Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH

DIABETES MELITUS

Dosen Pembimbing: Heri Tri Wibowo, S.Kep,Ns.,M.Kes

Disusun Oleh:

Sherli Ferdiana Asri Marselena

202003020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN MASALAH DIABETES MELITUS

1. Pengkajian

Tanggal Pengkajian :

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A

2. TTL/Umur : Mojokerto, 27-08-1958 (62 tahun)

3. Alamat : sentanan, gang buntu

4. Pendidikan : SD.

5. Pekerjaan : Petani

6. Agama : Islam

7. KomposisisKeluarga

No Nama Sex Umur Hub. Pend. Agama Pekerjaan Status

Dg KK kesehatan
1. Tn. A L 62 thn Suami SD Islam Pembuat kue Tidak ada

2. Ny. S P 60 thn Istri SD Islam IRT Kaki

kesemutan

(Riwayat

DM)

Genogram :
X

X
Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal dalam satu rumah

: Meninggal

: penderita

8. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga aging couple yang terdiri

dari Suami dan istri, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena

perkawinan.

9. Kewarganegaraan atau suku bangsa

Tn. A dan Ny. S berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa.

Budaya keluarga Tn. A mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.

10. Agama
Agama seluruh anggota keluarga adalah islam.

11. Status social ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga adalah antara Rp2.000.000 sampai Rp.

3.000.000 perbulan yang diperoleh dari hasil pembuatan kue dan dijual

kembali

12. Aktivitas rekreasi keluarga

Biasanya Tn. A dan Ny. S ikut rekreasi yang ada di wilayahnya

misalnya ke sunan ampel, dan menonton TV bersama untuk mengisi

waktu luang. Selain itu Tn. A dan Ny.S aktif ikut dalam kegiatan yang

ada di wilayah misalnya pengajian.

B. Riwayat perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan saat ini

Keluarga mencapai tahap perkembangan dengan Keluarga usia

lanjut

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas-tugas perkembangan pada tahap ini telah dilaksanakan oleh

keluarga Tn. A dengan baik. Tidak ada tugas perkembangan yang

belum terpenuhi.

3. Riwayat kesehatan keluarga


Saat pengkajian pada tanggal 15 April 2020. Tn. J pada tiga bulan

terakhir tidak sakit apa apa dan tidak mempunyai riwayat HT atau DM,

hanya Ny. S mempunyai riwayat DM selama 7 tahun, pemeriksaan

terakhir pada bulan agustus tanggal 2 GDP Ny. S 250 mg/dL. Saat

dikaji mengeluh kaki kesemutan. Ny S tidak rutin kontrol cek gula


darah karena merasa takut dan kepikiran jika tau hasilnya. Kontrol saat

di ajak anaknya atau saat ada keluhan saja. Dan Ny S mengtakan tidak

minum secara rutin obat yang diberikan oleh puskesmas. Untuk

makanan Ny. S membatasi makanan manis namun masih suka nyemil

seperti krupuk, cilok dan Ny S belum mengetahui diet yang perlu

dilakuakn . Tn. A merasa khawatir dengan kondisi Ny. S saat

mengeluh sakit

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)

Pada Keluarga Tn. A tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

keturunan seperti DM, HT. Namun pada Keluarga Ny.S ada riwayat

penyakit DM

C. Keadaan lingkungan

1. Karakteristik rumah

Keluarga Tn. A tinggal di rumah permanen dengan luas rumah 152

m2. Kepemilikan rumah milik pribadi. Jumlah Kamar tidur 3 dan 1

kamar mandi. Ventilasi kurang baik karena pemukiman yang padat

sehingga cahaya matahari hanya sedikit dapat masuk melalui genting

kaca. Penerangan dengan menggunakan listrik. Sedangkan air bersih

diperoleh dari sumur.

Pengelolaan sampah diambil petugas sampah. Limbah keluarga

langsung terbuang melalui selokan di belakang rumah yang mengalir

ke sungai. WC terletak didalam kamar mandi dengan septik tank


terdapat dibelakang rumah dengan jarak kurang dari 5 meter dari

kamar mandi.

