Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


DENGAN DIAGNOSA MEDIS BPH POST TURP

RISTI HELEN PRATIWI


18.033

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 2 April 2021
Jam : 08.00
a. Idensitas
Nama : Tn. B
Umur : 53 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Kec. Purbalingga
No. Reg : 2202xxxx
Diagnosa medis : BPH post TURP
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Tn. B mengatakan nyeri di perut bagian post operasi,
sakitnya seperti disayat benda tajam, pasien juga mengatakan
sakitnya semakin terasa jika gerak berlebihan.
P: pasien mengatakan nyeri jika bergerak berlebihan,
Q: nyeri dirasakan seperti disayat benda tajam,
R: abdomen bawah post operasi,
S: skala nyeri 6(1-10),
T: pasien mengatakan nyeri hilang timbul.
2) Riwayat penyakit sekarang
Keluarga klien mengatakan klien tidak bisa kencing sejak 2
minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 24 Maret 2021, kemudian oleh
keluarga klien dibawa periksa ke dokter spesialis urologi, klien
dipasang kateter pada tanggal 31 Maret 2021, oleh dokter klien
disarankan MRS dan menjalani operasi pada tanggal 1 April 2021.
3) Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan pada tanggal 27 Desember 2020
klien MRS di RS Panti Nirmala karena stroke.
4) Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit keluarga
yaitu DM.
c. Pola kesehatan fungsional
1) Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan selalu berusaha hidup bersih dan sehat.
2) Nutrisi metabolik
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3 kali dalam
sehari dan menghabisan porsi makan yang disediakan dan
minum 1000 – 1500 cc, sedangkan saat pengkajian pasien belum
diperbolehkan makan.
3) Eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1 kali dalam sehari
dengan konsistensi lembek dan BAK pasien mengenakan
pempers dan seminggu sebelum masuk RS pasien kesulitan
untuk BAK. Keadaan saat ini pola eliminasi belum BAB dan
BAK masih terpasang kateter..
4) Aktivitas
Kemampuan perawatan
0 1 2 3 4
diri
Makan / minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Ketergantungan Total
5) Pola persepsi kognitif
Pasien dan keluarganya belum mengetahui mengenai
penyakit yang sekarang dialami.
6) Pola istirahat
Keluarga pasien mengatakan, saat tidur siang maupun malam
hari pasien sering terbangun.
7) Pola peran dan hubungan
Keluarga pasien mengatakan pasien sebagai seorang kakek
sekaligus kepala rumah tangga dengan 2 anak dan 3 cucunya.
8) Pola reproduksi dan seksual
Pasien mengatakan tidak ada gangguan reproduksi.
9) Keyakinan dan nilai
Pasien beragama islam dan selalu malaksanakan ibadah
setiap harinya.
d. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
1) TD : 120 / 80 mmHg
2) Nadi : 78 x / menit
3) Suhu : 36,4 ᵒC,
4) Pernapasan : 21x / menit
Head to toe
1) Kepala / leher
Kepala : Bentuk simetris, tidak ada lesi.
Leher : Arteri karotis terderngar, tidak ada nyeri tekan
Mata : Alis dan bulu mata simetris, konjungtiva pink.
Hidung : Simetris, tidak ada nyeri tekan.
Telinga : Tidak ada nyeri tekan
Mulut dan gigi : Bibir tampak lembab, gigi sudah tanggal semua.
2) Dada dengan IPPA
Jantung
- I : simetris, bentuk dan postur normal.
- P : denyutan aorta teraba.
- P : batas jantung tidak lebih dari 7 cm.
- A : terdengar bunyi jantung lub dub.
Paru – paru
- I : simetris, bentuk dan postur normal.
- P : integritas kulit baik, tidak ada tanda disstres
pernapasan.
- P : resonan
- A : bunyi napas vesikuler.
Abdomen
- I : warna sama dengan warna kulit lain, tampak luka
post operasi.
- A : suara peristaltik terdengar 13x / menit.
- P : timpani pada seluruh lapang abdomen.
- P : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan.
3) Ekstremitas
Farises : Tidak
4) Refleks
Reflek patologis :
Ekstremitas atas :-/-
Ekstremitas bawah :-/-
Reflek fisiologis :
Ekstremitas atas :+/+
Ekstremitas bawah :+/+
e. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan radiologi tanggal 31 Maret 2021
Tampak pembesaran kelenjar prostat dengan IPP vertical 3,5
mm--GRADE I dan volume =55,51 ml.
2) Pemeriksaan laboratorium tanggal 31 Maret 2021
Hemoglobin : 14,7 g/dL
GDS : 107 mg/dL
Ureum : 25,4 mg / dL
Keratinin : 0,99 mg / dL
SGOT : 13 U / L
SPGT : 23 U / L
f. Terapi (tanggal 1 April 2021)
- Cairan infus RL 1500cc / 24 jam,
- Ceftriaxone 2 x 1 gr antibiotik untuk mengatasi infeksi
bakteri,
- Paptropazole 1 x 40 mg untuk mengatasi masalah perut
karena asam lambung,
- Ketorolak 30 mg / 3x1 untuk mengurangi nyeri sedang
hingga nyeri berat sementara, dan
- Amlodipine PO 1 – 0 – 0 obat untuk mengatasi hipertensi.
ANALISIS DATA

