Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 15 Jakarta yang beralamat di

Jalan Mataram 1 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Peneliti memilih

sekolah ini sebagai tempat penelitian karena bersamaan dengan PPL.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 25 November 2014

semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu

pada kalender akademik tahun ajaran 2014/2015, karena penelitian tindakan

kelas memerlukan beberapa siklus yang disesuaikan dengan materi disekolah,

sehingga prosesbelajar mengajar efektif di kelas.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X PM sebanyak 33 siswa,

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Pihak yang berpartisipasi

dalam penelitian ini adalah guru yang bertindak sebagai kolaborator yaitu Budi

Suhartono, S. Si, MM beliau adalah guru matematika kelas X PM dan yang

bertindak sebagai observer yaitu Tati Widiyarsih, S. Pd beliau adalah wakil

kurikulum SMK Negeri 15 Jakarta dan guru matematika kelas X AP-1, X AP-2 dan

XII PM.

1
2

C. Sumber Data

Sumber data primer dalam penelitian ini dari tes hasil belajar matematika siswa

kelas X PM SMK Negeri 15 Jakarta, sedangkan untuk data sekunder diperoleh

dari tim peneliti dan hasil pengamatan observer.

D. Metode dan Desain Intervensi Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan 2 siklus untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui model Problem Based

Learning berbantuan power point pada materi sistem persamaan dan

pertidaksamaan linier.

Pada setiap siklusnya terdiri dari 4 tindakan yaitu: (1) Perencanaan (2)

Pelaksanaan (3) Pengamatan (4) Refleksi. Setelah melakukan empat tahap tersebut

dilakukan observasi untuk memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang

diharapkan kemudian direvisi untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) dapat digambarkan sebagai berikut:29

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan tindakan I tindakan I

Siklus I Pengamatan/
Refleksi I
pengumpulan data I

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


baru hasil tindakan II tindakan II
29
Suharsimi
refleksi Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara , hal. 74

Refleksi II Pengamatan/
pengumpulan data I
Siklus II

Apabila
ke siklus
belum
berikutnya
terselesaikan
3

Gambar 3.1
Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas

Langkah-langkah pada Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dijelaskan

di bawah ini, yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan berlaku untuk siklus I dan siklus II, kegiatan yang

dilakukan peneliti dan kolaborator sebelum tindakan adalah membuat jadwal

penelitian, mendiskusikan RPP, dan membuat indikator sesuai dengan silabus

kurikulum 2013 yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang akan dipakai dalam

proses belajar di kelas X PM semester ganjil SMK Negeri 15 Jakarta pada

materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linier. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan sesuai jadwal

yang telah ditentukan. Setelah membuat RPP penelitian, peneliti membuat media

pembelajaran berupa power point, Lembar Aktifias Siswa (LAS), dan alat

evaluasi berupa tes hasil belajar siklus I dan II.


4

Kegiatan selanjutnya, yaitu membuat instrumen penelitian yang terdiri dari

lembar pengamatan aktifitas guru, lembar pengamatan akifitas siswa, dan angket

siswa. Peneliti juga mempersiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran di kelas berupa foto-foto dan video.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan tindakan peneliti berusaha melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas X PM sesuai dengan RPP. Pada kegiatan awal peneliti

mengajak siswa berdo’a sebelum belajar dimulai, mendata kehadiran siswa, dan

memberikan motivasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari. Setelah itu membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Pada

kegiatan inti, peneliti akan meminta siswa membaca dan memahami masalah

yang terdapat pada power point maupun LAS, kemudian siswa menggali

informasi yang terdapat pada masalah tersebut dan mendiskusikan jawabannya

dengan teman sekelompok. Semua tahapan tersebut, peneliti hanya berperan

sebagai pendamping. Kegiatan penutup yaitu siswa dan guru meluruskan

kekeliruan yang mungkin terjadi saat pembelajaran berlangsung dan menarik

kesimpulan dari setiap pembelajaran yang dilakukan.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada setiap siklus untuk menilai dan mencatat

kekurangan dan kelebihan yang terjadi dalam pembelajaran baik yang dilakukan

oleh peneliti, kolaborator, maupun siswa. Pengamatan dilakukan oleh


5

kolaborator maupun observer dengan mengisi lembar pengamatan aktifitas

siswa dan lembar pengamatan aktifitas guru. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan akan terlihat peningkatan hasil belajar matematika.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada setiap siklus, yang dilakukan setiap pembelajaran

berakhir berdasarkan lembar pengamatan aktifitas siswa dan lembar pengamatan

aktifitas guru yang telah diisi oleh kolaborator maupun observer. Setelah selesai

melakukan pengamatan, peneliti, kolaborator, dan observer bersama-sama

berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung, dari hasil diskusi tersebut peneliti dan kolaborator akan

memperbaiki kekurangan-kekurangan dan mempertahankan kelebihan-kelebihan

yang terjadi selama pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data seperti berikut:

