Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH POLITIK ISLAM

Muh. Zuht-is:-

Pendahuluan
Adalah cukup alasan orang me- dimensi lain, orang Islam merasa optimis
nengarai bahwa perkembangan Islam sebab diyakini, pedomannya sudah ada.
sejak sejaiah kemunculannya lebih banyak Tetapi optimisme saja tampaknya tidak
ditandai dengan nuansa politik, sehingga cukup. Fakta empiri menunjukkan, prilaku
melihat perkembangan Islam harus politik antara masyarakat lslam dalam
dikaitkail dengan aktifitas politik. Sejarah sebuah kurun waktu berbeda dari ma-
n~en~~njukkan, lslam mulai tampil di pentas syarakat Islam kurun waktu yang lain.
politik semenjak Rasulullah hijrah ke Perbedaan komunitas muslim pun juga
Madinah, tahun 1 H bertepatan dengan melahirkan perbedaan prilaku politik yang
tahun 622 M. Hanya dalam waktu sebelas sering kali saling berbenturan. Begitu jjuga
tahun -Rasulullah wafat tahun 11 H.- dalam dimensi kehidupan lain. seperti
ltekuasaan pemerintahan beliau meliputi prilaku ritual, ekonomi, budaya selalu ada
semenanjung Arabia. Kemudian memasuki perbedaan. Dan pelajaran fikih dan akidah
abad 8 dan 9 M wilayah itu membentang dipadati dengan perbedaan pikiran dan
dail Maroko -bahltan menyeberang ke prilaku. Itu sebabnya ada yang mencoba
Spanyol- ke timur, hingga India. berkata, ajaran Islam itu belum tuntas
Pada sisl lain. atas dasar ayat Alquran betul. Yang dimaksud dengan "ajaran
"Tiada Altu lewatkan di dalan~Al-Kitab Islam sudah lengkap" menjadi tidak jelas
in1 sesuatu pun," ditambah "Saya tidak kecuali dipahami "lengkap dalam bentuk
mengutusmu ltecuali mendatangkan ke- prinsip-prinsip dan bersifat global."
sejahteraan bagi alam semesta" maka
segel-a disimpulkan bahwa ajaran Islam
itu leilgkap meliputi berbagai dimensi
Itehid~ipan.Menata kehidupan ekonomi, *Dr. M. Zuhri, staf pengajar Program
kehidupan politik dan kehidupan dalam Studi Magister Islam, UMY.

TARJIH,Edisi Ice 3 Januari 2002 1


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Dalam wacana politik ada persoalan, lam tidak perlu merujuk ketatanegaraan
apaltah lterasulan Muhammad saw. Eropa. Rujukan pemikiran politik Islam
mengandung misi politik? apakah agama adalah sistem kenegaraan yang dilaksana-
Islam terkait erat dengan persoalan politik, kan oleh Rasulullah saw dan Khulafa al-
kenegaraan dan pemerintahan? Apakah Rasyidun. Pendukung kelompok ini antara
sistem dan bentuk pemerintahan dan lain Hasan al-Banna, Sayyid Quthb,
prinsip-prinsipnya dibicadcan dalam Islam? Rasyid Ridha, al-Maududi.
Bagaimana pula aktivitas politik pasca era
Kedua, kelompok yang bel-pandang-
Rasulullah? Munculnya perrnasalahan
an bahwa Islam itu agama sebagainlana
semacam ini terkait dengan:
dipahami masyarakat Barat. Nabi
1. Umat Islam meyakini bahwa risalah Muhammad hanya seorang rasul sebagai-
yang dibawa oleh Nabi Muhammad mana para rasul sebelumnya, tidak
saw. adalah agama yang lengkap, otomatis memegang kekuasaan politik.
mengulzlsi semua aspek kehidupan, Tugas seorang rasul yang begitu mulia,
ritual, sosial eltonomi, politik, dan mengajak manusia di atas re1 yang benar
sebagainya. ' daia budi pelterti yang luhur, tidal<
2. Bahwa tugas Muhammad saw. hanya dimaksudkan untuk mendirikan dan
men~bawarisalah keagan~aan.Ini mengepalai suatu negara. Pendukung
memberi kesan bahwa Islam kelompok ini antara lain Ali Abdu al-Raziq
membatasi diri pada persoalan agama dan Dr. Thaha Husein.
saja. Tetapi jelas, Islam n~enghendalti Ketiga, ltelompok yang n~enolal<
terwujudnya lteserasian antara balawa Islaill itu lengltap seperti pendapat
kepentingan duniawi dan ulthrawi. pei-tama, tetapi juga menolak bahwa Is-
3. Banyak rasul sebelumnya yang tidalt lam i h ~seperti yang dipahami masyarakat
memp~unyaimisi dan aktifitas politilt. Barat. Kelompok ini berpandangan
Dalan~ha1 kekuasaan, pengiltut para bahwa di dalam Islam tidak ada sistein
rasul dipersilahkan t ~ i l ~ d upada
k politik/kenegaraan, tetapi terdapat plinsip-
penguasa.: prinsip dan nilai etilta bagi ltehidupan
bernegara. Pendultung Itelon~polc ini
Jawaban atas pertanyaan tentang
antara lain Dr. M. Husein Hailcal.'
hubungan antara Islam dengan politilt
(Itekuasaan Itenegaraan) dapat Agaknya Fazlur Rahman termasuk juga
dikelompoltkan menjadi 3. dalan~kelompolt h i . - ' Ia bukan saja
berbicara tentang kemungltinan risalah
P e r t ~ ~ ~ n ultelon~polt
, yang Nabi n~engandungajaran politik?tetapi
bei-pandangan bahwa Islam bultan agama menerjemahkan ltonsep politilt Nabi ke
dalam p a h a m Barat, yang hanya era modem.
n~engurusihubungan manusia dellgan
Tuhan saja. Sebaliltnya, Islam adalah Tidak begitu lama sepeninggal
agania yang lengltap. Di dalamiiya Rasulullah, di ltalangan umat Islam terjadi
terdapat sistem ltenegaraan. Orang Is- ltonflilt ditandai dengan wafatnya Usman

