Anda di halaman 1dari 10

VEKTOR

KELAS X MATEMATIKA PEMINATAN


SEMESTER 2

OLEH:

WAHYUNI MIFTAHANI

SMA NEGERI I BULAKAMBA


Ada yang masih ingat, vektor itu apa? Betul, vektor adalah suatu besaran. Dalam Fisika, kita
mengenal dua jenis besaran, yaitu besaran skalar dan vektor. Bedanya, besaran skalar hanya
memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor memiliki nilai dan juga arah. Contoh besaran vektor,
antara lain perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik, medan magnet, dan masih
banyak lagi. Coba deh kamu perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.

Ratu berjalan dari arah barat ke timur (titik AB) sejauh 10 m. Lalu, ia berbalik arah menuju barat lagi
(titik BA) sejauh 10 m. Dari sini, kita bisa tahu kalau jarak yang ditempuh Ratu adalah AB + BA = 10 m
+ 10 m = 20 m. Kemudian, kita lihat besar perpindahannya. Perpindahan dapat diukur dari posisi
awal ke posisi akhir. Saat Ratu berbalik arah dan berjalan sejauh 10 m, posisi akhir Ratu ada di titik
awal, yaitu titik A. Nah, karena posisi awal Ratu sama dengan posisi akhirnya. Maka, Ratu tidak
mengalami perpindahan (perpindahannya nol).
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak. Jadi,
meskipun Ratu berjalan berbalik arah ke posisi semula, jarak yang ditempuh Ratu tetap
jumlah dari titik AB ke titik BA. Oleh karena itu, jarak tidak dipengaruhi arah pergerakan
benda. Tandanya apa? Betul, jarak merupakan contoh besaran skalar.

Lain halnya dengan perpindahan. Perpindahan merupakan perubahan kedudukan/posisi


suatu benda, sehingga memiliki arah. Ratu yang awalnya berjalan ke timur sejauh 10 m,
kemudian berpindah ke arah barat sejauh 10 m juga. Nah, saat Ratu berjalan ke barat, arahnya
berlawanan dengan arah semula. Arah yang berlawanan dari arah semula ini akan bernilai
negatif. Oleh karena itu, perpindahannya adalah AB - BA = 10 m - 10 m = 0 m. Perpindahan
memiliki nilai dan arah, sehingga termasuk besaran vektor.

Dari ilustrasi di atas, semoga kamu jadi lebih paham bedanya besaran vektor dengan skalar,
ya. Sekarang, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yuk!

Secara geometris, suatu vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Vektor dapat
dinotasikan dengan huruf kecil bertanda panah di atasnya ( , dst) atau huruf kecil
bercetak tebal (a, b, c, dst). Nah, pada gambar di bawah ini, terdapat ruas garis yang kita
misalkan sebagai vektor . Vektor merupakan vektor yang memiliki pangkal di titik A
dan ujung di titik B. Jika kita tulis vektor dalam bentuk matriks, maka hasilnya akan
seperti berikut:

Kamu masih ingat kan kalau vektor merupakan besaran yang punya nilai dan arah. Nilai
vektor bergantung pada arah tiap-tiap komponennya. Komponen x akan bernilai positif jika
arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri. Sementara itu, komponen y akan
bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika arahnya ke bawah. Bingung
nggak, nih? Simak contoh soal berikut ini, deh.

Misalkan, terdapat sebuah vektor , sebagai berikut.


Untuk menentukan nilai vektor , kita bisa lihat pergeseran arahnya. Pertama, untuk
mencari nilai komponen x, kita lihat apakah vektor bergeser ke arah kiri atau kanan.
Ternyata, vektor bergeser sejauh 4 satuan ke kanan, berarti nilai komponen x = 4. Lalu,
untuk mencari nilai komponen y, kita lihat pergeseran vektor ke atas atau ke bawah. Kalau
kamu lihat, vektor bergeser ke atas sejauh 4 satuan, sehingga nilai komponen y = 4. Jadi,
diperoleh nilai vektor , yaitu:

Vektor pada bidang bisa disebut juga sebagai vektor dua dimensi. Pada vektor dua dimensi,
kita akan mengenal yang namanya vektor posisi. Apa itu vektor posisi? Vektor Posisi adalah
vektor yang berpangkal di pusat koordinat (0,0) dan berujung di suatu titik (x,y).

