Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“TAUHIDULLAH MENGHAYATI KEHADIRAN ALLAH“


DOSEN PENGAMPU : “IDA FARIDA, S.Pd.i, M.Pd.”

DISUSUN OLEH :

1. NOK DEVI FITRIA


2. SITI FANNY DARMAYANTI

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
TAHUN AKADEMIK 2020 - 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “TAUHIDULLAH : MENGHAYATI
KEHADIRAN ALLAH”. Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini
adalah tugas dari mata kuliah agama, untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.

Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga
atas bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan
baik.
Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum wr.wb

Cilegon, 15 oktober 2020

Penulis
Daftar Isi
BAB I........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................3
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................4
3.1 Pengertian Tauhid......................................................................................................................4
3.2 Macam Macam Tauhid..............................................................................................................4
A. Tauhid Rububiyah......................................................................................................................4
B.    Tauhid Uluhiyah.........................................................................................................................5
C.      Tauhid Asma Wa Sifat.............................................................................................................5
2.3 Hakekat dan Inti Tauhid...................................................................................................................5
2.4 Keutamaan Tauhid.....................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena
tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan
tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan
yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat An Nahl ayat 97 yang Artinya :Barang
siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Tauhid?
2. Bagaimana pembagian Tauhid?
3. Bagaimana Hakekat dan Keutamaan Tauhid? 
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Tauhid
2. Menyebutkan dan menjelaskan macam macam Tauhid
3. Mengetahui hakekat dan keutamaan Tauhid
BAB II

PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Tauhid
Pengertian Tauhid : Tauhid berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-
tawhidan  yang artinya menyatukan, meng-Esakan, atau mengakui bahwa sesuatu itu
satu.
   Adapun yang dimaksud dengan makna harfiyah tersebut adalah meng-Esakan
atau mengakui dan menyakini akan ke-Esaan Allah SWT. Lawan dari tauhid adalah
syirik, yaitu menyekutukan atau membuat tandingan kepada Allah SWT. Dengan
demikian tauhid adalah mengakui dan menyakini ke-Esaan Allah SWT, dengan
membersihkan keyakinan dan pengakuan tersebut dari segala kemusyrikan. Maka
bertauhid kepada Allah (tauhidullah) adalah hanya mengakui hukum Allah SWT yang
memiliki kebenaran mutlak, dan hanya peraturan Allah SWT yang mengikat manusia
secara mutlak.
Dengan demikian, tauhid adalah esensi aqidah dan iman dalam Islam. Tauhid
merupakan landasan utama dan pertama keyakinan Islam dan implementasi ajaran-
ajarannya. Tanpa tauhid tidak ada iman, tidak ada aqidah dan tidak ada Islam dalam arti
yang sebenarnya.
  Dari kalimat tauhid tersebut mengandung dua prinsip yang harus dipegang
seorang Muslim, prinsip tersebut adalah Al-Nafyu artinya peniadaan, merupakan
penegasan tentang tidak adanya sesembahan yang haq selain Allah SWT. Selanjutnya
prinsip Al-Isbat yang artinya penetapan, yaitu menegaskan bahwa hanya Allah-lah satu-
satunya sesembahan yang haq.
3.2 Macam Macam Tauhid
A. Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyyah yaitu keyakinan bahwa Allah SWT sebagai satu-satunya
yang dapat menciptakan bumi dan langit beserta dengan isinya. Hanya Allah yang
mampu memberikan rezeki, menggerakkan matahari dan bulan, mendatangkan badai
dan hujan, serta apa pun yang terjadi di alam semesta ini sesuai dengan kehendak-Nya.
Hal ini pun terdapat dalam ayat Al-Qur'an :
ِ ‫الظل ُ َما‬
َ ‫ت َوال ُّن‬
‫ور‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬
ُّ ‫ض َو َج َع َل‬ ِ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّذِي َخلَ َق ال َّس َم َاوا‬
Artinya:

"Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap
dan terang." (QS. Al An'am: 1)

B.    Tauhid Uluhiyah                                
Tauhid uluhiyyah dapat diartikan sebagai tauhid ibadah. Maksudnya,
mengesakan Allah dalam hal ibadah dan hanya Allah satu-satunya yang berhak untuk
diibadahi. Hal ini pun terdapat dalam ayat Al-Qur'an : ُ‫ستَ ِعين‬
ْ َ‫إِيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّاكَ ن‬
Artinya:

"Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan." (Al Fatihah: 5).

C.      Tauhid Asma Wa Sifat


Tauhid Al aswa was sifat adalah tauhid dengan cara menetapkan nama dan sifat Allah
sesuai dengan yang sudah Allah tetapkan bagi diri-Nya, dan menafikan nama dan sifat yang
Allah nafikan dari diri-Nya dengan tanpa tahrif, tanpa ta'thil, dan tanpa takyif. Hal ini pun
terdapat dalam ayat Al-Quran :

‫َوهَّلِل ِ اأْل َ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى فَا ْدعُوهُ بِهَا‬

Artinya:

"Hanya milik Allah nama yang husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-
nama-Nya." (QS. Al A'raf: 180)

2.3 Hakekat dan Inti Tauhid


            Hakekat dan inti tauhid adalah agar manusia memandang bahwa semua perkara berasal
dari Allah SWT, dan  pandangan ini membuatnya tidak menoleh kepada selainNya SWT tanpa
sebab atau perantara. Seseorang  melihat yang baik dan buruk, yang berguna dan yang
berbahaya dan semisalnya, semuanya  berasal dari Allah SWT. Seseorang menyembahNya
dengan ibadah yang mengesakanNya dengan ibadah itu dan tidak menyembah kepada yang lain.
2.4 Keutamaan Tauhid
Orang yang bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’alal memiliki banyak keutamaan, antara
lain:

1. Orang yang bertauhid kepada Allah akan dihapus dosa-dosanya. Dalilnya adalah sabda
Rasulullah Shallallahu ‘aliahi wa sallam dalam sebuah hadits qudsi, dari Anas bin Malik
Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi berfirman: …

sَ ُ‫ك بِي َشيْئا ً ألَتَ ْيت‬


ً‫ك بِقُ َرابِهَا َم ْغفِ َرة‬ ِ ْ‫ب ْاألَر‬
ُ ‫ض خَ طَايَا ثُ َّم لَقِ ْيتَنِي الَ تُ ْش ِر‬ ِ ‫ك لَوْ أَتَ ْيتَنِي بِقُ َرا‬
َ َّ‫يَا ا ْبنَ آ َد َم إِن‬. ‘…

Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi,
sedangkan engkau ketika mati tidak menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan
berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula.’”[2]

2. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan mendapatkan petunjuk yang
sempurna, dan kelak di akhirat akan mendapatkan rasa aman. Allah Azza wa Jalla
berfirman:
َ‫ِذينَ آ َمنُوا َولَ ْم يَ ْلبِسُوا إِي َمانَهُم بِظُ ْل ٍم أُو ٰلَئِكَ لَهُ ُم اأْل َ ْمنُ َوهُم ُّم ْهتَ ُدون‬
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan
kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka
mendapat petunjuk. ” [Al-An’aam/6 : 82]
Di antara permohonan kita yang paling banyak adalah memohon agar ditunjuki jalan
yang lurus:
‫ص َراطَ الَّ ِذينَ أَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم‬
ِ ‫ص َراطَ ْال ُم ْستَقِي َم‬
ِّ ‫ا ْه ِدنَا ال‬
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau
beri nikmat kepada mereka.” [Al-Faatihah/1 : 6-7]
3. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan dihilangkan kesulitan dan
kesedihannya di dunia dan akhirat. Allah Azza wa Jalla berfirman:
ُ‫ْث اَل يَحْ تَ ِسب‬ َ ‫ق هَّللا َ يَجْ َعل لَّهُ َم ْخ َرج‬
ُ ‫ًاويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬ ِ َّ‫…“ َو َمن يَت‬
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka…” [Ath-Thalaq/65
: 2-3] Seseorang tidak dikatakan bertakwa kepada Allah kalau dia tidak bertauhid. Orang
yang bertauhid dan bertakwa akan diberikan jalan keluar dari berbagai masalah
hidupnya.[3]
4. Orang yang mentauhidkan Allah, maka Allah akan menjadikan dalam hatinya rasa
cinta kepada iman dan Allah akan menghiasi hatinya dengannya serta Dia menjadikan di
dalam hatinya rasa benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Allah Azza wa
Jalla berfirman:
َ ‫ير ِّمنَ اأْل َ ْم ِر لَ َعنِتُّ ْم َو ٰلَ ِك َّن هَّللا َ َحب‬
َ‫َّب إِلَ ْي ُك ُم اإْل ِ ي َمانَ َوزَ يَّنَهُ فِي قُلُوبِ ُك ْم َو َك َّره‬ ٍ ِ‫َوا ْعلَ ُموا أَ َّن فِي ُك ْم َرسُو َل هَّللا ِ ۚ لَوْ يُ ِطي ُع ُك ْم فِي َكث‬
َ‫ك هُ ُم الرَّا ِش ُدون‬ َ ِ‫ق َو ْال ِعصْ يَانَ ۚ أُو ٰلَئ‬ َ ‫…“ إِلَ ْي ُك ُم ْال ُك ْف َر َو ْالفُسُو‬
Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman itu) indah
dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan
kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.” [Al-
Hujurat/49 : 7]
5. Tauhid merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridha Allah, dan orang
yang paling bahagia dengan syafa’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah orang yang mengatakan ُ‫ الَ إِلَهَ إِالَّ هللا‬dengan penuh keikhlasan dari dalam hatinya.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` dan Sifat-Nya.
Tiga macam pembagian tauhid menurut Ulama:
Tauhid Rububiyah
Yaitu mentauhidkan Allah dalam perbuatan-Nya, seperti mencipta, menguasai,
memberikan rizki, mengurusi makhluk, dll yang semuanya hanya Allah semata yang
mampu. Dan semua orang meyakini adanya Rabb yang menciptakan, menguasai, dll.
Tauhid Uluhiya
              Allah dalam perbuatan-perbuatan yang dilakukan hamba. Yaitu mengikhlaskan
ibadah kepada Allah, yang mencakup berbagai macam ibadah seperti : tawakal, nadzar,
takut, khosyah, pengharapan, dll. Tauhid inilah yang membedakan umat Islam dengan
kaum musyrikin. theis yang berkeyakinan tidak adanya Rabb.
Tauhid Asma Wa Sifat
Mengimani dan menetapkan apa yang sudah ditetapkan Allah di dalam Al Quran dan
oleh Nabi-Nya di dalam hadits mengenai nama dan sifat Allah tanpa merubah makna,
mengingkari, mendeskripsikan bentuk/cara, dan memisalkan.
3.2 Saran
 Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan kepada kita semua,dapat memahami
Tauhid, sehingga dapat mengenal Allah SWT serta dapat mengamalkannya dengan ibadah dan
pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengenal Allah SWT sebagai Tuhan Yang
Maha Esa dan yang patut disembah, kita akan terhindar dari perbuatan syirik.
           Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang dilindungi Allah SWT dari perbuatan
syirik yang mengantar kita ke neraka jahannam. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

http://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-tauhidullah-
menghayati.html

https://almanhaj.or.id/3169-keutamaan-tauhid.html

Anda mungkin juga menyukai