TARJIH,Edisi lte 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

ibn Affan, dilanjutkan dengan pertikaian sekian lama berada dalam konflik
politik di masa Ali ibn Abi Thalib, berkepanjangan antar etnis dan perbedaan
terutama ketika akhirnya kekuasaan agama -suku Aus, Khazraj dan Yahudi
berpindah ke Mu'awiyah ibn Abi Sufjran, dengan segala klennya- dan tidak meng-
pendiri dinasti Bani Umayah. Setiap kali hasilkan seorang pemimpin, merasa
pergantian dinasti terjadi pertumpahan kelelahan. Sekelompok orang Yatsrib dan
darah, bahkan, terkadang pertumpahan Aus dan Khazraj menyatakan masuk Islam
darah teijadi ketika pergantian kekuasaan menemui beliau di Makkah pada tahun
dalam satu dinasti. Tulisan ini akan men- 621 M. Mereka berjanji tidak menyembah
coba menguak seberapa jauh keteladan selain Allah dan meninggalkan perbuatan
dan ajaan Rasulullah bersinggungan dengan jahat serta akan mentaati Rasulullah saw.
wacana politik, serta aktivitas politik pada Peristiwa ini disebut Bai'at Aqabah
masa Khulafa al-Rasyidun dan sesudah- pertama. Sosok pribadi Muhammad saw.
nya secara sekilas. Penuturan sejarah menarik perhatian mereka untuk dijadikan
dalam t~llisanini tidak menggunakan topik- tumpuan sebagai pemimpin. Pada tahun
topik periode para penguasa kronologis, 622 M terjadi bai 'at yang ke dua. Isinya,
tetapi tenla-tema wacana politik, seperti, mereka berjanji akan melindungi Nabi
pengangkatan kepala negara, bentuk sebagaimana melindungi keluarga mereka
pen~erintahan,konstitusi, dail sebagainya. dan akan mentaati beliau sebagai pemimpin
mereka. Sementara itu, Nabi berjanji
Pengangkatan Kepala Negara akan berjuang bersama mereka, baik
dalam perang maupun damai.'
Ali Abdur Raziq berpendapat bahwa
Nabi Muhammad hanya seorang Rasul Tidak terdapat satu ayat Alquran pun
sepei-ti rasul-rasul lain. dan bukan sebagai yang menyebut apalagi memerintah Nabi
seorang raja atau pembentuk negara. menjadi seorang kepala negara. Dengan
P e n ~ b e ntultan pemerin tahan tidak demikian keberadaan Nabi sebagai
teimasuk dalam tugas yang diwahyukan pemimpin masyarakat Madinah yang oleh
kepadanya.' Tetapi tidak diragukan bahwa banyak sejarawan disebut sebagai kepala
Nabi dalam ltaiiemya mengemban iisalah, negara melalui proses penunjukan dan
berada dalam percaturan politik. Misal- kesepakatan orang banyak. Seolah ketika
nya, mengadakan kontak dengan negara itu ada penyerahan kekuasaan diri dari
kerajaan lain, mempersiapkan pasukan peserta bai'at kepada Nabi yang diakui
perang, memberlaltukan peraturan untult sebagai pemimpin mereka. Dalam ilmu
Iterukunan orang banyalt, dan lain-lain, politik proses ini disebut "kontrak sosial."'
ltendati bersifat sederhana bila diukur Agaknya Alquran bukan melepas tangan
dengan kacamata sekarang. Kariemya di- begitu saja terhadap urusan negara dan
mulai dari proses peipindahan dari Makkah politik. Setidaknya,bila masyarakat berada
Ite Yatsiib yang kemudian berganti nama dalarn sebuah negara memp~myaikewajiban
Madinah. Masyarakat Yatsrib yang patuh kepada penguasa (ulul amr-i).

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Persoalan yang pertama muncul Lain lagi kebijakan yang diambil oleh
ketika Rasulullah wafat adalah siapa yang Umar menjelang wafatnya. Ia tidak
menggantikan beliau sebagai pemimpin mengangkat "putra mahkota" tetapi dalam
umat atau kepala negara. Apakah dengan wasiatnya ia menunjuk 6 orang tokoh untuk
cara pemilihan langsung atau melalui menetapkan khalifah yang menggantikan-
penvakilan atau bagaimana, di masa nya. Boleh jadi, sekarang disebut ineng-
hayatnya beliau tidak menyebut ini, dan angkat formatur. Satu di antara 6 orang
tidak ada satu ayat Alquran pun berbicara adalah Abdullah ibn Umar yang menurut
tentang suksesi ini. Setelah melalui per- Umar, tokoh ini boleh bersuara tetapi tidak
debatan sengit antara kaum Anshar boleh dipilih. Ia tidak mau nepotisme.
dengan kaum Muhajir, nyaris terjadi per- Akhirnya Usman bin Affan terpilih dan
pecahan umat, akhiinya dapat diperoleh dibai 'at sebagai khalifah. Kalau Umar ter-
kesepakatan, Abu Bakar menggantikan kenal anti nepotisme, ditunjukkan deilgan
Rasulullah, dengan sebutan Khalifah.s pesannya menjelailg ia wafat agar
Pengangkatan Abu Bakar sebagai kepala Abdullah anaknya tidak diangkat menjadi
ilegara ini bukan karena ia mempunyai penggantinya, maka Usman menghidup-
hubungan famili dengan Nabi atau kan nepotisme deilgan mengailgkat para
mertua, tetapi karena potensi pribadinya pejabat daerah dari keluarganya. Per-
yang dilambangkan dengan penunjukan gantian Usman ke Ali bin Abu Thalib
Nabi kepadanya untuk menggantikan disebabltan oleh karena Usnlan terbunuh
=
imam dalam shalat ketika Nabi sakit. ole11 pemberontak dari kalangan umat
Berbeda dengan ini adalah proses Islam. Terpilihnya Ali ini atas desakan
pengangkatan Umar bin al-Khatthab n~ayoiitasmasyarakat Islam di Madillah
menggantikan Abu Bakar. Beberapa saat dan sekitarnya agar tidak ada kekosoilgan
sebelum meninggal, Abu Bakar mencoba kelthalifahan. Pengangkatan ini tidak
mencari tahu secara diam-diam, siapa melalui proses peltemuan seluiuh sahabat
yang pantas menggantikannya. Ia tidak senior karena di samping waktunya men-
mau meninggalkan rakyat terperangkap desak, mereka berada di wilayah yang
dalam konflik karena suksesi." Althiinya jauh dari Madinah, pusat pemerintahan.
ia memutuskan benvasiat kepada umat
Empat orang khalifah ini dalam
agar sepeninggalnya kelak, Umar bin al-
sejarah disebut ul-Khuluju nl-Rnsj~iciun.
Khatthab lah yailg dibui 'nt mengganti-
Pengangkatan empat khalifah tersebut
kannya. Dengan cara ini, semacam
terjadi dengan cara yang berlainan satu
pengangkatan putera mahkota, masyarakat
dengan yang lain, dan tidalt menggunakail
tidak perlu bingung mencari pengganti
cara suksesi yang mentradisi di kerajaan.
khalifah, seperti yang terjadi ltetika
Abu Bakar diangkat dengan "pemungutan
Rasulullah wafat. Umar dikenal sebagai
suara," Umar dengan "pengangkatan
pemimpin yang tegas dan lugas tetapi
putera mahkota," Usman dengan fomahr.
dekat dengan masyarakat.
dan Ali dengan "pemungutan suara" lagi.