Nah, kalau kamu perhatikan gambar di bawah, terdapat dua buah ruas garis, yaitu dan
. Kita misalkan ruas garis sebagai vektor dan ruas garis sebagai vektor .
Vektor termasuk vektor posisi karena memiliki pangkal di pusat koordinat O(0,0) dan
ujung di titik P(4,2). Sama halnya dengan vektor yang juga merupakan vektor posisi karena
berpangkal di titik O(0,0) dan ujung di titik R(2,4).
Paham, ya? Oh iya, titik Q pada koordinat kartesius di atas juga bisa menjadi vektor posisi, jika kamu
tarik garis lurus dari pusat koordinat ke titik Q tersebut. Nilai vektor posisi akan sama dengan

koordinat titik ujungnya. Jadi, vektor posisi dan vektor posisi .


ah, sekarang coba kamu perhatikan gambar di atas. Pada koordinat kartesius tersebut,

terdapat vektor (ke kiri 10 satuan, ke atas 2 satuan). Misalkan, = dan

= , sehingga dan merupakan vektor posisi bernilai dan .


Jika kita menghitung nilai - , maka akan diperoleh:

Artinya, vektor dapat diperoleh dari vektor posisi titik B dikurangi vektor posisi titik A
.

Pembahasan:

1. Diketahui: B(-4,1) dan

Ditanya: Koordinat titik A?

Jawab:

Koordinat titik A akan bernilai sama dengan vektor posisi , jadi koordinat titik A adalah (-
2,6).
2. Diketahui: P(2,-1), Q(5,3), dan = PQ.

Ditanya: Koordinat titik R?

Jawab:

Ingat, vektor posisi akan sama nilainya dengan koordinat titik P dan vektor posisi akan
sama nilainya dengan koordinat titik Q, sehingga:

Koordinat titik R akan sama nilainya dengan vektor posisi , jadi R(3,4).

Selanjutnya, kita akan menentukan panjang vektor pada bidang dua dimensi. Misalkan,

merupakan vektor pada ruas garis . Vektor dapat dinyatakan dengan . Pada gambar

di bawah, OPR membentuk segitiga siku-siku dengan sisi alas x, sisi tegak y, dan sisi miring . Oleh

karena itu, panjang vektor (dinotasikan dengan | |) dapat dicari menggunakan teorema
Pythagoras, yaitu:

Contoh:
Diketahui vektor dan . Tentukan | | dan | | !

Pembahasan:

a. | | = satuan panjang.

b. | | = satuan panjang.

Sejauh ini aman, ya… Kalau gitu, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu vektor dalam
ruang (dimensi tiga).
Vektor dalam ruang atau vektor tiga dimensi merupakan vektor yang memiliki tiga buah
sumbu, yaitu x, y, dan z. Ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus dan berpotongan di satu
titik yang akan menjadi titik pangkal vektor tersebut. Penulisan vektor tiga dimensi dalam
bentuk matriks sebenarnya tidak jauh berbeda dengan vektor dua dimensi. Hanya saja, pada
vektor tiga dimensi, terdapat tambahan satu komponen, yaitu komponen z.

Misalnya pada gambar di atas, vektor terdiri dari tiga titik koordinat, yaitu x = 3, y = 4, dan
z = 1, sehingga:

Panjang vektor dalam ruang juga dapat ditentukan dengan cara yang sama, yaitu:
Contoh:

Diketahui vektor , tentukan | |!

Pembahasan:

| |= satuan panjang.

Anda mungkin juga menyukai