No. Data Fokus Etiologi Problem


1. Ds : Agen pencedera Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri fisik (prosedur Kategori :
pada abdomen post operasi operasi) psikologis
P: pasien mengatakan nyeri Subkategori :
jika bergerak berlebihan, nyeri dan
Q: nyeri dirasakan seperti keamanan
disayat benda tajam, Kode : D.0077
R: abdomen post operasi,
S: skala nyeri 6(1-10),
T: nyeri hilang timbul.
Do :
- Klien tampak meringis
sambil memegang daerah
abdomen yang nyeri.
- TTV :
TD : 120 / 80 mmHg
Nadi: 78x / menit
Suhu: 36,4 ᵒC,
RR : 21x / menit
2. Do : Rencana operasi Ansietas
- Tampak balutan luka post Kategori :
operasi terdapat bercak Psikologis
darah bercampur nanah Subkategori :
yang keluar dari lukanya. integritas ego
- TTV : Kode : D. 0080
TD : 120 / 80 mmHg
Nadi: 78x / menit
Suhu: 36,4 ᵒC,
RR : 21x / menit

Prioritas diagnosa keperawatan


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik prosedur
operasi ditandai dengan adanya luka post operasi.
2) Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif ditandai
dengan bercak darah yang ada dibalutan luka post operasi.

Intervensi Keperawatan

No.
Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Dx
1. Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi :
maka tingkat nyeri menurun, - Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik, durasi,
Awal Akhir frekuensi, kualitas, intensitas
Keluhan nyeri 2 4 nyeri.
Meringis 3 4
Sikap protektif 2 4 - Identifikasi skala nyeri.
- Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri.
- Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri.
Terapeutik :
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri.
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi
- Jelaskan periode dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
Kolaborasi :
- Kolaborasi analgetik.
2. Setelah dilakukan intervensi Pencegahan infeksi
selama 3 x 24 jam maka tingkat Observasi :
infeksi menurun, dengan kriteria - Monitor tanda dan gejala
hasil : infeksi lokal dan iskemik.
Awal Akhir Terapeutik :
Nyeri 2 4 - Batasi jumlah pengunjung.
Cairan berbau
3 4 - Berikan perawatan kulit
busuk
pada area edema.
Ket : - Cuci tangan sebelum dan
1 = meningkat sesudah kontak dengan
2 = cukup meningkat pasien.
3 = sedang - Pertahankan teknik aseptik
4 = cukup menurun pada pasien berisiko tinggi.
5 = menurun Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi.
- Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar.
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka operasi.

Implementasi keperawatan

No. Tanggal / Tindakan Respon Paraf


Dx Jam
1. 2 / 4 / 21
08.30 Mengidentifikasi lokasi, Ds : pasien
karakteristik, durasi, mengatakan nyeri di
frekuensi, kualitas, dan abdomen kanan
intensitas nyeri. bawah pada luka post
operasi dan nyerinya
muncul timbul.
09.30 Mengidentifikasi skala Ds : pasien
nyeri. mengatakan nyeri
berada diskala 6 pada
rentang 1-10.
09.45 Mengidentifikasi faktor Ds : pasien
yang memperberat dan mengatakan nyeri
memperingan nyeri. akan bertambah jika
terlalu sering
bergerak.
12.00 Memberikan obat Do : pasien diberikan
analgetik obat analgetik sesuai
dengan resep dokter
3 / 4 / 21
07.15 Mengidentifikasi skala Ds : pasien
nyeri. mengatakan nyeri
masih sama diskala
5.