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Philip K. Hitti menilai pemerintahan menyelenggarakan pemerintahan negara


keempat tokoh ini sebagai periode pe- nasional mulai tersosialisasikan di pe-
merintahan Republik.Io merintahan Usmani, ditandai dengan
Terbunuhnya Usman berbuntut lahimya Tanzimat dan konstitusi di bawah
kepeloporan kelompok Usmani Muda.
panjang. Karena Ali tidak dapat mengusut
pelakunya maka keluarga Usman mem- Pemikiran semacam itu terasa ganjil bagi
berontak. Ali menjadi korban pembunuhan dunia Islam karena selama ini kekuasaan
oleh kelompok yang tadinya setia itu hanya dipilah menjadi dam1 Islam dan
kepadanya (kaum Khawarij) karena Ali dam1 harb. Pemilahan wilayah kekuasaan
tersebut didasarkan hubungan keagamaan,
tidak dapat menumpas pemberontak dari
bukan hubungan kebangsaan, sehingga
keluarga Usman di bawah pimpinan
yang dimaksud daul Islam adalah satu
Mu'awiyah. Setelah itu kekhalifahan
kekuasaan politik. Setelah Perang Dunia
dipegang oleh keluarga Umayyah secara
I & I1 dunia Islam menemukan iklim lain.
turun temurun hingga runtuhnya pada
tahun 750 M. Dinasti ini didirikan oleh Masyarakat Islam mendirikan negara-
negara nasional, negara yang didasarkan
Muawiyah bin Abu Sufyan, dengan ibukota
kebangsaan dan teritorial. Ada yang
negara di Damaskus. Kekhalifahan ber-
mengambil bentuk kerajaan dan ada yang
pindah ke tangan keluarga Abbasiyah
republik. Corak negara dail pemerintahan
dengan ibukotanya Bagdad mulai tahun
setelah eia demokrasi -semenjak Revolusi
750 sampai dengan 1258 M.
Perancis- berdampak kepada kesadaran
Kemudian setelah Bagdad jatuh, baru di dunla Islam, bahwa loyalitas tidak
memasuki abad 14, melalui proses panjang hams kepada khalifah -yang cakupan
pemerintahan Islam berpindah ke Turki wilayah spiritualnya seantero dunia-
hingga awal abad 20. Di tengah-tengah tetapi kepada negara dan pemerintahan
n~en~besamya Turki terdapat kerajaan kebangsaan yang teritorialnya lebih
besar Islam lainnya, di Mughal India dan konkret. Karena kesadaran ini menlmbul-
kerajaan Safawi di Persia. Dengan format kan dampak lain, terjadinya perpecahan.
kerajaan ini maka sistem suksesi adalah setidaknya kekurangpedulian sesama
seperti yang terjadi di kerajaan pada muslim karena perbedaan kesukuan dan
umumnya, tidak seperti yang terjadi di kebangsaan, maka muncul ide me-
masa Khulafa al-Rasyidun. Selama ber- ngembalikan kekhalifahan agar dapat
langsung budaya kerajaan, tidak ada mengikat dunia Islam kendati format
pikiran pembatasan periode jabatan. Bila negara nasional tetap berjalan.
ada yang tidak sabar maka pergantian
kekuasaan melalui perang saudara. Untuk suksesi ada yang mengganjal.
Pada abad 19, ketika pengaruh Barat Kalau kita merujuk norma agama, tidak
terhadap sistem pemerintahan di Turki seharusnya suksesi dilakukan melalui
Usmani semakin kuat, dunia politik Islam pertumpahan darah sesama muslim, tetapi
m~ilaidiwainai ketegaugan. Pikiran melalui musyawarah. Tetapi seling rejadi

TARJIH,Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

pergantian penguasa melalui perang negara di tangan wanita tidak ada.


saudara. Para ulama juga tidak mem- Jangankan itu, perintah memimpin negara
persoalkan, apakah cara itu dibenarkan -buat pria maupun wanita- juga tidak
oleh agama. Sebab, bila jawabnya "tidak ada, apalagi larangannya.
dibenarkan" akan berakibat dinasti yang
Tidak kalah menarik dari yang bail
umumya berabad-abad dianggap tidak sah.
dibicarakan adalah penyelenggaraan
Ini agaknya dirasa tidak menyelesaikan
pemilihan umum dalam masyarakat Is-
masalah. Oleh sebab itu ulama memulai
lam di berbagai negara. Konsekwensi
pembicaraan dari realitas sebuah pe-
pemilu adalah pembentukan partai. Dalam
merintahan.
sejarah politik Islam dahulu, pembentukan
partai tidak dikenal. Tetapi kelompok
Isu penting yang muncul belakangan
masyarakat tertentu dalam sebuah negara
ini di Indonesia dan menimbulkan ke-
memang ada. Di masa pemerintahan Ali
tegangan dalam percaturan politik Islam
ibn Abi Thalib ada kelompok yang
adalah munculnya perjuangan meng-
berpihak ke Aisyah dan Abdullah ibn
angkat Megawati Sukarnoputri sebagai
Zubeir, di Syam ada kelompok Mu'awiyah.
calon presiden RI. Adu dalil antara pihak
Setiap kelompok ingin memegang
yang membolehkan wanita menjadi kepala
kekuasaan dan menjatuhkan pihak yang
negara dengan yang melarang pun ber-
sedang berkuasa. Kalau kita melihat yang
langsung sengit, bahkan masing-masing
terjadi di Indonesia, sikap partai-partai
pihak menuduh pihak lain mempunyai
yang ada di Indonesia sekarang -me-
kepentingan politik dalam mengeluarkan
nurut undang-undang kepartaian- tidak
fatwanya. Kalau kembali ke pengalaman
sekeras itu. Boleh jadi orang sekarang
kekuasaan politik umat Islam. tidak di-
lebih dewasa dari orang dulu. Yang
jumpai khalifah atau sultan perempuan.
mengganggu pikiran orang Islam sekarang
Ini dijadikan dalil empiri bahwa wanita
adalah, apakah mendirikan partai yang
tidak pernah menjadi kepala negara.
tidak berasaskan agama dibenarkan.
Apalagi ada hadis yang menyebutkan
Pertanyaan semacam ini tentu berdasar
bahwa akan celaka masyarakat yang me-
asumsi bahwa orang Islam hanya men-
nyerahkan "kewilayahan" kepada seorang
dirikan negara Islam; dengan kerangka
wanita, semakin menguatkan pendapat
pikir pembagian wilayah ke dalam clar~~l
tadi. Dengan demikian tidak terlintas dalam
pikiran ulama dulu akan kemungkinan Islam dan darul harb. Pertanyaan
wanita menjadi kepala negara. Karenanya semacam ini melantur sampai dellgall
Ibn Abi Rabi', seorang pemikir Siyasah pengangkatan walcil rakyat yang non Is-
Islanziyah tertua, mensyaratkan, kepala lam, dan a l i m y a menggugat mendirikan
negaia hatus memiliki sifat "kebapakan".ll negara yang tidak didasarkan agama,
Tetapi larangan tekstual kepemimpinan tetapi nasionalisme. Itulah yang ber-
kembang dalam sejarah politik Islam.

6 TARJIH,Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Penyelenggaraan Pemerintahan raja, agaknya tidak perlu dipermasalah-


Dalam pemerintahan atau kekuasaan kan. Andaikata beliau tidak pernah
politik terdapat tugas-tugas pelayanan dan mengajak musyawarah dalam mengambil
pengaturan publik, seperti, penyelenggara- kebijakan pun tidak menyalahi tradisi
an pemerintahan, penyelenggaraan per- dalam bemegara. Artinya, belum masanya
adilan dan penegakan hukum, penetapan rakyat merasa berhak untuk diajak
pemndang-undanpan,serta penghimpunan berembug membangun bangsa dan negara.
dana. Masing-masing tugas ditangani oleh Peraturan yang diterbitkan oleh Nabi
lembaga tersendiri. Kalau kita melihat tidak berdasarkan hasil sidang-sidang,
yang te~jadidi masa Rasulullah, pemerin- tetapi diwamai oleh wahyu Ilahi. Tentu,
tahan beliau sangat sederhana; tidak ada ini sejalan dengan missi beliau sebagai
pemilahan atau pembagian kekuasaan pemandu umat manusia di jalan yang
sebagaimana yang tergambar dalam lurus dengan segala keteladanannya. Bila
lembaga judikatif, eksekutif, legislatif, faham demokrasi -kekuasaan di tangan
dewan pertimbangan, dan lembaga pe- rakyat- dijadikan idola penyelenggaraan
n~eriksakeuangan. Nabi adalah penguasa pemerintahan dewasa ini, maka penye-
tunggal, memegang kekuasaan legislatif, lenggaraan pemerintahan Nabi tidak
eksekutif dan judikatif sekaligus. Bahkan, memakai sistem atau paham ini. Celaka-
beliau juga tidak mengangkat menteri nya, pikiran ideal foirnal tentang negara
untuk kabinet kekuasaannya. Waktu itu dan pemerintahan abad modem dijadikan
partai-pal-taijuga tidalt ada. Belum musim- kacamata untuk melihat sistem ke-
nya. Hanya, Nabi mempunyai beberapa negaraan Rasulullah saw. Kesimpulannya,
sahabat dekat yang terpercaya untuk Rasulullah seorang diktator absolut dan
diminta bantuan, seperti, pertimbangan tiran. Apakah secara empiri beliau
mempersiapkaii pasukan dan penulisan terbukti sebagai seorang tiran dan diktator,
dokumen dan surat-surat. Untuk daerah tidak diurai secara mendalam. Bukankah
yang jauh seperti Yaman, Nabi pernah sistem ketatanegaraan denlokrasi sekedar
mengangkat seorang administratur, yang sarana mewujudkan masyarakat adil dan
untuk sekarang setara dengan gubernur. sejahtera, bukan satu-satunya? Bila ini
Pejabat ini tidak saja melaksanakan tugas tujuan bemegara, maka "negara wahyu"
eksekutif, tetapi juga judikatif. Tidak merupakan negara istimewa, yang jauh
mustahil bila dalam sudut pandang ini dari cacat seperti yang dituduhkan.
pemerintahan beliau disetarakan dengan
Aturan yang diterima melalui w a h y ~
monarchi.
diterapkan di tengah-tengah masyarakat
Pada waktu itu tidak ada pikiran Madinah. Dengan kata lain, aturan
dalam masyarakat kecuali bahwa kepala bermasyarakat diwarnai oleh wahyu.
negara adalah seorang raja yang Tetapi benar bahwa untuk menghadapi
mempunyai kekuasaan absolut. Nabi berbagai persoalan, Islam menyuruh
sebagai kepala negara disetaraltan dengan bermusyawarah. Kalau sesekali beliau

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

bermusyawarah dalam mengambil ke- Karena demokrasi itu anti pemaksaan


bijakan, karena persoalan tersebut terlalu pendapat, sikap dan pendirian, maka ber-
kecil untuk diwahyukan, sehingga bagai pendapat yang berbeda dapat di-
dipercayakan pada hasil musyawarah. selesaikan dengan jalan kompromi. Bila
Keteladanan musyawarah ini kelak tidak, demokrasi tinggal sebuah kulit yang
menjadi penting di saat wahyu tidak turun membungkus absolutisme. Titik kesanlaan
lagi. Ada beberapa contoh musyawarah antara demokrasi dengan musyawarah
dilakukan Nabi dalam mengambil adalah penghargaan terhadap pendapat
kebijakan ketika wahyu tidak perlu turun. orang lain.
Demokrasi menurut bahasa artinya Tampaknya telah menjadi keyakinan
kekuasaan di tangan orang banyak. pada waktu itu bahwa di dunia lslam
Penyelenggaraan negara dan penierin- hanya ada satu pusat kekuasaan politik.
tahan berpijak pada hasil kesepakatan Untuk mendirikan kerajaan Abbasiyah
orang banyak, bukan satu atau dua orang, hams menumbangkan kerajaan Umayyah.
melalui mekanisme tertentu. Dalam iklim Tidak boleh ada pusat kekuasaan politik
demokrasi, setiap orang diperbolehkan lebih dari satu seperti yang terjadi di
mengemukakan pendapat. Bila terjadi zanian modern. Di era Abbasiyyah ini.
perbenturan pendapat yang tidak bisa berdiri beberapa "kerajaan kecil" disebut
dikompromikan, kelompok yang mendapat kesultanan yang tunduk kepada khalifah
suara terbanyak memenangkan "per- Abbasiyyah. Artinya, pengakuan akan
tandingan". Tolok ukur kebenaran adalah khilafah -kekuasaan politik tingkat
pendapat yang menang. Musyawarah pusat- merupakan doktrin penting dalam
yang diajarkan Rasulullah adalah lembaga melegitimasi semua kegiatan sosial politik.
untuk menghimpun berbagai pendapat Khilafah menjadi simbol yang mengandung
untult kepentingan bersama. Musyawarah kekudusan.
dilaksanaltan dalam rangka nlematuhi
Gelar kepala negara di niasa
ajaran Allah dan RasulNya. Bila terjadi
Mu'awiyah tetap khaliah, begitu juga di
peitengkaran, peserta musyawarah maigacu
masa Abbasiyah. Agar ltel<uasaanmen-
kepada ajaran wahyu, sebagai tolok ukur
dapat dukungan yang mendalam, para
kebenaran. Dengaii demiltian, diskusi
khalifah Abbasiyah menempatkan diri
yang berkembang dalam musyawarah
mereka sebagai zhillullah .fil '~lr(ih
terikat oleh etika agama, seperti, meng-
(bayangan Allah di bumi). " Abu Ja' far
hoirnati pihak lain dan menjaga keutulian
al-Mansur menyatakan, "Sesunggulinya
uniat.
saya adalah sulthan Allah di bumiNya.""
Demokrasi itu sendiri sebenamya Ini mengandung aiti bahwa khalifah mem-
sebuah ide anti absolutisme yang ditampil- peroleh keltuasaan dan kedaulatan dari
kan oleh para raja. Artinya, demokrasi Allah, bultan dan rakyat. Karena khalifah
menjamin kebebasan berpendapat dengan menganggap kehasaxnya diperoleh atas
batas, tidak mengganggu hak orang lain. kehendak Allah maka kekuasaannya

- -

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

bersifat absolut, sebab kekuasaannya era dinasti-dinasti hingga abad 20, seorang
dianggap sebagai penjelmaan ltekuasaan kepala negara (khalifah atau gelar lain)
Tuhan sebagai Penguasa tunggal alam bukan pemimpin agama. Artinya, kemam-
semesta. puannya hanya mengurus umat dalam
dimensi politik (temporal), bukan ke-
Lembaga pemerintahan pada masa
hidupan beragama (spiritual). Sementara,
para penguasa dinasti Umayyah dan
image umat adalah, urusan agama dan
Abbasiyyah tidak ada perbedaan men-
politik tidak dapat dipisahkan secara
colok deilgan sebelumnya. Hanya, di
tegas. Untuk mengatasi ini setiap kepala
sana-sini ada penambahan lembaga publilt
negara mengangkat seorang atau be-
seperti, lembaga yang mengurusi pe-
berapa ulama sebagai pendamping untuk
langgaran prilaku ekonomi di pasar,
menjawab tantangan berbagai ihwal
pengadilan keluarga penguasa. Pasang-
keagamaan, disebut Syaikhul I~lllrn.'~
surut pemerintahan disetiap dinasti itu
selalu ada. Begitu juga dengan tampilan Menyinggung lembaga kenegaraan,
penguasanya. Sepei-ti di negara lain ada dalam pemikiran politik Islam'seperti, al-
lembaga-lembaga pernerintahan? di Mawardi, al-Nawawi, al-Razi, Muhammad
pemeiintahan dinasti Arab Abbasiyah pun Abduh, Rasyid Ridha dan lain-la111. ter-
ada wazir (Perdana Menteri), hajib dapat konsep tentang lembaga perwakilan
(Kepala Runlah Tangga Istana), Atnir al- rakyat, disebut AhluI Halli ~ l a l'aqcli.
Uinnru (Panglima tentara pengawal). Arti harfialmya, lembaga yang menlpunyai
Ada kalanya wuzir menlpunyai kekuasaan otoritas mengurai (a-halli)dan mengikat
penull ltetika seorailg Khalifah kurang (al- 'aqd). Fungsinya mengangkat dan
mementingkan soal pemeiintahan. Dalam memberhentikan kepala negara. Peng-
lteadaan sepei-ti ini wazir berbuat semau- angkatan khulqfatu. ~.czsyitl~~n
tempo dulu,
nya sendiri dalam inengangkat dan meng- menurut pemikiran ini dilaltultan oleli
gallti gubemur-gubemur di daerah, sepei-ti lembaga tersebut, kendati ketika itu nama.
yang dilaltultan oleh para wazir keturunan ahlul halli wul 'aqcli belum ada. Tetapi
Barmak di zaman Abbasiyyah. Sekali tampaknya konsep itu tidak menibumi.
waktu, Hajib yang kuat dapat mempunyai Karena dalam kenyataan, pengangkatan
ltekuasaan yang lebih tinggi dari wazir. kepala negara berdasarkan ketun~nanraja
Begitu juga Kepala Pailglima Pengawal atau berdasarkan hubungan ltekeluargaan.
yang berasal dari Turlti pernah se- Konsep tentang Ahlt~lHulli wnl 'uqdi
kehendak hatinya menguasai pemerintahail yang cukup lama ini tampaknya disebab-
Abbasiyyah di awal abad 10.'' kan oleh tingkah penguasa yang me-
Kepala Negara daii era Nabi sampai nyimpang jauh dari rambu-rambu agama
dengan Khulafa al-Rasyidun adalah serta mengabaikan kepel~tinganrakyat.
peinimpin agama sekaligus. Pada diri Konsep tersebut baru terlaksana setelah
ltepala negara terdapat kekuasaan tem- masyaraltat Islam memballgun negara
poral dan keltuasaan spiiitual. Memasuki nasional dengan sistem demokrasi.

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Mengingat tuanya ide tentang lembaga Irak, Iran. IVegara Arab, di mana Masjid
tersebut (antara abad 11 H), boleh jadi Nabawi dan Masjid al-Haram berada.
paham demokrasi yang dipopulerkan tidak diberi label Islam, tetapi keluarga
setelah Revolusi Perancis diilhami oleh Ibn Su'ud. Agakilya Islam sebagai label
pemikiran para ulama. Setidaknya, pe- negara tidak begitu penting sepanjang
mikiran demokratis ulama siyasah jauh sejarah politik Islam. Yang penting ba-
lebih dulu muncul dari pemikiran gaimana ajaran Islam mewarnai penye-
demokrasi tersebut. lenggaraan negara dan pemerintahan.
"Apakah orang Islam hams men- Pihak yang menganggap label penting
dirikan negara Islam dan menyelenggara- berkata, "diberi label Islam saja prilaku
kan pemerintahan Islam?" adalah sebuah orangnya tidak benar, apalagi tidak dibeii
pertanyaan yang hingga kini masih tetap label."
hangat. Sebab, sekarang terdapat
beberapa negara yang diselenggarakan Konstitusi
oleh masyarakat Islam; ada yang berlabel
Islam ada yang nasional. Kalau kita Konstitusi itu menjamin kepastian hak
kembali ke permulaan Islam, negara dan dan kewajiban berbagai pihak dalam
pemerintahan yang diselenggarakan oleh penyelenggaraan pemerintahan. Sejarawan
Nabi tidak terdapat label Islam, tidak pada umumnya menyatakan bahwa
disebut negara Islam, tetapi diwarnai oleh Piagam Madillah yang diberlakukan pada
ajaian Islam. Seolah-olah dikatakan, ifidah pemerintahan Rasulullah merupakan
format Islami dalam menyelenggarakai~ l<onstitusi modem tertua sepanjang se-
pemerintahan bagi masyarakat majemuk. jarah. Dalan~kariemya sebagai pelnimpin
Fornlat ini dilanjutkan oleh Khulafaur umat, Nabi menghadapi masyarakat
Rasyidt~n. Setelah berpindah ke pe- majemuk, baik dalam agama maupun
merintahan berikutnya, negara berubah etnis. Agar l~ubunganberbagai keloillpok
nlenjadi kerajaan kendati gelar kepala berlangsung harmonis, di dalam Piagan~
negaranya tetap khulffah. Negaranya Madinah disebutkan bahwa setiap warga
tidak diberi label Islam tetapi label Madinah mempunyai kewajiban mem-
keluarga, Bani Umayyah. Begitu juga pertahankan Madinah dari serallgan
dengan pemerintahan periode berikutnya, musuh. Sementara, setiap warga mem-
diberi label keluarga, seperti Abbasiyyah, punyai hak yang sama untulc men~peroleh
Usmani, Syafawi. Mughal. Dinasti kecil- perlindungan. Tolong-menolong dan
kecil di bawah kekuasaan Abbasiyyah kekompakan harus dijaga oleh setiap
pun menggunakan label keluarga, seperti. kelompok masyarakat.
Ghamawi, Fathimi, Idrisi, dan sebagainya. Bila dipahami bahwa sebuah
Islam sebagai label negara tampaknya konstitusi itu berfungsi mengatur piilaku
digunakan setelah komunitas Islam yang melibatkan orang banyak, tampaknya
mendirikan negara nasional, seperti Alquran dirasakan sebagai konstitusi oleh
Republik Islam Mesir, Pakistan, Islam para sahabat Nabi, karena Alquran