Denah rumah :

D
E

A
F C B

Keterangan :

A. Ruang tamu
B. Ruang tidur 1
C. Ruang tidur 2
D. Ruang tidur 3
E. Ruang dapur
F. Kamar mandi dan WC

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga keluarga Tn. A pada umumnya bekerja sebagai

pembuat kue dan di pabrik serta berdagang. Jarak rumah mereka

berdekatan. Ikatan antar keluarga baik, tetangga rumah ramah-ramah,

saling tolong menolong jika ada keluarga yang mengalami masalah,

dan bila ada tetangga yang sakit mereka saling menjenguk dan

membantu satu sama lainnya


3. Mobilitas keluarga

Keluarga Tn. A merupakan salah satu keluarga yang bertempat

tinggal menetap jadi belum pernah pindah dari rumah yang sekarang.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn. A dan Ny. S biasanya berkumpul bersama dengan anak,

menantu dan cucunya ketika berkunjungn kerumah Tn. A. Tn A dan

Ny. S juga aktif mengikuti kegiatan sosial yang ada dilingkungan

tersebut dan terkadang saat waktu luang sering mengobrol dengan

tetangga.

5. System pendukung keluarga

Tn. A dan Ny.S mereka saling mendukung dan apabila ada

masalah mereka berkumpul bersama untuk memecahkan masalah dan

kadang dipecahkan bersama anak dan menantu mereka.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Diantara anggota keluarga Tn. A terbina hubungan yang harmonis.

Dalam menghadapi suatu permasalahan selalu dilakukan dengan cara

bermusyawarah keluaraga sebelum diputuskan. Dan komunikasi

dilakukan dengan cara terbuka.

2. Struktur kekuatan keluarga


Keluarga Tn. A saling menghargai, membantu, dan mendukung satu

sama lain.

3. Struktur peran keluarga

Tn. A berperan sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah

untuk keluarganya. Sedangkan Ny.S masih bisa berperan sebagai ibu

dan istri.

4. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga Tn. A disesuaikan

dengan ajaran agama islam yang dianut serta norma yang berlaku

dilingkungan.

E. Fungsi keluarga

1. Fungsi afeksi

Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, dan saling tolong

menolong satu sama lain.

2. Fungsi social

Setiap hari keluarga berinteraksi dengan orang yang disekitarnya dan

mereka terbilang ramah dilingkungannya

3. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn. A secara ekonomi telah mampu memenuhi kebutuhan

hidup keluarga sehari-hari, juga telah memiliki tabungan meskipun

jumlahnya tidak seberapa.


4. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang

penyakit DM. Hal ini ditunjukan dengan keluarga kurang menyadari

dampak masalah kesehatan akibat penyakit DM. Kemampuan keluarga

dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak

mengetahui tentang masalah yang terjadi pada penyakit DM. Keluarga

tidak mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

menangani penyakitnya.

F. Stress dan koping keluarga

1. Stressor yang dimiliki

- Jangka pendek : jika ada anggota keluarga yang sakit

- Jangka panjang : penyakit yang diderita oleh Ny.S adalah stressor

jangka panjang karena sudah 7 tahun menderita penyakit DM

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga saat ini berusaha sendiri walaupun masih bingung bagaimana

merawat keluarga dengan penyakit DM.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga lebih memilih berdiskusi dalam memecahkan masalah, dan

sudah menjadi pola koping dalam keluarga

4. keluaraga tersebut strategi adaptasi disfungsional

Keluarga tidak mampu untuk beradaptasi dengan permasalahan yang

dihadapi. Sudah menyadari adanya masalah tapi kurang mampu

mengambil tindakan.
G. Harapan Keluarga

Keluarga berharap penyakit Ny.S tidak sampai terdapat luka DM yang

pada umumnya sering dijumpai

H. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang

diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan

keluarga.

