia.
Hipertensi
Hipertensi pada pasien dengan DM tipe 1 menunjukkan penyakit ginjal, mikroalbuminuria,
atau proteinuria. Pada pasien dengan DM tipe 2, hipertensi bisa menjadi hipertensi
esensial. Hipertensi harus secepat mungkin diketahuin dan ditangani karena bisa
memperberat retinopati, nepropati, dan penyakit makrovaskular.
Kaki diabetic
Ada tiga factor yang berperan dalam kaki diabetic yaitu neuropati, iskemia, dan sepsis.
Biasanya amputasi harus dilakukan. Hilanggnya sensori pada kaki mengakibatkan trauma
dan potensial untuk ulkus. Perubahan mikrovaskuler dan makrovaskuler dapat
mengakibatkan iskemia jaringan dan sepsis. Neuropati, iskemia, dan sepsis bisa
menyebabkan gangrene dan amputasi.
Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di bawah 60 mg/dl, yang
merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemik oral. Penyebab
hipoglikemia pada pasien sedang menerima pengobatan insulin eksogen atau hipoglikemik
oral.
E. PENATALAKSANAAN DM
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
Suatu perencanaan makanan yang terdiri dari 10% lemak, 15% Protein, 75% Karbohidrat
kompleks direkomendasikan untuk mencegah diabetes. Kandungan rendah lemak dalam diet
ini tidak hanya mencegah arterosklerosis, tetapi juga meningkatkan aktivitas reseptor insulin.
2. Latihan
Latihan juga diperlukan untuk membantu mencegah diabetes. Pemeriksaan sebelum latihan
sebaiknya dilakukan untuk memastikan bahwa klien lansia secara fisik mampu mengikuti
program latihan kebugaran. Pengkajian pada tingkat aktivitas klien yang terbaru dan pilihan
gaya hidup dapat membantu menentukan jenis latihan yang mungkin paling berhasil. Berjalan
atau berenang, dua aktivitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang sangat baik
untuk para pemula. Untuk lansia dengan NIDDM, olahraga dapat secara langsung
meningkatkan fungsi fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan
stamina dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan sirkulasi, serta membantu
menurunkan berat badan.
3. Pemantauan
Pada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus selalu diperiksa secara rutin. Selain
itu, perubahan berat badan lansia juga harus dipantau untuk mengetahui terjadinya obesitas
yang dapat meningkatkan resiko DM pada lansia.
4. Terapi (jika diperlukan)
Sulfoniluria adalah kelompok obat yang paling sering diresepkan dan efektif hanya untuk
penanganan NIDDM. Pemberian insulin juga dapat dilakukan untuk mepertahankan kadar
glukosa darah dalam parameter yang telah ditentukan untuk membatasi komplikasi penyakit
yang membahayakan.
5. Pendidikan
Diet yang harus dikomsumsi
Latihan
Penggunaan insulin
F. PENGATURAN GIZI UNTUK DIABETES MELLITUS
Pengaturan nutrisi atau gizi yang baik merupakan bagian dari penatalaksanaan diabetes
secara total. Kunci keberhasilan terapi nutrisi adalah keterlibatan secara menyeluruh dari seluruh
anggota tim yang terdiri dari dokter, petugas kesehatan lain, pasien, serta keluarga pasien.
Prinsip pengaturan makan pada pasien diabetes pada umumnya hampir sama dengan
anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan seimbang sesuai kebutuhan kalori dan zat
gizi setiap orang. Pada pasien diabetes, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Keteraturan jadwal makan
Pasien diabetes harus makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan energi dalam
sehari dengan seimbang. Bila dibutuhkan, dapat diberikan makanan selingan sebagai bagian
dari kebutuhan sehari.
2. Jenis dan jumlah makanan
Hal ini terutama berlaku bagi pasien diabetes yang menggunakan obat penurun glukosa
darah atau menggunakan insulin.
Dokter akan menghitung kebutuhan kalori pasien berdasarkan status gizi, usia, jenis
kelamin, aktivitas dan pekerjaan masing-masing pasien. Kebutuhan kalori tersebut kemudian
akan dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3
porsi makanan ringan (10-15%) di antaranya.
1. Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan per hari. Makanan harus
mengandung karbohidrat, terutama yang berserat tinggi seperti beras merah, sereal dan roti
gandum. Sumber karbohidrat yang dikonsumsi kurang lebih 3-7 porsi/penukar sehari
(tergantung status gizi). Penggunaan pemanis/gula harus dihitung sebagai bagian dari kalori
dan tidak boleh lebih dari 5% total asupan.
2. Lemak
Asupan lemak dianjurkan 20-25% kebutuhan kalori dan tidak diperkenankan melebihi 30%
total asupan energy. Lemak jenuh harus kurang dari 7% kebutuhan energy. Bahan makanan
yang perlu dibatasi: daging berlemak, krim, susu tinggi lemak. Anjuran konsumsi kolesterol
adalah kurang dari 200mg/hari.
3. Protein
Protein dibutuhan 10-20% total asupan energy. Sumber protein yang baik: seafood (ikan,
udang, cumi dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu dan tempe. Kebutuhan konsumsi sumber protein adalah lauk hewani
sebanyak 3 porsi penukar sehari dan lauk nabati 2-3 porsi penukar per hari.
4. Natrium (Garam)
5. Anjuran asupan garam (natrium) untuk pasien diabetes sama dengan anjuran untuk
masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3000 mg natrium atau sama dengan 6-7 gram (1
sendok teh) garam dapur per hari. Bagi pasien diabetes dengan hipertensi, pembatasan
natrium hingga 2400 mg per hari atau sama dengan 4-5 gram (3/4 sendok teh) garam dapur
per hari. Sumber natrium antara lain garam dapur, vetsin, soda dan bahan pengawet.
6. Serat
Anjuran konsumsi serat adalah kurang lebih 25 g/hari. Serat dapat diperoleh dari kacang-
kacangan, buah-buahan, sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat. Sumber
makanan tersebut juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan
sehingga sangat baik dikonsumsi baik sebagai pendamping makanan utama atau sebagai
selingan. Sayuran sebaiknya dikonsumsi 2-3 porsi penukar per hari dan buah sebanyak 2-4
penukar per hari.
7. Olahraga
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah selain mengatur gizi dengan baik, pasien diabetes
juga sebaiknya berolahraga teratur dan mengikuti pengobatan seperti yang dianjurkan oleh
dokter. Pasien diabetes juga sebaiknya datang kontrol teratur 1 bulan sekali untuk mengecek
target pengobatannya.
G. POLA MAKAN DM
1. Makanlah aneka ragam makanan
Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
Sumber zat pembangun ( Protein )
Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral )
2. Makanlah makanan untuk memenhi kecukupan energy
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4. Batasi konsumsi lemak
5. Gunakan garam beryodium 1 sendok teh perhari
6. Makanlah sumber zat besi
7. Biasakan makan pagi
8. Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
9. Olahraga teratur
10. Makanlah makanan yang aman kesehatan
11. Hindari minuman alkohol dan merokok l.
12. Bacalah label pada kemasan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 2 .EGC: Jakarta.
Askandar Tjokroprawiro, 2000, Simposium Diabetes Mellitus,
Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD Dr Sotomo, Surabaya
Irawan Susilo Imim, dkk, 2000, Waspadai Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja
Bandung.
Johnson. M, 2000, Diabetes Terapi dan Pencegahanya,IKAPI, Bandung
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Balai Penerbit ,
FKUI, Jakarta