PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
TESIS
i
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
TESIS
ii
Diajukan oleh:
NIM: 1832125038
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020
iii
PENGARUH BEBAN KERJA DAN BURNOUT
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DIMEDIASI OLEH
KEPUASAN KERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KLUNGKUNG
iii
KADEK BAYU SASTRAWAN
NPM: 1932125038
Lembar Pengesahan
Mengetahui
v
Ketua Program Studi Magister Manajemen Direktur Program Pascasarjana
Universitas WARMADEWA
Tanggal : …./…./2020
Anggota :
vii
PERNYATAAN
ORISINALITAS TESIS
Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
viii
Denpasar,…./…./2020
ix
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan TESIS yang berjudul
“Pengaruh Beban Kerja Dan Burnout Terhadap Kinerja Pegawai Dimediasi Oleh
Kepuasan Kerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah Klungkung” pada waktunya.
Sebagai langkah awal dan upaya lebih mendalami bidang Manajemen Sumber
Daya Manusia. Penulis sangat menyadari tesis ini belum sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan.
1. Bapak Prof. Dr. I Dewa Putu Widjana, DAP & E.Sp. Par, selaku Rektor
Universitas Warmadewa atas fasilitas dan kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas
Warmadewa.
2. Ibu Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi, M.Si, selaku Direktur program
Pascasarjana Universitas Warmadewa atas segala kemudahan dan fasilitas
guna mendukung kelancaran studi Program Magister Manajemen.
3. Bapak Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa, SE., M.Si., selaku ketua program
Magister Manajemen Universitas Warmadewa dan sekaligus Pembimbing
Kedua yang penuh perhatian memberikan dorongan, semangat, dan saran
serta arahan dan bimbingannya dalam analisis data untuk penelitian ini.
4. Ibu Dr. Ni Wayan Sitiari, SE., MM, selaku sekretaris Magister Manajemen
Universitas Warmadewa sekaligus penguji yang telah memberi masukan serta
bantuan hingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.
5. Bapak Dr. I.B.A. Dharmanegara, SE., MM, selaku Pembimbing Utama yang
telah sabar memberikan bimbingan, motivasi, arahan, masukan serta saran
yang sangat berarti bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis
ini tepat pada waktunya.
6. Ibu Dr. Ni Made Wahyuni, SE., M.Agb, selaku dosen penguji atas waktu dan
masukan selama ujian berlangsung sehingga Tesis ini menjadi semakin baik.
7. Ibu Dr.Drs. I Wayan Gede Sarmawa, MM, selaku dosen penguji atas waktu
dan masukan selama ujian berlangsung sehingga Tesis ini menjadi semakin
baik.
x
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan motivasi dan perhatian sehingga Tesis ini dapat
terselesaikan.
Terlepas dari semua bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis,
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Tesis ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab penulis. Semoga Tesis ini dapat memberi sumbangan bagi
penelitian lebih lanjut, khususnya di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.
Denpasar,…./…./2020
Penulis
S.Kep
xi
xii
PENGARUH BEBAN KERJA DAN BURNOUT TERHADAP KINERJA
PEGAWAI DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KERJA PADA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KLUNGKUNG
ABSTRAK
Rumah sakit merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang harus
dikelola dengan baik. Untuk itu pengelolaan rumah sakit harus lebih baik dan
ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban
kerja dan burnout terhadap kinerja pegawai dimediasi oleh kepuasan kerja. Teknik
Sampling yaitu dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel yang digunakan
adalah 122 orang dari jumlah populasi 174 orang. Hasil penelitian menunjukkan
beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, dan hubungan tersebut
tidak signifikan. Beban kerja berpengaruh positip terhadap kinerja pegawai dan
xiii
Kata kunci : Beban Kerja, Burnout, Kepuasan kerja, Kinerja pegawai
ABSTRACT
xiv
xv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... x
ABSTRACT .............................................................................................. x
DAFTAR ISI............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
xvi
1.3 Tujuan Penelitian............................................................. 11
2.1 Kinerja............................................................................. 13
2.3 Burnout............................................................................ 21
xvii
2.4.4 Alat Pengukuran Kepuasan Kerja........................ 27
Pegawai................................................................... 28
............................................................................. 38
Pegawai............................................................... 42
............................................................................. 43
xviii
4.1 Rancangan Penelitian Dan Ruang Lingkup Penelitian.... 46
Penelitian......................................................................... 48
......................................................................................... 54
Kerja ................................................................... 89
Pegawai................................................................ 90
Pegawai ............................................................... 93
Pegawai................................................................ 95
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
xx
DAFTAR TABEL
1.1. Data Jumlah Perawat Dan Jumlah Tempat Tidur Pasien Rawat Inap
xxi
.................................................................................................................
.................................................................................................................
1.2. Jam Kerja Perawat Rawat Inap Dan Ruang Khusus Di RSUD
Klungkung
.................................................................................................................
.................................................................................................................
1.3. Data Rentang Gaji Perawat Rawat Inap Dan Ruang Khusus Di RSUD
31
64
64
xxii
.................................................................................................................
.................................................................................................................
65
66
68
69
70
72
73
xxiii
5.10 Nilai Outer Loading Hasil Estimasi Sebelum Rekonstruksi Model
.................................................................................................................
.................................................................................................................
75
75
77
78
79
81
82
xxiv
xxv
DAFTAR GAMBAR
59
4.2 Hubungan Hirarki Model Antar Variabel Dan Indikator Dalam Model
Partial Least Square (PLS)
61
76
76
84
5.4 Peran Mediasi Kepuasan Kerja Atas Beban Kerja Terhadap Kinerja
xxvi
Pegawai (Indirect Effect)
84
5.5 Uji Statistik Peran Mediasi Kepuasan Kerja Atas Beban Kerja
85
85
Kinerja Pegawai
86
5.8 Peran Mediasi Kepuasan kerja atas Burnout Atas Terhadap Kinerja
Pegawai (Indirect Effect)
.................................................................................................................
.................................................................................................................
86
5.9 Uji Statistik Peran Mediasi Kepuasan kerja atas Burnout Terhadap
87
87
Pegawai
xxvii
88
DAFTAR LAMPIRAN
110
111
112
113
xxviii
5. Lembar Kuisioner Beban Kerja ....................................................
113
114
114
115
121
122
xxix
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang harus
dikelola dengan baik. Rumah sakit merupakan sarana rujukan tingkat lanjut pada
sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Untuk itu pengelolaan rumah sakit harus
lebih baik dan professional khususnya pengelolaan MSDM. Salah satu peran
perusahaan yang sudah ditetapkan. Kinerja pegawai yang rendah atau tidak bagus
bagi suatu perusahaan untuk menilai dan meningkatkan kinerja para pegawai
Apabila kinerja bagus, maka pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai akan
mampu di selesaikan dengan baik begitupun dengan sebaliknya jika kinerja tidak
bagus maka beban kerja yang diberikan tidak mampu diselesaikan secara baik.
Kinerja merupakan hasil dari suatu tindakan atau pelaksanaan tugas dari
seseorang pada suatu organisasi dalam periode waktu tertentu, dimana untuk dapat
1
serta dukungan dari lingkungan[ CITATION Lar18 \l 1033 ]. Menurut
lingkungan dan iklim kerja dan yang terakhir adalah teknologi. Penelitian yang
dilakukan oleh Kurniawan & Prasilowati (2019) menunjukkan hasil bahwa kinerja
di pengaruhi oleh beban kerja dan kepuasan kerja. Sejalan dengan penelitian
diatas yang dilakukan oleh Adnyaswari & Adnyani (2017) menunjukkan hasil
bahwa kinerja di pengaruhi oleh burnout. Artinya bahwa dimana beban kerja,
pegawai, hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Hadi &
pengaruh positif dan signifikan dan memiliki pengaruh yang dominan terhadap
kinerja karyawan. Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang
harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
waktu tertentu[ CITATION Dha10 \l 1033 ]. Indikator beban kerja antara lain
yaitu jam kerja efektif, latar belakang pendidikan dan jenis pekerjaan yang
beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai kantor pelayanan pajak
Pratama Cileungsi[ CITATION Faj15 \l 1033 ]. Penelitian lain yang sejalan juga
menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan kinerja
2
tentang beban kerja dan kinerja yang dilakukan di instalasi rawat inap C1 RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado menunjukkan hasil ada hubungan beban kerja
Man15 \l 1033 ].
terhadap hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang IGD RSUD
ada hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang IGD RSUD
(2015) yang dimana hasil penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan yang tidak bermakna antara beban kerja dengan kinerja perawat di
1033 ].Burnout yang terjadi merupakan suatu respon terhadap stressor antar
3
sangatlah penting untuk diperhatikan karena burnout yang dialami karyawan
dapat menyebabkan penurunan kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh hasil
1033 ]. Hasil penelitian yang sama juga di temukan pada kinerja karyawan
secara langsung antara burnout terhadap kinerja dosen [ CITATION Sat14 \l 1033
kerja masing-masing orang dimana kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal
yang bersifat individual dimana setiap individu memilki tingkat kepuasan yang
Fat17 \l 1033 ]. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa indikator antara lain,
pekerjaan itu sendiri, gaji, bonus dan tunjangan, promosi, rekan kerja, supervisi
atau atasan [ CITATION Hay17 \l 1033 ]. Penelitian yang dilakukan pada perawat
bahwa kepuasan kerja dengan kinerja sangatlah berperan penting, kepuasan akan
4
1033 ]. Hasil penelitian yang sama ditemukan pada hasil penelitian di PT. Kabepe
Chakra, dimana hasil kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Kabepe
1033 ]. Penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Sinar Sosro Pabrik Bali
dilakukan) di AJB Bumi Putera menemukan hasil bahwa semakin tinggi nilai
kepuasan kerja dan kinerja pada pegawai PT.Y menunjukkan bahwa kepuasan
]. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan pada guru
kepuasan kerja terhadap kinerja dan menemukan hasil bahwa ada hubungan yang
positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja. semakin guru puas
].
pelayanan kesehatan masyarakat yang melayani rawat jalan, rawat inap dan
5
kegawat daruratan sesuai dengan visi rumah sakit sebagai “Rumah Sakit Pilihan
Terbaik Dan Unggul Dalam Pelayanan Kedaruratan Di Bali Timur”, dengan visi
ini rumah sakit diharapkan mampu menjadi rumah sakit pilihan masyarakat dalam
Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 dan dinyatakan Lulus Tingkat Paripurna
H/2017 tentang Ijin Operasional Rumah Sakit Umum kelas B, RSUD Kabupaten
pihak manajemen rumah sakit yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan data
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Jumlah Perawat Dan Jumlah Tempat Tidur Pasien Rawat Inap Dan
Ruang Khusus Di RSUD Klungkung Tahun 2019
1 Apel 20 22
2 Belimbing 16 18
3 Cermai 12 16
4 Durian 19 12
5 Jambu 17 20
6
6 Kedondong 16 23
7 VIP 23 17
RUANG KHUSUS
1 Leci (NICU) 13 13
2 Nanas(ICU/PICU) 17 6
3 Pepaya (HCU) 11 6
4 UGD 21 14
Jumlah 62 39
dan jumlah tempat tidur pasien.Hal tersebut dapat mempengaruhi perawat dalam
pula beban kerja perawat. Tingkat ketergantungan dan status kegawatan pasien
juga dapat menambah beban kerja pegawai terkhususnya perawat rawat inap dan
ruang khusus dalam memberikan asuhan kepada pasien. Hal ini dikarenakan
perbandingan antara jumlah tempat tidur dan jumlah pegawai khususnya perawat
tidak seimbang atau kurang sehingga asuhan keperawatan yang diberikan belum
ruang rawat inap dan ruang khusus mengatakan selalu kekurangan SDM dalam
7
memberikan asuhan kepada pasien, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya
keluhan tentang beban kerja di ruang rawat inap dan ruang khusus RSUD
Klungkung.