No Nama Anggota Keluarga


PemeriksaanFisik
. Tn. A Ny. S
1. Keadaan Umum Baik Cukup
TD (mmHg) 130/80 mmHg 130/80 mmHg
N (x/menit) 86 x/menit 112 x/menit
RR (x/menit) 20 x/menit 20 x/menit
GDA (mg/dL) 150 g/Dl 340 g/Dl
BB (kg) 60 kg 64 kg
TB (cm) 165 cm 153 cm
2. Kepala
Rambut Rambut lurus, Rambut sedikit
persebaran merata dan keriting, persebaran
beruban merata dan beruban
Mata Penglihatan sedikit Penlihatan sedikit
kabur kabur, memakai kaca
mata
Konjungtiva Merah muda Merah muda
Sklera Putih Putih
Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
benjolan benjolan
Mulut Kondisi mulut bersih, Kondisi mulut bersih,
mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab,
gigi ompong gigi ompong (pada
(memakai gigi palsu) gigi depan bawah
serta gigi depan atas
dan dipasang gigi
palsu)
Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
benjolan benjolan
3. Leher
Kelenjar Tiroid Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
4 Paru-paru Inspeksi : ekspansi Inspeksi : ekspansi
dada kana dan kiri dada kana dan kiri
simetris, tidak ada simetris, tidak ada
penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu
nafas, tidak ada lesi nafas, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada
nyeri tekan, vokal nyeri tekan, vokal
fremitus dada kanan fremitus dada kanan
dan kiri sama dan kiri sama
Perkusi : sonor Perkusi : sonor
Auskultasi : Auskultasi :
vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada
suara nafas tambahan suara nafas tambahan
5 Jantung Palpasi : teraba Palpasi : teraba
denyut jantung di IS denyut jantung di IS
ke-5 ke-5
Perkusi : pekak Perkusi : pekak
Auskultasi : tunggal Auskultasi : tunggal
reguler reguler
5. Abdomen Inpeksi : bentuk perut Inpeksi : bentuk perut
buncit, tidak ada lesi buncit, tidak ada lesi
Auskultasi : bising Auskultasi : bising
usus 16 x/menit usus 16 x/menit
Perkusi : timpani Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hepar pembesaran hepar
7. Ekstremitas Tidak ada fraktur, Tidak ada fraktur,
turgor kulit lembab, turgor kulit lembab,
CRT < 2 dtk, warna CRT < 2 dtk, warna
kulit sawo matang, kulit sawo matang,
tidak ada odema, tidak tidak ada odema, tidak
ada luka ada luka, kaki
kesemutan
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Gula Darah Acak Ny S = 340 mg/dl
Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


1. DS : Ketidak mampuan Ketidakstabilan
1. Ny. S mengatakan sering
keluarga mengenal kadar glukosa darah
kesemutan pada tangan dan kaki
masalah kesehatan pada (domain 2 kelas 4
2. Ny. S mengatakan sudah lama
penyakit diabetes (00179))
tidak periksa kadar gula.
miletus.

DO:
1. Keluarga Tn.a tidak tahu resiko
dari penyakit DM
2. Vital Sign Ny.S :
TD : 130/80 mmHg, 
RR: 20x/mnt    
N : 112x/mnt
3. Pemeriksaan GDA tanggal
20/10/2020 : 340 mg/dl
4. Ny.S tidak mempunyai
pedoman diet.
5. Ny.S memiliki riwayat penyakit
Diabetes Melitus
2. DS : Kurangnya Ketidakefektifan
1. Tn. a mengatakan bahwa
pengetahuan keluarga manajemen
tidak tahu makanan dan
minuman yang tepat untuk dalam merawat kesehatan keluarga
penyakit diabetes melitus
2. Ny. S mengatakan bahwa anggota keluarga ( Ny. pada Ny. S di
selama ini hanya S) yang menderita keluarga Tn. a
mengurangi minuman
manis-manis Diabetes Melitus (domain 1 kelas 2
(00078))
DO :
1. Ny. A tidak rutin kontrol
untuk cek kadar gula darah
2. Pemeriksaan GDS tanggal
20/10/2020 : 340 mg/dl
3. Ny. S tidak rutin minum
obat yang diberikan dari
puskesmas
Rumusan diagnose keperawatan
a. Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada Ny. S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yaitu
Ny. S yang menderita DM
Scoring prioritas masalah
Diagnosa :
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b d Ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran


1 - Sifat masalah 3 1 3/3x1 =1 Masalah
o Aktual (3) kesemutan dan
o Resiko (2) badan lemas serta
o Potensial (1) kadar glukosa
yang tinggi pada
Ny. S dirasakan
dan memerlukan
tindakan
keperawatan
b. Kemungkinan 1 2 1/2x2 = 1 Dengan informasi
yang cukup, maka
masalah dapat
akan menambah
diubah wawasan dan
pengetahuan
1. Tinggi (2)
keluarga
2. Sedang (1) mengenai
penyakit diabetes
3. Rendah (0
melitus
c. Potensial masalah 2 1 2/3x1 = 2/3 Diabetes melitus
adalah penyakit
untuk dicegah
yang dapat
1. Mudah (3) dikendalikan
apabila keluarga
2. Cukup (2)
mengetahui
3. Tidak dapat (1) bagaimana cara
penanganan dan
perawatan
diabetes
1. Menonjolnya 2 1 2/2x1 = 1 Masalah
masalah dirasakan oleh
a. Masalah Ny. S dan bisa
dirasakan dan menjadi lebih
perlu penanganan serius bila tidak
segera. (2) segera ditangani
b. Masalah di
rasakan, tidak
perlu di tangani
segera (1)
c. Masalah tidak
dirasakan (0)
Total Skor 3 2/3

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan


Kurangnya pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yaitu
Ny. S yang menderita DM
No Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran
1 - Sifat masalah 3 1 3/3x1 = 1 Ny S sudah
o Aktual (3) menderita Dm
o Resiko tinggi (2) dan gula darah
o Potensial (1) tidak stabil
namun keluarga
masih bbelum
mengetahui
bagaimana
perawatan DM
yang tepat
c. Kemungkinan 2 2 1/2x2 = 1 Masalah tidak
efektif, Ny. S
masalah dapat
diubah lansia dan tidak
mengetahui
1. Tinggi (2)
tentang
2. Sedang (1) penatalaksanaan
DM, jadi perlu
3. Rendah (0)
diberikan
edukasi
mengenai
penyakit DM
d. Potensial masalah 1 1 1/3x1 = 1/3 Masalah sudah
terjadi, dan
untuk dicegah
membutuhkan
4. Mudah (3) penanganan
segera
5. Cukup (2)
6. Tidak dapat (1)

2. Menonjolnya 2 1 2/2x1 = 1 Keluarga


masalah menyadari
a. Masalah adanya masalah
dirasakan dan tetapi tidak
perlu penanganan didukung
segera. (2) dengan
b. Masalah di pemahaman
rasakan, tidak yang adekuat
perlu di tangani mengenai
segera (1) penyakit yang
c. Masalah tidak diderita Ny. S
dirasakan (0)
Total Skor 3 1/3

Prioritas Masalah :

No. Diagnosa Score


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada Ny. S berhubungan 3 2/3
dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan 3 1/3
dengan Kurangnya pengetahuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yaitu Ny. S yang menderita DM
RENCANA KEPERAWATAN

No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standart

1. Setelah Tujuan Khusus :


dilakukan Setelah melakukan
tindakan kunjungan 3 x 60
keperawatan menit keluarga
diharapkan dapat mencapai:
kadar glukosa
pasien dapat Tuk 1 :
stabil Keluarga mampu
mengenal masalah verbal
DM dengan :
a. Menyebutka Keluarga dapat Diskusikan dengan keluarga :
n pengertian menyebutkan pengertian  Pengertian diabetes melitus
tentang DM verbal DM adalah gangguan
ketidakstabilan kadar
glukosa darah
b. Menjelaska Keluarga dapat  Penyebab terjadinya diabetes melitus
n penyebab menyebutkan Penyebab DM
terjadinya DM Verbal karena gaya hidup atau pola
makan, keturunan, stres dan
juga berat badan berlebih
 Tanda dan gejala diabetes melitus
c. Menyelaska Keluarga dapat  Berikan kesempatan keluarga untuk
n tanda dan menyebutkan tanda dan menjelaskan kembali tentang
gejala pasien gejala DM yaitu badan pengertian diabetes melitus dan
DM terasa lemas dan mudah penyebabnya serta tanda dan gejalanya
Verbal lelah, kaki kesemutan,  Berikan penguatan pada keluarga
mudah mengantuk apabila dapat menjelaskan kembali
hasil diskusi
Tuk 2
Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk Verbal

mengatasi DM Jelaskan pada keluarga akibat terjadinya


a. Menjelaskan masalah diabetes melitus
akibat bila Keluarga dapat menjelaskan
terjadi masalah akibat dari terjadinya
DM masalah diabetes melitus
yaitu adanya komplikasi
DM seperti adanya luka, Motivasi keluarga agar dapat mengambil
koma diabetikum dan keputusan untuk mengatasi diabetes
b. Mengambil komplikasi lain melitus dan berikan penguatan apabila
keputusan untuk keputusan keluarga sudah tepat
mengatasi Keluarga dapat mengambil
masalah DM keputusan untuk melakukan
perawatan pada Ny S dan
berupaya untuk menghindari
akibat dari masalah DM
dengan melakukan tindakan
sesuai dengan anjuran
Tuk 3 Verbal perawat
Keluarga mampu
melakukan
tindakan untuk
mengatasi dan
mencegah masalah
ketidakstabilan
kadar glukosa
darah dengan:
Melakukan diet Jelaskan cara melakukan diet diabetes
diabetes melitus melitus yang tepat
serta menghindari
akibat yang terjadi, Verbal
tujuannya :
a. Kelu
arga mengerti
tentang
bagaimana diet
diabetes melitus

verbal

Keluarga dapat menjelaskan Jelaskan manfaat dari melakukan diet


cara diet diabetes melitus diabetes melitus
yaitu dengan
memeperhatikan 3J (jumlah,
jenis, jam), memperhatikan
jumlah atau porsi saat
makan, jenis makanan yang
b. Keluarga dapat dimakan seperti
mengerti menghindari makanan yang  Diskusikan cara mencegah masalah
manfaat manis – manis dan jam atau akibat ketidakstabilan kadar glukosa
melakukan diet waktu makan. darah
diabetes melitus  Anjurkan keluarga untuk membantu
Keluarga dapat menjelaskan memenuhi kebutuhan Ny S
manfaat dari diet diabetes
 Anjurkan Ny S untuk meminum obat
melitus yaitu untuk
secara rutin
menstabilkan kadar glukosa
 Anjurkan Ny S untuk olahraga secara
darah
rutin
c. Keluarga dapat
menjelaskan Keluarga dapat
cara-cara untuk memprakpraktekkan cara-
menghindari cara untuk menghindari
akibat dari perubahan ketidakstabilan
ketidakstabilan kadar glukosa darah yaitu :
kadar glukosa 1. Melakuakan diet
darah diabetes melitus
2. Meminum obat
secara rutin
3. Olahraga
2. Setelah Setelah dilakukan Verbal : a. Gula darah Ny.S normal 1. Berikan penyuluhan kesehatan
dilakukan kunjungan rumah b. Tidak terjadi tentang penyakit Diabetes Melitus
tindakan 2x selama 30 menit komplikasi (penatalaksanaan diet DM, olahraga,
keperawatan diharapkan c. Keluarga memahami dan kepatuhan minum obat)
pada pasien manajemen tentang penyakit 2. Anjurkan untuk mengontrol kadar
diharapkan kesehatan keluarga Diabetes Melitus gula darah secara rutin 1 bulan sekali
keluarga Tn.K menjadi d. Keluarga mampu 3. Anjurkan untuk senam kaki
dapat efektif dan mampu merawat anggota 4. Anjurkan selalu memakai alas kaki
memenejemen merawat klien yang keluarga yang sakit dan berhati-hati dalam memotong
kondisi menderita DM dengan menyediakan kuku
kesehatan diet DM 5. Anjurkan untuk beristirahat tepat pada
dengan baik e. Ny. S rutin meminum waktunya
obat DM yang 6. Anjurkan untuk patuh dalam minum
diberikan petugas obat yang diberikan oleh dokter
kesehatan 7. Beri kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya
8. Dengarkan dengan seksama
sanggahan yang diajukan keluarga

Anda mungkin juga menyukai