1. Tes

Tes digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa atas

penguasaan materi yang sudah diajarkan dengan skor maksimum tiap soal

berbeda-beda. Hasil akhir atau nilai yang diperoleh siswa merupakan jumlah

dari skor yang diperoleh setiap tes akhir siklus. Tes ini dilakukan secara tertulis,

berbentuk uraian. Pada siklus I terdapat 3 soal dengan materi sistem persamaan

linier dua variabel dan tiga variabel, sedangkan pada siklus II terdapat 4 soal

dengan materi sistem pertidaksamaan linier dua variabel.

2. Observasi
6

Pengamatan langsung aktifitas guru dan siswa yang dilakukan oleh observer

dalam proses pembelajaran, bentuk pengamatan berupa lembar pengamatan

yang sudah rinci dan menampilkan aspek-aspek dari proses pembelajaran yang

diamati.

3. Catatan Harian

Catatan harian dalam pengumpulan data ini menggunakan lembar catatan

untuk mencatat kejadian-kejadian saat proses belajar mengajar untuk bukti

otentik penelitian. Catatan harian ini diisi oleh peneliti.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti penelitian tindakan kelas yang berupa

foto-foto yang diambil pada saat kegiatan pembelajaran matematika pada materi

sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dengan model problem based

learning berbantuan power point.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang peneliti gunakan untuk penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut:

1. Lembar tes, berupa tes tertulis yang diberikan kepada siswa setelah dilakukan

pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning berbantuan

power point dengan bentuk soal uraian, yaitu untuk tes hasil belajar sikuls I

terdiri dari 3 soal dengan materi sistem persamaan linier dua variabel dan tiga

variabek, sedangkan tes hasil belajar siklus II terdiri dari 4 soal dengan materi

sistem pertidaksamaan linier dua variabel.


7

2. Lembar pengamatan, berupa lembar pengamatan berupa aktifitas guru dan siswa

saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang terdiri dari beberapa aspek.

3. Angket siswa, berupa lembar pernyataan yang digunakan untuk mengetahui

proses pembelajaran untuk diperbaiki di siklus selanjutnya.

4. Foto, hasil lembar jawaban siswa, arsip surat-surat penelitian.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang penting dalam penelitian tindakan kelas,

analisis data tes hasil belajar, hasil pengamatan dengan lembar pengamatan, dan data

dokumentasi berupa foto-foto saat proses pembelajaran di dalam kelas.

1. Pengujian Instrumen Hasil Belajar

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa soal berbentuk

uraian yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya.

a. Validitas

Didalam buku Encyclopedia of Educational Evaluation yang ditulis oleh

Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan disebutkan: A test is valid if it

measure what it purpose to measure.30 Sebuah tes dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas

instrumen tes hasil belajar siklus II menggunakan Rumus Korelasi Product

Moment dengan angka kasar31 yaitu:

N XY −( X ) (Y )
r XY =
2 2 2 2
√ {N X −( X) }{ N Y −(Y ) }
Keterangan:

30
Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:
PT. Bumi Aksara, hal. 64
31
Ibid, hal. 72
8

r XY : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X : Skor per butir soal

Y : Skor per Subjek

Setelah mendapatkan nilai dari product moment, lalu konsultasikan

dengan rtabel menggunakan taraf 5%. Dengan ketentuan diterima atau

tidaknya sebagai berikut :

rhitung > rtabel, maka soal-soal tersebut diterima atau sudah valid.

rhitung ≤ rtabel, maka soal-soal tersebut ditolak atau tidak valid.

1) Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I

a) Instrumen tes hasil belajar sudah divalidasi oleh para ahli (face

validity) perihal kisi-kisi dan kata per kata.

b) Uji coba instrumen tes hasil belajar matematika siklus I dilakukan di

kelas X AK-2 SMK Negeri 15 Jakarta Selatan (validitas empirik).

c) Perhitungan validitas instrumen penelitian yang dihitung validitasnya

pada penelitian ini yaitu hasil belajar matematika pada materi sistem

persamaan linier dua variabel dan tiga variabel yang berjumlah 3

soal.