Tabel 1.2
Jam Kerja Perawat Rawat Inap Dan Ruang Khusus Di RSUD Klungkung
waktu kerja yang ditetapkan adalah 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1
minggu untuk 6 hari kerja atau 8 jam dalam 1 hari dan 40jam dalam 1minggu
untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Pegawai di RSUD Klungkung adalah salah
satu pegawai rumah sakit yang memiliki jadwal dinas secara shift yaitu jadwal
shift pagi, sore dan malam. Berdasarkan Tabel 1.2 dapat terlihat bahwa dalam 1
minggu seorang pegawai rawat inap dan rawat khusus harus menjalani 2 kali
dinas pagi, 2 kali dinas sore dan 2 kali dinas malam, sehingga total jam kerja
selama 1 minggu adalah 48 jam hal ini tentunya sudah melebihi jam yang sudah
yang bekerja di ruang rawat inap dan ruang khusus mendukung data diatas dan
8
pegawai menyatakan bahwa jam kerja bisa bertambah karena adanya lembur dari
perawat dan bidan juga sering mengeluhkan jika mereka sangat jenuh dengan
pekerjaan yang mereka jalani selama bekerja di ruangan rawat inap dan ruang
rawat khusus. Hal ini tentu menambah beban kerja yang meningkat dan
Tabel 1.3
Rentang Gaji Perawat Rawat Inap Dan Ruang Khusus Di RSUD Klungkung
Tahun 2019
Kontrak
2 Rp. 2.200.000
BLUD Rp. 2.297.968 Rp. 2.338.840
Kontrak
3 Rp. 1.400.000
PEMDA
ditunjukkan dalam Tabel 1.3, dimana terdapat perbedaan besaran gaji yang
(PNS) dan non PNS. Data menunjukkan bahwa gaji pegawai di ruang rawat inap
dan ruang khusus dengan status PNS sebesar Rp. 3.500.000,- sedangkan Non PNS
9
berkisar antara Rp. 1.400.000,- sampai dengan Rp. 2.200.000,-. Data tersebut
Minimum Provinsi (UMP), maka pegawai Non PNS yang bekerja di ruang rawat
inap dan ruang khusus RSUD Klungkung belum memenuhi standar gaji
karena beban kerja yang diberikan sama tidak memandang status kepegawaiannya
namun pendapatan berbeda. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai pada
.Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh
beban kerja dan burnout terhadap kinerja pegawai dimediasi oleh kepuasan kerja
didasarkan pada status RSUD Klungkung sebagai rumah sakit negeri pelaksana
program BPJS dengan tingkat Bed Occupancy Ratio (BOR) yang cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan tidak hanya melihat pengaruh dari salah satu variabel
bebas (beban kerja, burnout, dan kepuasan kerja) dengan variabel terikat (kinerja
perawat dan bidan), akan tetapi sampai menemukan faktor yang paling
memberikan masukan dan saran terhadap manajemen rumah sakit terkait tata
kelola SDM pegawai khususnya perawat dan bidan sehingga pada akhirnya dapat
10
fasilitas kesehatan di RSUD Klungkung.
Klungkung?
Klungkung?
Klungkung?
Klungkung?
Klungkung?
11
1. Menganalisis beban kerja dan mengidentifikasi burnout pegawai di RSUD
Klungkung.
Klungkung.
Klungkung.
RSUD Klungkung.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan secara konsep teori mengenai beban
kinerja, dan kepuasan kerja perawat pada bidang manajemen rumah sakit.
12
Manfaat praktis diharapkan dapat sebagai refrensi kepada direktur RSUD
13
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja merupakan hasil dari suatu tindakan atau pelaksanaan tugas dari
seseorang pada suatu organisasi dalam periode waktu tertentu, dimana untuk
1033 ]. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai
dan kuantitas ditunjukan dari jumlah atau banyaknya pekerjaan yang harus
dimana hasil kerja dapat ditunjukkan secara konkrit dan dapat diukur sesuai
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh individu secara kualitas dan
15
2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
1. Sikap mental, berupa motivasi kerja, kompensasi finasial dan etika kerja.
3. Keterampilan.
4. Manajemen.
5. Tingkat penghasilan.
7. Jaminan sosial.
9. Teknologi.
mempegaruhi kinerja pegawai sangat banyak, jadi dalam hal ini kinerja berkenaan
16
1. Tingkat produktifitas karyawan, menghasilkan jinerja dengan baik.
mandiri
adalah:
kebijakan perusahaan.
Menurut Bernardin & Russel dalam Burso (2018) terdapat enam kriteria
1. Quality, yaitu tingkatan dimana proses atau penyesuaian pada cara ideal
17
2. Quantity, yaitu jumlah yang dihasilkan diwujudkan melalui nilai mata uang,
jumlah unit atau jumlah dari siklus aktivitas yang telah diselesaikan.
yang lebih cepat dari yang ditentukan dan memaksimalkan waktu yang ada
5. Need for supervison, yaitu tingkatan dimana seorang karyan dapat melakukan
merasa percaya diri, punya keinginan yang baik dan bekerja sama diantara
rekan kerja.
penilaian kerja akan menjadi sebuah acuan perusahaan untuk menilai kinerja dari
kinerja.
18
2.2 Beban Kerja
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka watu
tertentu. Beban kerja dibagi menjadi 2 yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas
berarti pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu terbatas karena beban
yang berat, sedangkan kualitas adalah pekerja merasa bahwa mereka tidak dapat
mencapai standar kerja atau merasa standar kinerja tidak dapat tercapai
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Beban kerja yang
terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan
Efe09 \l 1033 ]. Beban kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Beban
kerja yang tidak proporsional akan berdampak pada rasa stres, terutama yang telah
ketidakpuasan kerja yang selanjutnya akan berdampak pada motivasi yang rendah
data tentang jumlah pasien yang masuk pada unit tersebut setiap hari/bulan/tahun,
(length of stay) pasien, jenis tindakan yang dibutuhkan pasien, frekuensi masing-
19
masing tindakan keperawatan yang dilakukan, rata-rata waktu yang dibutuhkan
yang dapat ditimbulkan dari beban kerja perawat yang tinggi antara lain dapat
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pegawai atau
pekerja seperti :
1) Tugas-tugas yang bersifat fisik, tugas-tugas seperti stasiun kerja, tata ruang,
tempat kerja, alat dan sarana prasarana, kondisi kerja, sikap kerja. sedangkan
20
kesulitan pekerjaan, pelatihan atau pendidikan yang diperoleh, tanggung
jawab
2) Organisasi kerja, seperti waktu istirahat, waktu masa kerja, kerja malam,
2. Faktor Internal
eksternal.Reaksi tubuh disebut strain, strain dapat dinilai berat ringannya dari
objektif ataupun subjekif. Faktor internal meliputi faktor somatic( Jenis kelamin,
umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan) sedangkan faktor psikis
1. Jam kerja efektif, dimana pegawai dapat bekerja sesuai dengan jam yang
telah di tentukan
3. Jenis pekerjaan yang diberikan, jenis pekerjaan sesuai dengan keahlian atau
kompentensi pegawai
21
Menurut Tarwaka (2011) dimensi ukuran beban kerja yang dihubungkan
2. Beban usaha mental (mental effort load) yaitu berarti banyaknya usaha
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka watu
tertentu [ CITATION Dha10 \l 1033 ]. Beban kerja juga dapat diartikan sebagai
sejumlah tuntutan tugas yang harus dikerjakan yang biasanya mempunyai kendala
waktu yang sangat besar (Sembiring, 2016). Beban kerja yang terlalu tinggi dan
beban kerja yang terlalu rendah berkolerasi dengan kinerja yang rendah.
penurunan kinerja, tetapi peningkatan dalam kurva beban kerja lebih sensitif dan
berdampak buruk pada kinerja karyawan, sehingga dapat diartikan bahwa semakin
tinggi beban kerja maka semakin rendah kinerja [ CITATION Sha17 \l 1033 ].
22
tentang “Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru” menemukan bahwa
beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat rumah sakit Islam
Ibnu Sina Pekanbaru. Hal ini menunjukkan bahwa beban kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat rumah sakit Islam Ibnu Sina
serupa juga tampak dalam penelitian yang dilakukan oleh Manuho (2015), dimana
terdapat pengaruh beban kerja dengan kinerja perawat dalam pemberian asuhan
Penelitian yang dilakukan oleh Wakoli (2016) menunjukkan bahwa beban kerja
2.3 Burnout
biasanya bersifat sinis dan memandang klien sebagai orang yang pantas
23
menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan. Burnout dapat menghinggap di
dalam diri manusia tidak memandang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
dan semakin disadari sebagai sesuatu masalah serius yang dapat mempengaruhi
kehidupan seseorang.
pekerjaan dan individu (Maslach, et al, Job Burnout, 2001). Ketidaksesuaian pada
enam aspek yang dapat menyebabkan burnout diantarannya adalah beban kerja
Faktor kedua yaitu permintaan dalam pekerjaan seperti beban kerja yang
terlalu tinggi dan adanya konflik pribadi (Maslach, et al , Job Burnout, 2001).
faktor-faktor yang terdapat dalam organisasi dan individu, sesuai dalam bahwa
burnout dipengaruhi oleh faktor dari organisasi atau lingkungan kerja itu
24
2.3.3. Indikator Burnout
Burnout memiliki empat indikator yang terdiri atas kelelahan fisik atau
kelelahan mental atau mental exhaustion, serta rendahnya penghargaan diri atau
1. Physical Exhaustion
kurun waktu yang panjang dan menunjukkan keluhan fisik seperti sakit kepala,
mual, susah tidur, dan mengalami perubahan pada nafsu makan yang
2. Emotional Exhaustion
perasaan dan perhatian, kepercayaan, minat dan semangat (Pines, et al, 1989).
Orang yang mengalami kelelahan emosional atau emotional exhaustion ini akan
merasa hidupnya kosong, lelah dan tidak dapat lagi mengatasi tuntutan
pekerjaannya.
25
3. Diminished Personal Accomplishment
kerja dan penurunan rasa percaya diri. Seringkali kondisi ini terlihat pada
4. Depersonalization
dilakukannya bernilai atau berarti. Sikap ini ditunjukkan melalui perilaku masa
orang lain.
untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, tuntutan itu karena
pekerjaan yang bersifat human service atau bidang pekerjaan yang memberikan
tanggung jawab dan mebutuhkan ketrampilan yang tinggi, sehingga bila tidak
mampu berdaptasi akan sulit melepaskan diri dari tekanan yang dihadapi sehingga
26
menimbulkan kejenuhan kerja (burnout). Akibat dari kejenuhan kerja (burnout)
itu sendiri dapat muncul dalam bentuk berkurangnya dan memburuknya kinerja,
pihak pekerja maupun perusahaan. Beban kerja dan kejenuhan kerja pada diri
yang rendah.
terhadap kinerja perawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Hasil
penelitian yang sama juga di temukan oleh Sukmana & Sudibia (2015) terhadap
burnout terhadap kinerja dosen [ CITATION Sat14 \l 1033 ]. Penelitian lain juga
Sanglah Denpasar. Semakin tinggi burnout maka kinerja perawat RSUP Sanglah
27
dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya
untuk mencapai serta memelihara kesesuaian antara diri dan lingkungan mereka
(Weiss et al., 2007 dalam Andarini, 2018). Definisi ini telah mendapat dukungan
Seseorang yang mengalami kepuasan kerja akan mendapatkan nilai positive atau
nilai plus dari pihak pimpinan (Smith dan Kendall, 2003 dalam Andarini, 2018).
28
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
pekerjaan ini
3. Work Situation : pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, supervisor dan bawahan,
1. Pekerjaan itu sendiri, pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang sesuai
selain gaji.
4. Promosi merupakan hal non finansial berupa kenaikan jabatan yang lebih
tinggi.
5. Rekan kerja yang bekerja sama di tempat atau perusahaan yang sama.
6. Supervisi atau atasan langsung dari bagian lain dalam satu tempat kerja.
29
2.4.4. Alat Pengukuran Kepuasan Kerja
Kendal dan Hulin pada Tahun 1997. JDI mengukur kepuasan kerja keseluruhan
sendiri, upah dan promosi. Setiap aspek terbagi dalam berbagai pertanyaan
pada Tahun 2007 untuk mengukur tingkat kepuasan kerja secara lebih detail yaitu
dari 20 aspek yang luas terdiri dari 5 pertanyaan untuk setiap aspeknya,meliputi:
30
8. Rekan kerja (co-workers) : kerja sama dengan rekankerja
12. Layanan sosial (social service) : dukungan sosial dari rekan kerja danatasan
teknis
19. Variasi atau ragam (variety) : kegiatan selingan seperti seni danolahraga
Skala pada alat ukur ini terdiri dari pekerjaan yang dirasakan sangat puas,
puas, netral, tidak puas, dan sangat tidak puas. Namun dalam kuesioner yang
peneliti kembangkan, menggunakan skala likert 1-5 yaitu sangat setuju, setuju,
31
tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.Tugas tersebut biasanya
seorang pegawai memiliki rasa senang dan puas terhadap pekerjaan yang lelah
dilakukannya tentu hasilnya atau kinerja akan baik tentu akan puas dengan hasil
relative lancar dan konduktif dimana pekerja yang puas adalah pekerja yang
sama ditemukan oleh Wanda (2015) di PT. Kabepe Chakra menemukan hasil
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Kabepe Chakra memiliki hubungan
yang positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani & Dewi
(2016) di perusahaan PT. Sinar Sosro Pabrik Bali menemukan hasil bahwa
Penelitian yang dilakukan oleh Fadhil &Mayowan, (2018) di AJB Bumi Putera
menemukan hasil bahwa semakin tinggi nilai kepuasan kerja maka semakin tinggi
kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Hettiarachi (2017) pada pekerja
32
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sujitra
pegawai PT.Y, penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Fatwa (2015) tentang peran kepuasan kerja terhadap kinerja pada guru pegawai
negeri sipil (PNS) di Yogyakarta dan menemukan hasil bahwa hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja
dan kinerja. Semakin guru puas dengan pekerjaannya, maka semakin tinggi
kinerjanya.
menyusun proposal tesis ini adalah hasil penelitian sejenis dari dua jenis
penelitian dari tema yang sejenis dengan penelitian yang sedang dilakukan saat ini
33
Tabel 2.1
Maping Penelitian
Signifikan
32
33
BAB III
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan
dalam jangka watu tertentu [ CITATION Dha10 \l 1033 ]. Menurut Chiech et al.
(2013) mengatakan beban kerja dibagi menjadi 2 yaitu kuantitas dan kualitas.
Kuantitas berarti pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu terbatas
34
karena beban yang berat, sedangkan kualitas adalah pekerja merasa bahwa mereka
tidak dapat mencapai standar kerja atau merasa standar kinerja tidak dapat
“Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru” menemukan bahwa Beban
terjadi, tuntutan itu karena pekerjaan yang bersifat human service atau bidang
tinggi, sehingga bila tidak mampu berdaptasi akan sulit melepaskan diri dari
dari kejenuhan kerja (burnout) itu sendiri dapat muncul dalam bentuk
perusahaan [ CITATION Adn17 \l 1033 ]. Beban kerja dan kejenuhan kerja pada
kinerja yang rendah. sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asi (2013)
35
dilakukan oleh karyawan untuk mencapai serta memelihara kesesuaian antara diri
dan lingkungan mereka (Weiss et al., 2007 dalam Andarini, 2018). Karyawan
yang puas akan meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja mereka. Penelitian
yang dilakukan pada perawat di instalasi gawat darurat rumah sakit Aisyiyah
penelitian yang terdiri dari instrument beban kerja, burnout, kepuasan kerja dan
inferesial, dari analisis ini dapat dilihat dari gambar 3.1 sebagai berikut:
36
Kajian Teoritis Fenomena Kajian Empiris
Sri pahalendang (2013)
1. Kinerja menurut
Larasati (2018), Moch satriyo (2014)
Darmadi (2018)
2. Beban kerja menurut Endri&Adnyana (2015)
Dhania (2010), Fatwa (2015)
Marquis & Houston
(2010), Nursalam Wanda (2015)
(2014)
Elisabeth Manuho (2015)
3. Burnout menurut
Maslach dan Jackson Sutjitra (2015)
(1981)
4. Kepuasan kerja Nurcahyani&Dewi (2016)
menurut Fattah Rumusan Sembiring (2016)
(2017), Robbin (2012) Masalah
Wakoli (2016)
Hettiarachi (2017)
Novian (2017)
( 2017)
Friska Aprilia (2017)
Objek/ unit Instrument Alat analisis
Ahmad & Yuniadi (2018)
statistik
analisis
Temuan
Ditolak Diterima
37
Gambar 3.1
Pengaruh beban kerja dan burnout terhadap kinerja pegawai dimediasi oleh
kepuasan kerja di RSUD Klungkung
BEBAN KERJA
X1
KEPUASAN KINERJA
KERJA PERAWAT
Y1 Y2
BURNOUT
X2
Tandi &
38
Syafei (2016), Tambengi, Kojo, & Rumokoy (2016), [ CITATION
H4 : Asi (2013), Satriyo (2014), Sukmana & Sudibia (2015), Adnyaswari &
Adnyani, (2017).
H6 : Purbaningraty & Surya (2015), Gozali (2016), Fattah (2017), Jalal &
H7 : Piko (2006), Ogresta, et al, (2008), Tourigny (2010), Moon & Hur
39
Kepuasan kerja adalah satu dari beberapa faktor yang sangat penting untuk
salah satunya adala beban kerja dan organisasi perlu untuk memeperhatikan faktor
tersebut untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Yo & Surya, 2015).
Pernyataan ini didukung dengan adanya penelitian Yo & Surya (2015) dimana
beban kerja berpengaruh negative terhadap kepuasan kerja, bila beban kerja
data diketahui bahwa variabel beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan
positif terhadap kepuasan kerja PT. Panca dewata. Penelitian yang dilakukan oleh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Tandi
& Syafei (2016) menemukan hasil bahwa beban kerja mempunyai pengaruh yang
negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada bandar udara kelas
Iutama Sentani. Penelitian yang dilakukan oleh Safitri & Astutik (2019)
kerja perawat di rumah sakit Unipdu Medika Jombang. Penelitian lain yang
sejalan adalah penelitian dari Barahama, et al., (2019) penelitian ini menunjukkan
ada hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja di RSU GMIM Pancaran Kasih
Manado
40
H1: Beban Kerja Berpengaruh Negatif Dan Signifikan Terhadap Kepuasan Kerja
jawab untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Kinerja adalah prestasi yang dicapai
dari kemampuan kerja yang dilakukan. Beban kerja merupakan unsur yang harus
Apabila beban kerja yang harus ditanggung melebihi dari kapasitasnya, akan
berdampak buruk bagi produktifitas kerja. Kinerja perawat yang sesuai dengan
keperawatan kepada pasien Manuho, et al. (2015). Kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
Arifpuddin & Napirah (2015) menunjukkan bahwa ada pengaruh beban kerja
dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Undata Palu. Penelitian lain
yang mendukung dilakukan oleh Aprilia (2017) menunjukkan hasil bahwa beban
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat rumah sakit islam Ibnu
Sina Pekanbaru. Hal ini menunjukkan bahwa beban kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat rumah sakit islam Ibnu Sina
41
Pekanbaru terbukti kebenarannya. Penelitian lain yang dilakukan oleh Fauziah, et
al.,(2018) menujukkan hasil Terdapat hubungan antara beban kerja dengan kinerja
faktor, salah satunya adalah faktor burnout. Penelitian tentang hubungan burnout
dengan kepuasan kerja sudah banyak dilakukan dan sebagian besar menunjukkan
adanya hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian dari Pangemanan, et al,
(2017) menunjukkan bahwa 37.9% kepuasan kerja dipengaruhi oleh life balance
dengan asumsi variabel lain tetap. Hasil analisis perngaruh burnout dan kepuasan
koefisien jalur pengaruh burnout terhadap kepuasan kerja sebesar -0.411 (bernilai
negatif) dengan nilai t hitung 2.873 dan p-values 0,005. Dengan demikian, dapat
42
dikatakan bahwa burnout berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, dimana
kepuasan kerja yang dirasakan para karyawan, dalam hal ini karyawan Badan
Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Hasil analisis mengenai
burnout dan kepuasan kerja diperoleh temuan secara empirik bahwa burnout
terjadi, tuntutan itu karena pekerjaan yang bersifat human service atau bidang
tinggi, sehingga bila tidak mampu berdaptasi akan sulit melepaskan diri dari
dari kejenuhan kerja (burnout) itu sendiri dapat muncul dalam bentuk
43
Munculnya kejenuhan kerja berakibat kerugian di pihak pekerja maupun
perusahaan. Beban kerja dan kejenuhan kerja pada diri perawat akan menurunkan
Adn17 \l 1033 ].
terhadap kinerja perawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Hasil
Suk15 \l 1033 ]. Studi terhadap dosen pada Universitas Widyagama Malang yang
Sanglah Denpasar. Semakin tinggi burnout maka kinerja perawat RSUP Sanglah
44
bahwa seorang pegawai tergolong dalam tingkatan kinerja tertentu apabila
seorang pegawai memiliki rasa senang dan puas terhadap pekerjaan yang lelah
dilakukannya tentu hasilnya atau kinerja akan baik tentu akan puas dengan hasil
pekerjaannya. Pekerja yang puas menghasilkan lebih banyak, iklim industry relatif
lancar dan konduktif dimana pekerja yang puas adalah pekerja yang kreatif dan
sama ditemukan oleh Febriyana (2015) di PT. Kabepe Chakra menemukan hasil
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Kabepe Chakra memiliki hubungan
yang positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani & Dewi
(2016) di perusahaan PT. Sinar Sosro Pabrik Bali menemukan hasil bahwa
Penelitian yang dilakukan [ CITATION Fad18 \l 1033 ]di AJB Bumi Putera
menemukan hasil bahwa semakin tinggi nilai kepuasan kerja maka semakin tinggi
kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Hettiarachi (2017) pada pekerja
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Sujitra
Fatwa (2015) tentang peran kepuasan kerja terhadap kinerja pada guru pegawai
negeri sipil (PNS) di Yogyakarta dan menemukan hasil bahwa hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja
dan kinerja. Semakin guru puas dengan pekerjaannya, maka semakin tinggi
kinerjanya.
puas ketika mereka diberikan beban kerja yang lebih rendah dimana kepuasan
kerja lebih rendah ditemukan pada beban kerja yang lebih tinggi yang artinya jika
1033 ]. Menurun kepuasan kerja akan diikuti oleh menurunya kinerja pegawai,
dimana seorang pegawai memilki rasa senang dan puas terhadap dilakukan tentu
konsekuensi negatif beban kerja pada kinerja sehingga kepuasan kerja memediasi
hubungan negative dari beban kerja dengan kinerja pekerjaan. Penelitian yang
46
dilakukan oleh Putri (2018) pada pegawai di kantor akuntan publik kota semarang
terhadap kinerja. Menurut Gozali (2016) yang melakukan penelitian pada studi
kasus pada BPS kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai
kepuasan kerja.
Pegawai
kekuatan sedang dengan kepuasan iklim kerja, dan prestasi personal memiliki
hubungan yang lemah dengan kepuasan iklim kerja (Ogresta, et al., 2008).
Jepang dan China. Kepuasan kerja dan presensi kehadiran secara bersamaan
memoderasi efek burnout dan penurunan prestasi kerja pada perawat Jepang
47
mempunyai hubungan yang kuat dengan ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja
Pik06 \l 1033 ].
staf atau pekerja. Hasil penelitian dari Moon dan Hur (2011) dan Luen, et al
(2011) tentang hubungan antara emotional intelligence (EI) and doctor burnout,
48
BAB IV
METODE PENELITIAN
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent)
49
gambaran mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan
kesehatan serta menerapkan pelayanan poli spesialis, rawat jalan, rawat inap serta
tahun 2020
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah semua perawat dan bidan ruang rawat inap dan ruang
50
2. Sampel
perawat dan bidan yang bekerja di ruang rawat inap dan ruang rawat khusus di
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Penentuan sampel
menggunakan rumus slovin dan didapatkan hasil bahwa jumlah sampel yang
3. Kriteria inklusi
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Yang
4. Kriteria eksklusi
51
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak
1. Variabel Independent
independen dalam penelitian ini adalah Beban Kerja (X1) dan Burnout (X2).
2. Variabel Dependent
3. Variabel mediasi
variabel penyela atau antara yang terletak diantara variabel independen dan
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka watu
tertentu. Beban kerja dibagi menjadi 2 yaitu kuantitas dan kualitas. Kuantitas
berarti pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu terbatas karena beban
yang berat, sedangkan kualitas adalah pekerja merasa bahwa mereka tidak dapat
mencapai standar kerja atau merasa standar kinerja tidak dapat tercapai (Chieh,
et al, 2013):
53
1) Jam kerja efektif, dimana pegawai dapat bekerja sesuai dengan jam yang
telah di tentukan
3) Jenis pekerjaan yang diberikan, jenis pekerjaan sesuai dengan keahlian atau
kompentensi pegawai
2) Beban usaha mental (mental effort load) yaitu berarti banyaknya usaha
2. Burnout (X2)
penurunan vitalitas dan produktivitas kerja. Menurut Greenberg & Baron (2003).
1) Physical Exhaustion
Kekurangan energi pada diri seseorang dengan merasa kelelahan dalam kurun
54
waktu yang panjang dan menunjukkan keluhan fisik seperti sakit kepala,
mual, susah tidur, dan mengalami perubahan pada nafsu makan yang
2) Emotional Exhaustion
exhaustion ini akan merasa hidupnya kosong, lelah dan tidak dapat lagi
kerja dan penurunan rasa percaya diri. Seringkali kondisi ini terlihat pada
4) Depersonalization
(Cordes & Dougherty, 1993; Maslach, et al, Job Burnout, 2001). Seseorang
55
yang mengalami masalah depersonalisasi merasa tidak ada satupun aktivitas
dengan nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. kepuasan, merupakan suatu sikap
1) Pekerjaan itu sendiri, pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang sesuai
selain gaji.
4) Promosi merupakan hal non finansial berupa kenaikan jabatan yang lebih
tinggi.
5) Rekan kerja yang bekerja sama di tempa atau perusahaan yang sama.
6) Supervisi atau atasan langsung dari bagian lain dalam satu tempat kerja.
Kinerja merupakan hasil dari suatu tindakan atau pelaksanaan tugas dari
seseorang pada suatu organisasi dalam periode waktu tertentu, dimana untuk dapat
56
menghasilkan kinerja yang baik seseorang memiliki kemampuan, kemauan, usaha
mandiri
adalah:
kebijakan perusahaan.
1. Instrumen Penelitian
57
pengumpulan data penelitian yang terdiri dari sejumlah pernyataan tertulis yang
2. Penentuan Skor
terdapat dalam kuesioner penting untuk dilakukan. Satu pernyataan akan memiliki
lima jawaban atau skala lima tingkat Likert (Likertscale), yaitu responden harus
memilih salah satu jawaban dari lima pilihan tersebut. Masing-masing jawaban
2) Setuju (S) =4
3) Netral (N) =3
yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah awal yang dilakukan adalah
58
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah
penyampaian maksud dan tujuan penelitian kepada para sampel untuk kesediaan
Uji validitas data dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir
Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Dantes (2012;86)
skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat
kesimpulan
ukur digunakan rumus Pearson Product Moment:
Pembuatan laporan
59
r hitung=n ¿ ¿
n = jumlah responden
r √ n−2
t hitung=
√ 1−r 2
Kaedah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid dan sebaliknya jika t
hitung < t tabel berarti tidak valid. Jika koefisien korelasi hasil hitung ≥ 0,30,
maka instrumen tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika koefisien korelasi
variabel penelitian atau tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur
suatu gejala atau kejadian. Suatu variabel dikatakan reliable (handal) jika jawaban
60
Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur
tersebut dan sebaliknya jika reliabilitas pengukur tersebut rendah maka alat
tersebut tidak stabil dalam mengukur suatu gejala. Teknik pengujian reliabilitas
Keterangan :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu analisis
61
menggambarkan karakteristik responden penelitian dilihat dari beberapa variabel
dalam penelitian ini yaitu manajemen waktu, komunikasi, motivasi, dan kinerja
endogen dalam penelitian ini digunakan metode statistik Partial Least Square
(PLS). Oleh karena metode ini dikenal sangat praktis dan tidak memerlukan
banyak asumsi termasuk asumsi distribusi normal. Menurut Jogiyanto & Abdillah
berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model struktural.
Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan reabilitas, sedangkan model
prediksi).
metode statistika SEM berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan regresi
dengan pengukuran skala tertentu, yang berarti jumlah sampel dapat kecil
(dibawah 100 sampel). Perbedaan mendasar PLS yang merupakan SEM berbasis
varian dengan LISREL atau AMOS yang berbasis kovarian adalah tujuan
penggunannya.
suatu penelitian. Dalam penelitian ini alasan-alasan tersebut yaitu: pertama, PLS
merupakan motode analisis data yang didasarkan asumsi sampel tidak harus besar,
yaitu jumlah sampel yang kurang dari 100 bisa dilakukan analisis, dan residual
Keempat, pada pendekatan PLS, diasumsikan bahwa semua ukuran varian dapat
sebagai berikut:
(OUTER MODEL
(INNER MODEL)
KE SISTEM PERSAMAAN
63
ESTIMASI: WEIGHT, KOEFESIEN
DIAGRAM JALUR, LOADING
konstruk. Evaluasi outer model dapat dilakukan melalui validitas isi (content
64
model), bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variabel laten. Dalam
PLS prediksi hubungan ini dapat dilihat dari nilai R Square (R2) untuk setiap
innermodel dan outer model dalam bentuk diagram jalur agar mudah
hubungan antar variabel laten baik variabel laten eksogen dengan variabel
65
X1.1 X1.2 X1.3
Y2.1
X1
Y2.2
(Beban Kerja)
Y2.3
Y1 Y2 Y2.4
X2.1
X2
X2.2
(Burnout)
X2.3
Gambar 4.2
spesifikasi hubungan antar variabel laten dan indikatornya yang ada dalam
outer model dan inner model kedalam suatu sistem persamaan. Outer dan
66
disebut sebagai weight relation, dimana weight relation ini juga
yang ditentukan dengan motode kuadrat kecil (least square method). Dimana
antara variabel laten dengan estimasi loading atau variabel laten dengan
indikatornya.
ada dalam outer model serta perhitungan R-square dalam inner model.
signifikan skor dari variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini uji
67
lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka berarti hasil pengujian adalah signifikan,
dan sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka hasil pengujian dikatakan
tidak signifikan.
BAB V
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 122 orang pegawai rawat inap
dan rawat khusus RSUD Klungkung. Adapun gambaran dari responden dalam
68
1. Karakteristik Responden Menurut Umur
hal tersebut didasarkan atas tiga alasan yaitu : 1. Ada keyakinan yang meluas
bahwa kinerja pegawai menurun dengan meningkatnya usia, 2. Realita bahwa usia
dapat dilihat dari usia seseorang yang merupakan sala satu faktor yang akan
5.1 dari jawaban responden yang terkumpul dapat dikelompokkan menurut umur
sebagai berikut:
Tabel 5.1
21-30 th 78 63,93%
31-40 th 33 27,04%
41-50 th 8 6,55%
51-60 th 3 2,45%
69
Sumber : Data diolah (2019)
berumur 31-40 tahun, 8orang (6,55%) pegawai berumur 41-50 tahun dan 3 orang
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut:
Tabel 5.2
Penilaian Responden Berdasaran Jenis Kelamin
Laki-laki 16 13,11%
orang (13,11%) berjenis kelamin laki-laki dan 106 orang (86,88%) orang berjenis
tinggi mampu bekerja dengan tingkat kesulitan dan tanggung jawab yang lebih
terakhir dapat dilihat pada tabel 5.3. dari jawaban responden yang terkumpul
Tabel 5.3
Penilaian Responden Berdasaran Tingkat Pendidikan
S1 Keperawatan 27 22,13%
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 122 orang responden, terdapat
Keperawatan.
Menurut Sugiyono (2004), instrumen yang valid berarti alat ukur yang
71
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji
moment pearson correlation, yaitu item atau indikator dikatakan valid bila
memiliki nilai koefisien korelasi ≥ 0,30 dan signiikan secara statistik pada level
0,05 atau 0,10. Sedangkan Instrumen yang reliabel dilakukan terhadap konstruk,
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh
instrumen yang tidak reliabel atau konsisten. Uji reliabilitas digunakan metode
cronbach alpha (CR), item atau indikator dikatakan reliabel jika nilai CR ≥ 0,70.
1. Uji Validitas
hasil bahwa seluruh item pernyataan pada masing-masing indikator dari beban
kerja, burnout, kepuasan kerja dan kinerja adalah valid karena seluruh indikator
besar dari 0,30 dan signifikan pada level of signifikan 0,05 atau 0,10.
Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas Variabel
74
Saya mampu bekerja dengan 0.664 Valid
rekan kerja dengan baik
2. Uji Reliabilitas
besar dari 0,70 berarti seluruh indikator yang diukur adalah reliabel. Hasil uji
Tabel 5.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Alpha
No Konstruks N of Items Keterangan
Cronbach
75
dilihat dari distribusi frekwensi jawaban responden atas pernyataan variabel yang
m(n−1)
Interval=
n.m
122(5−1)
¿
5.122
488
¿ =0,8 00
610
Jadi interpretasi atas rata-rata skor variabel dengan respon positif (favorable)
Variabel Beban Kerja pada penelitian ini terdiri dari 3 indikator sebagai
dasar pengukuran, yaitu: Waktu yang saya butuhkan dalam bekerja sudah sesuai
76
dengan aturan yang sudah ditetapkan, Tugas yang saya kerjakan sesuai dengan
keahlian yang saya miliki, Saya mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan latar
Tabel 5.6
Deskripsi Variabel X1Beban Kerja
Rata
No Jawaban Responden (%) -rata Ket.
Item Pernyataan Skor
Item
STS TS C S SS
Mengerjakan
Setuju/
3 pekerjaan sesuai 0 5,0 3,3 65,3 26,4 4,13
Tinggi
dengan pendidikan
untuk variabel beban kerja adalah 3,98%, Hal ini didukung oleh skor rata-rata
respon responden yang cukup tinggi pada pernyataan tugas yang saya kerjakan
sesuai dengan keahlian yang saya miliki yaitu sebesar4.19%, Sedangkan dengan
77
skor rata-rata terendah adalah item pernyataan waktu sesuai dengan aturan yaitu
sebesar 3,62%. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa para pegawai
bekerja masih kurang dalam jam kerja yang efektif, dimana pegawai dapat bekerja
Variabel Burnout pada penelitian ini terdiri dari 4 indikator sebagai dasar
pengukuran, yaitu: Saya merasa lesu dan jenuh karena harus menjalani hari di
tempat kerja, Saya merasa jenuh dengan pekerjaan saya saat ini, Motivasi saya
untuk berkeja saat ini sudah menurun, dan Saya benar-benar tidak peduli pada apa
Tabel 5.7
Deskripsi Variabel X2 Burnout
Rata
No Jawaban Responden (%) -rata Ket.
Item Pernyataan Skor
Item
STS TS C S SS
Tidak
Motivasi berkeja
3 11,6 59,5 24,0 5,0 0 2,22 Setuju/
sudah menurun
Rendah
78
Tidak
apa yang terjadi Setuju/
terhadap pasien Sangat
Rendah
Tidak
4,3
Rata-Rata 28,53 46,70 20,25 0,20 2,01 Setuju/
8
Rendah
untuk variabel burnout adalah 2,01%. Hal ini didukung oleh skor rata-rata respon
responden yang cukup tinggi pada pertanyaan saya merasa jenuh dengan
pekerjaan saya saatini yaitu sebesar 2,31%, Sedangkan dengan skor rata-rata
terendah adalah item pertanyaan saya benar-benar tidak peduli pada apa yang
terjadi terhadap pasien yaitu sebesar 1,41%. Berdasarkan hal tersebut dapat
merasa tidak ada satupun aktivitas yang dilakukannya bernilai atau berarti. Sikap
ini ditunjukkan melalui perilaku masa bodoh, bersikap sinis, tidak berperasaan
ketrampilan dalam pekerjaan, Gaji yang diterima sesuai dengan beban pekerjaan,
Kesempatan promosi yang besar diberikan oleh pihak rumah sakit kepada saya,
Atasan memberikan penghargaan atau pujian atas prestasi saya dalam bekerja dan
79
Hasil deskriptif mengenai variabel kepuasan kerja ditunjukkan dalam tabel 5.8.
Tabel 5.8
Deskripsi Variabel Y1 Kepuasan Kerja
Rata
No Jawaban Responden (%) -rata Ket.
Item Pernyataam Skor
Item
STS TS C S SS
Diberi kesempatan
menyalurkan Setuju/
1 0 28,9 11,6 47,1 12,4 3,43
ketrampilan dalam Tinggi
pekerjaan
Kesempatan promosi
3 diberikan pihak rumah 6,6 33,9 19,8 37,2 2,5 2,95 Cukup
sakit
Atasan memberikan
4 penghargaan dan 9,9 31,4 18,2 38,8 1,7 2,91 Cukup
pujian dalam bekerja
Rekan kerja
memberikan bantuan Setuju/
5 1,7 3,3 3,3 71,1 20,7 4,06
dalam menyelesaikan Tinggi
masalah
untuk variabel kepuasan kerja adalah 3,27%%, Hal ini didukung oleh skor rata-
rata respon responden yang cukup tinggi pada pernyataan rekan kerja saya
80
4,06%. Sedangkan dengan skor rata-rata terendah adalah item Atasan saya
sebesar 2,91%. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa para pegawai
bekerja menilai promosi merupakan hal non finansial berupa kenaikan jabatan
waktu, Saya dapat melaksanakan pekerjaan dengan mandiri, Beban kerja saya
sesuai dengan jabatan saat ini dengan hasil pekerjaan yang maksimal, Kualitas
hasil kerja yang saya lakukan selalu sesuai dengan SOP dan rencana yang telah
ditetapkan, dan Saya mampu bekerja dengan rekan kerja dengan baik. Hasil
Tabel 5.9
Deskripsi Variabel Y2 Kinerja Pegawai
Rata
No Jawaban Responden (%) -rata Ket.
Item Pernyataan Skor
Item
STS TS C S SS
Mampu Setuju/
1 0 5,0 1,7 67,8 25,6 4,14
menyelesaikan Tinggi
pekerjaan tepat waktu
2 Dapat melaksanakan 0 3,3 9,1 62,8 24,8 4,09 Setuju/
pekerjaan dengan Tinggi
81
mandiri
Sangat
Mampu bekerja Setuju/
5 0 0,8 3,3 55,4 40,5 4,36
dengan rekan kerja Sangat
Tinggi
untuk variabel kepuasan kerja adalah 3,93%%, Hal ini didukung oleh skor rata-
rata responden yang cukup tinggi pada pernyataan Saya mampu bekerja dengan
rekan kerja dengan baikyaitu sebesar 4,36%, Sedangkan dengan skor rata-rata
terendah adalah item Beban kerja saya sesuai dengan jabatan saat ini dengan hasil
pekerjaan yang maksimal yaitu sebesar 3,06%. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa para pegawai bekerja masih kurang dalam pemanfaatan waktu
1) Covergent Validity
latennya. Suatu indikator dikatakan valid, jika koefisien outer loading diantara
0,60 – 0,70 namun untuk analisis yang teorinya tidak jelas maka outer loading
tingkat alpha 0.05 atau t-statistik 1,96. Nilai outer loading masing - masing
Tabel 5.10
pengukuran discriminant validity. Hasil tersebut dapat dilihat pada pada Gambar
Tabel 5.11
84
4 X2.1 <- BURNOUT 0.762 0.001
pengukuran discriminant validity. Hasil tersebut dapat dilihat pada pada Gambar
Gambar 5.1
Outer Loading dan Path Analysis Hasil Estimasi
85
Sedangkan hasil perhitungan mengenai hasil uji signifikansinya
(boothstrapping) sebelum rekonstruksi dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Gambar 5.2.
Boothstrapping (Uji Statistik)
86
2) Discriminant Validity
dapat pula dilakukan melalui discriminant validity dengan melihat nilai √ AVE
dan nilai AVE. Indikator dianggap valid jika nilai AVE masing-masing konstruk
> 0,50 dan nilai √ AVE seluruh konstruk > nilai korelasi antar variabel (Lathan &
Ghozali, 2012:78-79).
Tabel 5.12
Uji Discriminant Validity
Average
Cronbach’s Composite
Variabel Variance
Alpha Reliability
Extracted (AVE)
KINERJA
0.626 0.777 0.585
PEGAWAI
Latens Variable
KINERJ
BEBAN KEPUASAN A
Variabel BURNOUT
KERJA KERJA PEGAW
AI
BEBAN 0.673
1.000 -0.365 -0.174
KERJA
KEPUASAN -0.334
-0.174 0.316 1.000
KERJA
KINERJA 1.000
0.673 -0.439 -0.334
PEGAWAI
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai AVE seluruh konstruk > 0,50 dan
nilai √ AVE seluruh konstruk masing-masing untuk beban kerja = 0,792, burnout
= 0,752, kepuasan kerja = 0,824, dan kinerja = 0,765 lebih besar dari nilai
korelasi antar variabel yaitu antara -0,174 sampai dengan 0,673. Sehingga
dan cronbach alpha memiliki nilai lebih besar dari 0,70. Composite reliability dan
88
Cronbach alpha adalah merupakan suatu pengukuran reliabilitas antar blok
Tabel 5.13
Average
Cronbach’s Composite
Variabel Variance
Alpha Reliability
Extracted (AVE)
KEPUASAN
0.827 0.891 0.679
KERJA
KINERJA
0.626 0.777 0.585
PEGAWAI
konstruk menunjukkan nilai lebih besar dari 0.70.Dari sisi nilai Cronbach Alpha
seluruh konstruk nilainya diatas 0,70, kecuali kinerja perawat sebesar 0,626
sedikit lebih rendah dari 0,70, sehingga secara keseluruhan konstruk dinyatakan
valid.
juga dapat menunjukkan kuat lemahnya suatu model penelitian. Menurut Chin
(Lathan dan Ghozali, 2012:85), nilai R-Square (R2) sebesar 0,67 tergolong model
kuat, R-Square (R2) sebesar 0,33 model moderat, dan R-Square (R2) sebesar 0,19
Tabel 5.14
Evaluasi Model Struktural Inner
R Square
berdasarkan kriteria Chin (Lathan & Ghozali, 2012:85), maka model tersebut
termasuk kriteria model lemah, maknanya adalah variasi beban kerja dan burnout
mampu menjelaskan variasi kepuasan pasien sebesar 10,40% persen, 89,90 49%
90
persen dijelaskan oleh variasi variabel lain diluar model yang dianalisis.
Sedangkan kinerja perawat dan bidan memiliki nilai R-square sebesar 0,525 atau
termasuk model mendekati kuat, artinya beban kerja, burnout dan kepuasan kerja
mampu menjelaskan variasi kinerja perawat dan bidan yaitu sebesar 52,50%
persen sedangkan sisanya 47,50% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
baik observasi yang dilakukan memberikan hasil terhadap model penelitian. Nilai
Q-Square Predictive Relevance (Q2) berkisar antara 0 (nol) samai dengan 1 (satu).
semakin menjauh dari 0 (nol) dan semakin mendekat ke nilai 1 (satu), ini berarti
model penelitian semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model diukur berdasarkan
Q-Square Predictive Relevance (Q2) menurut Lathan & Ghozali (2012:85) adalah
sebagai berikut : 0,35 ( model kuat), 0,15 (model moderat), dan 0,02 (model
(1 – 0,525) = 1 – 0,426 = 0,574, berdasarkan hasil ini maka model hasil estimasi
adalah termasuk dalam kriteria kuat, artinya 57,40% variasi konstruk endogen
91
Goodness of Fit (GoF) merupakan pengukuran ketepatan model secara
berdasarkan Goodness of Fit (GoF) memiliki rentang nilai antara 0 (nol) sampai
dengan 1 (satu). Nilai Goodness of Fit (GoF) yang semakin mendekati 0 (nol),
(nol) dan semakin mendekat 1 (satu), maka model semakin baik. Kriteria kuat
& Ghozali (2012:88), adalah sebagai berikut : 0,36 (GoF large), 0,25 (GoF
Tabel 5.15
R Square
Average
Cronbach’s Composite
Variabel Variance
Alpha Reliability
Extracted (AVE)
KINERJA
0.626 0.777 0.585
PEGAWAI
sedangkan rata-rata akar AVE sebesar 0,783, maka nilai GoF sebesar √ AR2 *
yang large..
atau nilai sig < 0,05 (atau nilai t statistic > 1,96 dengan level of signifikan 0,05).
Tabel.5.16
Path Analisis dan Pengujian Statistik
Path Coefficients
Standard
Original
Sample Deviatio
Variabel sample T Statistics P Values
Mean n
(0)
(STDEV)
BEBAN KERJA
-> KEPUASAN -0.068 -0.112 0.178 0.382 0.703
KERJA
93
PEGAWAI
BURNOUT ->
KEPUASAN 0.291 0.202 0.298 0.977 0.329
KERJA
BURNOUT ->
KINERJA -0.170 -0.138 0.098 1.742 0.082
PEGAWAI
KEPUASAN
KERJA ->
-0.179 -0.192 0.137 1.309 0.191
KINERJA
PEGAWAI
1. Beban kerja berpengaruh negatif sebesar -0,068 terhadap kepuasan kerja, dan
hubungan tersebut tidak signifikan pada level 0,05 karena nilai P Value >
2. Beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai sebesar 0.580, dan
hubungan tersebut signifikan pada level 0,05 dengan nilai P Value < 0,05
yaitu 0,000.
hubungan tersebut tidak signifikan pada level 0,05 dengan nilai P Value
sebesar 0,329.
tersebut signifikan pada level 0,10 dengan nilai P Value sebesar 0,082.
94
5. Kepuasan kerja berpengaruh negatif sebesar -0,179 terhadap kinerja pegawai,
dan hubungan tersebut tidak signifikan pada level 0,05 dengan nilai P Value
sebesar 0,191.
6. Pengaruh mediasi yang dianalisis meliputi analisis direct dan indirect effect
pemeriksaan dengan cara melakukan dua kali analisis, yaitu analisis dengan
Jika (c) dan (d) signifikan, serta (a) tidak signifikan, maka variabel
Jika (c) dan (d) signifikan serta (a) juga signifikan, di mana koefisien dari (a)
lebih kecil (turun) dari (b) maka variable intervening dikatakan sebagai variabel
mediasi sebagian (partial mediation). Jika (c) dan (d) signifikan serta (a) juga
signifikan, di mana koefisien dari (a) hampir sama dengan (b) maka variabel
intervening dikatakan bukan sebagai variabel mediasi. Jika salah satu (c) atau (d)
atau keduanya tidak signifikan maka dikatakan bukan sebagai variabel mediasi
c d
C
A
A b C
Berdasarkan hasil perhitungan, maka uji peran mediasi dapat dilihat pada Gambar
5.4 dan 5.5 berikut.
96
Gambar 5.4
Peran Mediasi Kepuasan Kerja Atas Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
(Indirect Effect)
Gambar 5.5
Uji Statistik Peran Mediasi Kepuasan Kerja Atas Beban Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai (Indirect Effect)
97
Gambar 5.6
Gambar 5.7
Uji Statistik Hubungan Langsung antara Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
98
Berdasarkan Gambar 5.6 dan 5.7, maka ternyata Kepuasan kerja bukan
Gambar 5.8
Peran Mediasi Kepuasan kerja atas Burnout Atas Terhadap Kinerja Pegawai
(Indirect Effect)
99
Gambar 5.9
Uji Statistik Peran Mediasi Kepuasan kerja atas Burnout Terhadap Kinerja
Pegawai (Indirect Effect)
Gambar 5.10
100
Gambar 5.11
Uji Statistik Hubungan Langsung antara Burnout Terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan Gambar 5.10 dan 5.11, maka ternyata kepuasan kerja bukan
5.2 Pembahasan
kepuasan kerja dan hubungan tersebut tidak signifikan. Hasil ini memberi makna
yang sesuai dengan aturan atau masih banyak pegawai yang bekerja diluar jam
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Mahendrawan & Indrawati (2015) di PT. Panca Dewata menemukan hasil analisis
data diketahui bahwa variabel beban kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan
positif terhadap kepuasan kerja PT. Panca Dewata. Penelitian yang dilakukan oleh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Tandi
& Syafei (2016) menemukan hasil bahwa beban kerja mempunyai pengaruh yang
negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada bandar udara kelas I
utama Sentani. Penelitian yang dilakukan oleh Safitri & Astutik (2019)
kerja perawat di rumah sakit Unipdu Medika Jombang. Penelitian lain yang
sejalan adalah penelitian dari Barahama, et al, (2019) penelitian ini menunjukkan
ada hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja di RSU GMIM Pancaran Kasih
Manado.
102
5.2.2 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
kinerja pegawai dan hubungan tersebut signifikan. Hasil ini memberi makna
ini yang menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negatif dan signifikan
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Arifpuddin & Napirah (2015) menunjukkan bahwa ada hubungan beban kerja
dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Undata Palu. Penelitian lain
yang mendukung dilakukan oleh Aprilia (2017) menunjukkan hasil bahwa Beban
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru. Hal ini menunjukkan bahwa beban kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
al.,(2018) menujukkan hasil terdapat hubungan antara beban kerja dengan kinerja
pegawai dan hubungan tersebut tidak signifikan. Hasil ini memberi makna bahwa
103
Burnout pegawai RSUD Klungkung berdampak terhadap meningkatnya kinerja
karyawan secara signifikan. Dalam indikator tidak peduli pada apa yang terjadi
terhadap pasien, hal ini menunjukkan tingkat kepedulian pegawai terhadap pasien
belum optimal. Kemungkinan disebabkan oleh beban kerja yang lebih dari
ketentuan seperti halnya jam kerja yang berlebih sehingga pegawai mengalami
kelelahan dan dampaknya pegawai menjadi kurang peduli dengan keadaan pasien
dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa burnout berpengaruh negatif dan
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat yang mengenai burnout
dan kepuasan kerja diperoleh temuan secara empirik bahwa burnout berpengaruh
negatif terhadap kepuasan kerja. Dimana semakin menurun burnout yang dialami
Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Dan Maluku maka
pegawai dan hubungan tersebut signifikan. Hasil ini memberi makna bahwa
kinerja pegawai menurun. Baik buruknya kinerja pegawai akan berimbas pada
organisasi yang dijalankan. Apabila kinerja pegawai menurun, bisa dikatakan bila
104
roda RSUD Klungkung juga tidak bisa berjalan dengan seimbang. Begitu juga
sebaliknya, bila motivasi kerja pegawai bisa terjaga dengan baik, maka
kinerja perawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Hasil penelitian
yang sama terhadap kinerja karyawan outsourcing RRI Mataram bahwa burnout
Studi terhadap dosen pada Universitas Widyagama Malang yang diteliti oleh
Denpasar. Semakin tinggi burnout maka kinerja perawat RSUP Sanglah Denpasar
terhadap kinerja pegawai dan hubungan tersebut tidak signifikan. Hasil ini
memberi makna bahwa beban kerja pegawai RSUD Klungkung tidak berdampak
105
terhadap meningkatnya kinerja karyawan secara signifikan.
Indikator gaji yang diterima sesuai beban pekerjaan. Hal ini tentunya harus
sangat diperhatikan oleh pihak RSUD Klungkung, karena nilai dari kepuasan
kerja dari seorang pegawai salah satunya adalah gaji yang setara dengan beban
kerja yang diterima oleh pegawai. Jika gaji sudah sesuai dengan beban kerja dan
RSUD Klungkung akan menjadi meningkat dan tentunya lebih optimal. Dengan
demikian, hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa kepuasan kerja
tidak terbukti.
oleh penelitian yang dilakukan pada perawat di instalasi gawat darurat rumah
kinerja yang diperolehnya (Jayanegara & Hartantik, 2017 ). Hasil penelitian yang
sama ditemukan oleh Febriyana (2015) di PT. Kabepe Chakra menemukan hasil
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Kabepe Chakra memiliki hubungan
yang positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani & Dewi
(2016) di perusahaan PT. Sinar Sosro Pabrik Bali menemukan hasil bahwa
Penelitian yang dilakukan (Fadhil & Mayowan, 2018) di AJB Bumi Putera
menemukan hasil bahwa semakin tinggi nilai kepuasan kerja maka semakin
tinggi kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Hettiarachi (2017) pada
106
pekerja professional TI di Srilanka mendapatkan hasil bawa kepuasan kerja
kepuasan kerja merupakan mediasi sempurna antara beban kerja terhadap kinerja
pegawai karena hubungan antara beban kerja terhadap kinerja pegawai tidak
kepuasan kerja signifikan demikian juga hubungan antara kepuasan kerja terhadap
kinerja juga signifikan, dengan kata lain kepuasan kerja memediasi hubungan
hipotesis dalam penelitian ini yaitu kepuasan kerja memediasi beban kerja
konsekuensi negatif beban kerja pada kinerja sehingga kepuasan kerja memediasi
hubungan negative dari beban kerja dengan kinerja pekerjaan. Penelitian yang
dilakukan oleh Putri (2018) pada pegawai di kantor akuntan publik kota Semarang
terhadap kinerja. Menurut Gozali (2016) yang melakukan penelitian pada studi
107
kasus pada BPS kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai
kepuasan kerja.
Hasil penelitian dari Moon dan Hur (2011) dan Luen, et all (2011) tentang
hubungan antara emotional intelligence (EI) and doctor burnout, kepuasan kerja
1. Implikasi Teoritik
kepuasan kerja, sedangkan kepuasan kerja ditentukan oleh beban kerja dan
burnout. Beban kerja berpengaruh negatif sebesar -0,068 terhadap kepuasan kerja,
dan hubungan tersebut tidak signifikan pada level 0,05 karena nilai P Value >
0,05 yaitu sebesar 0,703 sedangkan beban kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja perawat dan bidan sebesar 0.580, dan hubungan tersebut signifikan pada
level 0,05 dengan nilai P Value < 0,05 yaitu 0,000. Burnout berpengaruh positif
sebesar 0,291 terhadap kepuasan kerja, dan hubungan tersebut tidak signifikan
pada level 0,05 dengan nilai P Value sebesar 0,329. Burnout berpengaruh negatif
sebesar -0,170 terhadap kinerja, dan hubungan tersebut signifikan pada level 0,10
dengan nilai P Value sebesar 0,082. Kepuasan kerja berpengaruh negatif sebesar
-0,179 terhadap kinerja perawat dan bidan, dan hubungan tersebut tidak
2. Implikasi Praktis
negatif dan hubungan tersebut tidak signifikan terhadap kinerja pegawai yang
dilakukannya dalam bekerja, hal ini bisa saja diakibatkan oleh beban kerja,
burnout yang terlalu tinggi dan kepuasan kerja berupa gaji pegawai. Beban kerja
yang tinggi di tunjukkan oleh indikator jam kerja yang tidak sesuai dengan aturan
dan indikator burnout yaitu pegawai tidak peduli pada apa yang terjadi terhadap
pasien serta kepuasan pegawai yang ditunjukkan dengan indikator gaji yang
mengatur jam kerja dan meningkatkan rasa kepedulian pegawai terhadap pasien
tentunya dengan peningkatan gaji pegawai sehingga kepuasan kerja pegawai lebih
Klungkung.
adalah:
111
BAB VI
6.1 Kesimpulan
tidak signifikan. Hasil ini memberi makna bahwa beban kerja pegawai RSUD
signifikan.
112
2. Pengaruh beban kerja terhadap kinerja pegawai menunjukkan dimana beban
signifikan. Hasil ini memberi makna bahwa beban kerja pegawai RSUD
signifikan.
signifikan. Hasil ini memberi makna bahwa beban kerja pegawai RSUD
signifikan.
signifikan. Hasil ini memberi makna bahwa beban kerja pegawai RSUD
menurun.
signifikan.
113
6. Peran kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh beban kerja terhadap
signifikan.
6.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah dihasilkan dalam penelitian ini, berikut berbagai
keterbatasan penelitian yang ada, maka beberapa saran yang bisa disampaikan
1. RSUD Klungkung
waktu kerja pegawai yang bekerja diluar waktu dan tidak sesuai dengan
114
aturan. Sehingga dapat disarankan pembagian jam kerja di RSUD
jam kerja yang sesuai dengan aturan dan ketentuan yang sudah
ditetapkan.
kerja yang lebih dari ketentuan seperti halnya jam kerja yang berlebih
rumah sakit.
115
5) Untuk meningkatkan persepsi kepuasan pegawai, diharapkan
dan direktur RSUD Klungkung, karena nilai dari kepuasan kerja dari
seorang pegawai salah satunya adalah gaji yang setara dengan beban
kerja yang diterima oleh pegawai. Jika gaji sudah sesuai dengan beban
2. Peneliti Selanjutnya
pelayanan di RSUD.
116
117
DAFTAR PUSTAKA
118
Barahama, K. F., Katuuk, M., & Oroh, W. M. (2019 ). Hubungan Beban Kerja
Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Ruangan Perawatan Dewasa Rsu
Gmim Pancaran Kasih Manado . e-journal Keperawatan (e-Kp) , 1-8.
Budiawan, I. N., Suarjana, K. I., & Wijaya, P. G. (2015 ). Association Of
Competence, Motivation And Nurse Workload With Nurse Performance
At Mental Hospital In Bali Province . Public Health and Preventive
Medicine Archive (PHPMA) , 143-149.
Burso, M. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Prenada Media Group.
Chieh, w., Yuan-Duen, L., & Shun-Yu, C. (2013). The Moderating effect of
Workload on Orientated Service and Relationship Quality. International
Journal of Organizational Innovation, 57-63.
Corde, C. L., & Dougherty, T. W. (1993). A Review and Integration of Resources
on Job Burnout. Academy of Management Review, 621-656.
Darnadi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia Kepala Sekolahan.
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Dhania, D. R. (2010). Pengaruh Stress Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja . Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, 15-23.
Efendy, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Fadhil, A., & Mayowan, Y. (2018 ). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan AJB Bumiputera . Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) , 40-47.
Fajriani, A., & Septiari, D. (2015). Pengaruh Beban Pekerjaan terhadap Kinerja
Karyawan: Efek Mediasi Burnout . Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan
Manajemen Bisnis , 74-79.
Fattah, H. (2017). Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai. Yogyakarta: Elmatera.
Fauziah, T., Kawatu, P., & Mandagie, C. (2018 ). Hubungan Antara Masa Kerja
Dan Beban Kerja Dengan Kinerja Pada Petugas Pemadam Kebakaran Kota
Manado Hubungan Antara Masa Kerja Dan Beban Kerja Dengan Kinerja
Pada Petugas Pemadam Kebakaran Kota Manado . Jurnal KESMAS 2018
1-8 , 1-8.
Febriyana, W. (2015 ). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Kabepe Chakra 2015 . e-Proceeding of Management, 2954-2961.
Gozali, N. (2016). Pengaruh Beban Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap
Kepuasan Kerja serta Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat
119
Statistik (Studi Kasus Pada BPS Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten
Serdang Bedagai). Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif, 77-83.
Greenberg, J., & Baron, R. A. (2003). Behaviour in Organization Understanding
and Managing The Human Side of Work. New Jersey: Prentice-Hall.
Hadi, K., & Hidayah, B. N. ( 2019 ). Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja
Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kalimias Bintang
Pratama Cabang Lombok Tengah. Jurnal Ilmiah Valid, 215-223.
Hamid, S. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta:
Deepublish.
Harini, S., Sudarijati, & Kartiwi, N. (2018). Workload, Work Environment and
Employee Performance of Housekeeping. International Journal of Latest
Engineering and Management Research (IJLEMR), 34-47.
Hayuningtyas, M. (2017). Peran Kepuasan Karyawan Dalam Memediasi Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. JAGADHITA: Jurnal Ekonomi &
Bisnis, 39-53.
Hettiarachchi, H. (2017). Impact of Job Satisfaction on Job Performance of IT
Professional: With Special Reference to Sri Lanka. International Journal
of Research in Information Technology, 54-60.
Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Iswardhani, I., Brasit, N., & Mardiana, R. (2019). The Effect of Work-Life
Balance and Burnout on Employee Job Satisfaction . Hasanuddin Journal
of Business Strategy (HJBS), 1-13.
Jalal, R., & Zaheer, M. A. (2017). Does Job Satisfaction Mediate The
Relationship of Workload, Remuneration and Psychological reward With
Job Performance? International Journal of Akademic Research in
Business and Social Sciences , 64-79.
Jayanegara, M. N., & Hartantik. (2017 ). Hubungan Kepuasan Kerja Perawat
Dengan Kinerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Aisyiyah Bojonegoro Tahun 2016. Jurnal Hospital Science , 1-13.
Kurniawan, A. H., & Prasilowati, S. L. (2019 ). Pengaruh Beban, Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pelayanan Pajak Pratama
Cileungsi . Jurnal Pengembangan Wiraswasta , 1-12.
Kusumawati, D., & Frandinata, D. (2015 ). Hubungan Beban Kerja Dengan
Kinerja Perawat Di Ruang IGD RSUD Blambangan Banyuwangi Tahun
2015 . Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida , 176-190.
120
Larasati, S. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Budi
Utama.
Leiter, & Maslach, C. (2005). Banishing Burnout: Six Strategies for Improving
Your Relationship with Work. USA: Jossey Bass.
Luen, H.-C., Hung, C.-M., Liu, Y.-L., Chen, Y.-J., Yen, C.-Y., Chang, C.-C., et
al. (2011). Associations Between Emotional Intelligence and Doctor
Burnout, Job Satisfaction and Patient Satisfaction. Medical Education,
835-842.
Mahendrawan, I. G., & Indrawati, A. D. (2015 ). Pengaruh Beban Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja PT. Panca Dewata Denpasar . E-
Jurnal Manajemen Unud , 3936-3961.
Mangkunegara. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rasda Karya.
Manuho, E., Warouw, H., & Hamel, R. (2015). Hubungan Beban Kerja Dengan
Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Di Instalasi
Rawat Inap C1 Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado . ejournal
Keperawatan (e-Kep), 1-8.
Maslach, C., & Jackson, S. (1981). The Measurement of Experienced Burnout.
Journal of Occupational Behaviour, 99-113.
Maslach, C., Schaufeli, W., & Leither, M. P. (2001). Job Burnout. Anual Review
of Psychology, 397-422.
Moon, T. W., & Hur, W.-M. (2011). Emotional Intelligence, Emotional
Exhaustion, and Job Performance. Social Behaviour and Personality: an
International Journal, 1087-1096.
Nurcahyani, N. M., & Adnyani, I. D. (2016). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening wi . E-Jurnal Manajemen Unud, 500 - 532.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek
Keparawatan Profesional. Jakarta: Salmba Medika.
Nursalam. (2016). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Ogresta, J., Rusac, S., & Zorec, L. (2008). Relationship Between Burnout
Syndrome and job Satisfaction Among Mental Health Worker. Croat Med
Journal , 364-374.
121
Pangemanan, F. L., Pio, R. J., & Tumbel, T. M. (2017). Pengaruh Work-Life
Balance Dan Burnout Terhadap Kepuasan Kerja.Jurnal Administrasi Bisnis,1-8.
123
Lampiran 1
Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari
siapapun, saya berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani
lembar persetujuan ini.
Peneliti Responden
NIM:18.321.250.38 Kode :
Lampiran : 2
Kuesioner Penelitian
NIM : 1832125038
Kami mohon bantuannya untuk mengisi angket ini sesuai dengan yang
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari rasakan saat ini apa adanya. Saya sangat menghargai
kejujuran Anda dalam mengisi kuesioner ini dan akan menjamin kerahasiaannya.
Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam
perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia.Atas kerjasama dan bantuan
Anda, saya ucapkan terima kasih.Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat
menghubungi HP. 08775015924.
Petunjuk Pengisian
Isilah dengan memberi tanda check list ( √ ) pada kuisioner jawaban yang telah
R : Ragu-ragu (3)
S : Setuju (4)
126
SS : Sangat Setuju (5)
Lampiran : 3
Karakteristik Individu
Nama :
Laki – laki
Perempuan
DIII Keperawatan
127
SI Keperawatan
Status Perkawinan :
Menikah
128
Lampiran : 4
LEMBAR KUESIONER
KEPUASAN KERJA
No Pernyataan ST TS C S SS
S
Lampiran : 5
LEMBAR KUESIONER
BEBAN KERJA
129
KUISIONER BEBAN KERJA
No Pernyataan STS TS C S SS
Lampiran : 6
LEMBAR KUESIONER
130
KINERJA
KUISIONER KINERJA
No Pernyataan STS TS C S SS
Lampiran : 7
LEMBAR KUESIONER
No Pernyataan STS TS C S SS
131
Sumber: Arif Budiman, (2017)
132
Lampiran 8:
Tabulasi Data
X1 X2 Y1 Y2
NO
X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X.4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5
1 4 4 4 2 2 2 1 3 3 3 3 5 4 4 3 5 5
2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2
3 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 4 5 4 4 4 4 5
4 2 5 5 2 2 2 1 5 2 2 2 5 5 5 2 5 5
5 2 5 5 2 2 3 1 4 2 2 2 5 5 5 2 5 5
6 2 5 5 2 2 2 1 5 2 2 2 5 5 5 2 5 5
7 2 4 3 2 2 2 2 3 1 3 4 2 4 4 2 3 4
8 2 4 3 2 2 2 1 3 1 3 4 2 4 4 2 3 4
9 2 4 3 2 2 2 1 3 1 3 4 2 4 4 2 3 4
10 2 4 4 3 3 2 1 2 1 1 2 4 4 4 2 2 4
11 2 4 4 3 4 4 1 4 2 1 1 4 4 4 3 4 5
133
12 2 4 4 3 4 4 1 2 2 1 1 4 4 4 3 4 5
13 4 5 5 2 2 2 1 4 2 2 2 5 5 5 2 5 5
14 4 5 2 3 3 3 1 3 2 3 2 5 5 5 2 5 5
15 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 5 5 5 2 5 5
16 5 4 4 2 2 2 1 2 2 2 2 5 4 4 2 5 5
17 5 5 5 2 2 2 1 3 3 3 3 5 4 4 2 5 5
18 4 4 4 2 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 2 5 5
19 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 2 5 5
20 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 3 5 4 4 2 4 5
21 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 5 4 4 2 5 5
22 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
134
28 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 2 2 2 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
34 3 4 4 2 3 2 1 5 3 5 3 4 4 4 3 5 5
35 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
36 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5
37 3 4 4 3 3 2 1 5 3 5 3 4 4 4 3 5 5
38 3 4 4 2 3 2 1 5 3 5 3 4 4 4 3 5 5
39 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
41 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
42 4 4 4 2 2 2 1 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4
43 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4
135
44 4 4 4 2 2 2 1 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4
45 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
46 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
47 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
48 4 4 4 1 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
49 4 4 4 1 1 2 1 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 1 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 2 2 2 1 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 1 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
53 4 4 4 2 2 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 2 3 2 1 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4
55 4 4 4 3 3 2 1 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4
56 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
57 4 5 5 1 3 3 1 2 2 2 2 1 5 5 1 4 5
58 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 3 5 5 1 4 5
59 1 4 4 2 2 2 1 2 2 2 1 4 4 4 4 4 5
136
60 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
61 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
62 1 2 4 4 4 4 2 2 1 1 1 4 2 4 2 2 4
63 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 1 5 5 1 4 5
64 1 4 2 2 2 1 1 4 1 4 4 4 2 3 1 1 3
65 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
66 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
67 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
68 1 4 2 2 2 1 1 4 1 4 4 4 2 3 1 1 3
69 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
70 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
71 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
72 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
73 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
74 3 4 4 2 2 2 2 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4
75 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
137
76 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
78 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
79 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
80 4 5 5 1 2 2 1 2 2 2 2 4 5 5 1 4 5
81 5 5 5 3 2 3 1 4 3 4 4 5 5 2 4 4 5
82 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
83 1 2 4 4 4 4 2 2 1 1 1 4 2 4 2 2 4
84 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
85 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
86 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
89 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
90 4 5 5 4 4 4 1 4 1 2 2 4 4 4 4 4 4
91 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
92 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
138
93 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
94 3 4 4 2 2 2 2 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4
95 4 5 5 2 2 2 2 5 2 4 4 5 4 2 4 4 4
96 4 5 5 2 2 2 2 5 2 4 4 5 4 2 4 4 4
97 3 4 4 3 3 3 1 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4
98 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
99 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
100 3 4 4 2 2 2 1 3 1 3 1 4 4 3 2 4 4
101 4 4 4 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
102 3 4 4 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
103 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4
104 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5
105 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5
106 1 4 2 2 2 1 1 4 1 4 4 4 2 3 1 1 3
107 1 4 2 2 2 1 1 4 1 4 4 4 2 3 1 1 3
108 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
139
109 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
110 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
111 4 5 5 2 2 3 1 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4
112 5 5 5 2 2 2 1 4 4 3 3 4 5 5 4 4 5
113 5 5 5 2 2 2 1 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5
114 4 4 4 2 2 2 1 5 1 2 2 5 5 5 4 5 5
115 4 4 5 2 2 2 1 5 1 3 3 5 5 5 2 5 5
116 4 4 4 2 2 2 1 5 1 3 3 5 5 5 4 5 5
117 5 5 5 2 2 2 1 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5
118 5 5 5 2 2 2 1 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5
119 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
120 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
121 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
122 3 4 4 2 2 2 1 4 4 2 1 4 4 4 2 4 5
140
141
Lampiran 9:
Karakteristik Responden
21-30 th 78 63,93%
31-40 th 33 27,04%
41-50 th 8 6,55%
51-60 th 3 2,45%
Laki-laki 16 13,11%
S1 Keperawatan 27 22,13%
142
Lampiran 10:
Deskriptif
Statistics
143
Median 4,0000 4,0000 4,0000 4,0000
X11
X12
144
3,00 2 1,7 1,7 4,1
X13
X1rata
145
4,67 21 17,4 17,4 95,0
Burnout (X2)
Statistics
146
Valid 121 121 121 121 121
N
Missing 0 0 0 0 0
X21
147
X22
5,00 1 ,8 ,8 100,0
X23
X24
148
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
X2rata
1,25 1 ,8 ,8 9,1
3,25 1 ,8 ,8 95,9
149
3,75 1 ,8 ,8 99,2
4,00 1 ,8 ,8 100,0
Statistics
Y11
150
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Y12
5,00 1 ,8 ,8 100,0
Y13
151
1,00 8 6,6 6,6 6,6
Y14
Y15
152
2,00 4 3,3 3,3 5,0
Y1rata
4,80 1 ,8 ,8 100,0
153
Total 121 100,0 100,0
Statistics
154
Std. Error
,06133 ,06210 ,11214 ,07279 ,05360 ,04655
of Mean
Std.
,67461 ,68313 1,23354 ,80065 ,58963 ,51203
Deviation
Y21
Y22
155
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Y23
Y24
156
1,00 4 3,3 3,3 3,3
Y25
2,00 1 ,8 ,8 ,8
Y2rata
2,20 1 ,8 ,8 4,1
157
3,20 2 1,7 1,7 7,4
158