Anda di halaman 1dari 5

Dasar Teori

A. Tekanan dalam fluida


Tekanan P didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F
dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A:[ CITATION Gia01 \l
1033 ]
F
P=
A
P = tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
F = gaya (N)
A = luas (m2)
Tekanan atmosfer Pa adalah tekanan atmosfer Bumi, tekanan di dasar “lautan
udara” laut, dimana kita hidup. Tekanan ini berubah berdasarkan perubahan
cuaca dan ketinggian. Tekanan atmosfer normal pada permukaan laut (nilai rata-
rata) adalah 1 atmosfer (atm), tepatnya 101,325 Pa. Dengan empat angka
signifikan,[CITATION You02 \l 1033 ]
(Pa)rt = 1 atm = 1,013x105 Pa
= 1,013 bar = 1013 milibar = 14,70 lb/in2
Konsep tekanan terutama berguna dalam membahas fluida. Dari fakta
eksperimental ternyata fluida memberikan tekanan ke semua arah. Hal ini telah
dikenal oleh perenang dan penyelam yang merasakan tekanan air di seluruh
bagian badan mereka. Di setiap titik pada fluida yang diam, besarnya tekanan air
dari seluruh arah tetap sama. [ CITATION Gia01 \l 1033 ]
Ketika fluida (zat cair) dalam keadaan tenang, fluida akan memberikan gaya
yang tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya, seperti dinding bejana atau
benda yang tercelup dengan fluida. Ketika fluida secara keseluruhan berada pada
keadaan tenang, molekul-molekul yang menyusunnya tetap bergerak dimana
gaya yang diberikan fluida adalah akibat tumbukan molekul-molekul dengan
lingkungannya. [CITATION You02 \l 1033 ]
Sifat penting lain lainnya dari fluida yang berada dalam keadaan diam adalah
bahwa gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus
terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. Jika ada komponen gaya
yang sejajar dengan permukaan yang bersentuhan dengannya, maka menurut
hukum Newton ketiga, permukaan akan memberikan gaya kembali pada fluida
yang juga akan memiliki komponen sejajar dengan permukaan. Komponen
seperti ini akan menyebabkan fluida mengalir, berlawanan dengan asumsi kita
bahwa fluida tersebut diam. Dengan demikian gaya yang disebabkan tekanan
selalu tegak lurus terhadap permukaan. [ CITATION Gia01 \l 1033 ]
B. Hubungan antara tekanan dengan massa jenis fluida
Massa jenis zat atau bahan didefinisikan sebagai massa per satuan volume.
Nilainya berubah sedikit seiring dengan berubahnya suhu, karena volume zat
bergantung pada suhu. Pada kondisi standar (00C dan tekanan atmosfer), massa
jenis gas sekitar 1/1000 massa jenis benda padat dan cair. Perbedaan massa jenis
ini menyatakan bahwa jarak molekul rata-rata dida alam gas pada kondisi ini
sekitar sepuluh kali lebih besar daripada dalam benda padat atau cair.
[ CITATION Ser09 \l 1033 ]
Terdapat cara untuk menghitung secara kuantitatif bagaimana tekanan zat
cair dengan massa jenis yang serba sama berubah terhadap tekanan. Ambil satu
titik yang berada di kedalaman h di bawah permukaan zat cair ( yaitu,
permukaan berada di ketinggian h di atas titik ini). Tekanan yang disebabkan zat
cair pada kedalaman h ini disebabkan oleh berat kolom zat cair di atasnya.
Dengan demikian gaya yang bekerja pada luas daerah tersebut adalah F = mg =
ρAgh, dimana Ah adalah volume kolom, ρ adalah massa jenis zat cair (dianggap
konstan), dan g adalah percepatan gravitasi. Tekanan, P, dengan demikian
adalah [ CITATION Gia01 \l 1033 ]
F
P=
A
mg ρV g ρAhg
P= = = = ρgh
A A A
Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair,
dan dengan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada
kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. Persamaan
diatas menyatakan tekanan disebabkan oleh zat cair itu sendiri. Jika diberikan
tekanan eksternal di permukaan zat cair, maka tekanan ini harus diperhitungkan.
[ CITATION Gia01 \l 1033 ]
C. Perubahan tekanan seiring dengan perubahan kedalaman
Seperti yang diketahui dengan baik oleh para penyelam, tekanan air
bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Demikian pula, tekanan
atmosfer berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian. Jika massa jenis ρ
yang berada pada keadaan diam, dimana ρ sama untuk semua bagian cairannya;
ini berarti benda cair yang berada dalam suatu tabung yang luas penampang
silangnya adalah A, dari kedalaman d ke d+h. benda cair yang berda di luar
sampel memberikan gaya pada seluruh titik di permukaan sampel, tegak lurus
dengan permukaannya. [ CITATION Ser09 \l 1033 ]
Tekanan yang dikerjakan oleh benda cair pada permukaan bagian bawah
sampel adalah P, dan tekanan pada permukaan dibagian atasnya adalah P0. Oleh
karena itu, gaya yang bekerja ke atas yang dikerjakan oleh cairan di luar sampel
pada bagian bawah tabung adalah P0A. Oleh karena massa cairan di dalam
tabung adalah M=Ρv=ρAh, maka berat cairan pada silinder adalah Mg=ρAhg.
Begitu juga tabung yang berada dalam kesetimbangan, maka gaya netto yang
bekerja padanya harus nol. Dengan memilih arah ke atas sebagai arah y positif,
maka,[ CITATION Ser09 \l 1033 ]
∑ F=PA ^j−P0 A ^j−M g ^j=0
PA−P 0 A−ρAgh=0
PA −P 0 A=ρAhg
P=P 0+ ρgh
Artinya, tekanan P pada kedalaman h di bawah suatu titik di dalam cairan
yang tekanannya P0 adalah lebih besar sebanyak ρgh. Jika cairannya
berhubungan langsung dengan atmosfer dan P0 adalah tekanan di permukaan
cairan, maka P0 adalah tekanan atmosfer.[ CITATION Ser09 \l 1033 ]
D. Pengukuran tekanan
Banyak alat yang dibuat untuk mengukur tekanan. Yang paling sederhana
adalah monometer tabung terbuka, dimana tabung berbentuk U yang sebagian
diisi dengan zat cair, biasanya air raksa atau air. Tekanan P yang terukur
dihubungkan dengan perbedaan tinggi h dari dua ketinggian zat cair dengan
hubungan persamaan P = ρgh adalah[ CITATION Gia01 \l 1033 ]
P = P0 + ρgh
Dimana P0 adalah tekanan atmosfer (yang bekerja di atas fluida di tabung
sebelah kiri), dan ρ adalah massa jenis zat cair. Nilai 𝜌gh adalah “tekanan
terukur” suatu angka sehingga harga P lebih besar daripada tekanan atmosfer
(dan h bertanda negatif). Biasanya bukan hasil kali 𝜌gh yang dihitung,
melainkan hanya ketinggian h yang ditentukan. Pada kenyataannya, tekanan
kadang-kadang dinyatakan dalam orde “milimeter air raksa” (mmHg), dan
kadang-kadang nilainya sekecil “mm air” (mm-H2O). Satuan mm-Hg ekuivalen
dengan tekanan 133 N/m2, karena 1,00 mm = 1,00 x 10-3 m dan massa jenis air
raksa adalah 13,6 x 103 kg/m3 :[ CITATION Gia01 \l 1033 ]
𝜌gh = (13,6 x 103 kg/m3)(9,8 m/s2)(1,00 x 10-3 m)
= 1,33 x 102 N/m2.
Satuan mm-Hg juga disebut torr untuk menghormati Evangelista
Torricelli (1608-1647), yang menciptakan barometer. Adalah penting bahwa
hanya N/m2 = Pa, satuan SI, yang digunakan dalam perhitungan yang melibatkan
besaran-besaran yang digunakan dalam perhitungan yang melibatkan besaran
besaran lain yang dinyatakan dalam satuan SI. CITATION Gia01 \l 1033
(Giancoli, 2001)
1 atmosfer (1 atm) = 76 Hg = 1,013 . 105 N/m2
1 cmHg = 1.333,2 N/m2
1 torr = 1 mmHg = 133,32 N/m2 = 1 torricelli

Dalam percakapan sehari-hari, kata “tekanan” dan “gaya” hampir memiliki


arti yang sama . akan tetapi dalam mekanika fluida, kedua kata tersebut
melambangkan besaran yang berbeda dengan karakteristik yang berbeda pula.
Tekanan fluida bekerja tegak lurus terhadap setiap permukaan dalam fluida,
tidak perduli ke arah mana permukaan itu menghadap. Karena itu tekanan tidak
memiliki arah yang merupakan besaran skalar. Sebaliknya, gaya merupakan
besaran vektor dengan arah tertentu..[ CITATION Gia01 \l 1033 ]
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga, 2001.

Serway, Raymond A. dan Jewett, John W. 2009. FISIKA untuk Sains dan Teknik.
Jakarta : Salemba Teknika, 2009..

Young, Hugh D. 2002. FISIKA UNIVERSITAS Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta :


Erlagga, 2002.

Anda mungkin juga menyukai