Anda di halaman 1dari 3

1.

Aspek–aspek kehidupan masyarakat saling berhubungan dalam kehidupan sehari-hari,


seperti aspek ekonomi, budaya, sejarah, geografis. Melihat bagaimana keserasian hidup
dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan alamnya.
Meskipun pengetahuan sosial sesungguhnya sudah melekat pada diri seseorang namun
IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik. Hal ini dikarenakan pengetahuan
sosial alamiah itu belum cukup mengingat kehidupan masyarakat dengan segala
persoalannya itu makin berkembang. Untuk menghadapi perkembangan yang terus
menerus tersebut diperlukan pendidikan formal, khususnya pendidikan IPS di sekolah
menjadi tuntutan yang tidak dapat diabaikan.
2. Untuk mengimbangi perkembangan dan kemajuan zaman, guru harus mampu melakukan
seleksi aneka kecenderungan peserta didik dalam mengarahkan proses pembelajaran
pendidikan IPS. Guru harus pandai memanfaatkan sumber-sumber informasi dari media
massa modern dan peralatan teknologi pembelajaran tetapi tetap dalam koridor
kurikulum yang dipakai. Saat ini guru senatiasa mengikuti perkembangan dan perubahan-
perubahan yang terjadi.
Ada dua aliran filsafat ekstremitas yakni sikap reaksioner (hati-hati dan takut
pembaharuan) dan sikap radikal (sangat mendukung pembaharuan). Menyikapi hal itu,
guru IPS dapat menempati salah satu dari empat titik utama yang terletak diantara dua
ekstremitas tersebut, yaitu:
a. Perenialisme: keyakinan adanya kebenaran yang sifatnya abdi dan mutlak. (faham ini
berakar pada filsafat Thomas Aquino)
b. Esensialisme: faham bahwa ada hakikat minimum tertentu yang harus dipertahankan
sekolah (hasil endapan pengetahuan dan kebijaksanaan masa lampau) yang perlu
diestafetkan.
c. Progresivisme: faham bahwa sesuatu harus dilakukan secara ilmiah, dan sekolah
sebagai pendahulunya. (faham John Dewey terhadap pragmatism)
d. Rekonstruksionisme: mirip progresivisme tetapi lebih maju, secara kongkrit lebih
mendekati tujuan ideal yaitu sekolah menjadi pelopor usaha pembaharuan
masyarakat.

3. Hubunan Fakta, Konsep dan Generalisasi dapat dilihat dalam pelajaran IPS. IPS adalah
sebuah ilmu yang mempelajari peristiwa, hal atau keadaan yang terjadi di masyarakat dan
hal ini disebut fakta. Dalam menyampaikan Fakta tersebut kepada orang lain supaya
dapat dimengerti maka masyarakat yang menyaksikan fakta tersebut
menggunakan konsep dalam penyampaiannya. Beberapa konsep yang diterima tersebut
mencoba dikumpulkan oleh orang lain dan menuangkannya dalam buku atau
menyampaikan lagi kepada orang lain, hal ini disebut dengan generalisasi.
Sebuah teori adalah sepasang proposisi yang berhubungan, dan menerangkan hubungan
antara beberapa generalisasi. Kekuatan teori terletak pada kemampuannya menerangkan
dan meramalkan fenomena. Menurut Skager dan Weinberg, makin bersemangat lapangan
inquiry makin mendekati kenyataan teori-teori tersebut (Husein Achmad, 1982:9).
Proposisi yang menghubungkan fakta merupakan teori yang lebih mudah dari pada
proposisi yang menghubungkan konsep. Selanjutnya proposisi yang menghubungkan
konsep, lebih mudah dari proposisi yang menghubungkan generalisasi. Sedangkan teori
yang lebih tinggi akan mengembangkan bentuk konsep yang lebih umum.

4. a. Pertama, perlu diperhatikan bahwa pendidikan nilai harus ada kesesuaiannya dengan
kehidupan di luar kelas.

Kedua, dalam pendidikan nilai guru harus kretaif,

ketiga, penyampaiannya tidak harus mengacu pada isi kurikulum yang tidak tertera dalam
rancangan formal, m isalnya dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat, pembelajaran pendidikan nilai harus bermula dari potensi anak menuju target
pendidikan nilai yang diharapkan.

Meningkatkan kesadaran nilai pada anak, sadar bahwa sistem nilai itu penting sekali bagi
kehidupan manusia, dan pada akhirnya yang bersangkutan berupaya untuk melakukannya
dalam perbuatan sehari-hari

5. yang dimaksud dengan:


a. kemampuan intelektual

Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Keterampilan dan kemampuan/kecakapan ini meliputi :
- Keterampilan memperoleh pengetahuan dsan informasi
- Keterampilan berfikir, menafsirkan menganalisis dan mengoranisasikan informasi yang
dipilih dari berbagai sumber
- Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan fakta dan
- Kemampuan membuat keputusan
- Keterampilan memecahkan masalah
- Keterampilan menggunakan media
b. kemampuan personal

Keterampilan Personal Personal Keterampilan ini tidak dapat dipisahkan dari


keterampilan intelektual hanya pemahamannya ditekankan kepada keterampilan yang
sifatnya mandiri. Sifat-sifat tersebut antara lain :
- Bersifat praktis atau keterampilan psikomotor
    Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
.      Keterampilan bekerja dalam kelompok
 Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continuing learning skills)       Keterampilan
lainnya, antara lain :
     keterampilan fisik,
    keterampilan politik,
 keterampilan pengembangan emosional (motional growth)

c. keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerjasama, belajar member dan menerima
tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial. Dengan ni
siswa diharapkan mampu berkomnikasi dengan sesame manusia, lingkungannya di
masyarakat secara baik, hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan
bermasyarakat. Latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses pembelajaran antara
lain, mampu melaksanakan dengan baik:
- Berdiskusi dengan teman
- Bertanya kepada siapa pu n
- Menjawab pertanyaan orang laun
- Menjelaskan kepada orang lain
- Membuat laporan
- Memerankan sesuatu

Anda mungkin juga menyukai