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

berbicara tentang itu dalam bentuk glo- Muwattha'nya dijadikan pedoman


bal yang harus dipatuhi oleh mereka, bermasyarakat, seperti undang-undang
bahkan oleh Nabi sekalipun. Dalam atau konstitusi di negerinya. Tetapi Imam
melaksanakan ajaran Alquran, bila orang Malik tidak berkeberatan karena per-
mampu dari kalangan Islam ditarik zakat, timbangan tertentu.
maka non Islam ditarik jizyah yang
Semangat menciptakan konstitusi di
ukurannya setara dengan zakat. Oleh
kalangan umat Islam timbul-tenggelam.
karenanya Kerajaan Arab Saudi sekarang
Pada akhir masa pemerintahan Turki
tidak memerlukan konstitusi seperti yang
Usmani ide itu muncul kembali, diprakasai
dimiliki ole11 hampir setiap negara dewasa
oleh kelompok Usmani Muda. Kekuasaan
ini, cukup dengan Alquran, hadis Nabi
Sultan yang tak terbatas perlu dibatasi
dan pendapat Mazhab.
oleh konstitusi seperti yang te~jadidi Barat
Kalau di masa Nabi "posisi" non tempat mereka belajar ilmu politik. Ide
illuslim masih cukup kuat di negara mewujudkan konstitusi berhasil, tetapi
Madinah, pada masa Khalifah-khalifah misinya gaga1 karena isi konstitusi tidak
sesudahnya -khulafaur rasyidun. khalifah dapat membatasi kekuasaan Sultan, jush-u
Bani Umayyah dan Bani Abbas- posisi memperkuat posisinya. '" Setelah masya-
mereka senlakill tidak kelihatan, sehingga rakat Islam mendiiikan negara atas dasar
pemerintahan dengan nuansa religius nasionalisme, bultan atas dasai ikatan
yailg dipimpin para khalifah tersebut agama, hampir setiap negal-a nlenliliki
semaltin mengental. Dengan sendirinya ltonstitusi karena dipengaluhi ole11 pallam
pedoman beiilegara adalah Alquran dan demokrasi yang berkembang setelah
keteladanan Nabi. Di sisi lain, tradisi Revolusi Perancis.
kerajaan yang nlenempatkan raja sebagai Terlepas dari ihi senlua, penlerintah-
pengahu rakyat dan tidak pemah terltena an Islam, terlebih yang nlengl~impun
aturan tetap berlaku secara umum. Tidalc inasyarakat nlajemuk perlu konstitusi.
semua penguasa itu memiliki sifat dan ICalaupun diyakini Alquran dan ke-
prilaltu ideal. Kekuasaan tanpa batasnya teladanan Nabi mengandung ajaran
sering kali disalahgunaltan. Maka tidak benlegara, ltonstitusi diambil dari sana.
mustahil bila di masa dinasti Abbasiyah
Ibnul Muqaffa' mengusulltan taqnin
Ekspansi, Dakwah dan Perang
dengan maksud inendudukkan hak dan
kewajiban warga negara, tei-masult raja. Sejarah nlenuturkan bahwa wilayah
Agaknya taqnin hampir sama dengan keltuasaan Islam dari lahirnya terus-
konstitusi. Namun, belum sampai sempuma menerus meluas. yang'tadinya hailya di
nlenuangkan gagasan itu ia terburu wafat. senlenanjung Arabia akhirnya dalam
Millat memiliki konstitusi pernah juga kurun waktu tertentu wilayah itu ter-
dikemultakan oleh penguasa Abbasiyyah bentang di barat sampai Marolto bahkan
agar Imam Malik tidak keberatan Andalus, di timur sampai India, sebagai

TARJIH, Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

disebut di muka. Ini tidak mustahil ekspansi. Di antara kezaliman tersebut


membentuk image, betapa dahsyat perang adalah penarikan pajak yang sangat
yang menyertai ekspansi itu. Jangankan memberatkan rakyat. Kareila tidak me-
pada kurun waktu itu -antara abad 8 maksakan beragama Islam maka bekas
sampai dengan 16- ekspansi bangsa wilayah Islam, seperti, Spanyol dan India
Eropa di abad 17,18 sampai dengan P e m g yang berabad-abad dikuasai Islam, setelah
Dunia I1 pun diwamai oleh peperangan. Islam meninggalkannya, mereka tetap
Kehancuran Bagdad ol.ehsemgan bangsa memeluk agama lamanya. Sementara,
Mongol pada pertengahan abad 13 ber- Watt menilai bahwa motivasi ekspansi Is-
kaitan dengan ekspansi mereka. Sebelum lam dengan perangnya adalah dalam
Islam lahir, perang antara Romawi dengan rangka penjarahan, bukan dalanl rangka
Persia yang berkepanjangan juga tidak mengislamkan orang atau menyuruh or-
lepas dari kepentingan ekspansi. Dalam ang bertaubat. I R
konteks sejarah, tampaknya ekspansi dan Perang itu sebenamya pintu damrat.
perang bukan ha1 yang tabu. Ia menjadi Apalagi sesama orang Islam, pinhl darurat
tabu setelah deklarasi HAM. pun tidak. Perang bersifat defensif.
Normatif, Islam membawa misi Kualitas penyerangan balilt oleh orang
:
: ... :i dakwah. Dalam dakwah tidak boleh ada Islam, paling tinggi, setara dengall kualitas
..
,
pemaksaan obyek dakwah untuk hams serangan yang mereka terima. Boleh
-
. ... ... \., .; ? :

..
. , beragama Islam. Islam melalui dakwah- kurang, tidak boleh lebih.'" Kalau kita
j..: . : ?
j
1
.
.*.-
,
.?.-'
nya menunjukkan akidah yang benar dari kembali lte kisah umat para rasul ter-
j ,-! 1 yang salah dengan argumen-argumen dahulu, terlihat jelas, ada saja peperangan
yang diperagakan oleh para rasul meng-
<=-
( - -
;. :-.3 $
rasional sebagi disebut dalam banyak ayat
.> :.-.I

P
J

. . .
Alquran. Dalam kehidupan sosial, norma- hadapi penguasa yang zalim. Duduk per-
-4 :-7ii norma Islam -seperti adil, santun, tidak soalannya, para rasul datang ke masya-
-.-* . .' ;
a curang, tidak zalim dan sebagainya- rakat yang struktur sosial budaya dan
. ,
2: . : hams diterapkan dalam kehidupan sosial. religiousnya hubrcrh, dengan maksud
I P
:+ i, Waktu itu negara dipegang oleh raja yang memberi bimbingan agar mereka ltembali
I
i
I.,
. _ ,.
\_
_- . dekat dengan arogansi dan kezaliman. membangun manusia seutuhnya dengan
, -- '
Pemerintahan semacam itu membebani cara yang beuar. Tetapi kedatangan para
,
-

.
;

rakyat yang memang sudah melarat. rasul ditanggapi dengan keangkuhan dan
Sebuah hadis yang dijadikan dasar adalah kesombongan. Sambil mencari tempat
"Barang siapa melihat kemungkaran hams yang anlan, para rasul dan pengiltutnya
merubahnya dengan tangan atau lisan mengadakan perlawanan seperl unya.
atau hati.. . . " I 7 Penjarahan terhadap Tentu, korban jiwa akibat peperangan
pemerintahan zalim mendapat dukungan tetap ada. Rasulullah saw. mengalami
rakyat setempat karena akan diganti nasib yang tidak jauh berbeda dari para
dengan tata hidup sosial yang adil dan rasul lainnya.
manusiawi, sehingga ha1 ini memperlancar

