Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sri Astuti

NIM : 20190309116
TUGAS INDIVIDU
HUKUM KESEHATAN SESI 4
Aspek Hukum Pendirian dan Penyelenggaraan Rumah Sakit

1. Masalah dalam penyelengaraan Rumah Sakit di Indonesia

2. Tanggapan anda tentang persyaratan menjadi pimpinan RS sesuai Permenkes No:


971 th 2008 standard kompentensi penjabat

Jawaban :

1. Ada empat hal terkait layanan kesehatan, yakni; Accessibility, Capability,


Capacity, dan Affordability. Untuk Accessibility, memang sekarang sudah
banyak rumah sakit. Tapi hanya mengelompok di kota-kota tertentu, kota-kota
besar, terutama pelayanan rumah sakit yang bentuknya spesialis. Untuk
Capability adalah kendala di mana tenaga-tenaga dokter umum mungkin
memang banyak, tetapi tidak dengan dokter-dokter spesialis. Sedangkan
Capacity, alat-alat medis dengan terobosan-terobosan inovatif yang belum
dimiliki oleh banyak rumah sakit. Kalau pun ada, ketersediaannya terbatas
sehingga tidak mampu mengakomodir jumlah pasien yang banyak.
Affordability adalah apakah mereka (pasien) mampu berobat? Problem ada di
empat area (Accessibility, Capability, Capacity, dan Affordability)

2. Kepala atau direktur Rumah Sakit dan pimpinan unsur pelayanan medik di
Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian dibidang perumahsakitan dapat di peroleh melalui pendidikan
formal, pelatihan dan pengalaman bekerja di Rumah Sakit. Tenaga medis
yang dimaksud, menurut beberapa kalangan yang berkepentingan ingin
mendududki jabatan direktur rumah sakit yang bukan dari kalangan dokter,
adalah siapapun yang bekerja dibidang kesehatan, termasuk perawat, tenaga
kesehatan lingkungan dan kefarmasian. Berdasarkan argument diatas, menurut
saya, direktur rumah sakit harus di jabat oleh seorang dokter atau tenaga
medis lainnya yang bekerja di Rumah Sakit tersebut. Suka atau tidak, itulah
peraturan yang sudah ditetapkan. Warga Negara yang baik adalah yang taat
aturan dan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai