PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketertinggalan tingkat kemajuan wilayah perdesaan disebabkan oleh
masih rendahnya produktivitas dan kualitas petani dan pertanian, terbatasnya
akses petani terhadap sumber daya permodalan, serta rendahnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur perdesaan. Pada Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005
tentang rencana pembangunan jangka menengah ( RPJM ) nasional tahun 2004-
2009 digambarkan bahwa kesenjangan pembangunan antar daerah masih lebar,
seperti antara jawa – luar jawa,antara kawasan barat indonesia (KBI) – kawasan
timur indonesia (KTI), serta antara kota – desa[1]. Akibatnya, kota mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat sedangkan wilayah perdesaan relatif tertinggal.
daerah tertinggal sebagai daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya
relatif kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala
nasional[2].
Saat ini memang telah banyak informasi tentang desa suatu daerah tapi
pemerintah mojokerto masih terkendala belum adanya aplikasi yang dapat
membantu dalam menentukan desa tertinggal dan tidak tertinggal. Dari hal ini
mengakibatkan sulitnya Kabupaten Mojokerto dalam mengalokasikan anggaran
pembangunan desa tertinggal dan sulitnya mendistribusikan bantuan. Sehingga
penulis mencoba memberikan suatu sistem informasi desa tertinggal di kabupaten
Mojokerto dalam bentuk peta agar pemerintah mudah untuk mengalokasikan
anggaran pembangunan dan mendistribusikan bantuan. Penggunaan aplikasi untuk
mendukung perencanaan tersebut mutlak diperlukan untuk menganalisis dan
menyajikan informasi dalam bentuk peta.
Dari permasalahan tersebut, maka dalam penelitian tugas akhir ini akan di
buat ”SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PEMBANGUNAN
DESA DI KABUPATEN MOJOKERTO BERBASIS WEB”. Dengan dibuatnya
sistem informasi ini dapat membantu pemerintah mojokerto dalam menentukan
desa tertinggal dan tidak tertinggal, serta dapat mengalokasikan anggaran
pembangunan desa tertinggal dan mendistribusikan bantuan.
4. Sarana Pendidikan
5. Sarana transportasi
c. Kondisi Kehidupan Masyarakat (dalam konteks desa)
1. Perekonomian
3. Menggunakan Aplikasi Qgis Desktop 2.4.0 dan OpenGeo Suite Dashboa.
4. Menggunakan metode scoring
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui sebaran desa tertinggal dan tidak tertinggal di
kabupaten mojokerto berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik)
2. Untuk mengetahui prosentase desa tertinggal dan tidak tertinggal.
3. Untuk mengetahui kategori desa tertinggal dan tidak tertinggal
berdasarkan kawasan pemukiman, prasarana dasar wilayah (air bersih,
listrik), irigasi sarana wilayah (sarana ekonomi, sarana industri, sarana
kesehatan, sarana pendidikan, sarana transportasi), kondisi kehidupan
masyarakat (perekonomian)[1] dengan menggunakan metode skoring.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan sistem ini adalah :
1. Membantu pemerintah mojokerto dalam menentukan desa tertinggal dan
tidak tertinggal.
2. Membantu pemerintah mojokerto dalam pengalokasian anggaran
pembangunan desa tertinggal.
3. Memudahkan pemerintah mojokerto melakukan penanganan terhadap desa
tertinggal dalam mendistribusikan bantuan.
Identifikasi Masalah
Untuk membangun “SIG Pemetaan Pembangunan Desa” ini dibutuhkan data
sebagai bahan yang akan diolah dalam sistem atau sebagai acuan dalam pembangunan
sistem. Data tersebut diperoleh langsung dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten
Mojokerto mengenai syarat-syarat yang dibutuhkan dalam proses seleksi pemilihan desa
tertinggal dan tidak tertinggal.
Analisa Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis sistem untuk menentukan syarat-syarat
informasi. Pengumpulan data mengenai kebutuhan user dilakukan dengan cara
wawancara, kuisioner, sampling, dan menganalisis hard data di lokasi terkait.
Kemudian akan dilakukan analisa terhadap proses seleksi pemilihan desa
tertinggal dan tidak tertinggal yang ada di kota mojokerto dengan cara
menganalisa parameter yang dibutuhkan untuk penentuan lokasi yang strategis.
Perancangan Sistem
Aplikasi yang akan dibangun menggunakan model Rapid Aplication
Development (RAD) serta Unified Modelling Language (UML) untuk
mendokumentasikan menspesifikasikan serta pemodelan system, proses tersebut
melalui tahapan antara lain:
Business Modelling
Pada fase ini akan dilakukan identifikasi mengenai informasi apa saja yang
dibutuhkan salam proses bisnis, informasi apa saja yang dihasilkan, siapa saja dan
siapa yang akan memproses informasi tersebut.
Data Modelling
Aliran informasi yang telah di definisikan akan disempurnakan lagi
menjadi sebuah kumpulan objek data yang dibutuhkan untuk mendukung system
tersebut. Karakteristik masing-masing objek diidentifikasi serta relasi antara objek
tersebut didefinisaikan lebih lanjut.
Proses Modelling
Objek data yang telah didefinisikan ditranformasi untuk mendapatkan
aliran informasi yang mungkin mengimplementasikan fungsi bisnis. deskripsi
proses dibuat dengan menambah, memodififikasi, menghapus,atau mencari objek
data yang dibutuhkan dalam pemodelan.
Application Generation
Fase application generation meliputi rancangan antar muka (interface),
rancangan basis data (database), dan rancangan program dalam proyek akhir ini,
perancangan antar muka (interface) diimplementasikan menggunakan visio,
perancangan basis data diimplementasikan dengan menggunakan PostgreSQL,
sedangkan perancangan program diimplementasikan menggunakan HTML dan
PHP.
Testing and Turnoff
Melakukan tes terhadap komponen-komponen yang telah dibuat karena
proses RAD (Rapid Application Development) mempergunakan kembali
komponen yang sudah ada.
Pengembangan dan Dokumentasi Sistem
Mendesain program komputer yang telah direkomendasikan, kemudian
menulis program komputer, dan mulai mendokumentasikan dengan bantuan file
serta memeriksanya dengan prosedur manual.
Uji Coba dan Maintenance Sistem
Melakukan pengujian program komputer yang telah dibuat, dan perawatan
sistem agar kinerja lebih optimal.
Penerapan dan Evaluasi Sistem
Pada tahap ini ditentukan rencana cadangan apabila nanti terjadi perubahan,
kemudian melatih pengguna untuk menggunakan sistem secara benar dan tepat
agar hasil yang dicapai bisa maksimal.
BAB IV IMPLEMENTASI
Bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat meliputi
spesifikasi kebutuhan implementasi, serta ujicoba program dimana untuk
menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi, sehingga
dapat diperbaiki.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk pengembangan
sistem. Semoga dengan adanya kesimpulan dan saran ini dapat membantu
mengembangkan aplikasi, sehingga nantinya dapat berguna bagi dinas maupun
masyarakat.
Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian terletak di Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan
Survei, wawancara dan pengumpulan data dilaksanakan di BPS (Badan Pusat
Statistik) Kabupaten Mojokerto, dan lokasi pembuatan aplikasi dilaksanakan di
Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang
digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.