TAIIJIH,Edisi ke 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Kita juga melihat bahwa akhirnya Islam. Karena itu, W.M. Watt ber-
Nabi memperluas wilayah Islam dengan kesimpulan bahwa perluasan Islam ke
ekspedisi-ekspedisi, dilanjutkan oleh para luar Arab dimaksudkan untuk me-
khalfah sesudahnya. Karenanya, tidak nyuruh orang (daerah perluasan)
heran kalau Islam dinilai kontroversi dalam bertaubat, tetapi sekedar mencari
penyiaran Islam, Di satu sisi, Islam tidak jarahan.*O Karena Watt melihat
mengajarkan penyiaran Islam dengan demikian, maka sebenarnya ia
perang ekspansif, di sisi lain terlihat, mengakui bahwa penyiaran Islam
meluasnya Islam beriring dengan pe- bukan karena pedang. Sebab, per-
perangan. Untuk melihat ini, kita hams luasan wilayah Islam menurutnya
mencermati beberapa hal. bukan lagi atas nama penyiaran
agama, tetapi atas nama rampasan
1. Islam memerintahkan amar ma 'ruf
perang. Orang daerah perluasan
nahi munkar. Kemunkaran yang
dibolehkan memilih agama apa saja
dilakukan oleh siapa saja, tidak
yang mereka kehendaki. Agaknya
pandang beragama Islam atau tidak,
pertimbangan amar makruf nahi
hams diberantas dengan sagala daya
munkar kurang diperhatikan oleh
yang dimiliki. Waktu itu pemerintahan
Watt. Sekiranya ha1 yang disebut
dipegang oleh "penguasa tunggal"
terakhir itu menjadi perhatiannya,
raja-raja, yang sangat dekat dengan
tentu ia akan berkesimpulan lain.
arogansi, otoriter, dan, singkatnya,
Bahwa Islam tidak memaksa orang
zalim. Tak ayal lagi, pemerintahan
daerah perluasan memeluk agama
semacam itu memberi beban rakyat
Islam, dan peperangan yang terjadi
yang memang sudah melarat, dan
justru menghentikan penindasan yang
menyenangkan "penguasa tunggal"
berkepanjangan dari penguasa zalim.
dan keluarganya. Agaknya, Islam
Tentunya, yang paling berkorban para
melihat ha1 memprihatinkan ini.
raja dan keluarganya.
Karena itu, wujud nahi munkamya
menghentikan kezaliman tersebut, Dari prinsip perang menurut
yang tiada lain dengan kekuatan penuturan tadi kita mengetahui bahwa
militer bila perlu. Dan temyata, rakyat
perbedaan akidah tidak menjadi peiioalan
lebih senang dengan pemerintahan di dalam Islam. Amar ma 'ruf nrzhi
Islam karena hanya dibebani jizyah munkar yang dilakukan di dalam Islam
dibanding pemerintahan lama yang
sebenarnya merupakan kebutuhan asasi
beban pajaknya amat tinggi. umat manusia, baik individu maupun
2. Amar ma'ruf nahi munkar ini masyarakat. Itu pula yang sebenarnya
kelihatannya tidak terkait langsung diperjuangkan oleh setiap agama yang
dengan penyiaran Islam karena dalam dibawa oleh para rasul. Bila diterima
kenyataan, masyarakat asing obyek bahwa semua agama yang dibawa oleh
nahi munkar tidak harus masuk setiap rasul itu "Islam", maka perjuangan

- -

TARJIH,Edisi ke 3 ~anuari2002
Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

Islam adalah perjuangan yang dibutuhkan Kesimpulan


oleh semua umat beragama. Benar bahwa Alquian tidak men~xtus
Bagi orang Islam perang adalah Muhammad Rasulullah untuk menjadi
kegiatan yang menjanjikan. Mati karena kepala negara, apalagi raja. Tetapi Nabi
perang membela kebenaran agama dijamin berada dalam suasana yang menuntut
masuk surga, disebut mati syahid. Tidak dirinya memimpin umat, dalam bentuk
ada kenikmatan dunia menyamai, apalagi pemerintahan negara. Oleh karena itu
melebihi kenikmatan surga. Karena itu Alquran menyebut secal-a garis besar hak
mati syahid bukan ha1 yang menakutkan, dan kewajiban pihak rakyat dan pihak
sebaliknya, kebanggaan. Menang perang ulul ainri bila masyarakat n~enibentuk
berarti perbaikan ekonomi karena men- negara. Prinsip bernegara disebutkan
dapat imbalan rampasan perang. Karena dalam Alquran terkadang dalam bentuk
itu berangkat perang memiliki motivasi kisah umat terdahulu. terkadang pula
tinggi. Sementara, pihak lawan tidak dalam beiituk dialog langsung. Begitu
memiliki mot~vasiapa-apa, malahan di- globalnya prinsip-prinsip bernegara dalanl
hantui rasa takut mati dan tidak tahu risalah beliau sehingga tidak ada pem-
bagaimana nasibnya sesudah peraiig. Ada bicaraan tentang bentulc negara, beiltuk
benanlya bila dikatakan bahwa perang pemerintahan, pengangleatan kepala
berai-ti membuka lapangan pelcerjaai~. negara, dail sebagainya. It11 semua di-
Ekspansi dengan ide anjar ma 'ruf'nuhi serahkan lcepada nlailusia untuk m

mzinkar mudah menarik minat dan disesuaikan dengall perkembangan zainan,


perhatian, terutama masyarakat nomad. dengall catatan, tidak nlenyinlpang dari
Tidak miistahil bila bagi pihak tertentu, piinsip ilmum, sepeiti, keadilan, ke~ukunan.
perang dan ekspansi per111 dilesta~ikan. tolong meliolo~igdalarn kebailcan. ( I I I I ( I I '
Dengan demikian analisis Watt tentailg ~nu'ruf'nuhi I ~ ~ L I I ~da~i
~ ; (sebagainya.
II',
ekspansi dan perang dibenak orang Is- Oleh karena itu cialam sejarah politik
lam dapat dimengerti. Per111ditambahlcan Islanl terjadilah perbedaan bentuli pe-
di sini, nlengapa ekspansi dilakukan. merintahan seperti niasa lcl~ulafa al-
Sebelum Islam, bangsa Arab mempunyai rasyidun dengan sistem "deniokl-asi"
kegemaran berperang. Setelali mereka dengan gene~asisesudahnya dengaii sisteiii
masuk Islanl berada dalam satu urninat monarchi. Ketegangan dalam beriiegara
yang tidak boleh bertengkar dengan muncul nlanakala tradisi yang sudah
sesamanya. Kata Harun Nasution, di sin1 mapan mulai bergeser, apalagi prinsip-
beltelnulah imail yang tebal dengan ke- prinsip dl atas diabaikan.
gemaran berperang tadi untulc nlengalah-
Agalaiyz, liegal-adi niasa Nabi liiiigga
kan kekuatan di luar sepel-ti Bizantium
altliir dinasti IJmayyah dapat disebut
dan Persia."
negara kesatuan, sedailgkan era dinasti
Abbasiyah hingga akliir Usnianiyyah
disebut negara serikat. Ketika wilayali

2002
TARJIH,Edisi lee 3 Ja~ii~ari
Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

masyarakat Islam mulai terlepas dari Pasang-sun~tpengamalan prinsip-


cengkeraman penjajah Eropa, seperti prinsip berpolitik lslami mendorong para
Indonesia, Mesir, Malaisia, India, muncul ulama untuk mengemukakan pendapat
prakarsa mendirikan negara nasional, tentang berbagai hal, seperti pengangkatan
bukan negara yang didasarkan ikatan kepala negara, pemilahan kekuasaan,
Islam semata. Ini merupakan ketegangan bentuk pemerintahan.
b a u karena sebelurnnya tidak ada bayangan
semacam itu dalam dunia politik Islam.

'Dalil yang dipakai adalah surah al- "bn Hisyam. A/-Sairah (rI-Nrha\~~ij!~~rrl~.
Maidah: 3 "Pada hari ini telah Aku sempuina- Muassasah Ulum Alquran, Buku pertanla. h.
kan agamainu untukmu dan telah Aku 422-423. Bandingkan dengan Ibn Ishaq.
sempurnakan pula niknlatKu untukmu. Aku S ~ i i n hKrrsrrl Alloh, Terj. Alfred Guilla~un~e.
telah lega kalian n~eil!adikan Islam sebagai Tlle Lift. of' Mul~(rnrn~otl. Oxford University
agamamu." Ayat lain dapat dirujuk, "tidak Press, 1970. h. 198-205.
ada yang Gku lewatkan sesuatupun di dalam 'Sabine. G.H., A H i . ~ t oq~j ~Politlcoi
~
Alquran." (Surat al-An'am: 38). Dengan Thozrght. Collier Books. New York. 1959. h. 398
deinikian, semua aspek kehidupan manusia %I-Thabari, Trrrikh 111-UIIINIII 1 1 ~ 1 (11-
sudah ternmat di dalam Islan~,termasuk aspek Muluk, Juz IV, h. 38-4 1.
kehidupan beipolitik dan bernegara. "Abu Zahrah, Muhammad. T(rl.ikA (11-
'Ali Abdur Raziq, Kekllilcj(rh(~il rlr117 M(c(rhib (11-/slrr~rliyrrll ,ji crl-Si!-(rsaA I V ( I (11-
Das(rl.-ri(r.sar Kek~r(rsrra17,dalam Islam dan 'AqiriaA, Dar al-Fikr. Beirut. 11. 95.
Pernbaha~xan.Terj. Maclu~unHusein. Rajawali. 'uphilip K. Hitti. H i s t o l ~qj'rllc
, Alvrhs.
Jaka~ta.1995.11. 40. The Macn~illanPress Ltd. New York. 1974. h.
'Munawir Sjadzali. Prof.Dr., /~.1(1i11 (ir117 183. Ada beberapa paham tentang orang yang
7'(1t(1~Veg(ri~r,(U(rr(ri7,sej(ri.(rIi (/(117 /~ei11iki1.(111. dapat diangkat menjadi kepala negara. Sebuah
b1-Press, Jakarta, 1992.11. 1-2. hadis populer "lmnnr i h ~h a ~ u sorang Qura~sy"
4Fazlur Rahn~an.Prof.Dr.. Implementa- dipraktekkan dalam w a k h ~lama, senlenjak
tion of the Islamic Concept of State in the pengangkatan Abu Bakar sampai pe~tengahan
Pakistan Milleu, /slaniic Studies 6. 1967, 11. abad 13 ketika Abbasiyyah dihancurkan
205-224. tentara Hulagu dari Mongolia. Kaunl Khawarij
'Ali Abdur Raziq. loc. Cir. Pendapat ini tidak mengakui hadis itu, dan berpendapat.
sejalan dengan pandangan sebagian kaum kl~alijbhbisa dari suku inana saja asal orang
Khawarij bahwa kepala negara it11diperlukan terbaik. Kaum Syi'ah sebaliknya. belpendapat
llanyadika maslahat umat menghendaki. Pada bahwa yang berhak memirnpin negara hanya
hakekatnya umat tidak berhajat kepada Alll~rlBlrir. Tegasnya keh~runanAli bin Abu
Khalifah atau Iillanl uilh~k~llemimpinmereka. Thalib. Kelompok yang disebut terakhir ini
M e n u n ~ tHarun Nasution, paham 1111 dekat sangat kental dengan kemauan benhtk negara
dengan komunisme. Dalam paham ini negara kerajaan dengan suksesi h11-un-ten~urun.
akan hilang dengan sendirinya dalam ma- "Muhammad Jalal Syaraf & Ali Abdul
syarakat komunis. Lihat Harun Nasution, Mu'thi Muhammad, Fikr (11-S@asifi (11-Isltrnl.
Islarll Ditilljau Da1.i Bel.bngni Aspek17jia. Ui Dar al-Jami'ah al-Mishriyyah, Iskandariyah.
Press. Jakarta. 1984. Jilid 1. 11. 97 1978, h. 219.

TARJIH, Edisi Ice 3 Januari 2002


Muh. Zuhri; Sejarah Politik Islam

"W.M. Watt, Islamic PoliticalThought, I8W.M.Watt, Mus/ini PNSC(IP ei.cilig


Edinburgh, 1968, h. 34 Telzrk, dalam Dialog: X'sitik ria11 lrieiltitrls
"Muhammad Jalal Syaraf & Ali Abdul agama. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1993. h.
Mu'thi Muhammad, op. cit., h. 171. 251.
I4Ibid.,h. 3 18-323. Ic'Surah al-Baqarah: 190 menyebutkan:
"Dalam tradisi Jawa yang dilambangkan "Dan pel-angilah rii jalail Allc~hor-ang-
dalam pewayangan, setiap raja selalu mem- oraizg yang meinelniigi kamu, jrriigalr ilre-
punyai pendamping spiritual. disebut pendeta. lampaui batas." Dalanl surah al-Taubah:
1 6 H a n ~Nasution,
i~ P embrihr~ruaiiDnlnnz "Pe,nngilak ornng-oi.aiig iinrsyi.ik it!,seirilrtr-
Isloin. Sejjorrrh, Pemikii.cii1 don Gei.akan. n-va, seperti meieka inemei.crrzgl' kniil~rseiinrrr-
Bulan Bintang, Jakarta. 1987, h. 11 1- 113 nyli.'.' Dalam suran al-Anfal: 39. " Pei.cliigilrlh
"Hadis riwayat Muslim dalam Kitab al- ulei.ekcr sehiiigga tidak nrici lngi firiirih."
Iman no 70. A-'Tirmizi dalam Kitab al-Fitan ?OW.M. Watt. Musliiil P ~ I S CPei~~rlg
N
no. 2098. Abu Daud dalam Kitab as-Shalat Tellrk. dalam Dirrlog: Kritik rirli7 Irieirrircls
no. 963, Ibn Majah dalam Kitab Iqamat as- trgcrrnrl. op. cit., h. 25 1.
Shalah. no. 1265. al-Fitail 110.4003 ?'Harun Nasution. op. cir.. 11. 59.

16 TAIIJIH,Edisi ke 3 Januari 2002

Anda mungkin juga menyukai