07.20 Memberikan teknik non Ds : pasien


farmakologis untuk mengikuti anjuran
mengurangi rasa nyeri untuk berlatih
relaksasi nafas dalam
Do : pasien dilatih
relaksasi nafas dalam
untuk membantu
mengurangi nyeri.
07.30 Menjelaskan strategi Do : perawat
meredakan nyeri. menjelaskan dan
melatih relaksasi
nafas dalam
kemudian diikuti
pasien.
10.00 Kolaborasi pemberian Do : perawat
analgetik. memberikan obat
analgetik sesuai
anjuran dokter.
13.00 Memfasilitasi tidur dan Ds : pasien
istirahat mengatakan bahwa
dia akan berusaha
untuk tidur siang.
4 / 4 / 21
14.30 Mengidentifikasi skala Ds : pasien
nyeri. mengatakan nyeri
sudah mulai
berkurang karena dia
menerapkan teknik
yang diajarkan serta
memperbanyak
istirahat dan tidur.
14.35 Menjelaskan penyebab, Ds : pasien
periode, dan pemicu mengatakan paham
nyeri. penyebab nyeri.
19.30 Discharge planning Do : perawat
untuk besok pasien menjelaskan anjuran
diperbolehkan pulang. dirumah pasca proses
operasi turp/
2. 2 / 4 / 21
10.00 Mencuci tangan sebelum Do : perawat
kontak dengan pasien. mencuci tangan
sebelum kontak
dengan pasien.
10.00 Memonitor tanda dan Ds : pasien
gejala lokasi lokal dan mengatakan nyeri
sistemik. dibagian abdomen.
Do : luka post
operasi pada
abdomen pasien
tampak sudah ada
bercak cdarah.
10.15 Membatasi jumlah Ds : pasien
pengunjung. mengatakan hanya
istri dan anaknya
yang menemaninya
di ruangan ini.
3 / 4 / 21
07.45 Memberikan perawatan Ds : pasien
luka. mengatakan lebih
merasa nyaman
setelah perawatan
luka dan dibanti
balutan lukanya.
07.45 Mempertahankan teknik Do : dalam merawat
aseptik pada pasien. luka, perawat
menerapkan teknik
aseptik dan steril.
08.30 Mencuci tangan setelah Do : perawat
kontak dengan pasien. mencuci tangan
. setelah kontak
dengan pasien.
4 / 4 / 21
14.15 Mencuci tangan sebelum Do : perawat
kontak dengan pasien. mencuci tangan
sebelum kontak
dengan pasien.
Menjelaskan tanda dan Ds : pasien dan
gejala infeksi. keluarga mengatakan
paham apa yang
dijelaskan mengenai
tanda dan gejala
infeksi pada luka
post operasi.
Do : perawat
menjalaskan tanda
dan gejala jika luka
itu terinfeksi.
14.45 Mengajarkan cara Ds : pasien dan
memeriksa kondisi luka keluarganya
operasi. mengatakan paham
apa yang dijelaskan.
Do : keluarga pasien
memahami cara
memeriksa kondisi
luka post operasi
19.50 Discharge planning Do : perawat
menjelaskan anjuran
untuk meningkatkan
nutrisi dan cairan
untuk persiapan
pasien pulang esok
hari.

Evaluasi
No.
Tanggal Evaluasi Paraf
Dx
1. 2 / 4 / 21 S:
- Pasien mengeluh nyeri pada bagian
abdomen kanan bawah.
P: pasien mengatakan nyeri jika bergerak
berlebihan,
Q: nyeri dirasakan seperti disayat benda
tajam,
R: abdomen kanan bawah post operasi,
S: skala nyeri 6(1-10),
T: nyeri hilang timbul.
O:
- Pasien masih tampak meringis sambil
memegang bagian abdomen.
- TTV :
TD : 120 / 80 mmHg
Nadi: 78x / menit
Suhu : 36,4ᵒC,
Pernapasan : 21x / menit
A:
Masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi.
P:
Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi skala nyeri.
- Edukasi teknik non farmakologis
meredakan nyeri.

3 / 4 / 21 S:
- Pasien mengatakan masih nyeri pada bagian
post operasinya.
P: pasien mengatakan nyeri jika bergerak,
Q: nyeri dirasakan seperti disayat benda
tajam,
R: abdomen post operasi
S: skala nyeri 4 (1-10),
T: nyeri muncul tiba – tiba.
O:
- Pasien masih tampak memegangi bagian
yang ngeri.
A:
Masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi.
P:
Lanjutkan intervensi
- Identifikasi skala nyeri
4 / 4 / 21 S:
- Pasien mengatakan nyeri sudah mulai
berkurang.
P: pasien mengatakan nyeri jika bergerak,
Q: nyeri dirasakan seperti disayat.
R: abdomen post operasi
S: skala nyeri 3 (1-10),
T: nyeri muncul tiba – tiba, tetapi jarang.
O:
- Pasien sudah tampak lebih nyaman
dibandingkan hari sebelumnya.
A:
Masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi.
P:
Discharg planning
2. 2 / 4 / 21 S:
- Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
balutan luka yang sudah ada darahnya.
O:
- Balutan luka tampak ada bercak darah.
A:
Masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi.
P:
Lanjutkan intervensi
- Perawatan luka post operasi.
- Pertahankan teknik aseptik.

3 / 4 / 21 S:
- Pasien mengatakan lebih merasa nyaman
setelah dilakukan perawatan luka.
O:
- Balutan luka menjadi bersih, pasien tampak
masih nyeri.
A:
Masalah teratasi sebagian, lanjutkan intervensi.
P:
Lanjutkan intervensi
- Edukasi peningkatan asupan nutrisi dan
cairan
- Edukasi tanda dan gejala infeksi.

4 / 4 / 21 S:
- Pasien dan keluarga mengatakan memahami
tanda gejala dan mampu memonitor
keadaan luka.
O:
- Pasien dan keluarga tampak memahami
edukasi.
A:
Masalah teratasi.
P:
Discharg planning.

Anda mungkin juga menyukai