Tabel 3.1
Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Siklus I

Nomor Soal rhitung rtabel Keterangan


1 0,694 0,339 Valid
2 0,846 0,339 Valid
3 0,737 0,339 Valid
9

Berdasarkan tabel 3.1, hasil perhitungan validitas butir soal uji coba

siklus I, diperoleh kesimpulan bahwa dari 3 soal hasil belajar matematika

siswa diperoleh soal yang valid berjumlah 3 soal dan yang tidak valid 0

soal.

2) Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II

a) Instrumen tes hasil belajar sudah divalidasi oleh para ahli (face

validity) perihal kisi-kisi dan kata per kata.

b) Uji coba instrumen tes hasil belajar matematika siklus I dilakukan di

kelas X MIA 3 SMA Negeri 65 Jakarta Barat (validitas empirik).

c) Perhitungan validitas instrumen penelitian yang dihitung validitasnya

pada penelitian ini yaitu hasil belajar matematika pada materi sistem

pertidaksamaan linier yang berjumlah 4 soal.

Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Siklus II

Nomor Soal rhitung rtabel Keterangan


1 0,495 0,374 Valid
2 0,506 0,374 Valid
3 0,843 0,374 Valid
4 0,675 0,374 Valid

Berdasarkan tabel 3.2, hasil perhitungan validitas butir soal uji coba

siklus II, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 soal hasil belajar

matematika siswa diperoleh soal yang valid berjumlah 4 soal dan yang

tidak valid 0 soal.

b. Reliabilitas
10

Reliabel artinya suatu instrumen dapat dikatakan reliabel atau handal jika

ia mempunyai hasil yang taat asas (consisten).32 Maksudnya, suatu

instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tes hasil belajar matematika

siswa valid mengukur hasil belajar matematika di suatu kelas, maka akan

valid juga untuk mengukur hasil belajar matematika di kelas lain.

Perhitungan Varians Butir Soal

Menghitung varians butir soal, varians butir soal dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

S2=∑ X 2−¿ ¿ ¿ ¿ ¿

Standar Deviasi (SD) dapat disebut dengan istilah Indonesia Simpangan

Baku (SB). Namun huruf S (B besar) juga dapat dikatakan sudah menyebut

standar deviasi. Dalam kalkulator tertera dengan simbol σ .33 Sehingga

rumus mencari varians dapat ditulis seperti berikut ini:

σ 2=∑ X 2−¿ ¿¿ ¿ ¿

Perhitungan Reliabilitas Butir Soal

Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut:34

2
∑σi
[
r 11 =
n
(n−1)
1−
][
σ t2 ]
dimana:

r 11 : reliabilitas yang dicari

n : banyak butir soal

32
Zaenal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, hal.
69
33
Op. Cit, hal. 97
34
Op. Cit, hal. 109
11

∑ σ 2i : jumlah varians skor tiap-tiap butir soal

σ2t : varians skor total

1) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I

Hasil perhitungan reliabilitas soal hasil belajar matematika diperoleh

r tabel =0,339 pada α =0,05 dan n=34, ternyata r 11 =0,5925>0,33 9=r tabel,

maka dapat dikatakan tes tersebut reliabel.

2) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II

Hasil perhitungan reliabilitas soal hasil belajar matematika diperoleh

r tabel =0,374 pada α =0,05 dan n=28, ternyata r 11 =0,5>¿

0,374=r tabel , maka dapat dikatakan tes tersebut reliabel.

H. Indikator Keberhasilan

Sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tahapan-tahapan yang

dilakukan pada sebuah siklus, tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Tahapan yang sudah terlaksana akan berlanjut atau tidak dilihat dari hasil

yang dicapai apakah sudah mencapai target yang diinginkan atau masih jauh dari

target. Empat tahapan yang dilaksanakan masuk dalam sebuah siklus penelitian,

jumlah siklus yang harus diselesaikan tergantung pada target yang ingin dicapai pada

penelitian ini adalah saat aktivitas siswa dalam pembelajaran mencapai 75% dan saat

pencapaian siswa yang mencapai nilai KKM mencapai 75% dari 33 siswa di kelas X

PM semester ganjil SMK Negeri 15 Jakarta tahun ajaran 2014-2015.

Anda mungkin juga menyukai